• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek Penelitian yang digunakan adalah perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Objek Penelitian yang digunakan adalah perusahaan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Objek & Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada perusahaan Manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 sampai dengan 2014 . Data diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id ,dan

www.finance.yahoo.com. Objek Penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang menerapkan metode akuntansi persediaan FIFO dan metode akuntansi persediaan rata-rata (weighted average).

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016 sampai bulan Agustus 2016.

B. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Penelitian kausal bertujuan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Arus Biaya, Nilai Persediaan dan Marjin laba kotor terhadap variabel terikat yaitu Nilai Pasar.

(2)

C. Model Penelitian

Model penelitian merupakan abstraksi dari fenomena-fenomena yang sedang diteliti sesuai dengan judul skripsi “Pengaruh Metode Arus Biaya ,Nilai Persediaan dan Marjin Laba Kotor terhadap Nilai Pasar Perusahaan”.

Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)

Metode Arus Biaya ( X1)

Gambar 3.1 Model Penelitian D. Definisi dan operasionalisasi variabel

1. Definisi Variabel

Variabel-variabel penelitian ini didefinisikan secara jelas sehingga tidak menimbulkan pengertian ganda. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady dalam Sugiyono, 2007). Menurut Sugiyono (2007:58) definisi variabel yaitu sebagai berikut : “Variabel penelitian Nilai Persediaan

(X2) Perusahaan Nilai Pasar

Marjin Laba Kotor (X3)

(3)

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Variabel - variabel yang akan diukur dalam penelitian ini antara lain : a. Variabel Terikat (Variabel Dependen) (Y)

Nilai Pasar adalah harga jual dari investor satu dengan investor lainnya. Harga Terjadi setelah saham dicatat di Bursa Efek. Harga pasar merupakan harga jualsaham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham sehingga nilai pasar menunjukan fluktuasi dari harga saham. Nilai Pasar sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran, harga suatu saham akan cenderung naik bila suatu saham mengalami kelebihan permintaan dan cenderung turun jika terjadi kelebihan penawaran (Lubis, 2008:60). Nilai Pasar yang diambil sebagai data adalah harga penutupan akhir dikalikan dengan jumlah saham yang beredar untuk dirata-rata dalam satu periode.

(4)

Nilai Pasar diukur dengan menggunakan rumus :

MV = Ln of ( harga pasar per lembar saham x jumlah lembar saham yang beredar).

Dimana :

MV : nilai pasar perusahaan dalam 1 periode tertentu Harga pasar saham : harga penutupan (closing price)

Saham beredar : jumlah saham beredar pada periode tersebut Nilai pasar menunjukkan keadaan perusahaan berdasarkan persepsi investor yang teraktualisasi dalam harga saham. Secara garis besar nilai pasar perusahaan merupakan harga seluruh saham yang beredar. Harga pasar merupakan harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham sehingga nilai pasar menunjukkan fluktuasi dari harga saham. Harga saham adalah harga penutupan (closing price) pada tanggal pelaporan. Jumlah lembar saham yang beredar adalah jumlah lembar saham beredar yang dilaporkan dalam laporan keuangan 2011-2014.

b. Variable bebas (Variabel Independen) (X) 1. Penerapan Metode Arus Biaya Persediaan (X1 )

Metode arus biaya persediaan merupakan metode yang digunakan perusahaan selama tahun pengamatan. Variabel ini merupakan variabel

(5)

dummy dimana ada dua pilihan metode, yaitu metode rata-rata dan metode FIFO. Menurut Morse dan Richardson berbagai alternatif metode arus biaya persediaan memungkinkan manajemen memilih metode mana yang akan diterapkan dalam perusahaan sesuai dengan karateristik perusahaan (Taqwa,2003).

2. Nilai Persediaan (X2)

Warren et al (2005:440) mengatakan persediaan adalah “Barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau disimpan untuk tujuan itu”.

Menurut Kieso et al (2002:443) yang dialih bahasakan oleh Emil Salim pengertian persediaan adalah “Pos-pos aktiva yang dimiliki untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual”. Dalam penelitian ini Nilai Persediaan diukur dengan menggunakan rumuskan :

SED = Ln (Persediaan Akhir) 3. Marjin Laba Kotor (X3)

Menurut Weygandt, seperti yang dikutip oleh Meythi (2004: 259) gross profit margin adalah Rasio yang menunjukkan laba yang mampu dicapai dalam satu periode. Sehingga gross profit margin berpengaruh

(6)

terhadap market value perusahaan. Dalam penelitian ini Marjin Laba Kotor diukur dengan menggunakan rumus :

Laba Kotor

Gross Profit Margin = x 100%

Penjualan

2. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel penelitian ke dalam konsep dimensi dan indikator. Disamping itu tujuannya adalah untuk memudahkan pengertian dan menghindari perbedaan persepsi dalam penelitian ini. Berikut adalah operasionalisasi variabel dalam penelitian ini :

Tabel 3.1 Operasional Variabel

No Variabel Proksi Skala

pengukuran

1 Variabel Dependen :

Nilai Pasar MV : Ln (Harga Pasar saham x jumlah saham bersedar) Rasio

2 Variabel Independen :

Metode Arus Biaya DMET : Nilai 1 : metode rata-rata Nilai 0 : metode FIFO

Nominal

3 Variabel Independen :

Nilai Persediaan SED : Ln (Persediaan akhir) Rasio

4 Variabel Independen :

Marjin Laba Kotor GPM : Laba Kotor penjualan bersih

(7)

E. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2007:115) pengertian populasi adalah sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dan untuk Penelitian ini menggunakan sampel tidak acak dengan purposive sampling. Dengan pengambilan sampel berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu. Adapun kriteria-kriteria sampel yang di tetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan yang termasuk dalam perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berturut – turut untuk tahun 2011-2014.

2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan tahunan (annual report) yang telah di audit dan dipublikasikan yang berakhir pada tanggal 31 desember selama periode pengamatan 2011 – 2014.

3. Perusahaan sampel menerapkan salah satu dari metode persediaan yaitu FIFO atau rata – rata tertimbang untuk semua persediaannya

4. Perusahaan sampel tidak melakukan perubahan metode akutansi persediaan selama tahun pengamatan.

Berikut adalah tabel pemilihan sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan :

(8)

Tabel 3.2

Tabel Pemilihan Sampel

Jumlah Populasi Awal (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2011-2014) 38

Perusahaan yang tidak berturut-turut menerbitkan laporan keuangan dan

telah di audit dari tahun 2011 – 2014. 11

Perusahaan sampel tidak menerapkan salah satu dari metode persediaan

yaitu FIFO atau rata – rata tertimbang untuk semua persediaannya 3 Perusahaan sampel melakukan perubahan metode akutansi persediaan

selama tahun pengamatan 14

Total Sampel Akhir 10

Sumber : Indonesia Stock Exchange (IDX) 2011-2014 (diolah)

Setelah ditentukan kriteria pemilihan sampel, maka berikut nama-nama perusahaan manufaktur yang terpilih dan memenuhi kriteri-kriteria tersebut untuk dijadikan sampel penelitian :

(9)

Tabel 3.3

Tabel Perusahaan Manufaktur yang Menjadi Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Metode Arus Biaya

1. Indofarma Tbk. FIFO

2. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. FIFO 3. Multi Bintang Indonesia Tbk. Rata-rata

4. Mustika Ratu Tbk FIFO

5. Mayora Tbk. Rata-rata

6. Sekar Laut Tbk. Rata-rata

7. Siantar Top Tbk. Rata-rata

8. Nippon Indosari Corporindo Tbk. Rat-rata 9. Tempo Scan Pacific Tbk. Rata-rata

10. Ultr Jaya Milk Rata-rata

Sumber : www.idx.co.id ( diolah ) F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilai-nilainya dinyatakan dalam numerical (Sugiyono, 2012 dalam Ingga, 2013). Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan Manufaktur .

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dengan mempelajari literatur atau dokumen yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. Data ini berasal dari Bursa Efek Indonesia pada perusahaan manufaktur , yaitu berupa data historis

(10)

harga saham, data historis indeks harga saham gabungan, laporan keuangan dan annual report pada periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang mendukung penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik kepustakaan (Library Research). Riset kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan dan data yang ada kaitannya dengan objek pembahasan yang terdapat dalam kepustakaan. Sumber informasi dapat berupa buku-buku, laporan penelitian, dan sumber lainnya.

G. Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono (2007:206) yang dimaksud dengan analisis data adalah sebagai berikut :“Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menstabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.”

Sedangkan Menurut Moch.Nazir (2011:346) menyatakan bahwa : “Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.” Berdasarkan uraian di atas, maka analisis data merupakan penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca,

(11)

dipahami dan diinterprestasikan. Data yang terhimpun dari hasil penelitian akan penulis bandingkan antara data yang ada di lapangan dengan data kepustakaan, kemudian dilakukan analisis untuk menarik kesimpulan.Analisis data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2007:206) analisis deskriptif adalah “Menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”. Analisis deskriptif yaitu analisis yang digunakan untuk membahas data kuantitatif. Analisis terhadap rasio-rasio untuk mencari nilai angka-angka dari variabel X (Metode arus biaya persediaan, Nilai Persediaan, Marjin Laba Kotor) dan variabel Y (Nilai Pasar Perusahaan).

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak, model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal. (Ghozali, 2013).

(12)

b. Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedatisitas. Model regresi yang diharapkan adalah model yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedatisitas. (Ghozali, 2013) c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat kolerasi antara variabel independen, model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antara variabel independen . (Ghozali, 2013)

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi adalah dengan menggunakan Tolerance dan Varianve Inflation Factor (VIF). Kriteria umum yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai VIF untuk setiap variabel independen kurang dari 10 dan nilai Tolerance lebih dari 0.1 berarti tidak terdapat multikolonieritas.

2. Jika nilai VIF untuk setiap variabel independen lebih dari 10 dan nilai Tolerance kurang dari 0.1 berarti terdapat multikolonieritas. (Ghozali,2013).

(13)

d. Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam satu model regresi ada kolerasi antara kesalahan penganggu pada periode saat ini (t) dengan kesalahan pada periode sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokolerasi (Ghozali, 2013). Uji autokolerasi dapat dilakukan dengan cara uji Durbin-Watson (DW test). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokolerasi adalah sebagai berikut:

1. Bila nilai d terletak antara batas (du) dan (4-du), maka koefisien autokolerasi sama dengan nol berarti tidak ada autokolerasi positif. 2. Bilai nilai d lebih rendah daripada batas bawah (dl), maka koefisien autokolerasi lebih dari nol berarti ada autokolerasi positif.

3. Bila nilai d lebih dari (4-dl), maka koefisien autokolerasi lebih kecil dari nol berarti ada kolerasi negatif.

4. Bila nilai d terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau d terletak antara (4-du) dan (dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

(14)

Tabel 3.4

Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson Nilai statistik d Keputusan

0 < d < dl Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif dl < d < du Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

du < d < 4-du Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi positif atau negative

4-du < d < 4-dl Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan 4-dl < d < 4 Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi negatiff

3. Uji Hipotesis

a. Teknik Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk memperediksi seberapa jauh nilai variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diubah. Teknik analisis data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif, yaitu analisis data dengan mengadakan perhitungan perhitungan yang relevan dengan masalah yang dianalisis. Analisis regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Adapun bentuk persamaan umum regresi sederhana menurut Sugiyono (2007:270) yaitu :

(15)

Keterangan :

Y = nilai pasar perusahaan

A = konstanta, besar nilai Y jika X = 0

B = koefisien arah regresi yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel Y apabila terjadi perubahan nilai X

X = metode arus biaya persediaan, Nilai persediaan dan marjin laba kotor

Analisis regresi ganda bermaksud meramalkan bagaimana (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda, dengan bantuan program komputer Statistik Package for Spesial Sciences (SPSS) for windows. Adapun bentuk umum dari persamaan regresi linier berganda secara sistematis menurut Sugiyono (2007:277) adalah sebagai berikut :

MV=β0 + β1DMET+β2SED+β3GPM+Ɛ

Keterangan:

MV = Ln of market value atas saham biasa

(16)

β1,β2,β2 = Koefisien regresi

DMET = Dummy metode arus biaya persediaan SED = Ln of nilai persediaan

GPM = Gross profit margin

Ε = Disturbance error

Pengujian statistik yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Uji Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2013), uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-veriabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah semua variabel-variabel independen atau bebas yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara keseluruhan terhadap variabel dependen atau terikat. Jika nilai signifikasi > 0,05 maka Ha ditolak atau model regresi tidak layak

(17)

untuk digunakan dalam pengujian data. Jika nilai signifikasi < 0,05 maka Ha diterima, sehingga model regersi dapat digunakan untuk pengujian data. (Ghozali,2013).

3) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Menurut Ghozali (2013), uji statistfik t digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Jika signifikasi < 0,05 maka Ha diterima, artinya variabel independen secara individual berpengaruh signifikasi terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika signifikasi > 0,05 maka Ha ditolak artinya variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Gambar

Gambar 3.1  Model Penelitian  D.  Definisi dan operasionalisasi variabel
Tabel 3.1  Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

Pengujian terhadap model regresi ganda dilakukan dengan uji F terlebih dahulu.Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas

Uji statistik F menunjukkan apakah variabel independent atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

Uji statistik f bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

Menurut Ghozali (2013:98), uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama –

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan.. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah