• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Instrumen Pengkarakterisasi Sensor Elektrokimia Menggunakan Metode Voltametri Siklik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Instrumen Pengkarakterisasi Sensor Elektrokimia Menggunakan Metode Voltametri Siklik"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

20

Pengembangan Instrumen Pengkarakterisasi

Sensor Elektrokimia Menggunakan Metode Voltametri Siklik

PRABOWO PURANTO

Pusat Penelitian Fisika – LIPI, Kompleks PUSPITEK Tangerang, Indonesia

E-MAIL : prab001@lipi.go.id CUK IMAWAN

Departemen Fisika – FMIPA, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia

INTISARI : Telah dibuat suatu instrumen pengkarakterisasi sensor elektrokimia dengan menggunakan teknik voltametri siklik. Instrumen ini terdiri atas sensor elektrokimia dan pengkondisi sinyal. Pengolahan dan penganalisaan data hasil pengukuran dilakukan oleh sistem akuisisi data Labjack U12 (DAQ) dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Program Visual Basic 6.0 mengontrol pengambilan data oleh DAQ serta memilih penguatan programmable gain amplifier yang sesuai agar sinyal yang diterima sistem akuisisi data menjadi lebih optimal. Data-data yang terbaca disimpan dalam database kemudian divisualisasikan berupa grafik voltamogram dan tabel data pengukuran. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian DAQ, pengkondisi sinyal dan instrumentasi keseluruhan. Prototip instrumen ini diujikan pada elektroda karbon pasta yang dimodifikasi dengan 18-Crown-6 dengan larutan Pb2+ 10-4 M. Didapatkan hasil pengukuran arus dengan range -60A - 70A pada daerah scan tegangan antara -1,4 Volt - 0,4 Volt dari kurva voltamogram. Hasil yang didapat kemudian dikomparasi dengan instrumen alat potensiostat komersial.

KATA KUNCI : sensor elektrokimia, voltammetri siklik, potensiostat.

ABSTRACT : An Electrochemical instrument using Cyclic Voltammetry Method was developed including electrochemical

sensor and signal conditioning. Data manipulation and analysis were performed by LABJACK U12 as data acquisition device using Visual Basic 6.0 program. The program was performed data acquisition process control, and selected the appropriate value of Programmable Gain Amplifier (PGA) gaining the optimized process. The read data was saved to database and visualized in Voltamogram chart and measurement data table. The performed test in this research was DAQ test, signal conditioning test and the system as a whole. The prototype instrument was tested to pasta Carbon electrode which modified by 18-Crown-6 with Pb2+ 10-4 M with current range that was read within -60 µA to 70 µA at scan voltage range within -1.4 V to 0.4 V and the data were read then compared to the commercial potensiostat instrument. KEYWORDS : electrochemical sensor, cyclic voltammetry, potensiostat.

1. PENDAHULUAN

Dewasa ini pengembangan teknologi yang mengarah pada smart sensor terus dilakukan. Sensor-sensor tersebut ditentukan berdasarkan sensitifitas dan selektifitas terhadap suatu perubahan keadaan. Perubahan keadaannya dapat berupa perubahan keadaan kimia, fisika serta biologi. Oleh karena itu sensor-sensor tersebut dapat digolongkan berdasarkan pada sifat fisika, sifat kimia serta sifat biologinya ataupun kombinasi dari sifat-sifat tersebut. Salah satu sensor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensor elektrokimia. Sensor elektrokimia sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya tingkat keasaman larutan, konsentrasi larutan dan komponen larutan. Dengan memanfaatkan sensor elektrokimia ini, tentu banyak informasi yang didapat dalam hal analisis kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kuantitatif ini akan berguna untuk mengetahui besarnya nilai konsentrasi larutan bahkan keasaman larutan. Oleh karena itu penggunaan sensor-sensor tesebut diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai keperluan, khususnya dalam bidang kimia.

Untuk keperluan pengadaan informasi itu, dibutuhkan suatu piranti yang dapat mengukur secara kuantitatif. Piranti pengukur tersebut menggunakan komponen sistem data akuisisi yang berfungsi untuk mengambil dan menyimpan data pengukuran. Data hasil pengukuran itulah yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan baik dalam bentuk data mentah ataupun data kuantitatif yang telah divisualisasikan dalam bentuk grafik.Proses pengukuran dengan menggunakan sensor elektrokimia ini akan menggunakan metode cyclic voltammetry [1,2,3,4] untuk mengukur besar arus yang dihasilkan dari proses transfer elektron antara elektroda dan larutan kimia selama pemberian tegangan pada elektroda dalam sebuah sel elektrokimia. Proses pengukuran ini dilakukan secara otomatis yang dikontrol dengan program perangkat lunak yang telah dibuat. Hasil akhir yang didapat setelah melakukan pengukuran dengan prototip ini, pengguna akan dapat melihat respon arus terhadap tegangan, yang disebut dengan kurva voltamogram siklik [3,4]. Analisis kuantitatif akan dapat dilakukan dengan melihat kurva voltamogram tersebut.

(2)

21 PENGKONDISI SINYAL DAQ SENSOR ELEKTROKIMIA PC Pengolah data Display DAQ LINEAR SCAN VOLTAGE

GENERATOR

USB

USB

2. METODOLOGI/EKPERIMEN 2.1 Voltametri

Metode voltametrik atau polarography atau polarographic analysis merupakan metode elektroanalisis dimana informasi tentang analit diperoleh dari pengukuran arus fungsi potensial. Teknik pengukurannya dilakukan dengan cara mempolarisasikan elektroda kerja. Metode ini termasuk metode aktif karena pengukurannya berdasarkan potensial yang terkontrol [1,2]. Pengukuran ini dilakukan dengan menerapkan suatu potensial kedalam sel elektrokimia, kemudian respon arus yang dihasilkan dari proses reaksi redoks diukur. Respon arus diukur pada daerah potensial yang telah ditentukan. Kemudian dibuat plot arus fungsi potensial yang disebut voltamogram siklik. Scan tegangan dengan metode voltametri siklik ini tentunya menghasilkan respon arus yang spesifik. Jika respon arus fungsi scan potensial ini digambarkan, maka akan berbentuk kurva voltamogram. Kurva voltamogram ini ditunjukan pada gambar 1.

Gambar 1. Kurva voltamogram typical dari elektrode kimia reversibel, memiliki

puncak arus katoda dan puncak arus anoda

2.2 Perangkat Perancangan dan Desain Instrumen Elektrokimia 2.2.1 Konstruksi Rangkaian

Pengukuran menggunakan metode voltametri siklik ini, memerlukan suatu instrumen pengukuran yang tepat. Instrumen yang digunakan pada pengukuran ini dinamakan potensiostat [3]. Instrumen ini berfungsi untuk memberikan scan tegangan pada elektroda kerja sekaligus mengukur besarnya tegangan dan arus yang melewati elektroda kerja tersebut.

Gambar 2. Diagram Blok Instrumen Elektrokimia

Potensiostat terdiri dari beberapa operational amplifier untuk mengontrol perbedaan tegangan antara elektroda kerja dengan elektroda pembanding [3,4,5,6]. Proses pengontrolan ini dilakukan dengan mengatur arus melalui elektroda pendukung. Bersamaan dengan itu potensiostat akan mengukur arus yang mengalir melalui elektroda kerja. Variabel yang dikontrol pada sistem pengukuran ini adalah potensial elektroda, sedangkan variabel yang diukur adalah arus elektroda Rangkaian potensiostat ini terdiri tiga bagian yaitu: control amplifier,

electrometer dan curent-to-voltage converter. Masing-masing bagian menggunakan IC OP97 yang dikonfigurasi negative feedback. Control amplifier dan Electrometer merupakan rangkaian voltage follower. Control Amplifier

Arus

Tegangan Va

(3)

22

didalam rangkaian potensiostat ini berfungsi untuk memastikan perbedaan tegangan antara elektroda kerja terhadap elektroda pembanding sesuai dengan nilai scan tegangan yang telah diberikan. Sedangkan electrometer merupakan rangkaian voltage follower yang memiliki impedansi yang sangat tinggi, sehingga potensial elektroda pembanding cukup konstan karena tidak arus yang melewati elektroda pembanding.

Gambar 3. Rangkaian Potensiostat

Rangkaian current-to-voltage converter berfungsi mengkonversi sinyal arus yang timbul melalui elektroda kerja ini menjadi tegangan. Besarnya tegangan proporsional terhadap arus tergantung pada tegangan jatuh resistor (IR drop) [7,8,9]. Kapasitor pada rangkaian current-to-voltage converter berguna untuk menghilangkan noise frekuensi tinggi dari hasil pengukuran. Pada proses pengukuran, scan tegangan akan diberikan pada input control amplifier sedangkan output sensor yang akan diambil dari masing-masing keluaran elektrometer dan pengkonversi arus ke tegangan. Output elektrometer merupakan output scan tegangan yang dimonitor dan besarnya proporsional dengan potensial elektroda kerja, sedangkan output rangkaian current-to-voltage converter ini merupakan output tegangan yang besarnya proporsional dengan arus yang melalui elektroda kerja. Output tegangan dari current to voltage converter ini kemudian akan dikonversi kembali kedalam nilai arus yang sebenarnya melalui proses pengolahan data. Dari data-data diatas, masing-masing akan diplot menjadi kurva arus fungsi potensial yang disebut dengan grafik voltamogram [1,2].

2.2.2 Komputer dan Penguat Sinyal

Pada umumnya sinyal tegangan output yang dihasilkan dalam orde yang sangat kecil, yaitu dalam orde mikrovolt sampai milivolt. Untuk mendapatkan resolusi yang baik terhadap rangkaian digitalisisasi, maka sinyal harus dibuat sedemikian rupa sehingga lebar tegangannya semaksimal mungkin pada batas range tegangan ADC labjack U12 sebagai kartu akuisisi (DAQ) [10]. Dengan penguatan ini diharapkan, sinyal sensor elektrokimia yang masuk dapat terbaca dengan resolusi yang maksimal. Proses penguatan ini diatur secara otomatis oleh perangkat lunak yang telah dirancang. Besarnya penguatan tidak boleh melebihi batas range tegangan maksimal dari ADC. Tahap selanjutnya adalah pembuatan rangkaian penguat sinyal. Untuk penguatan sinyal, penelitian ini menggunakan penguat tipe inverting amplifier. Besarnya penguatan dapat diatur dengan mengkombinasikan nilai masing-masing resistor feedback dan resistor input. Dalam penelitian ini dibutuhkan tiga penguat inverting yang masing-masing memiliki penguatan -1x, -10x dan -100x. Nilai Rf dan Ri untuk masing-masing penguatan ini dapat dilihat pada tabel 1. Resistor R1//Rf merupakan resistor

kompensasi eksternal yang digunakan untuk meminimalisasi input offset voltage, yang besarnya merupakan

hasil pararel antara R1 dengan Rf [9]. Output dari masing-masing penguat ini akan masuk ke DAQ. Skematik rangkaian ini dapat dilihat pada gambar 4.

(4)

23

Gambar 4. Skematik rangkaian penguat dengan DAQ labjack U12

Dengan perangkat lunak yang dirancang, DAQ labjack hanya akan menerima output dari salah satu ketiga penguat, dengan output yang paling optimal. Pemilihan penerimaan output ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Pemilihan channel dan penguatan internal DAQ labjack

berdasarkan batasan tegangan output potensiostat sistem tiga elektroda Batas Tegangan Penguatan

Inverting Penguatan Labjack Penguatan Total Channel -10 mV sampai 10 mV 100 20 2000 11 -100 mV sampai 100 mV 10 20 200 10 -1,00 V sampai 1,00 V 1 20 20 9 -1,25 V sampai 1,25 V 1 16 16 9 -2,00 V sampai 2,00 V 1 10 10 9 -2,50 V sampai 2,50 V 1 8 8 9 -4,00 V sampai 4,00 V 1 5 5 9 -5,00 V sampai 5,00 V 1 4 4 9 -10,00 V sampai 10,00 V 1 2 2 9 -20,00 Vsampai 20,00 V 1 1 1 9

Fungsi DAQ yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsi AISample yang memanfaatkan fungsi analog input. Analog input DAQ terdiri dari 8 buah jalur ini akan digunakan untuk mengambil data setelah step tegangan diberikan ke sensor. Output yang diambil berupa scan tegangan dan tegangan yang proporsional terhadap arus dari elektroda kerja.

Gambar 5. DAQ labjack U12 dengan konektor USB

Pengukuran tegangan menggunakan konfigurasi metode diferensial. Dengan metode diferensial terdapat dua keuntungan yaitu, dapat mengukur besarnya perbedaan dua tegangan dan dapat menggunakan

Penguat -1 x Channel 2 & 3 (Channel 9)

Penguat -10 x

Penguat -100 x

DAQ Sensor

Channel 6 & 7 (Channel 11) Channel 4 & 5 (Channel 10) Channel 0 & 1 (Channel 8)

Potensiostat I-to-V Converter Voltage Follower Elektroda kerja Elektroda pembanding

(5)

24

penguat internal Labjack. Dengan penguat DAQ internal labjack, maka resolusi DAQ makin besar. Resolusi ADC DAQ labjack U12 dtentukan dengan persamaan berikut

n v

Vfs

2

(1) Jika dengan penguatan 20x, maka range inputnya (∆fs) adalah 1 V (∆Vfs = 2V ; n= 12 bit). Maka dari persamaan diatas didapatkan 0,48mV, artinya analog input dengan metode differensial ini dapat digunakan untuk mengukur input dengan resolusi maksimal 0,48 mV untuk range 1 V. Besarnya penguatan programmable gain amplifier DAQ ini dikontrol dengan program. Nilai yang terbaca pada komputer telah dikonversikan ke nilai semula secara otomatis. Proses penentuan besarnya penguatan eksternal juga dirancang secara otomatis dengan rancangan program yang telah dibuat. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan channel labjack yang dipilih. Pengontrolan penguatan labjack tergantung pada nilai range output yang telah terdeteksi melalui program Prescan. Besarnya range tegangan maksimal yang dapat diterima DAQ yaitu 10 volt. Tegangan berlebih ini dapat membahayakan DAQ dan harus dicegah dengan pengkondisi sinyal yang telah dibuat. Untuk menghindarinya, dapat diatasi dengan membatasi power supply pada range 10 V sehingga rangkaian pengkondisi sinyal yang sebagian besar ini terdiri opamp ini hanya akan menghasilkan tegangan output tidak lebih besar dari 10V.

Perancangan dan pembuatan sistem perangkat lunak ini bertujuan untuk mengolah data yang masuk ke dalam komputer, melalui rangkaian interfacing DAQ labjack sehingga data yang masuk muncul dalam bentuk nilai arus dan tegangan. Kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik dan tabel. Tampilan grafik yang diperlihatkan makin mempermudah pengguna untuk analisis. Setelah dilakukan proses pengambilan data selanjutnya dikonversi, disimpan dan ditampilkan dalam bentuk grafik Pencatatan hasil pengukuran ini disimpan dalam database Microsoft Acces menggunakan ActiveX Data Object (ADO) yang juga dapat di transfer ke microsoft excel [11,12,13]. Program yang dibuat terdiri dari dua bagian, yaitu program prescan dan program utama. Program prescan merupakan program inisialisasi sebelum memasuki program utama. Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang cepat tentang lebar tegangan output sensor. Untuk selanjutnya informasi ini akan digunakan untuk menentukan besarnya penguatan yang diperlukan serta untuk mengetahui skala grafik yang akan ditampilkan. Alur program Prescan ini dapat dilihat pada gambar 6. Program Prescan tidak menyimpan seluruh data yang masuk, tetapi hanya data puncak atas dan puncak bawah yang akan disimpan. Tekniknya dilakukan dengan melakukan komparasi data yang pertama dan selanjutnya, sampai ditemukan nilai puncak atas dan bawah. Dari data ini akan diperoleh batas tegangan yang masuk. Sehingga optimalisasi input data dapat dilakukan, diantaranya adalah besarnya penguatan yang akan diberikan. Tampilan perangkat lunak prescan ini dapat dilihat pada gambar 7. Para pengguna yang akan menggunakan Program voltametri siklik ini, pertama kali harus melalukan prescan. Setelah proses prescan ini selesai, maka pengguna akan melihat hasil prescan. Hasil prescan ini akan ditampikan textbox yang muncul pada form

prescan. Data-data yang muncul tersebut diantaranya informasi mengenai gain (penguatan) yang akan diset

labjack, channel yang akan digunakan labjack, serta tegangan puncak atas dan tegangan puncak bawah. Setelah melakukan prescan ini maka pengguna harus melanjutkan ke program berikutnya, dengan menekan tombol ”lanjut >>>”.

(6)

25

Gambar 6. Algoritma Program Prescan Untuk Penentuan Gain, Channel serta skala grafik voltamogram

Ketika program utama ini berjalan, maka secara otomatis nilai penguatan dan channel hasil program

prescan ini akan digunakan sehingga nilai tegangan yang masuk akan dikuatkan seoptimal mungkin.

Pemilihan nilai gain adalah untuk mengatur nilai penguatan dari programmable gain amplifier. Sedangkan pemilihan channel digunakan untuk memilih penguatan eksternal yang diperlukan, ketika membutuhkan tambahan penguatan. Setelah prescan selesai kemudian program utama akan berjalan untuk melakukan pengambilan data secara otomatis. Pengambilan data dilakukan langsung setelah tegangan diberikan kepada sensor. Data yang diambil adalah tegangan elektroda kerja relatif terhadap elektroda pembanding dan arus yang mengalir dari elektroda kerja. Seluruh pengambilan data kemudian akan dikonversikan ke nilai awal, sedangkan tegangan dari rangkaian output current to voltage converter akan dikonversikan kembali ke nilai arus mula-mula. Nilai untuk mengkonversi kembali diambil dari persamaan besarnya penguatan dan konversi arus. Persamaaan ini diperoleh dari hasil pengujian perbandingan ouput dan input dari rangkaian penguat dan

current to voltage converter.

Gambar 7. Tampilan form perangkat lunak visual basic program Prescan

Masukkan data dari Labjack Data<Data2 Data>Data1 Cek Stop Set Default

Variabel gain=0 dan Channel=9

Simpan data dalam database

Tampilkan data

Tegangan Puncak atas Tegangan Puncak bawah

Gain yang dibutuhkan Channel yang digunakan Start Data1=data V puncak atas=Data1 Data2=data V puncak end Yes Yes Yes No No No Set Variabel Gain & channel

(7)

26

Setelah proses konversi ini, data-data tersebut satu per satu akan dimpan dalam database microsoft acces menggunakan (ActiveX Data Object) ADO, yang kemudian akan dibaca kembali setelah hasil pengukuran telah selesai. Pembacaan kembali ini dilakukan untuk menggambar grafik kurva voltamogram. Algoritma program utama pada pengambilan data tegangan dan arus ini dapat dilihat pada gambar 8. Hasil akhir yang didapat dari pengukuran ini kemudian akan ditampilkan pada form output. Dalam satu form ini terdapat dua tab input, yaitu tampilan grafik dan tampilan berupa tabel data. Tampilan grafik ini akan menampilkan grafik I vs V, yang disebut kurva voltamogram. Hasil komparasi tegangan untuk mencari tegangan puncak atas dan bawah ini kemudian ditampilkan dalam text box. Selain puncak arus pada garis vertikal juga ditampilkan tegangan puncak (tegangan dimana terdapat arus puncak atas dan bawah). Program juga dirancang untuk melakukan pengeditan kembali jika sekiranya nilai–nilai tersebut bukan yang diharapkan. Tampilan program utama ini dapat dilihat pada gambar 9. Pada tab output ini yaitu pada subtab berikutnya merupakan tampilan tabel data. Tabel data ini disediakan jika pengguna ingin mengetahui nilai-nilai data yang telah diambil secara lebih detail. Pada subtab ini telah disediakan fasilitas untuk mentransfer tabel data ini ke microsoft excel. Sehingga pengolahan lebih lanjut dapat dilakukan. Ketika pengguna ingin keluar dari program, maka secara otomatis program akan memberikan pesan apakah data akan dihapus atau tidak. Hal ini dilakukan agar data yang telah diambil tidak akan terbaca kembali untuk pengukuran selanjutnya.

Gambar 8. Algoritma Program Utama Pada Pengambilan Data Tegangan dan Arus

Gambar 9. Tampilan form perangkat lunak visual basic pada PC untuk hasil pengujian

dalam bentuk kurva voltamogram dan tabel data.

Algoritma Program Prescan

Masukkan data dari Labjack Ambil Variabel Gain dan

Channel dari Program

Data<arus2 Data>Arus1

Cek Stop

Set Variabel gain dan Channel labjack

Simpan data dalam database

Tampilkan data Epc, Epa, Ipc, Ipa

Tampilkan Grafik Start Algoritma konversi arus1=data Ipa=arus1 Epa=tegangan alat Arus2=data Ipa=arus2 Epa=tegangan alat end Yes Yes Yes No No No

(8)

27

Perbandingan Kur va Voltam ogram Siklik Hasil Pengujian dengan IC OP97 dengan alat Kom ersial

-0,00008 -0,00006 -0,00004 -0,00002 0 0,00002 0,00004 0,00006 0,00008 -1,5 -1 -0,5 0 0,5 Tegangan (V) A ru s ( A ) Dengan IC OP97 Dengan alat komersial 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengukuran ini dapat dilihat pada gambar 10, yang tediri dari dua kurva voltamogram sikliki. Masing-masing kurva itu, antara lain adalah kurva pengukuran dengan alat komersial dengan analit Pb2+ dilanjutkan dengan pengukuran menggunakan prototip. Daerah scan tegangan pada pengukuran ini berkisar antara -1,4 V - 0,4V. Sedangkan daerah hasil pengukuran arus yang terdeteksi berada pada kisaran -60A - 70A. Jika dibandingkan dengan alat komersial dengan daerah scan tegangan yang sama, didapatkan daerah pengukuran berkisar antara -60A - 65A. Sehingga pengukuran menggunakan prototip ini telah mampu melakukan pengukuran arus pada kisaran tersebut. Jika dilihat dari profil voltamogram ini, maka pengujian menggunakan prototip ini tidak terdapat puncak arus anoda

Gambar 10. Grafik voltamogram siklik pada pengujian dengan tiga elektroda pada larutan Pb2+ 4x10-4 M Prototip instrumen elektrokimia merupakan suatu instrumen yang digunakan untuk menyelidiki proses reaksi elektrokimia dalam suatu larutan. Proses ini terjadi berdasarkan reaksi reduksi dan oksidasi. Elektroda kerja dibuat semakin negatif ataupun positif sehingga terjadi proses transfer elektron dari atau kedalam larutan dengan permukaan elektroda kerja. Instrumen ini bertujuan untuk mengukur arus hasil reaksi elektrokimia kemudian memvisualisasikan profil arus fungsi tegangan dengan kurva voltamogram. Namun dari hasil pengukuran yang dilakukan untuk menghasilkan suatu profil arus dengan tegangan ini ternyata tidak dapat mendeteksi puncak anoda seperti yang dihasilkan dari alat komersial. Pengujian ini dilakukan dengan mengkomparasi alat yang dibuat dengan alat komersial VersaStat II Princeton Applied Research yang terdapat pada laboratorium NMR di Jurusan Kimia FMIPA UI. Pengujian dilakukan dengan perangkat lunak yang telah dibuat dengan Visual Basic. Database menggunakan Microsoft Acces. Spesifikasi komputer yang digunakan adalah sebagai berikut :

 Sistem operasi : Microsoft Windows 98

 Hardware : Intel (genuine) Pentium 4 ; 1,6 GHz Memori 244MB

Gambar 11. VersaStat II Princeton Applied Research yang terdapat pada laboratorium NMR

di Jurusan Kimia FMIPA UI Depok

Ada banyak kemungkinan penyebab yang mempengaruhi hasil pengukuran dengan metode voltametri siklik ini, diantaranya adalah : Scan rate, Waktu akumulasi, Elektroda tidak reproducible, Sampling rate, Resolusi keluaran labjack, noise,dan toleransi resistor.

(9)

28

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari sampel data dapat disimpulkan bahwa secara umum, pengukuran tegangan oleh labjack dengan metode differensial input memiliki ketelitian yang baik karena dapat dikontrol besar penguatannya. Prototip instrumen yang menggunakan labjack U12 sebagai kartu akuisisi data ini telah mampu digunakan sebagai instrumen elektrokimia untuk melihat proses oksidasi dan reduksi larutan kimia, dimana instrumen ini diujikan pada elektroda karbon pasta yang dimodifikasi dengan 18-Crown-6 dengan larutan Pb2+ 10-4 M. Didapatkan hasil pengukuran arus dengan range -60A - 70A pada daerah scan tegangan antara -1,4 Volt - 0,4 Volt dari kurva voltamogram.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Skoog, Douglas, Donald M. West, F. James Holler, 1996, Fundamentals of Analytical Chemistry. Sevent Edt., Saunders College Publishing, +868 hlm.

[2]. Skoog, Douglas Arvid, 1984, Principles of Instrumental Analysis, Third Edition.

[3]. Samuel P, Kounaves Voltametric Techniques Tufts University Department Of Chemistry,Chapter 37. [4]. Paul Horowitz, Winfield Hill, The Art Of Electronics. Cambridge University Prerss,. 1989

[5]. Dewi, Ros Kusuma. Studi Pengembangan Elektroda Karbon Pasta Yang Dimodifikasi dengan 18-Crown-6 Untuk Penentuan Pb (II), 2003, Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Indonesia, Depok.

[6]. Anonim,Cyclic Voltametry using LabVIEW-based Acquisition System, Academic Partnership grant from national Instrument, feb 2004

[7]. Faulkenberry, M. Lukes, An Introduction To Operational Amplifiers, with Linear IC

Applications,1982 +530 hlm

[8]. Joseph J. Carr, HBJ, San Diego. Integrated Elecronics Operational amplifier and Linear IC

applications. 1990

[9]. Malvino, Albert Paul, P.H.D, E.E.,Electronic Principles, fifth edition, McGraw – Hill.

[10]. Abu Hasan, Nim : 23298003, Sistim Akuisisi Data, Jaringan komputer model Analisys. EL 670 Teknologi Informasi. http://www.bogor.net/idkf/idkf/fisik/ ms-word/sistem-akusisi-data-1999.rtf Februari 2005.

[11]. Dewobroto, Wiryanto, Aplikasi Sain dan Teknik dengan Visual Basic 6.0, PT Elek Media komputindo, Jakarta, 2004

[12]. Kusumo, Ario Suryo, Drs., Buku Latihan Pemrograman Database dengan visual Basic 6.0, PT Elek Media komputindo, jakarta, 2002

[13]. Harpiandi, Belajar Sendiri Pemrograman database dengan ADO menggunakan Visual Basic 6.0, PT Elek Media Komputindo, Jakarta, 2003.

Gambar

Gambar 1. Kurva voltamogram typical dari elektrode kimia reversibel, memiliki  puncak arus katoda dan puncak arus anoda
Gambar 3. Rangkaian Potensiostat
Tabel 1. Pemilihan channel dan penguatan internal DAQ labjack  berdasarkan batasan tegangan output potensiostat sistem tiga elektroda
Gambar 7. Tampilan form perangkat lunak visual basic program Prescan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Teori Stokes menganggap bahwa partikel air bergerak dalam orbit berupa lingkaran atau elips tidak tertutup. Sehingga hal ini menyebabkan terjadinya aliran massa air dalam

Berbeda halnya ketika pembeli itu datang lebih dahulu dari pada pembeli, mengenai maksudnya yaitu membeli, maka ketika seorang makelar mempertemukan keduanya

Tesis dengan judul, “Profesionalisme Guru dan Kontribusinya dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik MTs Yapis Polewali Kabupaten Polewali Mandar”, yang

Rancangan Jadual dan Mekanisme pembahasan 4 (empat) RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama di Provinsi Maluku Utara, Banten, Bangka Belitung dan Gorontalo

Pakaian seragam sekolah terdiri dari pakaian seragam nasional, pakaian seragam kepramukaan, pakaian seragam khas sekolah, pakaian seragam muslimah, dan pakaian

• Hasil analisa struktur yang telah dilakukan pada perencanaan Gedung Bupati Lombok Timur dituangkan pada gambar teknik yang terdapat pada

(PSI) pada kelas tersebut. Ini berarti bahwa sebelum diajarkan materi bentuk aljabar pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 5 Pallangga mereka memiliki pengetahuan yang

Kota Fort Worth adalah salah satu kota terbesar keempat di Texas, Amerika Serikat, salah satu negara yang juga ikut memicu awal Sister Cities International