• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBYEK PENELITIAN. lebih dari 300 orang semenjak tahun pertama dibentuknya. Kaskus bercita-cita. nilai lebih dan daya saing terhadap situs lain

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBYEK PENELITIAN. lebih dari 300 orang semenjak tahun pertama dibentuknya. Kaskus bercita-cita. nilai lebih dan daya saing terhadap situs lain"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBYEK PENELITIAN

3.1 Profil Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

Kaskus merupakan sebuah website yang dikelola oleh Andrew Darwis sebagai pendiri Kaskus, yang membangun forum komunitas sosial terbesar di Indonesia, yang berkembang dengan pesat dengan jumlah karyawan terlatih lebih dari 300 orang semenjak tahun pertama dibentuknya. Kaskus bercita-cita untuk dapat memberikan nilai lebih dalam mengembangkan situs nya , dan memberikan pelayanan terbaik terhadap para member agar dapat meningkatkan nilai lebih dan daya saing terhadap situs lain

Kaskus telah berkembang menjadi salah satu perusahaan website forum sosial yang terdepan di Indonesia. Kaskus menyediakan berbagai macam tempat nongkrong untuk para member berbincang bincang, mulai dari forum Lounge | H2H (Heart to Heart) | Politik | Computer | Movies | Otomotif

Berbagai macam sub forum yang ada ini telah sukses membuat nama Kaskus semakin besar, dikarenakan para member jadi lebih mudah untuk mengakses apa yang sedang mereka cari dan informasi apa yang sedang mereka butuhkan. Kaskus juga mempunyai news update yang sangat diminati pada para member, news update tersebut biasa disebut dengan Hot Thread, dalam Hot Thread tersebut banyak sekali informasi informasi penting yang aktual dalam mengumpulkan informasi sehingga Hot Thread seringkali menjadi sorotan oleh para member.

(2)

Pencapaian yang luar biasa ini tentunya dimungkinkan dengan keterampilan Karyawan Kaskus dalam mengembangkan inovasi terbaru, serta moderator yang selalu menjadi sukarela dalam kemajuan Kaskus. Kaskus berkembang dengan sangat pesat dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, member meningkat sebanyak 300%. Tim Kaskus terdiri dari Para IT yang handal dalam memanage website nya tentunya dalam memanage seluruh sub forum yang ada di forum Kaskus. Kaskus percaya bahwa forum yang dikelolanya ini dapat menjadi forum yang berdampak di mata anak bangsa, tidak hanya para pria, namun juga para wanita. Kaskus memberi kebebasan untuk para member agar bebas memberikan idenya serta menanggung sendiri resiko yang dihadapi, seperti dikatakan: “Kaskus is providing basic human rights such as freedom of speech. By using Kaskus, You agree to the following condition , Use this site at your own risk and it is not the risk of the owner or the webhost ,If you do not agree to these terms, please do not use this service or you will face consequences”

3.1.2 Profil Perusahaan

Nama : PT. Kaskus

Alamat : Menara Palma Anex Building lt 10 dan 11, Kuningan Kota/ Negara : Jakarta Selatan

Kode Pos : 12160

Telepon : (+62) (21) 7225388 Website : www.kaskus.us

(3)

3.1.3 Visi dan Misi Visi :

Visi dari Kaskus sendiri yaitu menjadi situs nomor satu di indonesia karena loyalitas penggunanya.

Misi :

Memberikan pelayanan dan solusi terbaik untuk para usher untuk mendapatkan informasi aktual.

3.1.4 Logo

Gambar 3.1 Logo Kaskus Sumber : www.kaskus.us , April 2012

(4)

3.2 Struktur Organisasi

Setiap perusahaan pasti memiliki bagian-bagian yang saling berhubungan dengan tujuan kinerja seluruh karyawan semakin terarah. Selain itu juga adanya pembagian tugas masing-masing agar visi dan misi suatu perusahaan dapat tercapai. Seperti pada PT. Kaskus juga memiliki struktur organisasi yang terstruktur sehingga semua bagian dapat terorganisir dengan baik. Struktur organisasi dapat dilihat pada halaman berikut ini.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kaskus , April 2012

Berdasarkan struktur organisasi yang ada pada gambar diatas, maka bagian yang berkaitan dalam skripsi yang dilakukan peneliti adalah bagian Marketing Communication. Bagian Marketing Communication memiliki tugas-tugas sebagai berikut :

(5)

1. Administrator

Memberikan inovasi terbaru untuk Kaskus agar fitur yang baru dapat terus dinikmati oleh para member Kaskus

2. Moderator

Mengawal dan mengawasi jalannya lalulintas posting , Bertanggung jawab atas subforum yang diberikan oleh administrator dan memberikan penjelasan terhadap new member Kaskus

3. Web 2.0

Mengelola website update , dan mengelola fitur update dari Kaskus 4. Marketing campaigns

- Menyelenggarakan seminar

- Menyelenggarakan travelista Kaskus - Melakukan telemarketing

- e-DM (e-Direct Mailer) 5. Corporate Communication

- Membuat press release - Melakukan media monitoring

- Mengelola Business Community Relation - Membuat advertorial

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan peneltian deskriptif-kualitatif. Pada metode deskriptif-kualitatif adalah menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah (natural setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat. Peneliti membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasi. (Ardianto, 2010: 60)

Dalam penelitian ini, menurut Ruslan (2004: 258) metode pengumpulan data dari perusahaan didasarkan pada :

(6)

3.3.1 Data Primer

Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya (tidak melalui perantara) yang secara khusus dikumpulkan dengan observasi dan wawancara oleh peneliti untuk menjawab penelitian. Peneliti melakukan wawancara yaitu dengan Corporate and Marketing Communications Specialist dan dari bagian Internal Computing.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (dicatat pihak lain), umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang tersusun dalam bentuk arsip atau dokumen. Data-data yang digunakan oleh peneliti berupa news dan banyaknya klien yag dimiliki oleh Kaskus. Selain itu hasil media relations yang dilakukan PT. Kaskus dan prestasi yang dicapai dengan penghargaan-penghargaan yang diterima PT. Kaskus serta data kunjungan yang didapat dari PT Kaskus sendiri.

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal pengumpulan data yang berkaitan dengan Strategi e-PR dalam meningkatkan brand awareness PT. Kaskus, peneliti menggunakan metode pengumpulan data, yaitu:

(7)

1. Studi Lapangan

Berdasarkan topik skripsi peneliti mengambil metode penelitian berupa metode kualitatif, maka pada studi lapangan peneliti melakukan dua hal yaitu:

- Melakukan observasi

Metode observasi adalah kegiatan mengamati langsung (tanpa menggunakan mediator) sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut. (Rachmat, 2008: 106). Metode observasi ini sering dipadu dengan metode wawancara mendalam. Pada observasi, ada dua jenis yaitu: Observasi Partisipan dan observasi nonpartisipan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil observasi dengan jenis nonpartisipan.

- Melakukan wawancara mendalam ( in-depth interview)

Metode wawancara mendalam adalah metode riset di mana periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus-menerus (lebih dari satu kali) untuk menggali informasi dari responden. (Rachmat, 2008: 63-64). Karena itu, responden disebut juga informan. Berhubung wawancara dilakukan lebih dari sekali, maka disebut juga “intensive interviews”. Biasanya metode ini menggunakan sampel yang terbatas, jika periset merasa data yang dibutuhkan sudah cukup maka tidak perlu mencari sampel (responden) yang lain. Metode ini memungkinkan periset untuk mendapatkan alasan detail dari jawaban responden yang antara lain mencakup opininya, motivasinya, nilai-nilai ataupun pengalaman-pengalamannya.

(8)

3.3.4 Teknik Pengambilan Informan

Dalam penelitian ini, peneliti menentukan informan/sumber informasi dengan menggunakan teknik yaitu sampling purposif (purposive sampling). Teknik purposive sampling merupakan teknik yang mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset. Sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel. (Rachmat, 2008: 156-157). Beberapa riset kualitatif sering menggunakan teknik ini dalam riset eksploratoris atau wawancara mendalam. Pada teknik purposif dipilih untuk riset yang lebih mengutamakan kedalaman data daripada untuk tujuan representatif yang dapat digeneralisasikan.

3.3.5 Teknik Analisis Data

Data-data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis data. Menurut Ardianto, (2010: 223) yang mengutip Emzir dengan model Miles dan Huberman, teknik yang digunakan peneliti untuk menganalisis data dibagi menjadi dua langkah yaitu:

a. Reduksi data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan. Reduksi data terjadi secara berkelanjutan hingga laporan akhir. Bahkan sebelum data secara aktual dikumpulkan, reduksi data antisipasi terjadi sebagaimana diputuskan oleh

(9)

peneliti. Sebagaimana pengumpulan data berproses, terdapat beberapa bagian selanjutnya dari reduksi data (membuat rangkuman, membuat tema-tema, membuat gugus-gugus, membuat pemisahan-pemisahan, menulis memo-memo). Adanya reduksi data ini memiliki tujuan yaitu memudahkan dalam proses pemahamannya.

b. Penarikan kesimpulan (verifikasi kesimpulan)

Dari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proporsisi-proporsisi. Jadi dapat diartikan bahwa pada tahap ini peneliti mengambil kesimpulan terhadap data yang telah direduksi ke dalam laporan secara sistematis, dengan cara membandingkan, menghubungkan dan memilih data yang mengarah pada pemecahan masalah, mampu menjawab permasalahan dan tujuan dari penelitian yang dilakukan.

3.3.6 Validitas Penelitian

Menurut Jonathan Sarwono, (2006: 245-246) berdasarkan pengalaman empiris para peneliti kualitatif berusaha merumuskan cara-cara untuk meningkatkan validitas penelitian kualitatif dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Memperluas harapan-harapan awal: pelajari catatan-catatan pribadi yang dibuat sejak awal penelitian dilakukan sehingga memunculkan gagasan bagaimana data-data yang sudah dikumpulkan tersebut mendorong peneliti

(10)

menciptakan asumsi-asumsi awal. Dengan kata lain dari mana munculnya asumsi-asumsi awal yang sudah dirumuskan berasal? Apakah sudah ada kesesuaian antara asumsi yang dibuat dengan data-data yang sudah dikumpulkan.

2. Memfokuskan dengan cara melihat sumber data lain: peneliti sebaiknya menggunakan teknik triangulasi dan perbandingan dengan literatur lain secara lebih ekstensif.

3. Membuat kutipan ekstensif yang berasal dari catatan lapangan dan hasil wawancara, serta data archieve dan rekaman video/audio

4. Menggunakan data penelitian lainnya sebagai sumber pengecekan: dan melibatkan banyak peneliti dalam mengkaji masalah yang sedang diteliti atau dengan menggunakan sumber-sumber verifikasi lain

5. Melakukan pengecekan dengan meminta anggota peneliti untuk memeriksa hasil penelitian kita (peer researchers) dengan melakukan review mulai dari masalah, data, teknik analisis dan hasilnya.

Berdasarkan dari teori diatas, dalam penelitian yang dilakukan ini peneliti menggunakan asumsi dan juga sumber-sumber verifikasi lainnya (disebut data sekunder). Asumsi yang dapat menegaskan sehingga tercipta ada kesesuaian antara asumsi yang dibuat dengan data-data yang sudah dikumpulkan. Selain itu peneliti juga menggunakan menggunakan data penelitian lainnya yaitu sumber-sumber verifikasi lainnya berupa news mengenai PT . Kaskus banyaknya klien yang dimiliki oleh Kaskus, penghargaan-penghargaan yang diterima PT. Kaskus serta hasil media relations yang dilakukan oleh PT. Kaskus dengan Liputan6.com dan data-data kunjungan yang didapat dari PT. Kaskus

(11)

3.4 Permasalahan yang Ada

Dalam skripsi peneliti yang berjudul “Implementasi Media Pemasaran Online Shop pada Kaskus Account” meningkatkan brand awareness PT. Kaskus tentu sangat berkaitan dengan dunia Internet yang semakin lama semakin berkembang. Di era 1.0 di Internet sifatnya masih statis dan searah. Public Relations semakin berkembang setelah adanya krisis. Kemudian beralih ke era web 2.0 PR pun berkembang dengan menggunakan yang disebut dengan e-PR (Electronic Public Relations).

Masuknya era Web 2.0 yang menambah semakin berkembangnya komunikasi yang terjalin di dunia Internet. Namun e-PR termasuk baru dalam kegiatan yang dilakukan Public Relations dan e-PR termasuk salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan brand awareness perusahaan. Untuk itulah strategi e-PR harus digunakan, seperti pada PT. Kaskus

Melalui website yang dilengkapi dengan jejaring sosial seperti Kaskus dan blog nya, PT. Kaskus lebih cepat berkembang. Namun butuh strategi yang matang dan bagus agar kegiatan PR di internet dapat berjalan dengan baik. Untuk melakukan strategi yang bagus diperlukan rencana dan program yang matang tidaklah mudah dilakukan. Kaskus demi mencapai tujuannya terus menerus melakukan brand awareness kepada publik, khususnya calon customer dan business partner. Apakah strategi PT. Kaskus menggunakan e-PR / Cyber PR sebagai salah satu bentuk meningkatkan brand awareness perusahaannya berhasil dilakukan? Disinilah peneliti ingin membahas dan menjawab kebenaran yang ada pada teori.

(12)

3.5 Alternatif Pemecahan Masalah

Strategi yang dilakukan e-PR membutuhkan perencanaan yang baik. Adapun alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan PT. Kaskus dengan membuat website yang memiliki keunikan design yang ada pada website, dan mudah digunakan oleh publik menjadi salah satu cara menarik publik untuk masuk ke dalam website.

Selain itu juga kelengkapan informasi yang dibutuhkan oleh publik menjadi cara yang harus PR penuhi. Seseorang yang melihat website perusahaan yang memiliki kelengkapan informasi yang dibutuhkannya maka secara otomatis pasti orang tersebut menjadi tertarik untuk mengenal perusahaan lebih jauh lagi.

Langkah selanjutnya bagaimana cara publik dapat melakukan feedback atau respon kembali terhadap kita (PT. Kaskus) melalui website yang ada. Hal ini juga penting, respon yang diberikan publik, baik berupa respon negatif ataupun positif dapat kita rangkum. Kemudian dilakukannya evaluasi dari program yang sudah dijalankan.

Gambar

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kaskus , April 2012

Referensi

Dokumen terkait

diibaratkan seperti teknologi penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit yang digunakan untuk mendeteksi potensi sumber daya alam di suatu titik lokasi,

Pusat Pelatihan Olahraga Prestasi (PPOP) Sepak Takraw Kabupaten Jepara salah satu pusat pelatihan yang ada di kabupaten jepara berdiri sejak tahun 2010, dan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas hidayat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENGARUH CELEBRITY

Secara garis besar kita dapat menarik kesimpulan, Fisika dapat didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang zat dengan segala sifat

pendidikan dalam waktu 6 (enam) semester maupun karena kesalahan/pelanggaran yang dilakukan oleh Penerima Beasiswa selama masa perkuliahan yang dapat berakibat pada

Apabila pihak perbankan mengetahui bahwa kredit yang diberikan memiliki kualitas yang buruk, apalagi sudah mengalami keterlambatan dalam proses pembayaran kreditnya

5) Diperlukan BPF (Band Pass Filter) yang mempunyai kemampuan menekan interferensi dan menaikkan performa atau kualitas perangkat. 6) Jika dalam instalasi pernagkat WLAN