• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA ISLAM 1 SLEMAN YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA ISLAM 1 SLEMAN YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

i

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI

DI SMA ISLAM 1 SLEMAN YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh : YOSI ARDIANTI

1114190

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Dismenorea pada Remaja Putri Di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta “.

Karya Tulis Ilmiah ini telah diselesaikan, atas bimbingan, arah, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kuswanto Harjo, Dr., M. Kes, selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M. Keb, selaku Ketua Prodi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Eva Putriningrum S.ST., MPH, selaku pembimbing dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4. Dian Puspitasari, M. Keb, selaku dosen penguji Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan masukan dan arahan.

5. Kepala Sekolah SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian.

6. Kedua orang tua, saudara, dan sahabat yang telah mendukung terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Yogyakarta, Mei 2017

(5)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix INTISARI ... x ABSTRACT ... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 4 D. Manfaat Penelitian ... 5 E. Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 8 1. Pengetahuan ... 8 2. Remaja ... 11 3. Dismenorea ... 19 B. Kerangka Teori ... 24 C. Kerangka Konsep ... 25 D. Pertanyaan Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

C. Waktu Penelitian ... 26

D. Populasi Dan Subjek Penelitian ... 26

E. Variabel Penelitian ... 27

F. Definisi Operasional ... 27

G. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 28

H. Validitas dan Reliabilitas ... 29

I. Metode pengelolaan dan analisis data ... 30

J. Etika Penelitian ... 32

K. Pelaksanaan Penelitian ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ... 35

B. Pembahasan ... 39

C. Keterbatasan ... 42

BAB V KESIMPULAN AN SARAN A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA

(6)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan dismenorea primer dan dismenorea sekunder ... 20 Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 28 Tabel 3.2 Kisi-kisi koesioner ... 29 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Remaja Putri di

SMA Islam I Sleman Yogyakarta ... 36 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang

dismenorea pada Remaja Putri di SMA Islam I Sleman ... 37 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang

Pengertian dismenorea ... 37 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang

Penyebab dismenorea ... 38 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang

Gejala dismenorea ... 38 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang

Penanganan dismenorea ... 38 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Teori ... 24 Gambar 2.2 : Kerangka Konsep ... 15

(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat ijin Pengantar Studi pendahuluan Lampiran 2 Surat ijin Pengantar Penelitian

Lampiran 3 Surat ijin Validitas

Lampiran 4 Surat Permohonan Menjadi Responden Lempiran 5 Lemabar persetujuan Responden

Lampiran 6 Kuesioner Penelitian

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 8 Hasil Analisa penelitian

Lampiran 9 Lembar konsultasi KTI Lampiran 10 Jadwal penelitian

(9)

ix

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI

DI SMA ISLAM 1 SLEMAN YOGYAKARTA

Yosi Ardianti1, Eva putriningrum2 INTISARI

Latar belakang: Dismenorea adalah nyeri haid yang timbul menjelang atau selama haid, angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap negara mengalami dismenorea. Di Indonesia diperkirakan 55% usia produktif (15-49 tahun) mengalami dismenorea. Banyak Remaja putri menganggap bahwa dismenorea adalah hal yang biasa dan tidak perlu ke tenaga kesehatan. Pengetahuan sangat penting untuk membentuk perilaku seseorang terutama perilaku menangani dismenorea. Selain itu dismenorea tidak boleh dibiarkan karena akan sangat merugikan aktivitas perempuan, jika dismenorea tidak segera ditangani akan berdampak salah satunya yaitu depresi dan memicu angka kematian. Remaja putri di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta sebagaian besar belum mengerti tentang dismenorea.

Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang dismenorea pada remaja putri di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta.

Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Survey. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak 60 remaja putri. Setelah itu Analisa data menggunakan analisa univariate dengan distribusi frekuensi.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan tentang dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta mayoritas pada kategori cukup yaitu 60 responden (70%). Sedangkan kategori baik 11 responden (18,3%) dan kategori kurang 7 responden (11,7%).

Kesimpulan: Tingkat pengetahuan tentang dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta didapatkan hasil yaitu mayoritas mempunyai pengetahuan yang cukup.

Kata Kunci: Tingkat pengetahuan, Dismenorea, Remaja.

1Mahasiswa Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta

2Dosen Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani

(10)

x

OVERVIEW OF KNOWLEDGE OF KNOWLEDGE DISMENOREA ON THE ADOLESCENT TEACHER

IN SMA ISLAM 1 SLEMAN YOGYAKARTA

Yosi Ardianti1, Eva putriningrum2 ABSTRACT

Background: Dysmenorrhoea is a menstrual pain that arises before or during menstruation, the incidence of dysmenorrhea in the world is very large. On average more than 50% of women in every country have dysmenorrhoea. In Indonesia it is estimated that 55% of productive age (15-49 years) experience dysmenorrhoea. Many young women consider that dysmenorrhoea is a normal and unnecessary health skill. Knowledge is very important to shape a person's behavior, especially behavior dealing with dysmenorrhoea. In addition, dysmenorrhoea should not be allowed because it will be very detrimental to women's activities, if not immediately handled dysmenorrhoea will affect one of them is depression and trigger the death rate. Young women in SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta most of them do not understand about dysmenorrhoea. Objective: To know the description of the level of knowledge about dysmenorrhea in young women in SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta.

Method: This research type is descriptive quantitative by using Survey approach. Samples were taken by purposive sampling technique as many as 60 girls. After that the data analysis using univariate analysis with frequency distribution.

Results: The results showed that the level of knowledge about dysmenorrhoea in adolescent girls in Islamic Senior High School I Sleman Yogyakarta majority in the sufficient category that is 60 respondents (70%). While the good category 11 respondents (18.3%) and category less 7 respondents (11.7%).

Conclusion: The level of knowledge about dysmenorrhea among female adolescents in Islamic Senior High School I Sleman Yogyakarta obtained the result that the majority have sufficient knowledge.

Keywords: Level of knowledge, dysmenorrhoea, adolescent.

1Students Diploma III Midwifery College of Health Sciences General Achmad Yani Yogyakarta 2nd Lecturer Diploma III Midwifery College of Health Sciences General Achmad Yani

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau cacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Kesehatan reproduksi ini tidak saja bebas dari penyakit dan kecacatan, namun juga sehat mental dan sosial dari alat, sistem, fungsi serta proses reproduksi. Masalah kesehatan reproduksi remaja menjadi kepedulian nasional karena disadari bahwa remaja dalam hidupnya menghadapi berbagai masalah khusus yang membutuhkan perhatian. Kebutuhan terhadap kesehatan reproduksi remaja sebenarnya merupakan permasalahan dunia, akan tetapi di negara kita hal ini tidak mendapatkan perhatian yang memadai (Yanti, 2011).

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi, dan psikis (Widyastuti, 2009). Menurut World Health Organization (WHO) batasan klasifikasi remaja yaitu umur 10-19 tahun. Remaja adalah proses antara masa kanak-kanak dan masa dewasa sebagai titik awal proses reproduksi. Pada masa remaja ditandai dengan pubertas. Setiap bulan secara periodik, wanita normal akan mengalami peristiwa reproduksi yaitu menstruasi. Menstruasi adalah perdarahan yang teratur dari uterus (Kusmiran, 2011). Proses menstruasi yang dialami setiap wanita terdapat gangguan-gangguan yang terjadi sebelum menstruasi dan saat menstrusi seperti PMS (premenstruasi Syindrome),

Hiperminorrea, Hipomenorrea, Polimenorea, Oligominore, Aminorrea, dan Dismenorea.

Menstruasi diawali pada usia remaja 9-12 tahun. Ada sebagian perempuan yang mengalami haid lebih lambat dari itu (13-15 tahun). Kondisi remaja yang sudah mengalami haid secara emosional tidak stabil, Sebagian dapat juga menimbulkan gejala-gejala seperti pegal pada bagian pinggang, nyeri pada daerah payudara, lelah, mudah tersinggung, bahkan pada sebagian perempuan ada yang mengalami rasa sakit saat haid yang disebut dengan dismenorea (Erlina Ruslam, 2014).

(12)

2

Dismenorea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan tejadi selama menstruasi. Dismenorea merupakan penyebab terbesar hilangnya hari- hari kerja dan sekolah dikalangan wanita. Tingkat pengetahuan remaja masih kurang mengenai dismenorea. (Nugroho, 2014).

Faktor pemicu terjadinya dismenorea adalah adanya faktor gangguan psikis seperti emosional yang tidak stabil (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). Jika hal tersebut terjadi pada remaja, maka remaja yang mengalami dismenorea akan merasa khawatir pada keadaannya dan hal tersebut juga memicu kekhawatiran pada remaja yang lain bila satu saat mengalami dismenorea (Proverawati dan Misaroh, 2009). Selain itu dismenorea tidak boleh dibiarkan karena akan sangat merugikan aktivitas perempuan (Anurogo, 2011).

Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap negara mengalami dismenorea, di Amerika angka persentasenya sekitar 60% dan Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia angkanya diperkirakan 55% usia produktif (15-49) tahun mengalami nyeri menstruasi atau dismenorea (Proferawati dan Misaroh, 2009). Peran bidan dalam menghadapi masalah ini dapat diwujudkan melalui tugas pelayanan kesehatan reproduksi remaja, meliputi peningkatan promosi kesehatan atau penyuluhan reproduksi remaja, meningkatkan kegiatan pada remaja yang memiliki masalah khusus, peningkatan dukungan kegiatan remaja yang positif. Perhatian pemerintah Indonesia dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Selain itu juga terdapat program pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPP), dengan melalui kegiatan komunikasi informasi dan Edukasi (KIE), dan penyuluhan ke sekolah-sekolah dan kelompok remaja lainnya (Depkes RI, 2014).

Dismenorea dapat menyerang perempuan yang mengalami menstruasi pada usia berapapun, dan tidak ada batasnya sering disertai kondisi-kondisi yang memperberat seperti pusing, berkringat dingin, dan bahkan hingga pingsan. Jika sudah seperti ini tentunya dismenorea tidak dibiarkan begitu saja dan harus ditangani dengan benar. Jika tidak segera ditangani dengan benar akan menimbulkan dampak depresi, meningkatkan angka kematian dan memicu terjadinya kemandulan. Penanganan dismenorea bisa dilakukan dengan

(13)

3

penggunaan obat herbal seperti mengkonsumsi kedelai dan jahe, penggunaan suplemen, serta dengan perawatan medis (Anurogo dan Wulandari, 2011).

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Merupakan suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit dikawasan lingkungan sekolah, di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta terdapat UKS yang memberikan pelayanan seperti luka ringan dan pingsan. Menurut pernyataaan guru, beberapa siswa sering izin ke UKS dan izin pulang tidak mengikuti pelajaran dikarenakan mengalami nyeri haid. Keterangan yang didapat bahwa di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khususnya nyeri haid. Karena pengetahuan tentang dismenorea sangat penting bagi siswa supaya mereka dapat mengetahui secara keseluruhan tentang pengertian dan penyebab dismenorea sehingga mereka dapat melakukan penanganan yang tepat pula terhadap keluhan dismenorea.

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 6 Desember 2016 di SMA N 1 Gamping, di SMA Muhamadiah Mlati, dan di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta. Di SMA N 1 Gamping dengan wawancara singkat kepada remaja putri didapatkan 10 siswa. 5 diantaranya mengetahui nyeri pada saat menstruasi disebut dismenorea dan 5 diantaranya tidak mengetahui nyeri pada saat menstruasi disebut dengan dismenorea. Sedangkan di SMA Muhamadiah Mlati dengan wawancara singkat kepada siswa didapatkan 14 siswa. 5 diantaranya mengetahui nyeri pada saat menstruasi disebut dismenorea dan 9 diantaranya tidak mengetahui nyeri pada saat menstruasi disebut dengan dismenorea. Maka peneliti tertarik di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta karena tingkat pengetahuan dismenorea masih kurang. Di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta, dengan wawancara singkat kepada siswa kelas X dan XI didapatkan 15 siswa mengalami keluhan pada saat menstruasi, dan mereka kurang mengetahui bahwa nyeri tersebut adalah dismenorea dan tidak mengetahui bagaimana cara menanganinya. Mereka paling sering menangani nyeri haid dengan mengonsumsi obat anti nyeri dan jamu. Dalam teori untuk menangani dismenorea menurut Prawirohardjo (2011) selain dengan obat oral dapat juga dilakukan seperti penerangan dan nasihat, kompres hangat, olah raga ringan, Jika tidak segera ditangani dengan

(14)

4

baik, akan dapat menyebabkan aktifitas sehari-hari terganggu. Pada 15 siswa yang penulis wawancarai mereka menganggap bahwa nyeri pada saat menstruasi (dismenorea) adalah hal yang biasa sehingga tidak perlu ketenaga kesehatan. Data dari UKS 10-15 orang siswa setiap bulannya datang untuk meminta obat nyeri haid ke UKS, dan ada juga yang izin pulang akibat nyeri haid yang tidak bisa di tahan. Oleh karena itu penting sekali untuk dilakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan remaja putri kelas X dan XI tentang dismenorea di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta tahun 2017 dikarenakan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi hanya sepintas mereka peroleh dari pelajaran Biologi bagi yang jurusan IPA, itupun tidak membahas mengenai dismenorea, dan bagi yang jurusan IPS tidak ada mata pelajaran tentang kesehatan reproduksi. Alasan kenapa tidak mengambil seluruh remaja putri kelas X, XI, XII dikarenakan kelas XII akan menghadapi ujian nasional, dari pihak sekolah sendiri tidak mengizinkan karena mengganggu menjelang ujian nasional.

Dengan adanya masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran tingkat pengetahuan tentang dismenorea pada remaja putri di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Dismenorea pada Remaja Putri di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan tentang dismenorea pada remaja putri Di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta.

(15)

5

a. Diketahuinya tingkat pengetahuan tentang pengertian dismenorea pada remaja putri di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta.

b. Diketahuinya tingkat pengetahuan tentang penyebab dismenorea pada remaja putri di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta.

c. Diketahuinya tingkat pengetahuan tentang gejala dismenorea pada remaja putri di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta.

d. Diketahuinya tingkat pengetahuan tentang penanganan dismenorea pada remaja putri di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta.

e. Diketahuinya tingkat pengetahuan tentang dampak dismenorea pada remaja putri di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teori,

penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan dan pendalaman ilmu kebidanan khususnya mengenai dismenorea.

2. Manfaat praktis

a. Bagi remaja putri SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan dapat sebagai sarana informasi kesehatan reproduksi wanita khususnya dismenorea.

b. Bagi guru BK SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan kepada guru BK untuk selalu memperhatikan kesehatan reproduksi pada remaja putri khususnya dismenorea.

c. Bagi pembaca perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani

Penelitian ini dapat sebagai tambahan referensi dan bacaan khususnya tentang dismenorea.

d. Bagi peneliti

Peneliti ini dapat memberikan masukan dan tambahan pustaka dalam penelitian selanjutnya agar dapat dijadikan studi pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.

(16)

6

E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 keaslian penelitian

no Nama metode Hasil penelitian Perbedaan

dan persamaan 1 Arni kusama Devi

(2014) Tingkat Pengetahuan siswi kelas XI Tentang Kejadian Dismenorea Di SMA N 1 Imogiri Bantul Rancangan Penelitian Menggunakan survey dengan metode penelitian deskriptif non analitik, pemilihan sampel menggunakan metode pengambilan sampling jenuh Hasil Penelitian tentang tingkat pengetauan Dismenorea pada siswi berpengetahuan baik (31,8%), 59 orang siswi berpengetahuan cukup (53,6%), dan 16 orang siswi berpengetahuan kurang (14,5%). Tingkat pengetahuan pada siswi kelas XI tentang kejadian Disminorea paling banyak dalam kategori cukup di SMA N 1 Imogiri Bantul

Perbedaan penelitian terletak pada teknik sampling, analisis data, tempat dan waktu penelitian. Persamaannya menggunkan 1 variabel 2 Aisyah Indah Kusumarini (2014) Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang Dismenorea di SMAN 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta Metode penelitian deskriptif non analitik dengan pendekatan survey. Populasi jumlah sampel 109 siswi dengan pengambilan sampel menggunakan teknik sistematik ramdom sampling dan analisa data univariat pengumpulan data dengan kuesioner

Hasil penelitian yang didapat sebagian besar siswi dalam

pengetahuan cukup yaitu 62% serta siswi yang berpengetahuan kurang yaitu 14%.

Perbedaan penelitian dengan penelitian yang akan dilakukan adalah judul

penelitian yaitu tingkat pengetahuan siswi tentang

dismenorea subjek penelitian, waktu dan tempat penelitian, teknik sampling, sedangkan

persamaannya adalah jumlah variabel penelitian dan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner

(17)

7 3 Defi Nafiroh (2013) Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Dismenorea di MTS NU Miranggen Kabupaten Demak Metode penelitian yang di gunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan metode pendekatan point time sampel dengan teknik stratifikasi (Stratified Random Sampling). Populasi sebanyak 84 siswa

Hasil penelitian adalah mayoritas responden memiliki pengetahuan kurang tentang dismenorea yaitu sebesar 36 siswi (78,8%) Perbedaan dengan peneliti ini adalah metode

penelitian,teknik sampling, jumlah sampel, tempat dan waktu penelitian. Sedangkan

persamaannya jumlah variabel penelitian dan alat ukur

(18)

35 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta, yang beralamat di Jln. Wates Km 3,5 Pelemgurih, banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta yaitu terdapat ruang kelas yang dibagai menjadi 9 kelas dan terdapat laboratorium (Kimia, Fisika, Biologi dan Komputer), ruang BK, Mushola, Koperasi, Kantin dan ruang perpustakaan yang dapat dimanfaatkan remaja putri untuk belajar serta mencari informasi kesehatan atau informasi lainnya.

Sekolah memiliki fasilitas kesehatan yang sudah dilengkapi ruang UKS serta terdapat kotak P3K, akan tetapi obat-obatan tidak bersedia dengan lengkap terutama tidak terdapat obat dismenorea, dan didalam UKS belum terdapat leafleat yang berkaitan dengan menstruasi beserta gangguannya yakni dismenorea. SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta bekerja sama dengan puskesmas gamping 1 dalam kegiatan penyuluhan yang sudah diberikan di puskesmas gamping 1 diantaranya untuk diadakannya penyuluhan mengenai bahaya seks bebas, bahaya merokok. Di SMA Islam I Sleman Yogyakarta belum pernah diberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khususnya dismenorea. Remaja putri memperoleh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dari pelajaran Biologi itupun tidak membahas tentang dismenorea.

Keseluruhan siswa di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta berjumlah 242 siswa yang terdiri dari kelas X, XI, dan XII. Jumlah laki-laki 120, Perempuan 122 dan tenaga pengajar terdiri dari 21 guru dan sejumlah 9 tenaga pendukung.

(19)

36

2. Karakteristik Responden

Hasil penelitian terhadap karakteristik remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Remaja Putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Umur 15 tahun 16 tahun 17 tahun 18 tahun 19 tahun 7 27 19 6 1 11,7 45,0 31,7 10,0 1,7 Kelas X XI 32 28 53,3 46,7 Sumber informasi

Media elektronik (TV, radio, HP, dll) Media cetak (buku, majalah)

Pelajaran sekolah Tenaga kesehatan Teman atau keluarga

15 12 8 4 21 25,0 20,0 13,3 6,7 35,0 Jumlah 60 100

Sumber: Data primer tahun 2017

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 16 tahun yaitu sebanyak 27 orang (45%) dan sebagian besar responden duduk di kelas X yaitu sebanyak 32 orang (53,3%). Berdasarkan sumber informasi sebagian besar responden memperoleh informasi tentang dismenorea dari teman atau keluarga yaitu sebanyak sebanyak 21 orang (35%).

(20)

37

3. Analisa Hasil Penelitian

a. Tingkat pengetahuan tentang dismenorea

Hasil penelitian tingkat pengetahuan tentang dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta disajikan pada tabel 4.1.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang Dismenorea pada Remaja Putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta

Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 11 18,3

Cukup 42 70,0

Kurang 7 11,7

Jumlah 60 100

Sumber: Data primer tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.2. diketahui tingkat pengetahuan tentang dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta mayoritas berada dalam kategori kategori cukup yaitu sebanyak 42 orang (70%).

b. Tingkat pengetahuan tentang pengertian dismenorea

Hasil pengukuran tingkat pengetahuan tentang pengertian dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta disajikan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang Pengertian Dismenorea pada Remaja Putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta

Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 37 61,7

Cukup 22 36,7

Kurang 1 1,7

Jumlah 60 100

Sumber: Data primer tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui tingkat pengetahuan tentang pengertian dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta mayoritas berada dalam kategori baik yaitu sebanyak 37 orang (61,7%).

(21)

38

c. Tingkat pengetahuan tentang penyebab dismenorea

Hasil pengukuran tingkat pengetahuan tentang penyebab dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta disajikan pada table 4.4.

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang Penyebab Dismenorea pada Remaja Putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta

Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 13 21,7

Cukup 22 36,6

Kurang 25 41,7

Jumlah 60 100

Sumber: Data primer tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui tingkat pengetahuan tentang penyebab dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta sebagian besar kategori cukup sebanyak 25 orang (41,7%).

d. Tingkat pengetahuan tentang gejala dismenorea

Hasil pengukuran tingkat pengetahuan tentang gejala dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta disajikan pada tabel 4.5.

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang Gejala Dismenorea pada Remaja Putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta

Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 15 25,0

Cukup 30 50,0

Kurang 15 25,0

Jumlah 60 100

Sumber: Data primer tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui tingkat pengetahuan tentang gejala dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta mayoritas berada dalam kategori cukup yaitu sebanyak 30 orang (50%). e. Tingkat pengetahuan tentang penanganan dismenorea

Hasil pengukuran tingkat pengetahuan tentang penanganan dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta disajikan pada tabel 4.6.

(22)

39

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang Penanganan Dismenorea pada Remaja Putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta

Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 43 71,7

Cukup 14 23,3

Kurang 3 5,0

Jumlah 60 100

Sumber: Data primer tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui tingkat pengetahuan tentang penanganan dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta mayoritas berada dalam kategori baik yaitu sebanyak 43 orang (71,7%).

f. Tingkat pengetahuan tentang dampak dismenorea

Hasil pengukuran tingkat pengetahuan tentang dampak dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta disajikan pada tabel 4.7.

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang dampak Dismenorea pada Remaja Putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta

Tingkat pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 11 18,3

Cukup 21 35,0

Kurang 28 46,7

Jumlah 60 100

Sumber: Data primer tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui tingkat pengetahuan tentang dampak dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta mayoritas berada dalam kategori kurang yaitu sebanyak 28 orang (46,7%).

(23)

40

B. Pembahasan

1. Gambaran tingkat pengetahuan tentang dismenorea pada remaja putri Hasil penelitian didapatkan data bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang dismenorea yaitu sebanyak 42 responden (70,0%). sebagian besar remaja masuk dalam remaja pertengahan yaitu berusia 16 tahun sebanyak 27 orang (45%). Menurut Prawirohardjo (2010) usia 14-16 tahun masuk dalam masa remaja pertengahan. Pada tahap ini remaja mulai mencari identitas diri, mulai timbul keinginan untuk berkencan, memiliki rasa cinta yang mendalam, mengembangkan kemampuan berfikir abstrak, dan mulai berkhayal mengenai aktivitas seksual. Sedangkan menurut Budiman dan Riyanto (2014) mengemukakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur semakin bertambahnya umur akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan yang dimiliki dan bagaimana cara mendapatkan informasi tersebut. Jika seseorang memiliki umur yang cukup maka akan memiliki pola pikir dan pengalaman yang matang pula. Umur akan sangat berpengaruh terhadap daya tangkap sehingga sehingga pengetahuan diperoleh akan semakin baik.

Sebagian besar sumber informasi responden berasal dari teman dan keluarga yaitu sebanyak 21 responden (35,0%). Seseorang memiliki sumber informasi yang banyak akan memiki pengetahuan yang baik pula (Notoadmodjo, 2012). Salah satu sumber informasi yang berperan penting bagi pengetahuan yaitu media massa, Semakin banyak informasi yang seseorang peroleh maka pengetahuan akan semakin luas dan sebaliknya jika seseorang memiliki pengalaman dan wawasan yang sempit maka pengetahuan seseorang juga kurang (Notoatmodjo, 2021).

Hal ini sesuai dengan teori Notoadmodjo (2012) bahwa pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pengetahuan siswa di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta tentang kesehatan reproduksi khususnya dismenorea hanya sebatas pengetahuan yang sifatnya

(24)

41

umum, belum sampai pada tahap pemahaman. Selama ini remaja putri belum mendapatkan informasi yang memadai tentang kesehatan reproduksi dari guru maupun petugas penyuluh kesehatan puskesmas serta ruang UKS yang didalamnya belum terdapat papan ataupun leaflet yang berkaitan dengan menstruasi beserta gangguan yaitu dismenorea.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan devi (2013) bahwa faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur dan sumber informasi. Sehingga berpengaruh dengan pengetahuan yang dimiliki tentang dismenorea pada responden.

2. Tingkat pengetahuan tentang pengertian dismenorea pada remaja putri Tingkat pengetahuan tentang pengertian dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta mayoritas kategori baik yaitu 37 orang (61,7%). Notoadmodjo (2012), mengemukakan pengetahuan memiliki beberapa tingkatan yang salah satunya adalah tahu yang merupakan kemampuan mengenali atau mengingat materi yang telah di dapat sebelumnya, sebagian besar responden sudah sesuai dengan teori tersebut. Responden mengetahui tentang pengertian dismenorea. Dismenorea adalah nyeri haid yang timbul menjelang atau selama menstruasi Tufan Nugroho (2014).

Hasil dari jawaban pada kuesioner mengenai tingkat pengetahuan tentang pengertian dismenorea menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri banyak yang menjawab benar, hal ini dipengaruhi oleh faktor media elektronik dan media cetak seperti buku, seseorang memiliki sumber informasi yang banyak akan memiliki pengetahuan yang baik pula (Notoadmodjo, 2012). Sebagian besar sumber informasi responden dari teman dan kelurga yaitu sebanyak 21 (20,0%). Semakin banyak informasi yang seseorang peroleh maka pengetahuan akan semakin luas dan sebaliknya jika seseorang memiliki pengalaman dan wawasan yang sempit maka pengetahuan seseorang juga kurang (Notoatmodjo, 2012).

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan Arni (2014), bahwa faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah media elektronik, buku, teman

(25)

42

dan keluarga, Sehingga berpengaruh dengan pengetahuan yang dimiliki tentang pengertian dismenorea pada responden.

3. Tingkat pengetahuan tentang penyebab dismenorea

Tingkat pengetahuan tentang penyebab dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta sebagian besar kategori kurang yaitu sebanyak 25 orang (41,7%). Hal ini dikarenakan mereka kurang memperhatikan pola hidup yang sehat seperti olahraga teratur, memenuhi asupan gizi seimbang yang hal tersebut bisa mencegah terjadinya dismenorea. Sesuai dengan teori Notoadmodjo (2012), bahwa pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.

Hasil dari jawaban pada kuesioner mengenai tingkat pengetahuan tentang penyebab dismenorea Item pertanyaan terbanyak yang tidak terjawab adalah item nomor 6 yaitu faktor kejiwaan merupakan salah satu penyebab dismenorea primer. Menurut Anurogo (2011) gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah timbul dismenorea. Dikarenakan belum ada penyuluhan dari tenaga kesehatan mengenai dismenorea, sehingga di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta tingkat pengetahuan mengenai penyebab dismenorea masih kurang.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan siti purwani (2010) bahwa faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur, Sehingga berpengaruh dengan pengetahuan yang dimiliki tentang penyebab dismenorea pada responden.

4. Tingkat pengetahuan tentang gejala dismenorea

Tingkat pengetahuan tentang gejala dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta mayoritas kategori cukup sebanyak 30 orang (50%). Gejala dismenorea dapat disertai sengan rasa mual, muntah, diare dan kram perut Proverawati dan Misaroh (2009). Menurut Winkjosastro (2010) gejala dismenorea adalah nyeri pada perut yang timbul sebelumnya, bersamaan dengan pemulaan haid dan berlangsung beberapa jam namun bisa sampai

(26)

43

bertahan hinggga beberapa hari. Remaja putri perlu mengetahui gejala dismenorea dengan baik sehingga apabila mengalami salah satu dari gejala dismenorea responden akan paham bahwa yang dialaminya saat itu merupakan hal yang wajar dialami oleh wanita pada saat menstruasi.

Item pertanyaan terbanyak yang tidak terjawab adalah item nomor 13 yaitu salah satu gejala terjadinya dismenorea adalah terjadinya nyeri perut yang akan hilang setelah satu atau dua hari. Menurut Kasdu (2010), gejala dismenorea yang sering muncul adalah rasa sakit yang dimulai pada hari pertama menstruasi, terasa lebih setelah perdarahan menstruasi mulai, terkadang nyerinya hilang setelah satu atau dua hari, namun ada juga wanita yang masih merasakan nyeri perut meskipun sudah dua hari haid, nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai, terkadang disertai rasa mual, muntah, pusing atau pening. Dikarenakan belum ada penyuluhan dari tenaga kesehatan mengenai gejala dismenorea, sehingga di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta tingkat pengetahuan mengenai gejala dismenorea masih cukup.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan Arni (2014) bahwa faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur Sehingga berpengaruh dengan pengetahuan tentang gejala dismenorea.

5. Tingkat pengetahuan tentang penanganan dismenorea

Tingkat pengetahuan tentang penanganan dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta mayoritas kategori baik sebanyak 43 orang (71,7%). Penanganan dismenorea artinya proses atau cara untuk mencegah, mengobati dismenorea. (Dimyanti, 2012). Di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta Sebagian besar remaja putri sudah mengetahui tentang penanganan dismenorea. Di SMA Islam 1 Sleman Yogyakarta memiliki fasilitas UKS untuk tempat istirahat dengan penanganan pertama pada siswa yang mengalami sakit. Menurut Prawirohardjo (2011), penanganan dismenorea antara lain penerangan dan nasihat, pola Hidup Sehat, Pemberian obat analgesic, terapi hormonal, terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin, olah raga, pemberian kompres hangat, vitamin E, dan relaksasi.

(27)

44

Pengetahuan yang baik tentang penanganan dismenorea menunjukkan remaja putri telah memahami berbagai teknik pengobatan yang harus dijalani apabila ia mengalami dismenorea. Remaja putri yang memiliki pengetahuan yang baik tentang penanganan dismenorea akan bersedia menjalani tahap-tahap pengobatan apabila mengalami dismenorea

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan Yuyun (2014) bahwa faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur dan sumber informasi Sehingga berpengaruh dengan pengetahuan yang dimiliki tentang penanganan dismenorea pada responden.

6. Tingkat pengetahuan tentang dampak dismenorea

Tingkat pengetahuan tentang dampak dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta sebagian besar kategori kurang sebanyak 28 orang (46,7%). Dismenorea sangat berdampak pada remaja putri, hal ini menyebabkan terganggunya aktifitas sehari-hari. Remaja yang mengalami dismenorea, membatasi aktivitas belajar disekolah (Dimyanti, 2012). Apabila responden mengetahui pengertian, penanganan, gejala serta penyebab dismenorea dengan baik maka remaja putri tidak akan terganggu aktivitasnya belajar maupun aktivitas sehari-hari karena itu merupakan dampak dari dismenorea.

Item pertanyaan terbanyak yang tidak terjawab adalah item nomor 24 yaitu jika dismenorea dibiarkan saja akan berdampak pada salah satunya yaitu kematian. Menurut Arunogo dan Wulandari (2011) ada dua komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita dismenorea yaitu jika diagnose dismenorea diabaikan maka kelainan yang mendasari dapat memicu kenaikan angka kematian dan kemandulan. Komplikasi lain adalah emerasa terisolasi (merasa terasing atau depresi). Hasil penelitian ini dalam kategori kurang, yaitu menunjukkan bahwa siswa kurang memiliki pengetahuan mengenai dampak terjadinya dismenorea. Menurut Budiman dan Riyanto (2014) usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Pengetahuan remaja putri yang

(28)

45

cukup tentang dampak dismenorea karena dipengaruhi oleh faktor umur responden.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan yang mengakibatkan hasilnya belum sesuai yang diharapkan Keterbatasan tersebut yaitu:

1. Dalam pengisian kuesioner didapatkan beberapa responden yang saling bertanya dengan responden lain sehingga jawaban dari pertanyaan yang diberikan belum tentu hasil pemikiran sendiri yang sebelumnya sudah diperingati untuk tidak contek-contekan.

2. Pada hasil penelitian pengambilan data pada karakteristik responden belum ada karakteristiknya seperti status keluarga sehingga dalam pembahasan belum dibahas secara mendetail.

3. Peneliti belum bisa menggali lebih dalam terkait faktor pemicu terjadinya dismenorea, karena peneliti tidak melakukan wawancara dengan responden dan peneliti menggunakan kuesioner jenis tertutup.

(29)

46 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan diatas maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan tentang dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta mayoritas kategori cukup yaitu sebanyak 42 (70%) dari 60 responden.

2. Tingkat pengetahuan tentang pengertian dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta mayoritas kategori baik yaitu sebanyak 37 (61,7%) dari 60 responden.

3. Tingkat pengetahuan tentang penyebab dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta sebagian besar kategori kurang yaitu sebanyak 25 (41,7%) dari 60 responden.

4. Tingkat pengetahuan tentang gejala dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta mayoritas kategori cukup yaitu sebanyak 30 (50%) dari 60 responden.

5. Tingkat pengetahuan tentang penanganan dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta mayoritas kategori baik yaitu sebanyak 43 (71,7%) dari 60 responden.

6. Tingkat pengetahuan tentang dampak dismenorea pada remaja putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta sebagian besar kategori kurang yaitu sebanyak 28 (46,7%) dari 60 reasponden.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa SMA Islam I Sleman Yogyakarta

Hendaknya siswa SMA Islam I Sleman menambah wawasan tentang dismenorea dengan mengikuti penyuluhan, seminar atau membaca buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan dismenorea. Upaya lain yang dapat

(30)

47

dilakukan dengan menggali informasi melalui tenaga kesehatan seperti bidan desa atau tenaga kesehatan lainnya yang berkompeten.

2. Bagi guru BK SMA Islam I Sleman Yogyakarta

Hendaknya guru BK ikut mendukung peningkatan pengetahuan siswa tentang dismenorea dengan menjalin kerjasama dengan pihak terkait yaitu dinas kesehatan ataupun mahasiswa jurusan kesehatan untuk memberikan penyuluhan atau seminar secara intensif khususnya tentang dismenorea, serta ruang UKS diberikan poster/papan dan lefleat tentang kesehatan reproduksi yakni dismenorea dan diperpustakaan agar ada buku tentang dismenorea. 3. Bagi pembaca perpustakaan Stikes Jenderal A. Yani

Hasil penelitian ini hendaknya digunakan sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa yang berminat melakukan penelitian tentang dismenorea.

4. Bagi peneliti lain

Peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel dalam penelitiannya karena penelitian ini hanya mengkaji tingkat pengetahuan tentang dismenorea saja tanpa meneliti secara mendalam. Serta untuk lebih detail lagi dalam pengambilan data.

(31)

48

DAFTAR PUSTAKA

Anurogo, D. Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Menangani Nyeri Haid. Yogyakarta: Andi Offset.

Arikunto, A. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiman, Riyanto, Agus . (2014). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan

sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Cahyaningsih, Dwi, Sulistyo. (2011). Pertumbuhan Perkembangan Anak dan

Remaja. Jakarta: Salemba Medika.

Devi, A.K. (2014). Tingat Pengetahuan Siswi Kelas XI Tentang Kejadian Dysmenorrea di SMA 1 Imogiri Bantul. Karya Tulis Ilmiah. Stikes jenderal A.Yani. Yogyakarta.

Depkes R.I, (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Dimyati, (2009), Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Hendrik, (2006), Problem Haid (Tinjauan Syariat Islam dan Medis). Solo: Tiga Serangkai.

Hidayat, A. (2014). Metode penelitian kebidanan dan teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Indriyani, Diyah, dkk. (2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas: Upaya

Promotif dan Prefentif dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi,

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Kasdu, Dini. (2010). Solusi Poblem Wanita Dewasa Cet. I. Jakarta: Puspa Swara. Kumalasari, I & Andhyantoro, I. (2012). Kesehatan Reproduksi. Jakarta:

Salemba Medika.

Kusumarini, A.I (2014). Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang Dysmenorrhea di SMAN 1 Ngaglik Sleman. Karya Tulis Ilmiah. Stikes A.Yani. Yogyakarta. Kusmiran, E. (2010). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta:

(32)

49

__________. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.

Marmi. (2013). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Manuaba, Ida Bagus Gde, (2012). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arean.

Nafiroh D & Nuke Devi Indrawati. (2013). Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Dismenorea pada siswa Putri Di MTS Miranggen Kabupaten Demak, Karya Tulis Ilmiah ,Vol 4 No (1), 157-166.

Nursalam. (2011). Konsep dan penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

________, (2013). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan: Jakarta: Salemba Medika.

Nugroho, T. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: nuha medika.

Nugroho, T & Bobby Indra Utama. (2014). Masalah Kesehatan Reproduksi

Wanita. Yogyakarta: Nuha Medika.

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.

________, (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.

Proverawati, A & Miisaroh, S. (2009). Menarch. Muha Medika: Yogyakarta. Prawirohardjo, Soekidjo. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Prawirohardjo, S. (2010). Ilmu kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Prawirohardjo S. (2011). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Riyanto. A, (2014). Kapita Selekta Kusioner Pengetahuan dan Sikap dalam

Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Sarwono, Prawirohardjo. (2012). Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka.

(33)

50

Susilowati. (2013). Gambaran Karkteristik Dismenorea pada Mahasiswa Asrama Stikes Aisiyah Yogyakarta tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah : Stikes Aisiyah

Tim Penulis Poltekes Depkes Jakarta I. (2012). Kesahatan Remaja: Problem dan

Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.

Widyastuti, Y, dkk, (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitria maya. Wiknjosastro, H. (2008). Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka, Sarwono

Prawirohardjo, Jakarta.

Wijiasih, T. (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Dismenorea dengan sikap penanganan dismenorea pada siswi kelas XI di SMA N 1 Jetis Bantul. Poltekes. Skripsi : Yogyakarta.

(34)
(35)

Kuesioner Penelitian

Tingkat Pengetahuan Tentang Dismenorea pada Remaja Putri A. No. Responden:

Nama : Umur : Kelas :

B. Informasi Tentang Dismenorea :

( ) Media elektronik (TV, Radio, Hp, dll) ( ) Media cetak (buku, majalah, dll) ( ) pelajaran sekolah

( ) Tenaga kesehatan ( ) Teman dan Keluarga

C. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pengetahuan saudari dengan cara memberi tanda chek (√) pada jawaban benar atau salah pada kolom yang telah disediakan.

NO PERTANYAAN B S

A Pengertian Dismenorea

1 Menstruasi atau haid merupakan peristiwa perdarahan bulanan

2 Menstruasi merupakan kejadian yang sangat menakutkan

3 Nyeri perut bagian bawah pada saat menstruasi disebut dismenorea

4 Dismenorea pasti terjadi pada semua wanita yang sedang haid / menstruasi

5 Dismenorea merupakan hal yang biasa dan tidak mengganggu aktifitas

(36)

6 Faktor kejiwaan merupakan salah satu penyebab dismenorea primer

7 Menstruasi pertama terlalu cepat adalah salah satu penyebab dismenorea

8 Dismenorea merupakan penyebab salah satu penyakit yang dapat menular

9 Kurangnya pengetahuan yang baik tentang menstruasi mengakibatkan seseorang mudah mengalami dismenorea

10 Dismenorea disebabkan karena umur yang semakin tua

C Gejala dismenorea

11 Rasa sakit yang dimulai pada hari pertama menstruasi merupakan gejala dari dismenorea 12 Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar

ke punggung bagian bawah dan tungkai salah satu gejala terjadinya dismenorea

13 Salah satu gejala terjadinya dismenorea adalah terjadinya nyeri perut yang akan hilang setelah satu atau dua hari

14 Salah satu gejala dismenorea adalah disertai rasa nafsu makan yang berlebihan

15 Salah satu gejala dismenorea yaitu disertai rasa pusing

D Penanganan Dismenorea

16 Olahraga ringan seperti jalan kaki dapat mengurangi rasa nyeri karena aliran darah menjadi lancar

17 Pada saat haid makan-makanan yang pedas dapat mengurangi rasa nyeri pada saat dismenorea

(37)

18 Minum air hangat dapat mengurangi nyeri haid/dismenorea

19 Tidur terlentang dengan kaki diganjal bantal juga dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri saat haid

20 Mengkompres perut bagian bawah dengan air hangat bisa mengurangi keluhan pada saat mengalami nyeri haid

E Dampak Dismenorea

21 Gelisah dan susah tidur merupakan dampak dari dismenorea

22 Menjadi senang dan nyaman adalah dampak dari dismenorea

23 Dampak dari dismenorea adalah salah satunya bisa menyebabkan depresi

24 Jika dismenorea dibiarkan saja akan berdampak yaitu kematian

25 Dampak dari dismenorea salah satunya yaitu terjadi nya kaki bengkak

(38)

Kunci jawaban kuesioner 1. B 2. S 3. B 4. S 5. S 6. B 7. S 8. S 9. B 10. S 11. B 12. B 13. S 14. S 15. B 16. B 17. S 18. B 19. B 20. B 21. B 22. S 23. B 24. B 25. S

(39)
(40)
(41)

Gambar

Tabel 2.1 Perbedaan dismenorea primer dan dismenorea sekunder  ......   20  Tabel 3.1 Definisi Operasional  .............................................................
Gambar 2.1 : Kerangka Teori ..........................................................
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Remaja Putri   di SMA Islam I Sleman Yogyakarta
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang Dismenorea   pada Remaja Putri di SMA Islam I Sleman Yogyakarta
+3

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Analisis Pengambilan Keputusan Nasabah dalam Memilih Bank Syariah sebagai Tempat Menabung dengan Metode Analitycal Hierarchy Process.. Telah memenuhi

4. Laporan Arus Kas. Disini digambarkan sumber dan penggunaan kas dalam suatu periode. Laproan harga pokok produksi yang menggambarkan berapa dan unsur apa yang diperhitungkan

Litbang Sistem Komputer Universitas Bina Nusantara yang telah memberikan dukungan moral selama penyusunan skripsi ini.. Segenap dosen Universitas Bina Nusantara yang telah

Serta dalam rangka ketertiban sosial diperlukan sistem peradilan pidana anak yang mampu memberikan perlindungan dan rasa keadilan terhadap anak sehingga mereka masih memiliki

Pengetahuan yang jelas tentang volatilitas dan sensitivitas dari setiap faktor sehubungan dengan perilaku harga saham yang membantu investor untuk menikmati

Kemudian surat yang sudah ditandai tersebut, segera diarsip menggunakan sistem tanggal, dalam odner yang berbeda.. Surat izin, cuti dan sakit digabung dalam satu odner,

Program investasi Kota Pematangsiantar yang merupakan rekapitulasi dari RPIJM.. yang disusun dengan mempertimbangkan kemampuan pemerintahan

Alasan pemilihan slogan tersebut adalah dengan menggunakan pesan yang singkat kita mengajak target audiens untuk merasa ikut memiliki bus kota dan dengan