• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan, sasaran oleh perusahaan pun semakin dituntut untuk efektif dan efisien. Sehingga perlu dikembangkan pemikiran-pemikiran dan pengkajian pengkajian untuk mendapatkan cara-cara yang lebih baik guna menghasilkan keluaran secara optimal, untuk dapat mencapai sasaran secara tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitasnya.

Di sisi lain banyak faktor yang mempengaruhi upaya perusahaan dalam memproduksi barang yang berkualitas, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi inflasi, devaluasi, kebijakan pemerintah dan tingkat upah. Khususnya di Indonesia, masih terpengaruh krisis gloal, sehingga harga bahan baku cenderung terus meningkat. Sedangkan faktor internal yang dapat mempengaruhi kualitas produk meliputi manajemen,penggunaan bahan baku dan penetapan waktu penyelesaian produk dari penjadwalan.

Dalam perusahaan pentingnya kualitas yang baik sangant mempengaruhi laju pertumbuhan perusahaan itu sendiri, selain untuk mendapatkan loyalitas konsumen terhadap penggunaan produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan. Semakin besar kepercayaan dan keyakinan terhadap kualitas produk prusahaan, akan memberikan kekuatan perusahaan dalam menghadapi para pesaing.

Bisnis usaha konveksi saat ini berkembang sangat pesat di kota-kota besar di indonesia, terutama di kota Bandung bahkan data tahun 2013 perkembangan usaha ini diperkirakan tumbuh hingga 75% sampai akhir tahun ini. Tidak heran apabila saat ini,

(2)

Bisnis kreatif konveksi Bandung berhubungan dengan industri ekonomi kreatif oleh pemerintah indonesia. Konveksi merupakan industri kreatif tersebut karena bisnis ini melakukan proses output produknya salah satunya t-shirt yang berkaitan dengan kreativitas, mulai dari model, desain sampai corak warna. Konveksi kaos kini menjadi sesuatu bisnis yang diperhitungkan untuk bisnis menengah kecil yang semakin berkembang di Bandung. Berkembangnya Konveksi Bandung didukung oleh menjamurnya factory outlet (FO), clothing dan distro. Para owner distro dan clothing

biasanya sudah memiliki konveksi sendiri atau jasa makloon dengan menggunakan penjahit lain yang tersebar di berbagai lokasi. Pelaku Konveksi selain untuk pemenuhan order pada distro dan clothing ada juga yang memfokuskan bisnis mereka untuk memproduksi kaos promosi, kaos seragam untuk kebutuhan instansi, kantor, perusahaan dan komunitas dengan jumlah pesanan yang cukup banyak.

Salah satunya pelaku konveksi kaos yang digeluti oleh CV. Service Geotami Indonesia, yang berada di kota Bandung berdiri sejak tahun 2007 beralamat di JL. Pasir impun No.100 kota Bandung. Dalam pengerjaan proses produksi, CV. Service Geotami Indonesia tergantung dari pesanan klien, mulai dari bahan, desain sampai

packaging biasanya akan disesuaikan dengan pesanan atau yang telah disepakati dengan pihak yang memberi order kaos. Mengingat tingkat persaingan yang sangat ketat, usaha yang ibu Elvi herfilsiati bangun berupaya maksimal untuk menghasilkan produk dengan kualitas sebaik mungkin. Dari mulai bahan, packing, sampai pelayanan. Inilah yang terus diupayakan sebagai salah satu keunggulan CV. Service Geotami Indonesia ini. Untuk menjaga kualitas maka dalam proses produksi usaha ibu Elvi Herfilsiati dengan dibantu 18 orang pegawainya.

Untuk mengurangi tingkat kecacatan pada produk maka banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini. Pihak yang paling banyak berhubungan langsung

(3)

dengan kualitas produk adalah konsumen atau pelanggan. Maka semakin diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kualitas kepada konsumen melalui penyampaian produk berkualitas dengan harga bersaing.

Suatu perusahaan tidak lepas dari konsumen serta produk yang dihasilkannya. Konsumen tentunya berharap bahwa barang yang dibelinya akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya sehingga konsumen berharap bahwa produk tersebut memiliki kondisi yang baik serta terjamin. Oleh karena itu, perusahaan harus melihat serta menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan terjamin serta diterima oleh konsumen untuk dapat bersaing di pasar. Pengendalian kualitas pada perusahaan baik perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur sangatlah diperlukan. Dengan kualitas jasa ataupun barang yang dihasilkan tentunya perusahaan berharap dapat menarik konsumen dan dapat memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen. Pengendalian kualitas yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan dampak terhadap mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Kualitas dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan ditentukan berdasarkan ukuran-ukuran dan karakteristik tertentu. Walaupun proses-proses produksi telah dilaksanakan dengan baik, namun pada kenyataan masih ditemukan terjadinya kesalahan-kesalahan di mana kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar atau dengan kata lain produk yang dihasilkan mengalami kerusakan atau cacat pada produk.

Kualitas produk yang baik dihasilkan dari pengendalian kualitas yang baik pula. Maka banyak perusahaan yang menggunakan metode tertentu untuk menghasilkan suatu produk dengan kualitas yang baik. Untuk itulah pengendalian kualitas dibutuhkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang berlaku.

(4)

Yang dimaksud standar kualitas adalah bahan baku, proses produksi, dan produk jadi (M. N. Nasution, 2004: 3). Oleh karenanya, kegiatan pengendalian kualitas tersebut dapat dilakukan mulai dari bahan baku, selama proses produksi berlangsung sampai pada produk akhir dan disesuaikan dengan standar yang ditetapkan.

Tujuan utama dari suatu perusahaan pada dasarnya adalah untuk memperoleh laba yang optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Namun disamping itu, tuntutan konsumen yang senantiasa berubah menuntut perusahaan agar lebih fleksibel dalam memenuhi tuntutan konsumen yang dalam hal ini berhubungan langsung dengan seberapa baiknya kualitas produk yang diterima oleh konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan harus dapat mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan atau bahkan lebih baik lagi. Menghasilkan kualitas yang terbaik diperlukan upaya perbaikan yang berkesinambungan terhadap kemampuan produk, manusia, proses dan lingkungan.

Kualitas dari suatu produk memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan fungsi sebenarnya dari suatu produk. Untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya setiap perusahaan akan beroperasi dengan biaya operasional yang lebih kecil, produksi yang cepat, bahan baku yang terjangkau, sehingga harga akan terjangkau pula dan harga yang ditawarkan dapat bersaing.

Pengendalian kualitas menurut (tjiptono, 2001:4 adalah sebagai berikut: Kualitas merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan produk dan jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melibihi harapan

(5)

Pengendalian kualitas menurut (render,2001:92) adalah sebagai berikut: Kualitas merupakan totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukan kemampuan untuk memutuskan kebutuhan kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi.

Jadi dapat disimpulkan kualitas adalah totalitas bentuk, karakteristik dan atribut sebagaimana di deskripsikan didalam produk (barang atau jasa), proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan atau kebutuham konsumen. Pengendalian kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas produk yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah produk yang rusak.

Pengendalian kualitas dapat dilakukan mulai dari bahan baku, selama proses produksi berlangsung, sampai kepada produk akhir dan disesuaikan dengan standar yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh perusahaan. Dimasa sekarang, persaingan industri semakin ketat, salah satu perusahaan yang bergerak dibidang konveksi adalah CV. Service Geotami Indonesia, perusahaan tersebut bergerak dibidang industri konveksi yang menggunakan bahan baku berupa kain.

Latar belakang munculnya Quality Control karena adanya kecacatan produk (disability products) antara produk dengan tipe yang sama, urutan proses yang sama, diproduksi pada mesin yang sama, operator dan kondisi lingkungan yang sama, dan masalah ini selalu muncul pada perusahaan manufacturing yang berproduksi dalam jumlah banyak (batch/mass production). Pengendalian kualitas dengan alat bantu statistik bermanfaat pula mengawasi tingkat efisiensi. Jadi, dapat digunakan sebagai alat untuk detection yang mentolerir kerusakan dan prevention yang menghindari/mencegah cacat terjadi. Detection biasanya dilakukan pada produk jadi

(6)

dan prevention melakukan pencegahan sedini mungkin sehingga cacat pada produk dapat dicegah.

CV. Service Geotami Indonesia adalah salah satu perusahaan Konveksi daerah Bandung yang memiliki peminat yang cukup tinggi di kalangan masyarakat Jawa Barat maupun luar daerah. Oleh Sebab itu Kualitas merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga oleh CV. Service Geotami Indonesia untuk menjaga daya saing dan loyalitas konsumen mereka tetapi masih saja terdapat produk yang rusak. Dari permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti CV. Service Geotami Indonesia, Bandung

“ANALISIS PENGENDALIAN MUTU DENGAN MENGGUGANAKAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL UNTUK MENGURANGI KECACATAN PRODUK PADA PERUSAHAAN KONVEKSI CV. SERVICE GEOTAMI INDONESIA, BANDUNG.

1.2 Identifikasi Masalah

Mengacu kepada judul penelitian mengenai “Analisis Statistical Quality Control

Untuk mengurangi kecacatan produk pada perusahaan Konveksi CV. Service Geotami Indonesia, Bandung. Maka penulis bermaksud untuk membatasi masalah-masalah yang akan dibahas, dengan identifikasi sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pengendalian kualitas yang diterapkan oleh CV. Service Geotami Indonesia, Bandung?

2. Bagaimana Statistical Quality Control dengan menggunakan peta kendali p, Diagram Pareto dan Fishbone untuk mengurangi kecacatan produk pada Perusahaan Konveksi CV. Service Geotami Indonesia, Bandung?

(7)

1.3 Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian yang dilakukan penulis ini adalah untuk mengumpulkan data dan kemudian diolah untuk menyusun suatu karya ilmiah berupa skripsi yang merupakan salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana (S1) pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung. Sedangkan tujuan dari penelitian ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengendalian kualitas yang diterapkan oleh perusahaan Konveksi CV. Service Geotami Indonesia

2. Untuk mengetahui Statistical Quality Control dengan Metode peta kendali p, Diagram pareto, Fishbone dalam mengurangi kecacatan produk pada perusahaan Konveksi CV. Service Geotami Indonesia

1.4 Manfaat Dan Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Kegunaan teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam mengembangkan ilmu manajemen operasi yang berkaitan dengan pengendalian kualitas (Quality Control).

2. Kegunaan praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu input bagi perusahaan atau manajemen dalam penerapan (Quality Control), sehingga perusahaan dapat melakukan pengendalian kualitas yang paling sesuai dan dapat

(8)

menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan spesifikasi. Serta dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan operasional perusahaan.

1.5 Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif analisis dan studi kasus. Menurut Nazir (2001:63) “Metode deskriptif adalah suatu Metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

1.6 Kerangka Pemikiran

Dalam usaha meningkatkan produktivitas dan kinerjanya, perusahaan haruslah tetap mempertahankan standar kualitas dari produk yang dihasilkan oleh karena itu, diperlukan peranan manajemen operasi untuk menjaga kestabilan dari hal tersebut agar produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Artinya manajemen operasi adalah sebuah proses perangkat aktivitas atau kegiatan yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan cara mengubah masukan (bahan baku) menjadi keluaran (barang jadi)

Manajemen produksi dan operasi menurut T. Hani Handoko (2000:3) adalah :

“Manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa.”

(9)

.Pengendalian merupakan salah satu bagian dari manajemen. Pengendalian dilakukan dengan tujuan supaya apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mencapai target maupun tujuan yang ingin dicapai. Satu hal yang harus dipahami, bahwa pengendalian dan pengawasan adalah hal yang berbeda karena pengawasan merupakan bagian dari pengendalian. Dalam pelaksanaan pengendalian kualitas ada beberapa faktor yang dapat menentukan atau setidaknya terpengaruh terhadap baik atau tidaknya kualitas dari produk yang dihasilkan. Seperti kualitas bahan baku dengan mutu terbaik agar dapat menghasilkan keluaran atau output yang bermutu pula. Akan tetapi tidak hanya bahan baku saja yang berpengaruh terhadap produksi, aspek lain juga ikut mempengaruhi mutu dari output tersebut. Aspek lain tersebut diantarnya adalah mesin, tenaga kerja, ataupun teknologi. Dengan terpenuhinya setiap aspek – aspek tersebut akan memperlancar proses produksi dan juga menghindari waktu tunggu (lead time), yang akan memberikan banyak manfaat bagi industri dan akan menaikan pencritraan dimata konsumen.

Pengendalian menurut Nafarin (2007:30) menjelaskan bahwa pengendalian berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara:

a. membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran)

b. melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu atau bila terdapat penyimpanan merugikan.

Untuk menambah nilai dari suatu produk baik itu berupa barang dan jasa, maka perlu dilakukan pemilihan untuk mendapatkan produk yang memiliki kualitas yang baik. Hal stersebut sangat penting karena konsumen akan terpuaskan dan pihak produsen juga akan mendapatkn efektifitas dan efisiensi biaya-biaya produksinya.

Pada produk berupa barang seperti penulis angkat dalam penelitian ini, kualitas yang melekat pada produk juga akan mempengaruhi keputusan pembelian dari konsumen. Oleh

(10)

pengendalian kualitas produk dengan menggunakan Statistical Quality Control di mana lebih ditekankan pada pengendalian pada proses produksi serta statistika.

“SQC is a branch of quality control. Iit is the colection and analysis and interpretation of data for use in quality control activities.” Artinya: suatu cabang dalam pengendalian kualitas yang mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasikan data untuk dapat digunakan dalam aktifitas pengendalian kualitas. Besterfield (2004 ; 3). Pengendalian kualitas secara statistik dilakukan dari bahan baku sampai produk selesai diproduks. Untuk bahan baku dan barang jadi dapat menggunakan sampling penerimaan dan peta kendali sedangankan proses produksi hanya dapat menggunakan Statistical Process Control (SPC)

“Statistical process control is a process used to monitor standar, making measurements and taking corective actions as a product or service is being product.”

Artinya: SPC adalah proses yang digunakan untuk mengawasi standar membuat suatu pengukuran dan mengambil tindakan yang tepat kepada barang dan jasa yang dihasilkan. (Heizer dan Render; 2010:201) pengendalian kualitas yang dilakukan secara SPC tersebut dilakukan dengan menerapkan pengendalian dengan menggunakan alat Control Chart (peta kendali).

Alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah peta pengendali proporsi kesalahan yaitu peta kendali (p chart), Peta pengendali proporsi digunakan bila kita memakai ukuran cacat berupa proporsi produk cacat dalam setiap sempel yang diambil. Peta kendali p digunakan untuk memonitor proporsi produk yang rusak apakah masih berada dalam kendali statistik atau tidak. Kemudian dilakukan identifikasi terhadap jenis cacat yang dominan dan menentukan prioritas perbaikan menggunakan diagram pareto. Langkah selanjutnya adalah mencari faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan produk menggunakan diagram sebab akibat untuk kemudian dapat disusun sebuah rekomendasi atau usulan perbaikan kualitas.

(11)

Menurut Sofjan Assauri (2009:291) mengemukakan bahwa pengertian dari statistical quality control adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan menerapkan bantuan untuk menerapkan bantuan untuk mencapai efisiensi.

Menurut Monttgomery (2009 ; 181) “Peta kendali adalah gambaran grafik dari karakteristik kualitas yang telah diukur atau dihitung dari sebuah sampel berdasarkan jumlah sampel atau waktu.”

Peta kendali terbagi atas 2 yaitu:

1. Peta Kendali Atribut : peta kendali yang datanya diperoleh dari suatu perhitungan (peta kendali p chart, c chart, u chart, dan np chart)

2. Peta Kendali Variabel : Peta kendali yang datanya diperoleh dari suatu pengukuran peta kendali (̅ chart, R chart)

Untuk mendukung penelitian dengan menggunakan alat berupa peta kendali p tersebut, diperlukan alat lain yaitu diagram pareto untuk menentukan jenis cacat yang paling dominan dan cause and effect diagram atau diagram tulang ikan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya cacat pada produk yang diproduksi oleh perusahaan CV. Service Geotami Indonesia.

(12)

umtuk lebih jelas maka di buat kerangka pemikiran sebagai berikut : Gambar 1.1 Kerangka pemikiran Sumber : penulis Grand Theory Operation Management Middle Theory Quality Control Application Theory Statistical Quality Control Alat-alat: Diagram Pareto Peta pengendalian Diagram sebab akibat Grafik

Peta kendali UCL, LCL, dan CL Analisis pengendalian kualitas produk CV. Service Geotami Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Pemeliharaan yang dilakukan adalah penyiraman, pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian gulma yang seluruhnya dilakukan secara manual. Penyiraman intensif dilakukan di awal

Pengujian untuk pendeteksi suhu dan pendeteksi gas ini dilakukan agar dapat dipastikan bahwa node 3 dapat bekerja dengan baik, sensor suhu dan sensor gas dapat

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis saya yang berjudul “Perbedaan Pengaruh Metode Penyuluhan Dan Motivasi Terhadap Kemampuan Penerapan Standar

rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen, termasuk yang mengekspresikan disfungsi sel β,

salah satu pelukisan peristiwa sejarah melalui penggolongan sejarah berdasarkan 3 kategori sebagai berikut: v Kategori waktu v Kategori ruang v Kategori kehidupan Peristiwa masa

Mahasiswa mengindentifikasi faktor risiko, dimana nenek Tj memiliki 11 faktor risiko yang menyebabkan jatuh; penilaian keseimbangan dilakukan dengan menggunakan

Menurut penduduk setempat, kata Usapi berasal dari nama kosambi yakni nama lokal untuk sejenis pohon (Schleichera oleosa) yang banyak tumbuh di daerah savana. Berdasarkan jenis

Bagi Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia, sebagai masukan untuk mengetahui minat mahasiswa pada dunia kerja antara profesi Guru