• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional adalah suatu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional adalah suatu"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

36 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional adalah suatu rancangan penelitian yang mempelajari hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dan variabel terikat (efek). Penelitian ini paling sering digunakan karena secara metodologi paling mudah dilakukan dan diobservasi hanya sekali pada saat yang sama (Ghazali, 2008).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran UNS Surakarta pada November 2015.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Pendidikan Dokter semester I, III, dan V di Fakultas Kedokteran UNS Surakarta. Kriteria inklusi dan eksklusi subjek penelitan, berupa:

1. Kriteria Inklusi:

a. Telah mengalami menstruasi b. IMT normal

c. Bersedia menjadi subjek penelitian dan menandatangani informed consent

(2)

2. Kriteria Eksklusi:

a. Pernah didiagnosis penyakit kronis (kanker, kelainan kelenjar gondok, diabetes, lupus, penyakit liver, penyakit ginjal)

b. Pernah didiagnosis mengalami gangguan pada alat reproduksi dan pernah operasi pada alat reproduksi.

c. Sedang mengonsumsi obat-obatan (obat hormonal, kortikosteroid) d. Merokok

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive random sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pemilihan subjek berdasarkan atas ciri atau sifat tertentu yang berkaitan dengan karakteristik populasi. Pemilihan sampel berdasarkan kelompok yang sesuai dengan kriteria inklusi, kemudian subjek dipilih secara acak, sehingga setiap subjek dalam populasi yang telah dikelompokkan memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih (Ghazali, 2008).

E. Besar Sampel

Jumlah sampel yang diambil adalah 100 sampel. Sampel tersebut sudah representatif dan telah memenuhi syarat rule of thumb dengan jumlah minimal 30 sampel (Murti, 2010).

F. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Minum kopi

Skala : Nominal

(3)

2. Variabel terikat : Siklus menstruasi

Skala : Nominal

3. Variabel luar

a. Variabel terkontrol:

Indeks Massa Tubuh (IMT), penyakit kronis, penyakit reproduksi, konsumsi obat hormonal, obat kortikosteroid, merokok.

b. Variabel tidak terkontrol:

Tingkat sosioekonomi dan tingkat stress.

G. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel bebas : Minum kopi

Pada penelitian ini dipilih minum kopi yang bersumber dari kopi instan. Minum kopi dikategorikan menjadi tidak minum kopi dan minum kopi. Minum kopi jika rata-rata perhari minum kopi instan 1-3 gelas. Skala yang digunakan adalah skala nominal.

2. Variabel terikat : Siklus menstruasi

Siklus menstruasi adalah jarak antara hari pertama menstruasi bulan lalu dengan hari pertama menstruasi bulan berikutnya, yang dibedakan menjadi:

Teratur : panjang siklus 21-35 hari dengan variasi < 8 hari, dan lama menstruasi 3-7 hari.

Tidak Teratur : terdapat paling sedikit 1 siklus menstruasi dengan panjang siklus < 21 hari atau > 35 hari, dan atau variasi panjang siklus menstruasi ≥ 8

(4)

hari, dan atau lama menstruasi < 3 hari atau > 7 hari.

Data siklus menstruasi didapatkan dengan cara menanyakan kepada responden mengenai menstruasinya empat siklus yang lalu kemudian dikategorikan menjadi siklus teratur dan siklus tidak teratur (data nominal).

3. Variabel luar

a. Indeks Massa Tubuh (IMT)

IMT merupakan suatu besaran angka yang umumnya dipakai untuk menilai status gizi seseorang dengan cara menghitung berat dan tinggi badan. Dalam penelitian, IMT dibatasi normal, yaitu antara 18,5-24,9.

b. Penyakit kronis

Penyakit kronis di sini meliputi kanker, kelainan kelenjar gondok, diabetes, lupus, penyakit liver, penyakit ginjal dimana penyakit tersebut dapat menjadi stresor individu yang dapat memengaruhi siklus menstruasi.

c. Penyakit reproduksi

Meliputi gangguan pada alat reproduksi dan pernah operasi pada alat reproduksi, dimana hal tersebut dapat memengaruhi hormon yang mengakibatkan ketidakteraturan siklus menstruasi.

(5)

d. Sosial ekonomi

Sosial merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat. Sementara ekonomi berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan kekayaan. Kondisi sosial ekonomi dapat menjadi stresor individu. Faktor ini merupakan faktor pengganggu yang tidak dikendalikan peneliti.

e. Stress

Stress merupakan reaksi normal setiap individu yang dapat dialami oleh berbagai kalangan usia yang disebabkan naluri tubuh untuk melindungi diri dari tekanan, yaitu emosi, tekanan fisik, situasi ekstrem atau bahaya yang mengancam yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan setiap individu.

(6)

H. Rancangan Penelitian

Gambar 3.1 Rancangan penelitian Kuesioner Minum Kopi Populasi

Mahasiswi

Data Responden dan L-MMPI

Tidak Jujur Jujur

Coefisien Continquency

Teratur Tidak teratur Teratur Tidak teratur Kuesioner siklus menstruasi Kuesioner siklus menstruasi

Tidak Minum Kopi Minum Kopi

Uji Chi Square (X²)

(7)

I. Alat dan Bahan Penelitian

1. Kuesioner identitas Mahasiswi (lampiran 4) 2. Informed consent (lampiran 3)

3. Lie Scale Minnesota Multiphasic Personality Inventory (L-MMPI) (lampiran 5)

Skala ini digunakan untuk menilai kejujuran subyek penelitian yang dapat memengaruhi hasil penelitian. Berisi 15 pertanyaan yang dijawab responden dengan “ya” atau “tidak”. Jika jawaban “tidak”

berjumlah ≥10 artinya responden tidak jujur atau berbohong (Lee, 1991)

4. Kuesioner siklus menstruasi (lampiran 6)

Berisi pertanyaan untuk mengetahui siklus menstruasi yang berisi pertanyaan mengenai hari pertama menstruasi 4 siklus terakhir dan lama menstruasi. Dimana tidak teratur dapat berupa panjang siklus

< 21 hari atau > 35 hari, dan atau variasi panjang siklus menstruasi ≥ 8 hari, dan atau lama menstruasi < 3 hari atau > 7 hari.

5. Kuesioner minum kopi (lampiran 7)

Berisi Pertanyaan untuk mengetahui rata-rata perhari minum kopi. Dimana minum kopi bila rata-rata perhari minum kopi instan 1-3 gelas.

J. Cara Kerja Penelitian

1. Kuesioner dibagikan kepada seluruh Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter semester I, III, dan V.

(8)

2. Calon responden dijelaskan maksud dan tujuan penelitian.

3. Calon responden menandatangani informed consent apabila bersedia menjadi responden.

4. Responden mengisi identitas diri, kuesioner L-MMPI, kuesioner minum kopi, dan kuesioner siklus menstruasi.

5. Kuesioner yang telah diisi dikumpulkan kemudian dilakukan restriksi terhadap responden dengan menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi untuk dijadikan sampel penelitian.

6. Kuesioner responden yang sesuai dengan kriteria inklusi, dikelompokkan menjadi tidak minum kopi dan minum kopi.

7. Kuesioner responden yang sudah dikelompokkan kemudian dipilih secara acak, sehingga setiap subjek penelitian dalam populasi yang telah dikelompokkan memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih dan kemudian didapatkan jumlah sampel masing-masing 50 orang dengan total sampel sebanyak 100 orang.

8. Melakukan analisis statistik dari data yang diperoleh.

K. Analisis Data

Data yang diperoleh diuji dengan uji Chi Square (X2) untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel penelitian. Batas kemaknaan yang dipakai adalah taraf signifikasi (α) = 0,05 atau dalam tabel interval kepercayaan 95% (Ghazali, 2008).

(9)

commit to user

Tabel 3.1 Minum Kopi dan Siklus Menstruasi

Siklus Menstruasi

Kriteria teratur tidak teratur

Tidak minum kopi a b a+b

Minum kopi c d c+d

Total a+c b+d N

Diuji dengan rumus:

X2 = 𝑁(𝑎𝑑−𝑏𝑐)

2 (𝑎+𝑏)(𝑐+𝑑)(𝑎+𝑐)(𝑏+𝑑)

Ketentuan:

H0 ditolak dan H1 diterima bila X2 hitung lebih besar daripada X2 tabel

H0 diterima dan H1 ditolak bila X2 hitung lebih kecil daripada X2 tabel

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji Chi- Square, menggunakan program Statistical Package for Social Sciences

(SPSS) for Windows Release dan p < 0,05 dipilih sebagai tingkat minimal signifikansinya (Dahlan, 2008).

Apabila hasil yang diperoleh diketahui adanya hubungan, maka dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui seberapa erat hubungan kedua variabel tersebut dengan menggunakan Koefisien Kontingensi (C).

C = √𝑋𝑋2+𝑁2

(10)

Nilai C dibandingkan dengan Cmax.

Cmax = √𝑘−1𝑘 ; dimana k = jumlah baris/kolom terkecil Ketentuan: semakin dekat nilai C dengan Cmax maka semakin besar hubungan antarkedua variabel tersebut (Ghazali, 2008).

Gambar

Gambar 3.1 Rancangan penelitian Kuesioner Minum Kopi Populasi
Tabel 3.1 Minum Kopi dan Siklus Menstruasi

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan cara peneliti membagikan kuesioner pada responden untuk menilai tingkat pengetahuan remaja putri sebelum

Responden melaksanakan keterampilan asuhan persalinan normal 58 langkah dan di lakukan penilaian oleh pengamat yang telah tersertifikasi APN dengan pedoman checklist

Populasi actual pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester I, II, dan III yang memeriksakan diri di BPS Sri Martuti Piyungan Yogyakarta pada bulan

Consecutive sampling ini merupakan jenis non probability sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam

Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data.Sampel yang dijadikan subjek penelitian ini dipilih menggunakan teknik simple random

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan metode survey melalui kuesioner yang disebarkan secara personal kepada sampel yang telah dipilih secara acak

(siswa) yang merupakan sampel dalam penelitian ini tidak dapat dilakukan dengan mengelompokkan subjek secara acak, karena di dalam situasi sekolah, jadwal pelajaran tidak

Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan sekelompok subyek yang diambil dari populasi tertentu dikelompokkan secara