• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARADIGMA KEPERAWATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PARADIGMA KEPERAWATAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

1.

1. LALATATAR BER BELAKLAKANANGG

A.

A. PEPENDANDAHUHULUALUANN

Ke

Kesesehathatan an memerurupapakan kan ininvevestastasi si ununtutuk k memendndukuukungng pe

pembmbanangugunanan n ekekononomomi i sesertrta a mememimililiki ki peperaran n pepentntiningg dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk me

meninningkagkatktkan an kuakualilitatas s sumsumbeber r daydaya a mmananususia. ia. DaDalamlam pe

penngugukukuraran n InIndedeks ks PePemmbbanangugunanan n MMananususia ia (I(IPMPM),), ke

kesesehahatatan n adaadalalah h salsalah ah satsatu u kokompmpononen en ututamama a seselalainin pendidikan dan pendapatan Dalam Undang-undang Nomor pendidikan dan pendapatan Dalam Undang-undang Nomor 23

23 tatahuhun n 191992 92 tetentntang ang KeKesesehathatan an diditetetatapkpkan an bahbahwawa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif  sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif  se

seccarara a sososisial al dadan n eekokononommi. i. KoKondndisisi i pepemmbabangngununanan ke

kesesehahatatan n seseccarara a umumum um dadapapat t ddililihihat at dadari ri ststatatuuss kes

kesehaehatan tan dan dan gizgizi i masmasyaryarakatakat, , yaiyaitu tu angangka ka kemkematiatianan bayi, kematian ibu melahirkan, prevalensi gizi kurang dan bayi, kematian ibu melahirkan, prevalensi gizi kurang dan umur angka harapan hidup. Angka kematian bayi menurun umur angka harapan hidup. Angka kematian bayi menurun dar

dari i 46 46 (1(199997) 7) memenjnjadi adi 35 35 peper r 1.1.00000 0 kekelalahihiraran n hihidudupp (2002–2003) dan angka kematian ibu melahirkan menurun (2002–2003) dan angka kematian ibu melahirkan menurun dari 334 (1997) menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup dari 334 (1997) menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup (20

(200202-20-2003)03). . UmUmur ur harharapan apan hidhidup up memeninningkagkat t dardari i 65,65,88 tahun (1999) menjadi 66,2 tahun (2003). Umur harapan tahun (1999) menjadi 66,2 tahun (2003). Umur harapan hi

hidudup p memeniningngkat kat dadari ri dardari i 6565,8 ,8 tatahuhun n (S(Suseusenanas s 19199999)) m

meenjnjadadi i 6666,2 ,2 tatahuhun n (2(200003)3).P.Prerevavalelensnsi i ggizizi i kukurarangng ((underweight underweight ) pada anak balita, telah menurun dari 34,4) pada anak balita, telah menurun dari 34,4

(2)

persen (1999) menjadi 27,5 persen (2004). Bila dilihat permasalahan gizi antar provinsi terlihat sangat bervariasi yaitu terdapat 10 provinsi dengan prevalensi gizi kurang diatas 30% dan bahkan ada yang diatas 40% yaitu di provinsi Gorontalo, NTB, NTT dan Papua. Kasus gizi buruk umumnya menimpa penduduk miskin/tidak mampu. Di sisi lain masalah baru gizi seperti kegemukan, terutama di wilayah perkotaan cenderung meningkat karena perubahan gaya hidup masyarakat.Angka kesakitan yang tinggi terjadi pada anak-anak dan usia di atas 55 tahun, dengan tingkat morbiditas lebih tinggi pada wanita dibanding pria. Sepuluh penyakit dengan prevalensi tertinggi adalah penyakit gigi dan mulut, gangguan refraksi dan penglihatan, ISPA, gangguan pembentukan darah (anemia) dan imunitas, hipertensi, penyakit saluran cerna, penyakit mata lainnya, penyakit kulit, sendi dan infeksi nafas kronik. Selain itu Indonesia juga menghadapi ”emerging diseases”  seperti demam berdarah dengue (DBD), HIV/AIDS, Chikungunya, SARS, Avian Influenza serta penyakit-penyakit ”re-emerging diseases”  seperti malaria dan TBC.Kondisi umum kesehatan seperti dijelaskan di atas dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan.

B. TUJUAN

(3)

Agar mahasiswa mampu memahami konsep paradigma keperawatan dan teori dan model keperawatan.

b. Tujuan khusus

BAB II

PEMBAHASAN

1. PARADIGMA KEPERAWATAN

Banyak ahli yang mendefinisikan paradigma, diantaranya paradigma adalah cara bagaimana kita memandang dunia, (Adam Smith, 1975) atau menurut Ferguson bahwa paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek tertentu dari setiap kenyataan.

Mengapa paradigma ini begitu penting ? dalam hal ini paradigma akan sangat membantu seseorang ataupun masyarakat luas untuk memahami dunia kepada kita dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi

(4)

di sekitar kita. Fenomena dalam keperawatan adalah prilaku klien dalam menghadapi ketidakpastian kondisinya atau menghadapi ketidaknyamanan dari sebagian atau seluruh anggota tubuhnya atau masalah – masalah yang yang muncul dalam bidang keilmuan tertentu. ( Karen , 1999 : 74).

Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja sosial yang sifatnya membantu orang sakit atas instruksi – instruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawat pun kadang – kadang masih memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat di beberapa pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih bersifat vocasional belum sepenuhnya beralih ke pelayanan yang profesional.

Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum maupun perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik keperawatan dan organisasi profesi.

Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan, (La Ode Jumadi, 1999 : 38).

Paradigma keperawatan adalah interaksi antara manusia yang menerima perawatan, lingkungan tempat menusia berada, kesehatan yang selalu menjadi bagian dari bidang

(5)

garapan keperawatan serta tindakan keperawatan (Kozier, 2000).

 Empat komponen paradigma keperawatan yaitu :

A. MANUSIA

Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).

Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000)

Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi (La Ode Jumadi, 1999 :40).

 Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.

Sebagai sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual sehingga perubahan

(6)

pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan lingkungannya dan akan menunjukan respon yang adaptif maupun respon maladaptif. Respon adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut mempunyai mekanisme koping yang baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi apabila kemampuannya untuk merespon perubahan lingkungan yang terjadi rendah maka manusia akan menunjukan prilaku yang maladaptif.

B. KEPERAWATAN

Komponen yang kedua dalam paradigma keperawatan ini adalah konsep keperawatan. Ada beberapa definisi keperawatan menurut tokoh – tokoh dibawah ini :

a) Florence Nightingale 1895

Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi paling baik untuk beraktivitas.

b) Faye Abdellah (Twenty one nursing problems,1960)

Keperawatan adalah bentuk pelayanan kepada individu dan keluarga, serta masyarakat dengan ilmu dan seni yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimilki seorang perawat untuk membantu manusia baik dalam keadaan sehat atau sakit sesuai dengan tingkat kebutuhannya.

c) Virginia Henderson (Fourteen Basic needs, 1960)

Fungsi yang unik dari perawat adalah memabntu individu sehat ataupun sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang dimilikinya sehingga individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari –

(7)

harinya, sembuh dari penyakit atau meninggal dengan tenang.

d) Dorothy E. Johnson (Behavioral System Theory, 1981)

Keperawatan adalah seperangkat tindakan – tindakan yang memiliki kekuatan untuk melindungi kesatuan atau integritas prilaku klien berada pada level yang optimal untuk kesehatannya.

e) Imogene King (Goal Attainment Theory, 1971, 1981)

Keperawatan adalah proses aksi dan interaksi, untuk membantu individu dari berbagai kelompok umur dalam memenuhi kebutuhannya dan menangani status kesehatannya pada saat tertentu dalam suatu siklus kehidupan.

f) Madeleine Leininger (Transcultural Care Theory, 1984)

Mempelajari seni humanistic dan ilmu yang berfokus pada manusia sebagai individu atau kelompok, kepekaan terhadap kebiasaan, fungsi dan proses yang mengarah pada pencegahan ataupun prilaku memelihara kesehatan atau penyembuhan dari penyakit.

g) Martha Roger (Unitary Human Beings, an energy field, 1970)

Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, perawatan dan rehabilitasi penderita sakit dan penyandang cacat.

h) Dorothea Orem (Self care theory, 1985)

Pelayanan yang bersifat manusiawi yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan manusia untuk merawat diri, kesembuhan dari penyakit atau cedera dan

(8)

penanggulangan komplikasinya sehingga dapat meningkat derajat kesehatannya.

i) Callista Roy (Adaptation Theory, 1976, 1984)

 Tujuan keperawatan adalah meningkatkan respon adaptasi dalam menghadapi permasalahan kesehatannya. Respon adaptif mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatannya.

 j) Kesepakatan Nasional, 1983

Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.

Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan intelektual, keterampilan teknikal dan keterampilan interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam membantu klien untuk mencapai tingkat kesehatan optimal.

Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat – kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat – kiat itu adalah :

a) Caring

menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur – unsur karatif yaitu : nilai – nilai humanistic –

(9)

altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong menolong, mendorong dan menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan masalah dan mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar – mengajar, mendorong melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik, mental , sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasr manusia, dan tanggap dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi.

b) Sharing

artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi dengan kliennya.

c) Laughing

artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk meningkatkan rasa nyaman klien.

d) Crying

artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.

e) Touching

artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan komunikasi simpatis yang memiliki makna (Barbara, 1994)

f) Helping

artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya

(10)

artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan kemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.

h) Learning

artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan keterampilannya.

i) Respecting

artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain dengan menjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.

 j) Listening

artinya mau mendengar keluhan kliennya k) Doing

artinya melakukan pengkajian dan intervensi keperawatan serta mendokumentasikannya

l) Feeling

artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka , senang, frustasi dan rasa puas klien.

m)Accepting

artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima orang lain

Sebagai suatu profesi , keperawatan memiliki unsur – unsur penting yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan yaitu respon manusia sebagai fokus telaahan, kebutuhan dasar manusia sebagai lingkup garapan keperawatan dan kurang perawatan diri merupakan

(11)

basis intervensi keperawatan baik akibat tuntutan akan kemandirian atau kurangnya kemampuan.

Keperawatan juga merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat terapeutik atau kegiatan praktik keperawatan yang memiliki efek penyembuhan terhadap kesehatan (Susan, 1994 : 80).

C. Lingkungan

Konsep lingkungan dalam paradigma keperawatan difokuskan pada lingkungan masyarakat yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial, budaya dan spiritual.

Menurut Leavell (1965), ada tiga faktor yang saling mempengaruhi kesehatan dalam lingkungan yaitu agen (penyebab), hospes (manusia) dan lingkungan.

Agen adalah suatu faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit, seperti faktor biologi, kimiawi, fisik, mekanik atau psikologis misalnya virus, bakteri, jamur atau cacing., senyawa kimia bahkan stress. Hospes adalah makhluk hidup yaitu manusia atau hewan yang dapat terinfeksi oleh agen, sedangkan lingkungan adalah faktor eksternal yang mempengaruhi kesehatan seperti lingkungan yang kumuh, lingkungan kerja yang tidak nyaman, tingkat sosial ekonomi yang rendah, fasilitas pelayanan kesehatan.

2. TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN A. PENGERTIAN

 Teori keperawatan menurut sevens (1984) adl. Sebagai usaha menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan (dikutip dari Taylor c, dkk/1989). Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk

(12)

menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawata yang dilakukan.

Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan.

B. GAMBARAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN

Hampir semua model keperawatan yang diaplikasikan dalam praktik keperawatan professional menggambarkan empat jenis konsep yang sama, yaitu :

a) Orang yang menerima asuhan keperawatan b) Lingkungan (masyarakat)

c) Kesehatan (sehat/sakit,keseh atan dan penyakit)

d) Keperawatan dan peran perawat (tujuan/sasaran, peran dan fungsi).

Model keperawatan dapat diaplikasikan dalam dalam kegiatan praktik, penelitian dan pengajaran, oleh karena itu model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti : perawat sebagai pembantu dokter,, oleh karena itu model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang

(13)

profesi keperawatan seperti : perawat sebagai pembantu dokter.

C. MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN MENURUT FLORENC NIGHTINGALE

a) Gambaran model konseptual keperawatan Florence Nightingale:

a.Definisi keperawatan adl. Profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa keperawatan adl. Ilmu dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit.

 b)  Tujuan tindakan keperawatan adl. Memelihara, mencegah infeksi, dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan c) Alasan tindakan keperawatan yakni Menempatkan

manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan luka.

d) Konsep individu adl. Merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang lengkap dan berpotensi.

e) Konsep sehat adl. Keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara penuh.

f) Konsep lingkungan adl. Bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang.

D. GAMBARAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN TOKOH  YANG LAIN

(14)

a. Definisi keperawatan Bantuan yang diberikan kepada individu baik dalam keadaan sehat maupun sakit dalam kegiatannya untuk mencapai keadaan sehat atau sembuh dari penyakit sehingga ia mempunyai kekuatan, keinginan dan pengetahuan.

 b. Alasan tindakan keperawatan Pendekatan yang dilakukan untuk memenuhi 14 komponen dari keperawatan.

c. Konsep individu Keadaan biologi dimana tidak dapat dipisahkan antara pikiran dan jasmani.

d. Konsep sehat Kemampuan fungsi independent dalam hubungannya dengan 14 komponen.

e. Konsep lingkungan Tidak terdefinisi dengan jelas, dapat berupa tindakan positif maupun negatif.

2. Sister Callista Roy

a. Definisi keperawatan Suatu analisa proses dan tindakan sehubungan dengan perawatan sakit atau potensial seseorang untuk sakit.

 b. Alasan tindakan keperawatan Aktifitas keperawatan berasal dari model dimana berupa proses pengkajian dan intervensi-intervensi peran diselenggarakan dengan konteks keprawatan dan termasuk manipulasi dari stimuli.

c. Konsep individu Keadaan biopsikososial yang berupa interaksi yang tetap dengan perubahan lingkungan, manusia bersifat sebagai system adaptif yang terbuka.

d. Konsep sehat Rentang sehat sakit merupakan garis yang terus menerus yang menunjukan status sehat

(15)

atau sakit dimana sesorang butuh pengalaman dan waktu. Sehat sakit merupakan bagian dari hidup manusia.

e. Konsep lingkungan Suatu kondisi yang terus menerus dan mempengaruhi sekelilingnya dan perkembangan organisme serta group organisme.

3. Myra Estrin Levine

a. Definisi keperawatan Interaksi manusia yang berdasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah yang digunakan dalam proses keperawatan.

 b. Alasan tindakan keperawatan Perawatan individu yang bersifat holistic untuk setiap kebutuhan seseorang, seseorang mendorong perawat untuk beradaptasi. c. Konsep individu Interaksi dari individu yang bersifat

kompleks antara lingkungan interna dan eksterna yang mengubah adaptasi.

4. Imogane M. King

a. Definisi keperawatan Suatu proses interaksi manusia antara perawat dan klien.

 b. Alasan tindakan keperawatan Perawat dan klien saling mengamati dalam informasi, komuniksai, situasi, tujuan dan tindakan untuk mencapai tujuan.

c. Konsep individu suatu system terbuka mengenai penukaran masalah, energi dan dengan lingkungan yang terbatas.

d. Konsep sehat Aturan dinamik dari stressor dalam lingkungan eksternal dan internal melalui penggunaan optimal untuk mencapoai potensi maksimal dalam kehidupan sehari-hari.

(16)

e. Konsep lingkungan Suatu system terbuka yang menunjukkan penukaran masalah energi, informasi dengan keberadaan manusia.

(17)

PENUTUP 1. Kesimpulan

Manusia sebagai paradigma keperawatan :

 Memiliki karakteristik biokimiawi, fisiologis, interpersonal, dan kebutuhan dasar hidup yang selalu berkembang.

 Perkembangan tersebut terjadi melalui interaksi dengan orang lain yang mampu memenuhi kebutuhan dirinya atau berbagi pengalamannya.

 Memiliki kehidupan seimbang sebagai sarana pertahanan dan pengekalan diri dan selalu berupaya untuk mengurangi kecemasan akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Keperawatan sebagai paradigma :

 Keperawatan merupakan suatu instrumen pendidikan yang memfasilitasi kedisiplinan.

  Tujuan keperawatan adalah memfasilitasi kesehatan individu berdasarkan prinsip – prinsip keilmuan.

 Aktivitas keperawatan diarahkan untuk membantu klien mencapai kompetensi intelektual dan interpersonal

 Asuhan keperawatan untuk membantu klien dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan memulihkan penyakitnya.

 Keperawatan sebagai ilmu dan kiat yang memiliki dimensi pengetahuan dasar dan terapan

 Fokus aktifitas keperawatan adalah masalah yang berhubungan dengan respon manusia terhadap kesehatan aktual ataupun potensial, yang mencerminkan ruang lingkup aktivitas keperawatan dan kemandirian dalam proses diagnosis, tindakan, pendidikan dan riset.

(18)

Lingkungan sebagai paradigma keperawatan :

 Lingkungan adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia dan mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan

  Terapi lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh terhadap penyakit dan meningkatkan pola interaksi yang sehat dengan klien.  Teori Keperawatan

 Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.

Model Keperawatan

Model keperawatan dapat diaplikasikan dalam dalam kegiatan praktik, penelitia dan pengajaran, oleh karena itu model harus di perkenalkan kepada perawat atau calon perawat guna memperkuat profesi keperawatan khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi keperawatan seperti : perawat

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Nilai-nilai Pancasila inilah yang digunakan sebagai dasar Perkembangan IPTEK karena Nilai-nilai pancasila itu sangat mendorong dan mendasari akan perkembangan dari

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA. GOOD CORPORATE GOVERNANGE {GCG} PT. Transparansi Pelaksanaan Aood Carparate Governan* 1. Pelaksaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Iqbal, 2020) yang menjelaskan bahwa product berpengaruh signifikan terhadap keputusan

-Bahan karet yang mudah dibersihkan, halus, tidak panas -Warna sesuai untuk bayi. Standar potong

Berdasarkan hasil analisa spasial indek kekeringan wilayah kabupaten Indramayu mulai mengalami kekeringan dengan tingkat ringan terjadi pada bulan April di wilayah

anY k tn iY danY ktra iannaY hinggaY da atY r ainggY diY raY gai a iY dnganY

Salah satunya dengan tradisi Angon Putu seperti yang dilakukan oleh keluarga Mbah Sapuan (81) dan Lasiyah (75) di Desa Kaliwungu Kecamatan Bruno

Tujuan untuk membandingan sensor rotary encoder dengan motor stepper adalah untuk membuktikan nilai sudut yang terukur oleh sensor rotary pada pengukuran peluru