• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi No. 56/10/15/Th. XI, 2 Oktober 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAMBI

Perkembangan Nilai Tukar Petani

September 2017

Provinsi Jambi

Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi September 2017 sebesar 99,89 atau turun 0,40 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 0,33 persen sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,07 persen.

• Pada September 2017, NTP Provinsi Jambi untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 96,10 untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP); 92,41 untuk subsektor Hortikultura (NTPH); 103,44 untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR); 99,62 untuk subsektor Peternakan (NTPT) dan 102,87 untuk subsektor Perikanan (NTNP) yang terdiri dari Perikanan Tangkap (NTN) sebesar 110,04 dan Perikanan Budidaya (NTPi) sebesar 95,18. • Inflasi perdesaan di Provinsi Jambi tercatat sebesar 0,05

persen. Inflasi terjadi pada lima kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok Bahan Makanan, kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau, kelompok

Perumahan, kelompok Sandang serta kelompok

Kesehatan. Sedangkan deflasi terjadi pada dua kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga serta kelompok Transportasi dan Komunikasi.

• Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Jambi September 2017 sebesar 106,97 atau turun 0,53 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Nilai Tukar Petani

Provinsi Jambi

September 2017

sebesar 99,89

atau turun

0,40 persen

(2)

2

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

1.

Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Nilai ini juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Tabel 1

Nilai Tukar Petani per Subsektor dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, September 2017 (2012=100)

Subsektor dan Subkelompok Agustus 2017 September 2017 Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) Gabungan

a. Nilai Tukar Petani (NTP) 100,28 99,89 -0,40

b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 126,91 126,49 -0,33 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 126,55 126,64 0,07

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 129,37 129,44 0,05

- Indeks BPPBM 118,01 118,26 0,21

Gabungan Tanpa Perikanan

a. Nilai Tukar Petani (NTP) 100,18 99,80 -0,38

b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 126,88 126,48 -0,31 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 126,65 126,74 0,07

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 129,37 129,44 0,05

- Indeks BPPBM 118,17 118,42 0,21

1. Tanaman Pangan

a. Nilai Tukar Petani (NTPP) 95,94 96,10 0,16

b. Indeks Diterima Petani (It) 122,94 123,23 0,24

- Padi 124,23 124,45 0,18

- Palawija 118,35 118,89 0,46

c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 128,14 128,23 0,07

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130,36 130,39 0,02

- Indeks BPPBM 117,74 118,15 0,35

2. Hortikultura

a. Nilai Tukar Petani (NTPH) 91,83 92,41 0,63

b. Indeks Diterima Petani (It) 116,00 116,80 0,69

- Sayur-sayuran 103,81 104,08 0,26

- Buah-buahan 140,17 142,05 1,34

- Tanaman Obat 102,78 101,43 -1,32

c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 126,32 126,39 0,05

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 128,94 128,99 0,04

(3)

3

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi Subsektor dan Subkelompok Agustus

2017 September 2017 Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4)

3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Nilai Tukar Petani (NTPR) 104,09 103,44 -0,63

b. Indeks Diterima Petani (It) 132,91 132,20 -0,53

- Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 132,91 132,20 -0,53

c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 127,69 127,81 0,09

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 128,95 129,04 0,06

- Indeks BPPBM 120,89 121,22 0,27

4. Peternakan

a. Nilai Tukar Petani (NTPT) 100,75 99,62 -1,12

b. Indeks Diterima Petani (It) 122,78 121,39 -1,14

- Ternak Besar 127,70 126,19 -1,18

- Ternak Kecil 130,54 128,96 -1,21

- Unggas 110,35 108,96 -1,26

- Hasil Ternak 123,72 123,98 0,20

c. Indeks Dibayar Petani (Ib) 121,87 121,85 -0,02

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 129,98 130,02 0,03

- Indeks BPPBM 114,30 114,22 -0,07

5. Perikanan

a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) 103,72 102,87 -0,82 b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan

Pembudidaya Ikan (It) 127,96 127,00 -0,75

c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya

Ikan (Ib) 123,37 123,46 0,07

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 129,35 129,47 0,09

- Indeks BPPBM 112,89 112,92 0,03

5.1. Perikanan Tangkap

a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 111,34 110,04 -1,17

b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) 138,05 136,52 -1,11

- Penangkapan Perairan Umum 136,33 135,62 -0,52

- Penangkapan Laut 138,16 136,58 -1,14

c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 123,99 124,06 0,06

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 129,41 129,52 0,09

- Indeks BPPBM 115,02 115,03 0,01

5.2. Perikanan Budidaya

a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 95,54 95,18 -0,38 b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) 117,24 116,89 -0,30

- Budidaya Air Tawar 117,53 117,16 -0,31

- Budidaya Air Payau 109,23 109,23 0,00

c. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) 122,72 122,81 0,08

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 129,29 129,41 0,09

- Indeks BPPBM 110,63 110,69 0,05

(4)

4

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Jambi pada September 2017, NTP Provinsi Jambi turun sebesar 0,40 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 100,28 menjadi 99,89. Penurunan NTP pada September 2017 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian yang turun sebesar 0,33 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,07 persen.

Peningkatan NTP terjadi pada dua subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,16 persen serta subsektor Hortikultura naik sebesar 0,63 persen. Sedangkan NTP pada tiga subsektor yang lain mengalami penurunan, yaitu subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,63 persen, subsektor Peternakan turun sebesar 1,12 persen dan subsektor Perikanan turun sebesar 0,82 persen.

2.

Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan perubahan harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Nilai It pada September 2017 turun sebesar 0,33 persen dibandingkan It Agustus 2017, yaitu dari 126,91 menjadi 126,49. Kenaikan It terjadi pada dua subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,24 persen, subsektor Hortikultura naik sebesar 0,69 persen. Penurunan It terjadi pada tiga subsektor yaitu subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,53 persen, subsektor Peternakan turun sebesar 1,14 persen serta subsektor Perikanan yang turun sebesar 0,75 persen.

3.

Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada September 2017, Ib naik sebesar 0,07 persen bila dibanding dengan Ib Agustus 2017, yaitu dari 126,55 menjadi 126,64. Peningkatan tersebut terjadi pada empat subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,07 persen, subsektor Hortikultura naik sebesar 0,05 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,09 persen dan subsektor Perikanan naik sebesar 0,07 persen. Penurunan Ib terjadi pada satu subsektor yaitu subsektor Peternakan yang turun sebesar 0,02 persen.

4.

Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor

a) Subsektor Tanaman Pangan (NTPP)

Nilai Tukar Petani pada September 2017 untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP) adalah sebesar 96,10 atau naik 0,16 persen. Pada bulan ini It naik sebesar 0,24 persen sedangkan Ib naik sebesar 0,07 persen. Peningkatan It dipengaruhi oleh indeks yang diterima petani padi dan petani palawija naik masing-masing sebesar 0,18 persen dan 0,46persen. Sedangkan Peningkatan pada Ib dipengaruhi oleh indeks konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 0,02 persen dan indeks biaya produksi yang naik sebesar 0,35 persen.

(5)

5

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

b) Subsektor Hortikultura (NTPH)

Pada September 2017, NTP untuk subsektor Hortikultura (NTPH) sebesar 92,41 atau naik 0,63 persen. Pada bulan ini It naik sebesar 0,69 persen sedangkan Ib naik sebesar 0,05 persen. Peningkatan It dipengaruhi indeks yang diterima petani sayur-sayuran naik sebesar 0,26 persen dan indeks yag diterima petani buah-buahan yang naik sebesar 1,34 persen. Peningkatan Ib dipengaruhi indeks konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 0,04 persen dan indeks biaya produksi yang naik sebesar 0,12 persen.

c) Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)

Nilai Tukar Petani untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) pada September 2017 sebesar 103,44 atau turun 0,63 persen. Penurunan ini dipengaruhi oleh It yang turun sebesar 0,53 persen sedangkan Ib naik sebesar 0,09 persen. Peningkatan pada Ib dipengaruhi indeks konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 0,06 persen dan indeks biaya produksi yang naik sebesar 0,27 persen.

d) Subsektor Peternakan (NTPT)

Pada September 2017, NTP untuk subsektor Peternakan (NTPT) sebesar 99,62 atau turun sebesar 1,12 persen dari bulan sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh It yang turun sebesar 1,14 persen sedangkan Ib turun sebesar 0,02 persen. Penurunan It pada subsektor ini terutama dipengaruhi indeks kelompok unggas yang turun sebesar 1,26 persen, indeks kelompok ternak kecil yang turun sebesar 1,21 persen dan indeks kelompok ternak besar yang turun sebesar 1,18 persen. Penurunan yang terjadi pada Ib dipengaruhi oleh indeks biaya produksi yang turun sebesar 0,07 persen.

e) Subsektor Perikanan (NTNP)

Nilai Tukar Petani untuk subsektor Perikanan (NTNP) pada September 2017 sebesar 102,87 atau turun 0,82 persen. Pada bulan ini It turun sebesar 0,75 persen dan Ib naik sebesar 0,07 persen. Peningkatan Ib dipengaruhi oleh indeks konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 0,09 persen dan indeks biaya produksi yang naik sebesar 0,03 persen.

1) Kelompok Perikanan Tangkap (NTN)

Nilai Tukar Nelayan (NTN) turun sebesar 1,17 persen yaitu dari 111,34 menjadi 110,04 pada September 2017. Indeks yang diterima nelayan turun sebesar 1,11 persen sedangkan indeks yang dibayar nelayan naik sebesar 0,06 persen.

2) Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi)

Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) turun sebesar 0,38 persen yaitu dari 95,54 menjadi 95,18 pada September 2017. Indeks yang diterima pembudidaya ikan turun sebesar 0,30 persen sedangkan indeks yang dibayar pembudidaya ikan naik sebesar 0,08 persen.

(6)

6

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

5.

Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Perdesaan

Perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada September 2017, IHK di wilayah perdesaan Provinsi Jambi sebesar 129,44 atau terjadi inflasi sebesar 0,05 persen. Jika dilihat menurut kelompok konsumsi rumah tangga, inflasi terjadi pada lima kelompok yaitu kelompok Bahan makanan sebesar 0,01 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau sebesar 0,22 persen; kelompok Perumahan sebesar 0,17 persen; kelompok Sandang sebesar 0,01 persen serta Kelompok Kesehatan sebesar 0,19 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada dua kelompok yaitu kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga sebesar 0,01 persen serta kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,24 persen.

Tabel 2

Indeks Harga Konsumen Perdesaan dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, September 2017 (2012=100)

No. Kelompok

Konsumsi Rumah Tangga

Indeks Harga Konsumen (IHK)

Perdesaan Persentase Perubahan Agustus 2017 September 2017

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Bahan Makanan 133,45 133,46 0,01

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, danTembakau 135,00 135,29 0,22

3 Perumahan 122,90 123,11 0,17

4 Sandang 125,68 125,70 0,01

5 Kesehatan 125,20 125,44 0,19

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 110,92 110,90 -0,01

7 Transportasi dan Komunikasi 121,46 121,17 -0,24

Konsumsi RumahTangga 129,37 129,44 0,05

(7)

7

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

6.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Menurut Subsektor

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan It dengan Ib, dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Pada September 2017, NTUP Jambi sebesar 106,97 yang berarti turun sebesar 0,53 persen. Hal ini karena It turun sebesar 0,33 persen sedangkan Indeks BPPBM naik sebesar 0,21 persen.

Tabel 3

Nilai Tukar Usaha RumahTangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya Provinsi Jambi, September 2017 (2012=100)

Subsektor Agustus 2017 September 2017 Persentase Perubahan

(1) (2) (3) (4)

1. Tanaman Pangan 104,41 104,30 -0,11

2. Hortikultura 102,02 102,59 0,56

3. Tanaman Perkebunan Rakyat 109,95 109,07 -0,80

4. Peternakan 107,43 106,28 -1,07

5. Perikanan 113,35 112,47 -0,78

a. Tangkap 120,02 118,69 -1,11

b. Budidaya 105,97 105,60 -0,35

NTUP Provinsi Jambi 107,54 106,97 -0,53

Sumber: Survei Harga Perdesaan 2017 Provinsi Jambi, diolah.

Penurunan NTUP Provinsi Jambi dipengaruhi oleh NTUP yang turun pada subsektor Peternakan yang turun sebesar 1,07 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yang turun sebesar 0,80 persen, subsektor Perikanan yang turun sebesar 0,78 persen dan subsektor Tanaman Pangan yang turun sebesar 0,11 persen.

7.

Nilai Perbandingan Antar Provinsi se-Sumatera

Perubahan NTP dan NTUP di 10 provinsi se-Sumatera pada September 2017 dapat dilihat pada Tabel 4. Perbandingan antar provinsi se-Sumatera ini diharapkan dapat digunakan untuk melihat posisi NTP dan NTUP Provinsi Jambi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain disekitarnya.

Pada September 2017, NTP Provinsi Jambi berada pada urutan ketiga diantara sepuluh provinsi se-Sumatera. Nilai Tukar Petani tertinggi di Provinsi Lampung sebesar 105,97 sedangkan NTP terendah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yaitu sebesar 94,18. Dilihat dari perubahan NTP pada September 2017 terhadap bulan sebelumnya, peningkatan terbesar NTP terjadi di Provinsi Sumatera Selatan yaitu sebesar 2,16 persen.

(8)

8

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

Tabel 4

Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian serta Persentase Perubahannya Menurut Provinsi se-Sumatera,

September 2017 (2012=100) Provinsi NTP NTUP Agustus 2017 September 2017 Persentase Perubahan Agustus 2017 September 2017 Persentase Perubahan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) NAD 94,47 94,18 -0,31 101,79 101,73 -0,06 Sumatera Utara 99,04 98,85 -0,19 106,41 106,54 0,12 Sumatera Barat 96,24 96,34 0,10 107,33 107,43 0,09 Riau 101,90 101,70 -0,20 113,47 113,39 -0,07 Jambi 100,28 99,89 -0,40 107,54 106,97 -0,53 Sumatera Selatan 94,38 96,41 2,16 101,81 103,24 1,40 Bengkulu 93,60 94,35 0,81 103,65 103,70 0,05 Lampung 105,45 105,97 0,50 114,56 114,71 0,13 Bangka Belitung 96,61 95,69 -0,95 105,26 103,67 -1,51 Kepulauan Riau 96,91 96,55 -0,37 106,88 106,49 -0,37

Sumber: Survei Harga Perdesaan 2017 Nasional, diolah.

Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi Jambi pada September 2017 berada pada urutan keempat diantara sepuluh provinsi se-Sumatera yaitu sebesar 106,97. Angka NTUP tertinggi di Provinsi Lampung yaitu sebesar 114,71 dan peningkatan NTUP terbesar di Provinsi Sumatera Selatan yaitu sebesar 1,40 persen. Sedangkan NTUP terendah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yaitu sebesar 101,73.

Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik

Jl. A.Yani No.4 Telanaipura Kota Jambi-Jambi 36122

Toto Abdul Fatah, M.Si.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Telepon: 0741-60497

E-mail: totoab@bps.go.id Website: jambi.bps.go.id

Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang

mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau

menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik.

Referensi

Dokumen terkait

Penyimpangan maksim kebijaksanaan terdapat pada data (1) karena tuturan narasumber menyimpang dari prinsip kesantunan pada indikator 3 karena dalam tuturan mungkin

1) Produk, memiliki produk yang berbeda dari sekolah lainnya yakni kegiatan baca tulis Al-Quran, kegiatan ekstrakurikuler drumband, beladiri, pramuka, futsal, voli, basket. 2)

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang dilakukan di SMP Negeri 1 Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur, teknik pengumpulan data

Pentadbir Sistem ICT adalah bertanggungjawab memastikan kawalan keselamatan dilaksana bagi mengelak berlakunya capaian oleh pengguna yang tidak sah, pengubahsuaian,

Media dapat berfungsi sebagai alat bantu, sebagai elemen dari proses pengajaran, maupun sebagai figur yang bertindak sebagai wakil guru dalam proses belajar mengajar. Akan

Satu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh suplementasi ragi laut sebagai pakan imbuhan terhadap kinerja ayam petelur dengan menggunakan 120 ekor ayam umur 22 minggu

17 tahun 2014 ini bahwa anggota Dewan Perwakilan Rakyat memiliki hak imunitas atau kekebalan yang dalam penjelasannya ditafsirkan bahwa hak imunitas adalah hak

Langkah selanjutnya adalah membuat RAID-1 dengan perintah berikut, dimana device baru bernama /dev/md20, menggunakan mode=1 (mirroring) dimana device pasangannya adalah /dev/sdd1