• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Berdasarkan tujuan yang telah diterapkan, penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (pola asuh orang tua) dan (tingkat pendidikan orang tua) serta variabel terikat (Kemampuan sosialisasi), dengan pendekatan cross sectional karena pengamatan pada subjek dilakukan hanya satu kali pada penelitian (Notoadmojo, 2002).

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah seluruh subyek penelitian yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Arikunto, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dari siswa TK Kartini Mijen Demak baik TK besar maupun TK kecil pada tahun 2008 sejumlah 60 orang tua (ibu).

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2005). Pada penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling jenuh yaitu semua anggota populasi dijadikan sampel yaitu 60 orang tua ( ibu).

(2)

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. Responden bisa menulis dan membaca. b. Ibu yang memiliki anak usia prasekolah c. Bersedia menjadi responden.

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Anak dalam kondisi sakit saat dilakukan tes perkembangan. b. Anak yang mengalami retardasi mental.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, artinya sampel yang digunakan adalah total populasi. Metode ini diperbolehkan karena jumlah populasi yang terbatas atau sedikit, yaitu jumlah sampel populasinya hanya 60 responden. Diharapkan dengan menggunakan total populasi akan lebih mewakili fakta yang ada, sehingga besar sampel dalam penelitian ini adalah 60 ibu (Notoatmodjo, 2002).

(3)

C. Definisi Operasional, Variabel dan Skala Penelitian Tabel 3. 1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala 1. 2. Pola asuh orang tua Tingkat Pendidikan orangtua

Kebiasaan perilaku yang diterapkan orang tua pada anak yang bersifat relatif dan konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak dari segi negative maupun positif

jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh orang tua dalam penelitian ini ibu. Menggunakan kuesioner yang terdiri 30 pertanyaan, masing-masing pola asuh terdiri

dari 10 pertanyaan.

Pertanyaan favourable jawaban ya skor 1 dan tidak skor 0 sedangkan unfavourable jawaban ya skor 0 dan tidak skor 1.

Diukur dengan alat ukur yaitu kuesioner Dikelompokan 1.Otoriter 2.Demokratis 3.Permisif 1. Tamat SD 2. Tamat SMP 3. Tamat SMA 4. Tamat PT Nominal Ordinal 3. Kemampuan Sosialisasi Anak prasekolah (TK) Kesanggupan Anak prasekolah dalam berinteraksi sosial terhadap

lingkungan dan masyarakat

untuk memperoleh kepribadian dan membangun potensi

- potensi pada anak

Menggunakan kuesioner terdiri dari 24 Pertanyaan), favourable jawaban ya skor 1 dan tidak 0, unfavourable jawaban ya skor 0 dan tidak skor 1. Dikelompokkan: 1.Kurang 2.Sedang 3.Baik Ordinal

(4)

D. Metoda dan Alat Pengumpulan Data

1. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara :

Pada penelitian ini terdapat data primer dan data sekunder, data primer didapatkan: identitas responden, data kemampuan sosialisasi anak , data pola asuh orang tua dan data tingkat pendidikan orang tua. Data primer tersebut dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi, dan menggunakan kuesioner yang telah terstruktur yang akan di isi oleh orang tua anak prasekolah. Data sekunder didapatkan: data gambaran umum TK Kartini Mijen Demak.

2. Alat pengumpulan data pada peneliti dilakukan dengan cara menggunakan:

a. Alat pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, yaitu peneliti mengumpulkan data formal kepada responden untuk menjawab pertanyaan pada lembar kuesioner.

b. Kuesioner dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1) Bagian I

Kuesioner demografi yang berisi pertanyaan untuk mendapatkan data identitas ibu, tingkat pendidikan ibu dan data dari anak prasekolah tersebut.

2) Bagian II

Kuesioner tentang kemampuan sosialisasi anak prasekolah yang meliputi: kerjasama antar kelompok, persaingan dengan teman, kemurahan hati, hasrat akan penerimaan sosial, simpati, empati,

(5)

ketergantungan, sikap ramah, sikap tidak mementingkan diri sendiri, meniru, dan perilaku kelekatan, yang terdiri dari 24 item pertanyaan yang berisi pertanyaan favourable (positif) dan unfavourable (negatif) kepada responden dalam hal ini adalah Anak Prasekolah di TK Kartini Mijen Demak, pertanyaan Favourable dengan pilihan Ya atau Tidak dengan jawaban Ya diberi skor : 1 dan Tidak diberi skor : 0 sedangkan pertanyaan Unfavourable dengan jawaban Ya diberi skor : 0 dan Tidak diberi skor : 1 sehingga skor terendah adalah 0 dan skor tertinggi adalah 24. Sebelum mengisi kuesioner responden diberi penjelasan tentang cara pengisian dan jika ada responden yang mengalami kesulitan untuk menulis atau membaca maka peneliti akan mengisikan atau membacakan sesuai jawaban yang dipilih oleh responden, kemudian hasilnya diambil saat itu juga.

3) Bagian III

Untuk mengetahui jenis pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya di TK Kartini Mijen Demak, kuesioner ini berjumlah 30 item pertanyaan yang berisi 10 pertanyaan mengenai pola asuh demokratis, 10 pertanyaan mengenai pola asuh permisif, dan 10 pertanyaan mengenai pola asuh otoriter. Pertanyaan terdiri dari dua pilihan jawaban Ya atau Tidak dengan jawaban Ya diberi skor : 1 dan Tidak diberi skor : 0, sehingga penentuan tipe pola asuh pada orang tua dapat ditentukan dengan banyaknya jawaban

(6)

Ya pada masing-masing tipe pola asuh orangtua. Berikut ini merupakan pengelompokan pertanyaan tentang pola asuh orang tua:

Otoriter : 2, 5, 13, 14, 17, 20, 21, 22, 27, 30. Demokatis : 4, 6, 7, 10, 15, 18, 19, 24, 25, 29. Permisif : 1, 3, 8, 9, 11, 12, 16, 23, 26, 28.

E. Metoda Pengolahan dan Analisa data 1. Uji coba instrumen

Sebelum instrument digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu, yaitu dengan pengujian validitas dan relialibilitas.

a. Pengujian validitas instrument

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2003). Penelitian ini menggunakan face validity yaitu suatu keputusan apakah instrumen yang ditanyakan mengukur konsep yang diinginkan (Brockopp, 2002). Uji ini telah dilakukan terhadap 30 orang tua (ibu) / responden yang diambil dari TK Kartika Rini Pecuk Mijen Demak. Menurut Arikunto (2006) untuk menguji validitas suatu variabel dapat menggunakan korelasi product moment dengan menggunakan perangkat komputer, dengan rumus yaitu :

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

Y) X ( -XY) N( Y Y N X X N R Σ − Σ Σ − Σ ∑ ∑ ∑ =

(7)

Keterangan : N : jumlah teruji

R : korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan X : skor butir

Y : skor total

Menurut Sugiyono (2003) keputusan ujinya adalah :

Bila r hitung lebih besar dari r tabel artinya variabel tersebut valid. Bila r hitung lebih kecil dari r tabel artinya variabel tersebut tidak valid.

Berdasarkan hasil uji validitas tentang kemampuan sosialisasi dari 30 ibu yang mempunyai anak prasekolah di TK Kartika Rini Pecuk Mijen diperoleh hasil r terendah adalah 0,3783 dan yang tertinggi adalah 0,7768, dengan hasil tersebut bahwa r hitung lebih besar dari r tabel yaitu > 0,361 sehingga dari 30 pernyataan kemampuan sosialisasi dinyatakan valid, sedangkan untuk hasil uji validitas tentang pola asuh orang tua dari 30 ibu yang mempunyai anak prasekolah di TK Kartika Rini Mijen Demak terhadap diperoleh hasil r terendah adalah 0,4460 dan yang tertinggi adalah 0,8582, dengan hasil tersebut bahwa r hitung lebih besar dari r tabel yaitu > 0,361 sehingga dari 30 pernyataan pola asuh dinyatakan valid.

b. Pengujian reliabilitas instrument

Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang

(8)

sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama (Arikunto, 2006). Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach, instrument dikatakan reliabel bila nilai alpha mendekati angka 1. Pada penelitian ini diperoleh hasil uji reliabilitas pola asuh adalah 0,9677 dan hasil uji reliabilitas kemampuan sosialisasi adalah 0,9381, nilai alpha mendekati angka 1 atau lebih dari r tabel yaitu 0,361 berarti reliabel.

2.

Pengolahan Data (Sugiyono, 1999) a. Editing

Peneliti memberikan kuesioner dan menjelaskan tentang cara pengisian kuesioner pada responden kemudian setelah kuesioner didisi oleh responden, peneliti melakukan pengecekan atau pemeriksaan isian formulir atau kuesioner dan jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan serta konsisten

b. Coding

Klasifikasi jawaban-jawaban yang ada menurut jenisnya dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban berupa angka untuk selanjutnya dimasukkan dalam lembaran tabel kerja agar mempermudah pembacaan.

(9)

1) Variabel pola asuh

Terdiri dari 30 kuesioner untuk jawaban kuesioner pola asuh orang tua, otoriter diberi kode 1, demokratis dengan kode 2, permisif dengan kode 3. Jika jawaban ya terbanyak pada pola asuh otoriter berarti pola asuh orang tua otoriter, jika jawaban ya terbanyak pada pola asuh demokratis berarti pola asuh orang tua demokratis, sedangkan jika jawaban ya terbanyak pada pola asuh permisif berarti pola asuh orang tua permisif.

2) Variabel tingkat pendidikan

Untuk jawaban kuesioner tingkat pendidikan orang tua, tamat SD kode 1, tamat SMP kode 2, tamat SMA kode 3, tamat Perguruan Tinggi kode 4.

3) Variabel kemampuan sosialisasi

Terdiri dari 24 kuesioner untuk jawaban kemampuan sosialisasi dikategorikan sesuai dengan kode 1: kurang, kode 2 : sedang, dan kode 3 : baik. Dengan skor 17 - 24 baik, 9 -16 sedang, 0 - 8 kurang. c. Entry data

Entry data merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam perangkat komputer, yaitu dengan memasukkan variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini yaitu variabel kemampuan sosialisasi,variabel pola asuh dan varibel tingkat pendidikan ke dalam perangkat komputer dengan cara dikategorikan.

(10)

d. Tabulating/ Processing

Proses perhitungan yang telah ditempatkan ke dalam masing-masing kategori dan disusun dalam tabel yang mudah dimengerti, kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan rumus chi square. 3. Analisis Data

a. Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisa variabel yang ada secara deskriptif dengan membuat tabel distribusi frekuensi. Varibel yang dideskriptifkan dalam penelitian ini yaitu variabel pola asuh, variabel kemampuan sosialisasi dan variabel tingkat pendidikan.

b. Analisis bivariat untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan chi kudrat karena variabel independen dan varibel dependen diukur dengan skala nominal dan ordinal. Variabel yang mempunyai skala nominal yaitu variabel pola asuh orang tua dan yang mempunyai skala ordinal yaitu variabel tingkat pendidikan orang tua dan variabel kemampuan sosialisasi. Perhitungan chi square (X2) =

(

)

= − k i fh fh fo 1 Dimana: X2 = Chi Square

fo = frekuensi yang diobservasi fh = frekuensi yang diharapkan

(11)

Dari uji statistik tersebut dapat ditetapkan hipotesa penelitian Ha diterima dan Ho ditolak jika p value lebih kecil dari alpha 0,05 dan hipotesa penelitian Ha ditolak dan Ho diterima p value lebih besar dari alpha 0,05. P value dalam uji chi square antara pola asuh dengan kemampuan sosialisasi dan uji chi square antara tingkat pendidikan dengan kemampuan sosialisasi adalah 0,001. P value (0,001) lebih kecil dari alpha 0,05 itu berarti ada hubungan antara pola asuh dan tingkat pendidikan orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak prasekolah.

F. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalah-masalah etika penelitian yang meliputi :

1. Informed consent (informasi untuk responden)

Sebelum melakukan tindakan, orang tua diberitahu cara-cara mengisi kuesioner dan di jelaskan pula tentang maksud, tujuan, manfaat, dan dampak dari tindakan yang akan dilakukan.

2. Anonimity(tanpa nama)

Kerahasiaan dari identitas responden dalam penelitian ini akan dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan semata-mata untuk kepentingan penelitian. Kerahasiaan dalam penelitian ini dijaga oleh peneliti dengan tidak mencantumkan nama, hanya nomor responden saja yang dicantumkan.

(12)

3. Confidentiality (kerahasiaan informasi)

Kerahasiaan mengacu pada tanggung jawab peneliti untuk melindungi semua data yang dikumpulkan. Seluruh informasi yang diberikan oleh responden dijamin kerahasiaanya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan kelompok tertentu saja yang disajikan dan dilaporkan sebagai hasil penelitian, dan jika sudah tidak dibutuhkan lagi maka seluruh data akan dimusnahkan.

G. Jadwal Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai awal bulan Desember 2007 sampai dengan akhir bulan Agustus 2008, secara rinci dapat dilihat pada lampiran 4.

(13)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu teknik analisis yan bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan atau fenomena (Arikunto, 1998:245). Penelitian ini hanya menggambarkan tentang gambaran umum penelitian dan variabel yang diteliti saja, yaitu variabel pola asuh, variabel tingkat pendidikan dan variabel kemampuan sosialisasi.

1. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Kartini Kecamatran Mijen Kabupaten Demak, selama 5 hari mulai tanggal 28 mei – 1 juni 2008 untuk mengetahui hubungan pola asuh dan tingkat pendidikan orang tua terhadap kemampuan sosialisasi anak prasekolah dengan jumlah responden 60 ibu. Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden didapat data tentang karakteristik responden untuk menggambarkan tentang keadaan diri responden yaitu tentang pekerjaan ibu. Hasil analisa data didapatkan pekerjaan ibu yang paling banyak adalah sebagai pedagang yaitu sebesar 30 % responden. 2. Deskripsi Variabel Penelitian

a. Variabel pola asuh orang tua (ibu)

Variabel pola asuh orang tua diambil dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah 30 item terdiri dari 10 pertanyaan

(14)

demokratis, 10 pertanyaan permisif, dan 10 pertanyaan otoriter. Dari 30 item pertanyaan semunya valid sehingga semuanya dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.1 Deskripsi Pola Asuh Orang Tua (ibu) Anak Prasekolah di TK Kartini Mijen Demak.

No. Pola Asuh Frekuensi Prosentase

1. 2. 3. Otoriter Demokratis Permisif 16 41 3 26,7 68,3 5,0 Jumlah 60,0 100,0

Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa orang tua yang mempunyai anak di TK Kartini Mijen Demak banyak yang menggunakan pola asuh demokratis dalam mengasuh anaknya yaitu sebanyak 41 responden (68,3%).

b. Variabel pendidikan orang tua (ibu)

Variabel pendidikan orang tua ( ibu) didapatkan dari kuesioner demografi penelitian yang diisi oleh ibu yang mempunyai anak prasekolah di TK Kartini Mijen Demak.

Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Status Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi Prosentase

1. 2. 3. 4. SD SMP SMA PT 7 16 17 20 11,7 26,7 28,3 33,3 Total 60,0 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pendidikan, maka sebanyak 20 responden (33,3%) berpendidikan PT, sebanyak 17 responden (28,3%) berpendidikan

(15)

SMA, sebanyak 16 (26,7%) SMP dan sebanyak 7 responden (11,7%) berpendidikan SD.

c. Variabel kemampuan sosilisasi anak prasekolah

Variabel kemampuan sosialisasi diambil dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah 24 item peryataan, Kuesioner ini diisi oleh responden yaitu ibu dari anak prasekolah di TK Kartini Mijen Demak.

Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Kemampuan Sosialisasi Anak Prasekolah di TK Kartini Mijen Demak

No. Kemampuan sosialisasi frekuensi prosentase 1. 2. 3. Kurang Sedang Baik 5 10 45 8,3 16,7 75,0 Total 100,0 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa anak yang kemampuan sosialisasinya baik sebesar 45 anak (75,0%), kemampuan sosialisasinya sedang sebanyak 10 anak (16,7 %), dan yang kemampuan sosialisasinya kurang sebanyak 5 anak (8,3%).

(16)

3. Analisis Hubungan antar Variabel

a. Analisis hubungan pola asuh orang tua terhadap kemampuan sosialisasi anak prasekolah

Tabel 4.4 Analisis Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemampuan Sosialisasi Anak Prasekolah

Kemampuan

Sosialisasi Total

P Value

Kurang Sedang Baik

POLA Otoriter 3 5 8 16 0,001 18,8% 31,3% 50% 100% Demokratis 1 3 37 41 2,4% 7,3% 90,2% 100% Permisif 1 2 0 3 33,3% 66,7% 0% 100% Total 5 10 45 60 8,3% 16,7% 75% 100%

Berdasarkan tabel 4.4 Orang tua yang mempunyai pola asuh demokratis, tingkat kemampuan sosialisasi anak yang baik yaitu sebesar 37 anak ( 90,2%), kemampuan sosialisasi sedang sebanyak 3 anak (7,3%) anak dan kemampuan sosialisasi kurang sebanyak 1 anak (2,4%). Pada orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter kemampuan sosialisasi anak baik sebesar 8 anak (50,0%), sedang sebesar 5 anak (31,3%) dan kemampuan sosialisasi kurang sebesar 3 anak (18,8%). Sedangkan orang tua yang menggunakan pola asuh permisif tidak ada anak yang kemampuan sosialisasinya baik, kemampuan sosialisasi sedang sebesar 2 anak (66,7%) dan kemampuan sosialisasi kurang sebesar1 anak (33,3%).

(17)

Berdasarkan analisa data yang diperoleh dengan menggunakan Chi-square didapatkan hasil nilai p value = 0,001 p<

α (0,05), maka dinyatakan ada hubungan antara pola asuh orang tua terhadap kemampuan sosialisasi anak prasekolah di TK Kartini Mijen Demak.

b. Analisis hubungan antara tingkat pendidikan oranng tua terhadap kemampuan sosialisasi anak prasekolah.

Tabel 4.5 Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Kemampuan Sosialisasi Anak Prasekolah

Berdasarkan tabel 4.5 Orang tua yang mempunyai pendidikan PT, kemampuan sosialisasi anak lebih baik yaitu sebanyak 18 anak dibandingkan dengan orang tua yang berpendidikan SMA, SMP, dan SD. Berdasarkan analisa data yang diperoleh dengan menggunakan uji Chi-square didapatkan hasil nilai p= 0,001 p<α (0,05), maka dinyatakan ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak prasekolah di TK Kartini Mijen Demak.

status pendidikan kemampuan sosialisasi total

p value

kurang sedang baik

SD 3 1 3 7 0,001 57,2% 14,3% 42,9% 100% SMP 2 6 8 16 12,5% 37,5% 50,0% 100% SMA 0 1 16 17 0% 5,9% 94,1% 100% PT 0 2 18 20 0% 10,0% 90,0% 100% total 5 10 45 60 8,3% 16,7% 75,0% 100%

Gambar

Tabel 4.1 Deskripsi Pola Asuh Orang Tua (ibu) Anak  Prasekolah di TK Kartini Mijen Demak
Tabel 4.4 Analisis Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap  Kemampuan Sosialisasi Anak Prasekolah
Tabel 4.5 Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua  terhadap Kemampuan Sosialisasi Anak Prasekolah

Referensi

Dokumen terkait

Keistimewaan ikan glodok ini yaitu hanya dapat dijumpai di kawasan pesisir hutan mangrove serta memiliki kemampuan merangkak naik ke darat atau bertengger ke

Adapun hasil wawancara bersama Bapak Indrah Dehimeli pada tanggal 19 juni 2017 mengenai pemahaman dan amalan ibadah kaum muslimin, beliau mengatakan bahwa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui energi listrik yang dihasilkan oleh generator termoelektrik dengan menggunakan berbagai jenis limbah organik (tatal kayu akasia, tatal

disampaikan guru, dan diskusi, siswa dapat mempraktikkan gerak spesifik menahan (menggunakan kaki bagian dalam, dan kaki bagian luar) pada permainan sepak bola

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Metro sebagai ruang terbuka publik Metode deskriptif 7 Desti Rahmiati , Bambang Setioko, Gagoek Hardiman, 2013, Universitas Bandar Lampung Pengaruh Perubahan Fungsi

kesesuaian tindakan aktor yang terlibat. • Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam

Pada tahap definisi sekolah telah mempunyai visi yang sejalan dengan tujuan dibuatnya program Standar Pelayanan Minimal dengan didukung oleh SDM yang memadai dari