• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS PALEM KUNING (Chrysalidocarpus lutescens) MENYERAP TIMBAL (Pb) DITINJAU DARI STOMATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIFITAS PALEM KUNING (Chrysalidocarpus lutescens) MENYERAP TIMBAL (Pb) DITINJAU DARI STOMATA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi “Bioscientist” Vol. 4 No. 2, ISSN 2338-5006

115

EFEKTIFITAS PALEM KUNING

(Chrysalidocarpus lutescens)

MENYERAP TIMBAL (Pb) DITINJAU DARI STOMATA

Baiq Mirawati dan Ida Royani

Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram Email: mirawatirahili82@gmail.com

Abstrak: Palem merupakan tanaman hias yang bersifat kosmopolitan, keberadaannya ditemukan di daerah tropis dan subtropis, di dataran rendah dan tinggi, di pegunungan dan di pantai, di tanah yang subur dan gersang. Salah satu pendekatan untuk mereduksi kandungan partikel timbal (Pb) di udara adalah dengan bioremediasi menggunakan tumbuhan. Emisi kendaraan yang terserap oleh daun melalui stomata secara bertahap akan menyebabkan kerusakan seperti berkurangnya jumlah stomata, kerusakan pada sel penjaga, peningkatan jumlah stomata yang tertutup, kerusakan pada kondisi helaian daun, laju fotosintesis terhambat, luas daun menyusut, penurunan kadar klorofil dan kematian pada daun, densitas stomata serta tingginya persentase menutupnya celah stomata. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan Acak Lengkap dapat didefinisikan sebagai rancangan dengan beberapa perlakuan yang disusun secara random untuk seluruh unit percobaan. Rancangan acak lengkap merupakan penentuan banyaknya pengulangan masing-masing perlakuan, pada penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dengan melakukan 3 kali pengulangan sehingga diperoleh 9 percobaan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Kemampuan daun tanaman hias palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens) menyerap timbal

(Pb) TK1 : 0.09ppm, TK2 : 0.1ppm dan TK3 : 0.21ppm; 2) Densitas stomata pada daun tanaman hias

palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens), TK1 : 32.9µ, TK2 : 33.1µ dan TK3 : 31.45µ.

Kata Kunci: Palem Kuning (Chrysalidocarpus lutescens), Timbal (Pb), Stomata PENDAHULUAN

Di Nusa Tenggara Barat, khususnya kota Mataram kendaraan bermotor penyumbang terbesar dalam pencemaran udara, karena industri tidak ada pabrik skala besar di Kota Mataram serta polusi udara akan meningkat

seiring pertumbuhan jumlah kendaraan

bermotor dan industri. Sementara itu, ruang terbuka hijau di kota mataram yang diharapakan bisa menyerap polutan semakin berkurang karena berubah fungsi akibat pembangunan infrastuktur. Jamhari (2014) mengemukakan, kendaraan bermotor dikelompokkan sebagai sumber pencemar yang bergerak, sehingga penyebaran bahan pencemar yang diemisikan dari kendaraan bermotor memiliki pola penyebaran spasial yang meluas.

Salah satu pendekatan untuk mereduksi kandungan partikel timbal (Pb) di udara adalah dengan bioremediasi menggunakan tumbuhan. Emisi kendaraan yang terserap oleh daun

melalui stomata secara bertahap akan

menyebabkan kerusakan seperti berkurangnya jumlah stomata, kerusakan pada sel penjaga, peningkatan jumlah stomata yang tertutup, kerusakan pada kondisi helaian daun, laju fotosintesis terhambat, luas daun menyusut, penurunan kadar klorofil dan kematian pada

daun, densitas stomata serta tingginya

persentase menutupnya celah stomata (Solihin,

2014 dalam Suhandiyah 2014). Semakin besar ukuran dan semakin banyak jumlah stomata maka semakin besar pula penyerapan timbal (Pb) pada daun, hal ini sesuai dengan penelitian Gunarno (2014), stomata pada tumbuhan yang berada di daerah dengan kadar polusi yang lebih besar akan mempunyai tingkat kerusakan stomata yang lebih banyak. Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Dewi dan Hapsari (2012), menyatakan bahwa lidah mertua (Sansevieria trifasciata) dan Puring (codiaeum variegatum) mampu menyerap timbal di udara dan efektifitas penyerapan timbal (Pb) oleh daun puring (codiaeum variegatum) lebih baik dari pada persentase penyerapan (Pb) daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata) sedangkan kemampuan jenis daun dalam menyerap timbal (Pb) di udara ambient sangat berbeda dimana jenis daun puring (codiaeum variegatum) memiliki kemampuan lebih baik dibandingkan

dengan daun lidah mertua (Sansevieria

trifasciata).

Berdasarkan uraian diatas, untuk mengatasi pencemaran udara khususnya dari kendaraan bermotor dibutuhkan pengendalian dengan menggunakan tanaman hias sebagai salah satu solusi.

(2)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi “Bioscientist” Vol. 4 No. 2, ISSN 2338-5006

116 METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian

eksperimen.Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan Acak Lengkap dapat didefinisikan sebagai rancangan dengan beberapa perlakuan yang disusun secara random untuk seluruh unit percobaan (Nazir, 2003). Menurut Gomez dan Kwanchi (1995) rancangan acak lengkap merupakan penentuan banyaknya pengulangan masing-masing perlakuan, pada penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dengan melakukan 3

kali pengulangan sehingga diperoleh 9

percobaan penelitian.

Subjek Dan Tempat Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah tanaman Palem Kuning (Chrysalidocarpus lutecsens). Penelitian ini dilaksanakan di jalan

raya dikota mataram jln. Halmahera (K1),

Jln.Wahidin (K2) dan Jln. Sriwijaya (K3) dan

analisis konsentrasi timbal (Pb) dilaksanakan di laboratorium Analitik serta analisis densitas stomata dilaksanakan di laboratorium Biologi FMIPA Universitas Mataram.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar pengamatan yang digunakan untuk mengetahui konsentrasi kemampuan tanaman menyerap timbal (Pb) dan densitas stomata tanaman hias palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens).

Metode Penggumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data

dilakukan dalam penelitian ini adalah

menggumpulkan data secara kuantitatif dan

kualitatif. Pengumpulan data kuantitatif

diperoleh dengan menghitung konsentrasi timbal (Pb) tanaman hias Palem Kuning (Chrysalidocarpus lutecsens) menggunakan uji AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer), pengamatan densitas stomata dengan metode replika. Sedangkan untuk pengumpulan data

secara kualitatif menggunakan deskriptif

kualitatif dari hasil penggumpulan data secara kuantitatif.

Analisis Data

Untuk mengetahui kemampuan

penyerapan Pb oleh Palem Kuning

(Chrysalidocarpus lutecsens). dilakukan uji ANOVA (Analyses of Variance) terhadap konsentrasi Pb daun dari ketiga lokasi (Walpole dan Meyrs,1986).

Dan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi timbal (Pb) terserap di daun dengan densitas stomata menggunakan uji regresi. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Kemampuan Menyerap Timbal (Pb)

Penelitian ini dilakukan di kota Mataram dengan menggunakan 3 ruas jalan raya yaitu

ruas jalan raya halmahera rembiga (K1), ruas

jalan raya dr. Wahidin (K2) dan ruas jalan raya

Sriwijaya (K3). Penelitian ini menganalisis

kandungan timbal (Pb) terserap oleh daun tanaman hias palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens), penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2016. Berdasarkan hasil uji AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) yang dilakukan diperoleh konsentrasi timbal (Pb) pada tanaman hias palem kuning sebelum dan sesudah diletakkan di beberapa ruas jalan raya dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Konsentrasi Timbal (Pb) terserap daun tanaman hias palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens) 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 TK1 TK2 TK3 0.09 0.1 0.21 Ti m b al ( p p m ) perlakuan

(3)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi “Bioscientist” Vol. 4 No. 2, ISSN 2338-5006

117 Keterangan

T = tanaman palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens)

K1,2,3 = ruas jalan raya (1=jln.

Halmahera,2=Jln.dr.Wahidin, 3= Jln.

Sriwijaya)

Densitas Stomata

Berdasarkan hasil pengujian

menggunakan metode replika yang dilakukan untuk menghitung densitas stomata tanaman palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens) yang sudah dipapar dari bulan juli – agustus 2016, maka diperoleh hasil seperti yang disajikan pada Gambar 2 di bawah ini :

Gambar 2. Densitas stomata tanaman palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens) yang sudah dipapar dari bulan juli – agustus 2016

Berdasarkan hasil penelitian

menggunakan metode replika maka diperoleh densitas stomata tertinggi diperoleh pada

perlakuan ruas jalan raya dr.wahidin (K2) 33.1µ

dan perlakuan ruas jalan raya sriwijaya (K3)

mempunyai densitas stomata terendah 31.45µ. Pembahasan

Kemampuan Menyerap Timbal (Pb)

Pencemaran udara ditandai dengan keberadaan zat-zat yang mestinya bukan merupakan bagian dari atmosfer. Kendaraan

bermotor menjadi salah satu penyebab

meningkatnya pencemaran udara, karena

mengandung berbagai bahan pencemar yang berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan, dan infrastruktur yang terdapat di sekitarnya. Menurut Fergusson dalam Antari dan Sundra (2009), bahan pencemar (polutan) yang berasal dari gas kendaraan bermotor umumnya berupa gas hasil sisa pembakaran dan partikel logam berat, seperti timah hitam/timbal/plumbum (Pb). Zat Pb yang dikeluarkan dari kendaraan bermotor rata-rata berukuran 0,02-0,05 µm sebesar 60-70 %. Semakin kecil ukuran partikelnya semakin lama waktu menetapnya.

Penelitian ini memfokuskan pada kemampuan daun tanaman menyerap timbal (Pb) menggunakan tanaman hias palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens), yang masing-masing diletakkan pada arus lalu lintas rendah

(T1), jalan raya dengan arus lalu lintas sedang

(T2) dan jalan raya dengan arus lalu lintas tinggi

(T3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kemampuan menyerap timbal (Pb) tanaman hias palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens)

tinggi pada perlakuan TK3 yaitu 0.21ppm, pada

perlakuan TK1 kemampuan menyerap daun

tanaman hias palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens) rendah yaitu 0.09ppm. Jumlah timbal (Pb) diudara dipengaruhi oleh volume atau kepadatan lalu lintas, semakin padat arus lalu lintas di jalan raya tersebut maka jumlah timbal (Pb) yang terserap oleh tanaman akan tinggi demikian sebaliknya. Hal ini di kuatkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Mirawati (2015) kemampuan menyerap daun tanaman meningkat seiring dengan kepadatan lalu lintas,dengan menggunakan 3 jenis tanaman hias ( lidah mertua (sanseveira), puring dan palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens)) yang diletakkan

pada tingkat arus lalu lintas

rendah,sedang,tinggi. Hasil penelitian senada 30.5 31 31.5 32 32.5 33 33.5 T K1 T K2 T K3 32.9 33.1 31.45 D en si ta s St o m a ta (µ) Perlakuan

(4)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi “Bioscientist” Vol. 4 No. 2, ISSN 2338-5006

118 juga diungkapkan oleh Sembiring (2010) yang

menemukan bahwa tanaman yang hidup pada daerah dengan arus lalu llintas tinggi kandungan timbal (Pb) akan tinggi, dibandingkan dengan tanaman yang hidup pada arus lalu lintas rendah. Zat Pb yang dikeluarkan dari kendaraan bermotor rata-rata berukuran 0,02-0,05 µm sebesar 60-70 %. Semakin kecil ukuran partikelnya semakin lama waktu menetapnya. Zat Pb sangat berbahaya bagi manusia karena mekanisme masuknya timbal ke dalam tubuh manusia dapat melalui sistem pernapasan,

percernaan, ataupun langsung melalui

permukaan kulit. Daya racun timbal (Pb) dapat mengakibatkan peradangan pada mulut, diare, anemia, mual dan sakit disekitar perut, serta kelumpuhan (Hamidah, 1980 dalam Setijorini, 2015).

Menurut Sulistiana dan Setijorini (2015) ada beberapa hal yang mempengaruhi konsentrasi timbal (Pb) pada tanaman yaitu lamanya tanaman terpapar oleh timbal (Pb), morfologi dan fisiologi tanaman artinya

keberagaman morfologi dan fisiologi

mempengaruhi kemampuan dari tiap tanaman untuk menyerap timbal, musim dan umur tanaman. Pada penelitian ini tanaman terpapar selama 30 hari dengan mendapat pergantian musim yang tidak menentu. Umur tanaman palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens) yang digunakan berumur 3 bulan. Pada tanaman, logam berat masuk dalam tanaman menggunakan jalur difusi terfasilitasi. Dalam proses ini mineral dan unsur hara yang masuk mendapat bantuan dari protein yang berada pada membran sel sehingga timbal (Pb) dapat masuk dan melintasi lapisan lipid bilayer (Gomes, et al., 2011).

Menurut Siregar (2005), secara normal kandungan Pb dalam berbagai jenis tanaman berkisar antara 1.0-3.5 µg/g. Berdasarkan batasan kandungan maksimal Pb dalam tanaman maksimal 3.5 µg/g ini, maka dapat diketahui bahwa kandungan Pb dalam tanaman palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens) di lokasi penelitian masih di bawah ambang batas dari batas normal kandungan timbal (Pb) dalam tanaman. Namun dari sisi batas toksisitas timbal (Pb) terhadap tanaman, yaitu sekitar 1000 ppm atau µg/gr (Sunaryo, dkk., 1991 dalam Setijorini 2015) maka kandungan Pb dalam tanaman palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens) masih di bawah ambang batas toksisitas tanaman sehingga belum berpengaruh terhadap pertumbuhan terutama daun, fisiologi tanaman,

serta kematian tanaman. Hal ini juga

ditunjukkan pada penampilan (morfologi) secara keseluruhan dari tanaman yang diamati

masih terlihat sehat, subur, dan rimbun daunnya. Menurut Widagdo (2005) bahwa kerusakan tanaman terutama kerusakan akut yang terjadi pada daun karena pencemaran udara, pada awalnya ditandai oleh adanya penampakan kekurangan kandungan air, yang kemudian akan berkembang menjadi mengering dan memutih

hingga sampai berwarna gading pada

kebanyakan spesies. Selain itu dijumpai pula pada beberapa spesies, perubahan warna daun yang terpapar polutan tercemar menjadi coklat atau merah kecoklatan. Sedangkan Kusuma (2014) menyatakan bahwa kerusakan tanaman karena pencemaran udara berawal dari tingkat

kimia,selanjutnya tingkat ultrastruktural,

kemudian tingkat sel, dan diakhiri dengan terlihatnya gejala pada jaringan daun, seperti klorosis dan nekrosis.

Densitas Stomata

Stomata terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama pada daun-daun tanaman. Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus yang disebut sel penutup. Di dekat sel penutup terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel penutup dapat membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman akan transpirasinya Pada daun yang berwarna hijau stomata terdapat pada satu permukaannya saja (Kartosapoetra, 1991). Menurut howard dalam Salisbury dan Ross (1995) bahwa “ setiap melimeter persegi permukaan daun mempunyai kira-kira 100 stomata, tapi jumlahnya ini dapat mencapai 10 kali lipat dan maksimum berjumlah 2230. Jumlah stomata dapat diklasifikasikan menjadi: sedikit (1-50), cukup banyak (51-100), banyak (101-200), sangat banyak (201- > 300) dan tak terhingga ( 301 - > 700), (Haryati, 2010).

Keadaan lingkungan juga

mempengaruhi kerapatan stomata. Daun yang tumbuh pada lingkungan kering dan dibawah cahaya dengan intensitas tinggi cenderung mempunyai stomata banyak dan kecil-kecil

dibandingkan dengan yang hidup pada

lingkungan basah dan terlindung. Pada

penelitian ini sampel daun tanaman palem

kuning (Chrysalidocarpus lutecsens)

dibersihkan dengan air dan tissue. Proses

pembersihan ini dimaksudkan untuk

menghilangkan debu yang melekat pada permukaan daun. Setelah bersih dan kering bagian bawah daun disayat lalu ditempelkan

pada obyek gelas.Semua langkah yang

disebutkan di atas merupakan proses pembuatan preparat stomata daun.Penggunaan lapisan abaxial mikroskop dengan perbesaran 100 kali. Melalui pengamatan ini dapat dilihat bahwa

(5)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi “Bioscientist” Vol. 4 No. 2, ISSN 2338-5006

119 jumlah stomata daun tanaman palem kuning

(Chrysalidocarpus lutecsens) daerah tercemar jumlahnya lebih banyak dan ukurannya kecil-kecil. Sedangkan tanaman palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens) di daerah tidak tercemar jumlah stomata sedikit tetapi ukuran stomata lebih besar. Pengambilan sampel daun tanaman palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens) dilakukan pada pukul 07.00 WIB.

Untuk pengambilan sampel dilakukan

dipinggiran ruas jalan raya halmahera (KT1),

ruas jalan raya dr. wahidin (KT2) dan ruas jalan

raya Sriwijaya (KT3).

Kendaraan bermotor menjadi salah satu sumber utama pencemaran udara, karena mengandung berbagai bahan pencemar yang berbahaya bagi manusia,hewan, tumbuhan dan infrastruktur yang terdapat di sekitarnya.Bahan pencemar Penyerapan pada daun terjadi karena partikel Pb atau timah hitam di udara masuk ke dalam daun melalui proses penyerapan pasif. Masuknya partikel timah hitam ke dalam jaringan daun sangat dipengaruhi oleh ukuran dan jumlah dari stomata.Semakin besar ukuran dan semakin banyak jumlah stomatanya maka semakin besar pula penyerapan timah hitam pada daun. Meskipun mekanisme masuknya

timah hitam ke dalam jaringan daun

berlangsung secara pasif, kemungkinan

akumulasi timah hitam di dalam jaringan daun akan lebih besar.

Timah hitam ini akan terakumulasi di dalam jaringan palisade.Sebagian besar bahan-bahan pencemar udara mempengaruhi tanaman melalui daun, mekanisma tanaman untuk pertahanan dari zat pencemar udara adalah melalu pergerakan membuka dan menutupnya stoma. Membuka dan menutupnya stomata

merupakan mekanisme adaptasisehingga

tangapan terhadap konsentrasi gas yang diemisikan oleh knalpot kendaraan bermotor yang bersifat toksik terhadap tanaman terutama SO2 dan CO. Membukanya stomata di pengaruhi oleh konsentrasi CO, cahaya, suhu, potensial air daun, kelembaban, angin dan laju fotosintesis di ruang antar sel bertambah kehadiran CO di udara merangsang membuka dan menutupnya stomata yang keduanya diatur oleh kelembaban relatif,konsentrasi SO dan CO pada konsentrasi tinggi menyebabkan stomata menutup. Jika pada saat stomata membuka dan gas-gas yang diemisikan udara dimana kondisi udara lembab maka gas yang terserap tanaman akan menyebabkan kerusakan pada tanaman tersebut.

Mekanisme membuka dan

menutupnya stomata akibat tekanan Turgor Tekanan turgor adalah tekanan dinding sel oleh

isi sel, banyak sedikitnya isi sel berhubungan dengan besar kecilnya tekanan pada dinding sel. Semakin banyak isi sel,semakin besar tekanan dinding sel. Tekanan turgor terbesar terjadi pada pukul 04:00 - 08:00.Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel yang potensi air lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel akan

tergantung pada jumlah bahan yang

terlarut.Skema mekanisme membukanya

stomataCahaya fotosintesis dalam sel-sel

mesophyl berkurangnya CO dalam ruang antar sel menaikan pH dalam sel penutup à perubahan enzimatik menjadi gula menaikkan kadar gula menaikkan tekanan osmotik dari getah sel menaikkan turgor stomata membuka dan asam absisat yang rendah di dalam daun juga menyebabkan stomata membuka.Faktor internal bila masuk ke dalam tubuh tumbuhan akan bersifat toksik,maka untuk mencegah gas SO2 tidak banyak masuk ke tubuh tumbuhan

adalahdengan mengurangi stomata yang

membuka karena gas SO dan gas-gas yang lain masuk tubuh tumbuhan melalui stomata. Semakin banyak stomata membuka dan semakin besar ukuran stomata maka akan semakin banyak pula kemungkinan jumlah polutan yang dapat masuk ke dalam tubuh tumbuhan.

PENUTUP Simpulan

1. Kemampuan daun tanaman hias palem

kuning (Chrysalidocarpus lutecsens)

menyerap timbal (Pb) TK1 : 0.09ppm, TK2 :

0.1ppm dan TK3 : 0.21ppm.

2. Densitas stomata pada daun tanaman hias palem kuning (Chrysalidocarpus lutecsens),

TK1 : 32.9µ, TK2 : 33.1µ dan TK3 : 31.45µ

Rekomendasi

1. Bagi peneliti yang akan melakukan

penelitian mengenai pengaruh timbal pada tanaman disarankan untuk melakukan waktu pemaparan lebih lama.

2. Bagi pemerintah daerah khususnya kota mataram untuk pengelolaan ruang terbuka hijau khususnya jalur hijau disarankan untuk menggunakan tanaman hias yang mampu menyerap polutan.

DAFTAR PUSTAKA

Ariana Gina., Noorhidayati., Aminuddin, PP.

2011. Inventarisasi dan Kerapatan

(6)

Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi “Bioscientist” Vol. 4 No. 2, ISSN 2338-5006

120 Terdapat Di Kawasan Air Terjun Hutan

Lindung Gunung Gedabaan Desa

Gedabaan Kabupaten Kotabaru. Jurnal Wahana-Bio,Volume V Juni 2011. Program Studi Pendidikan Biologi. FKIP. UNILAM. Banjarmasin.

Dewi Yusriani Sapta,. Hapsari Indri. 2012.

Kajian Efektivitas Daun Puring

(codiaeum variegatum) Dan Lidah Mertua (sansevieratrisfasciata) Dalam Menyerap Timbal di Udara Ambien. Jurnal Ilmiah Satya Negara Indonesia. Nomor 2 Volume 5 Desember 2012 ISSN 1979 5246.Universitas Satya Negara Indonesia. Jakarta.

Gita Prima Yudha, Zozy Aneloi. M.Idris, 2013. Jurnal Biologi. Universitas Andalas. Juni 2013. ISSN 2303-2162

Gomez .R. E dan Kwanchi. R. H,.2010. Ilmu Peluang dan Statistik untuk Insinyur dan Ilmuwan. Penerbit ITB. Bandung. Gunarno. 2014. Pengaruh Pencemaran Udara

Terhadap Luas Daun dan Jumlah Stomata Daun Rhoeodiscolor. Tidak dipublikasikan

Stover, Hermine.1983.The Sansevieria Book. Published by Endangered Species Press 12571 Red Hili Avenue. Tustln,

California 92680. First edition

September.

Irwanto dan Rony.S. 2010, Koleksi Palem (araceae). Rineka Cipta. Jakarta Jamhari, M., 2014. Hubungan Kandungan

Timbal (Pb) Di Udara Dengan Pb Dalam

Talus Lichen

Xanthoparmeliaxanthofarinosa.

Seminar nasional biologi VIII

Pendidikan Biologi. Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajaran Menuju Pembangunan Karakter.

Kadir, A. 2010. Puring. Yogyakarta: Andi Offset.

Nugrahani P dan Sukartiningrum. 2008. Indeks

Toleransi Polusi Udara (APTI)

Tanamantaman Median Jalan Kota Surabaya. Jurnal Pertanian Mapeta 10 (2): 86-92.

Purwanto. 2011. Sanseveira Flora Cantik Penyerap Racun.Yogyakarta: Kanisius. Ramadiana,S. 2008. Respon Pertumbuhan Stek

Lidah Mertua (sanseveira trifasciatavar. laurenti) pada Pemberian Berbagai Konsentarsi IBA dan Asal Bahan. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Bandar Lampung; Universitas Bandar Lampung (UNILA).

Sulistiana Susi dan Setijorini Ludivica Endang. 2015. Kemampuan Penyerapan Timbal Pada Beberapa Kultivar Tanaman Puring

(Codiaeum Variegatum). Jurnal

Matematika, Sains dan Teknologi. Volume 16 No 1.Maret 2015.10-17. Suryani, T.V. 2008.Galeri puring. Jakarta.

Penebar Swadaya

Sulistiana Susi dan Novi.E.K. Laporan

Penelitian Madya. Respon Pertumbuhan Daun Stek Lidah Mertua (sanseveira parva) Pada Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Sintetik (Rootone-F) dan Asal Bahan Stek. Jurusan Biologi. Fakultas

Gambar

Gambar  1.  Konsentrasi  Timbal  (Pb)  terserap  daun  tanaman  hias  palem  kuning  (Chrysalidocarpus lutecsens) 00.050.10.150.20.25TK1 TK2 TK30.090.1 0.21Timbal (ppm)perlakuan
Gambar  2.  Densitas  stomata  tanaman  palem  kuning  (Chrysalidocarpus  lutecsens)  yang  sudah  dipapar dari bulan juli – agustus 2016

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti dapat menyatakan bahwa sebagian besar responden menunjukan bahwa tindakan perilaku pencegahan terhadap HIV termasuk dalam katagori baik yang digambarkan dari

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa 86,6% WPS setuju kalau pelanggan harus menggunakan kondom pada saat berhubungan Seks, 67% WPS setuju untuk tidak melakukan

Sangat memungkinkan untuk tidak menyerap semua tempurung kelapa yang dihasilkan oleh para petani karena mutunya yang tidak memenuhi kriteria bahan baku yang dibutuhkan. Hal

[r]

Aacalah p!tunju8 s!tiap soal s!b!lum mulai m!ng!&ja8an soal. Mulailah m!ng!&ja8an da&i soal-soal )ang "nda anggap mudah. Mulailah m!ng!&ja8an da&i soal-soal

Tesis Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Pascasarjana UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.. Fundamentals

Sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat besar peningkatan pada kelompok eksperimen antar pre-test dan post-test sebesar 5,928% yang berarti bahwa penggunaan media

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yakni (1) melakukan analisis produk yang akan dikembangkan dari hasil observasi lapangan dan kajian pustaka,