• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAMAKAN KULIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYAMAKAN KULIT"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI “PRODUKSI BERSIH” DALAM

IMPLEMENTASI “PRODUKSI BERSIH” DALAM

INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT GUNA

INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT GUNA

PENINGKATAN EFISIENSI DAN PENCEGAHAN

PENINGKATAN EFISIENSI DAN PENCEGAHAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN

UNIVERSIT

UNIVERSITAS GADJAH AS GADJAH MADAMADA

Pidato Pe!"#"$a Ja%ata G"&" Be'a& Pidato Pe!"#"$a Ja%ata G"&" Be'a&

(ada Fa#")ta' Pete&a#a (ada Fa#")ta' Pete&a#a Ui*e&'ita' Gad+a$ Mada Ui*e&'ita' Gad+a$ Mada

O)e$, O)e$, P&o-. D&. I&

(2)

2 2

IMPLEMENTASI “PRODUKSI BERSIH” DALAM

IMPLEMENTASI “PRODUKSI BERSIH” DALAM

INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT GUNA

INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT GUNA

PENINGKATAN EFISIENSI DAN PENCEGAHAN

PENINGKATAN EFISIENSI DAN PENCEGAHAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN

UNIVERSIT

UNIVERSITAS GADJAH AS GADJAH MADAMADA

Pidato Pe!"#"$a Ja%ata G"&" Be'a& Pidato Pe!"#"$a Ja%ata G"&" Be'a&

(ada Fa#")ta' Pete&a#a (ada Fa#")ta' Pete&a#a Ui*e&'ita' Gad+a$ Mada Ui*e&'ita' Gad+a$ Mada

Di"1a(#a di de(a Ra(at Te&%"#a Ma+e)i' G"&" Be'a& Di"1a(#a di de(a Ra(at Te&%"#a Ma+e)i' G"&" Be'a&

Ui*e&'ita' Gad+a$ Mada Ui*e&'ita' Gad+a$ Mada (ada ta!!a) 23 Mei 4556 (ada ta!!a) 23 Mei 4556

di Yo!7a#a&ta di Yo!7a#a&ta

O)e$, O)e$, P&o-. D&. I&

(3)

3

IMPLEMENTASI “PRODUKSI BERSIH” DALAM INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT GUNA PENINGKATAN EFISIENSI

DAN PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Harapannya semoga bapak, ibu dan segenap hadirin memberikan dukungan dan semangat agar Indonesia dapat mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa yaitu negeri yang  gemah ripah, tata, titi, tentrem dan karta raharja.

Peda$")"a

Penyamakan kulit menggunakan bahan kimia berbahaya dan  beracun di hampir setiap tahapan penyamakan, terutama pada tahapan  pre-tanning dan tanning. Bahan-bahan kimia ini hanya 7! saja yang terikat pada kulit dan sisanya terdapat pada limbah baik limbah cair  maupun padat" Bahan-bahan kimia ini menjadi buangan yang sangat  potensial mencemari lingkungan karena si#atnya yang sangat kompleks dan sulit untuk penanganannya" $isamping itu komponen kulit yang berupa limbah  fleshing, trimming, spliting, shaving , dan buffing maupun hasil hidrolisis selama proses pre-tanning akan segera  busuk dan menimbulkan gas dan bau yang menyengat bila tidak 

segera ditangani dengan baik" Penanganan limbah memerlukan teknologi yang maju, peralatan yang mahal, sumber daya manusia  berkualitas dan biaya yang tinggi" Penanganan limbah juga tidak 

menyelesaikan masalah, hanya mengubah dari #ase satu ke #ase lainnya, dan memindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya" %leh karena, para ahli kimia dan penyamakan kulit selalu berusaha untuk  mencari pengganti bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun ini dengan bahan kimia yang lebih ramah lingkungan" &trategi  pengelolaan lingkungan yang bersi#at pre'enti# dan terpadu yang diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup  produk dengan tujuan untuk mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan ini dikenal sebagai (produksi bersih) *cleaner   production+"

(4)

K")it Se%a!ai Ba$a Ba#" Pe7a/a#a

ulit merupakan organ tunggal tubuh paling berat, pada sapi sekitar .-/!, kambing 02-01!, dan domba /-02!, dengan demikian kulit juga merupakan hasil ikutan ternak yang paling tinggi nilai ekonominya yaitu sekitar 1! dari nilai keseluruhan by-product  yang dihasilkan oleh seekor ternak *%ckerman dan Hansen, 2+" Pada ternak hidup, kulit mempunyai banyak #ungsi antara lain sebagai alat  perasa, pelindung jaringan di bawahnya, memberi bentuk, mengatur 

suhu tubuh, tempat sintesis 'itamin $, alat gerak *ular+, alat  perna#asan *am#ibi+, dan tempat menyimpan cadangan energi" ungsi utama kulit adalah melindungi kerusakan dan in#eksi mikroba jaringan yang ada di bawahnya *Bailey, 024 %ckerman dan Hansen, 2+" &etelah ternak dipotong, kulit akan kehilangan #ungsinya, dan menjadi hasil ikutan yang akan segera turun kualitasnya bila tidak segera disamak atau diawetkan" &ecara histologi, kulit tersusun dari tiga lapis yaitu epidermis, dermis dan hipodermis" 5pidermis merupakan bagian kulit paling atas tersusun dari sel epitel pipih kompleks, dan di lapisan ini juga terdapat asesori epidermis seperti rambut, kelenjar sudorifera, kelenjar  sebacea, otot erector   #ili, dan akar rambut" $i bawahnya terletak lapisan dermis yang tersusun dari jaringan ikat padat dan lapisan hipodermis yang tersusun dari jaringan ikat longgar, jaringan adiposa, dan sisa daging *&harpouse, 0/34 Bailey, 024 &arkar, 014 %ckerman dan Hansen, 24 dan rendrup, 2+" Pada proses  penyamakan, dermis inilah yang nantinya akan disamak dan diubah menjadi kulit samak yang bersi#at lentur, #leksibel, kuat dan tahan terhadap pengaruh cuaca dan serangan mikroba *&harphose, 0/34 &arkar, 014 6anikai'elan et al ", 2+ apisan epidermis tersusun dari jaringan ikat keratin yang relati# tahan terhadap serangan bahan kimia maupun agen biologi *mikroba dan en8im+ *&arkar, 014 rendrup, 2+" Pada kulit terdapat dua macam keratin yaitu soft  keratine *keratin lunak+ yang menyusun akar rambut dan epidermis  bawah, dan hard keratine  *keratin keras+ menyusun batang rambut" eratin lunak mudah larut dan mudah didegradasi oleh en8im, sedangkan keratin keras sangat tahan terhadap bahan kimia dan serangan en8im kecuali sul#ida dan en8im keratinase *rendrup, 2+" apisan epidermis harus dihilangkan sebelum disamak,

(5)

1

 biasanya menggunakan bahan kimia kapur dan 9a2&" Pada hair-save

unhairing lapisan epidermis harus dihilangkan dari dermis tanpa merusak rambut atau wool  tersebut" apisan hipodermis dibuang dari kulit secara mekanis pada proses buang daging * fleshing+ *&arkar, 014 rendrup, 2+"

:enurut &harphouse *0/3+ kulit segar tersusun dari .! air, 33! protein, 2! lemak, ,1! garam mineral dan ,1! penyusun lainnya misal pigmen" omponen penyusun kulit paling penting adalah protein" Protein kulit terdiri dari protein kolagen *2!+, keratin *2!+ dan elastin *,1!+" Protein kolagen sangat menentukan kualitas kulit samak, semakin dewasa umur ternak semakin tinggi pula kandungan kolagennya" 5lastin adalah protein serabut berwarna kuning, protein ini mempunyai peran yang besar terhadap kemuluran kulit samak, sedangkan protein kolagen sangat berperan dalam menentukan kekuatan kulit *&harphouse, 03 dan &arkar, 01+"

ulit samak adalah kulit hewan yang telah diubah secara kimia guna menghasilkan bahan yang kuat, lentur dan tahan terhadap  pembusukan" Hampir semua kulit samak diproduksi dari kulit sapi, domba dan kambing *&arkar, 01+" adang-kadang kulit samak juga dihasilkan dari kulit kuda, babi, kangguru, rusa, reptile, lumba-lumba dan singa laut *&harphouse, 0/3+" ulit samak digunakan untuk  menghasilkan berbagai macam barang seperti sepatu, tas, koper, dompet, jaket, ikat pinggang, jok mobil dan cindera mata *&harpouse, 0/34 &arkar, 014 %ckerman dan Hansen, 2+" ulit pedet lebih ringan dan lebih lembut  grain  nya dibandingkan dengan kulit sapi" ulit pedet sangat cocok untuk membuat produk yang lentur, lembut dan halus, seperti sepatu, dan jaket" ulit domba lemas dan lembut sehingga cocok untuk membuat produk seperti jaket dan sarung tangan" Proses penggubahan kulit segar menjadi kulit samak disebut  penyamakan" :enurut International Union of Leather Technologists and hemist !ocieties atau I;6<& *2+ kondisi bahan baku yang diterima oleh pabrik penyamak mempunyai pengaruh langsung terhadap teknologi bersih yang diterapkan" Praktek beternak yang  bagus menghasilkan kulit segar yang bagus juga, tidak terserang oleh  parasit luar *ektoparasit+, dan tidak terdapat luka akibat goresan kawat  berduri, bekas cambuk maupun tanduk" erusakan yang terjadi pada

(6)

.

dan menggunakan bahan kimia tambahan sehingga menambah  panjang proses, menambah biaya, serta limbah buangan" otoran atau #eses yang melekat pada kulit ternak karena cara beternak yang buruk, memerlukan sumberdaya yang lebih untuk membersihkannya, serta menghasilkan limbah yang akan meningkatkan beban cemaran"

Pe7a/a#a K")it

Proses penyamakan kulit merupakan serangkaian unit operasi yang dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap yaitu pra-penyamakan * pre-tanning +, penyamakan *tanning" dan operasi pasca penyamakan #post-tanning + dan penyempurnaan * finishing + *6hanikai'elan  et al ", 2+" ;nit operasi pra-penyamakan bertujuan untuk membersihkan kulit dari substansi non kolagen secara mekanis, kimia maupun  biologis" Penyamakan bertujuan untuk mengubah kulit yang tadinya mudah rusak atau busuk menjadi kulit samak yang stabil, lentur, dan kuat dengan cara mereaksikan kolagen dengan bahan penyamak  tertentu" ;nit opersi pasca penyamakan dan  finishing   menambah tampilan kulit menjadi lebih menarik" Proses penyamakan kulit disamping menghasilkan bahan baku kerajinan kulit yang bermutu dan  bernilai jual tinggi juga menghasilkan limbah padat, cair dan gas yang cukup banyak, dan bila tidak dikelola dan diperlakukan secara benar  dapat berdampak negati# tehadap lingkungan" Proses penyamakan kulit menggunakan bahan kimia yang berbahaya dan beracun seperti asam anorganik, asam organik, pelarut organik, logam berat krom, 8at warna dan pigmen" Bahan-bahan kimia ini hanya sekitar 7! saja yang berikatan dengan substansi kulit selebihnya akan dijumpai di dalam limbah, baik padat maupun cair *6riatmojo, 22+" Penyamakan kulit juga menggunakan asupan energi listrik yang cukup tinggi untuk   penerangan, menggerakkan drum, mesin-mesin pembelah,  fleshing ,  shaving , buffing , setrika dan penanganan limbah *=loy, 2+" Penggunaan sumber energi terbarukan akan sangat membantu  pemerintah dalam konser'asi energi dan menghemat pemakaian listrik 

secara nasional"

6ahapan penyamakan kulit sangat 'ariati# tergantung pada teknologi yang diterapkan dan produk akhir yang akan dihasilkan *&harpouse, 0/3 dan &arkar,01+" &ecara umum tahapan proses  penyamakan melibatkan proses perendaman, buang daging,

(7)

7

 pengapuran dan buang rambut, pengapuran ulang, buang kapur,  penguraian protein non kolagen, pengasaman, penyamakan,  pemerasan, pensortiran, pembelahan, penyerutan, penetralan,  penyamakan ulang, pewarnaan, peminyakan, pementangan,  pengeringan, pengkondisian, peregangan, pengamplasan, perapihan,

dan penyempurnaan *&arkar, 014 6anikai'elan et al " 2+"

“P&od"#'i Be&'i$”

:enurut ;95P *0+ (produksi bersih) dide#inisikan sebagai strategi pengelolaan lingkungan yang bersi#at pre'enti# dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan untuk mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan" Penerapan (produksi bersih) memerlukan  perubahan sikap, manajemen yang bertanggung jawab pada lingkungan dan e'aluasi teknologi yang dipilih dan digunakan oleh suatu organisasi *Purwanto, 2+" Pada proses industri, (produksi  bersih) berarti meningkatkan e#isiensi pemakaian bahan baku, energi, mencegah atau mengganti penggunaan bahan-bahan berbahaya dan  beracun, mengurangi jumlah dan tingkat racun semua emisi dan

limbah sebelum meninggalkan proses" Pada produk, (produksi bersih)  bertujuan untuk mengurangi dampak negati# terhadap lingkungan selama daur hidup produk, mulai dari pengambilan bahan baku, sampai ke pembuangan akhir produk tersebut * Purwanto, 2+

:engapa diperlukan adanya (produksi bersih)> Industri di Indonesia semakin hari semakin berkembang baik macam maupun  jumlahnya, sehingga dihasilkan limbah yang 'olumenya juga semakin meningkat, karakteristik limbahnya semakin kompleks dan semakin sulit penanganannya, serta membutuhkan dana yang tidak sedikit" $isamping itu penanganan limbah *end-of-pipe treatment" lebih mahal dibanding dengan pencegahan dari awal" &udah banyak peraturan yang dibuat untuk mengatur tentang industri dan buangan limbahnya agar lingkungan tidak tercemar, tetapi ini tidak memecahkan masalah, masih banyak industri yang membuang limbahnya secara sembarangan" Penanganan limbah hanya memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat lainnya" =khir-akhir ini isu lingkungan menjadi #aktor penting dalam persaingan perdagangan global" Perlu antisipasi

(8)

/

terhadap standar internasional dalam sistem manajemen lingkungan misalnya I&% 0, dan ekolabel"

:etode (produksi bersih) meliputi substitusi bahan, modi#ikasi  proses, upgrading  peralatan, dan perancangan ulang produk 

*=nonimus, 2+" egiatan (produksi bersih) meliputi? 0"  penggunaan sumberdaya secara e#isien dan melakukan konser'asi, 2, Penggantian bahan baku dan bahan penolong, 3" :odi#ikasi proses, " ormulasi kembali produk-produk, 1" Pemeliharaan dan peningkatan usaha kebersihan, ." :inimasi penggunaan air, 7" Penggunaan kembali *reuse+ dan daur ulang *recycle+ di lokasi, /" Penerapan tata apik kerumah-tanggaan * good house keeping + dan " pelatihan"

:enurut ;95P *0+ pola pendekatan (produksi bersih) dalam melakukan pencegahan dan pengurangan limbah menggunakan strategi 05@ yaitu  $limination, %euse, %educe, %ecycle, dan  %ecovery&%eclaim" :enurut H *2+ strategi (produksi bersih)  berupa 1@ yaitu %e-thing, %e-use, %eduction, %ecovery and %ecycle" Penekanan pelaksanaan (produksi bersih) adalah pada 2@ pertama yaitu pencegahan dan pengurangan, bila strategi 2@ pertama masih menimbulkan cemaran atau limbah, baru kemudian melakukan strategi 3 @ berikutnya yaitu reuse, recycle dan recovery  sebagai strategi tingkatan pengelolaan limbah" 6ingkatan terakhir dalam  pengelolaan limbah adalah pengolahan dan pembuangan limbah apabila upaya (produksi bersih) sudah tidak dapat dilakukan *Purwanto, 2+"

Be%e&a(a I'" Li#"!a 7a! Peti! %a!i Id"'t&i Pe7a/a#a K")it

Isu lingkungan yang penting dalam memproduksi kulit samak  adalah pemakaian bahan kimia, penggunaan air, kesehatan pekerja dan  bau yang ditimbulkan"

 Bahan kimia

Proses penyamakan kulit memerlukan banyak macam bahan kimia untuk mengubah kulit mentah menjadi kulit tersamak yang lemas, lentur, menarik dan tahan lama" Bahan kimia ini tidak 

(9)

seluruhnya terikat pada substansi kulit tetapi sebagian ditemukan pada limbah cair dan padat yang dihasilkan" Bahan kimia ini dapat mencemari sumber air bagi masyarakat, baik air permukaan maupun air tanah" Bila pemakaian bahan kimia melebihi kebutuhan maka menjadi tidak e#isien, biaya produksi meningkat dan meningkatkan  pencemaran lingkungan" Pemakaian bahan kimia yang e#isien

menurunkan biaya produksi dan menurunkan beban cemaran"

 Penggunaan air 

Produksi kulit samak merupakan industri yang menggunakan  banyak air, oleh karena itu perlu adanya pengukuran dan kontrol konsumsi air, dan ini merupakan langkah penting dalam manajemen air" :inimasi konsumsi air dalam industri kulit dapat dilakukan dengan pengurangan, daur-ulang dan peman#aatan kembali air dalam  proses produksi kulit *I;6&<, 2+" Aika pabrik menggunakan air 

sumur maka penggunaan air yang berlebih dapat mengakibatkan terkurasnya ketersediaan air tanah di masa mendatang atau bagi masyarakat di sekitarnya" Pengurangan pemakaian air *misal dengan low float processing dan bath tipe washing + dapat menekan konsumsi air sampai 3! *I;6<&, 24 =nonimous, 2+" $aur ulang pada tahapan  soaking, liming, unhairing, pickling dan tanning   dapat menghemat pemakaian air 2-! *I;6<&, 2+"

 Kesehatan pekerja

Bahan kimia yang dipakai dalam penyamakan kulit dapat membahayakan pekerja, mereka dapat terkena larutan asam atau basa kuat, menghirup gas-gas beracun, maupun teriritasi oleh logam berat" ejala yang ditimbulkan seperti sesak na#as, iritasi kulit, sampai  pingsan" Pekerja yang kurang sehat dapat menurunkan produkti'itas

kerja"

Cemaran bau

Penyamakan kulit sering menghasilan limbah yang menyengat  baunya" Bau yang tajam dapat merusak kualitas kehidupan dan dapat

(10)

0

mengurangi dukungan masyarakat di sekitar pabrik" Pengendalian bau dengan cara meningkatkan teknik penanganan limbah, atau mendaur-ulang limbah dapat meningatkan hubungan dengan masyarakat sekitar   pabrik"

I/()e/eta'i “P&od"#'i Be&'i$” (ada Pe7a/a#a K")it  Pengawetan kulit (curing)

&ebelum masuk proses penyamakan, kulit mentah setelah lepas dari tubuh ternak harus segera diawetkan dengan garam atau mengeringkannya di bawah sinar matahari agar tidak cepat rusak" <ara C cara pengawetan kulit yang benar akan sangat menentukan kualitas kulit samaknya *=loy, 03+" :etode curing   yang umum digunakan adalah penggaraman, bisa garam kering maupun garam  basah"" aram pengawet dapat dikurangi atau dihilangkan sebagian *sekitar 0!+ dari kulit awetan dengan cara diambil dengan tangan, dikibas -kibaskan maupun diambil secara mekanis dengan sikat atau diputar di dalam drum yang sesuai * perforated drum+ *I;6<&,2+" aram yang diambil dapat digunakan untuk proses pikel asal dilarutkan dan diambil padatannya lebih dulu sebelum digunakan" aram tidak boleh digunakan lagi untuk mengawet kulit karena kandungan bakterinya sangat tinggi *terutama bakteri tahan garam, halo#ilik dan halotoleran+ sehingga akan merusak kulit yang disebut dengan red heat " aram yang sudah digunakan untuk mengawet kulit dapat digunakan kembali *reuse+ sebagai bahan pengawet asal dipanaskan lebih dulu di dalam tanur suhu  o< guna membunuh  bakteri dan menguapkan bahan organiknya" edua metode ini dapat

menjawab permasalahan pencemaran oleh garam baik pencemaran terhadap lahan maupun air tanah" Pengawetan dengan garam tidak  dapat dipandang sebagai teknologi bersih sekalipun  fleshing   telah mengurangi limbah garam" Pengawetan dengan garam merupakan kontributor utama pencemaran garam oleh pabrik penyamakan kulit, sehingga harus dicari pengganti pengawet kulit yang lebih ramah lingkungan" :iwada *20+ telah meneliti penggantian 9a<l dengan <l dengan hasil bahwa kulit yang diawet dengan <l, setelah disamak kulitnya mempunyai kualitas yang sama dengan yang

(11)

00

diawet dengan 9a<l" :iwada berkesimpulan bahwa <l dapat digunakan sebagai pengawet alternati# pengganti garam dapur *9a<l+" aram ini aman digunakan sebagai bahan pengawet dan limbahnya tidak membahayakan tanaman, bahkan berman#aat bagi tanaman karena merupakan unsur hara bagi tamanan" una mengurangi  pemakaian garam maka sebagai bahan baku penyamakan kulit dapat menggunakan kulit segar" 9amun kulit segar ini sangat mudah rusak  dan busuk bila tidak segera disamak" ulit yang tidak segera disamak  harus disimpan pada suhu rendah sekitar o< selama 0/ jam" ulit  juga dapat disimpan dengan es, namun ada kelemahannya yaitu es

mudah mencair, jadi tidak dapat digunakan untuk mengawet kulit terlalu lama" ulit setelah lepas dari tubuh ternak hanya tahan  beberapa jam saja *kurang dari . jam+, bila lebih kulit akan mengalami lisis dan tidak baik lagi untuk disamak *&arkar, 01+" una menghambat pertumbuhan bakteri dan akti'itas en8im, sebaiknya kulit disimpan pada suhu re#rigerasi *dibawah 1o<+" ulit yang ditumpuk   pada suhu ruang juga akan cepat rusak karena metabolisme bakteri

menghasilkan panas, dan ini akan mempercepat kerusakan" %leh karena itu penyimpanan kulit diruangan sebaiknya secara indi'idual dan digantung di dalam ruang dengan suhu rendah" ;ntuk kulit yang akan diantar pulaukan, kulit juga sebaiknya disimpan pada suhu re#rigerasi atau diawet dengan cara dikeringkan dengan sinar  matahari" <ara pengawetan dengan sinar matahari dianjurkan untuk  daerah tropis, namun pengawetan dengan sinar matahari juga ada kekurangannya yaitu kulit tidak mudah dikembalikan pada kondisi semula dan memerlukan waktu yang jauh lebih lama untuk   pembasahan kembali *rehydration+ sewaktu proses perendaman"

 Soaking dan unhairing 

!oaking merupakan tahapan  pre-tanning  paling awal"  !oaking  diperlukan untuk melarutkan dan mengelimir garam dan protein globular yang ada di antara serabut kolagen *amini et al", ---+ " ulit awetan direndam di dalam air dingin untuk menghilangkan garam  pengawet, darah dan kotoran yang melekat, disamping itu juga untuk 

mengembalikan air yang hilang selama pengawetan *&harpouse, 0/34 &arkar, 01+" Perendaman ini dilakukan selama dua jam sampai

(12)

02

 beberapa hari *7 hari+ tergantung pada suhu air *0-2o<+ dan ketebalan kulit" ;ntuk kulit tebal memerlukan waktu yang lebih lama daripada kulit tipis" Perendaman pada suhu tinggi sangat berbahaya karena mikroorganisme tetap dapat berkembang biak dan merusak  kulit" 6eknologi bersih yang dapat diterapkan pada tahapan ini disamping penggunaan antiseptik atau biosid adalah fleshing   setelah  soaking. euntungannya adalah hasil ikutan yang berupa daging dan lemak lebih bersih dan belum terkontaminasi bahan kimia sehingga dapat digunakan sebagai bahan pangan maupun pakan ternak" &ekarang sudah dikembangkan perendaman dengan en8im asal mikroba untuk mempercepat proses produksi kulit samak" Perendaman secara en8imatis dimaksudkan untuk mempercepat proses  pembasahan kembali serta menyerang lemak dan protein non kolagen yang ada diantara serabut kolagen *6hanikai'elan et al  ", 2+, membuang sisa kotoran, #eses dan darah yang menempel di kulit" 5n8im yag digunakan dalam  soaking  kulit adalah protease dan karbohidrase *amini et al",----4 6hanikai'elan et al ", 2+ yang diproduksi oleh bakteri maupun jamur" euntungan pemakaian en8im untuk soaking  adalah memperpendek waktu prosesing, mempermudah  pelepasan  scud , menginisiasi pembukaan serabut kolagen, dan menghasilkan kulit yang halus *amini et al ",---4 6hanikai'elan et  al ", 2+" erugiannya adalah ongkos atau biaya produksi meningkat cukup berarti"

&etelah selesai proses perendaman, kulit dibersihkan secara mekanis dari sisa daging dan lemak" ;ntuk memudahkan pencabutan rambut kulit direndam dalam larutan kapur dan sedikit natrium sul#ida selama satu sampai  hari" =ir yang dipakai sebaiknya juga harus air  dingin, dan rendaman kulit disimpan pada suhu rendah *0o<+" arutan perendaman diaduk secara periodik agar kapur dan natrium sul#ida masuk ke dalam kulit secara merata" Proses liming  kon'ensional menggunakan bahan kimia kapur dan 9a2&" edua

 bahan kima ini merupakan sumber cemaran utama pada air buangan  proses pengapuran" euntungan penggunaan kapur adalah rendahnya kelarutan sehingga kandungan padatan terlarut pada limbah cair  rendah, tetapi ada kekurangannya yaitu dihasilkan limbah padat yang cukup besar" &etelah proses ini selesai rambut dapat dihilangkan secara mudah dengan mesin penghilang rambut atau dikerok dengan

(13)

03

 pisau buang rambut *&harpouse, 0/34 &arkar, 014 %ckerman dan Hansen, 2+" :eskipun beracun, 9a2& merupakan bahan utama

 penghancur epidermis dan rambut pada proses unhairing " 9amun sekarang sudah berkembang beberapa metoda unhairing   yang  bertujuan untuk menyelamatkan wool   atau rambut dan mengurangi  jumlah pemakaian 9a2&, metode ini disebut  'air-save unhairing "

:etode hair-save unhairing  biasanya menggunakan 9a2& kurang dari

0,1! tergantung pada dosis kapur, lamanya proses, ketebalan dan  panjang rambut, ketebalan kulit, pH, suhu, dan intensitas gerakan mekanis yang digunakan" Pemakaian 9a2& lebih dari 0,1! sudah

menyebabkan hancurnya wool  atau rambut *rendrup, 2+" $i Industri besar hair-desolving  menggunakan natrium sul#ida sebanyak  2!, sedangkan hair-saving  menggunakan natrium sul#ida sebesar  0,3!, diikuti dengan en(ymatic unhairing  agar kulit yang dihasilkan  grain nya lebih baik" 6eknik  hair saving dapat menurunkan chemical 

o)ygen demand *<%$+ sebesar 01-2! dan total 9 antara 21-3! *I;<6&, 2+" Hasil yang lebih baik diperoleh bila rambut yang lepas segera disaring, sehingga diperoleh penurunan <%$ dan 9 yang lebih tinggi" $engan adanya peraturan yang lebih ketat terhadap limbah yang dihasilkan, metode unhairing  secara en8imatis lebih dapat diterima oleh industri kulit daripada metode-metode yang lain"  9amun hal ini bukan berarti bahwa metode unhairing   lainnya sudah tidak dilakukan lagi oleh pabrik penyamak" 5n8im yang digunakan sebagai agensia unhairing  biasanya adalah en8im protease" 5n8im  proteolitik ini dapat berasal dari hewan, tanaman, bakteri maupun #ungi *6hanikai'elan et al., 2+" 5n8im keratinase asal  *acillus  subtillis &0 *:acedo et al.,l *21+ + telah digunakan untuk 

dehairing kulit sapi" 5n8im ini akti# pada pH /- sehingga tidak  membahayakan pekerja, sedangkan unhairing   secara kimia pH nya sekitar 02,1" Daktu dehairing  dengan en8im ini sama seperti dehairing secara kimia" Penggunaan en8im biasanya dicampur dengan kapur atau kaolin dan 9a2& dalam jumlah yang relati# kecil *E0!+,

disikatkan pada bagian daging untuk beberapa lama sampai rambut mudah dicabut atau dilarutkan dalam air kapur, kulit direndam atau diputar di dalam drum dengan putaran rendah"  +ehairing   secara en8imatis menghasilkan bulu yang relati# utuh, sehingga kandungan  padatan tersuspensi nya rendah" 5n8im protease spergillus sp dan .

(14)

0

ry(ae  juga telah digunakan untuk   unhairing kulit kambing *6riatmojo et al.,  2+, dengan hasil kulit samak dengan kekuatan #isik sama seperti yang diperlakukan secara kimia"

5n8im alkalin protease mampu mencerna soft keratine pada sel-sel lapisan malpigi dan akar rambut, sehingga rambut dapat dicabut sampai ke akar-akarnya, sedangkan basa dan sul#ida menyerang epidermis dan rambut *hard keratine+, sehingga rambut terpotong- potong bahkan dapat hancur bila pemakaian sul#ida terlalu banyak"

euntungan pemakaian en8im untuk unhairing   adalah rambut yang dihasilkan relati# utuh, pH larutan lebih rendah *sekitar 0+, mengurangi penggunaan sul#ida sekitar .!, serta menurunkan biological o)ygen demand *B%$+ dan <%$ dalam limbah cair sekitar  - 1! lebih rendah daripada unhairing  secara kimia *6riatmojo et  al ", 2+" euntungan lainya adalah diperoleh kulit dengan area yang lebih luas,  grain  lebih bersih, lingkungan lebih baik, dan e#isiensi  penanganan limbah lebih tinggi *amini et al ", ---4 6hanikai'elan et 

al ", 2+" ekurangan en8imatik   unhairing adalah adanya kecenderungan kerusakan kolagen, serat kurang terbuka, kulit tipis, dan biaya untuk bahan kimia lebih tinggi *6hanikai'elan et al ", 2+" &ecara umum metode unhairing  secara en8imatis lebih ramah lingkungan dibanding dengan metode kon'ensional" ;ntuk  menghemat pemakaian bahan kimia dan air dapat dilakukan daur  ulang secara langsung cairan pengapuran, teknologi ini menghemat  pemakaian natrium sul#ida sebesar ! dan kapur sebesar 1! *I;6<&, 2+" 6eknologi ini dapat menurunkan <%$ 3-! dan  9 sebesar 31! pada e#luen campurannya" Pembelahan kulit setelah dikapur juga dapat dipandang sebagai teknologi bersih karena akan menghemat pemakaian bahan kimia dan bahan penyamak serta menghasilkan kulit belahan yang dapat diman#aatkan untuk produksi gelatin *I;6<&, 2+"

 Buang kapur (deliming  "

apur yang tertinggal pada kulit yang telah dibuang rambutnya  biasanya dibuang dengan cara dicuci dengan air selama 2-3 menit,

dan yang terikat secara kimia dihilangkan dengan asam dan garam amonium *&arkar, 01+, kadang-kadang juga ditambahkan sedikit

(15)

01

wetting agent dan sur#aktan untuk mempercepat proses buang kapur" Buang kapur secara kon'ensional dengan garam amonium dihasilkan  9-9H3 sebesar !, ini sangat mencemari lingkungan karena bau dan

si#at racun dari amonia" ;paya untuk mengurangi pencemaran terus dilakukan salah satunya adalah penggunaan <%2  untuk buang kapur"

Buang kapur dengan <%2 bertujuan untuk mengurangi *bukan untuk 

menggantikan+ jumlah garam amonium yang digunakan untuk buang kapur"  +eliming   dengan <%2  saja berjalan sangat lambat sehingga

masih memerlukan penambahan garam amonium untuk mempercepat  proses *Dhite et al " ---+" +eliming  dengan <%2 sangat cocok untuk 

kulit tipis, <%2 *0-0,1! berat kulit+ diinjeksikan langsung ke dalam

drum " Penggunaan <%2  untuk deliming   kulit tipis dapat dianggap

sebagai teknologi bersih karena menghasilkan kulit samak dengan kualitas yang bagus *=loy, 03+" Pada kulit tebal diperlukan  peningkatan suhu cairan sampai 31 o< atau memperpanjang waktu deliming *I;6<&, 2+" :enurut Dhite  et al ",* ---+  deliming  dengan <%2 pada kulit sapi utuh yang dikapur dengan metode

&irolime dan disamak dengan krom daur ulang menghasilkan kulit wet-blue yang lebih bersih dan lebih baik mutunya daripada buang kapur secara kon'ensional"

 Kegiatan di Ruang Penyamakan (Tanning ard operation)

Pada saat ini pabrik penyamak kulit masih menggunakan senyawa krom sebagai bahan penyamak utama, karena kulit yang disamak dengan krom mempunyai kelebihan dibandingkan dengan  bahan penyamak lainnya yaitu lebih lemas, lebih kuat, dan lebih tahan terhadap serangan mikroba *&arkar, 01+" &ampai saat ini belum ada  bahan penyamak yang dapat menggantikan krom *=loy, 034 &arkar, 014 I;6<&, 2+ untuk menghasilkan kulit samak yang sama kualitasnya" Hanya krom 'alensi III saja yang digunakan sebagai  bahan penyamak karena krom 'alensi FI bersi#at sangat toksik dan karsinogenik *I;6<&, 2+" :eskipun demikian kita perlu waspada karena di lingkungan krom 'alensi III ini dapat teroksidasi menjadi krom FI bila terdapat oksidator kuat *:n%2+, serta kondisinya

(16)

0.

semua krom dapat terikat pada kulit, kelebihan krom akan dijumpai  pada limbah cair dan padat" Pada limbah cair krom hanya diijinkan sampai pada le'el 0 ppm saja, sedangkan pada limbah padat sebesar  0gGkg padatan kering *=loy, 03+" andungan krom pada lumpur  dari pengendapan primer dan sekunder dapat mencapai 3! *6riatmojo, 22+" Pemakaian krom yang berlebih merupakan  pemborosan dan meningkatkan biaya untuk pengolahan limbah"

 !aur ulang cairan pikel 

Pikel merupakan proses pengasaman kulit yang telah dihilangkan kapur dan telah di bating " Proses ini sangat penting *terutama bagi kulit yang akan disamak krom+ karena untuk  menyiapkan kondisi kulit agar siap untuk disamak" Penyamakan krom dilakukan pada kondisi yang sangat asam *pH sekitar 2+, untuk  keperluan tersebut digunakan larutan garam *9a<+ dan asam anorganik ataupun organik *&arkar, 01+" una mengendalikan  pemakain garam dan cemaran garam ke lingkungan proses pikel sekarang dikontrol secara ketat *=loy, 03+" Pemakaian larutan pikel dibatasi antara 1-.! dari berat kulit" <airan bekasnya dapat di daur  ulang atau digunakan ulang untuk mengurangi cemaran garam ke lingkungan" &etelah dikumpulkan, cairan bekas disaring dan keasamannya dikontrol di laboraorium dengan menambahkan asam #ormiat dan asam sul#at *=loy, 03+" <ara ini mampu menghemat  pemakaian garam sampai /! dan pemakaian asam berkurang

2-21! *I;6<&, 2+"

 Penghilangan lemak (!egreasing)

&ampai saat ini sol'en untuk degreasing  masih digunakan" Praktek ini dapat dianggap sebagai teknologi bersih jika sol'en dapat diperoleh kembali, cairan ekstraksi didaur-ulang dan lemak alami yang diperoleh dapat diman#aatkan secara komersial *I;6<&, 2+" :etoda degreasing  dengan larutan non sol'en memerlukan banyak  sur#aktan"  $tho)ylated fatty alcohol  disarankan untuk digunakan sebagai pengganti etho)yaled alkylphenol , karena bahan ini mudah didegradasi sehingga tidak mencemari lingkungan *I;6<&, 2+"

(17)

07

 +egreasing idealnya dilakukan pada suhu di atas titik leleh lemak  *2o<+, namun sayangnya kulit akan rusak pada suhu itu karena mendekati suhu kerut kulit *1o<+" $n(ymatic degreasing  hanya cocok  untuk kulit babi, kambing dan domba wool   kasar sedangkan untuk  kulit domba wool  halus tidak cocok karena wool   akan dicerna oleh en8im" 5n8im lipase dikombinasikan dengan sedikit sur#aktan memberi hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode kon'ensional" ipase membebaskan asam lemak yang menyebabkan  penurunan pH degreasing , lipase juga menurunkan jumlah sul#at *polutan terbesar limbah penyamakan kulit+ pada limbah cair" ipase  jika dikombinasi dengan protease pada proses retanning   akan menghasilkan kulit wet-blue yang bersih bebas dari lemak dan kotoran serta seragam warnanya *@ajayshree-@eddy, 27+"

 Reco"er# reused dan recycling cairan penyamak krom

$aur ulang langsung cairan samak krom merupakan cara paling mudah untuk memperoleh kembali *recover + dan menggunakan ulang *reuse+ garam krom untuk menyamak kulit *=loy, 07+" <airan bahan  penyamak krom dapat digunakan kembali untuk menyamak kulit, dengan metode aset-naset dengan hasil kulit wet blue yang kualitasnya sama dengan yang menggunakan cairan penyamak baru *:iwada, 224 &oedarsono dan Prayitno, 22, &ulistiyah dan Daskito, 22+" :etode ini dapat menghemat pemakaian krom sampai 1! *&oelistiyah dan Daskito, 224 I;6<&, 2+ ini juga berarti  penghematan de'isa negara yang cukup tinggi"

rom yang terdapat pada cairan penyamak bekas dapat dipresipitasikan menggunakan natrium karbonat, natrium hidroksida, dan magnesium oksida, sedangkan penambahan polielektrolit akan mempercepat #lokulasi *=loy, 074 I;6<&, 2+" !ludge  atau endapan yang terbentuk dilarutkan ulang dengan asam sul#at, agar  diperoleh hasil yang maksimal pelarutan ulang ini sebaiknya dilakukan pada suhu 7o<" Penggunaan krom daur-ulang ini mengakibatkan warna kulit wet-blue nya sedikit pucat, meskipun tidak   berpengaruh pada si#at #isik lainnya *I;6<&, 2+"

(18)

0/

 Peningkatan penyerapan krom pada kulit 

=gar konsentrasi krom di dalam limbah cair berkurang dapat dilakukan peningkatan penyerapan krom pada kulit dengan cara  pemakaian krom yang mudah bereaksi dengan protein kolagen, meningkatkan basisitas krom serta meningkatkan suhu cairan  penyamak *I;6<&, 2+" Peningkatan penyerapan krom dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain mengubah parameter   penyamakan seperti waktu dan pH, serta penambahan dikarboksilat  pada bahan penyamak maupun cairan penyamak *$a'is dan &croggie,

07+"

$inishing (!yeing dan %at li&uoring)

&aat ini telah tersedia teknologi bersih untuk tahap  finishing  terutama tahap dyeing  dan fat liuoring, khususnya pada penggunaan 8at warna dan pigmen" Pada waktu yang lalu 8at warna mengadung garam krom FI, Pb dan <d" ogam berat ini sangat beracun dan membahayakan pekerja dan konsumen sehingga penggunaannya telah dilarang" Bahan kimia untuk  finishing  harus bebas dari logam berat *I;6<&, 2+" Bahan kimia untuk  finishing  yang menggunakan  pelarut organik sebaiknya diganti dengan bahan yang menggunakan  pelarut air" Penggunaan 8at warna a8o juga sudah ditinggalkan karena mengandung senyawa karsinogenik misalnya ben8idin *I;6<&, 2+" at kimia untuk peminyakan * fat liuoring + menghasilkan limbah yang mengandung senyawa organoklorin yang beracun" &ekarang telah dikembangkan senyawa yang harus ditambahkan ke dalam bahan  fat liuoring  yang mengubah minyak menjadi mikroemulsi, sehingga akan menurunkan <%$ pada limbah cair" Produk-produk seperti ubricant DP dan $ensodul B= memungkinkan dilakukannya retanning, fat liuoring  dan waterproofing secara simultan *=loy, 07+"

(19)

0

Ke'i/(")a

Penyamakan kulit umumnya menggunakan berbagai macam 8at kimia yang berbahaya dan beracun" Bahan-bahan ini sebagian telah diganti dengan bahan yang lebih ramah lingkungan" Pemakaian bahan kimia juga harus dikurangi atau seperlunya saja agar proses produksi lebih e#isien, menghemat biaya untuk bahan kimia serta limbah yang dihasilkan lebih sedikit dan lebih mudah diolah" Pengurangan dan  pencegahan pencemaran menjadi #okus utama implementasi (produksi  bersih)"  %ecover, reuse dan recycle bahan penyamak dilakukan guna lebih meminimasi limbah yang dihasilkan" Implementasi (produksi  bersih) dalam industri penyamakan kulit juga menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja, ketersediaan sumber daya air, penghematan energi listrik, dihasilkan produk yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar global"

(20)

2

PUSTAKA

6hanikai'elan et al ", 2

=loy, :" 03" Introduction o# <leaner eather Production methods- prospects and constrains" rendrup" 9airobi" http?GGwww"

cepis"ops-oms"orgGchrom-rep0/.G#ullteJs"

=nonimus, 2" eather Processing? <leaner production act &heet and @esource uide" ='ailable at http? www"encapa#rica"orgG 5&&==Gleather"pd# 

Bailey, $"" 07" Handling, rading and <uring o# Hide and &kins"

Iedi%)e Meat

B78P&od"1t'. =":" Pearson and 6"@" $utson 5dts" 5lse'ier =pp" &c"  9ew Kork"

<assano, =", @" :olinari and 5" $rioli" 0" &a'ing Dater and <hemicals in 6anning Industry by :embrane Processes" 9at. S1i. Te1$" Fol  *-1+? 3-1"

$a'is, :"H" and &croggie, 07" 6heory and Practice o# $irect <hrome iLuor @ecycling" <ongress o# the I;6<& in Fersailles, -.th &eptember 07"

5rli8a 9" 2.G (produksi bersih)" :ateri Pelatihan $osen P69 dan P6& se Aawa C Bali dalam Bidang =udit ingkungan, Bogor" 00-2 &eptember 00-2.

onseca =", :"=" and @ui ="@" Boa'entura" 07" <hromium Precipitation #rom 6anning &pent iLuor ;sing Industrial =lkaline @esidues? = <omparati'e &tudy"9a'te Maa!e/et" Fol 07*+? 20-2"

rendrup, D" 2" Hair-sa'e ;nhairing :ethods in eather  Processing" @egional Programme #or Pollution <ontrol in the 6anning Industry in &outh 5ast =sia" ;9I$%"

International ;nion o# eather 6echnologist and <hemist &ocieties *I;6<&+" 2" I;5 @ecommendations on <leaner  6ehnologies #or eather Production" ='ailabble at http?GGwww" google"co"id

amini, 9"@", <" Hemachander, A" eraldine &andana :ala and @" Pu'anakhrisnan" ---" :icrobial 5n8yme 6echnology as =lternati'e to <on'entional <hemists in eather Industry" $epartment o# Biotechnology, <entral eather @esearch Institute, =dyar"

(21)

20

H, 23" ebijakan 9asional (Produksi Bersih)" Aakarta"

:iwada, I"9"&" 22" ualitas ulit /et-blue Hasil Penyamakan dengan %euse rom $itinjau dari &i#at isik dan imia &ebagai Indikatornya" Prosiding &eminar 9asional II Indus"tri ulit aret dan Plastik" Kogyakarta, 27 Auni 22"

%ckerman, H"D" and <"" Hansen" 2" =nimal By-product Processing M ;tili8ation <@< Press" Dashington"

Purwanto" 2" Penerapan 6eknologi (Produksi Bersih) untuk  :eningkatkan 5#isiensi dan :encegah Pencemaran Industri" Pidato Pengukuhan uru Besar ;ni'ersitas $iponegoro" &emarang"

@ajayshree-@eddy" 27" =d'ance in &tabilised 5n8yme #or eather  Processing" Buckman aboratories"

&arkar, "6" 01"T$eo&7 ad P&a#ti1e o- Leat$e& Ma"-a1t"&e" @e'ised ed" 6he =uthor" :adras"

&oedarsono, A"D" dan Prayitno" 22" Pengolahan dan Peman#aatan embali imbah rom untuk industri Penyamakan ulit"

P&o'idi! Se/ia& 9asional II Industri ulit aret dan Plastik" Kogyakarta, 27 Auni 22"

&ulistiyah dan &" Daskito" 22" Penerapan 6eknologi @eco'ery dan @euse =ir imbah rom pada Industri Penyamakan ulit"

P&o'idi! Se/ia& 9asional II Industri ulit aret dan Plastik" Kogyakarta, 27 Auni 22"

Diegant, D":", 6"A"A" alker, F"9" &ontakke and @"@" waag" 0" ull &cale 5Jperience with 6annery Dater :anagement? =n Integrated =pproach"9at. S1i. Te1$. Fol" 3*1+? 0.-07."

6riatmojo, &" 22" ajian @eduksi <r*FI+ umpur ering imbah Penyamakan ulit" Di'e&ta'i S:" Program Pascasarjana" Institut Pertanian Bogor" Bogor"

;95P" 0" Pollution, Pre'ention and =batemant Hanbook? 6oward <leaner Production" Dashington"

Dhite, H" ", <" =" :oney, A" :" Poole, and $" aramoshos" ---" <arbon $ioJide $eliming o# ull 6hicness Hide" <&I@% eather @esearch <enter" Fictoria"

(22)

6ujuan produksi bersih

Pada produk, (produksi bersih) bertujuan untuk mengurangi dampak negati# terhadap lingkungan selama daur hidup produk, mulai dari pengambilan bahan baku, sampai ke pembuangan akhir produk  tersebut * Purwanto, 2+

egiatan (produksi bersih) meliputi?

0" penggunaan sumberdaya secara e#isien dan melakukan konser'asi 2" Penggantian bahan baku dan bahan penolong,

3" :odi#ikasi proses,

" ormulasi kembali produk-produk,

1" Pemeliharaan dan peningkatan usaha kebersihan, ." :inimasi penggunaan air,

7" Penggunaan kembali *reuse+ dan daur ulang *recycle+ di lokasi, /" Penerapan tata apik kerumah-tanggaan * good house keeping +" " pelatihan"

:enurut ;95P *0+ pola pendekatan (produksi bersih) dalam melakukan pencegahan dan pengurangan limbah menggunakan strategi 05@ yaitu  $limination, %euse, %educe, %ecycle, dan  %ecovery&%eclaim" :enurut H *2+ strategi (produksi bersih)  berupa 1@ yaitu %e-thing, %e-use, %eduction, %ecovery and %ecycle" Penekanan pelaksanaan (produksi bersih) adalah pada 2@ pertama yaitu pencegahan dan pengurangan, bila strategi 2@ pertama masih menimbulkan cemaran atau limbah, baru kemudian melakukan strategi 3 @ berikutnya yaitu reuse, recycle dan recovery  sebagai strategi tingkatan pengelolaan limbah" 6ingkatan terakhir dalam  pengelolaan limbah adalah pengolahan dan pembuangan limbah apabila upaya (produksi bersih) sudah tidak dapat dilakukan *Purwanto, 2+"

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian tepung cangkang kepiting pada beberapa masa inkubasi tidak berbeda nyata terhadap perubahan pH tanah dan Aldd tanah Ultisol.

Tuliskan huruf yang tepat untuk setiap kalimat yang benar di dalam kotak yang tersedia.. Putri Bersisik adalah gambaran lainnya untuk putri

Melalui kegiatan mengapresiasi karya sastra, dalam hal ini mengenai warna lokal (local colour) yang terdapat dalam novel Maryamah Karpov karya Andrea Hirata, diharapkan siswa dapat

Key-logging software may be included in a malware package that is downloaded onto a computer without the owner of the computer's knowledge; hackers can use it to easily

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan keausan akibat beban gelinding-gesek dari perlakuan quench-hardening pada material baja AISI 1065.. Untuk

[r]

Perpustakaan Universitas Negeri Medan , collection Repository, 2015 &lt;http://library.unimed.ac.id/&gt;. Sonof-sumatera, Penelusuran menggunakan Booleanmagic, 2015, &lt;http://

Čisti usevi ovsa i stočnog graška su imali značajno manji prinos sveže i suve biomase u odnosu na smeše graška i ovsa (Tabela 4), čime se još jednom potvrđuje da je interspecijska