• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kinerja Retribusi Parkir Berlangganan Di Kabupaten Lamongan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Kinerja Retribusi Parkir Berlangganan Di Kabupaten Lamongan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Evaluasi Kinerja Retribusi Parkir Berlangganan

Di Kabupaten Lamongan

Zulkifli Lubis1, Ariful Bachtiyar2 1)

Dosen dpk pada Fakultas Teknik Prodi Sipil Universitas Islam Lamongan

2)

Dosen pada Fakultas Teknik Prodi Sipil Universitas Islam Lamongan ABSTRAK

Retribusi parkir berlangganan merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk meningkatan pengelolaan parkir secara lebih efektif sehingga mampu mendorong Pendapatan Asli Daerah serta menekan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam pengelolaan parkir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja bagaimana pelaksanaan retribusi parkir berlangganan di Kabupaten Lamongan serta untuk mengetahui hambatan dan penyimpangan apa saja yang muncul dalam pelaksanaan tersebut.

Lokasi yang diambil dalam penelitian ini adalah parkir berlangganan di Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Sedangkan teknik penentuan informan dilakukan secara Puposive sampling yang kemudian berkembang dengan menggunakan teknik snowball. Selain itu permasalahan tentang retribusi parkir juga harus menjadi pengawasan bagi pemerintah Kabupaten Lamongan, karena perbedaan antara sebelum dan sesudah adanya Perda Kabupaten Lamongan tentang jasa parkir masih bisa dikatakan belum bisa efektif.

Dan hasil dari penelitian untuk hasil penelitian statistik menunjukan bahwa untuk masyarakat Lamongan mengetahui adanya retribusi parkir, suka dengan adanya retribusi parkir, namun belum bisa berpartisipasi. Karenanya, masih banyak dari masyarakat masih menjumpai pembayaran di jasa parkir. Hasil Survey menunjukan bahwa 26% kendaraan berhasil lolos dari pembayaran parkir di tempat parkir berlangganan, dan 74% kendaraan didapati masih membayar biaya parkir di tempat parkir berlangganan.

Kata Kunci : Evaluasi, Retribusi, Parkir , Belangganan

PENDAHULUAN

Meningkatnya kegiatan ekonomi dan pariwisata tersebut juga berpengaruh besar pada permintaan akan fasilitas yang menunjang kegiatan tersebut. Kebutuhan akan tempat pelayanan umum, perkantoran, fasilitas perdagangan, dan pariwisata meningkat. Salah satu dampak dari adanya pembangunan fasilitas-fasilitas tersebut adalah perlunya sarana parkir yang memadai. Hal ini sangat perlu diperhatikan mengingat keberadaan suatu pusat kegiatan harus sebisa mungkin agar tidak menimbulkan gangguan pada arus lalu lintas di sekelilingnya.

Di Kabupaten Lamongan, terutama ditempat-tempat umum seperti pasar, swalayan, dan ditempat-tempat rekreasi sudah memiliki fasilitas yang cukup memadai. Namun, permasalahan yang ditimbulkan bukan dari ketersediaan, kelayakan, dan keamanan saja. Tetapi, kontribusi pembayaran jasa parkir tersebut. Cukup Aneh bila mengacu pada Perda. Kabupaten Lamongan No. 6 Tahun 2004, pasal 5 ayat ( 1 ) bahwa ; ( Parkir berlangganan sebagaimana yang dimaksud pasal 4 huruf b, dikenakan bagi kendaraan bermotor yang terdaftar di

Kantor Bersama Samsat Lamongan ). Melihat setelah diterbitkan Perda No. 6 Tahun 2004, seharusnya Pemerintah Kabupaten Lamongan membenah diri dalam hal ketersediaan, kelayakan, keamanan, dan menekan angka Pungutan Liar dipelayanan Parkir.

Akan tetapi, tempat parkir yang disediakan ditempat umum ini masih bisa dikatakan tidak ada bedannya antara sebelum dan sesudah diterbitkannya Perda. Kabupaten Lamongan No.6 Tahun 2004. Justru masyarakat melihat kebijakan ini menambah beban biaya parkir yang harus dikeluarkan oleh masyarakat. Padahal hampir tiap tahun masyarakat Kabupaten Lamongan selalu membayar biaya konstribusi Parkir berlangganan. Dan mendapatkan bukti label Parkir Berlangganan dari Kantor Samsat Lamongan. Seharusnya mengacu pada Perda Kabupaten Lamongan No. 6 Tahun 2004 tentang Parkir Berlangganan adalah membebaskan biaya kontribusi parkir di tempat umum dan pariwisata untuk pengguna parkir yang memasang label Parkir Berlangganan. Tetapi, pada kenyataan di lapangan saat ini, meskipun label parkir berlangganan sudah tertempel dan terlihat jelas dibagian kendaraan, seringkali petugas parkir tidak segan untuk meminta uang parkir kepada pengguna jasa parkir. Dari sisi

(2)

inilah bisa dilihat kejanggalan dalam pengumpulan retribusi parkir. Untuk itu, sudah saatnnya Pemerintah Kabupaten Lamongan bekerja lebih maksimal untuk menekan kebocoran saat pengumpulan retribusi parkir berlangganan. Lebih kongkritnya, yaitu bagaimana peningkatan retribusi Daerah tidak semata-mata hanya bermodal meningkatnya partisipasi pemilik kendaraan bermotor membayar retribusi parkir berlangganna. Akan tetapi, juga disebabkan oleh kinerja aparat pengumpul yang meningkat..

1. Rumusan Masalah

Bagaimana kinerja retribusi parkir berlangganan di jalan Basuki Rahmat Kabupaten Lamongan

2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui kinerja retribusi parkir di Jalan Basuki Rahmat Kabupaten Lamongan.

TINJAUAN PUSTAKA

Setiap perjalanan yang menggunakan kendaraan diawali dan diakhiri ditempat parkir. Oleh karena itu, ruang parkir tersebar ditempat asal perjalanan bisa di garasi mobil, halaman ataupun tepi jalan dan ditujuan perjalanan, depelataran parkir, gedung parkir ataupun ditepi jalan. Karena konsentrasi tujuan perjalanan lebih tinggi dari pada ditempat asal perjalanan, maka biasanya menjadi permasalahan ditujuan perjalanan. Namun, sebelum lebih jauh kita harus mengetahui lebih dahulu definisi parkir dan stop / berhenti. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, sedang berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan untuk sementara dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraaannya.( Abubakar Iskandar, “Pedoman

Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir”,

Jakarta : Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Maret 1998, hal.2 )

Dan tentunya setiap perjalanan akan sampai pada tempat tujuan yang dikehendaki, dan kendaraan yang dibawa akan di parkir atau bahkan akan ditinggalkan pemiliknya di ruang parkir. Beberapa definisi parkir dari beberapa sumber diantarannya adalah sebagai berikut :

1. Dijelaskan dalam buku peraturan lalu lintas ( 1998 ) pengertian dari parkir yaitu tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu yang lama atau sebentar tergantung kendaraan dan kebutuhan .

2. Parkir adalah tempat menempatkan /memangkal dengan memberhentikan kendaraan angkutan/barang ( bermotor maupun tidak bermotor ) pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu

3. Sedangkan menurut Kepmen Perhub No. 4 Tahun 1994, parkir adalah keadaaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara.

Dalam mambahas masalah perparkiran, perlu diketahui beberapa istilah penting, yaitu sebagai berikut :

1. Kapasitas Parkir : kapasitas parkir ( nyata ) / kapasitas yang terpakai dalam satu satuan waktu atau kapasitas parkir yang disediakan ( parkir kolektif ) oleh pihak pengelola.

2. Kapasitas Normal : Kapasitas prkir ( teoristis ) yang dapat digunakan sebagai tempat parkir, yang dinyatakan dalam kendaraan. Kapasitas parkir dalam gedung perkantoran tergantung dalam luas lantai bangunan, maka makin besar luas lantai bangunan, semakin besar pula kapasitas normalnya.

3. Durasi Prkir : lamanya suatu kendaraan parkir pada suatu lokasi.

4. Kawasan Parkir : kawasan pada suatu areal yang memanfaatkan badan jalan sebagai fasilitas dan terdapat pengendalian parkir melalui pintu masuk.

5. Kebutuhan parkir : jumlah ruang parkir yang dibutuhkan yang besarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat pemilikan kendaraan pribadi, tingkat kesulitan menuju daerah yang bersangkutan, ketersediaan angkutan umum, dan tarif parkir.

6. Lama Parkir : jumlah rata-rata waktu parkir pada petak parkir yang tersedia yang dinyatakan dalam ½ jam, 1 jam, 1 hari.

7. Puncak Parkir : akumulasi parkir rata-rata tertinggi dengan satuan kendaraan.

8. Jalur Sirkulasi : tempat yang digunakan untuk pergerakan kendaraan yang masuk dan keluar dari fasilitas parkir.

9. Jalur gang : merupakan jalur dari dua deretan ruang parkir yang berdekatan

10. Retribusi Parkir : pungutan yang dikenakan pada pemakaian kendaraan yang memarkirkan kendaraannya diruang parkir.

(3)

FLOWCHART

Gambar 3 Diagram Alur Penelitian

ANALISA PERHITUNGAN

Karakteristik fisik ruas jalan terdiri dari kondisi geometri ruas jalan dan profil ruas jalan. Dan dijelaskan tentang profil ruas jalan adalah ketersediaan lahan parkir, serta pola pemanfaatan lahan diruas Jalan Raya Basuki rahmat.

Berdasarkan hal tersebut, maka objek penelitian dilakukan di objek awal yaitu di Ruas Jalan Basuki Rahmat. Jalan Basuki Rahmat memiliki karakteristik dengan lalu lintas padat karena pada ruas Jalan tersebut terdapat aktivitas pasar. Dan letak dari Parkir Berlangganan yang disedian Pemerintah tersedia di pinggir jalan atau bahu jalan yang akhirnya menimbulkan kemacetan lalu lintas. Secara umum karakteristik ruas jalan Basuki Rahmatadalah sebagai berikut :

a) Panjang ruas jalan 140 meter dengan lebar jalan 9,5 meter.

b) Lebar efektif jalan adalah 6,1 meter.

c) Tipe ruas jalan Basuki Rahmatadalah dua Lajur terbagi dua arus.

d) Pemanfaatan lahan sekitar ruas jalanan sebagian besar adalah untuk lahan parkir

e) Tipe Alingmen datar.

f) Kelas fungsional jalan : jalan primer g) Hambatan samping tinggi

Data Karakteristik Parkir 1. Pola Parkir

Dari hasil survey lapangan pada ruas jalan raya Ahmad Yani, sisi bahu jalan yang digunakan adalah dua sisi sepanjang 50 meter. Kondisi parkir ini secara langsung mengurangi kapasitas jalan dan lebar jalan dari 9,5 meter tanpa adanya parkir menjadi 6 meter dengan parkir yang diman pola parkir yang digunakan adalah 00.

Dan hasil survey kedua adalah pada ruas Jalan Hasyim Ashary, sisi bahu jalan yang digunakan adalah satu sisi sepanjang 90 meter. Kondisi parkir ini secara langsung mengurangi kapasitas jalan dan lebar jalan dari 9,2 meter tanpa adannya parkir menjadi 7,4 meter dengan parkir dimana pola parkir yang digunakan adalah 00.

2. Kapasitas Parkir

Karakteristik parkir di ruas Jalan Basuki Rahmat yang digunakan untuk parkir yang ditinjau dari jalan Basuki Rahmat yaitu sepanjang 90 meter. Dan ini untuk parkir jalan Basuki Rahmat terbagi menjadi 3 pola. Yaitu masing-masing menjadi 30 meter. Sampai 90 meter.

3 Akumulasi Parkir

Akumulasi parkir adalah informasi yang dibutuhkan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang sedang berada di lahan parkir dalam selang waktu tertentu. Informasi ini dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan kendaraan yang telah menggunakan lahan parkir ditambah dengan kendaraan yang masuk serta dikurangi dengan kendaraan yang keluar. Pada studi ini akumulasi parkir dihitung berdasarkan setiap jam. Akumulasi parkir tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Akumulasi parkir tertinggi terjadi pada pukul 08.00 - 09.00 pada jalan Basuki Rahmat.

Tabel 1 Akumulasi Parkir Per jam Jalan BasukiRahmatTanggal 12 Bulan Juni Tahun 2012

No Waktu Masuk Keluar Akumulasi Parkir

1 07.00 – 08.00 34 0 34 2 08.00 – 09.00 185 106 113 3 09.00 – 10.00 101 118 96 4 10.00 – 11.00 54 108 42 5 11.00 – 12.00 104 123 23 6 12.00 – 13.00 64 53 34 7 13.00 – 14.00 84 89 29 8 14.00 – 15.00 9 21 17 9 15.00 – 16.00 0 14 3 10 16.00 – 17.00 0 3 0 Mulai Pengumpulan Data :

 Dasar hukum penyelenggaraan parkir berlangganan

 Perda no 15 tahun 2010 tgl 11 Nov 2010 tentang retribusi pelayanan parkir di tepi jalan

 Perjanjian kerjasama Pemkab Lamongan, Pempop Jatim, dan Polres Lamongan

 Perda Lamongan no 06 tahun 2004 tanggal 2 Desember 2004 tentang pengelolaan retribusi parkir.

 Survey lokasi parkir di Jan Achmad Yani dan Jalan Hasyim Ashari. Penentuan Teori :

 Teori Statistik Angket

Perhitungan kapasitas sebelum dan sesudah adanya Perda Kab. lamongan Perhitungan Statistik Ada retribusi Tidak ada retribusi kesimpulan Selesai

(4)

Sumber : Sumber Analisis

Fluktuasi keluar masuk kendaraan dan akumulasi parkir dapat dilihat pada Grafik 4.1berikut:

Grafik 1. Flluktuasi keluar masuk Kendaraan dan

Akumulasi Parkir Jalan Basuki Rahmat

4 Volume Parkir

Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang telah menggunakan ruang parkir pada suatu lahan parkir dalam waktu tertentu dalam satu hari. Secara lengkap hasil survey dapat dilihat dalam tabel 4.1 dan 4.2 volume parkir pada peleksanaan survey 10 jam di ruas jalan Basuki Rahmatadalah 633 kendaraan dan untuk ruas Jalan Hasyim Ashari adalah 477 kendaraan.

Tabel 4.7 volume parkir selama 10 jam penelitian di Jalan Basuki RahmatTanggal 12 Bulan Juni Tahun

2012

No. Waktu Masuk Keluar

1 07.00 – 08.00 34 0 2 08.00 – 09.00 185 106 3 09.00 – 10.00 101 118 4 10.00 – 11.00 54 108 5 11.00 – 12.00 104 123 6 12.00 – 13.00 64 53 7 13.00 – 14.00 84 89 8 14.00 – 15.00 9 21 9 15.00 – 16.00 0 14 10 16.00 – 17.00 0 3 Jumlah 635 635

Sumber : Hasil Analisa

Analisa Distribusi Frekuensi 1. Identitas Responden Penelitian

Berikut ini adalah penjelasan mengenai identitas responden dan frekuensi masyarakat Lamongan : Gambar 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.

Berdasarkan gambar 4.1 tersebut dapat diketahui bahwa jumlah responden laki-laki sebanyak 56 % dari total responden sebanyak 50 responden. Dan responden perempuan sebanyak 44 % dari total responden sebanyak 50 responden.

Gambar 4.4Identitas Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan Gambar 4.2 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden penelitian adalah berusia antara 24 -28 tahun dan 29-33 tahun yaitu masinga-masing memiliki jumlah yang sama sebanyak 34 % dari total responden 50 orang..

Gambar 4.5Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan Gambar 4.3 di atas deketahui bahwa mayoritas pendidikan terakhir responden adalah Strata I/II/III yaitu sebanyak 34 % responden yang tidak atau belum pernah sekolah atau belum tamat SD dan lulusan SD sebanyak 8% Sedangkan 0 50 100 150 200 0 7 .0 0 -0 8 .0 0 08.00 -09.00 0 9 .0 0 -1 0 .0 0 1 0 .0 0 -1 1 .0 0 1 1 .0 0 -1 2 .0 0 12.00 -13.00 1 3 .0 0 -1 4 .0 0 1 4 .0 0 -1 5 .0 0 1 5 .0 0 -1 6 .0 0 16.00 -17.00 masuk keluar akumulasi 56% 44% Laki-Laki Perempuan 0% 10% 20% 30% 40% 19-23 tahuntahun24-28 29-33 tahun34-38 tahun 39-44 tahun 22% 34% 34% 6% 4% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 8% 10% 8% 24%16% 34%

(5)

responden yang berpendidikan terakhir di jenjang SD dan SLTP masing-masing sebanyak 10% dan 8% Sedangkan responden yang berpendidikan terakhir di jenjang SLTA sebanyak 24% Dan responden yang berpendidikan terakhir di jenjang Diploma I/II/III/Akademi sebanyak 16% dari total responden sebanyak 50 responden.

Gambar 4.6Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

2. Sikap Responden a. Kognitif

Berikut analisis distribusi frekuensi untuk beberapa komponen dari sikap kognitif masyarakat Lamongan terhadap program parkir berlangganan : Keterangan :

STT : Sangat Tidak Tahu TT : Tidak Tahu

T : Tahu

ST : Sangat Tahu

Tabel 4.16Frekuensi Variabel Kognitif

Pertanyaan STT TT T ST

Anda tahu adanya program parkir

berlangganan 6 5 23 16

Anda tahu tujuan program parkir berlangganan adalah untuk memperlancar arus lalu lintas karena parkir dapat ditata oleh petugas parkir yang ditunjuk

5 11 23 11

Anda tahu tujuan dari program parkir berlangganan adalah untuk memperkecil munculnya petugas parkir liar

3 18 17 12

Anda tahu peserta dari program parkir berlangganan adalah warga wilayah kabupaten Lamongan

4 16 18 12

Anda tahu pesan yang disampaikan melalui program parkir berlangganan adalah dapat menciptakan lapangan pekerjaan, bagi warga masyarakat sebagai Juru Parkir (Jukir), yang pada akhirnya dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Jatim

12 22 16 50

Anda tahu aktivitas program parkir berlangganan adalah jukir tidak memungut biaya parkir

3 17 22 8

Anda tahu pesan yang disampaikan melalui program parkir berlangganan adalah mengurangi jumlah parkir liar di Lamongan

2 14 17 17

Anda tahu pesan yang disampaikan melalui program parkir berlangganan adalah mengajak warga Lamongan untuk parkir di tempatnya

0 6 24 20

Anda tahu bahwa program parkir berlangganan dapat dimiliki pada saat pengurusan STNK

1 7 23 19 Anda tahu bahwa pelaksanaan

program parkir berlangganan melibatkan Pemprov Jatim (Dispenda Prov) dan Pemkab Lamongan

7 10 21 12

b. Afektif

Berikut analisis distribusi frekuensi untuk beberapa komponen dari sikap afektif masyarakat Lamongan terhadap program parkir berlangganan : Keterangan :

STS : Sangat Tidak Suka TS : Tidak Suka

S : Suka

SS : Sangat Suka

Tabel 4.17Frekuensi Variabel Afektif

No Pertanyaan STS TS S SS

11

Anda suka dengan adanya program parkir berlangganan

1 2 22 25

12

Anda suka tujuan dari program parkir berlangganan adalah untuk memperlancar arus lalu lintas karena parkir dapat ditata dengan baik oleh petugas parkir yang ditunjuk

2 11 23 14

13

Anda suka dengan tujuan dari program parkir berlangganan adalah untuk memperkecil munculnya petugas parkir liar

2 16 19 13

14

Anda suka peserta dari program parkir berlangganan adalah warga wilayah kabupaten Lamongan 1 16 22 11 15

Anda suka dengan pesan yang disampaikan melalui program parkir berlangganan adalah dapat menciptakan lapangan pekerjaan, bagi warga masyarakat sebagai Juru Parkir (Jukir), yang pada akhirnya dapat mendorong laju 0 10 22 18 0% 10% 20% 30% 10%26%8% 30% 12% 14%

(6)

pertumbuhan ekonomi di Jatim

16

Anda suka dengan aktivitas program parkir berlangganan adalah jukir tidak memungut biaya parkir

1 16 23 10

17

Anda suka pesan yang disampaikan melalui program parkir berlangganan adalah mengurangi jumlah parkir liar di Lamongan

0 20 19 11

18

Anda suka pesan yang disampaikan melalui program parkir berlangganan adalah mengajak warga Lamongan untuk parkir di tempatnya

0 7 26 17

19

Anda suka program parkir berlangganan dapat dimiliki pada saat pengurusan STNK

3 22 21 4

20

Anda suka pelaksanaan program parkir berlangganan

melibatkan Pemprov Jatim (Dispenda Prov) dan Pemkab Lamongan

5 9 23 13

c. Konatif

Berikut analisis distribusi frekuensi untuk beberapa komponen dari sikap konatif masyarakat Lamongan terhadap program parkir berlangganan : Keterangan :

STB : Sangat Tidak Bersedia TB : Tidak Bersedia B : Bersedia SB : Sangat Bersedia

Tabel 4.18Frekuensi Variabel Konatif

No Pertanyaan STB TB B SB

21

Anda bersedia berpartisipasi setelah mengetahui akan adanya program parkir berlangganan

14 21 15 0

22

Anda bersedia berpartisipasi setelah mengetahui tujuan dari program parkir berlangganan adalah untuk memperlancar arus lalu lintas karena parkir dapat ditata dengan baik oleh petugas parkir yang ditunjuk

19 21 10 0

23

Anda bersedia berpartisipasi setelah mengetahui tujuan dari program parkir berlangganan adalah untuk memperkecil munculnya petugas parkir liar

13 24 13 0

24

Anda bersedia berpartisipasi setelah mengetahui peserta dari program parkir berlangganan adalah warga wilayah kabupaten Lamongan

21 18 11 0

25

Anda bersedia berpartisipasi setelah mengetahui pesan yang disampaikan melalui program parkir berlangganan adalah dapat menciptakan lapangan pekerjaan, bagi warga masyarakat sebagai Juru Parkir (Jukir), yang pada akhirnya dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Jatim

10 24 16 0

26

Anda bersedia berpartisipasi setelah mengetahui aktivitas program parkir berlangganan adalah jukir tidak memungut biaya parkir

15 23 12 0

27

Anda bersedia berpartisipasi setelah mengetahui pesan yang disampaikan melalui program parkir berlangganan adalah mengurangi jumlah parkir liar di Lamongan

12 28 10 0

28

Anda bersedia berpartisipasi setelah mengetahui pesan yang disampaikan melalui program parkir berlangganan adalah mengajak warga Lamongan untuk parkir di tempatnya

16 17 17 0

29

Anda bersedia berpartisipasi setelah mengetahui program parkir berlangganan dapat dimiliki pada saat pengurusan STNK

10 28 12 0

30

Anda bersedia berpartisipasi setelah mengetahui pelaksanaan program parkir berlangganan melibatkan Pemprov Jatim (Dispenda Prov) dan Pemkab Lamongan

12 22 16 0

3. Kategori Sikap Masyarakat Lamongan Terhadap Parkir Berlangganan

Untuk menentukan bagaimana sikap masyarakat Lamongan terhadap program parkir berlangganan secara keseluruhan maka dilakukan penghitungan rata-rata item pernyataan pada masing-masing komponen secara keseluruhan dan digunakan interval kelas.

Dengan interval kelas 2 kemudian disusun kriteria penilaian rata-rata jawaban responden yang disajikan pada Tabel di bawah ini:

Tabel 4.19Kategori Mean Dari Skor Interval

Interval Kategori

1,00 ≤ a ≤ 2,50 Tidak Puas

2,50 < a ≤ 4 Puas

Berikut analisis kategori untuk masing-masing sikap masyarakat Lamongan terhadap program parkir berlangganan :

(7)

Tabel 4.20Sikap Kognitif

Kategori Frekuensi Persentase

Puas 44 88,0

Tidak Puas 6 12,0

Total 50 100,0

Pada Tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 44 responden atau 88% dari total responden memiliki sikap kognitif puas. Dan sebanyak 6 responden atau 12% dari total responden memiliki sikap kognitif tidak puas. Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan sikap kognitif masyarakat Lamongan terhadap program parkir berlangganan adalah puas dengan kata lain masyarakat Lamongan mengetahui dengan baik adanya program parkir berlangganan.

Tabel 4.21.Sikap Afektif

Kategori Frekuensi Persentase

Puas 40 88,0

Tidak Puas 10 12,0

Total 50 100,0

Pada Tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 40 responden atau 88% dari total responden memiliki sikap afektif puas. Dan sebanyak 10 responden atau 12% dari total responden memiliki sikap afektif tidak puas. Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan sikap afektif masyarakat Lamongan terhadap program parkir berlangganan puas dengan kata lain masyarakat Lamongan menyukai program parkir berlangganan ini.

Tabel 4.22Sikap Konatif

Kategori Frekuensi Persentase

Puas 4 8,0

Tidak Puas 46 92,0

Total 50 100,0

Pada Tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 4 responden atau 8% dari total responden memiliki sikap konatif puas dan sebanyak 46 responden atau 92% dari total responden memiliki sikap konatif tidak puas. Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan sikap konatif masyarakat Lamongan terhadap program parkir berlangganan puas adalah tidak puas atau dengan kata lain masyarakat Lamongan tidak bersedia menggunakan program parkir berlangganan

Tabel 4.23Keseluruhan

Kategori Frekuensi Persentase

Puas 37 74,0

Tidak Puas 13 26,0

Total 50 100,0

Pada Tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 37 responden atau 74% dari total responden memiliki sikap secara keseluruhan puas. Dan sebanyak 13 responden atau 26% dari total responden memiliki sikap secara keseluruhan tidak puas. Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan sikap secara keseluruhan masyarakat Lamongan terhadap program parkir berlangganan adalah puas.

Dilihat dari data tabel 4.16 bahwa frekuensi nilai puas dalam kuisioner yang diadakan. Bahwa masyarakat Lamongan puas dengan kinerja retribusi parkir akan tetapi nilai ketidak puasan masyarakat Lamongan ini lebih cendering sikap Konatifnya. Yang mana masyarakat suka dan tahu tentang retribusi parkir. Akan tetapi kesediaan untuk menjalani dan berpartisipasi melaksanaan retribusi parkir masih tidak puas. Ini dikarenakan ada ketidak puasan di dalam masyarakat lamongan, yang mana sudah tahu tentang pelaksanaan retribusi parkir dan suka dengan adanya parkir berlangganan di Kabupaten Lamongan, tetapi dalam pelaksanaannya di lapangan masyarakat masih dibebankan dan ditidak puaskan oleh pelaksanaan retribusi parkir tentang pelayanan, fasilitas, dan tarif yang haus dikenakan oleh masyarakan lamongan yang menggunakan jasa parkir. Ini yang mempengaruhi mengapa masyarakat Lamongan masih ada nilai ketidakpuasan dalam satu sikap atau kategori dari ketiga sikap atau kategori tersebut.

Menentukan Tingkat Kebocoran Retribusi Parkir

Dari hasil kuisioner ke dua tentang seberapa besar tingkat kebocoran. Didapat hasil sebagai berikut :

Tabel 4.24. Kuisioner Kebocoran

No Pertanyaan Ya Tidak

1.

Apakah tiap tahun bapak/ibu membayar retribusi parkir berlangganan

50 0

2.

Setelah membayar apakah bapak ibu mendapatkan bukti label striker parkir berlangganan

50 0

3.

Apakah Bapak/Ibu pernah parkir ditempat parkir berlangganan dan mengetahui rembu-rembu parkir berlangganan

50 0

4. Apakah masih ditarik oleh petugas

(8)

5.

Sebagai pengguna jasa parkir, apakah Bapak / Ibu merasa dirugikan dengan adanya parkir berlangganan tiap tahun

25 25

Prosentase dari hasil jumlah kuisioner diatas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.25. Jumlah Prosentase

No Pertanyaan Ya Tidak

1.

Apakah tiap tahun bapak/ibu membayar retribusi parkir berlangganan

100 % 0 % 2.

Setelah membayar apakah bapak ibu mendapatkan bukti label striker parkir berlangganan

100 % 0 %

3.

Apakah Bapak/Ibu pernah parkir ditempat parkir berlangganan dan mengetahui rembu-rembu parkir berlangganan

100 % 0 %

4.

Apakah masih ditarik oleh petugas

parkir 74 % 26 %

5.

Sebagai pengguna jasa parkir, apakah Bapak / Ibu merasa dirugikan dengan adanya parkir berlangganan tiap tahun

50 % 50 %

Dari pertanyaan no 4 dapat dilihat bahwasanya untuk pengguna jasa parkir untuk respoden yang menjawab Ya adalah sebesar 74 % dan untuk responden yang menjawab Tidak sebesar 26 %. Dari populasi tersebut bisa dikalikan dengan jumlah kendaraan parkir tiap harinya.

Dari total kedua jalan tersebut didapatkan bahwa untuk volume parkir masuk sebanyak 635 kendaraan dan keluar sebanyak 635 kendaraan.

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa : Jumlah obsen = jumlah parkir tertinggi x prosentase obsen

Jumlah yang menjawab obsen Ya

Jumlah obsen = jumlah parkir tertinggi x prosentase obsen

= 1112 x 74 % = 822,88

= 823 kendaraan Jumlah yang menjawab obsen Tidak

Jumlah obsen = jumlah parkir tertinggi x prosentase obsen

= 1112 x 26 % = 289,12

= 289 kendaraan

Jadi, tingkat kebocoran tentang retribusi parkir yaitu 823 telah terjadi penarikan biaya parkir, dan 289 tidak mengalami penarikan retribusi parkir.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

faktor yang ditimbulkan kinerja parkir berlangganan yaitu :

1. Parkir berlangganan di bahu jalan atau badan jalan bisa menyebabkan kemacetan jalan raya yang mana dibuktikan oleh kurangnya nilai kapasitas jalan raya pada masing-masing jalan tersebut

2. Ditemukan bahwa untuk nilai kebocoran pengenaan biaya parkir terdapat 74 % dari seluruh pengguna jasa parkir masih dikenakan biaya pengguna jasa parkir di parkir khusus berlangganan, dan 26 % lolos dari pembebanan biaya jasa parkir di parkir khusus berlangganan

2. Saran

a) Untuk pelaksanakan retribusi parkir berlangganan lebih efektif dan berjalan dengan mestinya, sebaiknya pemerintah Kabupaten Lamongan melaksanakan pemantauan dan pengawasan secara rutin dan maksimal agar tidak ada yang memanfaatkan atau mengambil keuntungan dari retribusi parkir berlangganan tersebut.

b) Untuk pemerintah Lamogan juga agar bisa lebih bisa memikirkan masyarakat yang tinggal di daerah yang jauh dari perkotaan yang notabene jarang menggunakan jasa retribusi parkir berlangganan dan juga masih harus membayar retribusi parkir berlangganan sebesar Rp 20.000,- / tahun.

DAFTAR PUSTAKA Berupa Text Book :

Iskandar, Abubakar.1998. “Pedoman Perencanaan

dan Pengoperasian Fasilitas Parkir”,

Jakarta : Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997. Marihot, Siahaan. 19997.“ Pajak daerah dan

retribusi daerah”. Penerbit PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta, Hal 6.

Azwar , Saifuddin. 2007. ” Sikap Manusia Teori dan

Pengukurannya “.Pustaka Pelajar,

Yogyakarta.

Berupa Jurnal :

Bungin, Burhan. 2001. “Metodologi Penelitian Sosial

( Format-format Kuantitatifdan Kualitatif )”. Airlangga UniversityPress, Surabaya.

(9)

Berupa Jurnal : http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/139/jbptunikompp -gdl-s1-2007-nurfajriat-6906-bab-ii.pdf).18-01-2013, 15:14:20 WIB https://www.google.co.id/url?Sa=trct=jg=pengertian +retribusi+parkir&source=web&cd=6&ved= 0CFkQFjAF&url=http%3A%2F%2Fk12008.wi dyagama.ac.id%2Frl%Bab7_parkir ),18-01-2013, 15:15:17 WIB.

Gambar

Gambar 3 Diagram Alur Penelitian  ANALISA PERHITUNGAN
Grafik 1. Flluktuasi keluar masuk Kendaraan dan  Akumulasi Parkir Jalan Basuki Rahmat
Gambar  4.6Identitas  Responden  Berdasarkan  Pekerjaan
Tabel 4.18Frekuensi Variabel Konatif
+3

Referensi

Dokumen terkait

7870 m 2 Laboratorium kateterisasi mini, Uji latih beban jantung treadmill , Ekokardiografi, Holter monitor, USG Doppler, Laboratorium.. Jantung Bina Waluya

Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan tim pelaksana kegiatan pengabdian pemberdayaan dengan 6 orang guru TK Labschool IKIP PGRI Jember, diperoleh

PENETAPAN ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 DAN PASAL 29 WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

Pada gambar link viktimisasi berulang BNE Commercial 2017, dilihat dari perspektif kartografis, ditemukan keberadaan interaksi spasial-temporal yang tinggi terutama pada

Dilihat dari perspektif kebijakan hukum pidana, formulasi Pasal 50 ayat (3) huruf f dan h Jo Pasal 78 ayat (5) dan ayat (7) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang

Tokoh tambahan dalam novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra ialah Julia Collins atau Azima Hussein. Julia adalah

Jika akan mencari legalitas drone yang melintasi batas negara berdasarkan hukum internasional, maka penulis akan mencari tahu seperti apakah penggunaan drone berdasarkan hukum

Kasus untuk pengembangan e-government yang menyangkut kultur sebuah negara sangat penting untuk mempertimbangkan faktor kultur di atas, untuk kesuksesan dalam pengembangan dari