PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS BETA TOTAL SAMPEL AIR
LINGKUNGAN DI SEKITAR REAKTOR KARTINI TAHUN 2011
Siswanti, A.Aris Munandar
PTAPB-BATAN Yogyakarta [email protected]
ABSTRAK
PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS BETA TOTAL SAMPEL AIR LINGKUNGAN DI SEKITAR REAKTOR KARTINI TAHUN 2011. Telah dilakukan pengukuran radioaktivitas beta total air lingkungan di PTAPB BATAN yang bertujuan untuk pemantauan secara rutin, sehingga memenuhi RPL yang telah dibuat dan hasilnya dibandingkan dengan Baku Mutu yang telah ditetapkan BAPETEN. Sampel air diambil sebanyak 2 liter pada 18 lokasi yang telah ditentukan radius 100 m sampai dengan 5000 m di sekitar reaktor Kartini, diuapkan di atas kompor listrik sampai volumenya ± 10 ml, selanjutnya dicuplik ke dalam planset alumunium dan dikeringkan diatas hot plate. Cuplikan ditimbang dan dicacah dengan alat cacah LBC dan dilakukan perhitungan radioaktivitasnya. Hasil pengukuran radioaktivitas beta total air lingkungan pada tahun 2011 terendah 009, ± 0,06 Bq/l pada lokasi Tambak Bayan bulan Juni dan tertinggi 0,39 ± 0,08 Bq/l pada lokasi Janti bulan Desember. Hasil pengukuran masih di bawah baku mutu yang ditetapkan menurut SK BAPETEN. No. 02/Ka-BAPETEN/V-99 yaitu 0,4 Bq/l.
Kata Kunci: Radioaktivitas, sampel air, beta total.
ABSTRACT
MONITORING OF GROSS BETA RADIOACTIVITIES ON WATER SAMPLE ENVIRONMENT IN THE SUROUNDING OF KARTINI REACTOR AT 2011. Measurement of gross beta radioctivities on water environment were done in the PTAPB BATAN has a goal for routine monitoring, with the result that fill RPL has been made and the result equivalented with quality standard were decided by BAPETEN. The water sample taken as much as 2 liter at 18 area were definited on radius 100 m to 5000 m in the sorounding of kartini reactor, vaporin on electric stove till the volume been 10 ml, and than pick out to the alumunium planset and drying on hot plate. Sample in the plancet were counted with a Low Background Counter (LBC) for 30 minutes and accounted of gross beta radioactivity water system. The result of gross beta radioactivity water environment at 2011 has a lowest 009, 0,06 Bq/l on Tambak Bayan area at june and in the janti area highest 0,39 0,08 Bq/ at December. The result still under of quality standard were decided by SK BAPETEN. No. 02/Ka- BAPETEN/V-99 is 0,4 Bq/l.
Key words: Radioactivity, water sample, the gross beta
PENDAHULUAN
erdasarkan Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif dan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2008 tentang Perizinan
Pemanfaatan Sumber Radiasi dan Bahan Nuklir dinyatakan bahwa Pemegang Izin wajib melaksanakan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan Dan sesuai dengan Undang Undang RI No. 32 Tahun 2009
B
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dimana setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu.(4)
Gambar 1. Peta lokasi sampling
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan adalah suatu instalasi nuklir yang memanfaatkan radiasi, zat radioaktif dan bahan nuklir dalam kegiatan sehari-hari yang meliputi pengoperasian reaktor nuklir Kartini dan mesin berkas elektron, melakukan litbang akselerator, litbang proses bahan nuklir, litbang radiokimia dengan didukung oleh berbagai laboratorium kimia dan radioaktif serta bengkel elektromekanik. Semua kegiatan harus memenuhi standar keselamatan yang tinggi baik untuk personil, instalasi maupun lingkungan. Subbid Pengelolaan Limbah & Keselamatan Lingkungan diberi tugas untuk melakukan pemantauan radioaktivitas lingkungan.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1997 Tentang Ketenaganukliran dinyatakan bahwa setiap pemanfaatan tenaga nuklir wajib memiliki ijin (pasal 17)(1). Pemantauan radioaktivitas beta total air di lingkungan reaktor Kartini Yogyakarta telah dilakukan sejak sebelum reaktor komisioning, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data radioaktivitas latar di sekitar reaktor tersebut. Data tersebut digunakan sebagai pembanding terhadap data lingkungan yang diperoleh setelah reaktor komisioning sehingga diharapkan dapat mengetahui kemungkinan perubahan radioaktivitas lingkungan yang disebabkan oleh dampak beroperasinya reaktor Kartini maupun fasilitas nuklir lainnya. Pengukuran radioaktivitas beta total air di lingkungan PTAPB meliputi daerah dengan radius 100 m sampai dengan 5.000 meter dari reaktor Kartini, dengan pos pengambilan cuplikan sebanyak 18 tempat. Diambilnya cuplikan air disebabkan karena komponen lingkungan tersebut merupakan
jalur kritis dimana zat radioaktif dapat mencapai tubuh manusia.
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemantauan radioaktivitas air lingkungan di sekitar reaktor Kartini yang dapat dipakai sebagai tolok ukur keselamatan pengoperasian reaktor Kartini terhadap lingkungan di sekitarnya.
Tabel 1 Lokasi pengambilan sampel pada 18 titik
lokasi daerah pemantauan sekitar reaktor Kartini Yogyakarta
No. Nama Lokasi (meter) Radius Longitude Latitude/
1 Kolam Terpadu 100 07 o46.684’LS 110o24.780’BT 2 Utara Bengkel Gd. 100 07 o46.632’LS 110o24.787’BT 3 Sahid Hotel 200 07 o46.772’LS 110o24.809’BT 4 Ngentak 500 07 o46.826’LS 110o24.740’BT 5 Kledokan 500 07 o46.621’LS 110o24.695’BT 6 Perum. Yadara 500 07 o46.461’LS 110o24.849’BT 7 Janti 1000 07 o47.175’LS 110o24.548’BT 8 Seturan 1000 07 o46.356’LS 110o24.307’BT 9 Ds. Demangan 1000 07 o46.429’LS 110o25.516’BT 10 Tambak Bayan 1000 07 o46.990’LS 110o25.093’BT 11 Pengawat Rejo 1500 07 o47.647’LS 110o24.638’BT 12 Htl. Ambarukmo 1500 07 o46.839’LS 110o24.218’BT 13 Maguwoharjo 1500 07 o44.832’LS 110o24.627’BT 14 Depok 1500 07 o46.256’LS 110o25.727’BT 15 Dayu 5000 07 o43.920’LS 110o24.001’BT 16 Nomporejo 5000 07 o44.197’LS 110o26.072’BT 17 Kalasan 5000 07 o46.850’LS 110o27.144’BT 18 Warung Boto 5000 11007oo48.438’LS 23.888’BT
TEORI DAN TATA KERJA
Berisi teori baru atau lama yang dimodifikasi bagaimana penelitian dilakukan, bahan serta peralatan utama dan rancangan penelitian/ percobaan.
Bahan
Sampel air sebanyak 2 liter Kertas saring
Akuades
Peralatan Kompor listrik peralatan mekanik
1. Neraca Analitik 2. Cawan 3. Gelas Ukur
4. Alat cacah Low Beckground Counter (LBC) .
Metodologi
1. Sampel air yang berupa air sumur, sungai, selokan, kolam ataupun air minum (PAM), diambil sebanyak ± 2 liter menggunakan gayung plastik, dimasukkan ke dalam jerigen plastik, ditutup rapat dan diberi label untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium.
2. Sampel air disaring menggunakan kertas saring dengan pompa vakum. Kemudian diambil 2 liter dan dituangkan ke dalam cawan porselin.
3. Diuapkan menggunakan kompor listrik sampai volumenya tinggal
10 ml.4. Tuangkan residunya ke atas planset sedikit demi sedikit dan bersihkan residu di dalam cawan porselin dengan akuades, sambil dikeringkan di atas hot plate.
5. Setelah kering, cuplikan didinginkan dan dianalisis menggunakan alat cacah Low Background Counter (LBC) dengan tegangan kerja 1150 volt, waktu pencacahan 30 menit dan dilakukan juga pancacahan latar.
6. Dihitung radioaktivitas beta total dari masing-masing sampel dengan rumus sbb.:
Radioaktivitas Air:
VE
x
Cx
100
60
Bq/L (1) dimana :C = Cacah cuplikan – Cacah latar (cpm) V = Volume Sampel yang diolah (Liter) E = Efisiensi alat masing-masing sampel
dalam % (ditentukan dengan standar K-40 dari KCl)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setiap aktivitas yang melibatkan fasilitas nuklir akan mempunyai kemungkinan pelepasan zat
radioaktif ke lingkungan, meskipun kemungkinan itu kecil sekali Oleh karena itu, maka perlu dilakukan pemantauan radioaktivitas lingkungan di kawasan suatu fasilitas nuklir tersebut. Pemantauan meliputi sampel yang berasal dari tanah, air, tanaman di sekitar fasilitas nuklir yang berada sampai sejauh atau radius beberapa kilometer, tergantung dari jenis fasilitas nuklirnya. Pengukuran radioaktivitas lingkungan sekitar reaktor Kartini telah dilakukan sejak sebelum reaktor Kartini beroperasi dari tahun 1975 s.d. 1978 dan setelah reaktor itu beroperasi pada tahun 1979 hingga sekarang. Pengukuran radioaktivitas lingkungan sebelum reaktor beroperasi untuk mendapatkan data radioaktivitas latar di lingkungan sekitar reaktor. Data radioaktivitas latar ini akan digunakan sebagai pembanding terhadap radioaktivitas lingkungan di sekitar reaktor Kartini setelah reaktor itu beroperasi. Dari perbandingan data pemantauan radioaktivitas lingkungan sebelum dan sesudah reaktor beroperasi, akan dapat diketahui ada tidaknya kenaikan radioaktivitas lingkungan yang disebabkan beroperasinya reaktor Kartini.
Operasi reaktor Kartini kemungkinan memberikan dampak terhadap lingkungan, sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan adalah kemungkinan kontribusi radioaktivitas ke lingkungan. Adanya peningkatan radioaktivitas yang ditimbulkan dari pengoperasian reaktor di lingkungan akan memberikan sumbangan penerimaan dosis radiasi bagi masyarakat dan makhluk hidup lain di lingkungan yaitu melalui jalur pernafasan, pencernaan maupun penyerapan melalui kulit. Oleh karena itu pemantauan secara rutin terhadap radioaktivitas lingkungan sekitar reaktor perlu dilakukan, misalnya pemantauan terhadap rumput, tanah, maupun air karena ketiganya merupakan daur makanan dimana zat-zat radioaktif dapat mencapai manusia.
Metode pengukuran radioaktivitas yang dilakukan pada pemantauan ini adalah pengukuran beta total, tanpa membedakan berasal dari radionuklida yang mana sehingga yang terukur adalah semua radioaktivitas beta dari campuran radionuklida dalam sampel. Metode ini merupakan metode pengukuran secara kuantitatif yaitu hanya menentukan jumlah kandungan radionuklida pemancar beta dengan menggunakan alat cacah Low Background Counter dengan detektor Geiger Muller. Pengukuran ini dilakukan karena kebanyakan radioaktivitas lingkungan berasal dari jatuhan hasil belah percobaan ledakan nuklir yang pada umumnya merupakan pemancar beta. Alasan lain adalah pengukuran ini dapat dilakukan dengan cepat untuk cuplikan yang sangat banyak jumlahnya. Pengukuran ini juga cukup layak untuk digunakan dalam membandingkan tingkat aktivitas
dan untuk memilih cuplikan yang dapat dianalisa lebih lanjut. Adanya hasil belah yang dipilih dapat diperkuat dengan analisa spektrofotometri gamma. Pemantauan radioaktivitas beta dilakukan pada 18 titik pengambilan cuplikan dengan radius 100 m, 200 m, 1000 m, 1500 m dan 5000 m dari arah reaktor Kartini PTAPB-BATAN Yogyakarta sedangkan hasil pemantauan radioaktivitas gross beta dapat dilihat pada Tabel 2 :
Tabel 2 Data radioaktivitas beta total pada sampel air tahun 2011
Bulan Lokasi Kode Sampling Lokasi Min (Bq/l) Max (Bq/l) Curah Hujan (mm) Jan. 1000 -2 Seturan - 0.27 ± 0.06 12,9 1000 -3 Ds. Demangan 0.13 ± 0.06 - Feb. 1500 -2 Htl. Ambarukmo - 0.31 ± 0.07 11,5 100 -2 Utr. Gd.Bengkel 0.12 ± 0.05 Maret 1500 - 4 Depok - 0.31 ± 0.07 10,8 500 - 2 Kledokan 0.12 ± 0.05 April 1500 -3 Maguoharjo 0.35 ± 0.07 8,8 200 -1 Sahid Htl. 0.13 ± 0.06 Mei 1500 -2 Htl. Ambarukmo 0.34 ± 0.07 5,7 5000 -1 Dayu 0.10 ± 0.06 Juni 100 -1 Klm. Terpadu 0.33 ± 0.06 - 1000 - 4 Tambak Bayan 0.09 ± 0.04 Juli 100 - 1 Klm. Terpadu 0.33 ± 0.06 - 5000 -3 Kalasan 0,09 ± 0.06 Agust. 100 -1 Klm. 0.34 ± - Terpadu 0.07 500 -2 Kledokan 0.10 ± 0.05 Sept. 1000 -1 Janti 0.39 ± 0.08 0,5 500 -1 Ngentak 0.14 ± 0.06 Okt. 100 -1 Klm. Terpadu 0.39 ± 0.08 0,6 200 -1 Sahid Hotel 0.11 ± 0.05 Nop. 1500 - 4 Depok 0.27 ± 0.07 12,4 500 - 1 Ngentak 0.12 ± 0.06 Des. 1000 - 1 Janti 0.39 ± 0.08 12,5 500 - 3 Perum. Yadara ±0.05 0.11
Gambar. 2. Grafik Aktivitas Air Tahun 2011 Radioaktivitas rerata beta total pada sampel air di sekitar reaktor Kartini pada tahun 2011 dari bulan Januari s/d Desember 2011 antara 0,09 ± 0.06 Bq/l s/d 0.39 ± 0.08 Bq/l . Data tertinggi pada bulan Desember 2011 pada lokasi Janti kode lokasi 1000-1 dengan posisi koordinat 07o47.175’LS 110o24.548’BT sebesar 0.39 ± 0.08 Bq/l dan data terendah pada bulan Juni 2011 pada lokasi Tambak Bayan kode lokasi 1000-4 poda posisi koordinat 07o46.990’LS 110o25.093’BT sebesar 0,09± 0.06 Bq/l, sedangkan data radioaktivitas beta total sebelum reaktor beroperasi pada air berkisar antara 0,0074 – 1,184 Bq/l Bq/l (Sumber: Dokumen Audit
0 0,1 0,2 0,3 0,4
Jan. Mart. Mei Juli Sept. Nov.
A kt iv itas (B q /g ) Bulan Tertinggi Terendah
Lingkungan, 2005) dan 0,4 Bq/l (BAPETEN). Nilai rata-rata radioaktivitas beta total pada sampel air yang diambil pada tahun 2011 berfluktuatif. Penyebaran radioaktivitas beta pada tiap-tiap bulan hampir sama nilainya satu sama lain (Tabel 2), tidak ada korolasinya dengan curah hujan terlihat dari data yang ada pada curah hujan tertinggi bulan Januari sebesar 12,9 mm radioaktivitas tertinngi 0.27 ± 0.06 Bq/l. Sedangkan curah hujan terendah 0 mm pada bulan Juni, Juli dan Agustus radioaktivitasnya berfluktuasi lebih tinggi dari curah hujan yang lebih tinggi. Di lokasi Janti dengan kode lokasi 1000-1 dengan posisi koordinat 07o47.175’LS 110o24.548’BT sebesar 0.39 ± 0.08 Bq/l merupakan data tertinggi. Data tiap pos pada setiap bulan selama tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran 1s/d 2.
Diharapkan data dari pemantauan air dilingkungan reaktor Kartini tidak melebihi batas ambang yang diijinkan sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor : 02/Ka-Bapeten/V-99 tentang baku mutu tingkat radioaktivitas di lingkungan, yaitu radioaktivitas air < 0,4 Bq/l dan masih berada di bawah nilai radioaktivitas latar sebelum reaktor Kartini beroperasi (dapat digunakan sebagai pembanding) yaitu disajikan pada tabel 3 berikut ini:
Tabel.3 Data beta total sebelum reaktor Kartini Beroperasi No. Jenis Cuplikan Data awal 1 Air 0,007 – 1,184 Bq/l 2 Tanah 0,185 – 1,087 Bq/g 3 Tanaman 0,478 – 10,931 Bq/g 4 Jatuhan 0,7178 – 57,276 Bq/g Sumber: Dokumen Audit Lingkungan, 2005
Dari hasil pemantauan pada sampel air yang dilakukan ternyata radioaktivitas beta total pada tahun 2011 tidak mengalami kenaikan dibandingkan data sebelum reaktor beroperasi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi kenaikan radioaktivitas pada sampel air lingkungan yang siqnifikan di kawasan reaktor Kartini antara sesudah dengan sebelum beroperasinya reaktor tersebut. Seperti telah dikemukakan di atas bahwa unsur radioaktivitas tidak dapat dikendalikan oleh karenanya penyebaran unsur radioaktivitas sangat dipengaruhi oleh keadaan meteorologi seperti kondisi cuaca, angin dan lain-lain.
Dilihat dari segi jangkauannyapun dapat dikatakan bahwa radioaktivitas contoh lingkungan di dalam radius 5000 meter dari reaktor Kartini masih berada di sekitar harga rata-rata beta total sebelum reaktor beroperasi.
Reaktor Kartini dengan daya 100 kWh mempunyai emisi radionuklida dalam jumlah
tertentu dan relatif kecil, sehingga diduga sebagian besar kontaminasi radioaktif berasal dari radionuklida alam. Sumber radioaktif alam antara lain sinar kosmis dan radionuklida primordial yang terdiri dari K-40, Rb-87, deret 238, (238, U-234, Th-230, Ra-226, Rn-222, Pb-210, 210, Po-214), deret Th-232 (TH-232, Ra-228, Ra-224, Rn-220, Tl-208)(6). Hal ini dapat membuktikan bahwa dengan beroperasinya reaktor Kartini sampai dengan tahun 2011 tidak mempengaruhi kondisi lingkungan sekitarnya. Hasil pemantauan radioaktivitas air lingkungan di sekitar reaktor kartini tahun 2011 disajikan Tabel 4 dan 5 pada lampiran.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengukuran radioaktivitas beta total pada tahun 2011, dapat disimpulkan sbb :
1.
Hasil pengukuran beta total pada sampel air di sekitar reaktor Kartini tahun 2011 berkisar antara. 0,09± 0.06 Bq/l s/d 0.39 ± 0.08. Data tertinggi pada bulan Desember 2011 di lokasi Janti (1000-1) pada posisi koordinat 07o47.175’LS 110o24.548’BT yaitu sebesar 0.39 ± 0.08 Bq/l dan data terendah pada bulan Juni 2011 dilokasi Tambak Bayan (1000-4) poda posisi koordinat 07o46.990’LS 110o25.093’BT sebesar 0,09 ± 0.06 Bq/l, sedangkan data radioaktivitas beta total pada sampel air sebelum reaktor beroperasi berkisar antara 0,0074 – 1,184 Bq/l Bq/l (Sumber: Dokumen Audit Lingkungan, 2005) dan 0,4 Bq/l (BAPETEN).Tidak ada indikasi pelepasan zat radioaktif khususnya beta total dari reaktor Kartini ke lingkungan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil pemantauan yang dilakukan pada tahun 2011 dari air di sekitar reaktor tidak melebihi range pengukuran radioaktivitas beta total sebelum Reaktor Kartini beroperasi. Sehingga dengan pengoperasian reaktor yang selama ini dilakukan tidak mempengaruhi kondisi lingkungan sekitarnya.
UCAPAN TERIMAKASIH
1. A Aris Munandar, Amd 2. Wijiyono, SP
3. Sri Wahyuningsih 4. Sri Artiningsih
Yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1997 Tentang Ketenaganukliran.
2. Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion
3. Keputusan Kepala BAPETEN No.02/Ka-BAPETEN/V-99 TENTANG Baku Tingkat Radioaktivitas Di Lingkungan
4. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), PTAPB Yagyakarta,
Revisi 0, 2009 No. Dok. RKL.01/APB/09 5. Dokumen Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL), PTAPB Yagyakarta,
Revisi 0, 2009 No. Dok. RPL.01/APB/09 6. Agus dan Muryono. 2006. Penentuan Faktor
Transfer Radioaktivitas Dari Tanah ke Tumbuhan di Daerah Pemantauan Reaktor Kartini. Prosiding PPI – PDIPTN.
Tanya Jawab Noor Hardjono
Dari tahun ke tahun selalu diadakan pemantauan air lingkungan di sekitar reaktor Kartini apakah pernah menemukan data yang melebihi batas baku mutu?
Apakah itu wajib dilakukan? Siswanti
Dari hasil pemantauan yang rutin dilakukan belum ditemukan data yang melebihi baku mutu yang berasal dari reaktor dan laboratorium pendukungnya.
Ya. Sesuai PP 33 tahun 2007 tentang radiasi pengion dan keamanan sumber radioaktif dan PP no 29 tahun 2008 tentang perijinan pemanfaatan sumber radiasi dan bahan nuklir dinyatakan bahwa pemegang ijin wajib melaksanakan rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan serta UU Ri no 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di mana setiap orang yang melakukan kegiatan berkewajiban memberikan informasi terkait dengan perlindungan san pengelolaan lingkungan secara benar, akurat, terbuka dan tepat waktu.
Tri Handini
Indonesia mengalami dua musim apakah ada pengaruh curah hujan terhadap radioaktivitas air di lingkungan?
Siswanti
Curah hujan tidak begitu berpengaruh terhadap radioaktivitas air lingkungan, ini dapat dilihat pada tabel 2 curah hujan tertinggi pada bulan januari namun aktivitasnya max 2,7 ± 0,06 Bq/ l dan curah hujan terendah radioaktivitas mencapai 0,34 ± 0.07 Bq/ l. Jadi tidak ada korelasi antara curah hujan dengan radioaktivitas.
Lampiran 1
Tabel 4. Hasil pemantauan radioaktivitas Beta total sampel air lingkungan di sekitar reaktor Kartini Bulan
Januari - Juni 2011 N O KODE LOKASI JENIS AIR AKTIVITAS (Bq/L)
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
1 100-1 Inp Klm Tpd Air Kolam 0,21 ± 0,05 0,22 ± 0,06 0,30 ± 0,06 0,24 ± 0,07 0,31 ± 0,07 0,33 ± 0,06
2 100 -2 Ut Ged bengkel Air Selokan 0,22 ± 0,06 0,11 ± 0,05 0,18 ± 0,06 0,15 ± 0,06 0,29 ± 0,06 0,09 ± 0,05
3 200-1 Sahid Htl Air Sumur 0,23 ± 0,07 0,12 ± 0,05 0,12 ± 0,05 0,13 ± 0,06 0,31 ± 0,08 0,18 ± 0,06
4 500-1 Ngentak Air Selokan 0,22 ± 0,06 0,14 ± 0,06 0,16 ± 0,06 0,21 ± 0,06 0,28 ± 0,06 0,12 ± 0,06
5 500-2 Kledokan Air Selokan 0,26 ± 0,06 0,31 ± 0,07 0,12 ± 0,05 0,26 ± 0,07 0,25 ± 0,07 0,28 ± 0,07
6 500-3 Prmh Yadara Air Selokan 0,20 ± 0,06 0,15 ± 0,06 0,19 ± 0,06 0,14 ± 0,06 0,14 ± 0,06 0,13 ± 0,06
7 1000-1 Janti Air Sumur 0,21 ± 0,06 0,17 ± 0,06 0,29 ± 0,08 0,22 ± 0,06 0,32 ± 0,07 0,13 ± 0,06
8 1000-2 Seturan Air Selokan 0,27 ± 0,06 0,15 ± 0,06 0,30 ± 0,07 0,17 ± 0,06 0,12 ± 0,06 0,15 ± 0,06
9 1000-3 Ds. Demangan Air Selokan 0,13 ± 0,06 0,27 ± 0,07 0,25 ± 0,07 0,25 ± 0,07 0,14 ± 0,06 0,21 ± 0,06
10 1000-4 T. Bayan Air Selokan 0,27 ± 0,07 0,32 ± 0,07 0,21 ± 0,07 0,24 ± 0,06 0,26 ± 0,06 0,09 ± 0,04
11 1500-1 Pengawat Rejo Air Sumur 0,14 ± 0,05 0,12 ± 0,06 0,24 ± 0,07 0,32 ± 0,07 0,24 ± 0,07 0,18 ± 0,06
12 1500-2 H.Ambarukmo Air Kolam 0,21 ± 0,07 0,32 ± 0,07 0,23 ± 0,06 0,15 ± 0,06 0,34 ± 0,07 0,25 ± 0,06
13 1500-3 Maguwoharjo Air Selokan 0,19 ± 0,06 0,16 ± 0,06 0,20 ± 0,06 0,35 ± 0,07 0,27 ± 0,07 0,22 ± 0,06
14 1500-4 Depok Air Selokan 0,16 ± 0,06 0,22 ± 0,06 0,31 ± 0,07 0,24 ± 0,06 0,20 ± 0,06 0,28 ± 0,07
15 5000-1 Dayu (Jakal.) Air Selokan 0,17 ± 0,06 0,22 ± 0,06 0,24 ± 0,06 0,22 ± 0,07 0,10 ± 0,06 0,27 ± 0,06
16 5000-2 Nomporejo Air Sumur 0,23 ± 0,07 0,29 ± 0,07 0,19 ± 0,06 0,18 ± 0,06 0,28 ± 0,06 0,28 ± 0,06
17 5000-3 Kalasan Air Selokan 0,24 ± 0,07 0,18 ± 0,06 0,16 ± 0,06 0,20 ± 0,06 0,15 ± 0,06 0,28 ± 0,07
18 5000-4 Warung boto Air Selokan 0,16 ± 0,06 0,19 ± 0,06 0,22 ± 0,07 0,18 ± 0,06 0,20 ± 0,06 0,31 ± 0,06
Lampiran 2
Tabel 5. Hasil pemantauan radioaktivitas Beta total air lingkungan di sekitar reaktor Kartini Bulan Juli -
Desember 2011 N O KODE LOKASI JENIS AIR AKTIVITAS (Bq/L)
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
1 100-1 Inp Klm Tpd Air Kolam 0,33 ± 0,06 0,34 ± 0,07 0,28 ± 0,07 0,39 ± 0,08 0,25 ± 0,07 0,37 ± 0,07
2 100 -2 Ut Ged Bengkel Air Selokan 0,16 ± 0,06 0,18 ± 0,06 0,21 ± 0,06 0,15 ± 0,06 0,19 ± 0,06 0,13 ± 0,06
3 200-1 Sahid Htl Air Sumur 0,09 ± 0,05 0,24 ± 0,06 0,21 ± 0,06 0,11 ± 0,05 0,16 ± 0,06 0,13 ± 0,06
4 500-1 Ngentak Air Selokan 0,15 ± 0,06 0,24 ± 0,06 0,14 ± 0,06 0,23 ± 0,07 0,12 ± 0,06 0,26 ± 0,06
5 500-2 Kledokan Air Selokan 0,22 ± 0,06 0,10 ± 0,05 0,22 ± 0,06 0,12 ± 0,05 0,14 ± 0,06 0,22 ± 0,07
6 500-3 Prmh Yadara Air Selokan 0,26 ± 0,07 0,14 ± 0,06 0,14 ± 0,06 0,17 ± 0,06 0,12 ± 0,06 0,11 ± 0,05
7 1000-1 Janti Air Sumur 0,22 ± 0,06 0,33 ± 0,07 0,39 ± 0,08 0,32 ± 0,08 0,17 ± 0,05 0,39 ± 0,08
8 1000-2 Seturan Air Selokan 0,10 ± 0,06 0,21 ± 0,06 0,22 ± 0,06 0,15 ± 0,06 0,23 ± 0,06 0,16 ± 0,06
9 1000-3 Ds. Demangan Air Selokan 0,26 ± 0,07 0,14 ± 0,06 0,16 ± 0,06 0,21 ± 0,06 0,13 ± 0,06 0,22 ± 0,06
10 1000-4 T. Bayan Air Selokan 0,25 ± 0,07 0,18 ± 0,06 0,25 ± 0,07 0,15 ± 0,06 0,23 ± 0,07 0,18 ± 0,06
11 1500-1 Pengawat Rejo Air Sumur 0,19 ± 0,06 0,23 ± 0,06 0,31 ± 0,07 0,15 ± 0,06 0,17 ± 0,06 0,19 ± 0,06
12 1500-2 H.Ambarukmo Air Kolam 0,25 ± 0,07 0,26 ± 0,07 0,34 ± 0,07 0,26 ± 0,07 0,21 ± 0,06 0,29 ± 0,06
13 1500-3 Maguwoharjo Air Selokan 0,18 ± 0,06 0,18 ± 0,06 0,20 ± 0,06 0,14 ± 0,06 0,16 ± 0,06 0,28 ± 0,07
14 1500-4 Depok Air Selokan 0,17 ± 0,06 0,16 ± 0,06 0,19 ± 0,06 0,26 ± 0,06 0,27 ± 0,07 0,20 ± 0,06
15 5000-1 Dayu (Jakal.) Air Selokan 0,15 ± 0,06 0,20 ± 0,06 0,16 ± 0,06 0,20 ± 0,07 0,16 ± 0,06 0,21 ± 0,06
16 5000-2 Nomporejo Air Sumur 0,23 ± 0,06 0,29 ± 0,06 0,21 ± 0,06 0,30 ± 0,07 0,21 ± 0,06 0,26 ± 0,07
17 5000-3 Kalasan Air Selokan 0,09 ± 0,06 0,32 ± 0,07 0,18 ± 0,06 0,23 ± 0,06 0,25 ± 0,06 0,28 ± 0,07
Lampiran 3 Tabel 5. Hasil pemantauan radioaktivitas Beta total air lingkungan di sekitar reaktor Kartini Bulan Juli -
Desember 2011
NO KODE LOKASI JENIS AIR
AKTIVITAS (Bq/L)
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
1 100-1 Inp Klm Tpd Air Kolam 0,33 ± 0,06 0,34 ± 0,07 0,28 ± 0,07 0,39 ± 0,08 0,25 ± 0,07 0,37 ± 0,07 2 100 -2 Ut. Ged. Bengkel Air Selokan 0,16 ± 0,06 0,18 ± 0,06 0,21 ± 0,06 0,15 ± 0,06 0,19 ± 0,06 0,13 ± 0,06 3 200-1 Sahid Htl Air Sumur 0,09 ± 0,05 0,24 ± 0,06 0,21 ± 0,06 0,11 ± 0,05 0,16 ± 0,06 0,13 ± 0,06 4 500-1 Ngentak Air Selokan 0,15 ± 0,06 0,24 ± 0,06 0,14 ± 0,06 0,23 ± 0,07 0,12 ± 0,06 0,26 ± 0,06 5 500-2 Kledokan Air Selokan 0,22 ± 0,06 0,10 ± 0,05 0,22 ± 0,06 0,12 ± 0,05 0,14 ± 0,06 0,22 ± 0,07 6 500-3 Prmh Yadara Air Selokan 0,26 ± 0,07 0,14 ± 0,06 0,14 ± 0,06 0,17 ± 0,06 0,12 ± 0,06 0,11 ± 0,05 7 1000-1 Janti Air Sumur 0,22 ± 0,06 0,33 ± 0,07 0,39 ± 0,08 0,32 ± 0,08 0,17 ± 0,05 0,39 ± 0,08 8 1000-2 Seturan Air Selokan 0,10 ± 0,06 0,21 ± 0,06 0,22 ± 0,06 0,15 ± 0,06 0,23 ± 0,06 0,16 ± 0,06 9 1000-3 Ds. Demangan Air Selokan 0,26 ± 0,07 0,14 ± 0,06 0,16 ± 0,06 0,21 ± 0,06 0,13 ± 0,06 0,22 ± 0,06 10 1000-4 Tambak Bayan Air Selokan 0,25 ± 0,07 0,18 ± 0,06 0,25 ± 0,07 0,15 ± 0,06 0,23 ± 0,07 0,18 ± 0,06 11 1500-1 Pengawat Rejo Air Sumur 0,19 ± 0,06 0,23 ± 0,06 0,31 ± 0,07 0,15 ± 0,06 0,17 ± 0,06 0,19 ± 0,06 12 1500-2 Ambarukmo Hotel Air Kolam 0,25 ± 0,07 0,26 ± 0,07 0,34 ± 0,07 0,26 ± 0,07 0,21 ± 0,06 0,29 ± 0,06 13 1500-3 Maguwoharjo Air Selokan 0,18 ± 0,06 0,18 ± 0,06 0,20 ± 0,06 0,14 ± 0,06 0,16 ± 0,06 0,28 ± 0,07 14 1500-4 Depok Air Selokan 0,17 ± 0,06 0,16 ± 0,06 0,19 ± 0,06 0,26 ± 0,06 0,27 ± 0,07 0,20 ± 0,06 15 5000-1 Dayu (Jakal.) Air Selokan 0,15 ± 0,06 0,20 ± 0,06 0,16 ± 0,06 0,20 ± 0,07 0,16 ± 0,06 0,21 ± 0,06 16 5000-2 Nomporejo Air Sumur 0,23 ± 0,06 0,29 ± 0,06 0,21 ± 0,06 0,30 ± 0,07 0,21 ± 0,06 0,26 ± 0,07 17 5000-3 Kalasan Air Selokan 0,09 ± 0,06 0,32 ± 0,07 0,18 ± 0,06 0,23 ± 0,06 0,25 ± 0,06 0,28 ± 0,07 18 5000-4 Warung boto Air Selokan 0,23 ± 0,06 0,20 ± 0,06 0,35 ± 0,07 0,21 ± 0,06 0,19 ± 0,06 0,16 ± 0,06