Komunikasi Manusia
Esensi dan Aplikasi Dalam Dinamika Sosial Ekonomi
politik
Dr. Eko HarrySusantoEditor:
1. Drs. Widayatmoko, MM.2.Dra. Riris Loisa, M.Si.
EL
EdisiAsti?ftit*,
HakCipta@20t0,penerbitMitraWacanaMediaWAG-dnEi
T"lp.
: (021) 824-3te3rDIediA
Faks.
: (02t) 824-3te3tPen e r b
it
Website: http//www.mitrawacanamedia.com
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi
buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun meka-nik, termasuk mem
fotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sisteln penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Dr. Eko HarrySusanto
Komunikasi Manusia
Esensi dan Aplikasi Dalam Dinamika Sosiat Ekonomi politik Edisi Pertama
-Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010
I
jll.,17 x24 cm, hal. 200ISBN: 978-602-849 5 -53 -0
1.
Politik
2. Iudultr
ffCI
rft
rB
E{l
E{
hGra
ir-dJrr
qril
ref
tu
PT
Elisar
UNDANG-UNDANG NOMOR T9 TAHT]N 2OO2 TENTANG HAK CIPTA I. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak
suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tuiuh) tahun dan/atau denda paling banyak np s.ooo.oo0-.000,00-(lima
miliar rupiah).
Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelangguru., H"k cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (i), dipidana dengan pidana penjara paling
Iama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (iima ratus
juta rupiah).
E:."'
[ruh isi lk mem tertulis
:barry"k
I
r paling I
o (hma I
I
menjual
I
au Hak I
a paling I
ra ratus I I
Kata
Pengantar
Buku berjudul Komunikasi Manusia : Esensi dan Aplikasi Dalam
Dinamika
Sosiat Ekonomi poutik,
i;rupaya
untuk
melihat komunikasi dalamperspe}tif
teoritis
dan penerap*rryu pua" kehidupan bermasyarakat' berbangsa mauPun bernegara.Tulisan yang terdapat dalam
bukuini,
terbagimenja&
duabagian'-yj*
pada Babr ,"*pui
nu'uIV
mengemukakan aspek yangsubstansial
dalamkomunikasi
manusia,dan
Babv
sampai BabvI
merupakan,artikel
yangditulis
pada
tahun
2ao4sampai dengan tahun 2009,yang
berkaitan dengandemokrasi, keterbukaan inforrirasi dan pemahaman terhadap keanekaragaman
masyarakat
dilihat
dari sudut pandangilmukomunikasi'
Kumpulan artikel sebagai
bentukPeneraPanl"-"ilhti
manusia yang adadalam buku
ini,
,.U"to*rriu
sudahiimuat
di Harian Kompas, Koran T1mfo,suaraPembaruan, Medialndonesia, Bisnis Indonesia, Seputarlndonesia' Jurnal
Nasional, Suara Karya dan
Pikiran
Rakyat randln-g.- Tentu sajaseiak'ell
2A04 Grjadiperubi"u
r"t
irrggaartikei
yang ada di byku ini, mungkintidak
sesuai dengan kondisi sekaran;, atau
justru
menjawab keadaan sekarangyangseb elumnya sudah diPrediksikan'
Khusus tulisan
-
tulisantentang
transparansi informasiyang beruntun,
sesungguhnyatidak
terlepasdari
pengalaman keikutsertaanpenulis
dalam berbagai &skusi yurrg*.-Uahas
tompleksitas transParansi informasi yang diseienggarutu,
ot.ti
pemerintah maupun berbagai lem-baga yangmemiliki
kepedulianuntuk
*".ip*;o*gt *
kebebasan iniormasi' Secara kontekstual' tulisan didalamnya, disampingberisi analisis, penelaahan,kritikmaupun
saran dalam upaya menciptakan transparansi informasi' jugaT","g*3:Tj:^1tT:
;tffid;;;tttliy*g
*"*iiiki
otoritas dalam pengelolaaninformasi'
mauI
menerima prinsipkJt#oku"r,
informasi, demi untuk mencapai masyarakatinformasi yang demokratis.
,
ruaa
hakikatnya,aplikasi komunikasi
manusiayang dituangkan
padaI
tulisaniri, *.rrflt*
g"r"uaran
faktual situasi yang berlangsung pada saatitu, yang ditelaah dari sudut
perspektif ilmu
komunikasi sebagai bidangilmu
yang multidisipliner.Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada Ir. Alphonsus
Priyo
Hutomo,
S.Si.,M.Si,
Drs.
Widayatmoko,MM., Dr. Andy Corry W,
Dra. Riris
Loisa, M.Si., Drs.Atang
Sugiyono, M.Si.,dan
Dr.
Chairy
Saidjan sebagai teman diskusi penulisanbuku.
Terimakasih kepada semuapihak
di
Fakultas
Ilmu
Komunikasi Universitas
Tarumanagara|akarta,
perguruantinggi
lainnya tempat penulismengajar
yang
memberikan dukungan,kritik
ataupun saranpada
setiap tulisan saya yang dimuatdi
surat kabar, dan YayatSupriyatna yang mengumpulkan artikel saya di surat kabar.
Kepada Maya, Dekky, Dennis dan Deffri, yang selalu memberikan komentar
pendek
terhadap tulisan sayadi
surat kabar, saya mengucapkan terimakasih.Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi kita semua.
)akarta, September 2009 Penulis.
-
Xda,
Wta
Brb
lonsus
ry
w.,
iaidjanhak
di
luruankritik
L Yayat
Ientar
rkasih.
,Daftor
Isi
t,Vr^ata
Pengantar
iii
v
Daftar Isi
Bab
Komunikasi Manusra
A.
Esensi Komunikasi1.
Menggambarkan Realitas2.
Menjelaskan Realitas3.
Prediksi,Kontrol
dan Pemahaman4.
ReformasiB.
Konteks Komunikasi1.
Komunikasi Intrapersonal2.
Komunikasi Interpersonal3.
Komunikasi Kelompok4.
Komunikasi Organisasi5.
Komunikasi MassaC.
Teknologi KomunikasiD.
KomunikasiEfektif
E.
Penelitian Dalam KomunikasiKomunikasi
Politik
A.
Batasan KomunikasiPolitik
1.
KomunikatorPolitik
2.
PesanPolitik:
PembicaraanPolitik
dan PersuasiPolitik
a.
PembicaraanPolitik
b.
PersuasiPolitik
3.
Media KomunikasiPolitik
4.
Khalayak KomunikasiPolitik
,5.
Dampak KomunikasiPolitik
Bab
Bab
Bab
Bab
B.
KomunikasiPolitik
dan PembangunanC.
Media Massa dan KekuasaanPolitik
Komunikasi
Politik
dan
Globalisasi
A.
Konflik Antar
Kelompok danOpini
GlobalB.
Ketergantungan InformasiC.
Marginalisasi Negara Pinggiran DalamOpini
InternasionalTeknologi
Komunikasi
dan
Perubahan
Sosial
A.
Dampak Teknologi KomunikasiB.
Demokrasi, Hak Asasi Manusiadan Teknologi Komunikasi
C.
TeknologiKomunikasi:
Sarana Menuju Globalisasi
Dinamika
Partai
Politik
i.
KredibilitasPolitik
PDIP2.
Mempersiapkan Partai Lokal3.
TargetPANTahun200g4.
Marissa dan PDIP 20095.
Peran Oposisi Partai MoncongPutih
6.
Menduga Pemenang Pilkada ]akarta7.
Menakar Megawati Pada20098.
Tokoh Muda, Pemilih Muda dan Megawati9.
Kabinet Bayangan Calon Presiden 10. Menimbang Pasangan Mega - Sultan 11. Duet Megawati - |usuf Kalla12. Menduga Pasangan Presiden 2009 13. Koalisi Pasca Kemenangan Demokrat
14. Menduga Arah Partai Golkar
Komunikasi
Politik
dan Kekuasaan
l.
Deputi Khusus Pancasila Lemhannas2.
Standar Informasi Gempa3.
Kemandirian Penasehat Presiden4.
Komunikasi di WilayahPolitik
23 29 35 37
4t
445l
52 54 56 59 59 62 64 66 68 70 /J 75 78 80 82 85 87 91 95 95 97 99 025.
Lee Kuan Yew dan Demokrasi6-
Program Instan Kompor GasIklan Politik
dan
Pencitraan
1.
Membaca Hasil |ajak PendaPat2.
Iklan PuasDiri
Mendagri3.
SentimenAnti
AmerikaPendahuluan
Hasil survei Sentimen
Anti Amerika
Asumsi Kendala PenelitianDalam Kutub Pendapat MaYoritas Penutup
4.
"Polling" Pilkada Dalam RUU Pemilu5.
IklanPolitik
6.
Pluralisme dan RetorikaPolitk
7.
|ajak Pendapat dan Kampanye Terselubung104
t07
m
Brb
Transparansi Informasi
dan
Korupsi
1111.
RUU Informasi dan PemberantasanKorupsi
1112.
RUU RahasiaNegara dan PelembagaanAnti
Kritik
1133.
Meneropong Korupsi diLegislatif
1154.
Melahirkan Bibit PemberantasanKorupsi
1185.
RUUKMIP
danKultur
Keterbukaan
1206.
Keterbukaan InformasiBUMN
1227-
Keterbukaan Informasi danFOIA
125Freedom of Information
Act
(FOIA)
126Menumbuhkan
Kultur
Demokrasi
1278.
Keterbukaan Informasidan Pemberantasan KoruPsi
9.
Birokrasi Informasi dan Korupsi10. Perkecualian Informasi RUU KIP
dan Potensi
Alam
13211. Rahasia Negara, Korupsi dan Komisi
Informasi
13512. Rahasia Negara, KPK dan Komisi
Informasi
138Bab I
KebebasanInformasi
dan
Politiklokal
1.
Marginalisasi Politik Pedesaan2.
Transparansi Politik Kepala Desa3.
ErcronMobil: Harapan Masyarakat Desa4.
BunuhDiri
Korban Gempa5.
Revitalisasi (Politik) Pertanian6.
Plus Minus Calon Independen7.
Rating dan Integrasi Nasional167
167
170
172
t74
176 178181
185
191
Daftar
Pustaka
Biodata
Penulis
vlll
r
ffi
rl
67
,.67
70 72 74 76 78
81
Bab
L
f.
&nsi
Komunikasi
klm
pembahasan
tentang
komunikasi manusia,
Ruben
(1992:al)
mcryatakan,
"komunikasi
merupakan
studi
interdisipliner, berbagai
ilmu
Fngetahuan memberikan corak perkembangan terhadap ilmu komunikasi
itu
mdiril
sejalan dengan pernyataan tersebut adalah pendapatLittlejohn (L992
:
ll),
komunikasi manusiamerupakan
studi interdisipliner yang menyelidikiproces komunikasi, dengan menggunakan pandangan
dari
berbagaidisiplin
urdisional ilmu
pengetahuan.IGrena itu, sesuatu yang wajar jika pengertian komunikasi sangat beragam, Urgantung dari pendekatan yang digunakan dalam menelaah eksistensi maupun hompleksitas komunikasi. Keberagaman tentang batasan komunikasi tersebut,
menrpakan
implikasi
terbentuknya
teori, yang memiliki tujuan
tertentu,rehingga satu sama lain mempunyai perbedaan pendekatan yang spesifik.
Menurut Julia T. Wood (2006 :31), "teori di formulasikan
untuk
mencapaihiuan
- tuiuan tertentu, yang menggambarkan realitas (deskripsi), menj elaskanrcalitas (eksplanasi), dan melakukan prediksi,
kontrol,
dan pemahaman, danreformasi'l Faktor
-
faktor
tersebutmemiliki
karakteristik
tertentu
dalam menggambarkan atau membentuk suatu fenomena dalam teori komunikasi.L
ilenggambarkanRealitas
Teori menggambarkan realitas atau suatu fenomena, yang
dimulai
denganmerinci karakteristik
dankomponen
utamadari
suatu fenomena. Didalam menggambarkansuatu fenomena
tersebut,ilmuwan
cenderung
subyektif, karena apa yang ditangkap dalam pemahaman seorangilmuwan
dipengaruhirum
a
Iun
tidak namPuatrmemadai
Bab2
Iroilullllm$ P0llill(
komunikasi
politik
biasa dihubungkan dengan pembicaraan penyampaian pesanpolitik
verbal maupun non verbal, yang dapati
rakyat
ataupun
pemegang kekuasaandalam suatu
sistemDryd
juga dikatakan, komunikasipolitik
adalah penyampaian Pesanpolitik
dari suatu sumber kepada penerima untuk menciptakan makna bersama.erat
komunikasi dan
politik,
khususnyadalam
penelaahannegara, ditegaskan oleh MacBride ( I 983 : 85 ), bahwa komunikasi
tacluruhan
tidak
dapat dimengerti apabila tidak dihubungkan denganpolitik,
masalah-masalahnyatidak
dapat disesuaikan apabilatidak
hubunganpolitik-politiknya.
Secaraumum,
komunikasipolitik
dalam konteks penelaahan pesan-pesan yang
di
organisasikan dan kepada rakyat oleh organ-organ kekuasaan negara maupun institusikan
Komunikasi
Politik
lhrkmemahami
komunikasipolitik,
ada baiknya diketahui lebih dahulu@an
mendasardari Watzlawik
(dalam Bowerdan
Bradac, 1982:3),
ia adalah makhluk yang tidak bisa tidak berkomunikasi". Dengan kata
l[t+
remua tingkah laku manusia, termasuk pada saat diam,tidak
meresponpmn
politik dari
suatu sumber, tetap saja menimbulkan makna yang lekat{
m
nuansapolitik.
SedangkanDan
Nimmo
(1993:
167), menyatakaneufuflq saluran komunikasi bukan sekadar
titik
sambungan, tetapiterdiri
atasreeftian
bersama tentang siapa dapat berbicara kepada siapa, mengenai apa,dltm
keadaan bagaimana, sejauhmana dapat dipercaya.hr
Bab
3
P0Uil!(
dan
Gt0BH.lSASl
selatanmempunyaipersoalanyangpelikdalamurusan domestik
umsan
internasional. Problem yangmuncul
merupakan gambaran ftheadaan negara yang belum mapan secara sosial, ekonomi danpolitik.
tersebut tampak dari timbulnya gejolak,konflik
bahkanhuru-terjadi
di
dalam negeri maupun dalam hubungan bilateral dengan,hin
Ketika
negara-negara sedang berkembang masih dikuasai olehrepresif
dan penyebaranteknologi
komunikasi masih menjadiFpotensial
bagi negara pinggiran, maka gaung ketidakdemokratisanpunlire
dinikmati oleh
sekelompok masyarakatyang
memiliki
akses p,dEgan media alternatif,
di luar kendali manajemen komunikasi paradengan semakin berkembangnya
teknologi komunikasi
dalamhrm
informasi, maka persoalan dalam negeri suatu negara berkembangrnrnimbulkan
penilaian
atau
opini
masyarakatinternasional
yangikepedulian terhadap perdamaian dunia, atau mereka yang
memiliki
secara langsung maupun tidak langsung. Artinya, kejadian di suatundm
tingkah
lakupolitik
rezim yang berkuasa dimanapun,di
belahan terdeteksi dengan mudah oleh masyarakat internasional.pesanyangsangat cepattidakterlepas dari kekuatankomunikasi
png
didukung oleh teknologi komunikasi.Menurut
Baylist dan Smith: E), dobalisasi berkembang dengan cepat dan menciptakan dampak ke
&rnia
Globalisasi merupakanruang
bersama yang menghilangkandekonomi,
politik
dan batas relatif terhadap nasionalisme.a,
dalam
koridor
globalisasi, kedudukan negara
sedangjustru
mempunyai ketergantungan dalam bidang sosial, ekonomiBab
4
Gl
ltoilUllll(Asl
N
PERUBIHAII
$ll$I[1
il
menryakan gejala yang wajardi
dalammasyarakat'
tetapifo,u-a p,erubahan, adaiah -permasalahan
yang periu
ditelaahm-
FILgr-elt
(1976
:
9)
menyatakan,"tidakada
masyarakateL
karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang Ery,E atau lambat'i Hakekat perubahan sosialmenurut
Rogersr:69
:
8)
adalah, "proses dimanaterjadi
perubahanstruktur
;*_
sistem sosial,,. Sementaraitu
secara singkatarti
perubahanoleh Daniei
Lerner
(1983:29
-
3l)
yang pada intinya'trertrbahan sosial adalah mengubah cara- cara
di
dalam manairidup sehari
-
hari._jfuitorvangmemicuterjadinyaperubahansosialdalampandangan
m d.ikemukakan oleh Rogers
(
rgao : 110),"
teknologi komunikasisal.ah
satu
dari
sebaf,-
sebabyang
penting dari
perubahansosialdimasyarakat,,.Teknologikomunikasilebihbanyak
terhadap anak-
anak muda dibandingkan kepadaanak--
anakura.
misalnya efek dari televisi dan komputer yanglanyak
beredar&at
Namun dalam perkembangannya, televisi dan komputer juga fr*,"ogurrh
yang kuat terhadap anak-
anak maupun orang dewasa'nenqandung pesan dan informasi
yang
dibutuhkan ataupun menarikmiua
orang, tanpa tersegmentasi dalam usia'Kc*hartatiran
terhadapteknologi
komunikasi yang berdampak negatif,u nse,niadi pembicaraan yurrg
menarik
ketika masyarakat menghubungkanu."
k.b.basan
akses informasi. Daiam konteksitu,
Tom
Bottomorei
; [ 14) mengatakan, "sewaktu gelombang industrialisasi dan modernisasi :rah ke luar, iamerusak
unit
-
unit
sosialdan politik
sebelumnya yang,ffi;;
sebelumnya dipercaya'1 Rusaknyatatanan
dalam masyarakat,noml Pollttk
Bab
4
rEnn0
10G
I
l(0il1
u
1l Ilm$l
DA]I
PTRUBAHI]I
SOSII1
sosial merupakan gejala yang wajar
di
dalam masyarakat, tetapiterjadinya perubahan, adalah
permasalahanyang perlu
ditelaahmendalam.
Hoogvelt (1976
:
9)
menyatakan,"tidakada
masyarakat stagnant,oleh
karena setiap masyarakat mengalami perubahan yangi
secara cepat atau lambat". Hakekat perubahan sosialmenurut
RogersSvenning (1969
:
8)
adalah, "proses dimanaterjadi
perubahanstruktur
firngsi suatu sistem sosial'l Sementara
itu
secara singkatarti
perubahandikemukakan oleh
Daniel Lerner
(1983:
29-
3l)
yang pada intinyatkan, "perubahan sosial adalah mengubah
cara-
caradi
dalam mana manusia hidup sehari-
hari.Faktor
-
faktor yang memicu terjadinya perubahan sosial dalam pandangani
dikemukakan oleh Rogers(
1986 : 110),"
teknologi komunikasi adalah salahsatu
dari
sebab-
sebabyang
penting dari
perubahanperubahan sosial
di
masyarakat".Teknologi komunikasi
lebih
banyakruh
terhadap anak-
anak muda dibandingkan kepada anak-
anak orangtua,
misalnya efek dari televisi dan komputer yang banyak beredar masyarakat. Namun dalam perkembangannya, televisi dan komputer jugai
pengaruh yangkuat
terhadap anak-
anak maupun orang dewasa,mengandung pesan dan informasi
yang
dibutuhkan ataupun menariks€mua orang, tanpa tersegmentasi dalam usia.
Kekhawatiran terhadap
teknologi
komunikasi yang berdampak negatif, menjadi pembicaraan yangmenarik
ketika masyarakat menghubungkanera kebebasan akses
informasi.
Dalam konteksitu,
Tom
Bottomore : 114) mengatakan, "sewaktu gelombang industrialisasi dan modernisasike luar, ia
merusak unit
-
unit
sosialdan politik
sebelumnya yangumum
sebelumnyadipercaya'l
Rusaknyatatanan
daiam masyarakatnu p
di(1
n sehi
&
hal
y
yangI dak
aun
tla )eru
encaku
runikas
ad
nm
:au
t
sankuas
rknologi
Lbungan
iemakin
Bab
5
illtff[Il([
PIBTAI
Pollrll(
Kredibilitas Politik
PDI P 10 Mei 2006)an dalam pilkada Tuban adalah
ironi
bagiPDI-B
yang sebelumnyaim
telah-.-"ru.rgi
50 persen pilkada yang diselenggarakan sejak|uni
2005 sampai dengan Maret 2006.Prestasi mencengangkan yang dikemukakan oleh Tjahjo Kumolo tersebut
salah satu keberhasilan PDI-P dalam persaingan
politiklokal
setelahn
diri
sebagaipartai
oposisi terhadap pemerintahan Yudhoyono-Kalla.Belum tuntas masalah Tuban,
PDI-P dituding mencuri start
kampanye 2009, setelahpartai
berlambang banteng gemukitu
mengumpulkan bupati,wali
kota, dan gubernur, serta para ketua DPRDdari
berbagaidalam rakornas
di
Surabaya. Merekaberikrar
setia terhadap delapanpartai yang disebut dengan Hasta Prasetya, sebuah Program partai peduli terhadap kesejahteraan dan keadilan bagi ralcyat dengan bingkai
" partai oposisi.
Sebenarnya orang
tidak
perlu terburu-buru menuduh
"ikrar
kesetiaan"i
tindakan
mencuri start
dan
berpotensimenimbulkan
ambivalensitas terhadap partai atau pemerintah. Sebab,
jika
kita kaji tanpa prejudice kekuatanpartai
oposisi, Hasta PrasetyaPDI-P
samajuga
dengan pemerintah. Kekhawatiran terhadap rakornas PDI-P dengan sejumlahpolitis adalah berlebihan.
Bab 6
touulflm$
P0Uilil
ltffi
tfflul$AA]t
Deputi Khusus
Pancasila
lemhannas
27 Juni 2006)
retorika belaka.
ideologi
negara, Pancasilamenjadi
wacana yangramai
dibicarakan
di
kalangan elitepolitik
dan kalangan yang*.-iliki
perhatian besarkelangsungan negara dalam bingkai girirrrr.ku
f.rnggA
n<a. Dalamkoridor
reformasipolitik,
diskusi tentang pancasilamenjadi kian rn is karena menghasilkan keb eragaman
pemikirai,
dari yang menyuarakan
ila
dafam analisispositivistik
bersifat
final
yangiebili
,rrerekankanan
nilai
sesuai perkembangan zaman,maupun
pendapatlain
yang subyektifberpijak
pada penafsiranintegralistik^untuk
kepentinganNamun, yangmuncul dalam wacana publiktetap adakesepakatan, pancasila hh payung ideologis
kehidupan
bernegara.Nu-rrr,
jika
masih muncul
ratrran atas menipisnya pemahaman atas
nilai-nilai
yang terkandung
Pancasila adalah sikap wajar, mengingat pengabaian
t..hlaup
ideorogira mendorong muncurnya
konflik
kepentingu,
dulu,,
-uryu*kut
yarig meningkat.*:*::l,dan
penghiyrtT.
terhadap pancasila tampaknyatidak
tagit
matematis
denganbutir-butir
pengembangandaii
tiap
sila
yan-gial dipakai s ebagai alat p enguaru
*.rrglrufrkarit<ebll
ak*rryu.
sejatinya
nilai-nilai
pancasila
yang
hakiki
adalah
sumber
kekuatan pkrasi dalam kehidupan bernegaia,jila
dijaranku, a..rgur,t
nar dan tidakBabT
sl
tlttontrl[sl
llAll
l(0RUP$l
lnformasi
dan
Pemberantasan
Korupsi
Seputar Indonesia, 21 Maret 2006)
Undang-Undang Kebebasan Memperoleh Informasi Publik
(KMIP)
pekerjaan rumah Dewan Perwakilan Rakyat RI yang akan segera i tahap pembahasan antara Komisi 1 DPR RI dar-r pihak pemerintah.relanjutnya diharapkan RUU
KMIP
segera dipisahkan menjadi undang-sehingga upaya masyarakat dalam mencari,memilih,sumber,menyalurmenolak secara tegas informasi dapat dijamin legalitasnya.
informasi
dalamRUU KMIP
sudah tertuang pada pasal demif,ecara komprehensif. Namun sep ertinya,p enj elasan terhadap pasal-pasal
belum mampu untuk menempatkan informasi sebagai alat
efektif
mengawasilalu
lintasinformasi
dibelantara birokrasi badanpublik
di
:sia. Sebab,
yang tampak menonjol
adalahjustru
uPaya mengemasi
sebagaikomoditas
yang
direkayasa,di
bumbui dan
dibingkai is sehinggatidak
menampakkanlagi bentuk
naturalnya sebagaimana seharusnya disampaikan kepada masyarakat.Dalam bentuk lain,informasi publik versi RUU KMIP berpeluang mengalir
arah tertentu dan dipakai
secara kasaruntuk
merepresentasikannegara
yang alergi
terhadap
pluralisme informasi.
Artinya
:pemerintah
diposisikan
sebagaiinformasi yang harus
dipercaya annya tanpa memberikan peluang munculnya transaksi Pesan secaradi
masyarakat. Ternyata, ideologi paranoid dalam bernegara yangfiunjung
tinggi
doktrin
"pengendali
informasi
adalah
negara beserta-organ kekuasaannya"
masih terus
menancapkankukunya.
Di
pihakakat ;ood ilam ITE" ierta
onik
rede
masi
ndr*
ma,si
'rkry
Bab
8
ilflfi]t P0llill(
B[lt
PEItClIR[[lt
1.
Membaca
Hasil
Jajak pendapat
(Kompas, 9 Agustus 2005)
.
Hasil jajak pendapat yangditulis
Kompas pada 25 Juli 2005 yang intinya bahwapemerintahan
PresidenSusilo
Bambangyudhoyono
masih
sangatpopuler
di
mata rakyat, ditanggapi dengan sukacita olehAndi
Mallarangengrelaku Juru Bicara Presiden. .
Membaca hasil jajak pendapat
tidak
sebatas melihat datakuantitatif
yangdipaparkan secara sepenggal-sepenggal,
tidak
terintegrasi. Menelaah
datapimer
memerlukan kejernihan
pemikiran
yang
bebasnilai,
dalam
artian&lam
benakkita tidak
boleh
ada persepsi terhadap persoalan yangditeliti
klebih
dahulu.Ini
merupakan sesuatu yangmutlak
dalam perrelitianilmiah,
thrl<ecuali terhadap model penelitian yang sifatnya pesanan
untuk menjalankan
hbqakan
publik
ataupun memengaruhikonsum"r.
D"lu-
lingkup akademis,ettian ilmiah
pesanan seringdikatakan
sebagaipenelitiin
pelat
merahpun penelitian berbasis gizi.
Menarik
apa yang dieksplorasi olehAndi
Mallarangengdari
hasil jajakJapat mengomparasikan popularitas presiden
SBy
a""gu,
d,r"
pr.rid.,
umnya
dalam
menangani masalah:(1)
perekonomian,(z)
poiitik
dan ranan,(3)
kesejahteraan sosial,serta
(4) hukum.
penilaian
respondenmasa pemerintahan Presiden SBY selama sembilan bulan dibandingkan
r dua presiden terdahulu adalah presiden SBy memperoleh
77 ,5o/o,7g,60/o,
, dan82,3o/o, Presiden Megawati soekarnoputri dengan nilai 5g,0%,
63,1o/o,
,
dan 57,7o/o, sedangkan PresidenAbdurrahman
wahid
mendapatkan52,0o/o, 5 4,2o/o, 5 2,60/o, dan 5 4o/o . An gka - an gka
itu
m enunj ukkan pre sidenBab 9
TGBEBISII]
lllt0RMASl
IIA]I
P0llTll(
101m1
L.
Marginalisasi
Politik
Pedesaan
(Media Indonesia, 2Maret 2006)
Tidak banyak reaksi dan bungkam kepanjangan adalah sikap berbagai kaiangan dalam menyikapi demonstra-si para kepala desa yang menuntut agar larangan kepala desamenjadi pengurus partai
politik
direvisi'Tiga pekan telah berlalu ketika Persatuan Kepala Desa dan Perangkatan Desa
Nusantara (Parade Nusantara) b eramai- ramai mendatangi D epartemel D a-lam
Negeri. sepertinya
tidak
akan muncul gaung yang kuatuntuk
mendiskusikansecara terbuka dan demonstrasi terhadap peran kepala desa dalam kehidupan
poiitik
di wilayahnYa.Kecendrungan
elite
pemerintahan
dan politisi
mengabaikanpolitik
pedesaan,menlmbulkan
sejumlah pertanyaan, agakah-saat
ini
komunitaspedesaan dianggap tidak memiliki posisi strategis sebagai alat untuk melakukan
bargainingpolitik.
Atau mungkinkah sikap yang tiada peduli tersebut sebagai strategi
"-"t*
mengecilkan persoalatr,
puiun"'t
dibJik
semua
itu,
sesunguhnya adalahkesadaran yang
tinggi
bahwa desa adalah sumber potensialuntuk
pemilhan umum yang akan datang.Hakikatnya, melarang kepala desa menjadi pengurus-partai
politik
tentusaja secara faktual tidak
iejalan
dengan kehidupanpolitik di
pedesaan yang dinamis sejak bergulirnya reformasi di Indonesia'trtutffi
DaUni-hdoae-wotsi
Iakarta -I<on- Gem-rs US. Dasar, krfor-r-im-U,,
:rm- otn- lan-rdat9l
uan&,lung :
BIODATA
PENULIS
Dr.Eko Harry Susanto, lahir di Pekalongan, Iawa Tengah. Menyelesaikan pendidikan, Sekolah Dasar Negeri, SMP Negeri dan SMA Negeri di Pekalongan. Tahun 1976 kuliah
di
|urusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas GadjahMada Yogyakarta. Menulis
skripsi
"Pengaruh Partisipasi Masyarakat Nelayan Dalam Pembangunan Terhadap Peningkatan Pendapatan Nelayan'l Mengambil lokasi penelitian di kawasan Pantai Utara Kabupaten Batang, |awa Tengah, dan berhasil lulus sarjana tahun 1981. Mengawali mengajar pada berbagai Perguruan Tinggi di |akarta sejak tahunt982.
Tahun 1993 kuliah di Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, menyusun tesis tentang Kepemimpinan Kepala Desa sebagai Agen Modernisasi : Kendala dan Faktor
-
Faktor Pendukung Dalam Hubungan Antar Etnik. Pada prinsipnya tesistersebut mengupas pola komunikasi dalam suatu kawasan yang plural dan heterogin dari
segi etnisitas,
di
salah satu wilayah Pantai Utara fawa Barat. Tahun 1996 lulus MagisterSains (M.Si) Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia.
Karena ketetarikannya meneliti kompleksitas model komunikasi di masyarakat, tahun 1998 melanjutkan kuliah din Program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung, dan lulus bulan |anuari 2004. Menulis disertasi tentang Krediblitas Opinion
Leader Pedesaan
(
Studi tentang Perubahan Peran Pemuka Pendapatdi
Desa-
DesaLokasi Industri). Dengan lokasi penelitian di salah satu Kabupaten di |awa Barat, disertasi kualitatif yang ditulis itu, hakikatnya menelaah tentang, dinamika kawasan industri di
wilayah penyangga kota, yang berjalan linier dengan hiruk pikuk reformasi politik di
Indonesia. Tuntutan demokratisasi kehidupan berbangsa dan bernegara di tahun 1998,
memiliki dampak yang sangat berarti terhadap peran opinion leader yang tidak lagi dalam pengendalian hegemoni kekuasaan negara. Kuliah di Program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran diselesaikan pada bulan Ianuari Tahun 2004.
Saat
ini
Dr. Eko Harry Susanto, mengajardi
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara ]akarta. Selain itu, menjadi dosen pada Program 51 dan 52 di berbagai perguruan tinggi lain. Menulis buku Komunikasi Politik dan Otonomi Daerah (2009), memberi pengantar Buku Sketsa Politik Pilkada Kalsel (2009), dan menjadi salah satu penulis buku Kapita Selekta Ekonomi Indonesia - Suharsono Sagir (2009).Aktif menulis di |urnal Ilmiah, dan menuangkan pendapatnya lewat opini di Harian
Kompas, Koran Tempo, Suara Pembaruan, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Seputar Indonesia, Suara Karya, |urnal Nasional dan Pikiran Ralryat Bandung. Kegiatan lainnya adalah, memberikan ceramah ataupun sebagai fasilitator dalam seminar, diskusi publik dan workshop, yang berkaitan .dengan Komunikasi Politils Strategi Pencitraan, dan masalah lain yang terkait dengan tranparansi komunikasi maupun otonomi daerah.
]akarta, September 2009
ikasi
?pti-Dalam bingkai demokratisasi berbangsa dan bernegara, esensl' haros ditempatkan secara proporsional ketika akan menelaah
dinamika ,oriul-bodryr, ekonomi dan politik' I{omunikasi yang
substantif seiatinya hatus berialan linier dengan peradabao manusia, yang diwarnai oleh beragam masalah'
Persoalannla, komunikasi seringkali dieksploitasi hanya
sebatas
untuk
retorika yangtidak
menghasilkan makna betsama.Padakonteksini,adapetsoalanseriusmenyangkutkonsistensiafltatainformasi yang dieksplorasi dengan kondisi faktual. I{arcnaitu, buku ini berupaya memaparkan pendekatan teoritis yang memberikan gambaran seputar :
.
I{omunikasi Manusiayang
mencakgp Esensi, I(onteks, Teknologi Komunikasi, Efektivitas I(omunikasi dan Penelitian l(omunikasi.
Batasan I{omunikasi Politik, yang tefkait batasan Pembangunan' MediaN{assa dan l(ekuasaan
.
I{omunikasi Politik dan Globalisasi, yang fokus kepada Konflik, Opini'Ketergantungan Informasi
.
Teknologi I(omunikasi, dengan titik berat padaDampak Perubahan Sosial, Demoktasi dan HAMSecara substansiai, tidak semua esensi dan model komunikasi bisa dipakai
untuk membedah penyelesaian masalah. I(endati demikian, komunikasi yang
efektif tetap dipedukan demi keseiahteraan umat manusia'
***
ISBN r 978-602-8495-53-0