LOGO LOGO
Didik Hasmono
Didik Hasmono
PNEUMONI
PNEUMONI
A
A
LOGO
LOGO
Defnisi
Defnisi
Pneumonia
Pneumonia
Suatu Penyakit infeksi pada parenkim
Suatu Penyakit infeksi pada parenkim
paru-paru yang menyebabkan peradangan pada
paru yang menyebabkan peradangan pada
paru dan akumulasi eksudat pada jaringan
paru dan akumulasi eksudat pada jaringan
paru. yang disebabkan oleh sejumlah
paru. yang disebabkan oleh sejumlah
bakteri yang berbeda, virus, parasit, jamur
bakteri yang berbeda, virus, parasit, jamur
atau noninfecius agent yang jarang dijumpai
atau noninfecius agent yang jarang dijumpai
seperti obat atau senyawa kimia lain antara
seperti obat atau senyawa kimia lain antara
lain alkohol dan narkotik.
lain alkohol dan narkotik.
Glover &
LOGO LOGO
EPIDEMOOGI
EPIDEMOOGI
Amerika serikat:
Amerika serikat:
Pneumonia merupakan penyebab utama
Pneumonia merupakan penyebab utama
kematian akibat infeksi
kematian akibat infeksi
Pneumonia
Pneumonia
menyerang
menyerang
hampir
hampir
!
!
seluruh penduduk setiap tahunnya
seluruh penduduk setiap tahunnya
"entilator Associated Pneumoni #"AP$
"entilator Associated Pneumoni #"AP$
terjadi
pada
%-&'!
pasien
yang
terjadi
pada
%-&'!
pasien
yang
diintubasi
dan
meningkatkan
resiko
diintubasi
dan
meningkatkan
resiko
kematian
LOGO
EPIDEMOOGI
(ndonesia:
Pneumoni
merupakan
penyebab
kematian
nomer
tiga
setelah
kardiovaskuler dan )*+
Angka kematian pneumoni komuiti S
pada (+ /!, rawat inap &/-0/!, rawat
jalan !
Pneumonia
nosokomial
hampir
&1!
disemua
kasus
infeksi
(+,
%/!
berhubungan dengan ventilator mekanik.
LOGO
!"SI#I!"SI
$ierne% e al',
(erdasarkan klinis dan e)idemolo*is )neumonia
dikelom)okkan men+adi
+ommunity Ac3uired Pneumoni
#+AP$
Penyakit pneumonia yang dimulai dari luar S pada pasien yang tidak tinggal dalam fasilitas perawatan jangka panjang selama 4 hari 5 6 sebelum onset gejala
& Pneumonia 7osokomial
Penyakit pneumonia yang dimulai 42 jam 5 6 setelah pasien dirawat di S, tidak sedang mengalami inkubasi suatu infeksi saat masuk S. 8ika penyebab terkait ventilator "AP #"entilator Associated Pneumoni$
0 Pneumonia Aspirasi
Pneumonia yang diakibatkan karena adanya aspirasi bakteri dari orofaring selain itu juga karena adanya aspirasi dari isi lambung. +enderung terjadi pada penurunan kesadaran akibat obat, alkohol, dll
4 Pneumonia pada penderita
9isalnya pada penderita yang terinfeksi human immunodeciency virus #;("$ dan pada penderita transplantasi organ, hal ini terjadi karena lemahnya daya
LOGO
E$IOOGI
Secara umum *akteri
penyebab,
diantaranya:
.Streptococcus
pneumoni #'/ !$,
&.9ycoplasma
pneumoniae
#/-&/!$
0. Staphylococcus
aureus,
4. Pneumonie carini,
LOGO
E$IOOGI
Streptococcus pneumoni merupakan <ora
nasofaringeal pada 1/! dewasa sehat
memiliki
faktor
virulensi
yang
menyebabkan
infeksi
pada
saluran
pernafasan
9ycoplasma
pneumoniae
dengan
;aemophillus in<un=ae sekitar 2/! dari
poppulasi, meningkat pada pasien PP>? @
pasien dengan cystic brosis.
9oraella cataralis penyebab pneumonia
yang lebih umum pada orang muda dan
sangat tua
LOGO
(akeri Pao*en
(erdasarkan $i)e
Pneumonia
$i)e Pneumonia
(akeri Pao*en
?omunitas 5 +AP
-)ypical
: S. pneumoniae, ;.in<u=ae, 9.
catarrhalis
- Atypical : 9.pneumoniae, +.pneumoniae,
Begionella pneumophillia
Aspirasi
-
>ral
: anaerobs, viridans streptococci
-Castroointestinal dengan peningkatan p;:
enteric gram-negative bacilli
;ospital5;AP
"entilator5"AP
;ealth +are5;+AP
#>nset dini, tidak ada faktor resiko untuk patogen
resisten$
S.pneumoniae, 9SSA, D.coli, ?.pneumoniae, 9.
pneumoniae, +.pneumoniae
#>nset lanjut dan5atau faktor resiko untuk
patogen resisten$
9SA, etended-spectrum
E-lactamase-producing, +.pneumoniae, P.aeruginosa,
LOGO
"irus penyebab +AP pada anak-anak
sekitar 1! dan 1! pada orang dewasa
"irus penyebab pneumoni pada dewasa:
(n<uen=a A @ *, dan adenovirus
"irus penyebab radang paru pada anak
diantaranya: virus syncyntial pernapasan,
in<uen=a dan parain<uen=a virus
LOGO
Mekanisme Perahanan Paru
Sejumlah
mekanisme
pertahanan
yang
dapat
membersihkan mikroorganisme termasuk bakteri dari
saluran pernafasan di antaranya:
LOGO
-' Pem.ersihan oleh
hidun*
LOGO
2' Pem.ersihan oleh
LOGO
/' Pem.ersihan oleh
alveoli
>psonin
imun
LOGO
Mekanisme
)erahanan alveolus
. 9ekanisme sik5nonimun
a. 9ekanisme mukosisiliari bronkus yang
secara sik menjebak mikroorganisme
@ membawa ke atasnya menuju faring
b. e<eks batuk laring yang mencegah
masuknya mikroorganisme ke dalam
jalan nafas distal
LOGO
&. 9ekanisme imun
a.Pertahanan pertama : makrofag alveolus
yang bertugas memfagosit organisme
b.Pertahanan kedua: opsonin bukan imun
Seperti surfaktan yang dihasilkan oleh
pneumosit tipe (( dan brolektin yang
dihasilkan oleh makrofag alveolus
Mekanisme
LOGO
&. 9ekanisme imun
c. Pertahanan yang ketiga: opsonin imun
9encakup faktor komplemen +0* dan
immunoglobulin.
?omplemen
diaktifkan secara lokal melalui jalur
alternatif5(gA dikeluarkan dalam sekret
bronkial. Pelapisan m.o oleh opsonin
imun memperlancar fagositosit karena
makrofag memiliki reseptor-reseptor
permukaan untuk +0b dan daerah Fc
#+rystalli=able Fragmen$ molekul (gC.
Mekanisme
LOGO
&. 9ekanisme imun
d.
Pertahanan keempat : berasal dari
sel-sel imun
dinataranya limfosit ) @
7eutrol
-
Bimfosit ), Sel ini menghasilkan
sitokin yang penting untuk pertahanan
terhadap 9ycobacterium tubercolusis,
Begionella pneumophilla, Pneumocytis
carinii, dan sitomegalovirus.
- 7eutrol, dimobilisai oleh
faktor-faktor kemotaktik yang berasal dar
makrofag alveolus yaitu leukotrien b4
Mekanisme
LOGO
Paofsiolo*i
O.sruksi Pen%aki
Paru
LOGO
Paofsiolo*i
LOGO
Paofsiolo
*i
LOGO
1one) ma)s o
LOGO
Res)on )neumoous seelah
mea)ai alveolus
melalui em)a aha)an,
dianaran%a
LOGO
Res)on )neumoous seelah
mea)ai alveolus
melalui em)a aha)an,
dianaran%a
LOGO
M"3I#ES$"SI
LOGO
Prinsi) Pen**unaan
"ni.ioika
Antibiotik merupakan terapi dasar untuk infeksi
saluran napas, tetapi pendekatan penggunaanya
berdasarkan jenis dan tipe pneumonia, ditambah
dengan usia pasien, adanya penyakit penyerta dan
faktor modikasi dan keparahan penyakit.
3iederman,
)erapi Dmpiris #Ab spektrum luas$
ji kultur bakteri patogen penyebab 9engetahui patogen spesik 9enggunakan Ab yang spesik Gipilih berdasarkan: . ?etepatan dosis &. ?etepatan ute
penggunaan 0. ?etepatan
Haktu
pemberian 4. Penetrasi ke
LOGO
Penerasi "ni.ioik
)ada sekresi
)ernaasan
?onsentasi Ab ke paru ?emampuan menembus *** #*lood *roncus *arrier$ Gipengaruhi permeabilitas kapiler di tempat infeksiSirkulasi kapiler bronkial
Faktor resiko kimia: ukuran molekul,
kelarutan dalam lemak, derajat ionisasi p; serum
@ cairan tubuh, ikatan obat protein
LOGO
Penerasi "ni.ioik
)ada sekresi
)ernaasan
LOGO
#armakodinamik
"ni.ioika
?adar ma serum #+ma$
Parameter Farmakodinamik Antibiotik
asio +ma59(+ asio A+ dengan 9(+ #A(+$ 9inimal (nhibitory +oncentrati on #9(+$ ) 6 9(+
LOGO
"kivias .akerisid &
.akeriosaik "ni.ioika
A
b
B
a
k
t
e
r
i
s
i
d
• Aminoglikosi da • *asitrasin • Gaptomisin • (sonia=id • ?etolida • 9etronida=ol • Polimiksin • Pira=inamid • ?uinolon • ifampisin • "ankomisinA
b
B
a
k
t
e
r
i
o
s
t
a
t
i
k
• ?loramfenik ol • ?lindamisin • Dtambutol • 9akrolida • 7itrofurantoi n • 7ovobiosin • >ksa=olindio n • Sulfonamid • )etrasiklin • )igesiklin • trimetropim Antibiotik
bakterisid
mempunyai
9*+
#minimal
*aktericidal
+oncentration$
sebesar &-4 9(+
Antibiotik
bakteriostatik
memiliki 9*+ 6
9(+
Antibiotik
juga
memiliki PAD #Post
Antibiotik
DIect$
yang
dipengaruhi
oleh :
LOGO
Mekanisme PAE meliputi:
Kelambatan masa recovery setelah proses kerusakan letal dari struktur dinding sel bakteri secara irreversible
Obat terikat secara persisten
Memerlukan sintesis enzim baru sebelum pertumbuhan
Removal of Antibiotic Removal of Antibiotic V i a b l e o u n t ! c " u # m l $ ontrol
%&' hours to increase % log%(
% log%( increase )&% hours to increase % log%(
Antibiotic *nduced death
PAE + )&% , %&' + %&- hours
.ue to antibiotic e""ect only
PAE + )&% , %&' + %&- hours
.ue to antibiotic e""ect only
/icolau et al& Antimicrob Agents hemother
%00-1)0:'-(2'--LOGO
LOGO
1onenraion de)enden Dfektivitas daya bunuh m.o
tergantung besarnyakonsentrasi pada kadar tertentu diatas 9(+ espon klinis diprediksi dengan
rasio A+59(+ @ rasio +ma59(+ )ujuan terapi: memaksimalkan
kadar obat pada tempat infeksi Pilihan utama: pemberian dosis
tunggal
Seara #armakodinamik, ani.ioik .akerisid
dalam mekanisme mem.unuh .akeri di.a*i
men+adi dua, %aiu
$ime de)enden
Dfektivitasnya dipengaruhi oleh paparan pemberian obat
espon kliniknya diprediksi dengan )69(+
)ujuan terapi: menjaga kadar obat diatas 9(+ dengan memaksimalkan waktu paparan antibiotika
LOGO
LOGO
"ni.ioika
Pada pneumoni, bakteri yang menginfeksi relatif tetap namun resistensi terhadap Ab standar semakin meningkat, hal tersebut telah ditunjukan dengan data berdasarkan hasil penelitian di beberapa negara diantaranya :
(talia 4 esistensi staphylococcus aureus terhadap oksisiklin 1/,4! @ sipro<oksasin 12,! Amerika 4 esistensi staphylococcus aureus terhadap oksisiklin @
sipro<oksasin Gata DASS:
4Bebih dari 0/ ! isolat yang resisten terhadap
penicillin
#spanyol@Junani$
4&% ! isolat yang resisten #*elgia, polandia, hungaria,
slovenia$
*ra=il
4 esistensi pneumococcus terhadap penicillin meningkat dari %,! #%%0$ K &/,! #%%$
4 Ab yang dapat digunakan kuinolon @ vankomisin
(ran
4 esistensi S.pneumoniae terhadap sefa=olin, ampisilin, dan amoksisilin
4 9k: sama seperti pada penicillin
4 Antibiotik yang dapat digunakan vankomisin
LOGO
Mekanisme er+adin%a
resisensi erhada)
ani.ioik
LOGO
P3E6MO3I" !OM63I$I 71"P8 &
PE3"$""!S"3""339"
awat (nap
Pendekatan pemilihan antibiotika secara evidance based berdasarkan
tempat terapi awat 8alan (+ Gengan kardiopulmoner L Faktor modikasi )anpa kardiopulmoner L Faktor modikasi
LOGO
Pao*en Pen%e.a. 1"P )ada P0)ulasi
Pasien S)esifk
3
i
e
d
e
r
m
a
n
,
2
0
0
LOGO
#akor
Modifkasi
meru)akan
keadaan
%an*
menin*kakan resiko ineksi erhada) mikroor*anisme
)ao*en erenu aau s)esifk (ila s)esifk )ao*en
kemudian dikeahui melalui es dia*nosik, era)i da)a
diokuskan sesuai den*an .akeri )en%e.a.n%a'
#akor modifkasi, dianaran%a
.
Grug esistant Streptococus pneumoniae #GSP$: usia 6 1
tahun, terapi beta laktam 0 bulan terakhir, pecandu alkohol,
menderita supresi imun, termasuk terapi kortikosteroid,
penyakit penyerta multipel, dan terpapar anak-anak ditempat
perawatan.
&.
Pada kuman enteric gram negative, yaitu termasuk kuman
yang
berada
pada
tempat
perawatan,
penyebab
kardiopulmoner, penyakit penyerta multipel dan terapi
entibiotika saat ini
0.
Pseudomonas aeruginosa, yaitu bronkiestasis, pengobatan
dengan kortikosteroid 6 / mg5hari, pengobatan antibiotika
spektrum luas lebih dari ' hari pada bulan terakhir dan gi=i
LOGO
Pao*en Pen%e.a. 1"P )ada P0)ulasi
Pasien S)esifk
3
i
e
d
e
r
m
a
n
,
2
0
0
LOGO
$era)i Pneumonia
!omunii
LOGO
$era)i Pneumonia
!omunii
LOGO
#akor resiko
"s)irasi
Disa*ia Penyebab: stroke 5 gangguan neurologis lainnya, kejang, alkoholisme, penuaan Peru.ahan kolonisasi Oroarin*eal Gasroesoa *ial re:uksP3E6MO3I"
"SPIR"SI
Penyebab: Penyakit mulut dan gigi, tabung menyusui, pengobatan peningkatan bakteri anaerob 5 kolonisasi DC7* #enteric gram negative bacilli $ Penekanan asam penting untuk CDG, memungkinkan enteric gram negative bacilli mengkolonisasi isi lambung gangguan produksi mukus, sekresi imunoglobulin Perahanan diri menurun1a))elle
LOGO
Pneumonia 3osokomial
Pneumonia nosikomial atau biasa
juga disebut health care associated
pneumonia #;+AP$, hospital acquired
pneumonia
#;AP$
atau
ventilator
associated pneumonia #"AP$ adalah
istilah
yang
digunakan
untuk
menggambarkan
pasien
yang
mengalami pneumonia saat berada di
fasilitas medis.
LOGO
a
or %an*
mem)en*aruhi
)neumonia
nosokomial
Faktor resiko
.(nang #hospes$
&.Peralatan yang
digunakan
0.Petugas yang
terlibat dalam
perawatan pasien
Faktor penjamu
.?ondisi pasien yang
sudah ada
sebelumnya
&.?ondisi tubuh
pasien
0. )ingkat kesadaran
4. 8umlah intubasi
LOGO
Pneumonia nosokomial
meli.akan 2 )roses uama
?
o
l
o
n
i
s
a
s
i
p
a
d
a
s
a
l
u
r
a
n
p
e
r
n
a
f
a
s
a
n
d
a
n
s
a
l
u
r
a
n
p
e
n
c
e
r
n
a
a
n
.
A
s
p
i
r
a
s
i
s
e
k
r
e
t
k
e
j
a
l
a
n
n
a
f
a
s
b
a
w
a
h
LOGO
Pene*ahan
erhada) ;"P
Srae*i
#armakolo*i
$u+uan unuk
menurunkan
kolonisasi saluran
erna erhada)
kuman )ao*en
Srae*i
nonarmakolo*i
$u+uan unuk
mene*ah
as)irasi
LOGO
Pene*ahan
;"P
Srae*i armakolo*i (ntervensi dengan tujuan untuk
mencegah kolonisasi saluran cerna 9encegah penggunaan antibiotika
yang tidak perlu
9embatasi propilaksis tukak lambung pada penderita resiko tinggi
9enggunakan sukralfat sebagai propilaksis tukak lambung
9enggunkana antibiotika untuk
dekontaminasi saluran cerna secara selektif
Gekontaminasi dan menjaga kebersihan mulut
9enggunakan antibiotika yang sesuai dengan penderita resiko tinggi
Selalu mencuci tangan sebelum kontak dengan penderita
9engisolasi penderita resiko tinggi
Srae*i 3onarmakolo*i (ntervensi dengan tujuan utama mencegah aspirasi
9enghentikan penggunaan pipa nasogatrik atau pipa endotrakeal sesegera mungkin
Posisi penderita semirecumbent atau M duduk
9enghindari distensi lambung berlebihan
(ntubasi oral atau non nasal 9enghindari reintubasi dan
pemindahan penderita jika tidak diperlukan
9enghindari penggunaan sedasi jika tidak diperlukan
LOGO
Pemilihan
ani.ioika
Faktor resiko pada patogen multidrug resistant
penyebab
;AP, ;+AP, dan "AP
3o #akor Resiko
)erapi antimikroba selama %/ hari sebelumnya & awat inap selama 1 hari atau lebih
0 Frekuensi tinggi resistensi antibiotika di komunitas atau unit spesik rumah sakit
4 Faktor resiko untuk ;+AP
awat inap & hari atau lebih selama %/ hari sebelumnya
)inggal dalam tempat perawatan atau fasilitas perawatan lain *erada di tempat terapi infusi #termasuk antibiotika$
Gialisis kronis selama 0/ hari
Anggota keluarga dengan patogen 9G 1 Penyakit dan atau terapiimunosupresi
LOGO
$era)i ani.ioika
em)iris unuk H"P,
H1"P, dan ;"P
;AP, ;+AP, dan "AP
dicurigai
#untuk semua derajad
penyakit$
>mset lanjut #N 1 hari$, atau adanya
faktor resiko untuk patogen bakteri
9G
)idak
Ja
)erapi antibiotika
dengan spektrum
terbatas
)erapi antibiotika
dengan spektrum luas
untuk patogen bakteri
9G
LOGO
LOGO $era)i ani.ioika em)iris )asien H"P dau ;"P$era)i ani.ioika em)iris )asien H"P dau ;"P
an)a akor resiko )ao*en .akeri MDR,
an)a akor resiko )ao*en .akeri MDR, onseonse dini dan den*an .er.a*ai dera+ad .eran%a
dini dan den*an .er.a*ai dera+ad .eran%a )en%aki )en%aki
P
P
a
a
o
o
*
*
e
e
n )
n )
o
o
e
e
n
n
s
s
i
i
a
a
l
l
"
"
n
n
i
i
.
.
i
i
o
o
i
i
k
k
a %
a %
a
a
n
n
*
*
direkomendasikan
direkomendasikan
Streptococcus pneumoniae
Streptococcus pneumoniae
Seftriakson O
Seftriakson O
Haemophilus
Haemophilus
Atau
Atau
Methicilin sensitive
Methicilin sensitive
Bevo<oksas
Bevo<oksasin,
in, 9oksi<oksasin
9oksi<oksasin
,atau
,atau
Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus
Sipro<oksasin
Sipro<oksasin
*asil enterik gram negatif
*asil enterik gram negatif
yang sensitif terhadap
yang sensitif terhadap
antibiotika
antibiotika
Atau
Atau
Escherichia coli
Escherichia coli
Ampicillin 5 Sulbaktam
Ampicillin 5 Sulbaktam
Klebsiella pneumoniae
Klebsiella pneumoniae
Atau
Atau
Enterobacter
Enterobacter s
sp
pp
p..
D
Drrtta
ap
pe
en
ne
em
m
LOGO
LOGO
$
$
era)i
era)i
ani.io
ani.io
ika e
ika e
m)iris
m)iris
)asien
)asien
H"P
H"P
, H1
, H1
"P
"P
aau ;"P onse lan+u aau den*an akor
aau ;"P onse lan+u aau den*an akor
resiko .akeri MDR dan den*an .er.a*ai
resiko .akeri MDR dan den*an .er.a*ai
dera+ad .eran%a )en%aki
dera+ad .eran%a )en%aki
P
Paaoo**een n ))ooeennssiiaall !!oomm..iinnaassi i ""nnii..iiooiikka a %%aann**
direkomendasikan
direkomendasikan
P
Paattooggeen n 99GG SSeeffaalloossppoorriin n aannttiippsseeuuddoommoonnaall
Pseudomonas auruginosaPseudomonas auruginosa #sefepim, seftasidim$, atau#sefepim, seftasidim$, atau
Klebsiella pneumoniae (ESBL)Klebsiella pneumoniae (ESBL) ?arbapenem antipseudomonal?arbapenem antipseudomonal
cinetobacter cinetobacter s spppp.. ##iimmiippeenneem m aattaau u mmeerrooppeenneemm$ $ , , aattaauu *etalaktam5b
*etalaktam5betalaktamaetalaktamase se inhibitorinhibitor #pipersilin
#pipersilin ta=obaktamta=obaktam$$ PBS PBS
?uinolon, antipseudomonal ?uinolon, antipseudomonal
#sipro<oksasin, levo<oksasin$ , atau #sipro<oksasin, levo<oksasin$ , atau
MethicillinMethicillin rreessiissttaanntt AmAmiinnoogglliikkoossiiddaa Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus #9 #9SSA$A$ #a#amimicacasisin, n, gegentntamamisisin in atatauau tobramisin$
LOGO LOGO
3
3
o
o
Prinsi) uama
Prinsi) uama
)enaalaksanaan )neumonia nosokomial
)enaalaksanaan )neumonia nosokomial
.
.
Pi
Pilih
lih ter
terapi
api emp
empiri
iris
s den
dengan
gan ant
antibi
ibioti
otika
ka yan
yang
g ber
berbed
beda
a yan
yang
g
diterima pasien & minggu terakhir
diterima pasien & minggu terakhir
&.
&.
Seg
Segera
era ber
berik
ika t
a terp
erpai
ai emp
empiri
iris :
s : mul
mulai
ai bil
bila a
a ada
da k
kecu
ecurig
rigaan
aan inf
infeks
eksii
secara klinik
secara klinik
0.
0.
9el
9elak
akuk
ukan k
an kult
ultur s
ur salu
aluran
ran per
pernaf
nafasa
asan ba
n bawah
wah seb
sebelu
elum di
m diber
berik
ikan
an
antibiotika
antibiotika
4.
4.
Cun
Cunak
akan
an sp
spekt
ektrum
rum sem
sempit
pit han
hanya
ya unt
untuk
uk pas
pasien
ien den
dengan
gan inf
infeks
eksii
patogen tertentu dan tidak
patogen tertentu dan tidak ada faktor untuk patogen 9G.
ada faktor untuk patogen 9G.
Pilihan: seftriakson, ampisilin sulbaktam, ertapenem,
Pilihan: seftriakson, ampisilin sulbaktam, ertapenem,
levo<oksasin. ntuk pasien yang alergi penisilin, gunakan
levo<oksasin. ntuk pasien yang alergi penisilin, gunakan
kuinolon atau kombinasi klindamisin dan a=teoronam.
kuinolon atau kombinasi klindamisin dan a=teoronam.
1.
1.
Cun
Cunak
akan
an k
komb
ombina
inasi
si ter
terapi
api den
dengan
gan re
regim
gimen
en spe
spektr
ktrum
um lua
luas,
s,
mengandung paling tidak & antibiotika untuk pasien dengan
mengandung paling tidak & antibiotika untuk pasien dengan
faktor resiko patogen 9G. Pilihan yang spesik harus ditentukan
faktor resiko patogen 9G. Pilihan yang spesik harus ditentukan
melalui peta kuman
melalui peta kuman
.
.
Cun
Cunak
akan a
an amin
minogl
oglik
ikosi
osida
da ata
atau k
u kuin
uinolo
olon a
n anti
nti pn
pneum
eumok
okok
okus,
us,
ditambah antipseudomonal betalaktam seperti :
LOGO
3o Prinsi) uama )enaalaksanaan )neumonia nosokomial
2.
)erapi diturunkan menjadi monoterapi setelah melihat data
kultur dan respons klinik
%.
*ila Pseudomonas aeroginosa , hentikan aminoglikosida
setelah 1 harui dan berikan antibiotika yang sensitif sesuai
kultur
/
*ila bukan infeksi Pseudomonas aeroginosa ganti
menggunakan antibiotika yang sensitif seperti : imipenem,
meropenem, sefepim, piperasilin ta=obaktam, sipro<oksasin
atau levo<oksasin dosis tinggi.
Pilihan terapi untuk Acinetobacter spp. Adalah carbapenem,
tetapi kolistin iv dapat diberikan bila terjadi resistensi
&
Pertimbangan line=olid sebagai alternatif vankomisin pada
pasien dengan 9SA, yang diderita gangguan ginjal dan
menerima terapi nefrotoksik lain seperti aminoglikosida
LOGO
Rekomendasi dosis ani.ioika
)ada )neumonia nosokomial
"ni.ioika
Dosis
7un*si *in+al dan he)aik normal8
Sefepim g i.v. tiap 2 jam atau & g i.v tiap & jam Sefta=idim & g i.v. tiap 2 jam
(mipenem 1// mg i.v tiap jam atau g i.v. tiap 2 jam
9eropenem g i.v. tiap 2 jam
Piperasilin ta=obaktam 4,1 g i.v tiap jam atau 0,0'1 g i.v tiap 4 jam
)ikarsilin klavulanat 0, g i.v tiap jam
Bevo<oksasin '1/ mg i.v5p.o tiap &4 jam
Sipro<oksasin 4// mg i.v tiap 2 jam atau '1/ mg.p.o tiap 2 jam
Centamisin atau )obramisin
LOGO
Pneumonia )ada )enderia
immunoom)romised
Pneumonia yang terjadi pada pasien
dengan A(GS, transplantasi organ dan
bone marrow, penyakit jaringan ikat,
desiensi imun primer dan sesudah
kemoterapi intensif untuk kanker.
esiko infeksi pada pasien ditentukan
oleh interaksi dua faktor yaitu patogen
potensial
dan
tingkat
kerentanan
terhadap infeksi.
LOGO
#akor %an* er+adi )ada kondisi
)enurunan sisem imun
#akor !eeran*an
Faktor Galam ?ondisi suspensi imun
)erapi suspresi imun Gosis, durasi, urutan kewaktuan Penyebab dasar desiensi imun Penyakit autoimun, desit fungsi
imun
(ntegritas barier mucocutaneus kateter, permukaan epitel, jaringan yang tidak tumbuh, kumpulan cairan 7eutropenia, lympopenia
?ondisi metabolik remia malnutrisi Giabetes
Alkoholis dengan sirosis
(nfeksi viral Sitomegalovirosus
LOGO
Ineksi erkai deek sisem imun
DE#E! PE39E("( 6M6M39" I3#E!SI $ER!"I$ Cranulositopeni Beukemia, kemoterapi
sitotoksik, A(GS, toksisitas obat, sindrom Felty
*atang gram negatif enterik, Pseudomonas, S. aureus, S. epidermis, Streptococci, Aspergillus, +andida dan fungi lain ?emotaksis
neutrol
Giabetes, alkoholism, uremia, penyakit ;odgkin, trauma, #luka bakar$, la=y leucocyte sydrome
7eutrophil killing Penyakit granulomatosis
kronis, desiensi
meiloperoksidase
S. aureus, D. coli, +andida, Aspergillus, )orulopsis
Deek sel $ A(GS, kongenital, limfoma, sarkoidosis, infeksi virus, transplan organ, steroid
(akeri inraseluler 7en*ionella,
Miko.akeria 8 HS;, ;<3, 1M;, E(;,
LOGO
DE#E!
PE39E("( 6M6M39"
I3#E!SI $ER!"I$
Gefek sel *
Camaglobulinemia
dapatan5 kongenital, luka
bakar, enteropati,
disfungsi lien, mieloma,
ABB, pembedahan ,
penyakit sel sabit, sirosis
S. pneumoniae, ;.
in<uen=ae,
Salmonella, dan
+ampylobacter spp.,
Ciardia lamblia
Splenektomi
S.
pneumoniae,
;.
in<uen=ae,
Salmonella,
+apnocytophaga
?omplemen
Gefek kongenital5dapatan
S. aureus, 7eisseria
spp., ;. in<uen=ae,
S. Pneumoniae
"naomik
?ateter iv5 uretra, insisi,
!olonisasi
an+uan
=
LOGO 3
o
Golon*an "( O("$ DOSIS D6R"SI >E3IS ("!$ERI 9A?>B(GA ?laritromisi n 1// mg >ral, & sehari ' K / hari S" pneumoniae# Legionella, +. pneumoniae A=itromisin 1// mg
awat jalan : >ral, 1// mg awat inap:(ntravena, 1// mg 0 hari '-/ hari ;" in$uen%ae, 9. catatthalis, 9. Pneumoniae pneumococcu s
& ?D)>B(GA )elitromisin 2// mg perhari '-/ hari ;. &n$uen%ae 0 )(9D)>P(9
SBFA9D)>?AS >B
2/54// mg /52// mg >ral, & sehari
/ hari pneumococcu s ;. in$uen%ae 9. 'atatthalis 4 A7)(*(>)(?A *D)A BA?)A9
a. Penisilin Penisilin 9ikroorganis me gram positif Piperasilin ?ok
$in+auan ani.ioika )ada
)neumonia
LOGO
Golon*an "( O("$ DOSIS D6R"SI >E3IS ("!$ERI -Cenerasi kedua -Cenerasi ketiga -Cenerasi keempat Sefaklor Sefamandol Sefuroksim Sefpro=il Sefotetan Sefopera=one Sefotaksim Sefta=idim Sefti=oksim seftriakson Seksim cefepim /-1mg5kg bb5hari &-4 dosis terbagi i.", & g52 jam i.", & g52 jam
i.", & g5& jam *akteri gram negatif ;. (n<uen=ae *akteri gram negatif yang cukup luas ;. in<uen=ae, 7eisseria meningitidis, Streptococcus pneumoniae, Dnterobacteria ceae
an+uan
=
LOGO
an+uan
=
3 o
Golon*an "( O("$ DOSIS D6R"SI >E3IS ("!$ERI
c. +arbapenem (mipenem Cram positif
meropenem anaerob
Cram negatif P. Aeruginosa
d. 9onobaktam A=treonam *asil gram
negatif 1 ?(7>B>7 Cemi<oksasi n Bevo<oksasi n 9oksi<oksas in ( sehari '1/ mg51 hr '-4 hari ;" in$uen%ae, 9. catatthalis, +. Pneumoniae 9. Pneumoniae B. Pneumophila A9(7>CB(?>S(GA Amikasin ( sehari Cram negatif
LOGO
Cenerasi terbaru untuk methicillin-esistent S. aureus
#9SA$
Bine=olid
merupakan
antibiotika
pertama
kelas
antibiotika baru, Bine=olid tidak hanya aktif melawan
9SA,tetapi
juga
Grug
esistant
Streptococcus
Pneumoniae#GSP$, "ancomicin esistant enterococci
#"D$ baik enterococcus faecium dan enterococcus
faecalis
Antibiotika aerosol untuk infeksi saluran pernafasan
Gigunakan untuk terapi bronkiektasis, terutama untuk
kondisi brosis sistik dan terapi pneumonia terkait
ventilator. Pemggunaan pada pasien dengan ventilator
untuk pasien dengan infeksi trakeabronkitis atau "AP
yang disebabkan oleh pseudomonas
aeruginosa atau
acinetobacter spp dan multi drug resistant
LOGO
Giusahakan sependek mungkin tergantung pada
beberapa faktor, yaitu: jenis pneumonia, rawat inap
atau rawat jalan, komorbiditas, faktor modikasi dan
antibiotika yang dipilih.
ntuk pasien rawat jalan, antibiotika yang disetujui
yaitu levo<oksasin '1/ mg dan a=ithromisin, durasi
terapi 1 hari
Pasien rawat inap, durasi terapi tergantung dari
hasil kultur darah negatif diberikan selama '-/ hari
atau positif durasi terapi & minggu sejak kultur
dinyatakan negatif
LOGO