• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASET BIOLOGIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASET BIOLOGIS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Latar belakang Latar belakang

Pada saat sekarang ini, sudah tidak sedikit lagi perusahaan agrikultur di Indonesia. Aset Pada saat sekarang ini, sudah tidak sedikit lagi perusahaan agrikultur di Indonesia. Aset yan

yang g dimdimiliiliki ki oleoleh h perperusausahaahaan n agragrikuikultultur r memmempunpunyai yai perperbedbedaan aan dendengagan n perperusausahaahaan n yanyangg  bergerak

 bergerak dibidang dibidang lain. lain. Perbedaan tersebut Perbedaan tersebut dapat dapat dilihat dilihat dari dari adanya adanya aktivitas aktivitas pengelolaan pengelolaan sertaserta trans

transformaformasi si biolbiologis atas ogis atas tanamtanaman an untukuntuk menghasilkan suatu produk yang dapat dikonsumsimenghasilkan suatu produk yang dapat dikonsumsi atau diproses lebih lanjut. Pada umumnya, karena karakteristiknya yang unik, perusahaan atau diproses lebih lanjut. Pada umumnya, karena karakteristiknya yang unik, perusahaan yang bergerak dalam bidang agrikultur mempunyai kemungkinan yang cukup besar untuk  yang bergerak dalam bidang agrikultur mempunyai kemungkinan yang cukup besar untuk  meny

menyampampaikaaikan n infinformormasi asi padpada a laplaporan oran keukeuangangan an yanyang g leblebih ih bisbisa a dibdibandandingingkan kan dendengangan  perusahaan

 perusahaan yang yang bergerak bergerak dibidang dibidang lain lain terutama terutama dalam dalam hal hal pengakuan, pengakuan, pengukuran,pengukuran,  penyajian, serta pengungkapan mengenai aset tetapnya.

 penyajian, serta pengungkapan mengenai aset tetapnya.

Aset biologis adalah aset yang unik, karena mengalami transformasi pertumbuhan Aset biologis adalah aset yang unik, karena mengalami transformasi pertumbuhan  bahkan setelah aset biologis menghasilkan sebuah

 bahkan setelah aset biologis menghasilkan sebuah output.output. Transformasi yang terjadi pada asetTransformasi yang terjadi pada aset  biologis

 biologis terdiri terdiri dari dari proses proses pertumbuhan, pertumbuhan, degenerasi, degenerasi, produksi produksi dan dan prokreasi prokreasi yang yang dapatdapat menyebabkan berbagai perubahan secara kualitatif dan kuantitatif dalam kehidupan aset yang menyebabkan berbagai perubahan secara kualitatif dan kuantitatif dalam kehidupan aset yang  berupa

 berupa tumbuhan tumbuhan atau atau hewan hewan tersebut. tersebut. Aset Aset biologis biologis dapat dapat menghasilkan menghasilkan aset aset baru baru yangyang terwujud dalam

terwujud dalam agricuagricultural ltural proproduceduce atau berupa tambahan aset biologis dalam kelas yangatau berupa tambahan aset biologis dalam kelas yang sama. Adanya transformasi biologis pada aset biologis, maka diperlukan pengukuran yang sama. Adanya transformasi biologis pada aset biologis, maka diperlukan pengukuran yang dapat menunjukkan nilai dari aset tersebut secara wajar sesuai dengan kesepakatan dan dapat menunjukkan nilai dari aset tersebut secara wajar sesuai dengan kesepakatan dan kontribusinya dalam menghasilkan aliran keuntungan yang ekonomis bagi

kontribusinya dalam menghasilkan aliran keuntungan yang ekonomis bagi perusahaan.perusahaan.

Pengukuran, pengakuan, dan penyajian terhadap aset biologis harus menggunakan Pengukuran, pengakuan, dan penyajian terhadap aset biologis harus menggunakan metode akuntansi yang tepat agar entitas bisa menentukan nilai dari semua kelompok aset metode akuntansi yang tepat agar entitas bisa menentukan nilai dari semua kelompok aset  biologisnya

 biologisnya dengan dengan wajar. wajar. Kewajaran Kewajaran penilaian penilaian aset aset biologis biologis ini ini juga juga harus harus disesuaikandisesuaikan dengan kontribusi dari aset tersebut pada keuntungan entitas. Ini dilakukan untuk memenuhi dengan kontribusi dari aset tersebut pada keuntungan entitas. Ini dilakukan untuk memenuhi  prinsip

 prinsip kesesuaian kesesuaian antara antara pendapatan pendapatan dan dan beban beban matching matching ! ! daldalam am penpenyuyusunsunan an laplaporaorann keuangan entitas.

keuangan entitas.

Perlakuan akuntansi mengenai aset biologis pada perusahaan agrikultur telah diatur  Perlakuan akuntansi mengenai aset biologis pada perusahaan agrikultur telah diatur  dal

dalam am IA" IA" #$ #$ sesusesuai ai penypenyampampaian aian dardari i KomKomite ite "ta"tandandard rd AkAkuntuntansansi i IntInternernasioasional nal ataatauu  International Accounting Standar

 International Accounting Standard Committeed Committee IA"%!. IA" #$ mengatur mengenai perlakuanIA"%!. IA" #$ mengatur mengenai perlakuan akuntansi, penyajian laporan keuangan, dan pengungkapan terkait dengan kegiatan pertanian akuntansi, penyajian laporan keuangan, dan pengungkapan terkait dengan kegiatan pertanian

(2)

transformasi biologis hewan atau tanaman aset biologis! hidup untuk dijual, menjadi hasil  pertanian, atau ke aset biologis tambahan. "elain itu, IA" #$ mengatur, antara lain, perlakuan akuntansi untuk aset biologis selama periode pertumbuhan, degenerasi, produksi, dan  prokreasi, serta untuk pengukuran awal hasil pertanian pada titik panen.

(3)

PEMBAHASAN

ASET BIOLOGIS

Definisi Aset Biologis

Aset biologis merupakan jenis aset berupa hewan dan tumbuhan hidup, seperti yang didefinisikan dalam IA" #$&

“Biological asset is a living animal or plant”

"esuai dengan karakteristik mengenai aset, maka aset biologis ini pun juga merupakan hasil dari transaksi ekonomi entitas di masa lalu, dikendalikan sepenuhnya oleh entitas, dan  juga diharapkan akan memberikan manfaat bagi entitas di masa mendatang.

Karakteristik khusus yang melekat pada aset biologis terletak pada adanya proses transformasi atau perubahan biologis atas aset ini sampai pada saatnya aset ini dapat dikonsumsi atau dikelola lebih lanjut oleh entitas. Tranformasi biologis merupakan proses  pertumbuhan, degenerasi, produksi, dan prokreasi yang disebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif pada makhluk hidup dan menghasilkan aset baru dalam bentuk produk agrikultur  atau aset biologis tambahan pada jenis yang sama.

%ontoh'contoh umum dari aset biologis termasuk binatang seperti kambing, domba, sapi,kerbau, sapi, dan ikan. Aset biologis termasuk tanaman seperti sayuran, tanaman, kebun' kebun anggur, pohon, dan kebun buah'buahan.

Tabel di bawah ini memberikan contoh aset biologis, hasil pertanian dan peternakan dan produk yang hasilnya pengolahan setelah panen.

Aset Biologis Produk Pertanian Peternakan Produk !ang "eru#akan $asil dari #engola$an setela$ #anen

domba wol (enang,karet

Pohon di hutan

Tanaman Pohon ditebang )og, kayu

Tanaman tebu Panen batang! tebu *ula

"api perah "usu keju

+ines (uah anggur Anggur  

Pohon buah'

 buahan (uah (uah olahan

(4)

a. perusahaan mengontrol aset tersebut sebagai hasil dari transaksi masa

lalu- b. memungkinkan diperolehnya manfaat ekonomi pada masa depan yang akan mengalir ke dalam perusahaan- dan

c. mempunyai nilai wajar atau biaya dari aset dapat diukur secara andal.

Aset biologis dalam laporan keuangan dapat diakui sebagai aset lancar maupun aset tidak lancar sesuai dengan jangka waktu transformasi biologis dari aset biologis yang  bersangkutan. Aset biologis diakui ke dalam aset lancar ketika masa manfaatmasa transformasi biologisnya kurang dari atau sampai dengan $ satu! tahun dan diakui sebagai aset tidak lancar jika masa manfaatmasa transfomasi biologisnya lebih dari $ satu! tahun.

Pengukuran Aset Biologis

i dalam I/0", pernyataan tentang pengukuran aset biologis diatur dalam IA" #$. (erdasarkan IA" #$, aset biologis diukur berdasarkan nilai wajar. Aset biologis harus diukur   pada pengakuan awal dan pada tanggal pelaporan berikutnya pada nilai wajar dikurangi

estimasi biaya penjualannya, kecuali jika nilai wajar tidak bisa diukur secara andal.

IA" #$ mensyaratkan bahwa aset biologis harus diakui dan diukur sebesar nilai

wajarnya dikurangi biaya untuk menjual  point of sale cost !. 1etode ini harus digunakan  pada pengakuan awal dan pada akhir setiap periode pelaporan. Produksi pertanian juga harus diukur sebesar nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual  point of sale cost ! pada titik   panen. (iaya untuk menjual  point of sale cost ! adalah biaya tambahan secara langsung

disebabkan pembuangan aset, termasuk komisi broker, pajak penghasilan, dan pajak lain'lain.

 2ilai wajar aset biologis didapatkan dari harga aset biologis tersebut pada pasar aktif. Pasar aktif active market ! adalah pasar dimana item yang diperdagangkan homogen, setiap saat pembeli dan penjual dapat bertemu dalam kondisi normal dan dengan harga yang dapat dijangkau. (iaya penjualan terdiri atas komisi untuk perantara atau penyalur yang ditunjuk  oleh pihak yang berwenang, serta pajak atau kewajiban yang dapat dipindahkan. (iaya transportasi serta biaya yang diperlukan untuk memasukkan barang ke dalam pasar tidak  termasuk ke dalam biaya penjualan ini. "elain pengukuran berdasarkan nilai wajar,  pengukuran aset biologis juga dapat dilakukan dengan mengidentifikasi semua pengeluaran

(5)

untuk mendapatkan aset biologis tersebut dan kemudian menjadikannya sebagai nilai dari aset biologis tersebut.

3ika pasar aktif tidak ada, maka entitas dalam menentukan nilai wajar dapat menggunakan satu atau lebih hal berikut, bila tersedia&

$. transaksi paling baru dari harga pasar, asalkan belum ada perubahan signifikan dalam keadaan ekonomi antara tanggal transaksi itu dan akhir periode

pelaporan-4. harga pasar untuk aset serupa dengan penyesuaian untuk mencerminkan perbedaan, dan

5. sektor benchmark seperti nilai sebuah kebun dinyatakan per baki ekspor, atau hektar, dan nilai ternak dinyatakan per kilogram.

(erdasarkan penelitian dalam penerapan IA" #$, implementasi standar ini dirasakan masih sulit bagi perusahaan seperti di Prancis, Australia, dan Inggris. alam penelitian tersebut ditemukan pula bahwa pengukuran aset biologis berbasis biaya historis  historical  cost ! masih digunakan secara luas.

PENERAPAN FAIR VALUE DAN HISTORICAL COST PADA ASET BIOLOGIS

i Indonesia, sebagaimana diuraikan dalam )andasan Teori, pengakuan dan  pengukuran Aset (iologis masih didasarkan pada aturan yang berlaku pada Aset Tetap. 6al ini berarti, Aset (iologis dianggap mengalami penyusutan sebagaimana properti atau mesin. Asumsi tersebut tidaklah relevan. Pertimbangan mendasar adalah karena tidak semua Aset (iologis dapat disusutkan. "elain itu, pengukuran dengan metode historical cost pada Aset (iologis lebih sulit dibandingkan pada Aset Tetap lainnya. 1isalnya, setiap kali terjadi  perawatan dan pemberian asupan kebutuhan Aset (iologis seperti pepohonan, maka hal tersebut harus dimasukkan ke dalam penambah nilai Aset karena mengakibatkan transformasi  biologis tanaman bertambah tinggi dan besar!. "ementara, perawatan tersebut sulit diukur 

karena mengakibatkan banyak item. 6al inilah yang menjadikan pengukuran dengan historical cost menjadi lebih rumit. 7ntuk menyajikan data yang benar'benar objektif   berdasarkan metode ini, maka harus dilakukan penilaian dan pengukuran mendetil pada tiap

item untuk perawatan Aset (iologis.

alam pengukuran menggunakan metode fair value, penilaian atas Aset (iologis cenderung lebih mudah. Pengukuran nilai akan didasarkan pada kondisi pasar aset tersebut pada saat  penilaian. Pendekatan yang dapat digunakan juga bervariasi, tergantung ketersediaan data dan

(6)

 banyak data pembanding, maka Pendekatan Perbandingan ata Pasar dapat digunakan. Pemanfaatan metode ini sangat praktis dan menghasilkan nilai yang lebih relevan dengan kondisi pasar, meskipun lebih bersifat subjektif dari pendapat Penilai Properti!. 1eskipun demikian, pengambilan keputusan nilai yang tepat tersebut juga tentunya didasarkan pada  pertimbangan berupa data pasar yang seakurat mungkin sehingga meminimalkan unsur 

subjektivitas dari Penilai Properti.

Keuntungan lainnya dari pengukuran Aset (iologis dengan metode  fair value adalah nilai aset yang dinilai bisa lebih mencerminkan realitas. 6al ini dikarenakan Aset (iologis, meskipun dalam satu jenis, memiliki beragam karakteristik. Keunikan Aset (iologis ini tidak  disadari dalam metode historical costs, tapi diakui dalam fair value. "ehingga, setiap Aset (iologis yang diukur dapat mendekati nilainya di pasar dengan karakteristik Aset (iologis yang berbeda'beda. %ontoh penyajian Aset (iologis di Indonesia selama ini misalnya pada laporan keuangan Astra Agro )estari. Aset (iologis berupa tanaman perkebunan khususnya tanaman karet! disajikan pada Aset Tidak )ancar. Tanaman perkebunan ini meliputi Tanaman 1enghasilkan mature plantations! dan Tanaman (elum 1enghasilkan immature  plantations!. Astra Agro )estari mengakui Aset (iologis sebagai Aset Tetap sebagaimana diatur dalam P"AK $8 dengan pengukuran didasarkan pada historical costs. Penerapan P"AK tersebut terlihat pada kebijakan akuntansi yang dijelaskan pada %atatan Atas )aporan Keuangannya. Immature plantation disajikan sebesar biaya akuisisinya dimana biaya tersebut termasuk biaya persiapan, penanaman, penyuburan, dan perawatan. Ketika tanaman telah tumbuh menjadi mature plantations maka biaya akan diakumulasikan dan direklasifikasi menjadi mature plantations. Mature plantations akan disusutkan menggunakan metode garis lurus dengan estimasi umur ekonomis 49 tahun Astra Agro )estari, 49$$!.

Gambar

Tabel di bawah ini memberikan contoh aset biologis, hasil pertanian dan peternakan dan produk yang hasilnya pengolahan setelah panen.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam prosedur perlakuan akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan untuk melaporkan aset biologis dan non biologis terdiri dari 5 prosedur, yaitu perolehan, pengakuan,

Di dalam tulisan ini disajikan pokok bahasan mengenai perlakuan akuntansi aset biologis CV Milkindo Berka Abadi terkait dengan pengakuan, pengukuran

Pengukuran Perusahaan tidak Apabila dalam Tidak sesuai mengakui adanya suatu periode aset dengan PSAK 69, keuntungan atau biologis karena kerugian dari mengalami perusahaan

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi berjudul “Pengaruh Intensitas Aset Biologis dan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Berbasis Aset Biologis

Hasil penelitian ini yaitu menyatakan bahwa perusahaan mengakui aset biologis sebagai tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan, kemudian untuk pengukuran

Perkebunan Nusantara XII dalam melakukan pengakuan dan pengukuran aset biologis yang dimilikinya telah menggunakan Standar akuntansi yang berlaku yaitu peraturan Badan

Dan bila ada selisih kurang antara nilai wajar pasar aktif dan biaya untuk mendapatkan aset biologis hingga siap untuk dijual diakui sebagai rugi yang akan dicatat pada

Aset biologis berupa sapi perah yang dimiliki oleh KPSP Setia Kawan Nongkojajar masih belum dijelaskan secara terperinci mengenai metode penyusutan aset biologis