PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
KEBAKARAN LAHAN
KEBAKARAN LAHAN
PROSEDUR
PROSEDUR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURÂ
PENGENDALIAN
KEBAKARAN HUTAN
No. Dok.
: SOP-0402
Revisi
: 04
Terbit
: 19/11/2011
1.
PENGERTIAN
Kebakaran
Lahan
 adalah suatu keadaan dimana
Lahan
 dilanda api sehingga mengakibatkan
kerusakan
lah
an dan hasil
 lahan tsb
 yang menimbulkan kerugian ekonomi dan lingkungan.
Pencegahan kebakaran
lahan
 adalah setiap usaha yang dilakukan agar kawasan
Lahan
 terhindar
dari bahaya kebakaran yang meliputi kegiatan deteksi dini, pencegahan dan pemadaman
kebakaran.
Pemadam kebakaran hutan adalh semua usaha, tindakan atau kegiatan yang dilakukan untuk
menghilangkan atau mematikan api yang membakar hutan.
Titik panas (hotspot) adalah indikator kebakaran hutan yang mendeteksi suatu lokasi dengan suhu
relatif lebih tinggi dibanding suhu sekitarnya.
KEBAKARAN
LAH
AN
Terbit
:
c. Kepala Seksi dibawah Kepala Bagian Perlindungan
Lahan
 dan Keamanan
Setiap Kepala Seksi dibawah Kepala Bagian Perlindungan
Lahan
 dan Keamanan bertanggung
jawab secara operasional terhadap pelaksanaan lapangannya.
5.
MASUKAN YANG DIBUTUHKAN
Masukan yang dibutuhkan dalam pengendalian kebakaran hutan adalah:
(1)
Peta potensi api (hot spot) di areal
Lahan
 produksi
(2)
Peta areal kerja
(3)
Menara kebakaran
6.
KELUARAN YANG DIHASILKAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURÂ
PENGENDALIAN
KEBAKARAN
LAH
AN
No. Dok.
:
SOP-Revisi
: 0
Terbit
:
(a)
Penemuan kepulan asap oleh patroli darat dan petugas menara pengawas.
(b)
Laporan dari masyarakat atau petugas kepad pusat pengendalian kebakaran hutan.
(2)
Secara Tidak Langsung
(a)
Penetapan kadar air dan potensi bahan bakar serta cuaca dimana sering terjadi kebakaran
hutan.
(b)
Meramalkan bahaya kebakaran dipakai indek nilai bahaya kebakaran diperoleh dengan
menggunakan “Fire danger meter method  atau Cumulative humidity method  atau Canadian
danger tables”.
3. Melakukan tindakan pemadaman Kebakaran
a. Mengidentifikasi lokasi yang terbakar serta faktor penyebabnya.
KEBAKARAN HUTAN
Terbit
: 19/11/2011
c. Mengadakan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat sekitar hutan
mengenai bahaya dan dampak kebakaran hutan serta peran serta aktivitas manusia yang
seringkali memicu dan menyebabkan kebakaran hutan. Selain itu masyarakat hutan juga
harus mengetahui daerah mana saja yang rawan kebakaran dan upaya pencegahannya.
d. Pemantauan dan pengawasan terhadap pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan
hutan.
9.
PELAPORAN
Kegiatan yang harus dilakukan setelah kebakaran adalah:
•
Pengukuran areal yang terbakar.
•
Menghitung kerugian secara ekonomis dan ekologis.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURÂ
PENGENDALIAN
KEBAKARAN HUTAN
No. Dok.
: SOP-0402
Revisi
: 04
Terbit
: 19/11/2011
10.
BAGAN ALIR PROSES PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN
PENCEGAHAN
KENALI TANDA BAHAYA
KEBAKARAN HUTAN
•
Membuat Peta Kerawanan Hutan
•Membuat Sistem Deteksi Dini
•
Mengadakan Penyuluhan, Pembinaan dan
Pelatihan
•
Pemantauan dan Pengawasan
•
Adanya Kepulan Asap
•
Laporan Masyarakat atau Petugas
•Perkiraan
1
2
3
4
MARILAH MENCEGAH KEBAKARAN HUTAN
HINDARILAH TERJADINYA KEBAKARAN HUTAN
HANYA ANDA
YANG DAPAT MENCEGAH KEBAKARAN HUTAN
DILARANG MASUK, KECUALI PETUGAS
KEHUTANAN
KEBAKARAN HUTAN
Tabel – 1. Tahapan Pelaksanaan Penanggulangan Kebakaran Hutan
No. CARA URUTAN KERJA STANDAR KUALITAS ALAT FREK PIC KET A. MELAKUKAN UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN
1. Penanggulangan potensi umpan api
1.1 Identifikasi jenis-jenis umpan api terdiri atas: - Semak belukar atau
anakan pohon - Tanaman penutuo
tanah
- Residu/tinggalan di hutan misal serasah, humus, sisa tebangan
Kasi Perlindungan
1.2 Melakukan pengurangan umpan api
Menimbun, memanfaatkan, mengubur umpan api
Setiap periode dan ditingkatkan pada saat musim kemarau
Kasi Perlindungan
2. Melakukan/membuat sarana pencegahan lain untuk mengurangi kebakaran hutan 2.1 Pembuatan dan
pemasangan rambu peringatan dan papan larangan tentang kebakaran hutan - Berbentuk persegi panjang, ukuran proporsional, dilukis dalam bentuk sederhana, bahan yang terdapat di daerah - Awal pekerjaan Kasi Perlindungan LihatGambar 1 s/d 3. contoh papan dan rambu-rambu peringatan bahaya kebakaran - Diletakkan pada areal
STANDAR OPERASIONALPROSEDURÂ
PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN
No. Dok. : SOP-0402 Revisi : 04 Terbit : Â 19/11/2011
No. CARA URUTAN KERJA STANDAR KUALITAS ALAT FREK PIC KET dibaca dan daerah
rawan kebakaran (hot spot)
2.2 Melakukan kegiatan pengawasan melalui patroli
Kendaraan roda dua dan atau roda empat dan atau binatang (kuda, gajah) yang dilengkapi sarana komunikasi Secara rutin (periodik) Jagawana 2.3 Pembuatan menara pengintai - Ketinggian minimun 30 m dan diletakkan pada tempat strategis Dilengkapi dengan alat teropong, kompas, alat penentu jarak Pada awal pekerjaan Kasi Perlindungan 2.4 Melakukan penyuluhan dan pendekatan - Pendekatan dan penyuluhan kepada masyarakat - Pengendalian perladangan berpindah - Melalui pendidikan informal dan menanamkan rasa cinta hutan Setiap periode bersamaan dengan PMDH Bagian bina desa hutan 2.5 Pencegahan melalui sistem silvikultur
No. CARA URUTAN KERJA STANDAR KUALITAS ALAT FREK PIC KET - Pembuatan sekat
bakar yakni: jalur hijau, jalur kuning (tanpa vegetasi) atau kombinasi jalur hijau dan kuning - Pembersihan sekitar
hutan dengan pembakaran terkendali
- Vegetasi jalur hijau adalah tanaman tahan api
- Harus disesuaikan dengan kondisi cuaca - Ada ijin pembakaran yang dikeluarkan oleh pejabat kehutanan terdekat Ditingkatkan terutama pada musim kemarau Disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Kasi Perlindungan Kasi Perlindungan B. PEMADAMAN KEBAKARAN 1. Teknik pemadaman langsung
(mematikan secara langsung dengan menggunakan metode dan peralatan yan ada) 1.1 Kebakaran masih kecil
Pemadaman dimulai pada bagian kepala api diteruskan ke bagian sisi dan punggung api 1.2 Kebakaran telah meluas
dan menjalar cepat Pemadaman dilakukan dari arah punggung api/ areal yang terbakar bila perlu dibuat ilaran atau bakar balik
Teknik pemadaman disesuaikan dengan kondisi areal kebakaran (biofisik wilayah), jenis tanaman dan jenis kebakran yag terjadi Kapak, sekop, sapu kawat, gepyok / flapper, pengait, pompa punnggung, dll Bila terjadi kebakaran Kasi Perlindungan LihatGambar-4. Gambar Peralatan Tangan Untuk Pengendalian Kebakaran Hutan
STANDAR OPERASIONALPROSEDURÂ
PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN
No. Dok. : SOP-0402 Revisi : 04 Terbit : Â 19/11/2011
No. CARA URUTAN KERJA STANDAR KUALITAS ALAT FREK PIC KET 2. Teknik pemadaman Tidak
langsung (untuk mencegah meluasnya api yang berkobar) 2.1 Pembuatan ilaran api
- Ilaran api dimulai dan diakhiri pada titik taut yaitu berupa penghalang/ ilaran alamiah maupun bagian areal kebakran hutan yang telah padam - Ilara api harus tegak
lurus dengan arah menjalarnya api - Lebar ilarn api
disesuaikan dengan topografi, jenis tumbuhan berkisar 1 – 4 m
- Ilaran api harus benar-benar bersih dari semua bahan bakar
- Ilaran api dibuat di belakang bukitpada lereng yang berlawanan arah dengandatangnya api utama.
- Titik taut dipilih berupa penghalang alamiah seperti jalan setapak, alur-alur sungai, bekas tanah longsor dan lain-lain.
Sesuai kebutuhan Petugas Pemadam kebakaran
No. CARA URUTAN KERJA STANDAR KUALITAS ALAT FREK PIC KET 2.2 Pemadaman balik/penggunaan api Bertujuan untuk mengarahkan api pembakaran balik ke arah api utama sehingga bertemu pada jarak yang aman dari ilaran api - Dilakukan setelah
pembuatan ilaran api - Pembakaran dimulai
pada titik tautyaitu sudut yang terbentuk ilaran api.
- Pembakaran dilakukan pada ping-iran ilaran yang berhadapan dengan api utama/kepal api - Pembakaran
beri-utnya sepanjang sisi-sisi api menuruni bukit
- Jika api utama berkembang mem-entuk jari-jari api maka pembakaran diarahkan ke jari-jari tersebut - Peralatan pemadaman kebakaran
Sesuai kebutuhan Pemadam kebakaran
STANDAR OPERASIONALPROSEDURÂ
PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN
No. Dok. : SOP-0402 Revisi : 04 Terbit : Â 19/11/2011
No. CARA URUTAN KERJA STANDAR KUALITAS ALAT FREK PIC KET 2.3 Memastikan bahwa api
benar-benar padam setelah terjadi kebakaran Alat komunikasi, tulis menulis Setelah kegiatan pemadaman kebakran Petugas Pemadaman kebakaran