• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai pihak pengelola, PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) masih perlu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai pihak pengelola, PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) masih perlu"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai salah satu angkutan massa terbesar di Indonesia, Kereta Rel Listrik (KRL) memiliki potensi besar untuk menjadi solusi bagi permasalahan transportasi perkotaan yang semakin kompleks. Namun untuk dapat mewujudkan hal tersebut, sebagai pihak pengelola, PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) masih perlu meningkatkan jumlah unit serta kualitas pelayanan KRL yang ada untuk mencapai kepuasan penumpang.

Peningkatan kualitas pelayanan tersebut kini dirasa semakin diperlukan melihat hasil penelitian (Sunarto, 2009) telah menyimpulkan bahwa 93,5% penumpang KRL tidak merasa puas terhadap kualitas pelayanan yang ada. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ispurwanto dan Pricillia (2011), ditemukan bahwa terdapat beberapa dimensi ketidakpuasan yang dirasakan penumpang terhadap pihak pengelola KRL. Ketidakpuasan tersebut bersumber dari beberapa hal berikut, yaitu kurangnya frekuensi kereta akibat gangguan sinyal listrik, seringnya terjadi keterlambatan kereta, kurangnya pemberian informasi yang jelas mengenai jadwal dan masalah lain yang terkait dengan perjalanan kereta, serta ketidakpuasan penumpang terhadap kondisi fisik kereta. Dalam tesisnya, Muhyi (2010) juga memberikan indikasi adanya kebutuhan yang besar dari para penumpang mengenai kepastian status dan lokasi keberadaan kereta yang mereka inginkan.

(2)

Melihat semua hasil temuan tersebut, maka diperlukan adanya sebuah pelayanan inovatif yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan informasi para penumpang KRL, seperti rute, jadwal, status, posisi, dan perkiraan waktu tiba kereta.

Akan tetapi, mengingat bahwa pangsa pasar KRL meliputi masyarakat perkotaan, maka penyediaan pelayanan tersebut juga harus disesuaikan dengan perilaku dan gaya hidup masyarakat yang dinamis dan berteknologi tinggi. Melihat besarnya minat masyarakat sekarang akan teknologi mobile, maka solusi terbaik untuk menyediakan pelayanan yang inovatif dan efektif ialah dengan menyediakan sebuah aplikasi mobile yang mampu menjawab kebutuhan informasi para penumpang serta dapat diakses dan divisualisasikan melalui berbagai jenis perangkat, khususnya komputer desktop, smartphone, maupun smart TV.

Selain itu, untuk dapat mendukung perencanaan pengembangan KRL di masa depan, maka aplikasi juga perlu dirancang untuk dapat mensosialisasi kebijakan, rute, atau berita terbaru mengenai KRL dengan mudah. Dengan berbagai pertimbangan tersebut, maka diharapkan aplikasi yang dibangun tersebut mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh pengelola dan penumpang KRL.

(3)

1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penulisan skripsi ini meliputi beberapa hal berikut : a. Pengembangan aplikasi dengan teknologi responsive web design yang

memungkinkan visualisasi aplikasi ke berbagai perangkat, khususnya komputer

desktop, smartphone, dan smart TV.

b. Perancangan fitur layanan pencarian rute KRL yang disesuaikan dengan inputan stasiun asal dan stasiun yang ingin dituju oleh pengguna.

c. Perancangan fitur yang menampilkan jadwal kedatangan kereta yang disesuaikan dengan rute yang dipilih pengguna.

d. Perancangan tampilan posisi kereta terdekat yang dicari pengguna.

e. Perancangan perkiraan lama waktu yang dibutuhkan kereta untuk sampai ke stasiun asal yang dipilih pengguna.

f. Perancangan fitur perkiraan kepadatan penumpang pada kereta terdekat yang diinginkan.

g. Perancangan fitur perkiraan stasiun terdekat yang tersedia dari lokasi pengguna saat ini.

h. Perancangan fitur perkiraan stasiun terdekat yang tersedia dari lokasi tempat umum yang ingin dituju pengguna.

i. Perancangan fitur layanan berita yang berisi beragam informasi penting seputar kebijakan, perubahan rute, dan layanan KRL.

j. Perancangan fitur informasi yang berisi informasi penting mengenai petunjuk penggunaan aplikasi dan beragam informasi umum seputar KRL, seperti tarif, waktu operasi, dan lain sebagainya.

(4)

1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan

a. Mengembangkan sebuah responsive web application yang dapat divisualisasikan ke berbagai perangkat, khususnya komputer desktop,

smartphone, dan smart TV dengan tampilan yang sama baiknya.

b. Memenuhi berbagai kebutuhan informasi pengguna, seperti jadwal, rute yang perlu ditempuh, prediksi stasiun terdekat dari lokasi pengguna dan dari suatu lokasi tempat umum, perkiraan lokasi keberadaan dan kepadatan penumpang dari kereta terdekat yang dicari, serta prediksi waktu tiba kereta tersebut.

c. Menyediakan fitur informasi berita terbaru mengenai layanan, kebijakan, atau perubahan rute terbaru KRL kepada para pengguna.

1.3.2 Manfaat

1.3.2.1 Manfaat Bagi Pihak Pengelola KRL

a. Meningkatkan kualitas pelayanan penumpang dengan cara yang inovatif dan sesuai dengan gaya hidup masyarakat perkotaan.

b. Mengefektifkan proses sosialisasi kebijakan dan layanan terbaru KRL kepada para penumpang.

1.3.2.2 Manfaat Bagi Pengguna

a. Mempermudah penumpang dalam mencari rute dan layanan KRL yang dibutuhkan melalui berbagai perangkat

(5)

b. Mempermudah penumpang dalam mencari berbagai informasi yang dibutuhkan, seperti perkiraan lokasi keberadaan kereta yang diinginkan, perkiraan waktu tiba kereta tersebut, dan sebagainya.

c. Mempermudah penumpang dalam mengetahui informasi terbaru mengenai kebijakan, rute, dan layanan terbaru dari pengelola KRL.

1.3.2.3 Manfaat Bagi Penulis

a. Sebagai topik penyusunan skripsi untuk menyelesaikan program Sarjana.

b. Sebagai penerapan dari ilmu yang telah dipelajari penulis selama ini sekaligus menambah pengalaman serta kemampuan penulis dalam mengembangkan aplikasi sejenis.

1.4 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini mengacu pada model pengembangan Unified Process. Unified Process merupakan sebuah kerangka kerja untuk object-oriented software engineering dengan menggunakan UML. Metode ini digunakan oleh karena kemampuan Unified Process dalam menggunakan fitur dan karakteristik terbaik dari model proses perangkat lunak tradisional, dalam sebuah cara yang menerapkan prinsip-prinsip dari pengembangan perangkat lunak agile.

(6)

Unified Process menggunakan aliran proses yang iteratif dan inkremental

dalam proses pengembangan perangkat lunak serta dapat diadaptasikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan spesifik proyek. Berdasarkan Pressman (2010),

Unified Process terdiri dari beberapa fase berikut.

1. Inception

Fase inception mencakup aktivitas komunikasi dan perencanaan. Pada fase ini, berbagai kebutuhan aplikasi diidentifikasi dan proses pembangunan mulai direncanakan.

2. Elaboration

Fase elaboration mencakup aktivitas komunikasi dan pemodelan. Pada fase ini, kebutuhan dasar aplikasi yang telah telah diidentifikasi di fase sebelumnya mulai dikembangkan. Pada fase ini, juga dilakukan berbagai kegiatan pemodelan yang mendukung proses pengembangan aplikasi.

3. Construction

Fase construction mencakup aktivitas pembangunan aplikasi. Dengan menggunakan rancangan model yang telah dibuat di tahapan sebelumnya, pada fase construction dikembangkan berbagai komponen aplikasi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan rancangan model yang telah dibuat.

4. Transition

Fase transition mencakup tahap akhir dari aktivitas

(7)

Aplikasi tersebut kemudian dapat mengalami perubahan yang diperlukan sesuai dengan hasil pengujian yang telah dilakukan. Selain itu, fase transition juga mencakup kegiatan pembuatan berbagai informasi pendukung yang dibutuhkan, seperti panduan pengguna dan prosedur instalasi.

5. Production

Fase production mencakup aktivitas deployment aplikasi. Selama fase ini berbagai penggunaan aplikasi dipantau dan dianalisa. Berbagai laporan gangguan atau permintaan pengguna mengenai perubahan ataupun penambahan fitur akan dievaluasi.

(8)

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling menunjang satu sama lain. Sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab pertama menjelaskan latar belakang dari pengambilan topik dan perancangan aplikasi. Bab ini juga menjelaskan ruang lingkup pembahasan serta tujuan dan manfaat yang dapat diperoleh dari perancangan aplikasi yang dibuat. Selain itu, pada bab ini juga akan dijelaskan mengenai metodologi yang digunakan dalam pengembangan aplikasi disertai dengan penjelasan sistematika penulisan yang memberikan gambaran besar dari penulisan laporan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab kedua berisi landasan teori dari analisis dan pengembangan aplikasi. Bab ini menjelaskan konsep dasar dari spasial, responsive web design, dan konsep dasar lainnya yang relevan dengan penulisan.

BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ketiga berisi analisis latar belakang dan permasalahan dari sistem yang ada sekarang. Bab ini juga memberikan gambaran mengenai perancangan aplikasi yang dibuat sebagai solusi pemecahan masalah disertai dengan gambar dan tabel sebagai pendukung penulisan.

BAB 4 : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab keempat berisi uraian mengenai implementasi yang dilakukan terhadap aplikasi yang telah dirancang serta berbagai fitur yang dimiliki

(9)

oleh aplikasi. Selain itu, bab ini juga menguraikan hasil evaluasi dari aplikasi tersebut.

BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN

Bab kelima berisi mengenai kesimpulan dari aplikasi yang telah dievaluasi beserta beberapa saran yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal pelayanan, masyarakat sangat sensitif dikarenakan selain melihat dari produk yang diberikan, masyarakat juga menginginkan pelayanan yang baik, jadi apabila PT Bank Woori

Angkasa Pura II juga telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen terhadap pengguna jasa bandara, menerapkan tata kelola

Output dari pelaksanaan tugas adalah berupa jasa pelayanan kepada masyarakat sehingga pelayanan dikatakan efektif, apabila para aparat tersebut berhasil dalam

Dari pihak pemerintah sendiri telah menyediakan unit kerja untuk melayani masyarakat dalam proses penanganan pembayaran pajak yaitu KPP (Kantor Pelayanan Pajak). Unit KPP

Pekabaran Injil adalah “Kabar Gembira” yang harus disampaikan oleh gereja lewat tindakan nyata dengan melihat konteks masyarakat Indonesia sebagai bagian dari pergumulan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakak Faktor Harga (Bunga), Produk, dan Kualitas Pelayanan mempengaruhi minat masyarakat

Berawal dari institusi penyedia jasa pembangunan dan pelayanan solusi teknologi informasi untuk BINUS University, institusi tersebut adalah Information Technology Directorate,

UPT Samsat Tanjungpinang telah menyediakan fasilitas pelayanan yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat, khususnya yang berada di Kota Tanjungpinang dalam penerbitan surat-surat