• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sri Wulandari, Elya Febrita Laboratorium Pendidikan Biologi ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sri Wulandari, Elya Febrita Laboratorium Pendidikan Biologi ABSTRAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGELOLAAN

LABORATORIUM PADA M A T A KULIAH BOTANI

DAN ZOOLOGI UNTUK PENGEMBANGAN

LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI

FKIP UNIVERSITAS RAIU

Sri Wulandari, Elya Febrita

Laboratorium Pendidikan Biologi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untiik mengetahui persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pada mata kuliah botani dan zoologi untuk Optimalisasi Pengembangan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau yang dilaksanakan pada bulan April sampai Agustxis 2012 di Laboratorium Pendidikan Biologi. Jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa P M I P A FKIP Universitas Riau dengan Teknik Sampel purposive sampling. Sampel adalah mahasiswa semester 7 dan 8 (sudah mengambil atau sedang mengambil seluruh mata kuliah botani dan zoologi). Instrumen penelitian adalali angket tertutup yang terdiri dari 6 indikator pengelolaan laboratorium yaitu : Perencanaan, Penataan, Administrasi, Pengamananan, Perawatan dan Pengawasan. Setiap pertanyaan ditentukan menggunakan skala Likert. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi pada indikator perencanaan 4,02 (kategori baik), indikator penataan 3,26 (indikator cukup baik), indikator administrasi 3,49 (kategori cukup baik), indikator pengamanan 2,84 (kategori cukup baik), indikator perawatan 4,19 (kategori baik), indikator pengawasan 3,6 (kategori culcup baik). Secara keseluruhan rerata persepsi mahasiswa terhadap pengeloaan laboratorium pendidikan biologi pada mata kuliah botani dan zoologi 3,6 (kategori cukup baik) dan perlu optimalisasi lebih lanjut dalam pengembangamya terhadap aspek penataan, administrasi, pengamanan dan pengawasan.

(2)

PENDAHULUAN

Program Studi Pendidikan Biologi adalah salah satu Program Studi yang ada di FKIP Universitas Riau diharapkan mampu menghasilkan lulusan tcnaga kependidikan (guru) yang memiliki daya saing tinggi yang secara kelembagaan mampu menawarkan hasil pendidikan yang berkualitas, memiliki otonomi yang luas untuk menentukan arah pengembangan yang lebih lanjut dan memiliki organisasi yang sehat.

Dalam strategi pembelajaran, perkuliahan yang dilaksanakan antara teori dan praktikum terintegrasi antara keduanya sehingga tidak lagi berjalan sendiri-sendiri pelaksanaannya antara teori dan praktikum. Oleh karena itu untuk menunjang ketercapaian mahasiswa calon guru pendidikan biologi yang profesional seperti yang diharapkan tentu saja keberadaan Laboratorium sangat menentukan sekali.

Laboratorium biologi merupakan salah satu fasilitas penting untuk menunjang keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran biologi atau kegiatan ilmiali lairmya. Oleh karena itu mengharuskan pengelolaan laboratorium biologi dilaksanakan secara professional untuk dapat mengembangkan kompetensi manajerial dan organisasi laboratorium biologi. Menurut Anonimus ( 1988) dan Budiono (1992) Laboratorium adalah suatu bangunan atau mangan yang direncanakan untuk penyelidikan keilmuan. Laboratorium adalah tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka atau kebun . Anonim ( 2000) dan Yuslim dan Amentis, (2011) menyatakan laboratorium berftmgsi untuk mengembangkan keterampilan intelektual atau pengetaliuan, mengembangkan sikap ilmiah. Creedy (1978) laboratorium juga berperan dalam proses pembelajaran ; proses pengembangan keilmuan dan proses pelayanan kepada masyarakat.

Mengingat ilmu biologi sangat luas imtuk dipelajari maka untuk menfasilitasi pengembangan ilmu tersebut, di laboratorium dikelompokkan menjadi 3 rumpun ilmu yaitu rumpim botani, rumpim zoologi dan rumpun pendidikan biologi dikarenakan calon lulusan mahasiswa diharapkan dapat menjadi tenaga pendidik. Masing-masing rumpun ilmu diketui oleh kepala bidang yang bertujuan membantu ketua laboratorium dalam pengelolaannya supaya berjalan optiroal.

Mata kuliali yang termasuk dalam kelompok botani mempunyai karakterik tertentu dari obyek yang dipelajari yaitu tumbuhan. Dalam mempelajari obyek tersebut dilihat dari berbagai aspek seperti : sistematika, struktur, anatomi, fisiologi dan adaptasi dengan lingkungan. Untuk tercapainya keutuhan pengetahuan yang diperoleh mahasiswa maka dalam mempelajarinya dibutuhkan obyek langsvmg maupun tidak langsung yang didapat dari alam maupun awetan.

Mata kuliah yang termasuk dalam zoologi juga mempunyai karakteristik tertentu dengan obyek hewan yang dipelajari baik dari aspek struktur, anatomi, fisiologi dan juga adaptasi dengan lingkungan. Pada mata kuliah zoologi ini juga banyak menggunakan obyek langsung ataupun tidak dan kendalanya adalah terbatasnya fasilitas peralatan yang dipunyai di laboratorium sehingga dirasakan masih kurang optimal dalam melayani mahasiswa untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Namun begitu sebagai pengelola laboratorium tetap mengharapkan kepada dosen untuk membuat petunjuk kegiatan praktikum baik pada mata kuliah kelompok botani dan zoologi dengan mengoptimalkan fasilitas yang dipunyai laboratorium biologi saat ini.

(3)

Pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kirnia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Dalam pengelolaan laboratorium meliputi beberapa aspek yaitu sebagai berikut: (1) Perencanaan; (2) Penataan ; (3) Pengadministrasian dan (4) Pengamanan, perawatan, dan pengawasan.

Pada dasamya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusaliakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan.

Sebagai pengelola laboratorium biologi sangat menyadari bahwa masih banyak yang harus dibenahi dari aspek-aspek pengelolaan laboratorium untuk pengembangannya. Oleh karena itu diperlukan data-data awal yang berasal dari mahasiswa, dosen maupun laboran dan pengelola tentang pelaksanaan pengelolaan laboratorium biologi yang telah dilaksanakan selama ini untuk perbaikan dan pengembangan laboratorium dimasa yang akan datang sehingga sesuai dengan tuntutan kurikulum dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Pada penelitian ini dikhususkan untuk mengetahui Persepsi Maliasiswa Terhadap Pengelolaam Laboratorium Pada Mata Kuliah Botani Dan Zoologi Untuk Pengembangan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Raiu sehingga dapat digunakan untuk menentukan arah pengembangan laboratorium biologi.

M E T O D E PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas dari bulan April sampai Agustus 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu memberikan gambaran persepsi maliasiswa terhadap pengelolaam laboratorium untuk Pengembangan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Raiu.

Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa P M I P A FKIP Universitas Riau. Teknik Sampel yang digunakan adalah purposive sampling, sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa sampel yang dipilih bisa memberikan informasi untuk tujuan dari penelitian ini. Sampel adalah mahasiswa yang telah mengambil atau sedang mengambil mata kuliah botani dan zoologi yaitu mahasiswa semester 7 dan 8.

Parameter penelitian adalah persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorum yang terdiri dari 6 indikator yaitu : Perencanaan, Penataan, Administrasi, Pengamananan, Perawatan dan Pengawasan.

Instrumen penelitian adalah angket tertutup. Angket tersebut berisi pertanyaan yang menunjukkan persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP U R yang terdiri dari 6 indikator yaitu Perencanaan, Penataan, Administrasi, Pengamananan, Perawatan dan Pengawasan.

(4)

Setiap pertanyaan ditentulcan dengan menggunakan skala Likert rentang 1-5. Skala likert diberikan sesuai dengan option jawaban yang terdiri dari 4 altematif yaitu :

Sangat tidak setuju (STS) = 1

Tidak setuju ( TS) = 2 Kurang Setuju (KS) = 3

Setuju ( S ) = 4 Sangat setuju ( SS) "-=5

Data yang dikumpulkan adalah data primer dengan menggunakan lembaran angket tertutup . Angket diberikan kepada mahasiswa yang telah dipilih sebagai sampel dalam penelitian.

Untuk menentukan nilai persepsi maliasiswa yang diperoleh melalui lembaran angket dengan menggunakan Skala likert dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

M = Rata-rata yang ingin dicari

XX = Tumi ah dari hasil perkallian antara masing-masing skor dengan frekuensinya

N = Banyak individu

Untuk mengetahui persepsi mahasiswa dan dosen terhadap pengelolaan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Tahun Ajaran 2012/2013 . Maka ditetapkan rentang penilaian yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Interval nilai dan kriteria persepsi mahasiswa

Interval Kriteria

4,70-5,00 Baik Sekali

3,70-4,69 Baik

2,70-3,69 Cukup Baik

2,00-2,69 Kui-ang Baik

< 1,99 Sangat Kurang Baik

Sumber : Arikunto, (2005) H A S I L D A N P E M B A H A S A N

Pengembangan suatu laboratorium sangat diperlukan untuk kemajuan ihnu pengetahuan dan teknologi, tak terkecuali Laboratorium Pendidikan Biologi yang ingin terus memperbaiki kekurangan sehingga mahasiswa dan dosen dapat terlayani dalam menggunakan fasilitas laboratorium. Persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pada mata kuliah botani dan zoologi sangat diperlukan sebagai data awal dalam rencana Pengembangan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Raiu .

Menurut Walgito (2002), persepsi adalah suatu proses yang dilalui oleh suatu stimulus dan diterima panca indera kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari apa yang dilihatnya dan proses terjadinya persepsi tergantung

(5)

dari pengalaman masa lalu dan pendidikan yang diperoleh individu. Persepsi yang ditimbulkan oleh setiap orang memilki perbedaan, hal ini tergantung dari cara berfikir dan sudut pandang seseorang.

Data hasil penelitian tentang persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pada mata kuliah botani dan zoologi untuk rencana pengembangan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau adalah sebagai berikut:

1. PERENCANAAN

Perencanaan adalah salah Scitu indikator dalam pengelolaan laboratorium yang dilaksanakan sebelum kegiatan praktikum pada setiap awal semester. Sebagai pengelola selalu berusaha membuat perencanaan supaya kegiatan praktikum pada mata kuliah botani dan zoologi dapat menggunakam fasilitas laboratorium seoptimal mungkin. Data persepsi mahasiswa terhadap perencanaan pada pengelolaan laboratorium disajikan pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi untuk indikator perencanaan pada mata kuliali botani dan zoologi

I. PERENCANAAN

Skor dan Sebaran Jawaban

Rata-rata Kategori I. PERENCANAAN STS TS KS S SS Rata-rata Kategori I. PERENCANAAN 1 2 3 4 5 Rata-rata Kategori

1 .Persiapan bahan kimia 0 1(2) 3(9) 49(196) 25 (125) 4,26 Baik 2.Persiapan tenaga asisten 0 0 1(3) 33 (132) 44 (220) 4,49 Baik 3.Persiapan buku penuntun 0 0 0 40 (160) 38(190) 4,49 Baik 4.Penianfaatan kebun percobaan

untuk praktikum botani 2(2) 0 11(33) 48(192) 17 (85) 4,40 Baik S.Pemanfaatan kebun percobaan

untuk praktikum zoologi 4(4) 5

(10) 23 (69) 35(140) 11(55) 3,56

Cukup baik 6.Pemanl'aatan kebun percobaan

sebagai sumber objek praktikum botani

3(3) 4(8) 13 (39) 43 (172) 15(75) 3,81 Baik 7.Pemanfaatan kebun percobaan

sebagai sumber objek praktikum zoologi

6(6) 6

(12) 21(63) 38 (152) 7(35) 3,44

Cukup baik S.Pemanfaatan alat laboratorium 0 2(4) 5(15) 43 (172) 28 (140) 4,24 Baik 9.Persiapan jadwal praktikum 0 4(8) 14 (42) 46(184) 14 (70) 3,90 Baik

Rerata 4,02 Baik

Dari Tabel 2 diatas terlihat bahwa rerata persepsi mahasiswa terhadap indikator perencanaan 4,02 tergolong kategori baik, rata-rata mahasiswa menjawab setuju dan sangat setuju. hal ini menunjukkan bahwa persiapan laboratorium dalam pelaksanaan praktikum pada mata kuliah botani dan zoologi dirasakan oleh mahasiswa sudah baik dalam arti mahasiswa sudah merasa terlayani pada saat mau meiaksanakan praktikum. perencanaan tersebut meliputi persiapan bahan kimia, alat , buku praktikum, tenaga asisten, kebun percobaan dan jadwal praktikum.

(6)

Pada indikator perencanaan , persepsi mahasiswa terhadap pemanfaatan kebun biologi untuk praktikum dan digunakan sebagai sumber objek pada mata kuliah zoologi tergolong cukup baik dengan rata-rata berturut turut adalah 3,56 dan 3,44. hal ini dapat dimengerti bahwa selama ini untuk praktikum pada mata kuliah zoologi lebih banyak menggunakan fasilitas yang terdapat dalam laboratorium bukan laboratorium alam begitu juga pemanfaatannya untuk sumber belajar. kebun percobaan biologi belum mempunyai fasilitas yang memadai untuk praktikum zoologi, baru fasilitas untuk praktikum mata kuliah botani seperti lahan untuk percobaan dan rumah kaca.

2. PENATAAN

Penataan adalah salah satu indikator pengelolaan laboratorium yang berkaitan dengan sarana dan prasara laboratorium. data persepsi mahasiswa terhadap penataan disajikan pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3. Persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi untuk indikator penataan pada mata kuliah botani dan zoologi

n . P E N A T A A N

Skor dan Sebaran Jawaban

Rata-rata Kategori n . P E N A T A A N STS TS KS S SS Rata-rata Kategori n . P E N A T A A N 1 2 3 4 5 Rata-rata Kategori

1 .Ukuran ruangan 13(13) 15 (30) 34(102) 13 (52) ^ 3 ( 1 5 ) 2,72 Cukup baik 2.Tata letak sarana

labora-torium untuk mata kuliah botani

6(6) 16(32) 27 (81) 25 (100) 4(20) 3,06 Cukup baik 3.Tata letak sarana

labora-torium untuk mata kuliah zoologi

5(5) 14 (28) 31(93) 24 (96) 4(20) 3,10 Cukup baik 4.Penyimpanan alat 0 9(18) 31(93) 33 (132) 5(25) 3,44 Cukup

baik S.Penyimpanan bahan 0 9(18) 29 (87) 34(136) 6(30) 3,47 Cukup

baik 6.Penyimpanan bahan

berbahaya 1 (1) 3(6) 17(51) 51 (204) 6(30) 3,74 Baik 7.Penyimpanan alat sensitive 0 2(4) 57(171) 14 (56) 5(25) 3,28 Cukup

baik

Rerata 3,26 Cukup

baik

Dari Tabel 3 terlihat bahwa rerata persepsi mahasiswa terhadap indikator penataan laboratorium adalah 3,26 yang tergolong kategori cukup baik. Dari semua aspek penataan seperti : ukuran ruangan , tata letak sarana laboratorium untuk mata kuliah botani dan zoologi, penyimpanan alat, penyimpanan bahan, penyimpanan bahan berbahaya, penyimpanan alat sensitive semuanya tergolong kategori cukup baik.

Indikator penataan pada aspek ukuran ruangan, sangat dirasakan mahasiswa kurang memberikan keieluasan bergerak selama kegiatan praktikum. Ruang laboratorium kurang dapat menampung secara efektif dan efisien imtuk sekitar 50 orang mahasiswa karena luas

(7)

ruangan praktikum yang ada hanya 90 m^ . Menurut Kadarohan (2012) luas ruang praktikum permahasiswa rata-rata 2,5 m^, sehingga apabila ingin memuat 40 orang mahasiswa maka luas laboratorium hendaknya sekitar 100 m^.

Penyimpanan alat dan bahan memang belum terdapat pemisahan antara praktikum pada mata kuliah botani dan zoologi masih menjadi satu sehingga sering terjadi ketidak rapian pada penyimpanan alat ataupun bahan.

3. ADMINISTRASI

Administrasi adalah indikator pengelolaan laboratoriimi yang dapat dilakukan oleh laboran atau teknisi yang meliputi pembuatan jadwal praktikum, pencataan bahan dan alat yang digunakan praktikum, persiapan buku inventarisasi ataupun buku format peminjaman. Data persepsi mahasiswa terhadap administrasi disajikan pada Tabel 4 berikut:

Tabel 4. Rerata persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratoriimi pendidikan biologi untuk indikator administrasi pada mata kuliah botani dan zoologi

III. ADMINISTRASI

Skor dan Sebaran Jawaban

Rata-rata

Kategori III. ADMINISTRASI STS TS KS S SS

Rata-rata Kategori III. ADMINISTRASI 1 2 3 4 5 Rata-rata Kategori

1. Jadwal praktikum 0 0 0 50 (200) 28(140) 4,36 Baik 2. Ketersediaan bahan

praktikum botani 2(2) 8(16) 29 (87) 37(148) 2(10) 3,37 Cukup baik 3. Ketersediaan bahan

praktikum zoologi 1(5) 9(18) 32 (96) 33(132) 3(15) 3,36 Cukup baik 4. Ketersediaan alat

praktikum botani 1(1) 6(12) 30 (90) 40(160) 1(5) 3,44 Cukup baik 5. Ketersediaan alat

praktikum zoologi 1(1) 6(12) 30 (90) 40(160) 1(5) 3,44 Cukup baik 6. Memakai buku

inventarisasi 2(2) 8(16) 20 (60) 42 168) 6(30) 3,54 Cukup baik 7.Memakai buku format

peminjaman 6(6) 15(30) 36(108) 19 (76) 2(10) 2,95 Cukup baik

Rerata 3,49 Cukup baik

Dari Tabel 4 rerata persepsi mahasiswa terhadap administrasi pada pengelolaan laboratorium adalah 3,49 yang tergolong kategori cukup baik. Hal ini dapat dimengerti bahwa pada saat praktikum botani ataupun zoologi kadang ketersediaan bahan dan alat kurang mencukupi untuk mahasiswa yang biasanya dibagi dalam 8 kelompok, sehingga kepuasan mahasiswa dalam belajar tidak maksimal. Pada aspek kelengkapan alat dan bahan praktikum botani dan zoologi masih diperlukan penambahan untuk menunjang pelaksanaan praktikum dan penelitian seperti preparat awetan jaringan tumbuhan dan hewan, alat mikroskop dan alat-alat gelas lainnya.

(8)

4. PENGAMANAN

Pengamanan adalah salah satu indikator dalam pengelolaan laboratorium yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan mahasiswa jika terjadi kecelakaan pada saat praktikum . Data persepsi mahasiswa terhadap pengamanan disajikan pada Tabel 5 berikut Tabel 5. Rerata persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi

untuk indikator pengamanan pada mata kuliah botani dan zoologi

IV. P E N G A M A N A N

Skor dan Sebaran Jawaban

Rata-rata Kategori IV. P E N G A M A N A N STS TS KS S SS Rata-rata Kategori IV. P E N G A M A N A N 1 2 3 4 5 Rata-rata Kategori

1 ,Alat pemadam kebakaran 18(18) 13 (26) 39(117) 5(20) 3(15) 2,51 Kurang baik 2.Kotak P3K 8(8) 14 (28) 18(54) 34(136) 4(20) 3,15 Cukup baik S.Air dan saluran air 16(16) 11 (22) 29 (87) 17 (68) 15(75) 3,44 Cukup baik 4.Saluran gas 23 (23) 15 (30) 31(93) 8(32) 1(5) 2,35 Kurang baik 5.Kamar mandi dan W C 16(16) 15(30) 23 (69) 20 (80) 4(20) 2,76 Cukup baik

Rerata 2,84 Cukup baik

Dari Tabel 5 rerata persepsi maliasiswa terhadap pengamanan adalah 2,84 yang tergolong kategori cukup baik. Walaupun demikian nilai yang didapat relativ kecil dibawali 3 seperti ketersediaan alat pemadam kebakaran, saluran gas, kamar mandi dan WC.Sebenamya alat tersebut tetapi perlu diletalckan pada posisi yang mudah dijangkau dan diketahui oleh mahasiswa. Saluran gas secara khusus memang belum ada tetapi setiap ruangan sudah terdapat ventilasi atau jendela yang siap dibuka jika diperlukan padahal alat keamanan tersebut sangat diperlukan dalam keamanan laboratorium. Kamar mandi dan W C sebenamya ada tetapi tidak terawat dengan baik karena tidak tersedianya cleaning service khusus untuk kebersihan laboratorium. Menurut Suyitno (2012) alat keamanan laboratorium antara lain adalah instalasi air, saluran gas, instalasi listrik, alat kebakaran, kotakP3K

5. PERAWATAN

Perawatan adalah indikator pengelolaam laboratorium yang penting karena berkaitan dengan kebersihan ruangan laboratorium dan perawatan alat. Hal ini tentunya akan berdampak terhadap keawetan alat-alat laboratorium dan tidak mudah rusak. Data persepsi mahasiswa terhadap perawatan disajikan pada Tabel 6 berikut:

(9)

Tabel 6. Rerata persepsi maliasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi untuk indikator perawatan pada mata kuliah botani dan zoologi

Skor dan Sebaran Jawaban

Rata-rata V. P E R A W A T A N STS TS KS S SS Rata-rata Kategori 1 2 3 4 5 Rata-rata

I .Membersihkan alat 0 1(2) 9(27) 42 (168) 26(130) 4,19 Baik 2.Membersihkan ruangan 0 0 8(24) 44 (176) 26(130) 4,23 Baik 3.Meletakkan alat dan bahan

kembali 1(1) 3(6) 6(18) 41 (164) 27 (135) 4,15 Baik

Rerata 4,19 Baik

Dari Tabel 6 rerata persepsi mahasiswa yang mengambil mata kuliah botani dan zoologi terhadap perawatan pada pengelolaan laboratorium adalah 4,19 yang tergolong kategori baik. Peraturan yang telah dibuat oleh pengelola untuk mewajibkan mahasiswa setelah selesai praktikum harus membersihkan alat dan meletakkan kembali pada tempat semula dan membersihkan mangan sepertinya tidak menjadikan keberatan bagi mahasiswa tetapi sudah terinternaUsasi dalam diri masing-masing mahasiswa yang dikoordinir oleh asisten.

6. PENGAWASAN

Pengawasan adalah indikator pengelolaan laboratorium yang dapat dilaksanakan baik oleh dosen, asisten, kepala laboratorium untuk keberlanjutan kegiatan praktikum. Data persepsi terhadap pengawasan disajikan pada Tabel 7 berikut:

Tabel 7. Rerata persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi untuk indikator pengawasan pada mata kuliah botani dan zoologi

VI. PENGAWASAN Skor dan Sebaran Jawaban

Rata-rata Kategori VI. PENGAWASAN

STS 1 TS KS S SS

Rata-rata Kategori

1 .Pengawasan dosen 0 0 6(18) 53 (212) 19(95) 4,17"^ Baik 2.Pengawasan tenaga

asisten 0 0 3(9) 48(172) 27(135) 4,05 Baik 3.Pengawasan Kepala

Lab/petugas 3(3) 14(28) 32 (96) 22 (88) 7(35) 3,21 Cukup baik 4.Pengawasan S A T P A M 12(12) 14 (28) 24 (72) 21 (84) 7(35) 2,96 Cukup baik

Rerata 3,6 Cukup baik

Dari Tabel 7 terlihat bahwa persepsi mahasiswa untuk indikator pengawasan dalam pengelolaan laboratorium khususnya pengawasan yang dilakukan dosen, team teaching dan kepala laboratorium menunjukkan kategori cukup dengan rerata 3,6 adalah wajar karena selama ini memang masih kurang pengawasannya dan penjagaan keamaan oleh

SATPAIvI yang ditunjuk oleh Dekan atau Kepala laboratorium juga belum ada yang sehamsnya menjadi salah satu perhatian atasan karena keamanan adalah penting imtuk menjaga fasilitas-fasilitas laboratorium yang telah ada dari pihak-pihak yang tidak bertanggung j awab.

(10)

Persepsi Mahasiswa Untuk Semua Indikator

Persepsi mahasiswa yang mengambil mata kuliah botani dan zoologi terhadap pengelolaan laboratorium untuk semua indikator disajikan pada Tabel 8 berikut :

Tabel 8. Rerata persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi untuk semua indikator pada mata kuliah botani dan zoologi

No I N D I K A T O R Rerata Kategori

1. Perencanaan 4,02 Baik

2. Penataan 3,26 Cukup baik

3. Administrasi 3,49 Cukup baik

4. Pengamanan 2,84 Cukup baik

5. Perawatan 4,19 Baik

6. Pengawasan 3,6 Cukup baik

Rerata 3,56 Cukup baik

Analisis persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium telah memberikan gambaran kepada pengelola laboratorium untuk merencanakan optimalisasi pengembangan laboratorium pendidikan biologi. Dari 6 indikator pengelolaan laboratorium yang telah dilaksanakan belum sepenuhnya dapat memberikan layanan yang optimal terhadap mahasiswa dalam menunjang kegiatan ilmiahnya, rerata keseluruhan adalah 3,56 yang tergolong ketegori cukup baik. Walaupun pada aspek perencanaan, dan perawatan sudah baik tetapi masih terdapat kekurangan pada aspek penataan , adminstrasi, pengamanan dan pengawasan. Oleh karena itu masih perlu optimalisasi lebih lanjut dalam pengembangatmya dengan melakukan pembenahan terhadap aspek penataan, administrasi, pengamanan dan pengawasan.

Sesuai dengan mahasiswa, pengelola juga merasakan adanya kendala pada fasilitas-fasilitas yang ada. Walaupun demikian pengelola lebih dapat memahami bahwa keadaan tersebut terutama disebabkan oleh jumlah mahasiswa yang terus bertanibah sedangkan fasilitas yang dimiliki tidak mengalami peningkatan yang berarti. Pengelola menyatakan bahwa secara umum pengelolaan laboratorium telah dilaksanakan dengan baik.

KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi pada mata kuliah botani dan zoologi untuk indikator perencanaan 4,02 (kategori baik), indikator penataan 3,26 (indikator cukup baik), indikator administrasi 3,49 (kategori cukup baik), indikator pengamanan 2,84 (kategori cukup baik), indikator perawatan 4,19 (kategori baik), indikator pengawasan 3,6 (kategori cukup baik).

2. Secara keselurulian rerata persepsi mahasiswa terhadap pengeloaan laboratorium pendidikan biologi pada mata kuliah botani dan zoologi 3,6 (kategori cukup baik) dan

(11)

perlu optimalisasi lebih lanjut dalam pengembangannya terhadap aspek penataan, administrasi, pengamanan dan pengawasan.

SARAN

Saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Optimalisasi pengembangan laboratoriimi pendidikan biologi FIGP Universitas Riau perlu dilaksanakan lebih lanjut khususnya pada aspek penataan, administrasi, pengamanan dan pengawasan sehingga mahasiswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuannya menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 1988. Pengelolaan Laboratorium Sekolah dan Manual Alat IPA. Depdikbud. Jakarta

Anonimus. 2000. Pengelolaan Laboratorium Biologi. Kerja sama PPPG IPA. Direktorat Pembinaan S M A

Arikunto, S. 2009. Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bumi Aksara. Jakarta.

Budiono, J.D. 1992. Pengantar Kegiatan Laboratorium Biologi. University Press. IKIP Surabaya. Surabaya

Creedy, J. \91^A Laboratory Manual for School and Collage. Heinemann Educational Books. London.

Kadarohmah.A,2002.Ma«a/e/Mett LaboratoriumlPA.

. Diakses tgl 1 Desember 2012 Suyitno. (20\2) Tata Letak Alat Laboratorium IPA

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/suyitno-alovsius-drs-ms/tata-letak-alat-lab.pdf Diakses tgl 1 Desember 2012

Walgito, B . 2002. Psikologi Sosial. Andi Offset. Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1. Interval nilai dan kriteria persepsi mahasiswa
Tabel 2. Persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi untuk  indikator perencanaan pada mata kuliali botani dan zoologi
Tabel 3. Persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi untuk  indikator penataan pada mata kuliah botani dan zoologi
Tabel 4. Rerata persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratoriimi pendidikan biologi  untuk indikator administrasi pada mata kuliah botani dan zoologi
+4

Referensi

Dokumen terkait

Suatu campuran beton memiliki konsistansi yang berbeda-beda tergantung dari pada kebutuhan pada saat pemakaian bahan tambah tersebut di lapangan atau kebutuhan

[r]

Kegiatan penyuluhan kewirausahaan ini sangat penting dilakukan karena tujuan program PKM salah satunya adalah membentuk kelompok masyarakat yang.. mandiri secara

10.Teman-teman angkatan 2009 Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu : Juni Eva, Siska Shelly, Rumiaty Manurung, Liza Widyastuty, Diana Susan,

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu : (1) Kesenian Tari Dolalak merupakan kesenian asli yang bertumbuh dan berkembang di Kabupaten Purwoejo , (2)Kesenian

Anda dapat memilih Grafik yang ingin ditampilkan dengan meng-Klik Grafik 1, Grafik 2, Grafik 3, atau Grafik 4 Akan muncul grafik yang diinginkan. Pilihan grafik ini hanya ada

• Belanja modal menjadi komponen belanja operasional pemerintah yang memiliki serapan terendah dibandingkan belanja pegawai dan belanja barang, dengan rata-rata penyerapan

PERWAKILAN DIPLOMATIK BILATERAL YANG MERANGKAP MULTILATERAL. JUMLAH STAF