BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Beberapa wanita pada awal kehamilannya berjalan normal tetapi
cenderung berkembang menjadi komplikasi yang beresiko dan atau telah
memiliki risiko sejak awal kehamilan.Pemeriksaan dini diperlukan untuk
mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).
Pengawasan antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.
Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang
menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat di perhitungkan dan
dipersiapkan langkah – langkah dalam pertolongan persalinan dan bayinya.
Diketahui bahwa jani dalam rahim dan ibunya merupakan satu kesatuan
yang saling mempengaruhi sehingga kesehatan ibu yang optimal akan
meningkatkan kesehatan, pertumbuhann dan perkembangan janin.
(Manuaba, 2010; h.109-110).
Terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
disebabkan karena keadaan Sosial Ekonomi yang rendah & fasilitas
pelayanan kesehatan perinatal dan obstetri yang rendah pula, selain itu juga
karena terlalu tua saat melahirkan >35 tahun , <20 tahun, terlalu banyak
anak > 4 anak, terlalu rapa paritas < 2 tahun (Profil Dinas Kesehatan
Banyumas, 2014). Indikator yang dapat digunakan untuk menilai derajat
kesehatan masyarakat yaitu tercermin dalam kondisi Morbiditas dan
AKI dan AKB di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan bila
dibandingkan dengan target Millenium Development (MDGs) tahun 2015,
yaitu AKI adalah 102/100.000 kelahiran hidup (Bappenas, 2012; h.56). dan
AKB adalah 17/1.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Banyumas, 2014;
h.8).
Berdasarkan SurveiDemografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), AKI
pada tahun 2007 hingga 2012 mengalami kenaikan yang signifikan, yaitu
228 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia,
2014; h.86). Untuk AKB di Indonesia pada tahun 2012 hingga 2015
mengalami penurunan yaitu sebesar 32 menjadi 23 per 1.000 kelahiran
hidup (Kebijakan Kesehatan Indonesia, 2014)
AKI provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari
Kabupaten/ kota sebesar 116,34 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01
per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB di Provinsi Jawa Tengah
tahun 2012 sebesar 10,75 per 1000 kelahiran hidup, meningkat bila
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 10,34 per 1000 kelahiran hidup
(Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2012;h.9-13).
AKI di kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 114,73 Per 100.000
kelahiran hidup, menurun di tahun 2013 sebesar 124,13 Per 100.000
kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) di kabupaten Banyumas tahun
2014 sebesar 9,04 per 1000 kelahiran hidup(Profil Dinas Kesehatan
Banyumas, 2014).
Jumlah ibu hamil dengan perkiraan risiko tinggi / komplikasi di
komplikasi ditangani sebanyak 7.595, hal tersebut telah melebihi target dari
jumlah perkiraan sebesar 123%. Tahun 2013 sebanyak 6.225 dan jumlah ini
ditangani 100%, pencapaian cakupan tahun 2014 ini sudan mencapai target
SPM tahun 2015 (80%), sedangkan komplikasi / risti neonatal sebanyak
4.200 dari jumlah neonatal komplikasi ditangani sebesar 3423 atau 81,5%,
bila dibanding tahun 2013 perkiraan neonatal komplikasi / risti ditangani
sebanyak 3.462 atau 81,8%, sedikit menurun. Cakupan neonatus risiko
tinggi / komplikasi yang ditangani tahun 2014 sebesar 81,6% di Kabupaten
Banyumas. Peserta KB baru 21.531 atau 3,8% dari Pasangan Usia Subur
(PUS) tahun 2014 sebanyak 562.984 mengalami penurunan dibanding
tahun 2013 sebesar 320.210 atau 18,4%. Peserta KB aktif (Profil Kesehatan
Banyumas, 2014).
Berdasarkan laporan AKI danAKB tahun 2014 di Puskesmas I
Sumpiuh tidak terdapat kematian ibu, namun terdapat AKB yaitu4 dari
kelahiran hidup. Cakupan ibu hamil K1 terdapat 491 (104,2%), K4 terdapat
460 (97,7%), ibu bersalin ditolong oleh nakes 442 (98,2%), ibu nifas 435
(96,7%), PUS aktif 3.916 (77,8%) dari total jumlah PUS 5.053 (Profil Dinas
Kesehatan Banyuma, 2014).
Tahun 2012 Kementrian meluncurkan program Expanding Maternal
dan Neonatal Survival (EMAS) dalam menurunkan angka kematian ibu dan
neonatal sebesar 25 % (Profil Kesehatan Indonesia, 2014; h.127). Berbagai
strategi oprasional program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terintegrasi,
optimalisasi KI, K4, Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dengan stiker dan deteksi risiko tinggi, optimalisasi desa
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan Rumah Sakit
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK), Monitoring
Evaluasi (MONEF) paska latih, peningkatan peran bidan koordinator,
peningkatan lintas program dan lintas sektoral, pembinaan terfokus pada
puskesmas atau bidan dengan kinerja rendah, persalinan dengan dua bidan,
pelaksanaan SOAP kunjungan nifas, penggalangan donor darah dengan
BABINSA (Badan Pembinaan Desa), peningkatan program KB serta reward
dan punishmen (Profil Dinas Kesehatan Banyumas, 2014; h.11).
Peran bidan dalam menurunkan jumlah kematian ibu dan jumlah
kematian bayi dengan memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif.
Asuhan kebidanan komprehensif merupakan asuhan berkesinambungan
mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga
berencana.Peran bidan selain memberikan asuhan komprehensif juga harus
meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam penanganan dan
pemberian pelayanan kesehatan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir dan keluarga berencana (Varney, 2007; h.24).
Berdasarkan Latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk
menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Komprehensif pada
Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana (KB)
Ny. M umur 31 tahun G1P0A0 di Puskesmas I Sumpiuh Kabupaten
Banyumas”. Penulis sangat berharap dengan dilakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif, penulis dapat ikut berperan dalam menurunkan AKI dan AKB
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan
Bagaimana Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ibu Hamil, Bersalin,
Nifas, Bayi baru lahir Normal dan KB di Wilayah Puskesmas I Sumpiuh
Kabupaten Banyumas dengan pendekatan manajemen kebidanan varney
dan pencatatan data perkembangan dengan Metode SOAPIE?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada
ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB pa Ny. M Umur 31 tahun
G1P0A0 di Puskesmas I sumpiuh sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan serta melakukan pendokumentasian dengan manajemen 7
langkah Varney dan data perkembangan dengan metode SOAP.
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan asuhan kebidanan kepada ibu hamil dimulai dari
pengkajian, menentukan interpretasi data, menetukan diagnosa,
menentukan tindakan segera, merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pada Ny. M umur 31 tahun G1P0A0 di Puskesmas I
Sumpiuh.
b. Mampu melakukan asuhan kebidanan kepada ibu bersalin dimulai dari
pengkajian, menentukan interpretasi data, menetukan diagnosa,
menentukan tindakan segera, merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pada Ny. M umur 31 tahun G1P0A0 di Puskesmas I
c. Mampu melakukan asuhan kebidanan kepada bayi baru lahir dimulai
dari pengkajian, menentukan interpretasi data, menetukan diagnosa,
menentukan tindakan segera, merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pada Ny. M umur 31 tahun G1P0A0 di Puskesmas I
Sumpiuh.
d. Mampu melakukan asuhan kebidanan kepada ibu nifas dimulai dari
pengkajian, menentukan interpretasi data, menetukan diagnosa,
menentukan tindakan segera, merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pada Ny. M umur 31 tahun G1P0A0 di Puskesmas I
Sumpiuh.
e. Mampu melakukan asuhan kebidanan kepada Keluarga Berencana
(KB) dimulai dari pengkajian, menentukan interpretasi data,
menetukan diagnosa, menentukan tindakan segera, merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi pada Ny. M umur 31 tahun G1P0A0
di Puskesmas I Sumpiuh.
D. PEMBATASAN KASUS
1. Sasaran
Pada ibu hamil trimester I sampai dengan Trimester 3 Ny.M umur 31 tahun
G1P0A0.
2. Tempat
Pengambilan kasus ini dilaksanakn di wilayah kerja Puskesmas 1 Sumpiuh
dan di Rumah Ny. M di Sumpiuh, Kabupaten Banyumas.
3. Waktu
a. Penyusunan proposal ini dimulai dari bulan November 2015 sampai
b. Pengambilan Kasus di laksanakan pada bulan Agustus 2015.
c. Penyusunan Karya Tulis Ilimiah dimulai dari bulan Juni 2016.
E. MANFAAT
1. Teoritis
Menambah ilmu pengetahuan yang dapat menambah wawasan khususnya
penatalaksanaan pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan
keluarga berencana.
2. Praktis
a. Bagi bidan
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan bidan dalam asuhan
pelayanan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir
dan keluarga berencana.
b. Bagi Institusi
Dapat menambah kepustakaan serta sebagai sarana informasi ilmu
pengetahuan khususnya bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
a. Bagi pasien
Mendapatkan pelayanan kebidanan yang baik sesuai harapan pasien
sesuai dengan asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, nifas, bayi
baru lahir dan keluarga berencana.
b. Bagi mahasiswa
Memperluas dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi peran
mahasiswa yaitu tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir
F. PENGUMPULAN DATA
1. Pengumpulan Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya. Ada
beberapa cara pengumpulan data primer yaitu:
a. Wawancara
Wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab
dan bertatap muka untuk memperoleh suatu data atau keterangan.
(Nazir, 2011;h.193)
b. Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan sacara langsung kepada responden peneliti untuk
mencari perubahan atau hal – hal yang akan diteliti, dalam metode observasi ini instrumen yang dapat digunakan, antara lain lembar
observasi, panduan pengamatan (observasi) atau lembar checklist
(Hidayat, 2014; h.99).
c. Pemeriksaan fisik
Menurut Ambarwati dan Sunarsih (2011;h.119) Pemeriksaan fisik
adalah salah satu tehnik pengumpul data untuk mengetahui keadaan
fisik dan keadaan kesehatan. Jenis – jenis pemeriksaan fisik yaitu :
1) Inspeksi
Inspeksiadalah suatu tindakan pemeriksaan dengan menggunakan
indera penglihatannya untuk mendeteksi karakteristik normal atau
2) Palpasi
Palpasiadalah suatu tindakan pemeriksaan yang dialkukan dengan
perabaan dan penekanan bagian tubuh dengan menggunakan jari
atau tangan.
3) Perkusi
Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan
bunyi getaran/ gelombang suara yang dihantarkan kepermukaan
tubuh dari bagian tubuh yang diperiksa.
4) Auskultasi
Auskultasi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan
mendengarkan bunyi yang terbentuk di dalam organ tubuh.
d. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan ultrasonografi merupakan metode untuk diagnostik
dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk mengetahui fungsi
suatu organ di lihat dari gambaran dan gelombang ultrasonik yang di
pantulkan oleh organ (Prawirohardjo,2010; h.24).
2. Pengumpulan Data Sekunder
a. Studi Pustaka
Penulis menggunakan buku dan jurnal yang berhubungan dengan
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan
mengambil data yang berasal dari dokumen asli (Alimul,A. 2011;
G. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, pembatasan kasus, manfaat, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a. Tinjauan teori
Tinjauan teori ini berkaitan tentang materi kehamilan,
persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB.
b. Tinjauan teori asuhan kebidanan
Menjelaskan tentang asuhan kebidanan 7 langkah varney
dan metode SOAPIE.
c. Landasan kewenangan bidan
Menjelaskan tentang bagian-bagian yang terdapat pada
landasan kewenangan bidan.
BAB III TINJAUAN KASUS
Bab ini menguraikan tentang pengkajian ibu mulai dari
kehamilan trimester I - III, persalinan, bayi baru lahir, neonatus,
dan KB. Dengan menggunakan metode 7 langkah varney mulai
dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial,
identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi
dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, serta
mendokumentasikan asuhan kebidanan menggunakan metode
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang permasalahan yang telah
dihadapi dalam melakukan asuhan dan menentukan apakah
ada kesenjangan antara teori dan praktek.
BAB V PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang
terdapat setelah melakukan asuhan kepada ibu saat
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB.
DAFTAR PUSTAKA