BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian sesungguhnya (True experimental research). Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain penelitian The Post Test Only Control Group Design yaitu karakteristik antara unit populasi adalah homogeny maka pengukuran variable dilakukan setelah pemberian perlakuan, tanpa ada pengukuran awal (pre test) tetapi hanya dilakukan ―Control By Design‖ yaitu dengan menghomogenkan sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan RAL merupakan rancangan yang perlakuannya diletakkan dan dilakukan secara acak pada setiap percobaan memiliki peluang yang sama untuk menerima perlakuan. Suatu penelitian diperlukan suatu ulangan dalam perlakuan, hal ini dikarenakan dibutuhkan derajat ketelitian terhadap suatu penelitian. Perhitungan cara menentukan jumlah ulangan adalah:
Keterangan: r = replikasi (jumlah ulangan) t = treatmen (jumlah perlakuan)
(t - 1) (r - 1) ≥ 15 (3 -1) (r - 1) ≥ 15 2(r - 1) ≥ 15 2r – 2 ≥ 15
2r ≥ 15+2 r ≥ 17∕2 r ≥ 8,5 dibulatkan menjadi 9 N = t x r = 3 x 9 = 27
Hasil perhitungan menentukan jumlah ulangan diatas, didapatkan bahwa jumlah pengulangan yang diperlukan adalah sebanyak 9 kali. Denah rancangan acak lengkap pada penelitian ini menggunakan 3 perlakuan yang masing-masing diulang 9 kali. Berdasarkan hasil perhitungan diatas rancangan ―The Posttest-Only Control Group Design‖ disusun design rancangan acak lengkap.
Skema penelitiannya seperti pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Skema penelitian
Keterangan: R : Randomisasi P : Kelompok perlakuan X : Kelompok kontrol O : Observasi R P1 P2 P3 X O1 O2 O3 O4
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Unit Produksi Jamur Pusat Pengembangan Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang Desa Tegal Gondo Kecamatan. Karangploso Kabupaten Malang dengan ketinggian tempat 550 dpl (di atas permukaan air laut) suhu rata-rata 26-28oC dengan kelembaban relatif 70—80%. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2018.
3.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan spora jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).
3.3.2 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Alasan memilih teknik ini dikarenakan setiap unit atau anggota mempunyai peluang yang sama untuk mewakili populasi. Sampel penelitian ini adalah 27 sampel, yang diperoleh dari banyaknya ulangan dikalikan dengan perlakuan.
3.3.3 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari spora jamur.
3.4 Variabel Penelitian 3.4.1 Jenis Variabel
1. Variabel bebas
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah media WSPDA (White sweet potato dextrose agar).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan miselium jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah cara pembuatan media tumbuh, suhu inkubasi.
3.4.2 Definisi Operasional Variabel
Memperjelas maksud dari penelitian ini maka perlu definisi operasional. Adapun definisi operasional variabel tersebut, adalah:
1) Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbagai perlakuan media ubi jalar putih. Kentang sebagai kontrol K0 yaitu 200 gram dan ubi jalar putih yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, K1 (100 gram), K2 (200 gram), dan K3 (300 gram).
2) Pertumbuhan diartikan sebagai bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler, yang bersifat kuantitatif yang dapat diukur dengan satuan panjang. Penelitian ini mengukur panjang miselium menggunakan kertas grafik.
3) Miselium jamur merupakan kumpulan dari hifa. Hifa yang menegak menghasilkan alat perkembangbiakan yang disebut dengan spora (Campbell & Reece, 2010).
4) Spora jamur diambil dari tubuh buah jamur diperoleh dari pusat pengembangan bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang.
5) Penelitian ini ada 3 perlakuan, dan dilakukan pengambilan data sebanyak 6 kali yaitu pada 4 hari setelah inkubasi (4 HSI), selanjutnya 2 hari sekali yaitu 6 hari setelah inkubasi (6 HSI), 8 hari setelah inkubasi (8 HSI), 10 hari setelah inkubasi (10 HSI), 12 hari setelah inkubasi (12 HSI), dan 14 hari setelah inkubasi (14 HSI).
3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Persiapan Penelitian
Tahap persiapan ini meliputi persiapan, alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian. Adapun alat dan bahan yang digunakan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Penelitian
3.5.2 Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan sekelompok subyek yang diambil dari populasi tertentu dikelompokkan secara random (acak) dengan 3 perlakuan dan 9 ulangan yaitu 100 gram ubi jalar putih, 200 gram ubi jalar putih dan 300 gram ubi jalar putih. Adapun rancangan desainnya adalah:
No Alat Bahan
1. Pisau Ubi jalar putih
2. Nampan Dektrosa 3. Telenan Agar 4. Panci Aquades 5. Koran Alkohol 70% 6. Saringan 7. Plastik 8. Kompor Gas 9. Karet 10. Gelas Ukur 11. Timbangan 12. Tabung Reaksi
13. Alat Sterilisasi / Autoklaf 14. Kertas Grafik
15. Bunsen 16. Pinset
A3 (1) A2 (1) A1 (3) A1 (1) A3 (2) A2 (4) A1 (4) A2 (3) A3 (7) A2 (2) A3 (8) A1 (5) A2 (7) A1 (2) A3 (9) A3 (4) A2 (8) A1 (6) A1(9) A2 (5) A3 (3) A3 (5) A1 (7) A2 (6) A1 (8) A2 (9) A3 (6)
Gambar 3.2 Denah rancangan acak lengkap
Keterangan:
A1 : Perlakuan ubi jalar putih 100 gram A2 : Perlakuan ubi jalar putih 200 gram A3 : Perlakuan ubi jalar putih 300 gram Keterangan ulangan: (1) : Ulangan ke-1 (2) : Ulangan ke-2 (3) : Ulangan ke-3 (4) : Ulangan ke-4 (5) : Ulangan ke-5 (6) : Ulangan ke-6 (7) : Ulangan ke-7 (8) : Ulangan ke-8
(9) : Ulangan ke-9
3.5.3 Pelaksanaan dan Alur Penelitian 3.5.3.1 Pelaksanaan Penelitian
1) Persiapan Media
Adapun persiapan media sebagai meliputi: 1) Mengupas ubi jalar putih.
2) Mencuci ubi jalar putih.
3) Membelah ubi jalar putih dengan ukuran kecil.
4) Menimbang ubi jalar putih 100 gram, ubi jalar putih 200 gram dan, dan ubi jalar putih 300 gram.
5) Menimbang agar sebanyak 25 gram. 6) Menimbang dektrosa sebanyak 25 gram. 7) Memasukkan ubi jalar putih ke dalam panci.
8) Merebus ubi jalar putih dengan 1 liter aquades selama 15 menit. 9) Menyaring ubi jalar putih.
10) Air rebusan ubi jalar putih direbus kembali dan penambahan aquades sehingga kembali 1 liter.
11) Menambahkan dektrosa dan agar dan menganduknya sampai homogen.
2) Pengisian Media
Setelah melakukan pencampuran media kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi (tempat media). Pengisian media meliputi:
1) Memasukkan media ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml. 2) Menutup bagian mulut tabung reaksi dengan tutup tabung.
3) Meletakkan 10 tabung rekasi yang sudah berisi media kedalam plastik dan diikat dengan menggunakan karet.
4) Persiapan media untuk sterilisasi.
3) Sterilisasi
Media tanam F0 yang sudah berada di dalam tabung reaksi dilakukan sterilisasi terlebih dahulu sterilisasi media menggunakan drum dengan suhu mencapai 120 0C selama 1 jam. Adapun langkah kerja sterilisasi media meliputi:
1) Memasukkan plastik yang telah berisi media ke dalam drum dengan suhu 120 0C.
2) Melakukan sterilasasi selama 1 jam.
3) Setelah 1 jam media yang sudah disterilkan kemudian didinginkan dengan tujuan pada saat inokulasi spora jamur yang ditanam tidak mati atau kontaminasi.
4) Meletakkam media diatas nampan yang dilapisi dengan koran dengan posisi miring.
4) Inokulasi
1) Menyiapkan media tanam (F0) yang sudah disterilkan dan didinginkan. 2) Menyiapkan ruangan yang bersih dan tertutup rapat untuk menghindari
terjadinya kontaminasi.
3) Menyiapkan spora diambil dari tubuh buah jamur.
4) Mensterilkan tangan dengan menyemprotkan alkohol 70%. 5) Menyiapkan bunsen untuk memanaskan pinset.
7) Memanaskan pinset dan cutter pen.
8) Membuka tutup botol tabung reaksi yang terisi media tanam di dekat api, kemudian memanaskan tutup dan mulut tabung reaksi.
9) Mengambil bagian jamur yang ada di bawah tudung jamur dengan menggunakan pinset kemudian meletakkan pada media tanam. 10) Menutup tabung reaksi yang sudah ditanam.
5) Inkubasi
Inkubasi dilakukan ditempat khusus untuk menjaga suhu agar tetap stabil. Suhu yang digunakan 26-280C. Langkah-langkah inkubasi meliputi:
1) Melakukan inkubasi dengan cara menyimpan pada ruangan yang suhunya stabil yang bertujuan agar miselium jamur tumbuh dengan baik.
2) Meletakkan tabung reaksi dalam posisi terbalikdi atas nampan bagian atas dilapisi dengan koran.
6) Pengamatan
1) Meletakkan media biakan F0 sesuai dengan konsentrasi ubi jalar putih yang diberikan.
2) Melakukan pengukuran panjang miselium menggunakan kertas grafik yang ditempelkan di ujung tabung reaksi.
3.5.3.2 Alur Penelitian
3.6 Metode Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara pengamatan yang dilakukan selama 14 hari, pengukuran pertumbuhan miselium menggunakan alat ukur yaitu kertas grafik yang telah dipotong memanjang dan ditempelkan pada bagian atas tabung reaksi. Pengamatan dilakukan pada 4 hari setelah dilakukan inkubasi (4 HSI), selanjutnya 2 hari sekali yaitu 6 hari setelah inkubasi (6 HSI), 8 hari setelah inkubasi (8 HSI), 10 hari setelah inkubasi (10 HSI), 12 hari setelah
Persiapan Media Pengisian Media Sterilisasi Inokulasi Inkubansi Pengamatan
inkubasi (12 HSI), dan 14 hari setelah inkubasi (14 HSI). Berikut Tabel pengamatan pertumbuhan miselium kamur tiram putih:
Tabel 3.2 Pengamatan Pertumbuhan Miselium Jamur Tiram Putih
Perlakuan Ulangan Total Rerata
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A1 A2 A3 Kontrol
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan anova satu jalur (One way anova) dengan terlebih dahulu harus memenuhi syarat uji asumsi normalitas dan homogenitas, kemudian dilanjutkan dengan uji analisa varians satu arah, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh ubi jalar putih. Selanjutnya dilakukan uji (BNT) beda nyata terkecil pada taraf untuk mengetahui perlakuan mana yang terbaik.
1) Uji Normalitas (Uji Liliefors) 2) Uji Homogenitas (Uji Bartlett) 3) Uji Anova 1 arah (One Way Anova) 4) Uji BNT (Beda Nyata Terkecil)