• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SWASTA NASIONAL DAN BANK SWASTA ASING DI INDONESIA PERIODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK SWASTA NASIONAL DAN BANK SWASTA ASING DI INDONESIA PERIODE"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK

SWASTA NASIONAL DAN BANK SWASTA ASING DI INDONESIA

PERIODE 2003-2007

Oleh:

Tantri Ika Nurhayati

ABSTRAK

Kinerja keuangan bank yang sehat menjadikan bank sebagai lembaga intermediasi yang mampu memberikan dana kepada pihak yang memerlukan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana. Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator, salah satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan tersebut akan digunakan sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Untuk menilai kinerja keuangan bank adalah dengan menggunakan ROE, LDR dan DR dari bank swasta nasional dan bank swasta asing, menggunakan perangkat lunak SPSS for windows, dengan pengujian hipotesis penelitian uji regresi berganda dan uji beda rata-rata t (T-test). Kondisi antar bank yang dijelaskan melalui Case Summaries, bank swasta nasional lebih menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi dibandingkan bank swasta asing yang lebih berorientasi pada aktivitas yang berbasis pada pendapatan jasa. Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja antara bank swasta nasional dan bank swasta asing baik dilihat dari DR LDR dan ROE. Dapat dikatakan kedua jenis bank tetap melakukan fungsinya sebagai lembaga intermediasi, hanya saja memiliki porsi yang berbeda dalam pelaksanaannya.

Kata Kunci : Kinerja Keuangan Perbankan, ROE, LDR, DR, Bank Swasta Nasional, Bank Swasta Asing

(Daftar Pustaka, 1993 – 2007). PENDAHULUAN

Krisis yang melanda Indonesia pertengahan tahun 1997 memberikan dampak yang kurang baik terhadap perkembangan bank sebagai lembaga intermediasi. Permasalahan intermediasi tidak hanya terjadi pada bank swasta nasional, tetapi juga pada bank swasta asing. Untuk mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat dan peran bank sebagai lembaga intermediasi, maka diperlukan bank dengan kinerja keuangan yang sehat sehingga proses intermediasi yang digambarkan melalui rasio DR, LDR dan ROE dapat berjalan lancar dan

tingkat kepercayaan masyarakat pulih kembali. Setiap bank selalu berharap untuk tetap bertahan dan bersaing dalam dunia perbankan dalam rangka memajukan sektor perekonomian Indonesia, dengan menjalankan fungsi intermediasi dan menghasilkan profitabilitas dengan baik, maka dengan sendirinya para calon investor atau nasabah akan memilih bank tersebut sebagai sarana penanaman asset atau modalnya. Kegiatan bisnis perbankan dapat dikatakan berhasil apabila bank dapat mencapai sasaran bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal tersebut hanya mungkin dilaksanakan dengan baik

(2)

apabila bank memiliki kinerja keuangan yang baik dan mampu meningkatkannya.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kondisi bank swasta nasional dan bank swasta asing jika dilihat dari fungsi intermediasinya selama periode 2003 hingga 2007.

2. Mengetahui dan menganalisis hubungan antara Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Deposite Ratio (DR)

terhadap Return On Equity (ROE)

pada bank swasta nasional dan bank swasta asing.

3. Menganalisis perbedaaan kinerja keuangan pada bank swasta nasional maupun swasta asing periode 2003-2007 jika diukur melalui indikator DR, LDR dan ROE.

TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Bank

Kinerja keuangan perbankan dapat dikatakan sebagai suatu alat ukur terhadap prestasi manajemen dalam menjalankan perusahaannya. Dari kinerja keuangan inilah manajemen dapat mengetahui masalah-masalah keuangan yang timbul sehingga dapat menghasilkan solusi atas masalah tersebut.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, 1996), kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu sering kali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai

seperti pembayaran deviden, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.

Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya.

Pengukur Kinerja Keuangan Bank

Rasio keuangan sering digunakan untuk mengukur kinerja keuangan suatu bank. Menurut Drs. Slamet Riyadi (2006:150), rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan tersebut yang pada umumnya dinyatakan secara numerik, baik dalam persentase atau kali.

Deposit Rasio

Rasio ini menggambarkan besarnya dana pihak ketiga yang diterima bank terhadap total kekayaan bank. Semakin besar DR suatu bank, semakin besar pula tingkat kemampuan bank dalam memperoleh dana dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi pengumpulan dana.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 100% x Asset Total Ketiga Pihak Dana Total

Loan To Deposit Ratio

LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima bank. LDR

(3)

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Semakin tinggi rasio LDR

memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar.

Loan To Deposit Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:

100% x Ketiga Pihak Dana Total Diberikan Yang Kredit Jumlah Return On Equity

ROE adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti) bank.

Semakin besar ROE suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan modal.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 100% x Modal Total Pajak Setelah Laba METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian

Penulis melakukan penelitian terhadap Bank Swasta Nasional dan Bank Swasta Asing yang tercatat di Bank Indonesia.

Data dan Variabel yang Digunakan

Data yang digunakan untuk penelitian ini berupa laporan keuangan triwulan bank yang terdiri dari 65 bank umum swasta nasional dan 11 bank swasta asing yang tercatat di Bank Indonesia. Periode laporan keuangan yang digunakan selama 5 tahun, yaitu periode 2003 hingga 2007. Dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 variabel yaitu Deposit Ratio (DR), Loan To Deposit Ratio (LDR), dan Return On Equity (ROE).

Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis memperoleh data sekunder berupa laporan keuangan bank melalui situs resmi Bank Indonesia yaitu

www.bi.go.id. Untuk memperkuat dan mendukung penulisan ini penulis melakukan studi pustaka.

Hipotesis

Hubungan antar variabel yang akan diuji dalam penelitian ini akan diperlihatkan pada bagan berikut:

Deposit Ratio (DR) Return On Equity (ROE) Loan To Deposit Ratio (LDR) Gambar 1 Pengaruh Antar Variabel

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. H0 : Tidak terdapat hubungan linier

antara Loan To Deposit Ratio

dan Deposit Ratio terhadap

(4)

H1

: Ada hubungan linier antara Loan To Deposit Ratio dan

Deposit Ratio terhadap Return On Equity.

2. H0 : Tidak terdapat perbedaan

kinerja antara kinerja bank swasta nasional dan bank swasta asing melalui LDR, DR dan ROE.

H1 : Tidak terdapat perbedaan

kinerja antara kinerja bank swasta nasional dan bank swasta asing melalui LDR, DR dan ROE.

Alat Analisis yang Digunakan

Menggunakan analisis deskriptif untuk menganalisis masalah yang diteliti dengan cara mendeskriptifkannya menggunakan tabel atau bagan dan analisis kuantitatif dimana pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS dan menggunakan beberapa rasio keuangan yang relevan terhadap pengukuran kinerja keuangan perbankan yaitu Deposit Ratio (DR), Loan To Deposit Ratio (LDR), dan Return On Assets (ROE).

Metode Analisis

Menggunakan metode analisis statistik deskriptif dengan menyajikan nilai total (sum), nilai rata-rata (mean),

nilai minimum dan nilai maksimum untuk kedua jenis bank dari masing-masing variabel yang diteliti dan metode analisis statisik inferensial dengan menggunakan analisis regresi berganda dan uji t untuk dua sampel independen (independent samples t test).

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Kondisi Kinerja Keuangan Bank Swasta Nasional dan Bank Swasta Asing Jika Dilihat Dari Fungsi Intermediasi Masing-masing Bank

Untuk mengetahui kondisi bank swasta nasional dan bank swasta asing

dalam menjalankan fungsi intermediasinya masing-masing, maka penulis mencoba menjelaskan melalui analisis statistik deskriptif Case Summaries.

Sumber : Lampiran

Dilihat dari nilai rata-rata DR, kinerja keuangan bank swasta nasional dan bank swasta asing memiliki nilai prosentase yang cukup tinggi, hal ini berarti kedua jenis bank tersebut berhasil menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi yaitu melakukan pembentukkan dana pihak ketiga, hanya saja memiliki porsi yang berbeda dalam pelaksanaanya. Bank swasta nasional memiliki porsi yang lebih besar sebesar 21,645%daripada bank swasta asing. Hal ini disebabkan karena masyarakat cenderung lebih memilih bank swasta

jenis_bank DR LDR ROE

N 65 65 65

Mean 86,55 103,08 13,83 Sum 5626 6700 899

Min 51 24 -81

bank swasta nasional Max 533 1454 298 N 11 11 11 Mean 64,91 78,73 31,82 Sum 714 866 350 Min 40 39 10

bank swasta asing Max 78 190 96 N 76 76 76 Mean 83,42 99,55 16,43 Sum 6340 7566 1249 Min 40 24 -81 Total Max 533 1454 298

(5)

nasional sebagai sarana berinvestasi dibandingkan bank swasta asing.

Dilihat dari nilai rata-rata LDR, kinerja keuangan bank swasta nasional dan bank swasta asing berada di bawah nilai 110%, sehiingga dapat dikatakan bank swasta nasional dan bank swasta asing memiliki kinerja keuangan yang baik jika dilihat dari sisi LDR, dimana kedua jenis bank tersebut berhasil memenuhi fungsinya sebagai lembaga intermediasi dalam melakukan penyaluran kredit kepada nasabah, hanya saja memiliki porsi yang berbeda dalam pelaksanannya. Bank swasta nasional memiliki porsi yang lebih besar sebesar 24,35% daripada bank swasta asing, hal ini sesuai dengan kondisi saat ini, dimana bank swasta asing lebih berorientasi pada aktivitas yang berbasis pada pendapatan jasa dibandingkan dengan penyaluran kredit.

Dilihat dari nilai rata-rata ROE, kinerja keuangan bank asing dan bank swasta nasional berada diatas batas minimum ROE yang ditetapkan BI sebesar 8%, maka dapat dikatakan ROE antara bank swasta nasional dan bank swasta asing memiliki kinerja keuangan yang baik karena mengalami kenaikan laba bersih dalam operasionalnya. Dari prosentase ROE yang dihimpun oleh bank swasta asing memang memiliki porsi

yang lebih besar sebesar 17,99% dibandingkan dengan bank swasta nasional, hal ini disebabkan banyak bank swasta asing lebih memfokuskan kegiatannya dalam memberikan jasa-jasa perbankan yang dinilai lebih cepat dalam pengembalian modalnya dibandingkan dengan menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi.

Kesimpulan :

Dari ketiga penjelasan rasio milik bank swasta nasional dan bank swasta asing diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan meskipun bank swasta asing lebih unggul dalam perolehan laba, namun tetap saja bank swasta nasional lebih baik jika dibandingkan dengan bank swasta asing dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Hal ini disebabkan karena bank swasta asing lebih menyalurkan sumber pendanaannya ke dalam SBI karena dinilai jauh lebih aman dibandingkan dengan menyalurkannya dalam bentuk kredit.

Analisis Regresi Berganda Pada Bank Swasta Nasional

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel terikat DR dan LDR

terhadap variabel bebas ROE pada bank swasta nasional, maka digunakan analisis regresi berganda sebagai berikut: Tabel 1

Coefficients Bank Swasta Nasional Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 6,297 8,758 ,719 ,475 DR -,019 ,079 -,028 -,245 ,808 1 LDR ,089 ,023 ,441 3,855 ,000

(6)

Hasil perhitungan koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien konstanta adalah sebesar 6,297 dengan t hitung sebesar 0,719 dan nilai Sig. sebesar 0,475. Dengan kondisi dimana nilai Sig. lebih besar daripada alpha (0,05). Hal ini berarti H0 diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa koefisien konstanta pada bank swasta nasional tidak signifikan secara statistik.

Koefisien slope DR adalah sebesar -0,019 dengan t hitung sebesar -0,245 dan nilai sig. sebesar 0,808. Dengan kondisi dimana nilai Sig. lebih besar daripada alpha (0,05). Hal ini berarti H0 diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien slope DR bank swasta nasional tidak signifikan secara statistik.

Koefisien slope LDR adalah sebesar 0,089 dengan t hitung sebesar 3,855 dan nilai sig. sebesar 0,000. Dengan nilai Sig lebih kecil daripada alpha (0,05). Hal ini berarti H0 ditolak,

sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien slope LDR bank swasta nasional signifikan secara statistik.

Berdasarkan data-data diatas, maka persamaan regresi untuk prediksi ROE

Bank Swasta Nasional adalah:

ROE = 6,297 + (-0,019) DR + 0,089 LDR + e

Ket.: Setiap kenaikkan 1% DR atau LDR, maka mengakibatkan besanya ROE

akan mengalami kenaikkan sebesar 1 %, begitu pula sebaliknya.

Tabel 2

Anova Bank Swasta Nasional Model Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. Regression 20167,051 2 10083,525 7,650 ,001(a) Residual 81726,088 62 1318,163 1 Total 101893,138 64 a Predictors: (Constant), LDR, DR b Dependent Variable: ROE

Dari ketentuan diatas terlihat bahwa nilai p-value sebesar 0.001 dimana kondisi p-value lebih kecil dari alpha (0,05), maka kesimpulan yang dapat diambil adalah menolak H0 dan menerima

H1 yaitu adanya hubungan linier antara Loan To Deposit Ratio dan Deposit Ratio

terhadap Return On Equity. Hal ini berarti, semua variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Loan To Deposit Ratio

dan Deposit Ratio secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap Return On Equity pada bank swasta nasional..

Tabel 3

Model Summary Bank Swasta Nasional Change Statistics Mo del R R Square Adjuste d R Square Std. Error of the Estimate R Square Chang e F Chang e df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson 1 ,445(a) ,198 ,172 36,307 ,198 7,650 2 62 ,001 1,990

(7)

a Predictors: (Constant), LDR, DR b Dependent Variable: ROE

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda yang ditunjukkan dengan tabel summary diatas terlihat bahwa koefisien korelasi berganda antara variabel bebas (LDR,DR) terhadap variabel terikat (ROE) adalah sebesar 0,445, dimana nilai koefisien determinasi dari persamaan regresi adalah sebesar 0,198 dengan nilai koefisien determinasi yang disesuaikan sebesar 0,172. Karena persamaan regresi menggunakan lebih dari satu variabel, maka koefisien determinasi yang baik untuk digunakan dalam menjelaskan persamaan ini adalah koefisien determinasi yang disesuaikan. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai adjusted R Square yaitu sebesar 0,172.

Dengan demikian bahwa pengaruh LDR dan DR terhadap ROE (Return On Equity) dapat dijelaskan sebesar 17% sedangkan sisanya sebesar 83% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan secara terinci dalam penelitian ini seperti : transaksi valas, penjualan surat-surat berharga dan adanya kredit macet.

Analisis Regresi Berganda Pada Bank Swasta Asing

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel terikat DR dan LDR

terhadap variabel bebas ROE pada bank umum swasta nasional devisa, maka digunakan analisis regresi berganda sebagai berikut:

Tabel 4

Coefficients Bank Swasta Asing

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 62,812 43,635 1,439 ,188 DR -,770 ,535 -,417 -1,440 ,188 1 LDR ,235 ,161 ,423 1,463 ,182

a Dependent Variable: ROE

Hasil perhitungan koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien konstanta adalah sebesar 62,812 dengan t hitung sebesar 1,439 dan nilai Sig. sebesar 0,188. Dengan kondisi dimana nilai Sig lebih besar daripada alpha (0,05). Hal ini berarti H0 diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa koefisien konstanta pada bank swasta asing tidak signifikan secara statistik.

Koefisien slope DR adalah sebesar -0,770 dengan t hitung sebesar -1,440 dan nilai Sig. sebesar 0,188. Dengan kondisi dimana nilai Sig. lebih besar daripada

alpha (0,05). Hal ini berarti H0 diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien slope DR bank swasta asing tidak signifikan secara statistik.

Koefisien slope LDR adalah sebesar 0,235 dengan t hitung sebesar 1,463 dan nilai Sig. sebesar 0,182. Sehingga terlihat nilai Sig. lebih besar daripada alpha (0,05). Hal ini berarti H0

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien slope LDR bank swasta asing tidak signifikan secara statistik.

(8)

Berdasarkan data-data diatas, maka persamaan regresi untuk prediksi ROE

BUSN Devisa adalah:

ROE = 62,812 + (-0,770) DR + 0,235 LDR + e

Ket.: Setiap kenaikkan 1% DR atau LDR, maka mengakibatkan besanya ROE

akan mengalami kenaikkan sebesar 1 %, begitu pula sebaliknya.

Tabel 5 Anova Bank Swasta Asing

Model

a Predictors: (Constant), LDR, DR b Dependent Variable: ROE

Dari ketentuan diatas terlihat bahwa nilai p-value sebesar 0,038dimana kondisi p-value lebih kecil dari alpha (0,05), maka kesimpulan yang dapat diambil adalah menolak H0 dan menerima

H1 yaitu adanya hubungan linier antara Loan To Deposit Ratio dan Deposit Ratio

terhadap Return On Equity. Hal ini berarti, semua variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Loan To Deposit Ratio

dan Deposit Ratio secara bersama-sama memiliki pengaruh secara nyata terhadap

Return On Equity pada bank swasta asing.

Tabel 6

Model Summary Bank Swasta Asing Change Statistics Mod el R R Squar e Adjus ted R Squar e Std. Error of the Estimat e R Squar e Chan ge F Chan ge df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson 1 ,747(a) ,558 ,447 17,485 ,558 5,045 2 8 ,038 2,717 a Predictors: (Constant), LDR, DR

b Dependent Variable: ROE

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda yang ditunjukkan dengan table summary diatas terlihat bahwa koefisien korelasi berganda antara variabel bebas (LDR,DR) terhadap variabel terikat (ROE) adalah sebesar 0,747, dimana nilai koefisien determinasi

dari persamaan regresi adalah sebesar 0,558 dengan nilai koefisien determinasi yang disesuaikan sebesar 0,447. Karena persamaan regresi menggunakan lebih dari satu variabel, maka koefisien determinasi yang baik untuk digunakan dalam menjelaskan persamaan ini adalah Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regression 3084,694 2 1542,347 5,045 ,038(a)

Residual 2445,851 8 305,731 1

(9)

koefisien determinasi yang disesuaikan. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai adjusted R Square yaitu sebesar 0,45. Artinya, LDR dan DR pada bank swasta asing dapat mempengaruhi ROE (Return On Equity) hanya sebesar 45%, sedangkan sisanya sebesar 55% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan secara terinci dalam penelitian ini seperti :

transaksi valas, penjualan surat-surat berharga dan adanya kredit macet.

Analisis Independent Samples T-Test

Uji T-test digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan kinerja antara bank swasta nasional dan bank swasta asing melalui rasio LDR, DR dan ROE.

Tabel 8

Independent Sample Test

t-test for Equality of Means Rasio t Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference DR 1,237 0,220 21,645 17,500 LDR 0,406 0,686 24,350 59,906 ROE -1,449 0,152 -17,987 12,414

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel independent sample test di atas menunjukkan bahwa nilai Sig. (2-tailed) untuk DR adalah 0,220 > 0,05. Keputusan yang diambil adalah H1 ditolak, yaitu tidak terdapat

perbedaan rata-rata kinerja yang signifikan antara bank swasta nasional dan bank swasta asing periode tahun 2003-2007 jika dilihat dari rasio DR.

Berdasarkan tabel independent sample test di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai Sig. (2-tailed) untuk LDR adalah 0,686 > 0,05. Keputusan yang diambil adalah H1 ditolak, yaitu tidak

terdapat perbedaan rata-rata kinerja yang signifikan antara bank swasta nasional dan bank swasta asing periode tahun 2003-2007 jika dilihat dari rasio LDR.

Berdasarkan tabel independent sample test di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai Sig. (2-tailed) untuk ROE adalah 0,152 > 0,05. Keputusan yang diambil adalah H1 ditolak, yaitu tidak

terdapat perbedaan rata-rata kinerja yang signifikan antara bank swasta nasional

dan bank swasta asing periode tahun 2003-2007 jika dilihat dari rasio ROE.

Dari hasil keseluruhan pengujian hipotesis menunjukkan tidak terdapatnya perbedaan yang signifikan antara rata-rata kinerja bank swasta nasional dan bank swasta asing untuk periode tahun 2003-2007 yang dilihat dari rasio DR, LDR dan ROE. Hal ini dapat disebabkan upaya antara bank swasta nasional dan bank swasta asing dalam memperoleh laba tetap menjalankan fungsi intermediasi bank masing-masing yaitu dengan membentuk dana pihak ketiga (DR) dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit (LDR), hanya saja memiliki porsi yang berbeda dalam pelaksanaannya. Hal ini sesuai dengan kondisi bank saat ini yang digambarkan melalui penjelasan tabel Case Summaries, dimana bank swasta nasional memiliki porsi yang lebih besar dalam pembentukan dana pihak ketiga (DR) dan penyaluran dana pihak ketiga dalam bentuk kredit (LDR), sedangkan ROE pada bank swasta asing memiliki porsi yang lebih besar

(10)

dibandingkan dengan ROE pada bank swasta nasional, dikarenakan bank swasta asing lebih variatif dalam melakukan aktivitas yang berbasis pada pendapatan jasa (fee based activities) dibandingkan bank swasta nasional dengan aktivitasnya berbasis pada biaya dan pendapatan bunga (interest based activities).

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan metode regresi linier berganda dan Independent samples t test,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan analisis

deskriptif Case Summaries, diperoleh bahwa kondisi bank swasta nasional dan bank swasta asing tidak memiliki perbedaan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Namun dari prosentase yang dimiliki oleh bank swasta nasional masih memimpin dalam menjalankan fungsinya sebagai

lembaga intermediasi dibandingkan dengan bank swasta

asing.

2. Dengan menggunakan analisis regresi berganda terhadap bank swasta nasional ditemukan bahwa hanya LDR berpengaruh signifikan terhadap perkembangan ROE, sedangkan pada bank swasta asing ditemukan bahwa LDR dan DR tidak berpengaruh signifikan terhadap perkembangan ROE.

3. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan metode

Independent Sample T-test

menunjukkan bahwa selama periode 2003-2007 kinerja Bank

Swasta Nasional dan Bank Swasta Asing jika dilihat dari rasio DR, LDR dan ROE tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Saran

Dari hasil kesimpulan terhadap pembahasan dan analisis, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan dalam sebuah bank, sebaiknya terus menjalankan fungsi intermediasi bank yaitu dengan menghimpun dana dari pihak ketiga dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit, apabila bank kurang menjalankan fungsi intermediasinya dengan baik, tidak menutup kemungkinan BI akan mengambil tindakan untuk memfakumkan kegiatan operasional bank tersebut.

2. Sebaiknya bank lebih selektif dalam melakukan pemberian kredit kepada nasabahnya, sehingga dapat menekan terjadinya kredit macet.

3. Sebaiknya bank dapat lebih memaksimalkan laba dengan cara peningkatan kinerja dari semua pihak baik kinerja banker dan karyawan, kinerja perusahaan atau bank, maupun kinerja nasabah.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hakim. 2004. Statistika Deskriptif Untuk Ekonomi dan Bisnis. EKONISIA: Yogyakarta

Anita Febryani dan Rahadian Zulfaadin. 2003. Analisis Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa di Indonesia. Kajian Ekonomi dan Keuangan. Vol 7, No. 4: Jakarta

(11)

Ikatan Akuntansi Indonesia. 1999.

Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat: Jakarta

Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta Lukman Dendawijaya. 2003. Manajemen

Perbankan. Ghalia Indonesia: Jakarta

Renny. 2001. Analisis Perbedaan Tingkat Likuiditas, Rentabilitas dan Efisiensi Biaya Operasional pada Bank BUMN/BPD, Swasta Nasional dan Asing/Campuran. Universitas Gunadarma: Jakarta Robert W. Smith. 1995. Dasar-dasar

Operasi Bank. PT Rineka Cipta: Jakarta.

Sadono Sukirno. 2004. Makroekonomi : Teori Pengantar. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Santoso. 2000. Buku Latihan SPSS – Statistik Parametik. PT Elex Media Computindo: Jakarta

Sarwoko. 2007. Statistika Inferensia Untuk Ekonomi dan Bisnis. ANDI: Yogyakarta.

Siswanto Sutojo. 1993. Manajemen Terapan Bank. PT Pustaka Binaman Pressindo: Jakarta

Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Oktober 2004. Salemba Empat: Jakarta.

Stanislaus S.Uyanto. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu: Jakarta

Syamsuddin. 2004. Analisa Perbedaan Kinerja Bank Devisa dan Bank

Non Devisa Di Indonesia. Universitas Gunadarma: Jakarta Walpole, Ronald E. 1992. Pengantar

Statistika. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Zaenal Abidin. 2007. Kiinerja Efisiensi Pada Bank Umum (Studi Empiris 93 Bank Indonesia Periode 2002-2005. STIE Perbanas: Jakarta Lukman Dendawijaya. 2003. Manajemen

Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Martono. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: Ekonisia.

Maya Ratna Furi Praja Yanti Ningsih. 2006. Analisis Kinerja Keuangan Bank (Studi Empiris Pada Bank Pemerintah Dan Bank Swasta Nasional).

Purbayu B. Santosa dan Ashari. 2005.

Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS.Yogyakarta:ANDI. Sadono Sukirno. 2004. Makroekonomi

Teori Pengantar. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Singgih Santoso. 2002. SPSS Mengelolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

SK Menteri Keuangan RI Nomor 792 tahun 1990

Tri Yulia Hartini. 2007. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Pemerintah Dan Bank Swasta Nasional.

Gambar

Tabel 5  Anova Bank Swasta Asing

Referensi

Dokumen terkait

Fokus penelitian ini dibatasi pada hal-hal yang berpengaruh antara lain reformasi birokrasi yang terdiri atas empat dimensi (perubahan pola pikir, penataan

Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh negatif terhadap tax avoidance adalah proporsi dewan komisaris independen, kualitas audit, komite audit, dan

Untuk menangani masalah tersebut, tentunya para pemerintah di negara kawasan Asia Tenggara ini harus berupaya mencari alternatif penyediaan energi lain yang

Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara konformitas kelompok ternan sebaya dengan pengambilan keputusan memilih

Konsep hunian seperti inilah yang menjadi primadona bagi warga ibukota karena warga ibu kota tidak harus memikirkan macet karena letaknya yang strategis serta terintegrasi

Selain menyusun perangkat pembelajaran peneliti juga membuat instrumen penilaian tes yang berupa tes tulis (uraian) 10 soal tentang materi pertumbuhan dan perkembangan

Pitchers of the climbing stem up to 20 cm, gradually originating from the tendril, almost ovate in the lower 1/3narrowing, becoming tubular or gradually expanding towards the mouth

Nur