• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Umum

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang berada di kabupaten/kota yang terbuka untuk umum, dibiayai oleh dana umum dan jasa yang diberikan

bersifat cuma-cuma.

Menurut Sutarno (2003:32) Perpustakaan umum adalah “Perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat”.

Menurut IFLA dalam Sulistyo-Basuki (2011:2.7) perpustakaan umum adalah “Sebuah perpustakaan yang didirikan dan dibiayai oleh pemerintah daerah atau dalam kasus tertentu oleh pemerintah pusat atau badan lain yangn diberi wewenang untuk bertindak atau bertindak atas nama badan, tersedia bagi masyarakat bagi siapa yang ingin menggunakannya tanpa bias atau diskriminas”.

Ciri perpustakaan umum menurut Sulistyo-Basuki (2011:2.7) : 1. Terbuka untuk umum

Artinya terbuka bagi siapa saja tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, agama, kepercayaan, ras, usia, pandangan politik dan pekerjaan.

2. Dibiayai oleh dana umum

Dana umum ialah dana yang berasal dari masyarakat, biasanya dikumpulkan melalui pajak, dikelola oleh pemerintah. Dana ini

(2)

8

kemudian digunakan untuk mengelola perpustakaan umum. Karena dana berasal dari umum maka perpustakaan umum harus terbuka untuk umum.

3. Jasa yang diberikan pada hakikatnya bersifat cuma-cuma

Jasa yang diberikan mencakup jasa referal, artinya jasa memberikan informasi, peminjaman, konsultasi studi, sedangkan keanggotaan bersifat cuma-cuma artinya tidak perlu membayar.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum

adalah perpustakaan yang berada di kabupaten/kota dan merupakan lembaga

pendidikan bagi masyarakat umum. Memiliki ciri-ciri terbuka untuk umum, di

biayai oleh dana umum, dan jasa yang diberikan bersifat cuma-cuma.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum bertujuan untuk menyediakan sumber informasi dan

sarana rekreasi bagi masyarakat umum.

Menurut Manifesto Perpustakaan Umum UNESCO yang dikutip oleh Sulistyo-Basuki (1991:46) menyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai 4

tujuan utama yaitu :

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan

pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang lebih baik.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang

(3)

9

masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.

4. Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan sosial budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustkaan umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran, dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.

Menurut Yusup (2009:371) Tujuan utama berdirinya perpustakaan terutama perpustakaan umum adalah “Meningkatkan akses informasi kepada masyarakat luas tanpa membeda-bedakan kondisi kedudukan sosial ekonominya”

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan perpustakaan

umum yaitu memberikan kesempatan umum untuk membaca bahan pustaka,

menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat,

membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki, sebagai

pusat utama kehidupan sosial budaya serta meningkatkan akses informasi kepada

masyarakat luas.

`

2.1.3 Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum memiliki tugas dan fungsi untuk melaksanakan

tujuan yang ingin dicapai oleh perpustakaan umum.

Menurut Sri Sumekar (2011:8) Perpustakaan umum kabupaten/kota mempunyai

(4)

10

1. Menyediakan sarana pengembangan kebiasaan membaca sejak usia

dini.

2. Menunjang sistem pendidikan formal, non formal dan informal.

3. Menyediakan sarana pengembangan kreativitas diri anggota

masyarakat.

4. Menunjang terselenggaranya pusat budaya masyarakat setempat sehingga aspirasi budaya lokal dapat terpelihara dan berkembang dengan baik.

5. Mendayagunakan koleksi termasuk akses informasi koleksi perpustakaan lain serta berbagai situs web.

6. Menyelenggarakan kerja sama dan membentuk jaringan informasi; menyediakan fasilitas belajar dan membaca.

7. Memfasilitasi pengembangan literasi informasi dan komputer. 8. Menyelenggarakan perluasan layanan perpustakaan proaktif antara

lain melalui perpustakaan keliling.

9. Melakukan pengembangan dan pembinaan perpustakaan

kecamatan dan perpustakaan desa/kelurahan di wilayahnya.

10. Menghimpun dan melakukan pemutakhiran data perpustakaan di wilayah dan menginformasikan ke sistem data nasional perpustakaan. (c.q Perpustakaan Nasional RI)

Dari pendapat diatas, dapat dipaparkan bahwa tugas dan fungsi

perpustakaan umum adalah menyediakan sarana pengembangan kebiasan

membaca sejak dini, pengembangan kreativitas diri anggota masyarakat,

menunjang sistem pendidikan formal, non formal dan informal, mendayagunakan

koleksi, menyelenggarakan kerjasama, memfasilitasi pengembangan literasi

informasi, perluasan layanan, pengembangan dan pembinaaan perpustakaan

(5)

11 2.2 Koleksi Perpustakaan Umum 2.2.1 Pengertian Koleksi

Salah satu komponen dalam perpustakaan adalah koleksi. Tanpa adanya koleksi yang memadai dan lengkap maka perpustakaan tidak akan dapat

memberikan pelayanan yang baik kepada pemakainya. Dalam hal ini yang

dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah seluruh bahan pustaka yang

dikumpulkan, diolah, disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan informasinya. (Yulia,2011:1.5)

2.2.2 Jenis Jenis Koleksi

Koleksi bahan perpustakaan adalah bahan perpustakaan yang merupakan

terjemahan dari library materials. Istilah dokumen terjemah dari document. dan

yang digunakan untuk bahan perpustakaan ataupun dokumen adalah bahan

pustaka. Sedangkan kumpulan bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan

dikenal dengan istilah koleksi perpustakaan.

Menurut Sulistyo-Basuki (1991) bahan pustaka mencakup :

1. Karya cetak atau karya grafis, seperti buku, majalah, surat kabar disertasi, laporan.

2. Karya non-cetak atau karya rekam, seperti piringan hitam, rekaman audio, kaset, dan video.

3. Bentuk mikro, seperti microfilm, mikrofis, dan microopaque. 4. Karya dalam bentuk elektronik yang dikenal dengan istilah sumber

daya elektronik seperti disket, pita magnetic, dan selongsong elektronik (cartridge) yang diasosiasikan dengan computer.

(6)

12

Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan

memiliki berbagai macam jenis koleksi perpustakaan, baik berbentuk cetak

maupun digital dan audio visual. Adapun keberadaan koleksi di perpustakaan

pada dasarnya harus dapat memuaskan kebutuhan informasi pengguna.

2.3 Pelayanan Perpustakaan Umum 2.3.1 Pengertian Pelayanan Perpustakaan

Pelayanan merupakan salah satu kegiatan pokok di perpustakaan di

samping kegiatan–kegiatan yang lain. Pelayanan merupakan tolak ukur

keberhasilan sebuah perpustakaan. Hal ini terjadi karena kegiatan pelayanan

merupakan kegiatan yang mempertemukan langsung pustakawan dengan

pemustakanya, sehingga penilaian pemustaka akan muncul ketika kegiatan

pelayanan tersebut berlangsung.

Menurut Gronroos yang dikutip oleh Daryanto (2014:135) Pelayanan Perpustakaan adalah “Suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat karena adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberian layanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan, yang dalam hal ini yang dimaksud konsumen adalah pengguna perpustakaan”.

Menurut Kotler yang dikutip oleh Daryanto (2014:135) Pelayanan Perpustakaan adalah “Setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik”.

(7)

13

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya

pelayanan adalah suatu yang tidak berwujud tetapi dapat memenuhi kebutuhan

pelanggan atau masyarakat. Pelayanan tidak dapat mengakibatkan peralihan hak

atau kepemilikan dan dapat interaksi antara penyedia jasa dan pengguna jasa.

Menurut Sutarno (2005:113) Layanan yang efektif adalah yang dapat memenuhi keinginan pemakai dalam hal :

a. Penyediaan informasi yang, yang sesuai dengan keinginan

pemakai.

b. Waktu yang tepat, leluasa, memadai dan tidak terlalu mengikat, termasuk kesempatan sore dan malam untuk kelompok masyarakat pekerja yang tidak memiliki aktivitas atau sedang libur

c. Kebebasan, tata cara, dan akses informasi, tidak kaku dengan pengawasan longgar, tidak terlalu ketat,tertib, kondusif dan simpatik.

d. Suasana yang menyenangkan, aman, tenang, tentram, jauh dari kegaduhan dan kebisingan.

e. Sikap dan perilaku petugas yang penuh perhatian, ramah, santun, bersifat membimbing, memandu, penuh perhatian, menguasai masalah.

f. Tata tertib yang sederhana, mudah dipahami dan diikuti, dan dilaksanakan.

g. Adanya fasilitas dan kemudahan yang lain seperti panduan, petunjuk, informasi singkat atau yang lain.

h. Menimbulkan kesan yang baik, menyenangkan dan memuaskan, sehingga orang ingin kembali lagi.

i. Berorientasi pada pelanggan/konsumen dan bersifat mandiri.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat dipaparkan bahwa layanan yang

(8)

14

informasi yang sesuai, waktu yang tepat, kebebasan akses informasi, suasana yang

menyenangkan, sikap dan perilaku petugas yang baik, tata tertib yang sederhana,

adanya panduan atau petunjuk informasi, adanya kesan yang baik serta

berorientaai pada pelanggan.

2.3.2 Jenis-Jenis Pelayanan Perpustakaan Umum

Menurut Layanan yang disediakan perpustakaan umum kabupaten/kota

meliputi :

1. Layanan Informasi

Yang dimaksud dengan layanan layanan informasi di sini terutama adalah menyediakan dan memberikan informasi-informasi yang diperlukan masyarakat pemakai. Termasuk di dalamnya informasi terbaru / kilat informasi terseleksi. Layanan ini sering disebut sebagai Desk Information Service.

2. Layanan Penelitian

Para peneliti yang membutuhkan sumber informasi di perpustakaan dapat dengan mudah dan cepat memperolehnya atas bantuan staf perpustakaan. karena sumber-sumber tersedia di perpustakaan dan dilayani dengan baik.

3. Layanan rekreasi

Hal itu terutama di perpustakaan umum, karena di sana banyak terdapat bacaan fiksi, cerita, majalah, surat kabar, dan terbitan lainnya. Layanan rekreasi terutama adalah yang bersifat kejiwaan (batin). Karena dengan membaca bahan bacaan tersebut di perpustakaan, akan diperoleh rasa senang, puas dan terhibur. Hal itu akan terwujud apabila apa yang mereka butuhkan dapat dilayani dengan baik.

(9)

15 4. Layanan sirkulasi

Adalah kegiatan melayani pemakai jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya. Bahan pustaka yang boleh dan dapat dipinjam dibaca di luar perpustakaan pada umumnya adalah koleksi umum (non-referensi).

5. Layanan referensi

Adalah layanan yang hanya dapat diberikan terbatas di perpustakaan. Hal itu dilakukan, karena beberapa pertimbangan, misalnya keterbatasan koleksi.

6. Penelusuran literatur

Penelusuran literatur adalah kegiatan mencari atau menentukan kembali semua kepustakaan yang pernah terbit atau yang pernah terbit atau pernah ada mengenai suatu bidang tertentu.

7. Bimbingan Pemakai

Suatu kegiatan yang bermaksud memberikan panduan, penjelasan tentang penggunaan perpustakaan kepada sekelompok pengguna baru perpustakaan.

Dari pendapat diatas, dapat dipaparkan bahwa jenis layanan yang ada di

perpustakaan umum meliputi layanan informasi, layanan penelitian, layanan

rekreasi, layanan sirkulasi, layanan referensi, penelusuran literatur, bimbingan

pemakai.

2.3.3 Sistem Pelayanan Perpustakaan

Secara umum, sistem layanan perpustakaan ada dua macam yaitu layanan

yang bersifat tertutup dan layanan yang bersifat terbuka. Pengelompokan ini

(10)

16

perpustakaan dalam menemukan koleksi yang dimiliki perpustakaan. Berikut

penjelasan dari masing-masing sistem layanan.

Menurut Darmono (2001:136-140) pengertian sistem layanan tertutup

dan sistem layanan terbuka adalah

1. Sistem layanan tertutup

Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka perpustakaan. pengambilan bahan pustaka harus melalui petugas perpustakaan, demikian juga dengan pengembalian bahan pustaka yang dipinjamnya.

2. Sistem layanan terbuka

Sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu perpustakaan

sistem layanan yang diterapkan tidak semua sama ada yang menggunakan sistem

layanan tertutup ada yang menggunakan sistem layanan terbuka. Sistem apa yang

akan digunakan itu tergantung dari kebijakan masing-masing perpustakaan.

2.3.4 Kualitas Layanan Perpustakaan

Kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan

antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas layanan yang mereka terima.

Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para

pelanggan atas layanan yang benar-benar mereka terima. Kualitas pelayanan atau

(11)

17

pelayanan yang dilaksanakan disebuah organisasi tersebut memberikan kepuasan

pada pemakai. Pelayanan mutu disini dievaluasi apakah memberikan kepuasan

para pengguna. Pelaksanaan pelayanan mutu sangat penting dalam era persaingan

ini. Semakin tinggi mutu pelayanan yang dilaksanakan, semakin banyak pula

pelanggan terpuaskan.

Menurut Parasuraman yang di kutip oleh Tjiptono (2002:26)

mengidentifikasi lima dimensi untuk menilai kualitas pelayanan tersebut adalah :

a. Tangibles (tampilan fisik) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,

pegawai dan sarana komunikasi.

b. Reliability (kepercayaan) yaitu kemampuan memberikan pelayanan

yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

c. Responsiveness (daya tanggap) yaitu keinginan para staf untuk

membantu pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. d. Assurance (jaminan) yaitu mencakup pengetahuan, kemampuan,

kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pegawai, bebas dari bahaya, risiko dan keragu-raguan.

e. Emphaty (empati) yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan

hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan.

Dari pendapat diatas, dapat dipaparkan bahwa dimensi untuk menilai

kualitas pelayanan meliputi tampilan fisik, kepercayaan, daya tanggap, jaminan

(12)

18 2.3.6 Peningkatan Kualitas Pelayanan

Untuk memperoleh suatu bentuk kepuasan pelayanan yang sesuai dengan

harapan pengguna maka diperlukan upaya peningkatan kualitas pelayanan.

Dengan berpegang pada kualitas pelayanan, maka dapat membantu antusias para

pengguna yang menggunakan jasa perpustakaan sehingga terciptanya hubungan

yang ideal.

Menurut Dwijati yang di kutip oleh Hasibuan (2010:7), ada beberapa

upaya yang dilakukan oleh pengelola perpustakaan untuk meningkatkan kualitas

jasa layanan di perpustakaan antara lain :

a. Penambahan koleksi baru baik buku maupun jurnal dalam bentuk digital.

b. Meningkatkan kerjasama layanan antar perpustakaan.

c. Mengembangkan jasa layanan baru berupa paket informasi atau informasi terbaru menurut subjek tertentu.

d. Meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan pelatihan

teknologi informasi dalam menunjang layanan.

Menurut Tjiptono (2008:186) upaya menumbuh kembangkan budaya kualitas dapat dilakukan melalui “Pengembangan suatu program yang terkoordinasi dan diawali dengan proses seleksi dan pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan aset utama disamping koleksi dan sarana prasarana dalam rangka memuaskan kebutuhan pelanggan. Pelanggan dalam artian ini adalah pengguna perpustakaan”.

.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan

kualitas pelayanan perpustakaan banyak cara yang harus dilakukan diantaranya

dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kerjasama

(13)

19

2.3.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan

Agar dapat mewujudkan sistem pelayanan kompetitif yang bermuara

pada kepuasan pengguna maka perpustakaan harus meningkatkan kualitas

pelayanannya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan

seperti pendapat Kosasih yang di kutip oleh Piliang (2010: 14-15), yaitu :

1. Faktor kesadaran, yaitu faktor yang berfokus pada individu yang melakukan suatu tugas atau pekerjaan, kesadaran pada kualifikasi pekerjaan, resiko yang dihadapi, konsumen yang ditangani dan cakupan tugas penting akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.

2. Faktor aturan, faktor ini biasanya memuat hal-hal yang mengikat dan merupakan patokan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. 3. Faktor organisasi, faktor organisasi pelayanan lebih banyak

ditekankan kepada pengaturan dan mekanisme kerja yang mampu menghasilkan pelayanan yang memadai.

4. Faktor keterampilan dan kemampuan, bahwa kualitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh kualitas kemampuan dan keterampilan individu dalam melayani pengguna.

5. Faktor sarana pelayanan, bahwa kualitas pelayanan yang tinggi harus didukung oleh sarana pelayanan yang lengkap untuk memudahkan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna.

Dari pendapat diatas, maka bahwa untuk meningkatkan kualitas

pelayanan banyak faktor yang mempengaruhi antara lain kesadaran, aturan,

organisasi, ketrampilan dan kemampuan, serta dan berpengaruh dalam

(14)

20 2.4 Kepuasan Pemakai

2.4.1 Pengertian Kepuasan

Kepuasan Pengguna merupakan tolak ukur keberhasilan suatu perpustakaan. Menurut Kotler (2008:107) kepuasan adalah “Perasaan senang atau

kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk

yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan”.

Jika kinerja berada di bawah harapan, pelanggan merasa tidak puas. Jika

kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan,

pelanggan amat puas atau senang. Pelanggan dalam artian ini adalah pengguna

perpustakaan.

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan

Karakteristik perpustakaan yang merupakan lembaga informasi

non-profit oriented mengharuskan tindakan manajerial yang dilakukan perlu

disesuaikan dengan bauran pemasaran 7 P Menurut Oesman yang di kutip oleh

Putri (2014:37-39) :

1. Product, merupakan koleksi serta jasa layanan yang dimiliki oleh

perpustakaan berupa informasi dalam bentuk buku, jurnal tercetak, jurnal online. Hal tersebut dilakukan agar dapat mendukung

positioning perpustakaan yang diinginkan dan meningkatkan user value bagi pengguna yang sering melakukan aktivitas membaca

serta melakukan peminjaman buku di perpustakaan sehingga loyalitas pengguna akan terbentuk.

2. Price, penetapan harga atau biaya pada perpustakaan seperti biaya fotocopy, pendaftaran anggota perpustakaan untuk pengguna umum

(15)

21

anggaran dana dari pihak luar perpustakaan baik dari organisasi induknya maupun sumbangan pihak luar. Semakin tinggi tingkat loyalitas pengguna terhadap perpustakaan maka akan berdampak pada semakin tinggi pula pendanaan yang akan diberikan.

3. Place, lokasi perpustakaan kondisi gedung perlu diperhatikan dan

dilakukan renovasi secara berkala karena gedung perpustakaan yang menarik, nyaman, dan informative dapat menumbuhkan motivasi pengguna untuk memakai produk informasi perpustakaan. 4. Promotion, pada hakekatnya merupakan aktivitas untuk mempengaruhi dan menyebarkan informasi kepada pasar sasaran agar bersedia menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Untuk mencapai fungsinya, maka perpustakaan perlu melakukan promosi seperti menggunakan media sosial dalam penyebaran informasi yang dimiliki oleh perpustakaan karena saat ini teknologi sudah semakin canggih dan orang sudah sangat peka.

5. Process, merupakan keseluruhan sistem berupa aturan yang

menentukan mutu penyelenggaraan perpustakaan serta dapat memberikan kepuasan bagi penggunanya.

6. People, merupakan sumber daya manusia yang melaksanakan

pekerjaan di perpustakaan dan sebagai faktor utama yang sangat mempengaruhi keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan secara keseluruhan.

7. Physical Evidence, merupakan faktor pendukung yang bersifat fisik

di perpustakaan seperti interior, perlengkapan bangunan dan tata ruang. Lingkungan perpustakaan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan oleh perpustakaan terkait dengan pembentukan loyalitas pengguna. Lingkungan perpustakaan akan mempengaruhi

(16)

22

Dari pendapat diatas, dapat dipaparkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan yaitu : koleksi, harga/biaya, lokasi, promosi, keseluruhan

sitem berupa aturan, sumber daya manusia dan lingkungan perpustakaan.

2.4.3 Manfaat Kepuasan Pengguna

Setiap pengguna jasa perpustakaan harus diperhatikan kebutuhannya.

Pemenuhan kebutuhan tersebut akan meningkatkan kepuasan pengguna

perpustakaan sehingga akan memberikan manfaat bagi perpustakaan.

Menurut Achmad (3-4). Manfaat dari kepuasan pengguna antara lain :

1. Jasa, koleksi, dan fasilitas dapat dimanfaatkan secara maksimal. Jika jasa, koleksi, dan fasilitas itu tidak dimanfaatkan secara maksimal,. Maka perpustakaan tidak bemanfaat dan befungsi sebagai tempat edukasi, sumber informasi, pusat riset, rekreasi, publikasi dan deposit.

2. Pemustaka dapat menjadi bukti tentang kualitas jasa perpustakaan. Jika pemustaka merasa puas dan senang dengan kualitas jasa perpustakaan, mereka dapat menjadi bukti yang bermanfaat untuk perkembangan perpustakaan ke depan.

3. Meningkatnya jumlah pemustaka yang datang ke perpustakaan. Peningkatan jumlah pemustaka akan berdampak positif pada kebijakan pimpinan. Dengan meningkatnya jumlah pemustaka maka jasa, koleksi dan fasilitas perpustakaan dapat dimanfaatkan. Jika perpustakaan dimanfaatkan secara optimal, berarti data, informasi, dan ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya dapat berdampak positif kepada pemustaka.

4. Membaiknya kondisi perpustakaan menjadi magnet positif hukum alam semesta selalu seimbang. Jika perpustakaan semakin baik kualitasnya: jasa, koleksi, fasilitas dan sumber daya manusianya,

(17)

23

akan menjadi magnet positif dalam kehidupan ini. Biasanya banyak pihak lain yang menaruh perhatian akan perkembangan perpustakaan.

5. Meningkatkan citra perpustakaan dan tenaga perpustakaan dengan semakin membaiknya kondisi perpustakaan, meningkatnya sikap mental positif tenaga perpustakaan, bertambahnya jumlah pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan, maka semakin baiklah citranya.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari kepuasan

pengguna perpustakaan yaitu jasa, koleksi, dan fasilitas dapat dimanfaatkan secara

maksimal, Pemustaka dapat menjadi bukti tentang kualitas jasa perpustakaan,

meningkatnya jumlah pemustaka yang datang ke perpustakaan serta

meningkatnya citra perpustakaan dan tenaga perpustakaan.

2.4.4 Metode Pengukuran Kepuasan Pengguna

Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam

menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila

pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka

pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien.

Menurut Kotler yang di kutip oleh Tjiptono (2002:34-35) metode untuk mengidentifikasi kepuasan pelanggan yaitu :

1. Sistem Keluhan dan Saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan

(customer-oriented) perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah

dan nyaman bagi para pelanggannya guna menyampaikan saran, kritik, pendapat, dan keluhan pelanggan.

(18)

24 2. Ghost Shopping

Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang ghost

shopper untuk berperan atau berpura-pura sebagai pelanggan

potensial produk perusahaan dan pesaing. 3. Lost Customer Analysis

Sedapat mungkin perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.

4. Survei Kepuasan Pelanggan

“Sebagian besar riset kepuasan pelanggan dilakukan dengan menggunakan metode survey, baik dengan survey melalui pos, telepon, maupun wawancara pribadi”.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, kinerja keuangan daerah yang terdiri dari indikator rasio kemandirian, rasio efektivitas, rasio efisiensi, rasio ruang fiskal, rasio keserasian

Berbagai kegiatan yang bisa dilakukan sekolah dalam membentuk karakter religius pada guru antara lain mengadakan pengajian, sholat berjamaah, pengawasan dari

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah teknik wawancara dan kuesioner atau daftar pertanyaan.Dalam teknik wawancara ini digunakan sebuah

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan siswa SMPN 1 Kabupaten Solok Selatan terhadap seks dala~ii i-angka mengiiadapi masa pra reiiiaja yaitu 54,59% yang

Satu kelemahan mendasar dari segi konsep pada PUAP dan berbagai program sejenis lainnya yang pernah ada, adalah ku- rang terlihatnya keterkaitan yang jelas antara

Menurut Sugiyono (2003:11) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dalam hal ini variabel Kesadaran Merek

kill, and destroy (…and that goes on today. Ia bisa saja berkata, orang-orang Farisi yang buta, orang-orang upahan, dan mereka yang mengajarkan omong kosong

Mata kuliah ini bertujuan untuk mengenalkan dan memberi pengetahuan kepada mahasiswa PAI bagaimana cara untuk mempelajari kitab kuning (bahasa Arab gundul). Tidak