UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA
Pengaruh KoPengaruh Kondisi Keuangan Pndisi Keuangan Perusahaan Terusahaan Terherhadap Opini Aadap Opini Audit Going Concerudit Going Concernn
Studi Kasus PT
Studi Kasus PT Asia NaturAsia Natural Resources al Resources Tbk.Tbk.
MAKALAH MAKALAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk eenuhi tugas ata kuliaheenuhi tugas ata kuliah !engau"itan #
!engau"itan # Disusun $leh% Disusun $leh%
Kaalu"in Akbar & Kaalu"in Akbar &
'()*+,+**-.i"ya Taa / '()*+,-+0' .i"ya Taa / '()*+,-+0'
1AKULTAS EKONOMI 1AKULTAS EKONOMI
!RO2RAM STUDI S' EKSTENSI AKUNTANSI !RO2RAM STUDI S' EKSTENSI AKUNTANSI
3AKARTA 3AKARTA Mei Mei
#)'- Statement of A
Statement of Authorshiputhorship
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan dengan pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan dengan jelas menggunakannya.
jelas menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan dengan tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
dikomunikasikan dengan tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
M
Maatta a AAjjaarraann :: PPeennggaauuddiittaan n 22
uudduul l MMaakkaallaah h :: Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan TeTerhadap !pinirhadap !pini Audit
Audit Going ConcernGoing Concern "tudi Kasus PT Asia #atural $esources "tudi Kasus PT Asia #atural $esources Tbk.
Tbk.
T
Taannggggaall :: 22% % MMeei i 22&&''%%
(
(oosseenn :: ((ooddiik k
A
Annggggoottaa ::
#ama
#ama #PM#PM TandTanda tangana tangan
K
Kaammaalluuddiin n AAkkbbaarr ')')&&**++,,++****%%
-idya Tama
(ATA$ 0"0
1alaman "ampul ... i "tatement o Authorship... ii (atar 0si ... iii 3ab 0 Pendahuluan... ' '. 4atar 3elakang Masalah... ' 2. ...
3ab 00 Pembahasan... 3ab 000 Pertanyaan dan jawaban silabus555555555555555555555555.. 3ab 06 Kesimpulan...
4A4 I
!ENDAHULUAN
'5 Latar 4elakang Masalah
Krisis ekonomi dan politik yang terjadi pada pertengahan tahun '7 yang berlanjut sampai sekarang berdampak pada perkembangan ekonomi dan bisnis di 0ndonesia. Perekonomian dan bisnis di 0ndonesia mengalami keterpurukan8 banyak perusahaan di 0ndonesia yang gulung tikar dan tidak bisa meneruskan usaha
karena krisis ekonomi dan politik yang terjadi mendatangkan banyak kendala bisnis. (ampak negati dari krisis ekonomi dan politik ini tidak hanya dirasakan oleh perusahaan kecil tetapi perusahaan besar pun tidak sedikit yang collapse dan tidak bisa meneruskan usahanya.
Kelangsungan usaha suatu entitas bisnis selalu dikaitkan dengan peran penting manajemen entitas bisnis dalam me9manage entitas tersebut agar dapat terus survive sehingga pertanggung jawaban pertama dibebankan pada peranan manajemen namun pertanggung jawaban juga melebar pada auditor entitas
terkait. Auditor memiliki suatu tanggung jawab untuk mengealuasi status kelangsungan hidup perusahaan dalam setiap pekerjaan auditnya. Auditor8 melalui opininya yang terangkum dalam laporan audit mulai diminta tanggung jawabnya untuk mengungkap kelangsungan usaha entitas ; going concern<.
!pini going concern merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga jika suatu entitas mengalami kondisi yang berlawanan dengan asumsi kelangsungan usaha8 maka entitas tersebut dimungkinkan mengalami masalah untuk survive. "ekalipun tujuan audit bukan untuk mengealuasi kesehatan keuangan perusahaan8 auditor memiliki tanggung jawab untuk mengealuasi apakah perusahaan mempunyai kemungkinan untuk bertahan.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan opini audit going concern pada perusahaan kecil karena auditor mempercayai
dihadapinya daripada perusahaan kecil. Perusahaan besar memiliki akses yang lebih mudah dalam mendapatkan dana baik itu berupa pinjaman dari kreditur atau dana inestasi dari inestor8 maupun dari sumberdana eksternal lainnya. Kemudahan ini dikarenakan trust yang didapat oleh perusahaan besar dari calon sumber dana. Kreditur misalnya8 akan lebih merasa secure memberikanpinjaman pada perusahaan besar yang biasanya memiliki tatanan perusahaan yang lebih baik dari perusahaan
dengan skala yang lebih kecil8 baik itu tatanan birokrasi perusahaan8 sistem pengendalian internal8 manajerial perusahaan8 teknologi
inormasi yang dipakai8 dan aspek9aspek lain yang nantinya akan berpengaruh pada kemampuan perusahaan dalam mencapai target. "elain ukuran perusahaan8 pertumbuhan perusahaan juga dapat dijadikan indikator apakah suatu entitas bisnis masih bisa survive atau tidak untuk periode berikutnya. Pertumbuhan perusahaan dapat diproksikan dengan pertumbuhan laba perusahaan tersebut. Pertumbuhan labamengindikasikan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya.
"ebuah perusahaan yang mempunyai pertumbuhan laba yang positi mempunyai kecenderunganuntukdapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Pendapatan laba yang dapat dicapai oleh perusahaan akan dapat dimanaatkan untuk mendanai keberlangsungan hidup perusahaan tersebut. "eperti membiayai operasi perusahaan8 memberikan deiden bagi inestornya8 membiayai atau menambah
lini bisnis8 membayar kewajiban9kewajibannya pada pihak kreditor.
"elain ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan8 pemberian opini going concern tidak terlepas dari opini audit tahun sebelumnya karena kegiatan usaha pada suatu perusahaan untuk tahun tertentu tidak terlepas dari keadaan yang terjadi pada tahun sebelumnya.!pini audit tahun sebelumnya adalah opini audit yang diterima auditee pada tahun sebelumnya atau ' tahun sebelum tahun penelitian. ika tahun sebelumnya auditor memberikan opini
audit going concern maka pada tahun berjalan semakin besar auditor akan memberikan kembali opini audit going concern. 1al ini salah satunya
terjadi karena makin parahnya keadaan perusahaan jika menerima opini audit going concern.
Perusahaan akan semakin sulit mendapatkan dana karena tentu saja opini going concern yang diterimanya membuat perusahaan kehilangan trust dari berbagai sumber dana8 salah satunya kreditor. "ehingga keadaan sulit yang terjadi pada periode sebelumnya tidak dapat diatasi berakibat pada memburuknya kondisi perusahaan dan kemungkinan perusahaan menerima opini audit going concern lagi akan semakin besar. Pengeluaran opini going concern yang tidak diharapkan oleh perusahaan8 berdampak pada kemunduran harga saham8 kesulitan dalam meningkatkan modal pinjaman8 ketidakpercayaan inestor8 kreditur8 pelanggan8 dan karyawan terhadap manajemen perusahaan.
#5 !r$6il !erusahaan
PT Asia #atural $esources Tbk ;A"0A< didirikan pada tanggal '* #oember ', dengan nama PT Asia 0nti 0ndustry dan memulai kegiatan komersial dari tanggal + !ktober '&. Kantor pusat A"0A berlokasi di gedung Artha =raha lt. 78 Kawasan ">3(8 l. end "udirman Ka. %29%)8 akarta '2'&8 0ndonesia.
A"0A melakukan beberapa kali perubahan nama8 antara lain:
• PT Asia Multikreasi Tbk8 • PT Asiana 0nternational Tbk8
• PT Asia =rain 0nternational Tbk8 per 2& anuari 2&&+ • PT Asia #atural $esources Tbk8 per 2 April 2&&,
3erdasarkan Anggaran (asar Perusahaan8 tujuan pendirian A"0A adalah menjalankan usaha dalam bidang industri8 jasa8 perdagangan8 perwakian atau keagenan8 periklanan8 pertokoan8 real estet8 pertambangan8 perkebunan dan pertanian. Kemudian pada tahun 2&&28 A"0A melakukan perubahan kegiatan usaha utama menjadi perdagangan komoditas dan distribusi. "aat ini kegiatan utama A"0A adalah dalam bidang perdagangan komoditas terutama pertambangan seperti batu bara8 nikel8 pasir besi8 emas8 dsb.
Pada tanggal '7 "eptember '+8 A"0A memperoleh Pernyataan eekti 3AP?PAM94K untuk melakukan Penawaran @mum Perdana "aham A"0A ;0P!< kepada masyarakat sebanyak '2%.&&&.&&& saham dengan nilai nominal $p'.&&&89 setiap saham dengan harga penawaran $p2.&&89 setiap saham. "aham9saham tersebut dicatatkan pada 3ursa ?ek 0ndonesia ;3?0< pada tanggal 2& !ktober '+.
4A4 II Lan"asan Te$ri '5 O7ini Au"it
Pendapat Auditor ;opini audit< merupakan bagian dari laporan audit yang merupakan inormasi utama dari laporan audit. !pini Audit diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberikan simpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang diauditnya. laporan audit adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit. (engan demikian8 auditor dalam memberikan pendapat sudah didasarkan pada keyakinan proesionalnya.
!pini audit tersebut dinyatakan dalam paragra pendapat dal am laporan audit.
4aporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan. 4aporan keuangan yang dimaksud dalam standar
pelaporan tersebut adalah meliputi neraca8 laporan laba9rugi8 laporan perubahan
ekuitas8 laporan arus kas8 dan semua catatan kaki serta penjelasan dan tambahan
inormasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam penyajian laporan
keuangan. !leh karena itu8 dalam standar pelaporan yang ketiga tersebut diatas8
auditor diharuskan menyampaikan kepada pemakai laporannya mengenai
inormasi penting yang menurut auditor perlu diungkapkan.
pemegang saham8 kreditur8 pemerintah8 karyawan8 dan pihak lain yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan menentukan seberapa jauh laporan
keuangan yang dilaporkan oleh auditor dalam laporan audit dapat dipercaya.
!pini Auditor terdiri atas + jenis yaitu :
a5 !en"a7at .ajar Tan7a !enge8ualian !n"ualified Opinion#
(engan pendapat wajar tanpa pengecualian8 auditor menyatakan bahwa
laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum di 0ndonesia.
4aporan audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian diterbitkan oleh
auditor jika kondisi berikut ini terpenuhi :
'. "emua laporan neraca8 laporan laba9rugi8 laporan perubahan ekuitas8 dan
laporan arus kas terdapat dalam laporan keuangan.
2. (alam pelaksanaan perikatan8 seluruh standar umum dapat dipenuhi oleh
auditor.
). 3ukti cukup dapat dikumpulkan oleh auditor8 dan auditor telah
melaksanakan perikatan sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk
melaksanakan tiga standar pekerjaan lapangan.
+. 4aporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum di 0ndonesia.
%. Tidak ada keadaan yang mengharuskan auditor untuk menambah
45 !en"a7at .ajar "engan !enge8ualian $ualified Opinion#
Pendapat wajar dengan pengecualian diberikan apabila auditee menyajikan secara wajar laporan keuangan8 dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di 0ndonesia8 kecuali untuk dampak hal9hal
yang dikecualikan.
Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dalam keadaan :
'. Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan
terhadap lingkup audit.
2. Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari
prinsip akuntansi berterima umum di 0ndonesia8 yang berdampak
material8 dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak
wajar.
95 !en"a7at Ti"ak .ajar Ad%erse Opinion#
Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan
auditee tidak menyajikan secara wajar laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum.
D5 Ti"ak Meberikan !en"a7at &isclaimer of Opinion#
Auditor menyatakan tidak memberikan pendapat jika ia tidak
melaksanakan audit yang berlingkup memadai untuk memungkinkan auditor
memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pendapat ini juga diberikan apabila
ia dalam kondisi tidak independen dalam hubungannya dengan klien.
#5 Going Concern
Going concern adalah suatu dalil yang menyatakan bahwa kesatuan usaha akan menjalankan terus operasinya dalam jangka waktu yang cukup lama untuk
mewujudkan proyeknya8 tanggung jawab serta aktiitas9aktiitasnya yang tidak berhenti. (alil ini memberi gambaran bahwa suatu entitas akan diharapkan untuk beroperasi dalam jangka waktu yang tidak terbatas atau tidak diarahkan menuju ke
arah likuidasi. (iperlukannya suatu operasi yang berlanjut dan berkesinambungan untuk menciptakan suatu konsekuensi bahwa laporan keuangan yang terbit di suatu periode mempunyai siat sementara sebab masih merupakan satu rangkaian laporan keuangan yang berkelanjutan.
Mewujudkan proyek8 tanggung jawab8 dan aktiitas merupakan petunjuk adanya
operasi suatu entitas. (ampak dari operasi itu akan tergambar pada laporan keuangan.
(engan demikian8 laporan keuangan juga mencerminkan kebijakan yang dipilih
atau ditetapkan manajemen untuk menjalankan operasinya.
Going concern merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas
sehingga jika suatu entitas mengalami kondisi yang berlawanan dengan asumsi
kelangsungan usaha8 maka entitas tersebut menjadi bermasalah. Kajian atas going
concern dapat dilakikan dengan melihat kondisi internal perusahaan dan prospek
perusahaan dimasa mendatang. Prediksi tentang kemungkinan bangkrut atau
tidaknya suatu perusahaan termasuk salah satu komponen keputusan tentang
going concern .
Going concern adalah kelangsungan hidup suatu entitas. (engan adanya
going concern maka suatu entitas dianggap akam mampu mempertahankan
kegiatan usahanya dalam jangka panjang atau tidak akan dilikuidasi dalam jangka
pendek.
"uatu entitas dianggap going concern apabila perusahaan dapat
melanjutkan usahanya dan memenuhi kewajibannya dengan menjual aset dalam
jumlah yang besar8 perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar8
merestrukturisasi hutang8 atau dengan kegiatan serupa yang lain8 hal yang
demikian akan menimbulkan keraguan besar terhadap going concern perusahaan.
(5 Man6aat In6$rasi 2$ing 9$n8ern
0normasi kebangkrutan bisa bermanaat bagi beberapa pihak seperti berikut
ini:
'. Pemberi pinjaman ;Kreditur<
0normasi kebangkrutan bisa bermanaat untuk mengambil keputusan
siapa yang akan diberi pinjaman8 dan kemudian bermanaat untuk kebijakan
memonitor pinjaman yang ada.
2. 0nestor
0nestor saham dan obligasi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan
tentunya akan sangat berkepentingan melihat adanya kemungkinan bangkrut
atau tidaknya perusahaan yang menjual surat berharga tersebut. 0nestor yang
menganut strategi akti akan mengembangkan model prediksi kebangkrutan
untuk melihat tanda9tanda kebangkrutan seawal mungkin dan kemudian
mengantisipasi kemungkinan tersebut.
). Pihak pemerintah
Pada beberapa sektor usaha 8 lembaga pemerintah mempunyai
tanggung jawab untuk mengawasi jalannya usaha tersebut ;misal sektor
yang harus selalu diawasi. 4embaga pemerintah mempunyai kepentingan
untuk melihat tanda9tanda kebangkrutan lebih awal supaya tidakan9
tindakan yang perlu bisa dilakukan lebih awal.
+. Akuntan
Akuntan mempunyai kepentingan terhadap inormasi kelangsungan
suatu usaha karena akuntan akan melihat kemampuan ging concern suatu
perusahaan.
%. Manajemen
Kebangkrutan berarti munculnya biaya9biaya yang berkaitan dengan
kebangkrutan dan biaya ini cukup besar. "uatu penelitian menunjukkan
biaya kebangkrutan bisa mencapai '' B '7 dari nilai perusahaan.
>ontohnya biaya kebangkrutan yang langsung adalah biaya akuntan dan
biaya penasehat hukum. "edangkan contoh biaya kebangkrutan yang tidak
langsung adalah hilangnya kesempatan penjualan dan keuntungan karena
beberapa hal seperti pembatasan yang mungkin diberlakukan oleh
pengadilan. Apabila manajemen bisa mendeteksi kebangkrutan ini lebih
awal8 maka tindakan 9 tindakan penghematan bisa dilakukan8 misal dengan
melakukan merger atau restrukturisasi keuangan sehingga biaya kebangkrutan
bisa dihindari.
+5O7ini Au"it 2$ing 9$n8ern
4aporan audit dengan modiikasi mengenai going concern merupakan suatu
dalam bisnis. (ari sudut pandang auditor8 keputusan tersebut melibatkan
beberapa tahap analisis. Auditor harus mempertimbangkan hasil dari operasi8
kondisi ekonomi yang mempengaruhi perusahaan8 kemampuan membayar hutang8
dan kebutuhan likuiditas di masa yang akan datang.
Going concern dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan
sepanjang tidak terbukti adanya inormasi yang menunjukkan hal berlawanan
;contrary information<. 3iasanya inormasi yang secara signiikan dianggap
berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup satuan usaha adalah berhubungan
dengan ketidakmampuan satuan usaha dalam memenuhi kewajiban pada saat jatuh
tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar aktia kepada pihak luar melalui
bisnis biasa8 restrukturisasi utang8 perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar dan
kegiatan serupa yang lain.
3agaimanapun juga hampir tidak ada panduan yang jelas atau hasil
penelitian yang dapat dijadikan pemilihan tipe Going Concern Report yang harus
dipilih. Karena pemberian status Going Concern bukanlah suatu tugas yang mudah.
ika auditor menyimpulkan keragu9raguan atas kemampuan perusahaan untuk
melanjutkan usahanya8 pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragra
penjelas perlu dibuat8 terlepas dari pengungkapan dalam laporan keuangan. P"A
)& membolehkan tetapi tidak menganjurkan pernyataan tidak memberikan
pendapat karena adanya kesangsian atas kelangsungan hidup.
Auditor mungkin saja gagal untuk memberikan pendapat tentang adanya
kebangkrutan dalam beberapa tahun mendatang. 1al ini disebabkan karena
perusahaan tersebut sedang dalam posisi ambang batas antara kebangkrutan dengan
kelangsungan usahanya.
-5Tanggung 3a:ab Au"it$r terha"a7 2$ing 9$n8ern
(alam penugasan umum8 auditor ditugasi untuk memberi opini atas laporan
keuangan suatu satuan usaha. !pini yang diberikan merupakan pernyataan
kewajaran8 dalam semua hal yang material8 posisi keuangan8 hasil usaha8 dan arus
kas sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum. 3erdasarkan pernyataan ini8 auditor
memiliki tanggung jawab atas opini yang diberikannya terhadap laporan keuangan
baik yang tampak maupun tidak. Auditor harus menilai hal B hal dibalik yang
tampak tersebut seperti masalah eksistensi kontinuitas entitas. "ebab seluruh aktiitas
/ transaksi yang telah dan akan terjadi secara implisit terkandung di dalam
laporan keuangan. !leh karenanya8 juga ikut untuk diaudit. 1al ini berarti8 menuntut
auditor untuk lebih mewaspadai hal B hal potensial yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup entitas. 0nilah alasan mengapa auditor turut bertanggung
jawab atas kelangsungan hidup entitas meskipun dalam batas waktu patas8 yaitu
tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal penerbitan laporan auditor.
"eorang auditor harus memiliki tanggung jawab terhadap kelangsungan usaha
(going concern) perusahaan8 yaitu dengan membuat keputusan etis tentang
laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan. Keputusan etis
(ethical decision) adalah sebuah keputusan yang baik secara legal maupun moral
aktor9aktor yang dapat dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan etis
'. Pengalaman Kerja Audior
Pengalaman kerja telah dipandang sebagai suatu aktor penting
dalam memprediksi kinerja auditor. Pengalaman auditor akan semakin
berkembang dengan bertambahnya pengalaman audit8 diskusi mengenai
audit dengan rekan sekerja8 pengawasan dan review oleh akuntan
senior8 mengikuti program pelatihan dan penggunaan standar
auditing. "ebuah studi melakukan penelitian yang melibatkan auditor di
lembaga keuangan dan menyatakan bahwa auditor yang
berpengalaman mempunyai hubungan yang positi dalam pengambilan
keputusan etis.
2. Komitmen Proesional
Komitmen proessional diartikan sebagai intensitas identiikasi
dan keterlibatan indiidu dengan proesinya. (einisi
komitmen proessional banyak digunakan dalam literature akuntansi
adalah sebagai berikut:
'< suatu keyakinan dan penerimaan tujuan dan nilai9nilai di
dalam organisasi proesi8 2< kemauan untuk memainkan peran tertentu
atas nama organisasi proesi8 )< gairah untuk mempertahankan
keanggotaan pada organisasi proesi. (ia menguji hubungan antara
komitmen proessional8 pemahaman etika dan sikap ketaatan
terhadap aturan. 1asilnya menunjukka bahwa akuntan dengan
kepada ketaatan terhadap aturan dibandingkan dengan akuntan dengan
komitmen proessional yang rendah.
). !rientasi ?tika
!rientasi etika (ethical orientation) berarti mengenai konsep diri
dan perilaku pribadi yang berhubungan dengan indiidu dalam diri
seseorang. !rientasi etika menunjukkan pandangan yang diadopsi oleh
masing9masing indiidu ketika menghadapi situasi masalah yang
membutuhkan pemecahan dan penyelesaian etika atau dilema etika.
Tujuan utama akuntan sebagai sebuah proesi audit adalah juga
termasuk menghindari kerugian yang diterima oleh pengguna laporan
keuangan8 sehingga seorang auditor yang memiliki orientasi etika
idealis akan selalu merujuk kepada tujuan dan arahan yang ada pada
standar proesionalnya.
+. #ilai ?tika !rganisasi
#ilai etika organisasi (corporate ethical value) adalah sebuah system
nilai9 nilai etis yang ada di dalam organisasi. "ystem nilai ini
dihasilkan dari proses akulturisasi dari berbagai nilai9nilai yang ada8
baik yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi. #ilai etika
organisasi dapat digunakan untuk menetapkan dan sebagai patokan
dalam menggambarkan apa9apa yang dikerjakan merupakan hal yang
CbaikD atau CetisD dan hal yang Ctidak baikD atau Ctidak etisD dalam
Auditor memiliki suatu tanggung jawab untuk mengealuasi status
kelangsungan hidup perusahaan dalam setiap pekerjaan auditnya. Auditor harus
memutuskan apakah mereka yakin bahwa perusahaan klien akan bisa bertahan di
masa yang akan datang.
0A0 menerbitkan 0nterpretasi "tandar Akuntansi Keuangan ;0"AK< #o.+8
juga menerbitkan 0nterpretasi Pernyataan "tandar Auditing ;0P"A< #o.)&.&'
tentang E4aporan Auditor 0ndependen tentang (ampak Memburuknya Kondisi
?konomi 0ndonesia Terhadap Kelangsungan 1idup ?ntitasF. 0T"A tersebut
menganggap auditor perlu untuk mempertimbangkan tiga hal yaitu :
'. Kewajiban auditor untuk memberikan saran bagi kliennya
dalam mengungkapkan dampak kondisi ekonomi
tersebut ;jika ada< terhadap kemampuan entitas untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya
2. Pengungkapan peristiwa kemudian yang timbul sebagai akibat kondisi
ekonomi tersebut
). Modiikasi laporan audit bentuk baku jika memburuknya kondisi ekonomi
tersebut berdampak pada kemampuan entitas untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya
-alaupun auditor mempunyai tanggung jawab untuk menilai kelangsungan
hidup entitas8 namun auditor tidak bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi
atau peristiwa yang akan datang. akta bahwa satuan usaha kemungkinan akan
memperlihatkan kesangsian besar8 bahkan dalam jangka waktu satu tahun setelah
tanggal laporan keuangan8 tidak berarti menunjukkan kinerja auditor tidak memadai.
!leh karena itu8 tidak dicantumkannya kesangsian besar dalam laporan audit
tidak seharusnya dipandang sebagai jaminan mengenai kemampuan satuan
*5 !r$se"ur Au"it "ala Menilai 2$ing 9$n8ern
Auditor tidak perlu merancang prosedur audit dengan tujuan tunggal untuk
mengidentiikasi kondisi going concern. 1asil prosedur audit yang dirancang
dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan audit yang lain harus cukup untuk tujuan
tersebut. 3erikut adalah contoh prosedur yang dapat mengidentiikasi kondisi
going concern :
'. Prosedur analitis
2. Penelaahan peristiwa kemudian
). Penelaahan kepatuhan terhadap syarat B syarat utang dan perjanjian
penarikan utang
+. Pembacaan notulen rapat pemegang saham8 dewan komisaris8 dan komite
atau panitia penting yang dibentuk
%. Pengajuan pertanyaan kepada penasehat hukum auditee tentang perkara
pengadilan8 tuntutan8 dan pendapatnya mengenai hasil suatu perkara
pengadilan yang melibatkan auditee.
*. Konirmasi dengan pihak B pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan
pihak ketiga mengenai rincian perjanjian penyediaan atau pemberian
4A4 III
!ebahasan
'5 !erasalahan
PT Asia #atural $esources Tbk8 dalam laporan keuangannya semenjak tahun 2&'' mengalami kerugian dan kerugian membengkak pada tahun 2&'2. Atas dasar tersebut8 ditambah penjelasan manajemen tentang going concern8 aditor sebagai pihak eksternal yang berkewajiaban memberi opini laporan keuangan tersebut juga memberi pernyataan tentang isu going concern perusahaan tersebut.
#5 !ebahasan
a5 O7ini Au"it$r eksternal 7a"a la7$ran keuangan tahun #)'# ;KA! Ase7 Rahansyah < rekan= atas tangga7an '(posure &raft tentang going concern
a5' E>7$sure Dra6t "ari anajeen berkaitan "engan going concern 7erusahaan
#?5 KELAN2SUN2AN USAHA DAN ENTITAS ANAK
Kondisi keuangan Perusahaan dan ?ntitas Anak per )' (esember 2&'2 dan 2&'' mengalami banyak kerugian8 dengan akumulasi rugi mencapai ;$p )%%.%&&.7+&.)&+< atau ekuitas bersih sebesar $p )%.,%).&2,.)'89 pada tahun 2&'2 dan ;$p )+.'*).'*'.*%2< atau ekuitas bersih sebesar $p +2.2+&.*&7.&), pada tahun 2&''. Kondisi ini berawal dari krisis keuangan yang dialami 0ndonesia yang berdampak pada bisnis Perusahaan dan ?ntitas Anak secara keseluruhan dan pasar batubara yang mengalami penurunan harga yang tidak normal. (alam tahun 2&'28 Perseroan belum berhasil menemukan proyek tambang yang dapat meningkatkan penjualan .
"ebagai tanggapan terhadap kondisi tersebut di atas8 manajemen Perusahaan akan melakukan hal9hal sebagai berikut:
'. Meningkatkan Kinerja Perseroan antara lain berupaya mendapatkan inestor/partner baru yang diharapkan bisa bersinergi dengan Perseroan dan atau inestor baru agar
dapat bekerjasama dengan Perseroan.
2. "edang menjajaki tambang emas di Alor8 #usa Tenggara Timur8 yang dikemudian hari dapat bekerja sama dalam kerja sama operasi atau penyertaan saham ataupun inestasi dengan perusahaan tambang lainnya dalam mengelola tambang emas tersebut.
). 3erupaya untuk memaksimalkan penagihan piutang untuk memperbaiki cashlow Perseroan
+. 3erupaya mendapatkan bisnis9bisnis baru yang lebih menguntungkan. Manajemen berkeyakinan bahwa rencana tersebut dapat secara eekti dilaksanakan.
4aporan Auditor 0ndependen Per )' (esember 2&'2 dan 2&'' atas laporan keuangan ?ntitas Anak ;PT Asiana #iaga dan PT Tekonindo< berisi pendapat tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan entitas anak tersebut karena tidak ada prosedur audit yang dapat dilakukan. 4aporan keuangan konsolidasian terlampir tidak mencakup penyesuaian
yang mungkin timbul jika laporan keuangan entitas anak tersebut dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
a5# O7ini eksternal au"it$r berkaitan "engan going concern 7erusahaan
5555
"eperli diuraikan dalam >atatan 27 atas laporan keuangan konsolidasi8 bahwa =rup mengalarni kerugian yang terus menerus hingga mencapai akumulasi rugi sebesar $p %%.%&&.7+&.)&+ dan $p )+.'').'*'.*%2 masing9masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal )' (esember 2&'2 dan 2&''. Kondisi ini disebabkan oleh pasar batubara yang mengalami gejolak tidak menguntungkan. "ambii menunggu membaiknya kondisi pasar batubara8 =rup juga mengambil langkahangkah strategis untuk beralih pada sumber mineral yang lain seperti mangan: emas dan perak untuk meningtatkan kinerja =rup. !leh karena itu lapomn keuangan 4onsolidasi ini disusun dengan asumsi =rt4p akan melanjutkan operasinya atau kelangsungan usaha8 yang hal ini juga tergantung dengan keberhasilan dalam menemukan cadangan terbuktisumber mineral tersebut
b5 !enyebab 7erasalahan "an s$lusi anajeen
'. krisis keuangan yang dialami 0ndonesia
2. pasar batubara yang mengalami penurunan harga yang tidak normal.
). (alam tahun 2&'28 Perseroan belum berhasil menemukan proyek tambang yang dapat meningkatkan penjualan
85 Kesesuaian O7ini Au"it$r Eksternal "engan ISA -?)
ISA Ke7atuhan O7ini "engan ISA
-?)5') Menjelaskan tentang kewajiban auditor untuk mempertimbangkan apakah ada peristiwa atau kondisi yang memungkinkan untuk melanjutkan usahanya sebagai
usaha yang berkesinambungan.
(alam hal ini auditor menjelaskan bahwa perusahaan masih menunggu membaiknya kondisi pasar batubara8 hal ini berkaitan dengan core business utama perusahaan yaitu trading batubara. (apat disimpulkan untuk kegiatan dari core business perusahaan tersebut ada kemungkinan untuk membaik dan perusahaan akan terus berjalan8 namun tidak menutup kemungkinan perusahaan tidak kuat untuk bertahan dan tutup
(alam hal hain juga disebutkan perusahaan mengambil lagkah strategis untuk menjamin keberlangsungan usaha dengan beralih pada sumber mineral lain seperti mangan8 emas8 dan perak8 hal ini pun masih dengan catatan dari pihak auditor bahwa hal ini juga masih ada ketergantungan berkaitan terbukti atau tidaknya
sumber mineral tersebut.
Apabila diambil simpulan secara keseluruhan8 masih ada kemungkinan untuk perusahaan terus beroperasi dengan catatan9catatan yang sudah dijelaskan
-?)5'' (alam 0"A pasal ini disebutkan bahwa auditor wajib waspada terhadap bukti audit mengenai peristiwa atau kondisi yang mungkin menimbulkan keraguan mengenai kemampuan entitas untuk melanjutkan usahanya sebagai usaha yang berkesinambungan.
(alam hal ini auditor sudah cukup mewaspadai terhadap bukti audit tentang peristiwa yang menimbulkan keraguan terhadap kemampuan going concern perusahaan dengan dijelaskan bahwa masih terpuruknya pasar batubara namun perusahaan telah mengupayakan untuk melakukan operasi9operasi perusahaan seperti melakukan kegiatan inestasi demi menutup kos9kos operasional perusahaan dan dijelaskan pula adanya ketidakpastian tentang operasional perusahaan lain yaitu dalam hal bisnis minerla lain seperti mangan8 emas8 dan perak dimana masih belum terbukti akankah ada atau tidaknya cadangan mineral tersebut pada lokasi yang sudah dijelaskan dalam eksposure draft atau laporan manajemen tersebut.
570.1 2
Auditor diharuskan untuk mengevaluasi penilaian oleh manajemen tentang kemampuan perusahaan utuk melanjutkan usahanya, namun di opini auditor tersebut, auditor hanya menjelaskan keadaan pasar dimana industri tersebut bergerak dan solusi-solusi dari pihak manajemen dalam menangani masalah perusahaan.
570.1 3
Adalah tentang periode pengevaluasi auditor kepada manajemen tentang penilaian kemampuan perusahaan dalam keberlangsungan usahanya, dimana periodenya harus sama dengan periode dimana manajemen menilai kemampuan keberlangsungan usaha perusahaan tersebut.
Dalam opini auditor pada perusahaan ini, tidak diuangkapkan lamanya perusahaan menilai kondisi perusahaan, dan juga periode auditor mengevaluasi penilaian manajemen tentang keberlangsungan usaha perusahaan.
570.1 4
Menyebutkan bahwa dalam proses evaluasi, auditor wajib mempertimbangkan apakah semua peniaian manajemen berdasarkan semua informasi yang relevan dan juga hiketahui oleh auditor sebagai bukti auditnya.
Dalam hal ini, auditor sudah mempertimbangkan bahwa penilaian manajmene tentang keberlangsungan usaha sudah meliputi semua informasi yang relevan dan diketahui oleh auditor sebagai bukti audit
570.1 5
Auditor harus menanyakan manajemen tentang kondisi diluar periode penilaian kemampuan perusahaan dalam keberlangsungan usahanya, dimana menimbulkan keraguan besar.
Tidak ditemukan penjelasan tentang konrmasi auditor kepada manajemen tentang kondisi diluar periode penilaian yang menimbulkan keraguan besar terhadap keberlangsungan perusahaan.
570.1 7
Auditor wajib menyimpulkan tentang ketidakpastian material tentang peristiwa atau kondisi yang menyebabkan keraguan besar mengenai kemampuan perusahaan dalam melanjutkan usahanya.
solusi-solusi manajemen yang masih belum diketahui apakah yang diharapkan tentang ditemukannya adangan mineral tersebut berhasil atau tidak
570.1 8
!erkaitan dengan auditor wajib menentukan apakah laporan keuangan ukup menjelaskan kondisi yang menimbulkan keraguan besar dan apakah laporan keuangan mengungkapkan dengan jelas adanya ketidakpastian berkaitan dengan kondisi yang mnimbulkan keraguan tersebut.
Dalam hal ini, seara tidak langsung auditor telah menentukan apakah penjelasan dan pengungkapan peristiwa material dalam laporan keuangan yaitu ukup jelas, bisa dilihat pada penyertaan penyebutan nomor pada exposure draft tanpa tambahan atau kalimat pengkoreksi.
570.1 9
Auditor ditekankan apabila pengungkapan dianggap ukup, wajib memberikan opini wajar dan menantumkan alinea penekanan pada adanya ketidakpastian meterial tentang peristiwa yang menimbulka keraguan besar mengenai kemampuan peusahaan dalam usahanya melanjutkan usahanya dan menarik perhatian pembaa berkaitan dengan atatan yang mengungkapkan hal-hal material berkaitan keberlangsungan usaha perusahaan.
Dalam hal ini auditor telah memberi opini wajar berikut menjelaskan tentang ketidakpastian material dan menantumkan ayat dari exposure draft yang menjelaskan tentang kondisi atau peristiwa menyangkut keberlangsungan usaha perusahaan.
570.2 0
"ika pengungkapan tidak ukup, auditor dapat memberi opini berupa #D$, T#, tergantung mana yang tepat.
Dalam hal ini, pengungkapan ukup, sehingga opini auditor berupa #ajar.
570.2 1
Apabila asumsi penilaian manajemen tentang keberlangsungan usaha tidak tepat%tidak sependapat dengan auditro, auditor dapat memberikan pendapat T#&Tidak #ajar'.
Dalam hal ini, pengungkapan baik menurut auditor, sehingga opini auditor berupa #ajar
570.2 2
Dalam hal manajemen tidak bersedia membuat%memperluas penilaiannya seperti yang diminta auditor, auditor wajib mempertimbangkan implikasinya terhadap laporan auditor.
Menurut auditor, penilaian manajemen ukup dalam hal menilai kemampuan perusahanaan dalam melanjutkan usahanya.
4A4 IV KESIM!ULAN KESIM!ULAN
DA1TAR !USTAKA
Arens8 Alin A.8 $andal . ?lder8 Mark ". 3easley8 Amir Abadi usu. 2&&.
Auditing and Assurance ervices: An !ntegrated Approach An !ndonesian Adaptation. ?d. Ke9'2. #ew ersey: Prentice 1all.
Asia #atural $esources ;2&'2<. Annual Report 2&'2.
Asia #atural $esources ;2&')<. Annual Report 2&').
0katan Akuntan 0ndonesia. 2&&. tandar Akuntansi "euangan. akarta: "alemba ?mpat.
Tuanakotta8 Theodorus M. 2&'). Audit #erbasis !A (!nternational tandarts on Auditing). akarta:"alemba ?mpat
https(%%akses.ksei.o.id%members%issuers%asia-natural-resoures
http(%%investasi.kontan.o.id%news%bei-peat-asia-natural-resoures-jadi-emiten www.id).o.id