• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET BIOLOGIS CV MILKINDO BERKA ABADI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET BIOLOGIS CV MILKINDO BERKA ABADI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI

ASET BIOLOGIS CV MILKINDO BERKA

ABADI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Dewi Murtiningsih

201110170311047

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat serta hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Analisis Penerapan Standar Akuntansi Aset Biologis CV Milkindo Berka Abadi (kesesuaian dengan IAS 41) ini dengan tepat waktu.

Di dalam tulisan ini disajikan pokok bahasan mengenai perlakuan akuntansi aset biologis CV Milkindo Berka Abadi terkait dengan pengakuan, pengukuran serta penyajiannya. Selanjutya membahas apakah perlakuan akuntansi CV Milkindo Berka Abadi telah sesuai dengan International Accounting Standard (IAS) 41 tentang agriculture. Termasuk pula dampak yang timbul akibat ketidaksesuaian penerapan dengan standar, serta saran yang dapat peneliti berikan sesuai dengan IAS 41.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, dan tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. A. Waluyo Jati, M.M dan Ibu Eris Tri Kurniawati, SE., M.M., Ak. selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus sebagai Dosen Wali peneliti.

4. Seluruh Dosen Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dengan sangat baik.

5. Ayah dan Ibu tercinta, Bapak Hariono dan Ibu Yalik Rindayati. Serta Adik peneliti, Dwi Prastika yang tiada henti mendoakan dan memberi semangat. 6. Bapak Anang Ashuri selaku Manajer CV Milkindo Berka Abadi yang telah

(5)

v

7. Muhammad Nurcholis, (S.Pt) As soon as possible, I hope that. . Terima kasih atas semua bantuannya selama ini.

8. Seluruh teman-teman Akuntansi A-2011, terutama Ira Puspita, Radja Putri, Kiki Kecil, Intan Astari, Tita, Fera, Nanda. Terima kasih telah menjadi teman dalam segala hal.

9. Seluruh pihak yang ikut membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian penelitian ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, sehingga peneliti mengharapkan saran yang membangun dari semua pihak agar tulisan ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 4 Februari 2015

(6)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

FOTOCOPY KARTU KENDALI ... KATA PENGANTAR ... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 6

B. Literatur Review ... 7

1. Aset ... 7

2. Aset Biologis ... 8

2.1. Karakteristik Aset Biologis ... 10

2.2. Jenis Aset Biologis ... 10

(7)

vii

3. Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau

Perusahaan Publik (P3LKEPP) ... 13

3.1. Karakteristik Usaha Industri Peternakan ... 14

3.2. Resiko Industri Peternakan ... 15

3.3. Aset Biologis Menurut P3LKEPP ... 17

4. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 16: Aset Tetap ... 20

4.1. Pengakuan Aset Tetap ... 20

4.2. Pengukuran Aset Tetap ... 21

4.3. Penyajian Aset Tetap ... 22

5. International Accounting Standard (IAS) 41: agriculture ... 22

5.1. Pengakuan Aset Biologis ... 23

5.2. Pengukuran Aset Biologis ... 24

5.3. Penyajian Aset Biologis ... 24

5.4. Penerapan IAS 41 Di Indonesia ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Lokasi Penelitian ... 28

B. Jenis Penelitian ... 28

C. Jenis dan Sumber Data ... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

E. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Gambaran Umum ... 31

1. Sejarah Singkat CV Milkindo Berka Abadi ... 31

2. Visi dan Misi CV Milkindo Berka Abadi ... 32

3. Struktur Organisasi CV Milkindo Berka Abadi ... 32

4. Job description ... 34

B. Penyajian Data ... 37

C. Analisis Data ... 42

(8)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Keterbatasan ... 54

C. Saran ... 54

(9)

ix

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Tabel 1. Contoh CBA dan BBA 11 2. Tabel 2. Indikator Kesesuaian IAS 41 25 3. Tabel 3. Data sapi CV Milkindo Berka Abadi 31 Desember 2013 38 4. Tabel 4. Data hewan ternak produktif 39 5. Tabel 5. Data hewan ternak belum produktif 39 6. Tabel 6. Data hewan ternak siap jual 39 7. Tabel 7. Perbandingan standar menurut IAS 41 dengan perlakuan

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Grafik ilustrasi standar hierarki pendekatan penentuan nilai wajar 2. Jenis ternak

3. Harga ternak sapi

(12)

xii

DAFTAR PUSTAKA

Anders Svensson et al. 2008. The Swedish Forest Industry’s Application of the IAS 41-Agriculture. Master’s Thesis, Sthocholm School of Economic.

Binus University, 2014, Status Konvergensi IFRS – PSAK

http://accounting.binus.ac.id/2014/09/01/status-konvergensi-ifrs-psak/.

Diakses Oktober 2014

Badan Pengawas Pasar Modal dan Laporan Keuangan (Bapepam-LK), 2002, Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik: Industri Peternakan. SE-02/PM/2002.

www.bapepam.go.id. Diakses Oktober 2014

Christiawan, Ivan. 2013, Perlakuan Akuntansi Aset Biolojik Berupa Hewan

Ternak (Studi kasus PT XYZ). Universitas Indonesia.

Dhaniel Syam, 2010, Pengantar Akuntansi II: Konsep Dasar Laporan Keuangan; Edisi 4 – Revisi, UMM Press, Malang.

Dhaniel Syam, 2011, Pengantar Akuntansi I: Konsep Pendekatan Siklus Akuntansi; Edisi Revisi, UMM Press, Malang.

(13)

xiii

Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.16 Revisi 2011: Aset Tetap. Jakarta.

International Accounting Standard Committee. 2008. International Accounting Standard 41: Agriculture.

Kartikahadi, H., Rosita, U.S., Merliyana, S., Sylvia, V.S. 2012. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS: Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Kieso, Donald E, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield. 2002. Intermediate Accounting, tenth Edition, John Willey & Sons Inc. New York Diterjemahkan oleh Emil Salim. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Maruli, S. dan Aria F.M., 2010, Analisis Pendekatan Nilai Wajar dan Nilai Historis dalam Penilaian Aset Biologis pada Perusahaan Agrikultur: Tinjauan Kritis Rencana Adopsi IAS 41, Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Nugraha, Bagus Putra, 2014, Perlakuan Akuntansi Aset Biologis pada Peternakan Sapi Perah (Studi Kasus Pada Kpsp “Setia Kawan”), Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

(14)

xiv

Putri, S.G.D., 2012, Analisis Akuntasi atas Biological Asset Perusahaan Perkebunan Tanaman Keras di PT ASG sebagai Studi Kasus, Program Ekstensi Kekhususan Akuntansi Universitas Indonesia, Depok.

Rianto, Lister Budi Agus, 2013, Analisis Pengakuan, Pengukuran, Dan Penyajian Aset Biolojik Menurut Standar Akuntansi yang Berlaku di Indonesia dan Menurut IAS 41: Agriculture (Studi Kasus: PT Kelantan Sakti), Binus University.

Rohani, St.,

Abd. Hamid H., Martha B. R., Muh. Ridwan, 2011,

Bahan Ajar Pengelolaan Usaha Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar.
(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk informasi dalam bidang

ekonomi yang sangat penting bagi perusahaan komersial. Dalam kerangka

konseptual Standar Akuntansi Keuangan (SAK), laporan keuangan bertujuan

menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan serta

perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi pengguna dalam pengambilan

keputusan ekonomi. (Dhaniel, 2010)

Dalam menyajikan Laporan Keuangan dibutuhkan pemilihan metode

akuntansi yang tepat untuk memastikan setiap elemen dalam laporan keuangan

telah sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku. Perlakuan akuntansi

mungkin berbeda pada tiap elemen laporan keuangan, juga mungkin berbeda pada

bidang usaha tertentu yang memiliki karakteristik khusus. Salah satunya

perusahaan yang bergerak dalam industri peternakan. Karena memiliki

karakteristik yang unik, perusahaan jenis ini mempunyai kemungkinan untuk

menyampaikan informasi yang lebih bias dibanding dengan perusahaan di bidang

dagang, jasa maupun manufaktur. Terutama dalam hal pengakuan, pengukuran,

serta penyajian mengenai aset biologis yang berupa tanaman maupun hewan. Oleh

sebab itu, penelitian ini penting untuk dilakukan agar informasi yang dihasilkan

(16)

2

Tumbuhan dan hewan mengalami transformasi biologis yang terdiri atas

proses pertumbuhan, degenerasi, produksi, dan prokreasi yang menyebabkan

perubahan secara kualitatif dan kuantitatif. Aset biologis dapat menghasilkan aset

baru yang terwujud dalam

agricultural produce atau berupa tambahan aset

biologis dalam kelas yang sama. Oleh sebab itu, dalam penilaiannya diperlukan

pengukuran yang dapat menunjukkan nilai aset tersebut wajar sesuai dengan

kontribusinya dalam menghasilkan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.

Indonesia sampai saat ini belum memiliki standar khusus mengenai

pengakuan, pengukuran, serta penyajian aset biologis. namun, terdapat beberapa

pedoman yang bisa digunakan sebagai acuan perlakuan akuntansi aset biologis

pada entitas yang bergerak di bidang peternakan, antara lain: Pedoman Penyajian

dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik

(P3LKEPP) Lampiran-12 Industri Peternakan, yang dikeluarkan Bapepam,

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 16 tentang Aset Tetap, PSAK

16 tentang persediaan, serta

International Accounting Standard (IAS) 41:

agriculture.

Pada 23 Desember 2008, IAI telah mendeklarasikan rencana Indonesia

untuk melakukan konvergensi terhadap

International Financial Reporting

Standards

(IFRS) dalam pengaturan standar akuntansi keuangan. Sampai tahun

2012 hampir semua IFRS telah diadopsi, namun ada beberapa IFRS yang belum

sepenuhnya diadopsi, termasuk IAS 41

agriculture yang belum sepenuhnya

(17)

3

Penerapan IAS 41 umumnya sulit dilakukan karena terdapat kendala

dalam penerapan nilai wajar (fair value). Seperti dalam perlakuan akuntansi atas

Bearer Biological Asset

(BBA) yang dianggap mendistorsi laporan keuangan

dalam merefleksikan secara benar dan wajar pendapatan dari perusahaan

agrikultur. Hal ini disebabkan karena BBA merupakan aset yang tidak

diperjualbelikan sehingga sulit menentukan nilai pasar. sehingga penilaian akan

didasarkan pada asumsi perusahaan yang mungkin berbeda antara satu perusahaan

dengan perusahaan lain. Penerapan nilai wajar juga dianggap merugikan di sisi

pajak karena tidak ada peraturan khusus mengenai pajak atas keuntungan dari

valuasi aset biologis yang merupakan keuntungan belum direalisasi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti lebih lanjut akan meneliti mengenai

perlakuan akuntansi CV Milkindo Berka Abadi untuk menilai aset biologisnya,

dengan judul

Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Biologis CV Milkindo Berka

Abadi

”.

Perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu peneliti saat ini melakukan

penelitian pada aset berupa hewan ternak, sementara peneliti terdahulu lebih

(18)

4

B.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

yaitu:

1.

Bagaimana perlakuan akuntansi dalam menilai aset biologis CV Milkindo

Berka Abadi?

2.

Apakah perlakuan akuntansi aset biologis CV Milkindo Berka Abadi telah

sesuai dengan IAS 41 agriculture?

C.

Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi penelitian pada pengakuan,

pengukuran serta penyajian aset biologis dalam laporan keuangan CV Milkindo

Berka Abadi pada tahun 2013 serta kesesuaiannya dengan IAS 41. Penelitian ini

terbatas pada aset biologis berupa sapi yang dimiliki CV Milkindo Berka Abadi.

D.

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian didasarkan pada rumusan masalah yaitu:

1.

Untuk mengetahui perlakuan akuntansi aset biologis CV Milkindo Berka

Abadi.

2.

Untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi aset biologis CV Milkindo

Berka Abadi telah sesuai dengan IAS 41.

E.

Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain:

1.

Pengetahuan ini diharapkan dapat memberi pengetahuan mengenai aset

(19)

5

2.

Memberi pengetahuan dan saran kepada perusahaan mengenai perlakuan

akuntansi terhadap aset biologisnya.

3.

Dapat memberi referensi kepada peneliti selanjutnya mengenai perlakuan

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 9 Sebaran jumlah populasi rentan, infeksi , dan sembuh pada Model 3 dalam satu tahun simulasi. (a)

Efektivitas Penggunaan Model Co-Operative Learning Tipe Group Investigation Terhadap Minat Dan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas V Sd Semester II Tahun Ajaran

Untuk data nominal dan ordinal, dibuat tabulasi distribusi frekuensi untuk setiap variabel Untuk data interval/rasio, dianalisis nilai.. Data Cleaning.. Tabel distribusi

Az eladási adatok mutatják, hogy a top 3 vállalat (mindegyik Japán bázisú) 5-10 milliárd dolláros bevételt termel évente.. ábrán látható eladási adatok

Perusahaan juga belum mampu mendapatkan kepercayaan untuk mendapatkan sumber pendanaan sehingga speed of adjustment menuju struktur modal optimalnya lambat (Castro et

Berdasarkan uraian di atas baik dari aspek pemanfaatan untuk perairan Arafura yang terindikasi “over-fishing” maupun laju kenaikan produksi udang sebesar 92,51 %, maka dapat

Disfungsi dan nonfungsi adalah ide yang diajukan Merton Untuk mengoreksi penghilangan serius tersebut yang terjadi di dalam fungsionalisme struktural awal.Disfungsi

Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Pseudomonas mallei dan Trichoderma sp serta kompos terhadap populasi bakteri dan jamur total di rizosfer