• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lp Asma Nanda Nic Noc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lp Asma Nanda Nic Noc"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

A.

A. KONSEP DASAR PENYAKITKONSEP DASAR PENYAKIT 1

1 DefenisiDefenisi

Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spame akut Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spame akut otot polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obsktrusi aliran udara dan penurunan ventilasi otot polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obsktrusi aliran udara dan penurunan ventilasi alveolus. ( Huddak & Gallo, 199 !

alveolus. ( Huddak & Gallo, 199 !

Asma adalah penyakit "alan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan Asma adalah penyakit "alan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan  bron#hi berspon dalam se#ara hiperaktif terhadap stimuli tertentu. ( $melt%er, ''  )

 bron#hi berspon dalam se#ara hiperaktif terhadap stimuli tertentu. ( $melt%er, ''  )11!11! Asma adalah obstruksi "alan nafas yang bersifat reversibel, ter"adi ketika bronkus Asma adalah obstruksi "alan nafas yang bersifat reversibel, ter"adi ketika bronkus mengalami inflamasi*peradangan dan hiperresponsif. (+eeves, ''1  -!

mengalami inflamasi*peradangan dan hiperresponsif. (+eeves, ''1  -!

2

2 EtiologiEtiologi a.

a. aktor /kstrinsik aktor /kstrinsik 

0itemukan pada se"umlah ke#il pasien deasa dan disebabkan oleh alergen yang diketahui 0itemukan pada se"umlah ke#il pasien deasa dan disebabkan oleh alergen yang diketahui karena kepekaan individu, biasanya protein, dalam bentuk serbuk sari yang hidup, bulu halus karena kepekaan individu, biasanya protein, dalam bentuk serbuk sari yang hidup, bulu halus  binatang,

 binatang, kain kain pembalut pembalut atau atau yang yang lebih lebih "arang "arang terhadap terhadap makanan makanan seperti seperti susu susu atau atau #oklat,#oklat,  polusi.

 polusi.  b.

 b. aktor 2ntrinsik aktor 2ntrinsik 

aktor ini sering tidak ditemukan faktor3faktor pen#etus yang "elas. aktor3faktor non aktor ini sering tidak ditemukan faktor3faktor pen#etus yang "elas. aktor3faktor non spefisik seperti flu biasa, latihan fisik atau emosi dapat memi#u serangan asma. Asma spefisik seperti flu biasa, latihan fisik atau emosi dapat memi#u serangan asma. Asma

instrinsik ini lebih biasanya karena faktor keturunan dan "uga sering timbul sesudah usia ' instrinsik ini lebih biasanya karena faktor keturunan dan "uga sering timbul sesudah usia ' tahun. 0engan serangan yang timbul sesudah infeksi sinus hidung atau pada per#abangan tahun. 0engan serangan yang timbul sesudah infeksi sinus hidung atau pada per#abangan trakeobron#hial.

trakeobron#hial.

3

3 Manifestasi KlinisManifestasi Klinis.. a.

a. Stadium diniStadium dini

aktor hipersekresi yang lebih menon"ol aktor hipersekresi yang lebih menon"ol 1!

1! Batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa Batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek pilek  !

(2)

4! 5he%ing belum ada

! Belum ada kelainan bentuk thorak 

6! Ada peningkatan eosinofil darah dan 2G / )! BGA belum patologis

aktor spasme bron#hiolus dan edema yang lebih dominan 1! 7imbul sesak napas dengan atau tanpa sputum

! 5he%ing

4! +on#hi basah bila terdapat hipersekresi ! 8enurunan tekanan parsial 

. Stadium lan!ut"#$oni#  1! Batuk, ron#hi

! $esak nafas berat dan dada seolah :olah tertekan 4! 0ahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan

! $uara nafas melemah bahkan tak terdengar (silent ;hest! 6! 7horak seperti barel #hest

)! 7ampak tarikan otot sternokleidomastoideus ! $ianosis

-! BGA 8a  kurang dari -'<

9! +o paru terdapat peningkatan gambaran bron#hovaskuler kanan dan kiri 1'! Hipokapnea dan alkalosis bahkan asidosis respiratorik 

 (Halim 0anukusumo, ''', hal 1-39 % Anatomi fisiologi

$istem pernafasan terdiri dari suatu rangkaian saluran udara yang mengantarkan udara luas agar bersentuhan dengan membran3membran kapiler alveoli paru. $aluran penghantar udara hingga men#apai paru3paru adalah hidung, pharing, laring, bronkus dan bronkioulus yang dilapisi oleh membran mukosa bersilia.

a. Hidung

=etika udara masuk ke rongga hidung udara tersebut disaring, dihangatkan dan dilembabkan. 8artikel3partikel yang kasar disaring oleh rambut3rambut yang terdapat di dalam hidung, sedangkan partikel halus akan di"erat dalam lapisan mukosa, gerakan silia mendorong lapisan mukus ke posterior di dalam rongga hidung dan ke superior di dalam saluran pernafasan  bagian baah.

 b. 8haring

>erupakan tempat persimpangan antara "alan pernafasan dan "alan makanan. 7erdapat di  baah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut setelah depan ruas tulang leher.

Hubungan pharing dengan rongga3rongga lain ke atas berhubungan dengan rongga hidung dengan perantaraan lubang yang bernama koana. =e depan berhubungan dengan rongga mulut. 7empat hubungan ini bernama istmus fausium lubang esophagus.

0i baah selaput lendir terdapat "aringan ikat, "uga di beberapa tempat terdapat folikel getah  bening. 8erkumpulan getah bening dinamakan adenoid. 0i sebelahnya terdapat dua buah

(3)

tonsil kiri dan kanan dari tekak. 0i sebelah belakang terdapat epiglotis (empang tengkorak! yang berfungsi menutup laring pada aktu menelan makanan.

+ongga tekak dibagi men"adi 4 bagian

Bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana disebut nasofaring.• Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut orofaring.• Bagian baah skali dinamakan laringofaring.•

#. ?aring

?aring terdiri dari satu seri #in#in tulang raan yang dihubungkan oleh otot3otot pita suara. ?aring dianggap berhubungan dengan fibrasi tetapi fungsinya sebagai organ pelindung "auh lebih penting. 8ada aktu menelan laring akan bergerak ke atas glotis menutup.

Alat ini berperan untuk membimbing makanan dan #airan masuk ke dalam esophagus sehingga kalau ada benda asing masuk sampai di luar glotis maka laring mempunyai fungsi  batuk yang membantu benda dan sekret dari saluran inspirasi bagian baah.

d. 7rakea

7rakea disokong oleh #in#in tulang yang fungsinya untuk mempertahankan oagar tra kea tatap terbuka. 7rakea dilapisi oleh lendir yang terdiri atas epitelium bersilia, "urusan silia ini

 bergerak "alan ke atas ke arah laring, maka dengan gerakan ini debu dan butir halus yang turut masuk bersama dengan pernafasan dapat dikeluarkan.

e. Bronkus

0ari trakea udara masuk ke dalam bronkus. Bronkus memiliki per#abangan yaitu bronkus utama kiri dan kanan yang dikenal sebagai karina. =arina memiliki syaraf yang menyebabkan  bronkospasme dan batuk yang kuat "ika dirangsang. Bronkus utama kiri dan kanan tidak

simetris, bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar yang arahnya hampir vertikal, sebalinya  bronkus ini lebih pan"ang dan lebih sempit. ;abang utama bronkus ber#abang lagi men"adi  bronkus lobaris dan kemudian segmentalis. 8er#abangan ini ber"alan terus dan men"adi  bronkiolus terminalis yaitu saluran udara terke#il yang tidak mengandung alveoli.

f. Bronkiolus

$aluran udara ke baah sampai tingkat bronkiolus terminalis merupakan saluran penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru3paru setelah bronkiolus terdapat asinus yang merupakan unit fungsional paru yaitu tempat pertukaran gas. Asinus terdiri dari bronkiolus respiratorik, duktus alveolaris, sakus alveolaris terminalis, alveolus dipisahkan dari alveolus di dekatnya oleh dinding septus atau septum.

Alveolus dilapisi oleh %at lipoprotein yang dinamakan surfaktan yang dapat mengurangi tegangan pertukaran dalam mengurangi resistensi pengembangan pada aktu inspirasi dan men#egah kolaps alveolus pada ekspirasi.

(4)

8aru3paru mendapat dua sumber suplai darah yaitu dari arteri bronkialis (berasal dari aorta thorakhalis dan ber"alan sepan"ang dinding posterior bronkus! dan arteri pulmonalis. $irkulasi  bron#hial menyediakan darah teroksigenasi dari sirkulasi sitemik dan berfungsi memenuhi

kebutuhan metabolisme paru.

@ena bronkialis besar bermuara pada vena #ava superior dan mengembalikan darah ke atrium kanan. @ena bronkialis yang lebih ke#il akan mengalirkan darah ke vena pulmonalis. Arteri  pulmonalis yang berasal dari ventrikel kanan "antung mengalirkan darah vena #ampuran ke  paru3paru. 0i paru3paru ter"adi pertukaran gas antara alveoli dan darah, darah yang teroksigenasi dikembalikan ke ventrikel kiri "antung melalui vena pulmonalis, yang selan"utnya membagikannya melalui sirkulasi sistemik ke seluruh tubuh.

8roses 8ernafasan dipengaruhi oleh

@entilasi  pergerakan mekanik udara dari dan ke paru3paru

8erfusi  distribusi oksigen oleh darah ke seluruh pembuluh darah di paru3paru. 0ifusi  pertukaran oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru. 7ransportasi  pengangkutan 23;2 yang berperan pada sistem #ardiovaskuler  & Patofisiologi

7iga unsur yang ikut serta pada obstruksi "alan udara penderita asma adalah spasme otot polos, edema dan inflamasi membran mukosa "alan udara, dan eksudasi mu#us intraliminal, sel3sel radang dan debris selular. bstruksi menyebabkan pertambahan resistensi  "alan udara yang merendahkan volume ekspresi paksa dan ke#epatan aliran, penutupan  prematur "alan udara, hiperinflasi paru, bertambahnya ker"a pernafasan, perubahan sifat elastik dan frekuensi pernafasan. 5alaupun "alan udara bersifat difus, obstruksi menyebabkan  perbedaaan satu bagian dengan bagian lain, ini berakibat perfusi bagian paru tidak #ukup mendapat ventilasi dan menyebabkan kelainan gas3gas darah terutama penurunan p;2 akibat hiperventilasi.

8ada respon alergi di saluran nafas, antibodi 2g/ berikatan dengan alergen menyebabkan degranulasi sel mast. Akibat degranulasi tersebut, histamin dilepaskan. Histamin menyebabkan konstriksi otot polos bronkiolus. Apabila respon histamin berlebihan, maka dapat timbul spasme asmatik. =arena histamin "uga merangsang pembentukan mukkus dan meningkatkan permiabilitas kapiler, maka "uga akan ter"adi kongesti dan pembengkakan ruang iterstisium paru.

2ndividu yang mengalami asma mungkin memiliki respon 2g/ yang sensitif   berlebihan terhadap sesuatu alergen atau sel3sel mast3nya terlalu mudah mengalami

degranulasi. 0i manapun letak hipersensitivitas respon peradangan tersebut, hasil akhirnya adalah bronkospasme, pembentukan mukus, edema dan obstruksi aliran udara.

(5)

a. $pirometri

 b. "i provokasi bronkus #. 8emeriksaan sputum

d. 8emeriksaan #osinofit total e. "i kulit

f. 8emeriksaan kadar 2g/ total dan 2g/ spesifik dalam sputum g. oto dada

h. Analisis gas darah ) Penatala#sanaan

8engobatan asthma se#ara garis besar dibagi dalam pengobatan non farmakologik  dan pengobatan farmakologik.

1. 8enobatan non farmakologik  a. 8enyuluhan

8enyuluhan ini ditu"ukan pada peningkatan pengetahuan klien tentang penyakit asthma sehinggan klien se#ara sadar menghindari faktor3faktor pen#etus, serta menggunakan obat se#ara benar dan berkonsoltasi pada tim kesehatan.

 b. >enghindari faktor pen#etus

=lien perlu dibantu mengidentifikasi pen#etus serangan asthma yang ada pada lingkungannya, serta dia"arkan #ara menghindari dan mengurangi faktor pen#etus, termasuk   pemasukan #airan yang #ukup bagi klien.

#. isioterapi

isioterpi dapat digunakan untuk mempermudah pengeluaran mukus. 2ni dapat dilakukan dengan drainage postural, perkusi dan fibrasi dada.

. 8engobatan farmakologik  a! Agonis beta

Bentuk aerosol beker"a sangat #epat diberika 43 kali semprot dan "arak antara semprotan pertama dan kedua adalan 1' menit. ang termasuk obat ini adalah metaproterenol ( Alupent, metrapel !.

 b! >etil Cantin

Golongan metil Dantin adalan aminophilin dan teopilin, obat ini diberikan bila golongan  beta agonis tidak memberikan hasil yang memuaskan. 8ada orang deasa diberikan 163''

mg empatkali sehari. #! =ortikosteroid

Eika agonis beta dan metil Dantin tidak memberikan respon yang baik, harus diberikan kortikosteroid. $teroid dalam bentuk aerosol ( be#lometason dipropinate ! dengan disis -'' empat kali semprot tiap hari. =arena pemberian steroid yang lama mempunyai efek samping maka yang mendapat steroid "angka lama harus diaasi dengan ketat.

d! =romolin

=romolin merupakan obat pen#egah asthma, khususnya anak3anak . 0osisnya berkisar  13 kapsul empat kali sehari.

e! =etotifen

/fek ker"a sama dengan kromolin dengan dosis  D 1 mg perhari. =euntunganya dapat diberikan se#ara oral.

(6)

f! 2prutropioum bromide (Atroven!

Atroven adalah antikolenergik, diberikan dalam bentuk aerosol dan bersifat  bronkodilator.

4. 8engobatan selama serangan status asthmatikus a. 2nfus +?  06 F 4  1 tiap  "am

 b. 8emberian oksigen  liter*menit melalui nasal kanul

#. Aminophilin bolus 6 mg * kg bb diberikan pelan3pelan selama ' menit dilan"utka drip +latau 06 mentenen#e (' tetes*menit! dengan dosis ' mg*kg bb* "am.

d. 7erbutalin ',6 mg*) "am se#ara sub kutan. e. 0eDamatason 1'3' mg*)"am se#ara intra vena. f. Antibiotik spektrum luas

*. AS+,AN KEPERA-ATAN TEORITIS A PAR+ 1. Peng#a!ian

a. Anamnesia

Anamnesis pada penderita asma sangat penting, berguna untuk mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan untuk menyusun strategi pengobatan. Ge"ala asma sangat

 bervariasi baik antar individu maupun pada diri individu itu sendiri (pada saat berbeda!, dari tidak ada ge"ala sama sekali sampai kepada sesak yang hebat yang disertai gangguan

kesadaran

=eluhan dan ge"ala tergantung berat ringannya pada aktu serangan. 8ada serangan asma  bronkial yang ringan dan tanpa adanya komplikasi, keluhan dan ge"ala tak ada yang khas. =eluhan yang paling umum ialah  apas berbunyi, $esak, Batuk, yang timbul se#ara tiba3 tiba dan dapat hilang segera dengan spontan atau dengan pengobatan, meskipun ada yang  berlangsung terus untuk aktu yang lama.

. Peme$i#saaan /isi# 

Berguna selain untuk menemukan tanda3tanda fisik yang mendukung diagnosis asma dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain, "uga berguna untuk mengetahui penyakit yang mungkin menyertai asma, meliputi pemeriksaan 

1! $tatus kesehatan umum

8erlu dika"i tentang kesadaran klien, ke#emasan, gelisah, kelemahan suara bi#ara, tekanan darah nadi, frekuensi pernapasan yang meningkatan, penggunaan otot3otot pembantu  pernapasan sianosis batuk dengan lendir dan posisi istirahat klien.

! 2ntegumen

0ika"i adanya permukaan yang kasar, kering, kelainan pigmentasi, turgor kulit, kelembapan, mengelupas atau bersisik, perdarahan, pruritus, ensim, serta adanya bekas atau tanda urtikaria atau dermatitis pada rambut di ka"i arna rambut, kelembaban dan kusam.

4! 7horak  a! 2nspeksi

0ada di inspeksi terutama postur bentuk dan kesemetrisan adanya peningkatan diameter  anteroposterior, retraksi otot3otot 2nterkostalis, sifat dan irama pernafasan serta frekensi  peranfasan.

(7)

8ada palpasi di ka"i tentang kosimetrisan, ekspansi dan taktil fremitus. #! 8erkusi

8ada perkusi didapatkan suara normal sampai hipersonor sedangkan diafragma men"adi datar  dan rendah.

d! Auskultasi.

7erdapat suara vesikuler yang meningkat disertai dengan eDpirasi lebih dari  detik atau lebih dari 4D inspirasi, dengan bunyi pernafasan dan 5hee%ing.

0. Sistem Pe$nafasan

1! Batuk mula3mula kering tidak produktif kemudian makin keras dan seterusnya men"adi  produktif yang mula3mula en#er kemudian men"adi kental. 5arna dahak "ernih atau putih

tetapi "uga bisa kekuningan atau kehi"auan terutama kalau ter"adi infeksi sekunder. ! rekuensi pernapasan meningkat

4! tot3otot bantu pernapasan hipertrofi.

! Bunyi pernapasan mungkin melemah dengan ekspirasi yang meman"ang disertai ron#hi kering dan hee%ing.

6! /kspirasi lebih daripada  detik atau 4D lebih pan"ang daripada inspirasi bahkan mungkin lebih.

)! 8ada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan

 Hiperinflasi paru yang terlihat dengan peningkatan diameter anteroposterior rongga dada

yang pada perkusi terdengar hipersonor.

 8ernapasan makin #epat dan susah, ditandai dengan pengaktifan otot3otot bantu napas

(antar iga, sternokleidomastoideus!, sehingga tampak retraksi suprasternal, supra#lavikula dan sela iga serta pernapasan #uping hidung

! 8ada keadaan yang lebih berat dapat ditemukan pernapasan #epat dan dangkal dengan  bunyi pernapasan dan hee%ing tidak terdengar(silent #hest!, sianosis

d. Sistem Ka$dioas#ule$

1! 7ekanan darah meningkat, nadi "uga meningkat

! 8ada pasien yang sesaknya hebat mungkin ditemukan

 takhikardi makin hebat disertai dehidrasi.

 7imbul 8ulsus paradoksusdimana ter"adi penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 1'

mmHg pada aktu inspirasi. ormal tidak lebih daripada 6 mmHg, pada asma yang berat  bisa sampai 1' mmHg atau lebih.

4! 8ada keadaan yang lebih berat tekanan darah menurun, gangguan irama "antung 2. Diagnosa

 Bersihan "alan nafas tidak efektif berhubungan dengan ta#hipnea, peningkatan

 produksi mukus, kekentalan sekresi dan bron#hospasme

.

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan

membran kapiler – alveolar

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d

penurunan masukan oral

(8)

N O

DIANOSA NO NI

1 Bersihan "alan nafas tidak efektif  berhubungan dengan ta#hipnea,  peningkatan  produksi mukus, kekentalan sekresi dan  bron#hospasme.

$etelah dilakukan tindakan keperaatan selama 4 D   "am, pasien mampu 

+espiratory status  @entilationϖ

+espiratory status  Airay  paten#yϖ

 Aspiration ;ontrol,ϖ 0engan kriteria hasil 

>endemonstrasikan batuk  efektif dan suara nafas yang  bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips!ϖ

 >enun"ukkan "alan nafas yang  paten (klien tidak merasa ter#ekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal!ϖ >ampu mengidentifikasikan

dan men#egah fa#tor yang dapat menghambat "alan nafasϖ

NI 

Airay >anagement

Buka "alan nafas, guanakan teknik #hin lift atau "a thrust bila perlu•

8osisikan pasien untuk  memaksimalkan ventilasi•   2dentifikasi pasien

 perlunya pemasangan alat  "alan nafas buatan•

8asang mayo bila perlu• ?akukan fisioterapi dada  "ika perlu•

=eluarkan sekret dengan  batuk atau su#tion•

Auskultasi suara nafas, #atat adanya suara tambahan•

?akukan su#tion pada mayo•

Berikan bronkodilator bila  perlu•

Berikan pelembab udara =assa basah a;l ?embab•

•Atur intake untuk #airan mengoptimalkan

keseimbangan.

•>onitor respirasi dan status  2 Gangguan  pertukaran gas  berhubungan dengan perubahan membran kapiler : alveolar 

$etelah dilakukan tindakan keperaatan selama 4 D   "am, pasien mampu 

+espiratory $tatus  Gas eD#hangeϖ

+espiratory $tatus  ventilationϖ

 @ital $ign $tatusϖ

0engan kriteria hasil   >endemonstrasikan

NI 

Ai$4a5 Management

• Buka "alan nafas, gunakan teknik #hin lift atau  "a thrust bila perlu

• 8osisikan pasien untuk  memaksimalkan ventilasi

• 2dentifikasi pasien  perlunya pemasangan alat

(9)

 peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuatϖ >emelihara kebersihan paru

 paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasanϖ >endemonstrasikan batuk 

efektif dan suara nafas yang  bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips!ϖ

7anda tanda vital dalam rentang normalϖ

 "alan nafas buatan

8asang mayo bila perlu • ?akukan fisioterapi dada  "ika perlu

• =eluarkan sekret dengan  batuk atau su#tion

Auskultasi suara nafas, #atat adanya suara tambahan

• ?akukan su#tion pada mayo

• Berika bronkodilator bial  perlu

Barikan pelembab udara • Atur intake untuk #airan mengoptimalkan

keseimbangan.

• >onitor respirasi dan status 

Res(i$ato$5 Monito$ing • >onitor rata : rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi

• ;atat pergerakan dada,amati kesimetrisan,  penggunaan otot tambahan, retraksi otot supra#lavi#ular  dan inter#ostal

• >onitor suara nafas, seperti dengkur 

• >onitor pola nafas   bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, #heyne stokes, biot

• ;atat lokasi trakea

• >onitor kelelahan otot diagfragma (gerakan  paradoksis!

• Auskultasi suara nafas, #atat area penurunan * tidak  adanya ventilasi dan suara tambahan

• 7entukan kebutuhan

su#tion dengan

(10)

ronkhi pada "alan napas utama

• Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk  mengetahui hasilnya

3 =etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh  b*d penurunan masukan oral NOC: · Nutritional status: Adequac o! nutrient · Nutritional "tatus : !ood and #luid $ntake · %eight &ontrol Kriteria hasil

· Albumin serum

· 're albumin serum

· (ematokrit

· (emoglobin

· )otal iron binding capacit

· *umlah lim!osit

· Ka+i adana alergi makanan

· Kolaborasi dengan

ahli gi,i untuk menentukan  +umlah kalori dan nutrisi

ang dibutuhkan pasien · -akinkan diet ang dimakan

mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

· A+arkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. · onitor adana penurunan  dan gula darah

· onitor turgor kulit · onitor kekeringan0 rambut kusam0

total protein0 (b dan kadar (t

· onitor mual dan

muntah · onitor pucat0 kemerahan0 dan kekeringan +aringan kon+ungtiva · onitor intake nuntrisi

$n!ormasikan pada klien dan keluarga tentang man!aat nutrisi

· An+urkan banak

minum

· &atat adana edema0 hiperemik0

hipertonik papila lidah dan cavitas oval

Referensi

Dokumen terkait