• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Salah satu potensi yang mendapat perhatian pemerintah dan perlu dikembangkan adalah sektor usaha kecil dan menengah. Kondisi ini mengharuskan setiap pengusaha baik usaha kecil maupun menengah melakukan upaya demi menstabilkan atau lebih meningkatkan eksistensi usahanya. Salah satu masalah yang umumnya menjadi penghambat adalah masalah permodalan usaha kecil dan menengah. Masalah permodalan yang dihadapi mencakup aspek-aspek permodalan, masalah pembiayaan usaha, masalah akumulasi modal, serta cara memanfaatkan fasilitas dalam rangka

pelaksanaan usahanya

.

Pemberian dana merupakan salah satu unsur aspek permodalan dalam mengatasi masalah pembiayaan usaha. Dalam hal ini koperasi merupakan salah satu alternatif lembaga yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan cara melakukan pemberian dana yang merupakan suatu kegiatan atau usaha koperasi yang paling pokok.

Dalam perkembangannya koperasi di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat cepat, salah satu koperasi yang terus berkembang di Jakarta adalah Koperasi Mitra Karsa Mandiri, koperasi ini berdiri sejak 8 Juli 2005. Koperasi tersebut berawal dengan nama koperasi pegawai Rumah Sakit Tugu Ibu yang seluruh anggotanya merupakan karyawan dari Rumah Sakit Tugu Ibu, kemudian berubah menjadi koperasi untuk umum dengan nama “Mitra Karsa Mandiri”. Koperasi ini beralamat di jl. Beringin No. 10H Pasar Obor, Jakarta.

(2)

2 Koperasi Mitra Karsa Mandiri mempunyai visi dan misi antara lain :

VISI :

Mengembangkan perekonomian mikro Indonesia MISI :

1. Membantu menggerakan sektor riil di Indonesia. 2. Membantu pengelolaan usaha para anggota.

3. Mensejahterakan anggota dan masyarakat sekitar koperasi. Koperasi Mitra Karsa Mandiri memiliki 8 pengurus tetap dan mempunyai sekitar 650 anggota aktif yang terdaftar, koperasi melakukan kegiatan utamanya bergerak dalam bidang simpan pinjam bagi seluruh anggota.

Sistem pemberian pinjaman dana kepada para anggotanya dengan cara menentukan besar pinjaman melalui jumlah simpanan awal atau kelayakan usaha yang mereka jalankan, setiap para anggotanya harus mengisi form permintaan pinjaman dana kemudian akan di periksa dan di otorisasi oleh bagian administrasi dan keuangan.

Pada Koperasi Mitra Karsa Mandiri terdapat beberapa jenis pinjaman yang diberikan antar lain :

1. Pinjaman Mikro

Pinjaman mikro mempunyai berbagai syarat sebagai berikut :

a. Pinjaman dgn jumlah maksimal Rp 2.000.000,- (untuk Anggota / calon anggota.

b. Tanpa jaminan dan tanpa bunga pinjaman.

c. Angsuran maksimal Rp 20.000 / hari selama 100 hari. d. Simpanan sukarela diwajibkan minimal Rp 5.000 / hari

e. Biaya Administrasi Rp 10.000 pada saat pencairan dan Rp. 1.000 pada saat pembayaran angsuran

(3)

3 2. Pinjaman Gadai

Pinjaman gadai mempunyai berbagai syarat sebagai berikut : a. Pinjaman dengan jumlah maksimal Rp 50.000.000

b. Jaminan SHM (Sertifikat Hak Milik), HGB (Hak Guna Bangunan), SHPTU (Sertifikat Hak Pemakaian Tempat Usaha), BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor).

c. Usaha telah berjalan minimal 2 tahun. d. Lama pinjaman maksimal 1 tahun e. Angsuran harian, ataupun bulanan

f. Simpanan sukarela diwajibkan minimal Rp 5.000 / hari

g. Biaya administrasi Rp 100.000 pada saat pencairan pinjaman dan biaya jasa penyimpanan agunan 0,09 % perhari terhadap nilai agunan.

h. Dilindungi dengan asuransi jiwa 3. Pinjaman Bagi Hasil

Pinjaman gadai mempunyai berbagai syarat sebagai berikut : a. Pinjaman dgn jumlah max. Rp 50.000.000,-

b. Bisa tanpa jaminan, dan tanpa bunga pinjaman. c. Usaha telah berjalan min 2 tahun.

d. Lama pinjaman max 1 tahun. e. Angsuran harian, ataupun bulanan

f. Bagi hasil berdasarkan kesepakatan antara anggota dan koperasi. g. Biaya administrasi Rp 100.000,- pada saat pencairan pinjaman. h. Simpanan sukarela diwajibkan minimal Rp 5.000,- /hari. i. Dilindungi dengan asuransi jiwa

(4)

4 1.2 Latar Belakang Penelitian

Sejak lama bangsa Indonesia telah mengenal kekeluargaan dan kegotongroyongan yang dipraktikan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Kebiasaan yang bersifat nonprofit ini merupakan input untuk pasal 33 ayat 1 UUD 1945 yang dijadikan dasar/pedoman pelaksanaan Koperasi.

Bentuk-bentuk kegiatan yang bersifat kekeluargaan, kegotongroyongan, hubungan sosial, non profit dan kerjasama disebut Pra Koperasi. Pelaksanaan yang bersifat pra-koperasi terutama di pedesaan masih dijumpai meskipun arus global terus merambat ke pedesaan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia, berbagai penemuan dibidang teknologi melahirkam tatanan dunia ekonomi baru. Tatanan dunia ekonomi menjadi terpusat pada keuntungan perseorangan yaitu kaum pemilik modal (kapitalisme), sistem kapitalisme ini melahirkan kemelaratan dan kemiskinan bagi masyarakat ekonomi lemah.

Sifat kekeluargaan dan gotong royong tersebut menimbulkan kesadaran masyarakat untuk mendirikan koperasi. Koperasi pertama pada masa penjajahan Belanda di Indonesia dipelopori oleh tokoh R.A.Wiraatmadja pada tahun 1896, beliau berjasa dalam menolong para pegawai, pedagang kecil dan petani dari para penjajah.

Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan, dengan tujuan untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, mengembangkan perekonomian nasional serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa.

Jumlah koperasi di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari tabel 1.1 yang menunjukan perkembangan jumlah koperasi berdasarkan beberapa provinsi di Indonesia selama jangka waktu 3 tahun terakhir.

(5)

5 Tabel 1.1

Rekapitulasi Jumlah Koperasi Berdasarkan Provinsi

No Propinsi Aktif (unit) 2009 2010 2011 1 N.A.Darussalam 3.832 6.932 7.099 2 Sumatra Utara 6.327 10.622 10.802 3 Sumatra Barat 2.414 3.595 3.619 4 Sumatra Selatan 3.146 4.358 5.122 5 DKI Jakarta 4.790 7.326 7.507 6 Jawa Barat 14.771 22.664 23.091 7 Jawa Tengah 19.850 25.426 25.499 8 DI Yogyakarta 1.806 2.410 2.410 9 Jawa Timur 15.674 23.159 28.774 10 Kalimantan Barat 2.274 3.782 4.138 11 Kalimantan Tengah 1.800 2.508 2.662 12 Kalimantan Selatan 1.524 2.289 2.395 13 Kalimantan Timur 3.423 5.338 5.338 14 Sulawesi Utara 3.211 56.45 5.730 15 Sulawesi Tengah 1.183 1.811 1.903

(6)

6 No Propinsi Aktif (unit) 2009 2010 2011 16 Sulawesi Selatan 4.810 7.497 7.796 17 Sulawesi Tenggara 2.329 2.755 3.147 18 Sulawesi Barat 447 694 720

Sumber : Laporan Dinas/SKPD bidang KUKM

Salah satu koperasi yang terus berkembang di Jakarta adalah koperasi Mitra Karsa Mandiri, Koperasi Mitra Karsa Mandiri mengalami peningkatan jumlah anggota setiap tahunnya.

Tabel 1.2

Rekapitulasi Jumlah Anggota Koperasi

2010 2011 2012

Jumlah Anggota 485 576 650

Sumber : Data Internal Perusahaan

Sistem pelaksanaan simpan pinjam yang ada saat ini di koperasi adalah melakukan pencatatan masih menggunakan manual dengan pencatatan yang dilakukan oleh kasir dengan menggunakan buku pencatatan. Hal tersebut mengakibatkan pengurus kesulitan dalam membuat laporan kegiatan simpan pinjam.

Seiring dengan meningkatnya jumlah anggota, maka dalam melakukan kegiatan operasionalnya pengurus koperasi masih sering mengalami kendala seperti : proses pendaftaran anggota yang membutuhkan waktu yang cukup lama, penyimpanan data mengenai simpanan dan pinjaman anggota masih

(7)

7 menggunakan pencatatan manual serta penyimpanan berkas masih belum tertata rapih.

Selain masalah atau kendala diatas yang dihadapi koperasi, masalah yang tidak kalah penting adalah pengendalian internal, pengendalian internal yang diterapkan dikoperasi masih sangat minim seperti :

1. Pembagian tugas atas fungsi-fungsi terkait masih belum jelas. 2. Sistem otorisasi atas setiap transaksi masih sangat minim.

Kemampuan sebuah lembaga dalam mengumpulkan, mengelola dan menggunakan informasi akan menentukan apakah suatu perusahaan mampu bersaing. Tiap lembaga harus menyesuaikan sistem informasi dengan kebutuhan para penggunanya. Oleh karenanya, tujuan sistem informasi tertentu dapat saja berbeda antar perusahaan. Akan tetapi, terdapat tiga tujuan dasar yang umum didapati disemua sistem antara lain :

1. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen, administrasi mengacu pada tanggung jawab pihak manajemen untuk mengelola dengan baik sumber daya perusahaan.

2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen, sistem informasi memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab pengambilan keputusan tersebut.

3. Mendukung operasional harian perusahaan, sistem informasi menyediakan informasi bagi para personel operasional untuk membantu mereka melaksanakan pekerjaan hariannya dalam cara yang efisien dan efektif (Hall, 2007;21).

Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan, dimana pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dari sudut pandang sistem yang berusaha menemukan struktur unsur yang membentuk sistem tersebut dan mengidentifikasi proses bekerjanya setiap

(8)

8 unsur yang membentuk sistem tersebut, sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi (Elvi, 2010).

Untuk mempertahankan eksistensi dan untuk mencapai tujuan, manajemen membutuhkan informasi yang akurat dan cukup untuk memudahkan pengelolaan perusahaan, karena itu pemahaman atas sistem yang berlaku dalam perusahaan sangat penting. Dengan memahami struktur dan proses sistem, seseorang dapat menjelaskan tujuan suatu sistem serta unsur-unsur pendukung sistem yang sangat dibutuhkan dalam pengelolaan suatu organisasi atau perusahaan, maka akan timbul masalah yang disebabkan karena meluasnya ruang lingkup dan kegiatan operasi perusahaan. Penerapan sistem informasi akuntansi yang baik perlu didukung usaha yang mengharuskan setiap perusahaan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang ada antara lain peraturan pemerintah yang baru, perubahan dalam kebijakan akuntansi, kebijakan manajemen dan lain sebagainya (Elvi,2010).

Dari beberapa penelitian yang sebelumnya, peneliti melakukan pengujian sistem informasi akuntansi yang ada di salah satu koperasi mengenai efektifitas pengelolaan data, penyimpanan data anggota, dan data simpan pinjam yang masih disimpan dalam bentuk berkas. Penelitian sebelumnya melakukan pengujian dengan menganalisis dokumen, dengan menggunakan alat bantu seperti flow map, diagram konteks (Fatima Elvi, 2010), data flow diagram, kamus data (Eka Nurjanah, 2004), menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 (Yudistira Riyandi, 2011), basis data client server (Boby Victor Hia). Peneliti melakukan pengujian menggunakan Database Manajemen sistem dengan hasil atau solusi yang diharapkan adalah data diolah dengan menggunakan database dan terkomputerisasi sehingga memudahkan dalam melakukan operasional koperasi, penyimpanan data tersimpan rapih dalam sebuah database.

(9)

9 Sebagai salah satu koperasi yang terus meningkat jumlah anggotanya Koperasi Mitra Karsa Mandiri harus meningkatkan mutu dan kualitas sistem operasionalnya seperti pinjaman, dengan membuat sistem informasi yang sesuai dengan kegiatan simpan pinjam seperti pelayanan kepada calon anggota baru dan anggota yang lama. Sistem informasi koperasi ini akan dapat menigkatkan kualitas, sehingga informasi yang dihasilkan dapat membantu pengurus koperasi dalam mempercepat proses pekerjaan yang melingkupi kegiatan simpan pinjam.

Agar sistem informasi akuntansi pada koperasi dapat berjalan dengan baik dan berfungsi secara optimal maka perlu dilakukan analisis atas perkembangan suatu sistem informasi akuntansi itu sendiri sehingga dapat mengikuti perkembangan dan tuntutan persaingan yang semakin ketat saat ini. Dengan terselenggaranya sistem informasi akuntansi yang memadai, berarti menunjukkan sikap kehati-hatian dalam koperasi tersebut. Sistem informasi akuntansi pada koperasi yang efektif dapat membantu pengurus koperasi menjaga aset koperasi, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan koperasi terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian (Elvi,2010).

Terselenggaranya sistem informasi akuntansi pada koperasi yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab dari pengurus dan para pejabat koperasi. Tujuan dari analisis sistem informasi akuntansi pada koperasi adalah menilai mutu pencatatan dan kegiatan operasional akan pemberian dana atas pinjaman anggota (Elvi,2010). Untuk kelengkapan data pendukung permohonan pemberian dana, juga melakukan penilaian kelengkapan dan kebenaran informasi dari calon peminjam dengan cara petugas koperasi melakukan wawancara dan kunjungan (on the spot) ke tempat usaha peminjam.

(10)

10 Dengan keadaan yang dihadapi oleh Koperasi Mitra Karsa Mandiri dalam melaksanakan pemberian dana pada anggota, penulis akan menganalisis pencatatan, penyimpanan dokumen serta sistem yang sesuai, dengan demikian peneliti melakukan pengujian analisis menggunakan Database Manajemen Sistem (DBMS). Selain itu perlu diuji juga seberapa besar peran sistem informasi akuntansi pada koperasi dalam menunjang efektivitas pemberian pinjaman dana.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi akuntansi pada koperasi dengan judul: “ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN DANA PINJAMAN ANGGOTA PADA KOPERASI MITRA KARSA MANDIRI”

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dibahas sebelumnya, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem informasi akuntansi pada koperasi atas pemberian pinjaman dana anggota?

2. Bagaimana sistem pengendalian internal pada koperasi atas pemberian pinjaman dana anggota?

3. Bagaimana memperbaiki sistem informasi akuntansi serta perancangan yang sesuai untuk pendokumentasian, sistem pencatatan, pembuatan flowchart dan perancangan database pada koperasi atas pemberian pinjaman dana anggota?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui proses sistem informasi akuntansi pemberian pinjaman dana apakah telah sesuai dengan sistem informasi akuntansi yang ada.

(11)

11 2. Untuk memperbaiki sistem informasi akuntansi yang ada di koperasi

dalam kegiatan pinjaman anggota.

3. Membantu koperasi dalam pembuatan database dan melaukan pengendalian internal atas kegiatan operasional.

1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Aspek Teoritis

a) Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kemampuan bagi penulis dalam bidang ilmu sistem informasi akuntansi, serta dapat mengimplementasikan ilmu yang ada pada dunia nyata

b) Untuk selanjutnya

Penelitian ini juga sebagai sarana pengembangan dan penerapan teori ilmu pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi yang dipelajari selama bangku perkuliahan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi oleh peneliti sejenis untuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai analisis sistem informasi akuntansi.

1.5.2 Aspek Praktis

a) Bagi lembaga

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi sistem informasi akuntansi, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan kinerjanya serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam melakukan pencatatan dan pengoprasian seluruh kegiatan

(12)

12 2. Membantu koperasi dalam pelaksanaan pengendalian

internal atas seluruh kegiatan operasional pinjaman. 3. Memberikan rancangan penerapan sistem informasi

akuntansi yang tepat bagi perusahaan. b) Bagi anggota

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada anggota dalam melaksanakan kegiatan simpan pinjam.

2. Memudahkan bagi para anggota dalam melaksanakan kegiatan simpan pinjam secara cepat.

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Pembahasan dalam skripsi ini akan dibagi dalam lima bab yang terdiri dari beberapa sub-bab. Sistematika penulisan skripsi ini secara garis besar adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan bab pendahuluan yang menjelaskan mengenai beberapa hal pokok yang berhubungan dengan penulisan, yang terdiri dari latar belakang yang mendasari penelitian, prumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini mengungkapan dengan jelas, ringkas, dan padat mengenai landasan teori terhadap masalah yang terkait dengan penulisan ini, antara lain mengenai konsep-konsep teori seperti pengertian sistem informasi dan sistem informasi akuntansi, pentingnya sistem informasi akuntansi, pengertian pinjaman dan pengertian koperasi. Selain berisi mengenai landasan teori, dikemukakan mengenai penelitian terdahulu serta kerangka pemikiran.

(13)

13 BAB III METODE PENELITIAN

Merupakan Bab yang menguraikan tentang teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian dengan menggunakan sistem wawancara, observasi, dan literatur. Membahas tentang alternatif perancangan sistem informasi akuntansi yang akan digunakan dalam proses kegiatan simpan pinjam.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Merupakan bab yang menguraikan profil Koperasi Mitra Karsa Mandiri, melakukan pemahaman tentang pemberian dana pada Koperasi Mitra Karsa Mandiri, melakukan analisis penerapan dan perancangan sistem informasi akuntansi pada koperasi atas proses pemberian pinjaman dana, serta melakukan evaluasi efektivitas sistem informasi akuntansi pada koperasi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab yang berisi kesimpulan dan hasil analisi sistem informasi akuntansi pada koperasi atas pemberian pinjaman dana. Serta saran yang diperlukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem informasi akuntansi pada koperasi atas pemberian pinjaman dana pada Koperasi Mitra Karsa Mandiri.

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber antara lain dari Bank Sentral Nigeria, Kantor Federal Statistik dan Organisasi Perdagangan Pangan dan

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Dalam melakukan perilaku menggosok gigi adalah dengan memecah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam sebuah task analysis. Berikut ini merupakan task analysis

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar