• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Pada penelitian cross sectional, pengumpulan data dilakukan pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Pada penelitian cross sectional, pengumpulan data dilakukan pada"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

26 A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian cross sectional, pengumpulan data dilakukan pada satu titik waktu tertentu sehingga sederhana untuk dilakukan. Walaupun sederhana, penelitian cross sectional mampu menjelaskan hubungan satu variabel dengan variabel lain pada populasi yang diteliti (Siswanto et al.,

2013).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan pada bulan Desember 2015 – Januari 2016.

C. Subjek Penelitian 1. Populasi Sumber

Seluruh bayi usia 6-12 bulan di cakupan wilayah kerja Puskesmas Ngoresan, Surakarta sejumlah 200 bayi.

2. Populasi Target

Keseluruhan bayi usia 6-12 bulan pada periode bulan Desember 2015-Januari 2016 di Posyandu Balita cakupan wilayah kerja Puskesmas Ngoresan, Surakarta yang termasuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi.

(2)

3. Kriteria inklusi sebagai berikut:

Orang tua yang bersedia bayinya dijadikan sampel dalam penelitian dan bersedia menandatangani lembar informed consent.

4. Kriteria eksklusi sebagai berikut:

Bayi dengan keterbatasan fisik atau mental. D. Teknik Pengambilan Sampel dan Jumlah Sampel

Sampel diambil dari populasi target, yaitu bayi usia 6-12 bulan sebanyak 200 bayi di Posyandu cakupan wilayah kerja Puskesmas Ngoresan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah conseccutive sampling procedure (sampling kuota) yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil sejumlah kuota sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu dan menghentikan pengambilan setelah kuota terpenuhi (Siswanto et al, 2013).

Menurut Taro Yamane dan Slovin, apabila jumlah populasi diketahui maka penentuan besar sampel dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Siswanto et al; 2013):

Keterangan :

n = jumlah sampel minimal yang diperlukan N = jumlah populasi

(3)

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan, didapatkan data jumlah populasi sebanyak 200 bayi, maka jumlah sampel minimal yang akan digunakan sesuai rumus di atas adalah sebagai berikut:

Jadi, jumlah sampel minimal yang dibutuhkan untuk penelitian ini berjumlah 67 sampel. Karena sampel minimal berjumlah 67, maka penelitian ini akan menggunakan sampel berjumlah 70, yang terdiri dari 35 bayi dengan ASI eksklusif dan 35 bayi yang tidak diberi ASI eksklusif.

(4)

E. Alur Penelitian

Gambar 3.1. Alur Penelitian F. Identifikasi Variabel

1. Variabel bebas : Pemberian ASI eksklusif 2. Variabel terikat : Kematangan Sosial

Populasi

Bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan

Subjek Penelitian

Bayi usia 6-12 bulan di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Ngoresan

Wawancara ASI eksklusif

Analisis Data

Kriteria Restriksi

Kuota Sampling

ASI eksklusif ASI non-eksklusif

Pengukuran Tingkat Kematangan Sosial Menggunakan VSMS

(5)

3. Variabel luar

Terkendali : cacat fisik, cacat mental Tak terkendali : lingkungan, jenis kelamin

G. Definisi Operasional Variabel 1. Pemberian ASI Eksklusif

a. Definisi

Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan atau minuman lain selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Pemberian vitamin, mineral dan obat-obatan diperbolehkan selama pemberian ASI eksklusif.

b. Alat ukur : wawancara c. Skala : nominal d. Kategori : 1) ASI eksklusif 2) ASI non-eksklusif 2. Kematangan Sosial a. Definisi

Kematangan sosial merupakan hasil dari perkembangan sosial. Kematangan sosial adalah tingkat kemampuan seseorang dalam memelihara diri sendiri dan kemampuan berpartisipasi dalam melakukan aktivitas sosial yang sesuai dengan tingkat usia dan kelompok budayanya untuk mendukung terjadinya kemandirian, kerja

(6)

sama dengan orang lain, dan memenuhi tanggung jawab sosial yang dituntut masyarakat.

b. Alat ukur : Vineland Social Maturity Scale/VSMS (Doll, 1957) c. Skala : ordinal

d. Kategori :

1) baik, apabila umur kematangan sosial lebih tinggi dibandingkan umur kalender,

2) sedang/normal, apabila umur kematangan sosial dan umur kalender setara,

3) kurang, apabila umur kematangan sosial di bawah umur kalender. 3. Karakteristik Subjek Penelitian yang terdiri dari:

a. Usia 1) Definisi

Usia adalah lama hidup subjek penelitian yang dihitung berdasarkan tanggal lahir subjek sampai tanggal dilakukan pengambilan data dan dihitung dalam hitungan bulan.

2) Alat Ukur : Wawancara

3) Skala : rasio (untuk analisis uji normalitas) dan ordinal (untuk analisis uji perbandingan)

4) Kategori :

(7)

b) Skala ordinal (untuk analisis perbandingan tingkat kematangan sosial berdasarkan masing-masing kelompok usia):

i) 6 bulan ii) 7 bulan iii) 8 bulan iv) 9 bulan v) 10 bulan vi) 11 bulan vii) 12 bulan

c) Skala ordinal (untuk analisis perbandingan tingkat kematangan sosial berdasarkan dua kelompok usia):

i) ≤ 8 bulan ii) > 8 bulan b. Jenis Kelamin

1) Definisi : jenis kelamin subjek penelitian 2) Alat Ukur : wawancara

3) Skala : nominal 4) Kategori :

a) Laki-laki b) Perempuan

(8)

c. Status Gizi

1) Definisi : keadaan gizi subjek penelitian yang diukur berdasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang tercantum pada Kartu Menuju Sehat (KMS).

2) Alat Ukur : wawancara dan grafik pertumbuhan (BB/U) pada KMS subjek penelitian

3) Skala : ordinal 4) Kategori :

a) Gizi buruk apabila Z score ≤ -3 Standar Deviasi (SD)

b) Gizi kurang apabila Z score -3 s/d -2 SD c) Gizi baik apabila Z score -2 s/d +2 SD d) Gizi lebih apabila Z score > +2 SD d. Status Pekerjaan Ibu

1) Definisi : kegiatan yang dilakukan oleh ibu dari subjek penelitian untuk menambah penghasilan rumah tangga.

2) Alat Ukur : wawancara 3) Skala : nominal 4) Kategori :

a) Bekerja b) Tidak bekerja

e. Tingkat Pendidikan Formal Ibu

1) Definisi : tingkat pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh ibu dari subjek penelitian.

(9)

2) Alat Ukur : wawancara 3) Skala : ordinal 4) Kategori :

a) Pendidikan Dasar (Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyyah, Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah atau sederajat)

b) Pendidikan Menengah (Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan atau sederajat)

c) Pendidikan Tinggi (Diploma, Sarjana, Magister, Doktoral) f. Penghasilan Rumah Tangga

1) Definisi : jumlah keseluruhan uang yang diterima oleh rumah tangga setiap bulan.

2) Alat Ukur : wawancara 3) Skala : nominal 4) Kategori :

a) Setara atau kurang dari Upah Minimum Regional (UMR/Rp1.222.400,00)

b) lebih dari UMR. g. Jumlah Anak dalam Keluarga

1) Definisi : jumlah anak yang terdapat pada keluarga inti subjek penelitian.

2) Alat Ukur : wawancara 3) Skala : nominal

(10)

4) Kategori : a) ≤ 2

b) lebih dari 2 H. Instrumen Penelitian

Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Lembar persetujuan dan permohonan responden setelah penjelasan (informed consent)

2. Wawancara

3. Vineland Social Maturity Scale (Doll, 1957) 4. Grafik Pertumbuhan (BB/U) pada KMS I. Cara Kerja Penelitian

1. Tahap Persiapan

a) Peneliti mengajukan surat izin penelitian kepada Dinas Kesehatan Kota setempat untuk melaksanakan penelitian.

b) Peneliti mengajukan Ethical Clearance kepada Komite Etik RS Dr. Moewardi Surakarta.

2. Tahap Pelaksanaan

a) Peneliti mendatangi seluruh posyandu cakupan Puskesmas Ngoresan. b) Peneliti mengidentifikasi anak dengan usia 6-12 bulan sebagai calon

subjek penelitian.

c) Peneliti melakukan wawancara kepada orang tua.

(11)

e) Peneliti melakukan wawancara kepada orang tua mengenai pemberian ASI dan karakteristik subjek penelitian.

f) Peneliti melakukan observasi secara langsung terhadap anak yang termasuk kriteria inklusi dan melakukan penilaian kematangan sosial menggunakan VSMS.

g) Peneliti melakukan pengolahan data berdasarkan hasil penelitian. 3. Tahap Penyelesaian

a) Peneliti melakukan analisis data berdasarkan hasil penelitian. b) Peneliti melakukan penarikan simpulan dari hasil analisis data. J. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan dua macam analisa, yaitu: 1. Analisis univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Variabel yang dianalisis secara univariat pada penelitian ini adalah tingkat kematangan sosial subjek penelitian.

2. Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diteliti, yaitu pemberian ASI eksklusif dan kematangan sosial bayi. Analisis bivariat juga dilakukan untuk menganalisis perbedaan karakteristik pada kedua kelompok subjek

(12)

penelitian, yaitu kelompok dengan ASI eksklusif dan kelompok dengan ASI non-eksklusif.

Dalam penelitian ini uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan untuk menganalisis uji normalitas sebaran usia pada pola pemberian ASI. Untuk menganalisis perbandingan karakteristik kedua kelompok subjek penelitian yang meliputi karakteristik jenis kelamin, status gizi, status pekerjaan ibu, tingkat pendidikan formal ibu, penghasilan rumah tangga dan jumlah anak dalam keluarga dilakukan uji statistik Chi-Square karena setiap sel memiliki nilai expected count lebih dari 5. Untuk menganalisis perbedaan tingkat kematangan sosial antara subjek penelitian dengan ASI eksklusif dan ASI non-eksklusif digunakan uji Mann Whitney karena distribusi data tidak normal berdasarkan uji Kolmogorov-Smrinov. Untuk menganalisis perbedaan tingkat kematangan sosial berdasarkan usia subjek penelitian dilakukan uji Kruskall Wallis karena subjek penelitian terdiri dari 7 kelompok usia. Uji Mann Whitney dilakukan untuk mengetahui kelompok usia manakah yang memiliki perbedaan. Karena masing-masing kelompok usia berjumlah sedikit, peneliti mengkategorikan kelompok usia menjadi dua kelompok, yaitu kelompok usia ≤ 8 bulan dan > 8 bulan. Uji Mann Whitney dilakukan untuk menganalisis perbedaan tingkat kematangan sosial pada kedua kelompok tersebut. Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95%. Hasil akan bermakna signifikan jika nilai p lebih kecil daripada derajat kesalahan, yaitu 5% (p<0,05) (Dahlan, 2012).

Gambar

Gambar 3.1. Alur Penelitian  F.  Identifikasi Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Kuesioner responden yang sudah dikelompokkan kemudian dipilih secara acak, sehingga setiap subjek penelitian dalam populasi yang telah dikelompokkan memiliki

1) Setelah peneliti selesai mengurus kode etik penelitian &amp; mendapatkan surat izin dari pihak kampus untuk mengambil data. Peneliti menyelesaikan administrasi dengan

Adapun kematangan karir yang dimaksud dalam penelitian ini hanya terbatas pada tahap perkembangan masa remaja sekolah menengah dengan rentang usia 15-18 tahun

Penelitian mengenai persentase jenis kegagalan radiografi periapikal di RSGM UMY yang diterima mahasiswa profesi angkatan 2015 akan diawali dengan membuat surat

Kuesioner tingkat religiusitas ini menggunakan kuesioner serupa yang sudah pernah digunakan oleh Khotibuddin (2016) untuk meneliti Hubungan Antara Tingkat

Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Hasil yang diperoleh berupa temuan tingkat efektifitas metode demonstrasi dalam meningkatkan kemampuan membaca puisi dan kemudian menganalisa pemasalahan yang muncul di

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini sesuai dengan program-program di SMPN 12 Malang yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila dalam membangun sikap