• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING LEMBAGA PENDIDIKAN MADRASAH. Abdillah Mundir *

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING LEMBAGA PENDIDIKAN MADRASAH. Abdillah Mundir *"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015 93

IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING LEMBAGA PENDIDIKAN

MADRASAH

Abdillah Mundir*

Abstract : The low quality of education, especially in madrasa have

become our collective anxiety. Along with the demands of society in meeting the needs of the education, educational institutions began to adopt Total Quality Management (TQM) to compensate the public demands of sustained quality of education. The main benefits Total Quality Management implementation in educational institutions madrasa is the improvement of services, cost efficiency, and customer satisfaction in this case student satisfaction, as well as other stakehorder in learning in educational institutions madrasah .

Keywords : Implementation of Total Quality Management,

Competitiveness , Madrasa Education Institutions

PENDAHULUAN

Pendidikan diartikan sebagai usaha untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai budaya masyarakat. Dalam perkembangannya, pendidikan diartikan sebagai bimbingan yang diberikan dengan sengaja agar seseorang menjadi dewasa. Pendidikan juga diartikan sebagai usaha seseorang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.1 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I Pasal 1, dijelaskan tentang pengertian pendidikan, yaitu: Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

(2)

94 Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015 potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan masyarakat, bangsa dan negara.2

Pendidikan merupakan bagian dalam kehidupan berbangsa. Salah satu faktor penentu untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia adalah pendidikan yang berkualitas baik proses maupun lulusannya. Pendidikan saat ini masih menghadapi permasalahan-permasalahan, khusunya pendidikan madrasah. Sebagian besar lembaga pendidikan Islam ini masih menghadapi problem internal kelembagaan sementara tantangan persaingan yang dihadapi semakin berat.

Madrasah adalah sebuah kata dalam bahasa Arab yang mempunyai arti sekolah. Berasal dari kata yaitu darasa (darosa) yang artinya belajar. Di Indonesia, madrasah dikhususkan sebagai sekolah yang kurikulumnya terdapat pelajaran-pelajaran tentang keislaman. Madrasah Ibtidaiyah setara dengan Sekolah Dasar, Madrasah Tsanawiyah setara dengan Sekolah Menengah Pertama, dan Madrasah Aliyah setara dengan Sekolah Menengah Atas.3 Madrasah dibentuk dengan Keputusan Menteri Agama Tahun 1964.

Berbagai hasil penelitian, telah dikemukakan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi sangat penting bagi negara-negara untuk dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.4 Analisis empiris cenderung mendukung prediksi teoritis bahwa negara miskin harus tumbuh lebih cepat dari negara-negara kaya karena mereka dapat mengadopsi teknologi yang sudah dicoba dan diuji. Namun, transfer teknologi memerlukan insinyur yang mampu mengoperasikan mesin-mesin baru dalam rangka untuk menutup kesenjangan. Oleh karena itu, kemampuan suatu negara untuk belajar dari negara maju adalah fungsi dari efek dari human capital. Studi terbaru dari faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh lembaga ekonomi fundamental dan peran keterampilan kognitif.5

Manajemen pendidikan merupakan alternatif strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Manajemen sekolah secara langsung akan mempengaruhi dan menentukan tingkat efektifitas kurikulum, media belajar dan proses pembelajaran secara keseluruhan. Dengan demikian upaya peningkatan kualitas pendidikan harus dimulai dengan pembenahan manajemen sekolah.

(3)

Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015 95 Upaya mengatasi permasalahan pendidikan, manajemen sekolah bekerja sama dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pendidikan, seperti orang tua peserta didik, pemda, dan lembaga industri. Kerja sama antara pemerintah daerah dan pihak-pihak yang berkepentingan tersebut menjadi sangat penting dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, terutama dalam bidang pengelolaan pendidikan. Seiring dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dalam dunia pendidikan semakin tinggi, dunia pendidikan mengadopsi Total Quality Management dari dunia industri untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat terhadap mutu pendidikan.

QUALITY (KUALITAS)

Istilah kualitas menjadi sering digunakan untuk menggambarkan lambang-lambang seperti; kecantikan, kebaikan, kemahalan, kesegaran dan kemewahan. Karena itu, kualitas menjadi konsep yang sulit dimengerti dan hampir tidak mungkin diartikan. Bagaimana mungkin mengartikan sesuatu yang tidak jelas dan mempunyai arti demikian banyak.6

Kualitas sering disamaartikan dengan mutu. Kualitas sebenarnya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tetapi, sampai sekarang, dalam dunia industri, belum ada definisi yang sama tentang kualitas yang disepakati oleh para pakar. Goetsch dan Davis mengibaratkan kualitas itu seperti halnya pornografi, yaitu sulit didefinisikan, tetapi fenomenanya atau tanda-tandanya dapat dilihat dan dirasakan dalam kehidupan nyata.7

Menurut General Servis Administration kualitas adalah pertemuan kebutuhan customer pada awal mula dan setiap saat. Sedangkan menurut W. Edward Deming, salah seorang pioner kualitas menyatakan bahwa kualitas itu memiliki banyak kriteria yang selalu berubah. Namun demikian, definisi kualitas yang diterima secara umum mencakup elemen-elemen berikut: 1) mempertemukan harapan pelanggan, 2) menyangkut aspek produk, servis, orang, proses dan lingkungan, 3) kriteria yang selalu berkembang yang berarti bahwa sebuah produk sekarang termasuk berkualitas, tetapi di lain waktu mungkin tidak lagi berkualitas. Jadi dapat diartikan bahwa kualitas adalah sesuatu yang dinamis yang selalu diasosiasikan dengan produk, servis, orang, proses, dan lingkungan.8

Sedangkan standar kualitas itu meliputi dua, yaitu kualitas yang didasarkan pada standar produk dan kualitas yang didasarkan pada pelanggan. Kualitas yang didasarkan pada produk, memiliki beberapa kualifikasi sebagai berikut: 1) sesuai

(4)

96 Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015 dengan spesifikasi, 2) sesuai dengan maksud dan kegunaannya, 3) tidak salah atau cacat, 4) benar pada saat awal dan selamanya. Sementara itu, kualitas yang didasarkan pada customer, mempunyai kualifikasi sebagai berikut: 1) memuaskan pelanggan, 2) melebihi harapan pelanggan, dan 3) mencerahkan pelanggan.9 Dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah kesesuaian antara spesifikasi dan kebutuhan untuk memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan.

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (MANAJEMEN KUALITAS

TERPADU)

Kualitas terpadu merupakan pendekatan untuk melakukan sesuatu untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif organisasi melalui perbaikan secara terus menerus dalam hal menghasilkan produk, peningkatan pelayanan, peningkatan kemampuan karyawan, efektifitas proses dan berwawasan lingkungan. Secara sistematis, kualitas total memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) dasar-dasar yang strategis, 2) fokus pada pelanggan, 3) obsesi dengan kualitas, 4) pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah, 5) komitmen jangka panjang, 6) kerja tim, 7) perbaikan proses secara kontinyu, pendidikan dan pelatihan, 9) kebebasan yang terkontrol, 10) kesatuan tujuan, dan 11) pelibatan dan pemberdayaan tenaga.10 Kualitas terpadu pada dasarnya mencakup aktivitas perbaikan secara berkelanjutan yang melibatkan semua orang di dalam organisasi, baik manajer maupun semua stafnya dalam usaha secara terintegrasi untuk mencapai kinerja maksimal secara terus menerus pada setiap tingkatan manajemen.

Total Quality Manajemen berasal dari kata Total yang memiliki arti keseluruhan atau terpadu, kata Quality yang memiliki arti mutu, dan kata Management dapat diartikan sebagai pengelolaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses planning, organizing, staffing, dan controlling terhadap seluruh kegiatan dalam suatu organisasi.11

Total Quality Management merupakan sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus menerus yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelanggannya, saat ini dan untuk masa yang akan datang. Kata Total dalam Total Quality Management menegaskan bahwa setiap orang yang berada di dalam organisasi harus terlibat dalam upaya menaklukkan peningkatan secara terus menerus. Sedangakan Mutu dalam konteks Total Quality Management merupakan sebuah filosofi dan metodologi yang membantu manajemen organisasi untuk

(5)

Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015 97 merencanakan perubahan dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal yang berlebihan. Mutu dalam konteks pendidikan berkaitan dengan upaya memberikan pelayanan memuaskan bagi para pemakai jasa pendidikan. Mutu meliputi input, proses, output, outcame.12 Mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademik dan ekstrakulikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan program pembelajaran.

Total Quality Management atau Manajemen Mutu Terpadu merupakan sebuah konsep yang mengaplikasikan berbagai prinsip mutu untuk menjamin suatu produk yang memiliki spesifikasi mutu sebagaimana ditetapkan secara menyeluruh, yaitu mulai input, proces, output, dan outcome. Dilakukan secara berkelanjutan menunjukkan bahwa upaya mewujudkan mutu merupakan bagian kerja keseharian, bukan suatu yang bersifat temporal. Konteks outcome dikenal dengan istilah layanan purna jual. Layanan purna jual ini dalam dunia pendidikan terkait dengan keterlibatan alumni dalam pengelolaan dan pengembangan sekolah. Semua komponen organisasi diposisikan sebagai bagian untuk menjamin mutu dan disinergikan melalui kepemimpinan mutu.13 Semua komponen ini mempunyai peran penting dalam menjamin mutu, agar dunia luar tidak memiliki celah untuk memandang bahwa kualitas atau mutu pendidikan yang kita miliki buruk.

Total Quality Management dalam bidang pendidikan tujuan akhirnya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran, daya saing bagi lulusan dengan indikator adanya kompetensi, baik intelektual maupun keterampilan serta kompetensi sosial. Implementasi Total Quality Management dalam organisasi pendidikan dilakukan dengan sebenarnya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan semua etentitas kualitas yang ada dalam organisasi pendidikan. Dengan begitu, kualitas pendidikan saat ini mampu bersaing dengan negara lain. Total Quality Management memperkenalkan pengembangan proses, produk, dan pelayanan sebuah organisasi secara sistematik dan berkesinambungan. Pendekatan ini berusaha untuk melibatkan semua pihak terkait dan memastikan bahwa ide-ide mereka memiliki sumbangan dalam pengembangan mutu.14

Berdasarkan definisi-defini tentang TQM seperti di atas, Goetsch dan Davis mengungkapkan sepuluh unsur utama (karakteristik) total quality management, sebagai berikut:15

(6)

98 Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015 1. Fokus Pada Pelanggan

Dalam Total Quality Management, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal merupakan driver. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas manusia, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk atau jasa.

2. Obsesi Terhadap Kualitas

Dalam organisasi yang menerapkan Total Quality Management, penentu akhir kualitas pelanggan internal dan eksternal. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan tersebut.

3. Pendekatan Ilmiah

Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan Total Quality Management, terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan demikian data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun patok duga (benchmark), memantau prestasi, dan melaksanakan perbaikan.

4. Komitmen jangka Panjang

Total Quality Management merupakan paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk itu dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan Total Quality Management dapat berjalan dengan sukses.

5. Kerja sama Team (Teamwork)

Dalam organisasi yang menerapkan Total Quality Management, kerja sama tim, kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina baik antar karyawan perusahaan maupun dengan pemasok lembaga-lembaga pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.

6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan

Setiap poduk atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses- proses tertentu di dalam suatu sistem atau lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang sudah ada perlu diperbaiki secara terus menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat meningkat.

(7)

Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015 99 7. Pendidikan dan Pelatihan

Dalam organisasi yang menerapkan Total Quality Management, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar, yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia. Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.

8. Kebebasan Yang Terkendali

Dalam Total Quality Management, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat meningkatkan "rasa memiliki" dan tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang dibuat. Selain itu unsur ini juga dapat memperkaya wawasan dan pandangan dalam suatu keputusan yang diambil, karena pihak yang terlibat lebih banyak. Meskipun demikian, kebebasan yang timbul karena keterlibatan tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan baik.

9. Kesatuan Tujuan

Agar Total Quality Management dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Namun hal ini tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan mengenai upah dan kondisi kerja.

10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan

Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam penerapan Total Quality Management. Pemberdayaan bukan sekedar melibatkan karyawan tetapi juga melibatkan mereka dengan memberikan pengaruh yang sungguh berarti.

Konsep kualitas merupakan konsep yang mempunyai makna yang berbeda bagi tiap orang. Kualitas merupakan konsep yang dinamik. Ada dua macam konsep kualitas, yaitu: pertama kualitas sebagai konsep yang absolut dan kedua kualitas sebagai konsep yang relative.16 Yang biasa kita pakai dalam percakapan sehari-hari pada dasarnya adalah konsep kualitas yang absolut. Misalnya mengatakan sesuatu sebagai hal berkualtias dengan sebutan: luks, baik, bagus, indah, benar, bernilai atau berharga, bergensi, unik dan sebagainya. Kualitas sebagai konsep relatif, yaitu kualitas bukan merupakan atribut atau karakteristik

(8)

100 Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015 suatu produk, tetapi kualitas dikatakan tercapai apabila suatu produk memenuhi spesifikasi tertentu sesuai dengan standar yang ditentukan.

IBM mendefinisikan bahwa Quality equals cutomer satistaction. Alex Trotman, Vice President of the Ford Motor Company, mengatakan: We know these days these taugh times, that we have to satisfy our customers completely. Quality makes difference, success and failure.17

IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT PADA LEMBAGA PENDIDIKAN MADRASAH UNTUK MENINGKATAN DAYA SAING LEMBAGA PENDIDIKAN MADRASAH

Salah satu tantangan nyata madrasah di era modern adalah membangun daya saing madrasah. Daya saing yang tinggi akan menempatkan madrasah sebagai institusi pilihan sekaligus memberi kontribusi yang lebih besar dalam syiar agama dan memajukan pendidikan nasional. 18 Daya saing madrasah meliputi: (1) kemampuan memperkokoh posisi pasarnya pendidikan, (2) kemampuan menghubungkan dengan lingkungan pendidikan, (3) kemampuan meningkatkan kinerja pembelajaran tanpa henti, dan (4) kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan bagi keunggulan lembaga pendidikan madrasah.

Kemampuan memperkokoh posisi pasarnya dimaknai sebagai eksistensi madrasah sebagai madrasah pilihan yang memiliki jumlah siswa ideal dengan daya dukung dan infrasturktur yang dimiliki madrasah. Paling tidak jumlah siswa stabil dan meningkat seiring dengan jumlah daya dukung yang dimiliki. Memperkokoh posisi madrasah sebagai madrasah pilihan. Ini sangat penting, mengingat semakin kompetitifnya pendidikan di era persaingan global ini. Kompetitor lain bisa dilihat dari banyak sekolah swasta baru dan semakin besarnya daya tampung sekolah negeri karena selalu melakukan pengembangan dan pembangunan. Kepala madrasah harus bisa memetakan jalur alternatif dengan cara meningkatkan mutu pendidikan madrasah untuk memenangkan persaingan dengan lembaga pendidikan umum swasta dan negeri. Total Quality Management adalah cara alternatif untuk meningkatkan daya saing pendidikan madrasah.

Lembaga pendidikan madrasah yang menerapkan manajemen mutu Terpadu, adalah lembaga pendidikan yang melaksanakan program mutu pendidikan dengan berpegang pada prinsip-prinsip sebagai berikut:19

(9)

Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015 101 a. Berfokus pada konsumen

Setiap orang di lembaga pendidikan madrasah harus memahami, bahwa setiap produk pendidikan mempunyai customer. Setiap anggota dari lembaga pendidikan adalah supplier dan customer. Pelanggan disini ada dua, yaitu pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Pelanggan internal meliputi orang tua siswa, siswa, guru, administrator, staff dan komite sekolah. Pelanggan eksternal, seperti masayarakat, pemimpin perusahaan atau industri, lembaga pemerintah, lembaga swasta, perguruan tinggi, dan lembaga keamanan.

b. Keterlibatan menyeluruh

Semua orang dalam lembaga pendidikan madrasah harus terlibat dalam transformasi mutu, manajemen harus berkomitmen dan terfokus pada peningkatan mutu.

c. Pengukuran

Dalam paradigma baru, para profesional pendidikan madrasah harus belajar mengukur mutu pendidikan madrasah dari kemampuan dan kinerja lulusan berdasarkan keinginan customer. Melalui pengumpulan dan analisis data, para profesional pendidikan akan mengetahui nilai tambah dari pendidikan madrasah, kelemahan dan hambatan yang dihadapi, serta upaya penyempurnaannya.

d. Pendidikan madrasah sebagai sistem

Pendidikan madrasah sebagai sistem memiliki sejumlah komponen, seperti siswa, guru, kurikulum, sarana-prasarana, media belajar, sumber belajar, orang tua dan lingkungan. Di antara komponen-komponen tersebut, terjalin hubungan yang yang berkesinambungan dan terpadu dalam pelaksanaan sistem.

e. Perbaikan yang berkelanjutan

Dalam filsafat mutu menganut prinsip, bahwa setiap proses perlu diperbaiki dan tidak ada proses yang sempurna, perlu selalu diperbaiki dan disempurnakan lagi.

Langkah awal dalam implementasi Total Quality Management pada lembaga pendidikan madrasah adalah penyamaan komitmen untuk perubahan. Jika komitmen untuk melaksanakan Total Quality Management telah terbangun, sebaiknya dimulai dengan perubahan berskala kecil, dan belajar dari kegiatan-kegiatan kecil tersebut. Jika tidak ada komitmen perubahan di kalangan manajer senior, maka akan berdampak pada kurang maksimalnya penerapan TQM di lembaga pendidikan madrasah.

Dalam jangka panjang, manfaat utama penerapan Total Qualiity Management pada lembaga pendidikan adalah perbaikan pelayanan, pengurangan

(10)

102 Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015 biaya, dan kepuasan pelanggan dalam hal ini kepuasan siswa, kepuasan wali siswa, serta stakehorder lain dalam proses belajar mengajar. Manfaat lain adalah peningkatan keahlian tenaga pendidik, semangat untuk maju, rasa percaya diri di kalangan guru dan staf dalam bersaing dengan lembaga pendidikan negeri, perbaikan hubungan antara internal yayasan madrasah sebagai pelindung dan masyarakat sekitar, juga peningkatan akuntabilitas, transparansi, peningkatan produktifitas dan efisiensi.20

PENUTUP

Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah, misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat mi mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang. Pengendalian kualitas padalembaga pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat erat hubungannya dengan proses belajar mengajar, dimana pada pengendalian kualitas ini dilakukan pemeriksaan atau pengujian atas karakteristik kualitas yang dimiliki lulusan guna penilaian atas kemampuan proses produksinya yang dikaitkan dengan standar spesifikasi lulusan. Kemudian dengan analisis akan didapatkan sebab-sebab terjadinya penyimpangan, sebagai dasar untuk mengambil tindakan perbaikan dan pencegahan.

Kritik terhadap konsep Total Qualaity Management adalah penggunaan istilah customer, yang sulit digunakan dalam dunia pendidikan, apalagi dikalangan pendidikan madrasah yang mempunyai visi misi dasar bahwa pendidikan adalah dakwah. Lembaga pendidikan madrasah dituntut untuk memposisikan diri sebagai industri jasa yang memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas sesuai dengan keinginan dan kebutuhan customer sebagai pemakai jasa pendidikan madrasah.

Manfaat utama penerapan Total Qualiity Management pada lembaga pendidikan adalah perbaikan pelayanan, efisiensi biaya, dan kepuasan pelanggan dalam hal ini kepuasan siswa, kepuasan wali siswa, serta stakehorder lain dalam proses belajar mengajar. Manfaat lain adalah peningkatan keahlian kepala sekolah dan tenaga pendidik, tumbuhnya semangat untuk maju, rasa percaya diri di kalangan guru dan staf dalam bersaing dengan lembaga pendidikan negeri dan swasta lain, perbaikan hubungan antara internal yayasan madrasah sebagai pelindung dan masyarakat sekitar, juga peningkatan akuntabilitas, transparansi, peningkatan produktifitas dan efisiensi lembaga pendidikan madrasah.

(11)

Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015 103

ENDNOTE

1 John Dewey, Democracy and Education, (ttp.:The Free Press, 1944), hlm. 1–4. 2 UU-RI No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 1 Pasal 1. 3 https://id.wikipedia.org/wiki/Madrasah

4 Eric A. Hanushek, Economic Outcomes and School Quality, (ttp.: International Institute

for Educational Planning, 2005), hlm.

5 Eric A. Hanushek and Ludger Woessmann, The Role of Cognitive Skills in Economic Development, (ttp.: Journal of Economic Literature, 2008), hlm.

6 Sallis Edward, Total Quality Management in Education, (London : Kogan Page Limited,

1993), hlm. 35

7 Lesley Munro dan Malcolm, Menerapkan Manajemen Mutu Terpadu, Cet. ke-3 (Jakarta:

PT Gramedia, 2002), hlm. 6

8 Goetsch, David L dan Stanley B. Davis, Quality Management: Introduction to Total Quality Management for Production, Processing, and Service, (New Jersey : Prentice-Hall Inc., 2000), hlm.

9 Lesley Munro dan Malcolm, Menerapkan Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta: Gramedia,

2002), hlm. 6

10 Goetsch David L dan Stanley B. Davis, Quality Management, Introduction to Total Quality Management for Production, Processing, and Service, hlm. 47

11 Edward Sallis, Total Quality Management in Education Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan, (Yogjakarta : IRCiSoD, 2012), hlm. 74

12 Umi Hanik, Implementasi Total Quality Management Dalam Peningkatan Pendidikan,

(Semarang: RaSAIL Media Group, 2011), hlm. 78.

13 Tim Dosen Administrasi Pendidikan, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,

2010), hlm. 295.

14 Nur Zazin, Gerakan Menata Mutu Pendidikan, (Yogyakarta: AR-Ruzz Media, 2011),

hlm. 59.

15 Nasution, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Manajemen), (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2001), hlm. 28

16 Marvin W Peterson, Organization and Governance in Higher Education, (Massachusetts:

Ginn Press, 1991), hlm. 1.

17 Edward Sallis, Total Quality Management in Education (ttp.:Kogan Page

Educational, 1997), hlm.

18 Barrnawi Athar, Membangun Daya Saing Madrasah Berbasis Manajemen Stratejik, (ttp.:

kompasiana.com, 2014), hlm.

19 Nana Saodih Sukmadinata, Ayi Novi Jami’at dan Ahman, Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah; Konsep, Prinsip dan Instrumen, Cet. 1 (Bandung: Refika Aditama, 2006), hlm. 12.

(12)

104 Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015 20 A Halim, Rr. Suhartini dan M. Choirul Arif, A. Sunarto AS, Manajemen Pesantren,

(Yogyakarta: Pustaka Pesantren-Forum LKiS Pelangi Aksara, 2005), hlm. 96.

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Nana Saodih Sukmadinata, Ayi Novi Jami’at dan, Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah; Konsep, Prinsip dan Instrumen, Cet. 1, Bandung: Refika Aditama, 2006.

Athar, Barrnawi, Membangun Daya Saing Madrasah Berbasis Manajemen Stratejik, kompasiana.com, 2014.

Davis, Goetsch, David L dan Stanley B., Quality Management: Introduction to Total Quality Management for Production, Processing, and Service, New Jersey: Prentice-Hall, Inc, 2000.

Dewey, John, Democracy and Education, ttp. : The Free Press, 1944

Diana, Fandy Tjiptono, Anastasia, Total Quality Management, Yogyakarta: Andi Offset, 2003.

Edward, Sallis, Total Quality Management in Education, London: Kogan Page Limited, 1993.

Hanik, Umi, Implementasi Total Quality Management Dalam Peningkatan Pendidikan, Semarang: RaSAIL Media Group, 2011.

Hanushek, Eric A., Economic Outcomes and School Quality, International Institute for Educational Planning, 2005.

https://id.wikipedia.org/wiki/Madrasah

Malcolm, Lesley Munro dan, Menerapkan Manajemen Mutu Terpadu, Cet. ke-3, Jakarta: PT. Gramedia, 2002.

Nasution, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Manajemen), Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001.

Peterson, Marvin W, Organization and Governance in Higher Education, Massachusetts: Ginn Press, 1991.

Prihantoro, Rudy, Konsep Pengendalian Mutu, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012. Sallis, Edward, Total Quality Management in Education Manajemen Mutu Pendidikan,

Yogyakarta: IRCiSoD, 2012.

Sunarto AS, A Halim, Rr. Suhartini dan M. Choirul Arif, A., Manajemen Pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pesantren-Forum LKiS Pelangi Aksara, 2005.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010. UU RI No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(13)

Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015 105 Wibowo, Agus, Total Quality Manajemen di Sekolah, ttp.: tnp., t.t.

(14)

106 Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari 2015

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengertian di atas penulis merumuskan bahwa Quality Management adalah pendekatan dalam melakukan suatu bisnis yang berupaya untuk memaksimalkan daya saing

Jadi pada saat masa garansi kami tidak berani karena sudah di maintenance oleh. pihak distributor UPS, jadi tidak sampai sebulan dilakukan perawatan atau

In helping the students to develop their English language ability, teachers should consider that learning English skills (Listening, Speaking, Reading, and

Lukijan puhuttelussa käytetään toista persoonaa (s inä olet hyvä juuri sellaisena kuin olet ), inklusiivista me -pronominia ( meillä kaikilla on hallussa oman elä- mämme avaimet

Menurut bahasa fundraising berarti penggalangan dana atau penghimpunan dana, sedangkan pengertian menurut istilah fundraising merupakan suatu upaya dan proses kegiatan

Dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir yang terorganisasi untuk memecahkan permasalahan. Kemampuan berpikir kritis ini perlu dikembangkan

Berdasarkan uji analisis data diperoleh thitung>ttabel yaitu 3,63>1,63, artinya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe the learning cell dapat meningkatkan

Besarnya kemampuan tanaman dalam menyerap P dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : jumlah liat, tipe liat, waktu aplikasi, aerasi, pemadatan, kandungan air tanah, status