ANATOMI DAN FISIOLOGI URETER
ANATOMI DAN FISIOLOGI URETER
URETER
URETER
Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan
Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan
urin dari ginjal ke vesica urinaria. Pada orang dewasa panjangnya kurang lebih
urin dari ginjal ke vesica urinaria. Pada orang dewasa panjangnya kurang lebih
20-30 cm yang letaknya retroperitoneal. indingnya terdiri
30 cm yang letaknya retroperitoneal. indingnya terdiri atas! "# mukosa yang dilapisi
atas! "# mukosa yang dilapisi
oleh sel transisional$ 2# otot polos sirkuler$ dan 3# otot polos longitudinal. Ureter
oleh sel transisional$ 2# otot polos sirkuler$ dan 3# otot polos longitudinal. Ureter
setelah keluar dari ginjal %melalui pelvis# akan turun di depan m.psoas major$ lalu
setelah keluar dari ginjal %melalui pelvis# akan turun di depan m.psoas major$ lalu
menyilangi pintu atas panggul dengan a.iliaca communis. Ureter berjalan secara
menyilangi pintu atas panggul dengan a.iliaca communis. Ureter berjalan secara
postero-inferior di dinding lateral pelvis$ lalu melengkung secara ventro-medial untuk
postero-inferior di dinding lateral pelvis$ lalu melengkung secara ventro-medial untuk
mencapai vesica urinaria dan berada di dalam otot buli-buli %intramural#. &eadaan ini
mencapai vesica urinaria dan berada di dalam otot buli-buli %intramural#. &eadaan ini
dapat mencegah terjadinya aliran balik urine dari buli ke ureter pada saat
dapat mencegah terjadinya aliran balik urine dari buli ke ureter pada saat
buli-buli berkontraksi.
buli berkontraksi.
'ep
'epan
anjan
jang
g per
perjal
jalana
anan
n ure
ureter
ter dar
dari
i gin
ginjal
jal men
menuju
uju ves
vesica
ica uri
urina
naria$
ria$ ter
terda
dapat
pat
beberapa tempat yang ukuran diameternya relatif lebih sempit daripada di tempat
beberapa tempat yang ukuran diameternya relatif lebih sempit daripada di tempat
lain yang mana pada tempat ini sering terbentuk batu atau kalkulus$ yaitu sebagai
lain yang mana pada tempat ini sering terbentuk batu atau kalkulus$ yaitu sebagai
berikut!
berikut!
a.
a.
Pa
Pada
da pe
perb
rbat
atas
asan
an an
anta
tara
ra pe
pelv
lvis
is re
rena
nali
lis
s da
dan
n ur
uret
eter
er
b.
b.
(
(e
emp
mpat
at me
meny
nyil
ilan
ang a
g art
rter
eri i
i ili
liak
aka d
a di r
i ron
ongg
gga p
a pel
elvi
vis
s
c
a
b
c
)ambar ". Penyempitan anatomis pada ureter a# Pada perbatasan antara pelvis
renalis dan ureter$ b# tempat menyilang arteri iliaka di rongga pelvis$ c#
pada saat ureter masuk ke vesica urinaria.
'yntopi ureter
Ureter
kiri
Ureter
kanan
*nterior
&olon sigmoid
a+v. colica sinistra
a+v. testicularis+ovarica
uodenum pars descendens
,leum terminal
a+v. colica detra
a+v.ileocolica
mesostenium
Posterior
.psoas major$ percabangan a.iliaca communis
/aki-laki! melintas di bawah lig. umbilikal lateral dan ductus deferens
Perempuan! melintas di sepanjang sisi cervi uteri dan bagian atas
vagina
Untuk kepentingan pembedahan$ ureter dibagi menjadi dua bagian$ yakni
ureter pars abdominalis$ yang membentang mulai dari pelvis renalis sampai
menyilang vasa illiaka$ dan ureter pars pelvica$ yang membentang dari
persilangannya dengan vasa illiaka sampai muaranya didalam buli-buli. isamping
itu secara radiologis$ ureter dibagi menjadi tiga bagian$ yaitu "# ureter "+3 proimal
mulai dari pelvis renalis sampai batas sakrum$ 2# ureter "+3 medial mulai dari batas
atas sakrum sampai batas bawah sakrum$ dan 3# ureter "+3 distal mulai dari batas
bawah sakrum sampai masuk ke buli-buli.
Vaskularisasi Ureter
Ureter diperdarahi oleh cabang dari a.renalis$ aorta abdominalis$ a.iliaca
communis$ a.testicularis+ovarica serta a.vesicalis inferior.
Persarafan Ureter
Uretes mendapatkan persarafan otonom simpatis dan parasipatis.
". 'impatis! serabut paraganglionik dari segmen spinal ("0-/2 melalui serabut
post ganglionik berasal dari coeliak$ pleksus aorticus$ serta pleksus
hipogastricus superior dan inferior.
2. Parasimpatis! serabut vagal melalui coeliac ke ureter sebelah atas$
sedangkan serabut dari '2-' ke ureter bawah.
Peranan persarafan otonom belum jelas$ dan tidak berperan dalam peristaltik ureter
%meskipun ada kemungkinan memodulasi gerakan tersebut#. )elombang peristaltik
berasal dari pacemaker yang berada didalam intrinsik sel otot polos yang terletak di
kaliks minor sistem pelvicalises.
KOLIK URETER
1. DEFINISI
Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil berfungsi mengalirkan urine dari pielum ginjal ke dalam bladder. Pada orang dewasa panjangnya sekitar 20 cm. indingnya terdiri dari mukosa ynag dilapisi oleh sel-sel transisional$ otot-otot polos sirkuler dan longitudinal yang dapat melakukan gerakan peristaltik mengeluarkan urine ke buli-buli %Purnomo$ 2003#.
1ika karena sumbatan pada aliran urine$ maka akan terjadi kontraksi otot polos yang berlebihan yang bertujuan mendorong atau mengeluarkan sumbatan itu dari saluran kemih %Purnomo$ 2003#. atu yang terjebak di ureter menyebabkan keluhan nyeri luar biasa yang disebut nyeri kolik dan menyebar ke paha dan genetalia. Pasien merasa ingin berkemih namun hanya sedikit urine yang keluar dan biasanya mengandung darah akibat adanya abrasif batu. &eluhan ini yang disebut dengan kolik ureter %uttain dan 'ari$ 20""#.
&olik ureter merupakan kondisi yang sering terjadi dalam keadaan emergency non trauma. 'ebagian besar diakibatkan oleh obstruksi pada saluran pencernaan oleh kalkuli. *ntara 405 populasi akan menunjukkan adanya batu di saluran perkemihan %asarani dan
. ETIOLOGI
7yeri pada kolik ureter sering digambarkan sebagai nyeri paling hebat yang pernah dialami pasien. &olik ureter terjadi karena obstruksi pada saluran urine oleh kalkuli8 pelviureteric junction %PU1#$ berdekatan dengan pelvis yang pada tepi pembuluh darah iliaka dan penyempitan area dan vesicoureteric junction %9U1#. /okasi dari nyeri dapat berhubungan namun tidak dapat menjadi prediksi akut posisi batu di saluran urine. 1ika melalui vesioreteric junction$ gejala iritabilitas kandung kemih dapat terjadi %asarani dan inneen$ 2006#.
Penyebab sumbatan pada umumnya adalah batu$ bekuan darah atau debris yang berasal dari ginjal yang turun ke ureter. *da beberapa faktor yang memungkinkan terbentuknya batu pada saluran kemih$ yaitu sebagai berikut %uttain dan 'ari$ 20""#!
a. :iperkalsiuria adalah kelainan metabolik paling umum. eberapa kasusu hiperkalsiuria berhubungan dengan gangguan usus meningkatkan penyerapan kalsium %dikaitkan dengan diet kalsium dan atau mekanisme penyerapan kalsium terlalu aktif#$ beberapa kelebihan terkait dengan resopsi kalsium dari tulang %yaitu hiperparatiroidisme# dan beberapa berhubungan dengan ketidakmampuan dari tubulus ginjal untuk merebut kembali kalsium dalam filtrat glomerulus %ginjal kebocoran hiperkalsiuria#
b. Pelepasan *: yang menurun dan peningkatan konsentrasi$ kelarutan dan p: urine c. /amanya kristal terbentuk di dalam urine dan dipengaruhi mobilisasi rutin
d. )angguan reabsorpsi ginjal dan gangguan aliran urine e. ,nfeksi saluran kemih
f. &urangnya asupan air dan diet yang tinggi mengandung ;at penghasil batu g. ,diopatik
!. PATOFISIOLOGI
atu yang tidak terlalu besar didorong oleh peristaltik otot-otot pelvikalises dan turun ke ureter menjadi batu ureter. (enaga peristaltik ureter mencoba untuk mengeluarkan batu hingga turun ke kandung kemih. atu yang ukurannya kecil %< 4mm# pada umumnya dapat keluar spontan$ sedangkan yang lebih besar menimbulkan obstruksi kronis berupa hidronefrosis dan hidroureter %uttain dan 'ari$ 20""#.
atu yang terletak pada ureter maupum sistem pelvikalises mampu menimbulkan obstruksi saluran kemih dan menimbulkan kelainan struktur saluran kemih sebelah atas. =bstruksi ureter dapat menimbulkan hidroureter dan hidronefrosis$ batu di pielum dapat menimbulkan hidronefrosis dan batu di kaliks mayor dapat menimbulkan kaliektasis pada kaliks yang bersangkutan %uttain dan 'ari$ 20""#.
&olik ureter berasal dari ginjal namun menghasilkan nyeri pada lokasi ureter. 7yeri pada kolik ureter berjalan secara intensif dan pasien kemungkinan akan mengalami rasa nyeri sehingga mengubah posisi ke fetal %asarani dan inneen$ 2006#. atu kecil yang turun ke pertengahan ureter padaumumnya menyebabkan penjalaran nyeri ke pinggang sebelah lateral dan seluruh perut. 1ika batu turun mendekati bladder biasanya disertai dengan keluhan lain berupa sering kencing dan urgensi %Purnomo$ 2003#.
7yeri kolik terjadi akibat spasmus otot polos ureter karena gerakan peristaltiknya terhambat oleh batu$ bekuan darah atau benda asing. 7yeri ini dirasakan sangat sakit$ hilang-timbul sesuai dengan gerakan peristaltik ureter. Pertama-tama dirasakan di daerah sudut kosto-vertebra kemudian menjalar ke dinding depan abdomen$ ke regio inguinal hingga ke daerah kemaluan %Purnomo$ 2003#.
ila nyeri mendadak menjadi akut$ disertai keluhan nyeri di seluruh area kostovertebral dan keluhan gastrointestinal seperti mual dan muntah. iare dan ketidaknyamanan abdominal dapat terjadi. )ejala gastrointestinal dapat menyebabkan refleks retrointestinal dan proksimitas anatomik ureter ke lambung$ pankreas dan usus besar %uttain dan 'ari$ 20""#.
>espon dari nyeri biasanya didapatkan keluhan gastrointestinal meliputi keluhan anoreksia$ mual dan muntah yang memberikan manifestasi penurunan asupan nutrisi. &emudian pada kondisi psikososial secara umum akan didapatkan adanya kecemasan dan perlunya memberikan informasi tentang keperluan intervensi selanjutnya dan informatif tentang praoperatif %uttain dan 'ari$ 20""#.
#. PEMERIKSAAN PENUN$ANG a. Pe%eriksaan Fisik F&kus
Pada pemeriksaan fisik diadaptkan adanya perubuhan ((9 sekunder dari nyeri kolik. Pasien terlihat sangat kesakitan$ keringat dingin$ nyeri ketuk pada daerah kosto vertebra dan pada beberapa kasusu bisa teraba ureter pada sisi sakit akibat hidronefrosis. Pada pola eliminasi urine terjadi perubahan akibat adanya hematuria$ retensi urine dan sering miksi. *danya nyeri kolik menyebabkan pasien mual dan muntah.
'. Pe%eriksaan se(i%en urine
'edimen urine dapat menunjukkan adanya leukosituria$ hematuria dan dijumpainya kristal-kristal pembentuk batu
). Pe%eriksaan Fun*si Ureter
igunakan untuk memonitor fungsi ureter tentang adanya penurunan fungsi$ (. Pe%eriksaan elektr&lit
emungkinkan menunjukkan adanya pertumbuhan dan kuman pemecah urea
e. Pe%eriksaan f&t& +&l&s a'(&%en, PIV, ur&*ra% (an USG untuk %enilai +&sisi, 'esar (an 'entuk 'atu +a(a saluran ke%i-.
. PENATALAKSANAAN a. edikamentosa
'erangan kolik ureter harus segera diatasi dengan medikamentosa dan terapi lainnya. =bat-obatan yang sering dipakai untuk mengatasi serangan kolik ureter adalah antispasmodik$ aminofilin$ anti inflamasi non steroid$ meperin atau morfin %Purnono$ 2003#.
b. 1 'tent
1ika pasien mengalami episode kolik yang sulit ditangani maka ditawarkan untuk pemasangan kateter ureter double 1 %1 stent#. 1 stent adalah suatu kateter yang ditinggalkan mulai dari pelvis renalis$ ureter hingga bladder %Purnono$ 2003#.
1 stent adalah tabung halus yang dimasukkan melalui operasi pembedahan. (abung ini memiliki lengkungan pada kedua ujungnya yang didesain untuk mencegah stent berpindah ke bawah menuju bladder atau ke atas menuju ginjal. eberapa stent memiliki benang yang menghubungkan hingga ke uretra. 'tent diletakkan di ureter yang menghubungkan ginjal dengan bladder$
'tent ditempatkan dalam ureter untuk mencegah atau mengurangi hambatan dalam ureter. 'tent mendorong ureter untuk melakukan dilatasi yang dapat mempermudah batu melewati ureter. &etika pasien miksi menjelang akhir$ akan terasa kekakuan pada punggung. 1ika seseorang terlalu kurus atau memiliki otot punggung yang lebar$ stent dapat mendorong saraf di belakang abdomen yang menghasilkan sensai terbakar pada daerah punggung atau paha atas.inum banyak air agar menjaga warna urine tetap normal dan tidak terjadi perdarahan.
c. iuresis
Pasien yang menunjukkan gejala-gejala gangguan sistem saluran cerna %mual-muntah# sebaiknya masuk rawat inap rumah sakit untuk hidrasi pasien tetap terjaga. iuresis pasien harus diperbanyak karena peningkatan diuresis dapat mengurangi frekuensi serangan kolik %Purnono$ 2003#.
ASKEP KOLIK URETER 1. PENGKA$IAN ANAMNESIS FOKUS
&eluhan yang didapat dari pasien bergantung pada posisi atau letak batu$ besar batu dan penyulit yang telah terjadi. &eluhan utama yang lasim didapatkan adalah nyeri pada pinggang. Pengkajian nyeri dapat menggunakan pendekatan P?>'(!
Provoking ,ncident (idak ada penyebab spesifik yang menyebabkan nyeri$ tetapi pada beberapa kasus didapatkan adanya perubahan posisi yang tiba-tiba dai posisi duduk atau melakukan fleksi badan
?uality of Pain &ualitas nyeri kolik ureter terjadi karena aktivitas peristaltik otot polos ureter meningkat dalam usaha mengeluarkan batu dari saluran kemih. Peningkatan perisataltik tersebut menyebabkan tekanan intraluminalnya meningkat sehingga terjadi peregangan dari terminal syaraf yang memberikan sensasi nyeri.
ila nyeri mendadak akut disertai keluhan di seluruh area kostovertebra dan gastrointestinal seperti mual dan muntah maka diare dapat terjadi. )ejala gastronitestinal ini terjadi akibat refleks retrointestinal dan proksimitas anatomik ginjal ke lambung$ pankreas dan usus besar
>egion$ >adiation$ >elief
atu ureter menyebabkan keluhan nyeri luar biasa dan menyebar ke paha hingga genetalia. Urine biasanya mengandung darah akibat abrasif batu.
'everity %scale# of Pain
Pasien bisa ditanya dengan rentang 0- dan menilai seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan
0 @ tidak ada nyeri "@ nyeri ringan 2 @ nyeri sedang 3- nyeri berat
@ nyeri berat sekali+tak tertahankan
(ime 'ifat mula timbulnya$ mentukan gejala timbul mendadak$ perlahan-lahan atau seketika itu juga. enentukan gejala timbul terus-menerus atau hilang timbul %intermitten#. enanyakan lamana timbul$ tindakan yang dilakukan pasien ketika gejala dan awal timbul gejala
Pengkajian riwayat penggunaan obat sebelumnya khususnya pasien yang menderita peradangan sendi akan menggunakan =*,7' dan pasca intervensi kemoterapi. >iwayat penurunan imunitas seperti kanker$ luka bakar$ sepsis$ trauma$ pembedahan dan gagal ginjal dapat menjadi faktor gejala nyeri.
Pengkajian anamnesis lainnya yang perlu ditanyakan perawat meliputi! a. *pakah pasien mengeluh tidak nafsu makan$ mual dan muntahA
b. agaimana keluhan terjadiA Pada waktu kapan sajaA'etelah atau sebelum makan atau setelah mencerna obat tertentuA
d. *pa ada keluhan yang berhubungan dengan perubahan posisi$ beraktivitas$ ansietas$ stress$ makan dan minum baikA
e. agaimana keluhan bisa berkurangA
f. *pakah ada riwayat keluarga dengan gejala atau penyakit saluran perkemihanA g. agaimana riwayat diet yang baru dimakan selama 62 jamA
.PO/ON MASALA/
!. PRIORITAS PEREN0ANAAN INTERVENSI DIAGNOSA ANG MEMUNGKINKAN iagnosa "!
7yeri kolik berhubungan dengan aktivitas peristaltik otot polos ureter dari adanya batu ureter
(ujuan! alam waktu " 2 jam nyeri berkurang atau pasien mampu beradaptasi dengan nyeri
&riteria :asil!
- 'ecara subyektif melaporkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi
- apat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri - Bkspresi pasien rileks
,ntervensi >asional &aji nyeri meliputi lokasi$ karakteristik$
serangan$ durasi$ kualitas$ frekuensi.
engidentifikasi faktor presipitasi dan faktor pereda nyeri
Catat penyebab yang memungkinkan menimbulkan nyeri %insisi jaringan
7yeri akut biasanya terjadi jika mengalami trauma$ luka$ ataupun proses
pembedahan.
onitor tanda-tanda vital selama nyeri. (ekanan darah$ pernafasan$ dan nadi biasanya berubah
=bservasi isyarat nonverbal adanya
ketidaknyaman terutama yang tidak dapat diungkapkan.
embantu dalam mengenali terjadinya nyeri$ isyarat yang tidak kongruen dengan laporan klien secara verbal
mengindikasikan perlu evalusi lebih lanjut. elakukan manajemen nyeri
keperawatan!
a. endorong pasien beristirahat
b. anajemen lingkungan yang tenang
c. emberikan kompres hangat pada pinggang
d. elakukan teknik stimulasi per kutaneus
e. elakukan masase sekitar nyeri
f. engajarkan teknik relaksasi pernapasan dalam
g. engajarkan teknik distraksi pada saat nyeri
h. eningkatkan pengetahuan
a. ,stirahat dengan menggunakan relaksasi dapat menurunkan kebutuhan =2 jaringan perifer sehingga akan meningkatkan suplai darah ke jaringan
b. /ingkungan yang tenang akan menurunkan stimulus nyeri eskternal
c. 9asodilatasi dapat menurunkan spasme otot dan kontraksi otot pinggang sehingga menurunkan stimulus nyeri
d. 'alah satu teknik ditraksi untuk menstimulasi pengeluaran
endorfin-ekenfalin yang berguna sebagai analgetik internal untuk memblok nyeri
e. eningkatkan kelancaran suplai darah untuk menurunkan iskemia f. eningkatkan suplai 02 sehingga
menurunkan nyeri sekunder g. itraksi pengalihan perhatian
dapat menurunkan stimulus interna dengan mekanisme produksi endorfin dan ekenfalin yang memblok nyeri untuk tidak dikirimkan ke korteks serebral dan menurunkan persepsi nyeri
h. Pengetahuan akan membantu mengurangi nyerinya dan membantu mengembangkan
tentang sebab nyeri dan
menghubungkan lama nyeri akan berlangsung
terapeutik
&olaborasi dokter pemberian analgesik *nalgesik memblok lintasan nyeri sehingga nyeri akan berkurang
iagnosa 2!
)angguan eliminasi urine berhubungan dengan iritasi saluran kemih
(ujuan! alam waktu " 2 jam pola eliminasi dapat optimal sesuai kondisi klien &riteria :asil!
- Drekuensi miksi dalam batas 4-E kali+2 jam
- Pasien mampu minum 2.000 cc+2 jam dan kooperatif untuk menghindari cairan yang mengiritasi kandung kemih
,ntervensi >asional engkaji pola kemih dan mencatat
produksi urine tiap F jam
engetahui pengaruh kolik ureter dengan frekuensi miksi
enganjurkan pasien minum 2.000 cc+hari
embantu mempertahankan fungsi ginjal$ mencegah hidronefrosis dengan
pemberian cairan peroral untuk
mendukung aliran urine dan mendorong batu ke bawah
endorong pasien menghindari minum kopi$ teh$ alkohol dan kola
enurunkan iritasi dari minuman yang dapat mengiritasi saluran perkemihan &olaboasi pemberian mediakmentosa (erapi medikamentosa ditujukan pada
batu yang ukurannya kurang dari 4 mm karena diharapkan batu dapat keluar secara spontan. Pemberian diuretikum bertujuan mengurangi nyeri dan
memperlancar aliran urine dan minum banyak mendorong batu keluar dari saluran kemih
Pembedahan pemasangan 1 stent Pemasangan 1 stent dapat membantu dilatasi saluran ureter dan meminimalkan gerakan peristaltik ureter yang dapat menyebabkan nyeri. (ujuan utamanya adalah untuk membantu batu ureter keluar dari saluran kemih
(indakan B'G/ %Btracorporeal 'hockwave /othotripsy#
embantu memecah batu ureter proksimal tanpa tindakan invasif dan tanpa pembiusan. atu dipecah menjadi
fragile kecil dan mudah dikeluarkan dari saluran kemih
iagnosa 3!
*nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
(ujuan! alam waktu " 2 jam ansietaspada pasien dapat dikurangi &riteria :asil!
- Pasien menyatakan kecemasan berkurang
- Pasien menyatakan dapat mengidentifikasi penyebab atau faktor yang mempengaruhi kecemasan
- Gajah pasien rileks
- Pasien kooperatif terhadap tindakan
,ntervensi >asional embantu pasien mengekspresikan
perasaan takut
Cemas bekelanjutan memberikan dampak gangguan sirkulais darah
emberikan dukungan prabedah :ubungan emosional yang baik antara perawat dan pasien akan mempengaruhi penerimaan pasien dengan pembedahan. &eterbukaan mengenai tindakan bedah$ anestesi dan perubahan pascaoperatif akan menghilangkan banyak ketakutan tak berdasar. &ecemasan klien yang dimintai pendapat sebelum operasi akan berkurang saat tiba di kamar operasi dibandingkan mereka yang hanya diberi pramedikasi dengan fenobartial
enghindari konfrontasi &onfrontasi dapat meningaktkan rasa marah$ menurunkan kerjasama dan memperlambat penyembuhan
engarkan keluhan klien dengan penuh perhatian.
enciptakan hubungan terapeutik klien =bservasi perilaku klien yang
mengindikasikan kecemasan.
Perilaku klien dapat menjadi tanda level kecemasan %ringan$ sedang $berat$ panik# ukung penggunaan mekanisme koping
yang tepat.
ekanisme koping yang tepat dapat menurunkan kecemasan dan manajemen masalah
,nstruksikan klien untuk menggunakan teknik relaksasi %e! relaksasi progresif#
embantu dalam menurunkan level kecemasan dengan meningktkan level endorpin untuk meningkatkan keadaan yang lebih baik
iagnosa 3!
>esiko tinggi infeksi berhubungan dengan post pembedahan
(ujuan! alam waktu "2 2 jam tidak terjadi infeksi dan terjadi perbaikan pada integritas jraingan lunak
&riteria :asil!
- (idak menunjukan tanda-tanda infeksi dan peradangan area luka pembedahan - ((9 batas normal
,ntervensi >asional &aji jenis pembedahan$ hari pembedahan
dan adanya order khusus perawatan luka
engidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari tujuan yang diharapkan
/akukan mobilisasi miring kiri dan kanan tiap 2 jam
encegah penekanan setempat yang berlanjut pada nekrosis jaringan lunak elakukan perawatan luka!
a. elakukan perawatan luka steril dan diulangi setiap hari
b. embersihkan luka dengan cairan antiseptik dengan cara swabing dari arah dalam ke luar
c. embersihkan sisa dengan 7' dengan swabing arah dalam keluar
d. enutup luka dengan kassa steril dan tutup dengan plester menutupi seluruh kassa
a. Perawatan luka sebaiknya dilakukan setiap hari untuk mencegah adanya kontaminasi b. Pembersihan debris dan kuman
sekitar luka mengotimalkan pencegahan kontaminasi c. 7' dapat berfungsi sebagai
pembersihan luka
d. Penutupan area menyeluruh dapat menghindari kontaminasi dari benda dan udara skeitar luka onitor adanya tanda infeksi sekitar luka
%kemerahan$ bengkak$ panas lokal dan nyeri#
,nfeksi luka operasi memberikan
manifestasi adanya peradangan disekitar luka
Bvaluasi kondisi luka setelah perawatan luka
Peran utama perawat dalam
pemeliharaan perawatan luka sebelum luka dibuka
DAFTAR PUSTAKA
asarani$ dan inneen$ . 2006. Ureteric colic! new trends in diagnosis and treatment. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2600100/pdf/46.pdf. iakses tanggal "6 *pril 20"3. 1am "F."0 G,
etro Urology. 200E. ouble 1 'tent ,nstructions. http://www.metro!"rolog#.com/wp! content/"ploads/pdf/Proced"res/$o"ble%20&%20'tent%20(nstr"ctions.pdf . iakses tanggal "6 *pril 20"3. 1am "F."3 G,.
uttain$ *rif dan 'ari$ &umala. 20"") +s"han ,eperawatan -angg"an 'istem Perkemihan. 1akarta! 'alemba edika
Purnomo$ asuki. 2003. $asar!$asar rologi . 1akarta! 'agung 'eto
2atu Ureter
atu ureter adalah batu yang terbentuk di dalam sistim kalik ginjal$ yang turun ke
ureter. (erdapat tiga penyempitan sepanjang ureter yang biasanya menjadi tempat
berhentinya batu yang turun dari kalik yaitu "reteropelvic "nction %UP1#$ persilangan
ureter dengan vasa iliaka dan muara ureter di dinding buli. Untuk kepentingan
alternatif terapi %minimal invasif#$ ureter dibagi 2 saja$ yaitu proksimal %diatas pelvic
brim# dan distal %dibawah pelvic brim#.
Ge3ala (an tan(a
)ejala yang ditimbulkan tergantung pada posisi atau letak batu$ besar batu dan
penyulit yang telah terjadi. &eluhan yan paling dirasakan pasien adalah nyeri pada
pinggang. 7yeri ini mungkin bisa berupa nyeri kolik ataupun bukan kolik. 7yeri kolik
terjadi karena aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises atau pun ureter meningkat
dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih. Peningkatan peristaltik
itu menyebabkan tekanan intraluminalnya meningkat sehingga terjadi peregangan
dari terminal saraf yang memberikan sensasi nyeri. 7yeri non kolik terjadi akibat
peregangan kapsul ginjal karena terjadi hidronefrosis atau infeksi pada ginjal. 7yeri
pada pinggang bisa disertai nyeri rujukan pada kandung kemih$ vulva atau skrotum
dan testis.
:ematuria bisa dikeluhkan oleh karena trauma pada mukosa saluran kemih yang
disebabkan oleh batu. &adang H kadang hematuria didapatkan dari pemeriksaan
urinalisis berupa hematuria mikroskopik.
1ika didapatkan demam harus dicurigai suatu urosepsis dan ini merupakan
kedaruratan di bidang urologi. alam hal ini harus secepatnya ditentukan letak
kelainan anatomik pada saluran kemih yang mendasari timbulnya urosepsis dan
segera dilakukan terapi berupa drainase dan pemberian antibiotik.
(anda yang terjadi mungkin didapatkan nyeri ketok di daerah kosto-vertebra$ teraba
ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis$ terlihat tanda H tanda gagal ginjal$ retensi
urin$ dan jika disertai infeksi didapatkan demam+menggigil.
iagnosis batu ureter dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa$ pemeriksaan fisik$
dan pemeriksaan penunjang lainnya.
Pada anamnesa$ berdasarkan keluhan kolik yang disertai nyeri rujukan ke daerah ke
lipat paha$ testis atau sampai ujung penis$ tergantung pada lokasi obstruksi.
:ematuria baik gross maupun mikroskopis juga bisa dikeluhkan.
Pada pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan pemeriksaan sedimen urin$ fungsi
ginjal$ dan juga kultur urin.
Tera+i
(erapi &onservatif
'ebagian besar batu ureter mempunyai diameter <4 mm$ dimana batu dengan
ukuran tersebut bisa keluar spontan. &arena itu dimungkinkan untuk pilihan terapi
konservatif berupa !
a. inum sehingga diuresis 2 liter+hari
b. I H blocker
c. 7'*,
atas lama konservatif adalah F minggu. isamping ukuran batu syarat lain untuk
observasi adalah berat ringannya keluhan pasien$ ada tidaknya infeksi dan
obstruksi. *danya kolik berulang atau ,'& menyebabkan observasi bukan
merupakan pilihan. egitu juga dengan adanya obstruksi$ apalagi pada pasien H
pasien tertentu %misalnya ginjal tunggal$ ginjal transplan dan penurunan fungsi ginjal#
tidak ada toleransi terhadap obstruksi. Pasien seperti ini harus segera dilakukan
intervensi.
Shock Wave Lithotripsy (SWL)
'G/ banyak digunakan dalam penanganan batu saluran kencing. Prinsip 'G/
adalah memecah batu saluran kencing dengan menggunakan gelombang kejut yang
dihasilkan oleh mesin dan luar tubuh.
Ureteroskopi
atu ureter dapat diekstraksi langsung dengan tuntunan U>'. ikembangkannya
semirigid U>' dan fleksibel U>' telah menambah cakupan penggunaan U>' untuk
terapi batu ureter. &eterbatasan U>' adalah tidak bisa untuk ekstraksi langsung
batu ureter yang besar. 'ehingga perlu alat pemecah batu seperti B'G/$ /aser dll.
Pilihan untuk menggunakan jenis pemecah batu tertentu$ tergantung pada
pengalaman masing H masing operator .
PNL
P7/ lebih diindikasikan untuk batu ureter proksimal yang besar dan melekat
Bedah Terbuka
eberapa variasi operasi terbuka untuk batu ureter mungkin masih dilakukan.
(ergantung pada anatomi dan posisi batu$ ureterolitotomi bisa dilakukan lewat insisi
pada flank$ dorsal atau anterior. eskipun demikian dewasa ini operasi terbuka pada
batu ureter kurang lebih tinggal "-2 persen saja$ terutama pada penderita H
penderita dengan kelainan anatomi atau ukuran batu ureter yang besar.
Pemasangan Stent
erupakan tindakan tambahan dalam penanganan batu ureter$ misalnya pada
penderita sepsis yang disertai tanda H tanda obstruksi$ pemakaian stent sangat
perlu. 1uga pada batu ureter yang melekat %impacted #
Pedoman Pilihan Terapi
Pedoman pilihan terapi dibagi dalam beberapa kategori. erikut ini untuk tiga
pedoman pertama digunakan pada batu ureter proksimal dan distal$ sedang
pedoman selanjutnya dibedakan antara batu ureter proksimal dan distal !
". Pedoman untuk batu ureter dengan kemungkinan kecil keluar spontan !atu
ureter yang kemungkinan kecil keluar spontan harus diberitahu kepada pasiennnya
tentang perlunya tindakan aktif dengan berbagai modalitas terapi yang sesuai$
termasuk juga keuntungan dan resiko dari masing H masing modalitas terapi.
2. Pedoman untuk batu ureter dengan kemungkinan besar keluar spontan!atu
ureter yang baru terdiagnosis dan kemungkinan besar keluar spontan$ yang
keluhan+gejalanya dapat diatasi$ direkomendasikan untuk dilakukan terapi
konservatif dengan observasi secara periodik sebagai penanganan awal.
3. Penanganan batu ureter dengan 'G/'tenting rutin untuk meningkatkan efisiensi
pemecahan batu tidak direkomendasikan sebagai bagian dari 'G /.
. Untuk batu < " cm di ureter proimal Pilihan terapi !
a. 'G/
b. U>' J /itotripsi
c. Ureterolitotomi
4. Untuk batu K " cm di ureter proimal
Pilihan terapi !
a. Ureterolitotomi
b. 'G/$ P7/ dan U>' J /itotripsi
F. Untuk batu < " cm di ureter distal Pilihan terapi!
a. 'G/ atau U>' J litotripsi b. Ureterolitotomi
6. Untuk batu K " cm di ureter distal Pilihan terapi ! a. U>' J /itotripsi
b. Ureterolitotomi c. 'G/
Kasus untuk +r&ses +e%'ela3aran
Penderita pria 4 tahun dengan keluhan nyeri pinggang kiri sejak " hari yang lalu. isamping itu juga dikeluhkan adanya mual. 7yeri pinggang timbul tiba H tiba dan menjalar ke perut dan kemaluannya. 7yeri juga dirasakan pasien bila kencing dan sering kencing. &adang H kadang kencingnya kemerah-merahan. Penderita mengeluh pernah mengalami nyeri yang sama beberapa kali. Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri ketok di pinggang kiri dan 7adi LF kali permenit serta temperature 36$oC. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit "4.000 dan leukosit urin penuh. &reatinin "$4. Pemeriksaan radiologis pada foto polos abdomen menunjukkan gambaran batu di distal ureter kiri. U') menunjukkan hidronefrosis ringan ginjal kiri dan ,9P menunjukkan adanya hidronefrosis ringan ginjal kiri dan hidroureter kiri.