• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DI PESANTREN RAUDLATUL HASANAH MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DI PESANTREN RAUDLATUL HASANAH MEDAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 210 – 216 ISSN 2460-3678

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DI PESANTREN

RAUDLATUL HASANAH MEDAN Nurhalimah Harahap1, Syafaruddin2

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja secara sama-sama terhadap Kinerja tenaga kependidikan di Pondok Pesantren Raudlatul Hasanah Medan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan metode korelasional. Sampel penelitian adalah tenaga kependidikan Pondok Pesantren Raudlatul Hasanah Medan dengan jumlah 50 tenaga kependidikan (karyawan) sebagai responden. Uji coba instrumen angket penelitian dilakukan terhadap 30 tenaga kependidikan Pondok Pesantren Raudlatul Hasanah Medan yang tidak menjadi sampel penelitian. Pengumpulan data menggunakan observasi, studi dokumentasi, dan kuesioner/angket. Hasil penelitian ini adalah: (1) terdapat pengaruh signifikan budaya organisasi terhadap kinerja tenaga kependidikan Pondok Pesantren Raudlatul Hasanah yang ditunjukkan dengan nilai R-Square sebesar 0,353 yang artinya berpengaruh sebesar 35,3% dengan nilai p < 0,05; (2) terdapat pengaruh signifikan motivasi kerja terhadap kinerja tenaga kependidikan Pondok Pesantren Raudlatul Hasanah yang ditunjukkan dengan nilai R-Square sebesar 0,099 yang artinya berpengaruh sebesar 9,9% dengan nilai p < 0,05; (3) terdapat pengaruh signifikan budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja tenaga kependidikan Pondok Pesantren Raudlatul Hasanah yang ditunjukkan dengan nilai Adjusted R-Square adalah 0,334 yang artinya berpengaruh sebesar 33,4% dengan nilai p < 0,05. Dari hasil diatas dapat dijelaskan bahwa di dalam lembaga pendidikan budaya organisasi dan motivasi kerja mempengaruhi kinerja tenaga kependidikan, sehingga dengan adanya kinerja yang meningkat akan menaikkan mutu pesantren.

Kata Kunci : Budaya Organisasi, Motivasi Kerja, dan Kinerja Tenaga Kependidikan

1

Alumni Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara 2

(2)

PENDAHULUAN

Dalam suatu lembaga pesantren harus memiliki yang namanya tenaga kependidikan, karna organisasi tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa adanya kerjasama yang baik antar individu. Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mau bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Tanpa adanya tenaga kependidikan maka administrasi, keamanan, pengawas maka pesantren tidak akan berjalan dengan baik.

Tertuang dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Tenaga kependidikan meliputi pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar, pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar.

Kinerja (performance) (Moeheriono, 2014) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur jika individu atau sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria atau standar kebehasilan tolak ukur yang ditetapkan oleh organisasi.

Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan (moves),

dan mengarah atau menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan

(needs) yang memberikan kepuasan atau mengurangi keseimbangan.

Budaya organisasi merupakan perpaduan nilai-nilai, keyakinan, asumsi-asumsi, pemahaman, dan harapan yang diyakini oleh anggota organisasi atau kelompok serta dijadikan pedoman bagi perilaku dan pemecahan masalah yang mereka hadapi.

Berdasarkan apa yang telah diuraikan maka permasalahan Kinerja (Job performance) berkaitan dengan budaya organisasi dan motivasi kerja tenaga kependidikan, untuk itulah penting kiranya membuat suatu model yang membicarakan kinerja (job performance) dengan variabel-variabel

(3)

melakukan analisis “Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Kependidikan Di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan.

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan. Yang beralamat di Jalan Setia Budi No. 62 B, Simpang Selayang, Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara 20135 Telp. (061) 8360135, Fax. (061) 8367368.

B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kependidikan yang ada di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan, yang terdiri dari 163 tenaga kependidikan. Adapun populasi tenaga kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan yaitu sebagai berikut:

2. Sampel

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 163 x 30% = 48,9 = 50. digenapkan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple Random Sampling. yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dari anggota populasi tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

C. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket (Kuesioner). Angket yaitu kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang (atau yang dalam hal ini disebut responden). Adapun skala yang digunakan adalah Skala Likert.

D. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi Data

Adapun statistik yang digunakan untuk pengujian deskripsi data, antara lain adalah: mean (M), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (SD), maximum (Max), minimum (Min) dan kecenderungan data. Perhitungan mean, median, modus, dan standar deviasi menggunakan program SPSS for Windows versi 16.0.

(4)

Sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan statistic inferensial. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu melakukan uji persyaratan analisis, yakni Uji Normalitas, Linieritas, Homogenitas dan Uji Multikolinearitas. Teknik analisisnya menggunakan program SPSS for Windows versi 16.0.

3. Pengujian Hipotesis

Setelah persyaratan analisis terpenuhi maka langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan menggunakan langkah-langkah berikut :

a. Regresi Sederhana

Regresi sederhana (Supranto, 2016) yaitumengenai hubungan dua variabel yang biasanya cukup tepat dinyatakan dalam satu garis lurus. Dengan 2 manfaat, yaitu: (1) membantu menunjukkan apakah terdapat hubungan yang bermanfaat antara dua variabel, dan (2pkan tipe persamaan yang menunjukkan hubungan antara dua variabel tersebut. Analisis Regresi sederhana untuk menguji hubungan masing-masing variabel budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) dengan kinerja tenaga kependidikan (Y). Uji regresi sederhana ini menggunakan SPSS versi 16.0.

b. Koefisien Regresi Ganda

Analisis regresi ganda dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama dengan kinerja tenaga kependidikan (Y). Uji regresi ganda ini menggunakan SPSS versi 16.0.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh signifikansi antara budaya organisasi terhadap kinerja tenaga kependidikan, dan pengaruh signifikansi antara motivasi kerja terhadap kinerja kinerja tenaga kependidikan, dan pengaruh signifikansi secara bersama-sama antara budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja tenaga kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dianalisis, maka dilakukan pembahasan sebagai berikut:

1. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja tenaga kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan

(5)

Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,595. Sedangkan R-Square adalah 0,353 atau 35,30 %, menunjukkan sekitar 35,30 % variabel Y (Kinerja tenaga kependidikan) dapat dijelaskan oleh variabel budaya organisasi (X1), atau secara praktis dapat dikatakan bahwa kontribusi budaya organisasi (X1) terhadap variabel Y (Kinerja tenaga kependidikan) adalah 35,30 %. Sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Sisanya yaitu (100% - 35,30 % = 64,70%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

Berdasarkan hasil analisis, persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan Y= 0,875X1 + 1,080. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien budaya organisasi sebesar 0.875 yang berarti jika budaya organisasi (X) meningkat 1 poin maka nilai kinerja pegawai (Y) meningkat sebesar 0,875.

2. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah

Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan Melalui tabel di atas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi (rx2y) sebesar 0,315. Sedangkan

R-Square adalah 0,099 atau 9,9%, menunjukkan sekitar 9,9% variabel Y

(Kinerja tenaga kependidikan) dapat dijelaskan oleh variabel motivasi kerja (X2), atau secara praktis dapat dikatakan bahwa kontribusi motivasi kerja (X2) terhadap variabel Y (Kinerja tenaga kependidikan) adalah 9,9%. Sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Sisanya yaitu (100% - 9,9%= 90.1%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

Berdasarkan hasil analisis, persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan Y= 0.355X1 + 29.206.. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien motivasi kerja sebesar 0.355 yang berarti jika motivasi kerja (X2) meningkat 1 poin maka nilai kinerja pegawai (Y) meningkat sebesar 0.355.

3. Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja tenaga kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan

Hasil analisis regresi ganda menunjukkan 0,601, sedangkan nilai R-Square

adalah 0,361 atau 36,10 %, menunjukkan 36,10 % variabel Y dapat dijelaskan oleh budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2). Atau secara praktis dapat dikatakan bahwa kontribusi budaya organisasi (X1) dan

(6)

motivasi kerja (X2) terhadap variabel Y (kinerja tenaga kependidikan) adalah 36,10 %. Sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Jika variabel bebasnya lebih dari satu maka yang digunakan Adjusted R Square yaitu sebesar 0,334. Hal ini berarti 33,4% variasi dari kinerja tenaga kependidikan (Y1) bisa dijelaskan oleh variasi dari X1 dan X2. Sedangkan sisanya (100% - 33,4%= 66,6%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja tenaga kependidikan di Pesantren Radlatul Hasanah. Besarnya pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja tenaga kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah yaitu 33,4 %.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh secara keseluruhan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh signifikan budaya organisasi terhadap Kinerja tenaga kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan yang ditunjukkan nilai koefisien korelasi (rx1y) sebesar 0,595. Sedangkan

R-Square adalah 0,353 atau 35,30 %, atau secara praktis dapat dikatakan

bahwa kontribusi budaya organisasi (X1) terhadap variabel Y (Kinerja tenaga kependidikan) adalah 35,30 %. dengan persamaan signifikansi < 0,05.

2. Terdapat pengaruh signifikan Motivasi Kerja terhadap Kinerja tenaga kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan, yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (rx2y) sebesar 0,315. Sedangkan R-Square adalah 0,099 atau 9,9 %, atau secara praktis dapat dikatakan bahwa kontribusi motivasi kerja (X2) terhadap variabel Y (Kinerja tenaga kependidikan) adalah 9,9% dengan persamaan signifikansi < 0,05.

3. Terdapat pengaruh signifikan Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja tenaga kependidikan di Pesantren Raudlatul Hasanah Medan, nilai koefisien korelasi (r x1x2y) sebesar 0,601 Sedangkan R-Square adalah 0,361 sedangkan nilai

Adjusted R Square yaitu sebesar 0,334. Hal ini berarti 33,4% atau secara praktis dapat dikatakan bahwa kontribusi budaya organisasi (X1) dan

(7)

motivasi kerja (X2) terhadap variabel Y (kinerja tenaga kependidikan) adalah 33,4% dengan persamaan signifikansi < 0,05.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Moeheriono.2014. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada..

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinas (Mixed Methods), Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Judul Penelitian : “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick pada Siswa Kelas V SDN Sumogawe 04 Kecamatan

Guidelines should be included in a person’s care plan of how to address behaviours that challenge services, along with information about the medication a person is prescribed,

They consider that following the rulings handed down by a given school (taqleed) is prohibited to the common man, as it is to the scholar, and that every adult

4. selaku Dosen Penguji Proposal dan Sidang Skripsi. selaku Dosen Wali dan Dosen Penguji Proposal dan Sidang Skripsi. Soni Harsono, M.Si. selaku Dosen Penguji

Setiap bangsa mendapatkan anugerah Tuhan berupa Alam dengansegala Isinya yang berbeda antar satu wilayah dengan wilayahlain. Demikianpula manusia sebagai Ciptaan Yang

Materi yang digunakan dalam penelitian ini berupa catatan bobot badan sapi Brahman yang dipelihara di BPTU- HPT Sembawa yang meliputi data bobot lahir, bobot