• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SEMARANG"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KOTA SEMARANG

2017

(2)
(3)
(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Semarang ibukota Provinsi Jawa Tengah terletak pada jalur utama Jakarta – Surabaya. Posisi Kota Semarang menjadi strategis karena merupakan simpul utama Provinsi Jawa Tengah di sisi utara. Kota Semarang terletak di tengah-tengah Pulau Jawa pada garis 60 50’ – 70 10’

Lintang Selatan dan garis 1090 35’ – 1100 50’ Bujur Timur dengan luas

sekitar 373,70 km2 dan panjang garis pantai 25 kilometer.

Pada saat ini kondisi Kota Semarang mengalami penurunan kualitas lingkungan akibat dari perkembangan pembangunan yang pesat dan kekurangsempurnaan dalam proses pengambilan keputusan di dalam penyelengggaraan pembangunan yang belum mengintegrasikan aspek lingkungan hidup, aspek ekonomi, dan aspek sosial. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan dampak yang ditimbulkan dan daya dukung lingkungan yang ada yang menyeimbangkan antara tiga kepentingan yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial, merupakan suatu keharusan yang harus dilaksanakan.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangannya, berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah sesuai dinamika pembangunan.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem

(5)

2 Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang mengamanatkan kepada Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra). Selanjutnya untuk mengetahui pencapaian kinerja sasaran strategis SKPD sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra SKPD perlu disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP).

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menyebutkan bahwa seluruh Kepala OPD wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP), tidak terkecuali dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang yang merupakan salah satu OPD di Pemerintah Kota Semarang yang tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang Lingkungan Hidup, bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sub urusan persampahan dan air limbah serta bidang Kehutanan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

LKjIP juga dimaksudkan sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun mendatang, khususnya dalam perencanaan kinerja di tahun mendatang dan sebagai bukti akuntabilitas kepada Publik atas penggunaan sumber daya dalam rentang waktu satu tahun

B. Gambaran Umum Organisasi

1). Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi a. Kedudukan

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang merupakan Dinas yang dibentuk dari penggabungan dua perangkat daerah, antara Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan Dinas Kebersihan dan

(6)

3 Pertamanan, Khususnya pada bidang kebersihan.

Pembentukan Dinas Lingkungan Hidup berdasarkan pada:

i. Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Semarang .

ii. Peraturan Walikota Nomor 72 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang

b. Tugas

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Semarang dan Peraturan Walikota Nomor 72 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, disebutkan bahwa Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang Lingkungan Hidup, bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sub urusan persampahan dan air limbah serta bidang Kehutanan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

c. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang mempunyai fungsi :

i. Perumusan kebijakan Bidang Penataan Lingkungan, Bidang Pengelolaan Sampah, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup, Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan, dan UPTD;

(7)

4 Walikota;

iii. Pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan program/kegiatan Kesekretariatan, Bidang Penataan Lingkungan, Bidang Pengelolaan Sampah, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup, Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan, dan UPTD;

iv. Penyelenggaraan pembinaan kepada bawahan dalam lingkup tanggungjawabnya;

v. Penyelenggaraan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai;

vi. Penyelenggaraan kerjasama Bidang Penataan Lingkungan, Bidang Pengelolaan Sampah, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup, Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan, dan UPTD; vii. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Lingkungan Hidup; viii. Penyelenggaraan program dan kegiatan Bidang Penataan

Lingkungan, Bidang Pengelolaan Sampah, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup, Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan, dan UPTD;

ix. Penyelenggaraan penilaian kinerja Pegawai;

x. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan Bidang Penataan Lingkungan, Bidang Pengelolaan Sampah, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup, Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan, dan UPTD;

xi. Penyelenggaraan laporan pelaksanaan program dan kegiatan; dan

xii. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.

(8)

5 Yang dijabarkan kedalam fungsi sekretariat dan bidang- bidang di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang adalah sebagai berikut :

a. Sekretariat

Sekretariat mempunyai fungsi :

1) perencanaan program, kegiatan dan anggaran; 2) pendistribusian tugas kepada bawahan;

3) pemberian petunjuk kepada bawahan;

4) penyeliaan tugas bawahan dalam lingkup tanggungjawabnya;

5) pelaksanaan kegiatan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai; 6) pengkoordinasian tugas-tugas kesekretariatan, Bidang

Penataan Lingkungan, Bidang Pengelolaan Sampah, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup, Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan, dan UPTD;

7) pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah lainnya dan instansi terkait;

8) pelaksanaankegiatan penyusunan kebijakan di subbagian perencanaan dan evaluasi, keuangan dan aset, umum dan kepegawaian;

9) pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja, dan Rencana Kinerja Tahunan;

10) pelaksanaan koordinasi dan verifikasi penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Lingkungan Hidup;

11) pelaksanaan kegiatan fasilitasi Reformasi Birokrasi Dinas Lingkungan Hidup;

(9)

6 Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Lingkungan Hidup;

13) pelaksanaan kegiatan penyusunan bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota;

14) menyiapkan kegiatan penyusunan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

15) pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan penatausahaan keuangan Dinas Lingkungan Hidup;

16) pelaksanaan pengelolaan gaji dan tunjangan PNS di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup;

17) pelaksanaan tatakelola persuratan, kearsipan, kepustakaan, dokumentasi, keprotokolan dan kehumasan Dinas Lingkungan Hidup;

18) pelaksanaan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;

19) pelaksanaan penyediaan akomodasi dan jamuan rapat atau pertemuan, dan kunjungan tamu di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup;

20) pelaksanaan kegiatan Pengadaan Peralatan gedung kantor, barang inventaris, dan pemeliharaan prasarana dan sarana kantor;

21) pelaksanaan penatausahaan barang pakai habis dan barang milik daerah;

22) pelaksanaan pengelolaan kepegawaian di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup;

23) pelaksanaan pengelolaan sistem informasi dan Komunikasi Dinas Lingkungan Hidup;

24) pelaksanaan penyusunan dan pelayanan data dan informasi di Dinas Lingkungan Hidup;

25) pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai dalam lingkup tanggungjawabnya;

(10)

7 26) pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan

kegiatan;

27) pelaksanaan penyusunan laporan program dan kegiatan; dan

28) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

b. Bidang Penataan Lingkungan Hidup mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi tugas Seksi Instrumen Penataan Lingkungan, Seksi Pengkajian Dampak Lingkungan, dan Seksi Pencegahan Pencemaran B3 dan Limbah B3.

Bidang Penataan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi : 1) perencanaan program, kegiatan dan anggaran; 2) pendistribusian tugas kepada bawahan;

3) pemberian petunjuk kepada bawahan;

4) penyeliaan tugas bawahan dalam lingkup tanggungjawabnya;

5) pelaksanaankegiatan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai; 6) pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah lainnya

dan instansi terkait;

7) pelaksanaan kegiatan penyusunan kebijakan di Bidang Penataan Lingkungan Hidup;

8) pelaksanaan kegiatan Seksi Instrumen Penataan Lingkungan, Seksi Pengkajian Dampak Lingkungan, dan Seksi Pencegahan Pencemaran B3 dan Limbah B3;

9) pelaksanaankegiatan penyusunan data dan informasi di BidangPenataan Lingkungan Hidup;

10) pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan di BidangPenataan

(11)

8 Lingkungan Hidup;

11) pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai di lingkungan Bidang Penataan Lingkungan Hidup;

12) pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan;

13) pelaksanaan penyusunan laporan program dan kegiatan; 14) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

c. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi Seksi Pengembangan Potensi dan Kemitraan, Seksi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Sampah, dan Seksi Operasional Pengelolaan Sampah.

Bidang Pengelolaan Sampah mempunyai fungsi : 1) perencanaan program, kegiatan dan anggaran; 2) pendistribusian tugas kepada bawahan;

3) pemberian petunjuk kepada bawahan;

4) penyeliaan tugas bawahan dalam lingkup tanggungjawabnya;

5) pelaksanaan kegiatan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai; 6) pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah lainnya

dan instansi terkait;

7) pelaksanaan kegiatan penyusunan kebijakan di Bidang Pengelolaan Sampah;

8) pelaksanaan kegiatan Seksi Pengembangan Potensi dan Kemitraan, Seksi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Sampah, dan Seksi Operasional Pengelolaan Sampah; 9) pelaksanaankegiatan penyusunan data dan informasi di

(12)

9 Bidang Pengelolaan Sampah;

10) pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan di Bidang Pengelolaan Sampah;

11) pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai di lingkungan Bidang Pengelolaan Sampah;

12) pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan;

13) pelaksanaan penyusunan laporan program dan kegiatan; dan

14) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

d. Bidang Pegendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi Seksi Pengendalian Pencemaran dan Limbah Cair, Seksi Konservasi Keanekaragaman Hayati, dan Seksi Pemulihan Lingkungan dan Perubahan Iklim.

Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

1) perencanaan program, kegiatan dan anggaran; 2) pendistribusian tugas kepada bawahan;

3) pemberian petunjuk kepada bawahan;

4) penyeliaan tugas bawahan dalam lingkup tanggungjawabnya;

5) pelaksanaan kegiatan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai;

6) pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah lainnya dan instansi terkait;

(13)

10 7) pelaksanaan kegiatan penyusunan kebijakan di Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup;

8) pelaksanaan kegiatan Seksi Pengendalian Pencemaran dan Limbah Cair, Seksi Konservasi Keanekaragaman Hayati, dan Seksi Pemulihan Lingkungan dan Perubahan Iklim;

9) pelaksanaankegiatan penyusunan data dan informasi di Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup;

10) pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan per-tanggungjawaban keuangan di bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup;

11) pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai di lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup;

12) pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan;

13) pelaksanaan penyusunan laporan program dan kegiatan; dan

14) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

e. Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan, Seksi Pengawasan Lingkungan, dan Seksi Pengembangan Kearifan Lokal dan Pemberdayaan.

(14)

11 Fungsi Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan

mempunyai fungsi :

1) perencanaan program, kegiatan dan anggaran; 2) pendistribusian tugas kepada bawahan;

3) pemberian petunjuk kepada bawahan;

4) penyeliaan tugas bawahan dalam lingkup tanggungjawabnya; 5) pelaksanaan kegiatan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai; 6) pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah lainnya dan

instansi terkait;

7) pelaksanaan kegiatan penyusunan kebijakan di Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan;

8) pelaksanaan kegiatan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan, Seksi Pengawasan Lingkungan, dan Seksi Pengembangan Kearifan Lokal dan Pemberdayaan;

9) pelaksanaan kegiatan penyusunan data dan informasi di Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan;

10) pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan di Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan;

11) pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai di lingkungan Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan;

12) pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan; 13) pelaksanaan penyusunan laporan program dan kegiatan; dan 14) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.

2) Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Semarang, Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari:

(15)

12 a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri atas :

1. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi; 2. Subbagian Keuangan dan Aset; dan 3. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Bidang Penataan Lingkungan, terdiri atas : 1. Seksi Instrumen Penataan Lingkungan

2. Seksi Pengkajian Dampak Lingkungan; dan

3. Seksi Pencegahan Pencemaran B3 dan Limbah B3.

d. Bidang Pengelolaan Sampah, terdiri atas :

1. Seksi Pengembangan Potensi dan Kemitraan;

2. Seksi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Sampah; dan 3. Seksi Operasional Pengelolaan Sampah.

e. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup, terdiri atas :

1. Seksi Pengendalian Pencemaran dan Limbah Cair; 2. Seksi Konservasi Keanekaragaman Hayati; dan 3. Seksi Pemulihan Lingkungan dan Perubahan Iklim.

f. Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan terdiri atas: 1. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan 2. Seksi Pengawasan Lingkungan; dan

3. Seksi Pegembangan Kearifan Lokal dan Pemberdayaan. g. UPTD, terdiri atas :

1. UPTD Laboratorium Lingkungan; 2. UPTD Tempat Pemrosesan Akhir; 3. UPTD Pengelolaan Air Limbah; 4. UPTD Kebersihan Wilayah I; 5. UPTD Kebersihan Wilayah II;

(16)

13 6. UPTD Kebersihan Wilayah III;

7. UPTD Kebersihan Wilayah IV; 8. UPTD Kebersihan Wilayah V; 9. UPTD Kebersihan Wilayah VI; 10. UPTD Kebersihan Wilayah VII; dan 11. UPTD Kebersihan Wilayah VIII; h. Jabatan Fungsional.

Adapun Bagan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang adalah sebagaimana terlampir.

(17)

14

BAGAN ORGANISASI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

SEKRETARIS

SUB BAG KEUANGAN DAN ASET SUB BAG UMUM

DAN KEPEGAWAIAN

SUB BAG PERENCANAAN DAN

EVALUASI

UPT KEBERSIHAN WILAYAH I s/d VIII KEPALA BIDANG PENATAAN LINGKUNGAN BIDANG PENGELOLAAN SAMPAH BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KONSERVASI

LINGKUNGAN HIDUP

BIDANG PENGAWASAN DAN PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN

SEKSI PENCEGAHAN PENCEMARAN B3 DAN

LIMBAH B3

SEKSI PENGKAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN

SEKSI INSTRUMEN PENATAAN LINGKUNGAN

SEKSI OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH SEKSI SARPRAS PENGELOLAAN

SAMPAH SEKSI PENGEMBANGAN POTENSI DAN KEMITRAAN

SEKSI PEMULIHAN LINGKUNGAN DAN PERUBAHAN IKLIM

SEKSI KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI

SEKSI PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN LIMBAH CAIR

SEKSI PENGEMBANGAN KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN SEKSI PENGAWASAN LINGKUNGAN

SEKSI PENGADUAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA

LINGKUNGAN KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

UPT TPA JATIBARANG UPT PENGELOLAAN AIR

(18)

15

III b

(19)

15

3). Sumber Daya DLH Kota Semarang

Sumberdaya manusia merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh instansi/ Dinas usaha, karena kinerja para pegawai akan menentukan tingkat kinerja instansi/ Dinas usaha tersebut. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Semarang memiliki sumberdaya manusia sebanyak 252 (dua ratus lima puluh dua) orang, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.1.

Komposisi Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang

No Bagian/ Bidang

PNS

Jumlah Struktural (orang)

Staf Es. II Es. III Es. IV

I. Kepala Dinas Lingkungan Hidup 1 1

1. Sekretaris 1 1

a. Subag. Umum dan Kepegawaian 1 12 13

b. Subag. Keuangan dan Aset 1 8 9

c. Subag. Perencanaan dan Evaluasi 1 2 3

2. Bidang Penataan Lingkungan 1 1

a. Seksi Instrumen Penataan Lingkungan 1 2 2

b. Seksi Pengkajian Dampak Lingkungan 1 4 3

c Seksi Pencegahan Pencemaran B3 dan Limbah B3

1 1 2

3. Bidang Pengelolaan Sampah 1 1

a. Seksi Pengembangan Potensi dan Kemitraan

1 5 6

b. Seksi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Sampah

1 40 41

11c. Seksi Operasional Pengelolaan Sampah. 1 94 95

4. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup

1 1

a. Seksi Pengendalian Pencemaran dan Limbah Cair;

1 3 4

b. Seksi Konservasi Keanekaragaman Hayati 1 2 3

c. Seksi Pemulihan Lingkungan dan Perubahan Iklim

1 3 4

5. Bidang Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan

1 1

a. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan

1 4 5

b. Seksi Pengawasan Lingkungan 1 2 3

c. Seksi Pegembangan Kearifan Lokal dan Pemberdayaan

1 2 3

6. UPTD

a. UPTD Laboratorium Lingkungan - - 12 12

b. UPTD Tempat Pemrosesan Akhir 1 1 3 5

(20)

16

UPTD Kebersihan Wilayah I 1 1 2 4

UPTD Kebersihan Wilayah II 1 1 2 4

UPTD Kebersihan Wilayah III 1 1 2 4

UPTD Kebersihan Wilayah IV 1 1 2 4

UPTD Kebersihan Wilayah V 1 1 2 4

UPTD Kebersihan Wilayah VI 1 1 2 4

UPTD Kebersihan Wilayah VII 1 1 2 4

UPTD Kebersihan Wilayah VIII 1 1 2 4

Jumlah 1 5 25 10 212 252

Berdasarkan status dan golongannya, pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang didistribusikan sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.2.

Distribusi Berdasarkan Status Pegawai

No Status Jumlah

1. Aparatur Sipil Negara (ASN) 111

2. Non Aparatur Sipil Negara (ASN) 141

Total 252

Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2017

Tabel 1.3.

Distribusi Berdasarkan Esselonering Pegawai

No Unit Kerja Esselon Jumlah

1. Kepala Dinas Eselon II/a 1

2. Sekretaris Eselon III/a 1

3. Kepala Bidang Eselon III/a 4

4. Kasubag/ Kepala Seksi/ Kepala

UPTD Eselon IV/a

25

5. Ka subag TU UPTD Eselon IV/b 10

Total 41

(21)

17 Jumlah pegawai tersebut terdiri dari pejabat struktural sebanyak 39 (tiga puluh Sembilan) orang yang terdiri dari pejabat Eselon II sebanyak 1 (satu) orang, Eselon III sebanyak 5 (lima) orang, Eselon IVa sebanyak 25 (dua puluh lima) orang, Eselon IV b sebanyak 10 (sepuluh) orang dan staf sebanyak 212 (Dua ratus lima belas) orang.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya didukung dengan sumber daya manusia aparatur yang memadai dengan kualifikasi pendidikan sebagai berikut :

Tabel 2.4. Sebaran PNS pada Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota Semarang Menurut Tingkat Pendidikan PerJabatan

No Jabatan S3 (Orang) S2 (Orang) S1/D4 (Orang) D3 (Orang) SLTA (Orang) SLTP (Orang) SD (Orang) Jumlah (Orang) L P L P L P L P L P L P L P 1. Eselon II - - 1 - - - 1 2. Eselon III - - 2 2 1 - - - 5 3. Eselon IVa - - 3 3 10 7 2 - - - 25 4 Eselon IVb - - - - 2 5 2 - 1 - - - 10 5. Staf - - 2 - 20 47 3 1 137 2 - - - - 212 JUMLAH - - 8 5 33 59 7 1 138 2 - - - - 253

Staf Dinas Lingkungan Hidup diharapkan mempunyai pengetahuan teknis, kemampuan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak, memahami, dan berpengalaman dalam pengelolaan lingkungan, proses-proses industri dan teknologi produksi bersih. Kemampuan dalam melakukan pengukuran berbagai parameter lingkungan. Selain itu juga harus mampu berkomunikasi secara efektif dan memberikan pelayanan informasi.

Gambar 2.2 Sebaran Karyawan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang berdasarkan Tingkat Pendidikan

(22)

18

4). Sarana dan Prasarana

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang didukung dengan ketersediaan sarana prasarana yang memadai sehingga dapat lebih optimal, efektif dan efisien sehingga dengan struktur kelembagaan yang masih baru tentunya masih memiliki keterbatasan yang perlu segera dibenahi. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5. Sarana dan Prasarana Kantor

1. Kendaraan Bermotor :

NO JENIS KENDARAAN NO. STNK TAHUN A Roda Empat berjumlah 9 buah

1 Mobil Toyota Inova H 47 A 2007 2 Mobil Toyota Kijang H 9518 SA

3 Mobil Toyota Hilux Pic’up H 9566 AH 2015 4 Mobil Toyota Avanza H 9526 SA 2008 5 Mobil Toyota Avanza H 9524 RS 2009 6 Mobil Toyota Avanza H 9516 TS 2013 7 Mobil Toyota Avanza H 79 A 2005 8 Mobil Ford Ranger 2,5 L H 9579 YY 2009 9 Mobil APV H 9527 TS 2013 10 Mobil Nisan Navara H 9584 AH 2015

(23)

19

1 Motor Honda Supra 125 cc H 9963 MA 2015 2 Motor Honda Revo H 9968 QS 2009 3 Motor Honda Revo H 9967 QS 2009 4 Motor Honda Revo H 9717 RS 2007

2. Barang Aset Tetap Lainnya

NO NAMA BARANG JUMLAH 1 Mesin ketik kecil 2 buah 2 Mesin ketik besar 4 buah 3 Meja rapat 9 buah 4 Meja staf 63 buah 5 Meja resepsionis 2 buah 6 Meja komputer 7 buah 7 Meja kecil 3 buah 8 Meja pimpinan kecil 1 buah 9 Kursi bundar 5 buah 10 Kipas angin 2 buah 11 Dispenser 2 buah 12 Meja Kaca Eselon III 3 buah 13 Kursi Eselon III 3 buah 14 Kursi Eselon IV 14 buah 15 Meja kursi tamu 2 buah 16 Kursi staf 46 buah 17 OHP 1 buah 18 Kulkas 2 buah 19 Stabiliser 3 buah 20 Handycham 2 buah 21 Filling Kabinet Besi 10 buah 22 Filling Kabinet Kayu 3 buah 23 Vacuum cleaner 1 buah 24 Kursi tamu 2 buah 25 TV 2 buah 26 Komputer 16 buah 27 Printer 15 buah 28 Almari arsip 4 buah 29 Almari arsip kayu 4 buah 30 Meja staf abu-abu 10 buah 31 Kursi rapat 8 buah

(24)

20

NO NAMA BARANG JUMLAH 32 Papan informasi lingkungan 1 buah 33 Alat pengambil sampel air 1 buah 34 Gudang kantor 1 buah 35 Pendingin balik 4 buah 36 Mesin pemotong rumput 2 buah 37 Almari asam 1 buah 38 Oven 1 buah 39 Alat uji kadar minyak dan lemak

dalam air

1 buah 40 Alat uji partikulat udara 1 buah 41 Solvent reclaimer 1 buah 42 Telepon PABX 1 buah 43 Almari arsip kaca 1 buah 44 Papan informasi 5 buah 45 GPS 2 buah 46 AC 21 buah 47 Kamera digital 4 buah 48 Note book 6 buah 49 Separating funnel Cap 1.000 20 buah 50 Smoking area 1 buah 51 IPAL laboratorium 1 buah 52 Gudang TPS B3 1 buah 53 Ruang timbang 1 buah 54 Kanopi 1 buah 55 Facsimile 1 buah 56 Brankas 1 buah 57 Kursi lipat 20 buah 58 Tabung pemadam 3 buah 59 White board 2 buah 60 Green house 1 buah 61 Pencacah sampah 1 buah 62 Gerobak sampah 1 buah 63 Alat bor biopori 1 buah 64 Tempat pilah sampah 1 buah 65 Tempat sampah 2 buah 66 Kursi lipat 50 buah 67 IPAL Komunal 1 unit

(25)

21

NO NAMA BARANG JUMLAH 68 Genset 1 buah 69 Buku 23 buah 70 Alat uji emisi cerobong 1 buah

3. Barang Aset Operasional Kebersihan

No. Jenis Peralatan Jumlah Keterangan

1 Truck hidrolik/Arm Roll 161 unit - operasional lapangan : 91 unit - rusak/ usulan penghapusan : 70 unit 2. Dump Truck 41 unit -operasional di lapangan : 25 unit

-rusak/usulan penghapusan : 16 unit 3. Kontainer 409 buah -operasional di lapangan : 399 buah 4. Road Sweeper 2 unit -operasional di lapangan : 2 unit 5. Truck tangki 15 unit -operasional lapangan : 5 unit - rusak : 10 unit 6. Crane / Lift 4 unit -rusak : 4 unit

7. Trailer urinoir 2 buah 2 mobil toilet 8. Titik TPS 268 titik

9. Depo Kontainer 200 buah

10. Alat berat 10 unit TPA : 8 unit IPLT : 2 unit

11. Truck kompactor 4 unit Operasional : 4 unit 12. Kendaraan Roda

empat

35 unit 18 operasional, 6 rusak

13. Kendaraan Roda Tiga

56 unit 10 Operasional , 46 rusak

Ketersediaan anggaran belanja daerah yang dialokasikan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang tidak kalah pentingnya dalam menentukan pencapaian program dan kegiatan yang telah diamanatkan dalam rencana kerja tahun 2017, walaupun disadari masih banyak program dan kegiatan yang belum tersentuh dengan baik sehingga diperlukan perencanaan dan alokasi anggaran yang memadai. Untuk tahun anggaran 2017, jumlah anggaran yang dialokasikan untuk belanja langsung sebesar Rp.

98.609.856.000,- (Sembilan puluh delapan milyar enam ratus Sembilan

(26)

22 Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, agar anggaran yang ada dapat lebih dioptimalkan dalam mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan di bidang Lingkungan Hidup, bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sub urusan persampahan dan air limbah serta bidang Kehutanan meliputi penataan lingkungan, pengelolaan sampah, pengendalian pencemaran dan konservasi Lingkungan Hidup, Pengawasan dan Pemberdayaan Lingkungan serta operasional UPTD maka perlu senantiasa melakukan koordinasi, sinkronisasi dan implementasi yang diterapkan di dalam melaksanakan tugas-tugas pokok dan fungsi.

(27)

22

C. Permasalahan Utama

Dalam upaya memahami permasalahan lingkungan hidup strategis seringkali kita terjebak ke dalam perspektif sektoral dan parsial. Ahli ekonomi akan terfokus perhatiannya pada kendala dan potensi pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Sementara pemerhati sosial akan mempertanyakan seberapa besar kesejahteraan masyarakat sudah cukup merata. Sedangkan dalam perspektif Pakar lingkungan hidup akan selalu mempertanyakan daya dukung lingkungan daerah dalam menyangga aktivitas ekonomi maupun sosial. Demikian seterusnya para pakar di bidang masing-masing cenderung memfokuskan perhatiannya hanya pada bidang dan disiplin ilmunya sendiri.

Pengelolaan lingkungan hidup saat ini sudah mengalami pergeseran paradigma. Awalnya lingkungan hidup hanyalah suatu entitas pasif yang hanya menerima dampak dari setiap pembangunan yang terjadi. Namun saat ini mengelola lingkungan tidak hanya sekedar mengelola dampak yang terjadi, akan tetapi pada hakekatnya adalah mengelola sumber daya secara umum.

Pengelolaan sumberdaya dapat dimulai dari kemampuan memelihara sumberdaya alam yang ada (air, udara, energi, tanah/lahan dan biota). Kemudian sumber daya tersebut menjadi bahan baku atau tempat dimana pembangunan terjadi baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat. Pembangunan yang baik akan memberikan manfaat maksimal dan menghasilkan sumber daya yang tersisa minimal (sustainable development). Sebaliknya pembangunan yang buruk adalah pembangunan yang tidak efisien, tidak memberi manfaat banyak dan menghasilkan banyak masalah.

Berdasarkan pengamatan dan analisis, maka permasalahan Utama (strategic issued) yang sedang dihadapi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :

1. Tingginya pencemar pada media lingkungan (air, tanah dan udara) yang berdampak pada menurunnya fungsi dan kualitas lingkungan

2. Perubahan Iklim

3. Meningkatnya Pencemaran air yang disebabkan oleh buangan limbah domestik ke badan air

4. Menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup kota akibat laju pembangunan meningkat, jumlah kepadatan penduduk yang semakin tinggi, serta peningkatan

(28)

23

5. Keterbatasan infrastruktur dan sistem informasi lingkungan hidup yang dapat menghambat akses terhadap pengetahuan penerapan teknologi ramah lingkungan

6. Menurunnya kualitas lingkungan di wilayah pesisir akibat abrasi dan pencemaran 7. Belum optimalnya peran serta dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan

lingkungan hidup

D. Sistematika Penulisan Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

Substansi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota Semarang tahun 2016 dalam dokumen ini disajikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Gambaran Umum Organisasi C. Sumberdaya Manusia

D. Sarana dan Prasarana

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja A. Rencana Strategis

B. Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Akuntabilitas Keuangan

Bab IV . Penutup Lampiran – lampiran

(29)
(30)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Semarang sebagai kota metropolitan berwawasan lingkungan akan menjadi kota yang handal dan maju dalam perdagangan dan jasa dengan dukungan infrastruktur yang memadai serta tetap menjadi daerah yang kondusif dan modern untuk meningkatkan kesejahteraan warganya dengan dukungan pengembangan bidang politik, keamanan, social, ekonomi dan budaya dengan tetap memperhatikan lingkungan berkelanjutan adalah merupakan Visi pasangan Walikota Semarang dan Wakil Walikota Semarang terpilih H.Hendrar Prihadi, SE.MM dan Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu yaitu:

“Semarang Kota Perdagangan dan Jasa Yang Hebat Menuju Masyarakat Semakin Sejahtera”

Pesan mendasar visi yang dijabarkan dalam misi-misi pembangunan Kota Semarang dalam waktu lima tahun kedepan adalah untuk membuat masyarakat semakin sejahtera, maka upaya untuk meningkatkan pelayanan publik, pengembangan kehidupan berdemokrasi, pemerataan dan keadilan harus benar-benar dilaksanakan secara konsisten didaerah.

Untuk semua, dimaksudkan adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan pembangunan harus dapat dinikmati dan dirasakan seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi berdasarkan jenjang umur, jenis kelamin, status sosial, dan kemampuan diri (termasuk kelompok difabel). Untuk mewujudkan visi tersebut, akan diupayakan 4 misi.

Berdasarkan Visi dan Misi Walikota Semarang tahun 2016-2021 dan mengacu kepada tugas pokok dan fungsinya, maka Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota Semarang akan mendukung terlaksananya visi dan misi Walikota terutama pada Misi Ketiga : Mewujudkan Kota Metropolitan yang Dinamis dan Berwawasan Lingkungan dengan Tagline ‘’SEMARANG TANGGUH’’

Tujuan dari Misi ketiga adalah Terwujudnya Pembangunan Kota yang Tangguh, Produktif, dan Berkelanjutan dengan indicator tujuan yang ingin dicapai adalah Persentase Wilayah Kota yang Tangguh, Produktif dan Berkelanjutan.

(31)

Adapun sasaran dari tujuan yang hendak dicapai dari Misi Ketiga yang berkaitan secara langsung dengan Dinas Lingkungan Hidup kota Semarang adalah

Terwujudnya lingkungan hidup yang berkualitas dengan indikator sasaran yang

hendak dicapai adalah peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

Untuk mewujudkan lingkungan hidup yang berkualitas sebagaimana yang ditetapkan dalam Misi Ketiga, Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang telah menetapkan tujuan yang ingin dicapai untuk jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai berikut : Terwujudnya Lingkungan Hidup yang berkualitas

Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam rangka terwujudnya lingkungan hidup yang berkualitas di Kota Semarang adalah “Meningkatnya kualitas lingkungan hidup “

Strategi untuk pencapaian tujuan dan sasaran dalam mewujudkan visi dan misi Walikota adalah:

1. Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup 2. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

3. Peningkatan Pengendalian Polusi

4. Penguatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim 5. Perlindungan dan Konser-vasi Sumber Daya Alam

6. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam 7. Rehabilitasi Hutan dan Lahan

8. Pengembangan kinerja penge-lolaan persampahan

9. Pengembangan Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup

Hubungan antara Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan terkait dengan program unggulan yang menjadi prioritas daerah dapat dijabarkan seperti tabel di bawah ini :

Tabel 3.2. Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Sasaran (1) Strategi (2) Kebijakan (3) Meningkatnya kualitas lingkungan hidup,

Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup

Meningkatkan IKLH dan menyediakan dan informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup

Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

Melakukan pengawasan, pemantauan dan koordinasi untuk mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan

(32)

Peningkatan Pengendalian Polusi

Melakukan pengendalian terhadap sumber polusi

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Meningkatkan konservasi daerah tangkapan air dan sumber air

Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Melakukan perencanaan dan pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup

Rehabilitasi Hutan dan Lahan Pembangunan Hutan Kota Meningkatkan Kinerja

Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup

Peningkatan kualitas kinerja dan pelayanan administrasi aparatur DLH

Peningkatan Kapasitas Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Meningkatkan rencana aksi dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

- Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan

- Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan

B. Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 1. Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis operasional. Setiap lembaga atau Instansi pemerintah wajib merumuskan Indikator Kinerja Utama sebagai suatu prioritas program dan kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis dalam RPJMD dan RENSTRA OPD.

Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang adalah sebagaimana dijelaskan dalam table 2.2. berikut ini :

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

NO URAIAN No URAIAN

1 2

1 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Perkotaan (IKLH)

2 Indeks Kualitas Air

3 Indeks Kualitas Udara

4 Indeks Tutupan Vegetasi

5 Persentase wilayah yang memiliki

kapasitas adaptasi perubahan iklim

6 Persentase volume sampah terangkut dari TPS ke TPA

(33)

7 Rasio Pembuangan sampah (TPS)

per-satuan penduduk

8 Cakupan Pengawasan terhadap

pelaksanaan Amdal

(34)

2. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang Tahun 2017 sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja DLH Kota Semarang Tahun 2017

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

1 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

47

Indeks Kualitas Air 46,1

Indeks Kualitas Udara 62

Indeks Tutupan Vegetasi 36,47 Persentase wilayah yang memiliki

kapasitas adaptasi perubahan iklim

20

Persentase volume sampah terangkut dari TPS ke TPA

88 Cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan Amdal

100 % kasus lingkungan hidup yang

ditangani

100 Rasio pembuangan sampah

(TPS) per satuan penduduk

(35)
(36)

III - 1 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SEMARANG TAHUN 2017

Akuntabilitas kinerja dapat diartikan sebagai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian visi dan melaksanakan misi organisasi kepada pihak – pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. Pengukuran dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil.

Pengungkapan akuntabilitas kinerja diutamakan menitikberatkan pada pencapaian sasaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan dan kendala serta permasalahan dan solusi yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan dan meningkatkan kinerja organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang.

Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap indicator, dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran dengan dasar Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 sebagai berikut :

(37)

III - 2

Tabel 3.1.

Skala Pengukuran Realisasi Kinerja

No INTERVAL NILAI REALISASI KINERJA KRITERIA

1 91 keatas Sangat tinggi

2 76 - 90 Tinggi

3 66 - 75 Sedang

4 51 - 65 Rendah

5 Kurang 50 Sangat rendah

Pada pembahasan akuntablitas kinerja Tahun 2017 ada 3 (tiga) aspek yang akan dibahas yaitu :

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Akuntabilitas Keuangan

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Capaian kinerja organisasi menggambarkan adalah yang hendak dicapai oleh OPD dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

(38)

III - 3

1. Ringkasan Capaian Kinerja IKU

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 REALISASI 1 2 3 1. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Perkotaan (IKLH) 47 50.93 Indeks Kualitas Air 46.1 39 Indeks Kualitas Udara 62 62.90 Indeks Tutupan Vegetasi 36.47 50.90 Persentase wilayah yang memiliki kapasitas adaptasi perubahan iklim 20 20 Persentase volume sampah terangkut dari TPS ke TPA 88 88 Rasio Pembuangan sampah (TPS) per-satuan penduduk 2.51 2.51 Persentase kasus lingkungan hidup yang ditangani 100 100 Cakupan pengawasan ter-hadap pelaksanaan Amdal 100 100

(39)

III - 4

2. Ringkasan Capaian Kinerja Perjanjian Kinerja (PK)

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

REALISASI

(1) (2) (3) (4)

1 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

47 50.93 Indeks Kualitas Air 46.1 39 Indeks Kualitas Udara 62 62.90 Indeks Tutupan Vegetasi 36.47 50.90 Persentase wilayah yang

memiliki kapasitas adaptasi perubahan iklim

20 20 Persentase volume sampah

terangkut dari TPS ke TPA

88 88.00 Rasio Pembuangan sampah

(TPS) per-satuan penduduk

2.51 2.51 Cakupan pengawasan

terhadap pelaksanaan Amdal

100 100 % kasus lingkungan hidup

yang ditangani

100 100

B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Memaparkan capaian kinerja sasaran, langkah-langkah dan program/kegiatan, kendala/hambatan serta solusi yang ditempuh.

(40)

III - 5 NO INDIKATOR KINERJA REALISASI TAHUN 2016 CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 TARGET AKHIR RENSTRA TARGET REALISASI % 1. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 44.84 47 50.93 108.36 55 2. Indeks Kualitas Air 45.25 46.1 39 84.59 49.98 3. Indeks Kualitas Udara 61.72 62 62.90 101.45 68.2 4 Indeks Tutupan Vegetasi 31.88 36.47 50.90 139.56 60 5. Prosentase

wi-layah yang me-miliki kapasitas adaptasi per-ubahan iklim 0 20 20 100 80 6. Prosentase vo-lume sampah terangkut dari TPS ke TPA 87.50 88 88 100 90 7. Rasio pem-buangan sam-pah (TPS) per satuan pendu-duk 2.50 2.51 2.51 100 2.55 Rata – rata capaian kinerja 104.85

Pada tahun 2017 kinerja sasaran yang dicapai oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang adalah berhasil meningkatkan kualitas lingkungan fisik Kota Semarang sebesar 108% , melalui capaian peningkatan nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dari nilai 44.84 pada tahun 2016 menjadi sebesar 50.93 pada tahun 2017.

(41)

III - 6

Dari 3 (tiga) komponen muatan IKLH, yang meliputi Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU) dan Indeks Tutupan Vegetasi (ITV), Indeks Kua;itas Air (IKA) yang belum dapat mencapai target pada tahun 2017, yaitu :

a. Indeks Kualitas Air b. Indeks Kualitas Udara

Pada saat pelaksanaan program/kegiatan tersebut terdapat kendala/hambatan yang dihadapi dalam mencapai target Nilai Indeks Kualitas Air (IKA) adalah :

a. Belum ditetapkannya kelas mutu air sungai di Kota Semarang

Pada tahun 2017, sedang dalam tahap penyusunan daya tampung dan daya dukung badan air

b. Lokasi topografi kota Semarang yang berada di daerah pesisir pantai yang sungainya merupakan tempat pembuangan limbah yang berdampak dibeberapa sungai, status mutu air dalam kondisi tercemar berat

c. Belum terbangunnya IPAL limbah domestik skala perkotaan maupun skala kawasan, sehingga mempengaruhi kualitas air sungai

d. Optimalisasi IPAL yang dibangun oleh industri belum bisa sepenuhnya mengurangi beban cemaran, limbah cair yang dibuang ke lingkungan belum memenuhi BMLC yang ditetapkan

Solusi yang akan dan telah dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang dalam penyelesaian kendala / hambatan yang berkaitan dengan capaian Nilai Indeks Kualitas Air adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan penetapan kelas mutu air sungai di Kota Semarang b. Memfasilitasi pembangunan IPAL industri UMKM tahu

c. Mendorong optimalisasi pengoperasian IPAL industri dan atau kegiatan usaha

d. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan

Kenaikan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) tersebut berhasil dicapai antara lain dengan melaksanakan program- program urusan lingkungan hidup dan urusan pekerjaan umum dan penataan ruang sub urusan persampahan serta urusan kehutanan yaitu :

(42)

III - 7

1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

dengan kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu : (1). Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura, (2). Koordinasi Penilaian Langit Biru, (3). Pemantauan Kualitas Lingkungan, (4). Koordinasi Penilaian Dokumen Lingkungan, (5). Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, (6). Penanganan Kasus Lingkungan, (7). Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Lingkungan Hidup, (8). Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, (9). Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, (10). Pembangunan Sarana Prasarana Berwawasan Lingkungan.

2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

dengan kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu : (1). Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber - Sumber Air, (2). Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA, (3). Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA, (4). Penetapan Daya Tampung dan Daya Dukung Badan Air, dan (5). Pembangunan Taman Ke Hati.

3. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

dengan kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu : (1). Perencanaan dan Penyusunan Program Pengembangan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

4. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dengan kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu : (1).

Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan (Hari Lingkungan Hidup), (2). Penguatan Jejaring Informasi Lingkungan Pusat dan Daerah, (3). Koordinasi Penilaian Adiwiyata dan Kalpataru, (4). Penyusunan Data Status Lingkungan Hidup (SLH), dan (5). Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan.

5. Program Peningkatan Pengendalian Polusi dengan kegiatan yang telah

dilaksanakan, yaitu : (1). Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran, (2). Pengendalian Polusi Udara, Limbah Padat dan Limbah Cair, (3). Pengembangan Teknologi Tepat Guna di Bidang Lingkungan Hidup dan (4). Pengendalian Kualitas Udara dan Air.

6. Program Penguatan Kapasitas Mitigasi Perubahan Iklim dengan kegiatan

(43)

III - 8

7. Program Penguatan Adaptasi Perubahan Iklim dengan kegiatan yang telah

dilaksanakan, yaitu : (1). Konservasi Sumber Daya Air, dan (2). Program Kampung Iklim.

8. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan kegiatan yang telah

dilaksanakan, yaitu : (1). Pembangunan Hutan Kota.

9. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dengan

kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu : (1). Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan, (2). Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan, (3). Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan, (4). Penyapuan dan Pengangkutan Sampah, (5). Pengadaan Kontainer Sampah, (6). Pengadaan Becak Sampah, (7). Pengadaan Tong Sampah, (8). Pengadaan Gerobag Sampah, (9). Peningkatan IPLT, (10). Pemeliharaan TPA Jatibarang, (11). Pemeliharaan TPS, (12). Peningkatan Sarana dan Prasarana TPA Jatibarang, (13). Pembangunan TPST, (14). Pengadaan Mesin Potong Rumput, (15). Biaya Penyambungan Baru dan Tambah Daya Kwh Meter Listrik, (16). Mesin Pencacah Sampah, (17). Pemeliharaan IPLT, (18). Fs TPA Baru, (19). Pembangunan TPS, dan (20). Pengadaan Truck Armroll.

10. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu : (1). Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, (2). Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/ Operasional, (3). Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, (4). Penyediaan Alat Tulis Kantor, (5). Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, (6). Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor, (7). Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, (8). Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang – Undangan, (9). Penyediaan Bahan Logistik Kantor, (10). Penyediaan Makanan dan Minuman, (11). Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah, (12). Jasa Operasional Kelurahan, (13). Belanja Jasa Peningkatan PAD, (14). Kegiatan Cinta Tanah Air, (15). Penyediaan Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih, dan (15). Belanja Jasa Penunjang Administrasi Perkantoran.

11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu : (1). Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, (2). Pengadaan Peralatan Gedung Kantor, (3). Pemeliharaan Rutin/

(44)

III - 9

berkala Gedung Kantor, (4). Pemeliharaan Rutin/ berkala Kendaraan Dinas/ Operasional, (5). Pemeliharaan Rutin/ berkala Perlengkapan Gedung Kantor, (6). Pemeliharaan Rutin. Berkala Peralatan Gedung Kantor, (7). Pemeliharaan Rutin/ berkala Mebeleur, (8). Pemeliharaan Rutin/ berkala Emplasemen Kantor, (9). Rehabilitasi Sedang/ berat Kendaraan Dinas/ Operasional, dan (10). Pengelolaan Web site.

12. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan dengan kegiatan yang telah dilaksanakan, yaitu: (1).

Penunjang Kinerja Pa, Ppk, Bendahara dan Pembantu, (2). Penyusunan Lkpj Skpd, (3). Penyusunan Lakip, (4). Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun, (5). Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran, (6). Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran, (7). Penyusunan Renja Skpd, (8). Penyusunan Renstra Skpd, (9). Penyusunan RKA dan DPA dan (10). Penyusunan RKA Perubahan & DPA Perubahan.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Realisasi anggaran yang digunakan dan telah digunakan Dinas Lingkungan Hidup dalam mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja adalah sebagai berikut : Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang pada tahun anggaran 2017 adalah sebagai berikut :

1. Target dan Realisasi Pendapatan

Pendapatan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang berasal dari retribusi jasa usaha pemakaian kekayaan daerah (retribusi hasil sewa laboratorium air) dengan target pendapatan pada tahun 2017 sebesar Rp. 15.784.980.000,-. Adapun pencapaian realisasi pendapatan pada tahun 2017 sebesar Rp. 16.383.944.500 (melampaui target 103.79 %)

2. Alokasi Anggaran dan Realisasi Belanja

Alokasi anggaran dan realisasi belanja Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang Tahun Anggaran 2017, berdasarkan program dan kegiatan adalah sebagai berikut :

(45)

III - 10 No. SKPD/PROGRAM ANGGARAN 2017 (Rp.) REALISASI 2017 (Rp.) %

1 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 5.618.794.000 4.845.670.159 86.24 2 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

14.348.688.700 14.123.687.270 98.43 3

Program Peningkatan Pe-ngembangan Sistem Pe-laporan Capaian Kinerja dan Keuangan

434.273.200 340.157.100 78.33 4 Pengendalian Pencemaran dan

perusakan Lingkungan Hidup

7.896.545.316 7.609.518.766 96.37 5 Perlindungan dan Konservasi SDA

1.366.170.300 1.336.615.700 97.84 6 Rehabilitasi dan Pemulihan

Cadangan SDA

267.315.000 230.155.225 86.10 7 Peningkatan Kualitas dan Akses

Informasi SDA dan LH

1.440.070.000 1.276.803.525 88.66 8 Peningkatan Pengendalian Polusi 1.256.947.000 1.140.145.800 90.71 9 Penguatan Kapasitas Mitigasi dan

Adaptasi Perubahan Iklim

118.940.000 106.599.000 89.62 10 Penguatan Adaptasi Perubahan

Iklim

436.775.000 431.500.900 98.79 11 Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan

56.430.643.969 54.105.891.115 95,88 12 Rehabilitasi Hutan dan Lahan 384.468.000 382.123.500 99.39 Jumlah 77.068.016.987 73.779.441.248 95,73

3. Sisa Lebih Penghitungan Anggaran

Sisa lebih penghitungan anggaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang yang dikembalikan ke Kas Daerah sebesar Rp. 4.068.262.425,- (empat miliyar enam puluh delapan juta dua ratus enam puluh dua ribu empat ratus dua puluh lima rupiah) yang berasal dari efisiensi dan sisa dari hasil proses pengadaan barang dan jasa yang telah dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang pada tahun 2017.

(46)

BAB IV PENUTUP

A. Tinjauan Umum Keberhasilan

Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang sebagai OPD teknis yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di urusan lingkungan hidup dan pekerjaan umum dan tata ruang sub urusan persampahan pada tahun 2017 ini telah melaksanakan beberapa kegiatan baik yang bersifat fisik dan non fisik sebagai langkah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup antara lain : Pengembangan Gedung Dinas Lingkungan Hidup, pembangunan Bank Sampah di 12 (Dua belas) lokasi, Smoking Area di 8 (delapan) lokasi, pembangunan RWH di 8 lokasi, peningkatan sarana dan prasarana TPA Jatibarang, peningkatan sarana dan prasarana IPLT, pengadaan sarana dan prasarana kebersihan seperti tempat pilah sampah, komposter, gerobag sampah dan alat perajang sampah, becak sampah, truk armroll, kendaraan roda tiga, dump truk dan truk tangki.

Kegiatan penelitian / kajian di bidang lingkungan hidup yang dilaksanakan antara lain: penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang Tahun 2011 – 2031, Penyusunan kajian Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(RPPLH), Penyusunan NA dan draft Raperda PPLH, pengawasan AMDAL 100%,

penegakan hukum lingkungan pada 62 kasus, penanaman 5.500 bibit tanaman, program biopori 33%, mitigasi daerah rawan kekeringan akibat dampak perubahan iklim sebanyak 3 kegiatan, pengawasan galian C/minerba sebanyak 40 kegiatan, penerbitan buletin Green sebanyak 6 kali, pengujian emisi kendaraan pada 1500 kendaraan, pengukuran kualitas udara ambien sebanyak 31 titik sampling, penerapan sekolah adiwiyata yang peduli dan budaya lingkungan pada 810 sekolah, memberikan penghargaan sekolah adiwiyata pada 6 sekolah, memperluas wilayah rehabilitasi ekosistem pesisir/pantai dan sebagainya.

(47)

Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan sumber daya manusia (SDM), sumber dana dan sarana prasarana secara efektif dan efisien.

Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut diatas, maka dapat dinyatakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dapat dikatakan cukup berhasil, karena semua target sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan kategori baik dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang menggunakan dana kurang dari dana yang dianggarkan, sekitar 95,79 %.

B. Permasalahan atau Kendala yang Berkaitan dengan Pencapaian Kinerja

Pada saat pelaksanaan program/kegiatan tersebut terdapat kendala/hambatan yang dihadapi dalam mencapai target Nilai Indeks Kualitas Air (IKA) adalah :

a. Belum ditetapkannya kelas mutu air sungai di Kota Semarang

Pada tahun 2017, sedang dalam tahap penyusunan daya tampung dan daya dukung badan air

b. Lokasi topografi kota Semarang yang berada di daerah pesisir pantai yang sungainya merupakan tempat pembuangan limbah yang berdampak dibeberapa sungai, status mutu air dalam kondisi tercemar berat

c. Belum terbangunnya IPAL limbah domestik skala perkotaan maupun skala kawasan, sehingga mempengaruhi kualitas air sungai

d. Optimalisasi IPAL yang dibangun oleh industri belum bisa sepenuhnya mengurangi beban cemaran, limbah cair yang dibuang ke lingkungan belum memenuhi BMLC yang ditetapkan.

(48)

Gambar

Tabel 2.5. Sarana dan Prasarana Kantor  1.  Kendaraan Bermotor  :
Tabel 3.2. Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan  Sasaran  (1)  Strategi (2)  Kebijakan (3)  Meningkatnya  kualitas  lingkungan hidup,
Tabel 2.3.   Perjanjian Kinerja DLH Kota Semarang Tahun 2017

Referensi

Dokumen terkait

Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang sebagai SKPD teknis yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang ketenteraman dan ketertiban umum sub

mengkoordinasikan hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan di Bidang setiap : bulan, triwulan, semester dan tahunan untuk

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi tugas akhir yang diwajibkan untuk

Tujuan diambilnya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor produktivitas tenaga kerja outsourcingtenaga kontrak yang mempengaruhi kinerja waktu proyek

3 Setelah menyaksikan promosi Sawangan Golf, Anda ingin tahu lebih jauh mengenai Sawangan Golf. 4 Promosi Sawangan Golf dengan jelas memaparkan pesan yang

Penelitian ini membuat perancangan berbasis sistem informasi ekspor & impor berbasis web yang dapat digunakan oleh semua pabrik atau perusahaan di Indonesia, khususnya

sosialisasi nilai-nlai budaya pada karyawan yang dapat juga digunakan. sebagai acuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 5 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha, Pemerintah Daerah telah menetapkan beberapa jenis retribusi jasa usaha, yang dalam