• Tidak ada hasil yang ditemukan

YOHANDIKA RISWANGGA NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "YOHANDIKA RISWANGGA NIM"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI

SISWA KELAS IX RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR

INTERNASIONAL SMP 1 KAWEDANAN DAN SISWA KELAS IX

SEKOLAH STANDAR NASIONAL SMP 2 KAWEDANAN KABUPATEN

MAGETAN

JURNAL PENELITIAN

YOHANDIKA RISWANGGA

NIM. 096464288

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

PRODI S-1 PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI

2013

(2)

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI

SISWA KELAS IX RINTISAN SEKOLAH BERSTANDAR

INTERNASIONAL SMP 1 KAWEDANAN DAN SISWA KELAS IX

SEKOLAH STANDAR NASIONAL SMP 2 KAWEDANAN KABUPATEN

MAGETAN

Yohandika Riswangga

ABSTRAK

Peranan dan posisi kebugaran jasmani semakin jelas keberadaannya dalam membentuk manusia secara utuh. Padatnya aktivitas juga mempengaruhi gerakan-gerakan yang dilakukan orang dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah adalah salah satu tempat pembelajaran pendidikan jasmani. Salah satu tujuan pendidikan jasmani adalah membentuk kebugaran jasmani. Siswa RSBI merupakan siswa yang mempunyai aktivitas pembelajaran yang padat. Sedangkan siswa SSN tidak mempunyai jam tambahan sehingga pulang lebih awal dan mempunyai banyak waktu luang untuk melakukan aktivitasnya.

Dari penjelasan di atas peneliti bertujuan ingin mengetahui perbandingan tingkat kebugaran jasmani antar siswa RSBI dengan siswa SSN tahun pelajaran 2012/2013. Dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantiatif karena hasil penelitian disajikan dalam bentuk statistik yaitu dengan melakukan uji t.

Dalam penelitian ini diketahui bahwa rata-rata VO2max pada siswa RSBI adalah 28.160, sedangkan pada siswa SSN adalah 31.050. pada hasil uji t menunjukkan nilai t tabel diperoleh nilai t tabel pada tingkat kemaknaan/ signifikasi 0.05 adalah sebesar -2.899. karena perbedaan rata-rata VO2max signifikan, maka ada perbedaan antara siswa kelas IX RSBI SMP 1 Kawedanan dengan siswa SSN SMP 2 Kawedanan tahun pelajaran 2012/2013.

Simpulan penelitian bahwa ada perbedaan tingkat kebugaran yang dilihat dari besar VO2max, hasilnya siswa kelas IX SSN lebih baik daripada RSBI SMP 1 Kawedanan, Kab, Magetan tahun pelajaran 2012/2013.

Kata kunci: kebugaran jasmani, siswa rintisan sekolah bertaraf internasional, dan siswa regular

(3)

Hakikat Kebugaran Jasmani

Istilah kebugaran jasmani merupakan terjemahan dari istilah phisycal fitnes.

Dalam bahasa Indonesia istilah tersebut adalah kebugaran jasmani, kesegaran jasmani,

dan kemampuan jasmani. (Nurhasan, dkk. 2005: 17)

Menurut Nurhasan, dkk (2005: 17) kebugaran jasmani merupakan kondisi tubuh

seseorang yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan atau aktivitas sehari-hari.

Kesegaran jasmani juga diartikan bahwa kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari

dengan penuh vitalitas dan kesiagaan tanpa mengalami kelelahan yang begitu berarti dan

masih cukup energi untuk beraktivitas pada waktu senggang dan menghadapi hal-hal

yang bersifat darurat.

Sedangkan menurut Morehouse dan Miller (dalam Sastropanoelar 1992: 9)

seseorang dinyatakan fit untuk suatu tugas atau aktivitas bila ia mampu mengatasi tugas

tersebut cukup efisien dan tanpa kelelahan yang berlebihan, dan dapat pulih dengan

segera.

Ahli-ahli pendidikan jasmani dalam Satropanoelar (1992: 9) menyatakan bahwa,

kebugaran jasmani adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukan suatu

kerja tertentu dengan hasil baik atau memuaskan dan tanpa kelelahan yang berarti.

Kebugaran jasmani bercirikan semua bagian tubuh dapat berfungsi secara efisien saat

tubuh menyesuaikan diri dengan tuntutan sekitar.

Dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani adalah suatu keadaan saat tubuh

mampu menunaikan tugas hariannya dengan baik dan efisien, tanpa kelelahan yang

berarti, dan tubuh masih memiliki cadangan tenaga, baik untuk mengatasi keadaan

(4)

Kesegaran jasmani meliputi beberapa komponen, komponen-komponen tersebut

dapat digolongkan dalam dua aspek yaitu kesegaran jasmani yang berhubungan dengan

kesehatan dan kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan. Menurut

Nurhasan, dkk. (2005: 18-21), adalah sebagai berikut:

1. Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan

a. Kekuatan (strength)

Besarnya tenaga yang digunakan oleh otot atau sekelompok otot tenaga satu

komponen kesegaran jasmani yang perlu bagi setiap orang dari segala usia,

agar mampu memenuhi tuntutan aktivitas geraknya, atau bisa disebut

kekuatan otot.

b. Kelentukan (flexibility)

Kemampuan sendi untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi secara

maksimal sesuai dengan kemungkinan geraknya (range of movement).

Dengan kelentukan yang baik akan mengurangi penggunaan tenaga yang

berlebihan pada saat melakukan suatu gerakan.

c. Komposisi tubuh

Komposisi tubuh dapat didefinisikan sebagai prosentase relatif dari lemak

tubuh dan masa tubuh. Komposisi tubuh dinyatakan dengan:

1. Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah berat badan dalam kilogram dibagi

dengan tinggi badan kuadrat dalam meter.

2. Persentase lemak tubuh adalah perbandingan antara berat lemak tubuh

dan berat badan yang diperoleh melalui rumus tertentu berdasarkan

(5)

d. Daya tahan (endurance)

Kemampuan untuk melakukan suatu gerakan atau usaha melewati suatu

periode waktu. Daya tahan dapat dibagi menjadi dua komponen, yaitu:

1. Daya tahan kardiorespirasi atau daya tahan jantung dan paru-paru

adalah kesanggupan jantung (sistem peredaran darah) dan paru-paru

(sistem pernapasan) untuk berfungsi secara optimal saat melakukan

aktifitas sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami

kelelahan.

2. Daya tahan otot adalah kapasitas otot untuk melakukan kontraksi secara

terus-menerus pada tingkat intensitas submaksimal.

2. Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan

a. Kecepatan (speed)

Kecepatan merupakan kemampuan berpindah dengan cepat dari satu tempat

ke tempat lain.

b. Daya (power)

Daya merupakan gabungan antara kekuatan dan kecepatan atau pengerahan

otot secara maksimum dengan kecepatan maksimum.

c. Kelincahan (agility)

Kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran jasmani yang sangat

penting pula. Kelincahan merupakan kemampuan bergerak dengan

berubah-ubah arah secara cepat dan tepat tanpa kehilangan keseimbangan.

(6)

Keseimbangan merupakan kemampuan mempertahankan sikap dan posisi

tubuh pada bidang tumpuan pada saat berdiri (static balance) atau pada saat

melakukan gerakan (dynamic static).

e. Koordinasi (coordination)

Koordinasi merupakan kemampuan untuk melakukan gerak dengan tepat dan

efisien.

f. Kecepatan reaksi (reaction speed)

Kecepatan reaksi merupakan waktu yang diperlukan dari saat diterimanya

stimulus atau rangsangan sampai awal munculnya respon atau reaksi.

Stimulus yang dapat diterima melalui organ penglihatan, pendengaran,

gabungan, keduanya dan sentuhan (kinestetik).

Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani perlu diadakan suatu pengukuran,

agar dapat diketahui apakah kondisi kebugaran jasmani tersebut berada dalam kondisi

baik atau buruk. Dalam penelitian ini yang ingin diketahui adalah tes tingkat kebugaran

jasmani yang berhubungan dengan komponen daya tahan. Menurut Nurhasan, dkk

(2005:35-40), tes pengukuran pada komponen daya tahan yaitu :

1. Tes daya tahan otot (push up-pull up) sekuatnya tanpa batasan waktu.

2. Tes daya tahan koordinasi

a. Lari 2,4 km

b. Jalan cepat 4,8 km

c. Naik turun bangku (harvard step up test)

(7)

Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani dengan

komponen daya tahan menggunakan MFT yang bertujuan untuk mengukur kemampuan

maksimal kerja jantung dan paru-paru dengan prediksi VO2max. Nilai daya tahan kardiorespirasi yang dicerminkan oleh nilai prediksi kapasitas VO2max yang merupakan indikator tingkat kebugaran jasmani.

Banyak organisasi resmi menggunakan volume pemakaian oksigen sebagai tolok

ukur kebugaran. Ukuran kemampuan kerja cardio respiratory vascular sering disebut

juga volume oksigen maksimum atau disingkat VO2max. satuan VO2max adalah milliliter/kg, BB/menit, artinya besarnya jumlah oksigen yang digunakan (dalam satuan

ml) setiap kg berat badan per menit aktivitasnya, semakin besar VO2max sesorang maka kebugaran jasmaninya semakin prima, dimana kualitas bio motoriknya juga semakin

baik. Jadi ukuran VO2max dapat dijadikan cermin kebugaran seseorang.

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

RSBI adalah SSN yang menyiapkan peserta didik berdasarkan standar nasional

pendidikan Indonesia dan bertaraf internasional sehingga diharapkan lulusannya memiliki

kemampuan daya saing internasional. Kualitas pendidikan nasional mengacu kepada

delapan SNP, adapun SNP yang dimaksud menurut (PP.No.19.Thn.2005) adalah:

a. Standar isi b. Standar proses

c. Standar kompetensi lulusan

d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan e. Standar sarana dan prasarana

f. Standar pengelolaan g. Standar pembiayaan

h. Standar penilaian pendidikan

(8)

yang dirumuskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan kualitas

internasional diukur dengan kriteria-kriteria internasional yang dikaji secara seksama

melalui persandingan SNP dengan standar mutu internasional dengan mengacu pada

standar pendidikan salah satu negara anggota Organisation for Economic Co-operation

and Development (OECD) dan negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan

tertentu dalam bidang pendidikan, sehingga memiliki daya saing di forum internasional,

pertukaran informasi, studi banding.

Dengan pengertian ini, RSBI dapat dirumuskan sebagai berikut, RSBI sama

dengan SNP + X. SNP yang dimaksud adalah delapan SNP seperti yang terebut diatas.

Sedangkan X maksudnya dapat berupa penguatan, pengayaan, pengembangan, perluasan,

dan pendalaman terhadap standar pendidikan baik dalam negeri maupun dengan standar

anggota OECD di atas atau dengan pusat-pusat pelatihan, industri, lembaga-lembaga tes

sertifikasi internasional, seperti Test of English as a Foreign Language (TOEFL),

pusat-pusat studi dan organisasi-organisasi multilateral seperti United Nations Educational,

Scientific and Cultural Organization (UNESCO), United Nations Emergency Children's

Fund (UNICEF), The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO),

(9)

Sekolah Standar Nasional

Sekolah Kategori Mandiri atau SSN adalah sekolah yang hampir atau sudah

memenuhi SNP. SNP adalah kriteria minimal tentang sist-em pendidikan di seluruh

wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). SNP terdiri dari delapan

standar yaitu standar isi, standar, kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik

dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. (http://setyowatieni. wordpress.com).

Multistage Fitness Test

MFT atau Bleep Test adalah tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat

kebugaran jasmani seseorang. Biasanya tes ini banyak dipakai untuk olahraga seperti bola

basket, sepak bola, bola voli dan lainnya. Tes MFT dapat dilakukan terhadap beberapa

orang sekaligus asalkan tester dapat mencatat dengan tepat dan cermat setiap tahapan tes

dan dapat menghentikannya dengan tepat sesuai ketentuan MFT. Tes ini bukan

merupakan alat ukur yang canggih, tetapi menghasilkan suatu paduan daya tahan yang

sebagian besar ditentukan oleh seberapa besar tingkat efisiensi fungsi jantung dan

paru-paru. Hal ini ditunjukkan dengan baik melalui pengukuran ambilan oksigen maksimum

(10)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

perbandingan (comparative research) yaitu penelitian yang membandingkan satu

kelompok sampel dengan kelompok sampel lainnya berdasarkan variabel atau

ukuran-ukuran tertentu (Maksum, 2009: 53)

Desain penelitian ini adalah desain komparatif, yaitu penelitian yang diarahkan

untuk membandingkan satu kelompok sampel dengan kelompok lainnya. (Maksum, 2009:

62)

PEMBAHASAN

Pembahasan ini akan menguraikan mengenai perbandingan tingkat kebugaran

jasmani siswa RSBI dengan siswa SSN. Pada uji data yang dilakukan dengan software

SPSS versi 18.0, setiap melakukan uji statistik melalui komputer maka akan berhubungan

dengan nilai p (p value). Nilai p ini digunakan untuk menentukan keputusan uji statistik

dengan cara membandingkan nilai p dengan  (alpha) dimana  (alpha) yang digunakan seharga 5% atau seharga 0.05.

Dari penelitian dan penghitungan statistik melalui uji independent T Test hasil

analisis didapatkan rata-rata VO2max RSBI adalah 28.160 ml/kg/min dengan standar deviasi 6.125. Nilai VO2max terendah 20.1 ml/kg/min dan nilai VO2max tertinggi 45.5 ml/kg/min. Sedangkan rata-rata VO2max SSN adalah 31.050 dengan standar deviasi 6.804. Nilai VO2max terendah 21.4 ml/kg/min dan nilai VO2max tertinggi 49.6 ml/kg/min. Ketentuan yang berlaku adalah : bila nilai p < , maka keputusannya adalah Ho ditolak. Adapun hasil pengujian beda rata-rata Uji T (independent T-test) hasil uji

(11)

statistik didapatkan p = 0.018, maka dapat disimpulkan ada perbedaan antara nilai

VO2max RSBI dan nilai VO2max SSN.

Secara keseluruhan hasil uji statistik penelitian ini, pada Inpendent T-test (VO2max

RSBI dan VO2max) didapat p value (0.018) < alpha (5%) untuk semua item tes. Sehingga disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain bahwa ada perbedaan tingkat

kebugaran jasmani siswa RSBI SMP 1 Kawedanan dan SSN SMP 2 Kawedanan, Kab.

Magetan yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai subyek penelitian ini. Dimana tingkat

kebugaran jasmani siswa kelas IX SMP 2 Kawedanan lebih baik daripada siswa IX RSBI

SMP 1 Kawedanan, dengan selisih mean yang signifikan yaitu 2.899 (28.160-31.050).

Perbedaan tingkat kebugaran jasmani antara RSBI dan SSN tersebut sesuai dengan

teori yang menyatakan bahwa kepadatan aktivitas belajar di lingkungan sekolah RSBI

akan menekan kebebasan anak untuk bergerak. Kebutuhan mereka akan gerak tidak bisa

terpenuhi karena keterbatasan waktu dan kesempatan, padahal aktivitas gerak sangat

penting untuk menunjang kebugaran jasmani anak. “Seorang yang hidup sehari-hari lebih

aktif akan memiliki tingkat kebugaran jasmani yang lebih baik bila dibandingkan dengan

mereka yang hidup sehari-hari kurang aktif” (Cooper dalam Sastropanoelar 1992:6). Dari

teori itu dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa RSBI secara teori

lebih rendah daripada siswa SSN karena siswa RSBI memiliki keterbatasan aktivitas

gerak karena jadwal belajar yang padat. Dari data tersebut peneliti memiliki asumsi

bahwa perbedaan tingkat kebugaran tersebut dipengaruhi karena aktivitas gerak dan

faktor-faktor lain yang tidak bisa dikendalikan oleh peneliti seperti jadwal kegiatan

(12)

DAFTAR RUJUKAN

Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional. Tanpa Tahun.

Kebijakan SBI. (online)

(http://dikdas.kemdiknas.go.id/content/dokumen/umum/dokumen-49.html diakses 18 juni 2012 pukul 09.50 wib)

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Latar Belakang program SBI. (online)

(http://dikdas.kemdikbud.go.id/content/rsbi/pengantar/latar-belaka.html,

diakses tanggal 18 juni 2012 Pukul 21.24 wib)

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional.2010.Landasan dan Pentahapan Perintisan SBI. (online) http://dikdas. kemdikbud.go.id. /content/rsbi/pengantar/landasan-dan.html, diakses 18 Juni 2012 Pukul 22.35 wib)

Maksum, Ali . 2009. Metodologi Penelitian Dalam Olahraga. Surabaya.Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Surabaya.

Maksum, Ali . 2009. Statistik Dalam Olahraga. Surabaya. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Surabaya

Maksum, Ali. 2007. Tes dan Pengukuran Dalam Olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Surabaya

Nurhasan, dkk .2005. Petunjuk Praktis Penjas.Surabaya : Unesa University Press

Peraturan Pemerintah No. 19. Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)

SP, Sudarno. 1992. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Buku tidak diterbitkan : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

The National Coaching Foundation. 1999. Multistage Fitness Test. Surakarta.

Watieni, Setyo. 2011. Karakteristik Sekolah Standar Nasional.(online)

( http://setyowatieni.wordpress.com/2011/09/14/karakteristik-sekolah-standar-nasional/, (diakses tanggal 18 juni 2012 Pukul 22.17 wib)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah diketahui lama pemuasaan dengan tepat maka yang tak kalah pentingnya adalah megetahui kepadatan ikan, karena hal ini berhubungan dengan masalah biaya trans- portasi,

Dalam hal kinerja modul aplikasi perangkat ajar, diperoleh tanggapan bahwa modul cukup menarik tidak membuat siswa cepat bosan dalam mempelajari materi

Hasil temuan dari penelitian ini bahwa petani Indramayu melakukan protes terhadap kewajiban serah pada pihak Jepang, karena petani Indramayu memiliki keyakinan

Akan tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam payudara ibu

Sedangkan dalam pemutusan hubungan kerja yang diatur dalam Pasal 150 tentang PHK Yaitu; Ketentuan mengenai pemutusan hubungan kerja dalam undang-undang ini meliputi

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1 Terdapat pengaruh signifikan kepemimpinan transformasional terhadap motivasi dengan p-value sebesar 0,015 < 0,05; 2 Terdapat

Berdasarkan hasil observasi (data pada lampiran 3), terdapat 14 garis transek yang tidak semuanya dapat dijumpai adanya sampel airtanah dangkal. 5 diantaranya

salt meter ini adalah stimulus yang membuat ketertarikan untuk melakukan perilaku baru dalam melakukan diet rendah garam pada pasien hipertensi dan