• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Aspek Kenyamanan Pejalan Kaki Pada Masjid Al-Markaz Al-Islami Maros

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Studi Aspek Kenyamanan Pejalan Kaki Pada Masjid Al-Markaz Al-Islami Maros"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Aspek Kenyamanan Pejalan Kaki Pada Masjid Al-Markaz

Al-Islami Maros

Ansarullah (1), Muhammad Tayeb (2), Andi Alauddin (3)

(1)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Teknik, Universitas Muslim Indonesia. (2)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Teknik, Universitas Khairun. (3)Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Teknik, Universitas Tompotika.

Abstrak

Masjid Al-Markaz Al-Islami di Maros terletak di kawasan perkantoran dan perdagangan, posisinya sangat strategis karena berada di jalan propinsi. Studi ini merupakan kajian tentang pejalan kaki pada lingkungan masjid yang saling menghubungkan antar bangunan utama dan pejalan kaki. Jalur pejalan kaki dikaji tentang aspek kenyamanannya, yang meliputi keamanan, keselamatan dan kelancaran. Studi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan observasi langsung terhadap area yang dikaji. Area pejalan kaki yang menjadi kajian berada pada pintu masuk, pintu keluar lingkungan masjid, pintu masuk dan keluar bangunan masjid. Dari hasil kajian menunjukkan jika terdapat beberapa peruntukan untuk pejalan kaki pada lingkungan masjid, yaitu aspek keamanan dan aspek keselamatan yang belum terpenuhi aspek kenyamanannya. Kajian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam pengembangan masjid kedepannya, Sehingga tempat pejalan kaki di lingkungan masjid dapat terhubung dengan pejalan kaki yang meme-nuhi aspek kenyamanan.abjad huruf pertama setiap kata.

Kata-kunci : kenyamanan, masjid, pedestrian

Pengantar

Pada lingkungan Masjid Al-Markaz Al-Islami merupakan pusat kegiatan keagamaan dan per-dagangan. Pada Masjid Al-Markaz Al-Islami di Maros terletak di kawasan perkantoran dan per-dagangan, posisinya sangat strategis karena berada di jalan propinsi. Diperlukan sebuah ja-lan khusus yang saling menghubungkan antara gerbang masuk ke bangunan masjid dan parkir dengan bangunan masjid.

Berjalan kaki merupakan alat transportasi yang paling efisien yang dapat dilakukan dalam masjid, menurut Rapoport (1977) bahwa berjalan kaki memiliki kelebihan dibanding transportasi yang lain yaitu kecepatan pejalan kaki yang rendah sehingga menguntungkan , karena dengan begitu kegiatan berjalan kaki bisa dilakukan sambil mengamati lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu, jalan pejalan kaki

yang memenuhi aspek kenyamanan hendaknya dijadikan fasilitas utama yang mendukung ke-giatan di lingkungan masjid. Aspek kenyamanan jalur pejalan kaki secara primer meliputi ke-amanan, keselamatan dan kelancaran.

Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengkaji pe-menuhan aspek kanyamanan primer pada jalan pejalan kaki di lingkungan masjid. Pemenuhan aspek primer tersebut meliputi keamanan, ke-selamatan dan kelancaran tempat pejalan kaki yang ada di lingkungan masjid.

Metode

Jenis rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian Deskriptif dengan metode survei yang bertujuan untuk memperoleh gambaran aktual mengenai Pe-rilaku Pejalan Kaki disekitar lingkungan masjid. Pengumpulan data ini dilakukan melalui

(2)

wawan-cara pada para pejalan kaki yang masuk ke masjid dan melalui pengamatan langsung di la-pangan. Lokasi penelitian adalah di sekitar lingkungan masjid di Kota Maros, di khususkan tempat- tempat jalan masuk.

Populasi pada penelitian ini adalah semua pe-jalan kaki yang berada disekitar lingkungan masjid dan jamaah yang akan melaksanakan shalat dengan responden sebanyak 200 orang. Jenis sampel dalam penelitian ini adalah para pejalan kaki di sekitar lingkungan masjid. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada buku Sugiono tahun 2003 yang menggunakan ketentuan bahwa bila jum-lah Populasi > 2000 orang, maka jumjum-lah minimal 10 % dari total populasi yang ada, yakni 2000 orang maka dalam penelitian ini total sampel berjumlah 200 orang dengan cara pe-narikan sampel dalam penelitian ini adalah akan dilakukan secara Acidental Random Sam-pling, dimana sampel (pejalan kaki dan jamaah) yang lebih awal ditemukan, dia yang diambil sebagai sampel.

Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah meliputi tiga variabel utama yaitu :

a. Variabel Perilaku Pejalan Kaki ditinjau dari segi Keamanan, digunakan untuk mengetahui Tingkat rasa aman yang dimiliki oleh pejalan kaki di lingkungan Masjid Al-Markaz Al-Islami. b. Variabel Perilaku Pejalan Kaki ditinjau dari segi Keselamatan, digunakan untuk me-ngetahui tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh pejalan kaki di lingkungan Masjid Al-Markaz Al-Islami

c. Variabel Perilaku Pejalan Kaki ditinjau dari segi Kelancaran Perjalanan, digunakan untuk sejauh mana tingkat kelancaran para pejalan kaki di sekitar lingkungan Masjid Markaz Al-Islami.

Pengolahan Data

Pengolahan data hasil penelitian ini meng-gunakan program Statistik Program for Social Science (SPSS) dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Keamanan Pejalan kaki: adalah meliputi segala rasa aman yang ada dan dimiliki oleh pejalan kaki, selama ia berjalan kaki di-sekitar lingkungan Masjid Al-Markaz Al-Islami. Dengan Kriteria Objektif sebagai berikut: - Kategori Aman : Bila Skor jawaban Responden > 60 %

- Kategori Tidak Aman : Bila Skor jawaban Responden < 60 %

b. Kenyamanan Pejalan kaki: adalah meliputi segala rasa nyaman yang dirasakan oleh pejalan kaki, selama berjalan kaki disekitar lingkungan Masjid Al-Markaz Al-Islami. Dengan Kriteria Objektif sebagai berikut :

- Kategori Nyaman : Bila Skor jawaban Responden > 60 %

- Kategori TidakNyaman : Bila Skor jawaban Responden < 60 %

c. Kelancaran Pejalan kaki: adalah meliputi segala keadaan yang mendukung lancarnya oleh pejalan kaki, selama ia berjalan kaki disekitar lingkungan Masjid Al-Markaz Al-Islami. Dengan Kriteria Objektif sebagai berikut :

- Kategori Lancar : Bila Skor jawaban Responden > 60 %

- Kategori Tidak Lancar : Bila Skor jawaban Responden < 60 %

Semua data Perimer akan dikumpulkan secara langsung meliputi ketiga variabel utama yaitu : a. Variabel Perilaku Pejalan Kaki ditinjau dari segi Keamanan

b. Variabel Perilaku Pejalan Kaki ditinjau dari segi Keselamatan,

(3)

c. Variabel Perilaku Pejalan Kaki ditinjau dari segi Kelancaran

Ketiga variabel tersebut yang akan saling ber-kaitan erat dengan pelaksanaan penelitian yang meliputi Keamanan Perilaku Pejalan kaki, Kenyamanan perilaku pejalan kaki dan Ke-lancaran perilaku pejalan kaki.

3. Penghitungan Nilai Skor dari Kuesioner, dengan menggunakan Skala Likert yakni lima kriteria yang meliputi : SS (sangat setuju), S (setuju), R (ragu-ragu), TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak setuju).

4. Pemberian Skor pertanyaan tergantung jenis pertanyaannya, bila pertanyaan Positif

(+) secara berurutan diberi skor 5, 4, 3, 2, 1 untuk (SS, S, R, TS, STS)

5. Pembuatan Master Tabel.

Hasil Penelitian

Berikut ini disajikan matrik sebaran responden hasil penelitian dan survei di lapangan menurut kelompok umur masing-masing responden dan menurut jenis kelamin yang berjumlah 200 orang sebagaimana yang disajikan dalam tabel 1 dan 2 berikut:

Tabel 1. Sebaran Responden Menurut Umur No Age group (Year) Amount n % 1 < 18 39 19,50 2 18 – 30 51 25,50 3 > 30 110 55,0 Amount 200 100

Distribusi responden menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel 2, nampak bahwa sebagian besar atau 55 % responden berumur 30 tahun ke atas. Hal ini karena Rata-rata sampel pejalan kaki adalah pegawai di ka-wasan perkantoran yang berhadapan langsung dengan masjid.

Tabel 2. Sebaran Responden Menurut Kelompok Jenis Kelamin

Pada tabel 2 nampak bahwa sebahagian besar atau 67,5 % diantara responden adalah laki-laki dan hanya 32,5 % adalah wanita. Keadaan ini hampir sama dengan di beberapa lokasi pene-litian lain dimana jumlah wanita selalu cen-derung lebih sedikit dibanding dengan maha-siswa laki-laki.

a) Sebaran Responden Menurut Keamanan Tabel 3. Sebaran Responden Menurut Tingkat Rasa aman No Security Amount n % 1 Secure 186 93 2 Not safe 14 7 Amount 200 100

Rasa aman sebagai variabel pertama penelitian yang dapat dilihat pada tabel 3. nampak bah-wa diantara semua responden (pejalan kaki) yang diteliti, nampak bahwa sebagian besar atau 93 % dari pejalan kaki (sampel) adalah merasa aman di perjalanan. Dan hanya se-bagian kecil 7 % yang merasa tidak aman di perjalanan

b) Sebaran Responden Menurut Kenyamanan Tabel 4. Sebaran Responden Menurut Tingkat Kenyamanan No Comfort n Amount % 1 Comfortable 98 49 2 Uncomfortable 102 51 Amount 200 100 No Gender Amount n % 1 Man 135 67,5 2 Female 65 32,5 Amount 200 100

(4)

Variabel kedua yang diteliti adalah rasa nyaman bagi pejalan kaki selama di perjalanan. Pada tabel nampak bahwa sebagian besar atau 51 % diantara sampel (pejalan kaki) merasa tidak nyaman selama dalam perjalanan pergi ke masjid maupun balik ke kantor/rumah. Dan hanya 49 % yang merasa nyaman dalam per-jalanan pergi maupun pulan dari kantor / rumah. c) Sebaran Responden Menurut Kelancaran Tabel 5. Sebaran Responden Menurut Tingkat Kelancaran No Smoothness Amount n % 1 Smooth 149 73,4 2 Not smooth 51 26,6 Amount 200 100

Variabel ke tiga yang diteliti yakni tingkat kelancaran. Pada tabel nampak bahwa ada se-bagian besar atau 73,4 % dari sampel (pejalan kaki) mengatakan lancar dalam perjalanan ke masjid maupun balik ke kantor/ rumah. Dan hanya sebagian kecil atau 26,6 % dari pejalan kaki yang mengatakan tidak lancar selama da-lam perjalanan.

Manusia dalam hidupnya pasti menginginkan keselamatan. Hasil analisis variabel tingkat keamanan bila dilihat menurut variasi umur, menunjukkan bahwa tingkat rasa aman dari para pejalan kaki sebagai reponden terbagi menurut kelompok umur. Di mana pada ke-lompok umur >18 - 30 tahun hanya 70,17 % yang merasa aman dalam perjalanan, sedang-kan yang tidak merasa aman dalam perjalanan ke masjid maupun pulang hanya 29,80 %. Hal yang kurang lebih sama adalah pada kelompok umur < 30 tahun, dimana ada 71,42 % yang merasa aman dan hanya 28,56 % yang tidak merasa aman dalam perjalanan. Untuk ke-lompok umur yang < 18 tahun semua atau 100 % merasa aman dalam perjalanan mereka. Bila melihat hasil penelitian ini dari sisi tingkat keamanan pejalan kaki (responden) yang di-tinjau menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa pada kelompok laki-laki ada 72,41 %

yang menyatakan aman dalam berjalan kaki, sisanya 27,56 % yang menyatakan tidak aman. Sedangkan pada kelompok perempuan, ada 70,10 % menyatakan aman dalam berjalan kaki dan hanya 29,71 % yang menyatakan tidak aman. Bila dibandingkan antara laki-laki dengan perempuan, maka lebih pada laki-laki yang menyatakan aman dalam berjalan kaki di-banding perempuan.

Untuk tingkat kenyamanan responden dalam berjalan kaki nampak bahwa pada

kelompok umur 18-30 tahun ada 59,64 % di-antara pejalan kaki merasa nyaman dalam perjalanannya dan ada 40,36 % yang merasa tidak nyaman dalam perjalanan mereka. Pada kelompok umur > 18 tahun nampak bahwa ada 71,42 % yang merasa nyaman dalam perjalanan dan hanya 28,58 % yang tidak merasa aman. Untuk kelompok umur yang < 18 tahun semua atau 100 % merasa nyaman dalam perjalanan mereka.

Variabel tingkat kenyamanan, dapat nampak bahwa pada kelompok laki-laki ada 68,92 % yang merasakan nyaman dalam berjalan kaki dan sisanya ada 31,08 % laki-laki menyatakan tidak nyaman dalam berjalan kaki. Se-dangkan untuk kelompok perempuan, hanya ada 55,65 % yang menyatakan nyaman dalam berjalan kaki, sisanya 33,35 % yang me-nyatakan tidak nyaman. Bila dibanding dengan data tingkat keamanan di atas, maka pada kelompok perempuan yang menyatakan ke-nyamanan agak jauh dibandingkan dengan kelompok laki-laki.

Kelancaran seseorang dalam berjalan kaki, dipengaruhi oleh berbagai factor diantaranya adalah keamanan, kelancaran dan faktor ke-tersediaan fasilitas yang memadai bagi pejalan kaki. Hasil penelitian ini menunjukkan Kondisi variabel tingkat kelancaran pejalan kaki sesuai kelompok umur 18 - 30 tahun, terdapat 71,92 % diantara mereka mengatakan lancar dalam perjalanan mereka ke masjid ataupun perjalanan pulang kembali ke kantor/rumah. Sisanya hanya 28,08 saja yang menyatakan tidak lancar dalam perjalanan mereka. Hal yang

(5)

serupa juga hampir sama dengan keadaan pada kelompok umur 18-30 tahun, yakni 70,44 % merasa lancar selama dan hanya 29,56 % yang menyatakan tidak lancar diperjalanan.

Variabel kelancaran yang ditinjau menurut jenis kelamin dapat dilihat bahwa pada kelompok laki-laki hanya 27,58 % yang menyatakan tidak lan-car dan sebagian besar yakni 72,41 % me-nyatakan tidak lancar dalam perjalanan. Sedangkan untuk kelompok perempuan juga hampir sama dimana sebagian besar atau 72,59 % menyatakan lancar dalam berjalan kaki, sisanya hanya 27,02 % yang menyatakan tidak lancar dalam berjalan kaki. Hal serupa juga untuk kelancaran pejalan kaki bila ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Bahwa sebagain besar 72,41 % dari pejalan kaki (sampel) adalah laki-laki, ini kemungkinan karena terkait dengan keberanian dan kemampuan melintas, terutama di tempat-tempat pedesterian yang tergolong sepi dan di saat malam hari. Oleh karena itu perlu pengadaan pos keamanan disekitarnya juga lampu pedestrian dan lampu jalanan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang telah di lakukan sebelumnya maka dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Ditinjau dari segi umur, di mana pada kelompok umur 18-30 tahun para pejalan kaki, 70,17 % yang merasa aman dalam perjalanan. Sedangkan menurut jenis kelamin, kelompok

laki-laki ada 70,17 % yang menyatakan aman dalam berjalan kaki. Untuk perempuan hanya ada 70,27 % yang menyatakan aman.

2. Ditinjau dari segi umur, dimana pada kelompok umur 18-30 tahun ada 59,64 % diantara pejalan kaki merasa nyaman dalam perjalanannya dan ada 40,36 % yang merasa tidak nyaman dalam perjalanan mereka. Se-dangkan menurut jenis kelamin, kelompok laki- laki ada 68,96 % yang merasakan nyaman dalam berjalan kaki. Untuk perempuan, hanya ada 56,75 % yang menyatakan nyaman, sisanya 43,24 % menyatakan tidak nyaman.

3. Ditinjau dari segi umur antara 18 - 30 tahun, terdapat 71,92 % diantara mereka mengatakan lancar dalam perjalanan mereka ke masjid ataupun perjalanan pulang kembali ke kantor / rumah.

Daftar Pustaka

Benhard S. & Selvianus V., 2008, Studi Perilaku Mikro Pejalan Kaki di UK Petra di Kota Medan, Skripsi S1 Teknik Sipil, Tidak dipublikasikan, Medan. Direktorat Jenderal Bina Marga, 1995, Tatacara

Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan, Jakarta, dalam Irawati Iin, 2010. Dirjen Perhubungan Darat, 2011, Panduan

Pe-ngumpulan Data Angkutan Umum Perkotaan dan Pejalan Kaki, Direktorat Bina Sistem Lalu No Tahun Usia

Perilaku Pejalan Kaki

Aman % Tidak % Nyaman % Tidak % Lancar % Tidak %

1 < 18 100 0 100 0 0 100

2 18 – 30 70,17 29,83 59,64 40,36 70,44 29,562

3 > 30 71,42 28,56 71,42 28,56 71,92 28,08

(6)

Lintas dan Angkutan Kota, Jakarta.

Edwards, Brian. 2001. University Architecture. America: Taylor & Francis.

Indraswara, M.Sahid, 2006, Studi Tingkat Keamanan dan Keselamatan para Pejalan Kaki di sekitar Kawasan Jiant Supermaket Jakarta, Skripsi Tidak dipublikasikan, Prodi S1 Teknik Sipil, Universitas Atmajaya Jakarta.

Rapoport, Amos. 1997. Human Aspect of Urban Form. Oxford: Pergamon Press.

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia.

Sugiyono, (2003), Statistik untuk penelitian, Editor : Apri Nuryanto, CV.Alfabeta, Cetakan kelima, Bandung.

Warpani, S. 1985, Rekayasa Lalu Lintas, Bhratara Karya Aksrara, Jakarta. Wells, G,R, 1993, Rekayasa Lalu Lintas, Gramedia Pustaka Utama

Gambar

Tabel  3.  Sebaran Responden Menurut Tingkat Rasa  aman  No  Security  Amount   n   %  1  Secure  186  93  2  Not safe  14  7  Amount  200  100
Tabel 6. Matriks Perilaku Pejalan Kaki ditinjau dari Segi Umur

Referensi

Dokumen terkait

dibuat untuk digunakan dalam pembelajaran belum mengintegrasikan nilai-nilai karakter secara optimal dan belum dipersiapkan dengan baik, mulai dari perencanaan

Yeni Dünya Düzeni, arkasında masonik gizli örgütlenmelerin olduğu bir uluslararası ağın ve Council on Foreign Relations (Diş ilişkiler konseyi), Trilateral Komisyon

Musyawarah Wilayah (MUSWIL) Himpunan Mahasiswa Perpustakaan dan Informasi Indonesia (HMPII) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) IV Indonesia Timur yang diselenggarakan pada

Latihan melakukan sesuatu dengan disiplin yang baik dapat dilakukan sejak kecil sehingga lamalama akan terbiasa melaksanakannya, jadi dalam hal ini sikap disiplin yang ada

Tidak terdapat Perbedaan yang signifikan kebugaran jasmani antara siswa yang bertempat tinggal di daerah persisir yakni Sekolah Dasar Negeri Kertasada dengan siswa

Selain kegiatan wisata spiritual yang ada, kota Larantuka sendiri juga memiliki berbagai potensi keindahan alam dan budaya yang wajib untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata

Sukuk Negara Ritel adalah Sukuk Negara (SBSN) yang dijual kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual. 10  Diversifikasi

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pelanggan maka dilakukan pengujian hipotesis terhadap