• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR

NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DANFUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

KABUPATEN TOBA SAMOSIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOBA SAMOSIR

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir Nomor 5Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Toba Samosir perlu diatur Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Toba Samosir;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3794);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4490);

(2)

2

6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Pengolahan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Toba Samosir.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DANFUNGSI, SERTATATA KERJA

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

RUANGKABUPATEN TOBA SAMOSIR. BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Toba Samosir.

2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan Tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

4. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian Negara dan penyelenggara pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan rakyat. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaran urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. 6. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN,

adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja di lingkungan Pemerintah Daerah. 7. Peraturan Daerah yang selanjutnya disebut Perda adalah

Perda Kabupaten Toba Samosir.

8. Peraturan Kepala Daerah yang selanjutnya disebut Perkada adalah Peraturan Bupati.

9. Bupati adalah Bupati Toba Samosir.

10. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Samosir.

11. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Toba Samosir.

(3)

3

12. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang selanjutnya disingkat Dinas PUPR adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Toba Samosir yang menyelenggarakanurusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

13. Satuan Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas PUPR.

14. Unit Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat UKPD adalah unit kerja pada SKPD.

15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Toba Samosir.

16. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat APBN adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Republik Indonesia.

17. Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra adalah dokumen perencanaan SKPD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

18. Rencana Kegiatan dan Anggaran yang selanjutnya disingkat RKA adalah dokumen perencanaan tahunan SKPD.

19. Dokumen Pelaksanaan Anggaran, selanjutnya disingkat DPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran SKPD.

BAB II

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Kesatu Kedudukan

Pasal 2

(1) Dinas PUPR merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. (2) Dinas PUPR dipimpin oleh Kepala Dinas PUPR yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, dalam pelaksaan tugas dan fungsinya dibawah kordinasi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah.

(3) Dinas PUPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

(4) Dinas PUPR dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum di Bidang Bina Marga, Bidang Sumber Daya Air, Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum dan Bidang Tata Ruang serta Pembinaan Jasa Konstruksi;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pekerjaan umum Bidang Bina Marga, Bidang Sumber Daya Air, Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum dan Bidang Tata Ruang serta Pembinaan Jasa Konstruksi; c. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian

pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan Bidang Bina Marga, Bidang Sumber Daya Air, Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum dan Bidang Tata Ruang serta Pembinaan Jasa Konstruksi;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(4)

4

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 3

(1) Susunan Organisasi Dinas PUPR terdiri dari :

a. Kepala Dinas, jabatan pratama tinggi/eselon IIb;

b. Sekretariat, jabatan administrator/eselon IIIa, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, jabatan pengawas/eselon IVa;

2. Sub Bagian Program dan Keuangan, jabatan pengawas/eselon IVa;

c. Bidang Bina Marga, jabatan administrator/eselon IIIb, terdiri dari :

1. Seksi Jalan, jabatan pengawas/eselon IVa; 2. Seksi Jembatan, jabatan pengawas/eselon IVa;

d. Bidang Sumber Daya Air, jabatan administrator/eselon IIIb, terdiri dari :

1. Seksi Pengembangan Sumber Daya Air, jabatan pengawas/eselon IVa;

2. Seksi Operasi dan Pemeliharaan SDA, jabatan pengawas/eselon IVa

e. Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum, jabatan administrator/eselon IIIb, terdiri dari :

1. Seksi Pertamanan, jabatan pengawas/eselon IVa; 2. Seksi Penerangan Jalan Umum, jabatan

pengawas/eselon IVa;

f. Bidang Tata Ruang jabatan administrator/eselon IIIb, terdiri dari :

1. Seksi Perencanaan dan Keterpaduan Infrastruktur Wilayah, jabatan pengawas/eselon IVa;

2. Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang, jabatan pengawas/eselon IVa;

g. Bidang Peralatan dan Pengujian jabatan administrator/eselon IIIb, terdiri dari :

1. Seksi Peralatan, jabatan pengawas/eselon IVa;

2. Seksi Pengendalian dan Pengujian, jabatan pengawas/eselon IVa;

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas PUPR sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketiga Tugas dan Fungsi

Paragraf 1 Kepala Dinas

Pasal 4 Kepala PUPR mempunyai tugas :

a. memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan bidang pekerjaan umum di Bidang Bina Marga, Bidang Sumber Daya Air, Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum dan Bidang Tata Ruang serta Pembinaan Jasa Konstruksi;

b. melaksanakan pengendalian, pengawasan dan pembinaan di bidangadministrasi kepegawaian, pengelolaan anggaran dan pelaksanaan tugasdinas;

(5)

5

c. mengembangkan dan melaksanakan koordinasi, kerjasama dan kemitraandengan SKPD/UKPD, instansi pemerintah, swasta dan/atau pihak ketigalainnya dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsibidang pekerjaan umum di Bidang Bina Marga, Bidang Sumber Daya Air, Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum dan Bidang Tata Ruang serta Pembinaan Jasa Konstruksi;

d. menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan fungsinya kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

e. mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku;

f. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahanmengembangkan karier; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. Paragraf 2

Sekretariat Pasal 5

(1) Sekretariat merupakan unit kerja PUPR sebagai unsur staf dalam pelaksanaan administrasi dinas yang dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) Sekretariat mempunyai tugas pokok

melaksanakanpelayanan teknis dan administrasi serta koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi dinas PUPR. (3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

pada ayat (2), Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

a. menyusun rencana program dan kerja sekretariat sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. menyelenggaran pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, kerumahtanggaan dinas, perlengkapan, dokumentasi dan arsip dinas PUPR;

c. mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan dinas PUPR;

d. pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dinas PUPR;

e. mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku;

f. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan karier; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

h. menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan fungsinya kepada atasan;

(6)

6

Paragraf 3

Subbagian Umum dan Kepegawaian Pasal 6

(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian merupakan satuan pelaksana sekretariat dalam pelaksanaan ketatausahaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, kepegawaian, arsip, dan dokumentasi Dinas PUPR yang dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas.

(2) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, arsip, dokumentasi, dan kepegawaian Dinas PUPR.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana program dan kerja bagian umum

dan kepegawaian sesuai dengan lingkup tugasnya; b. melaksanakan penerimaan, pencatatan, pembukuan,

pendistribusian, pengendalian dan pengarsipan surat masuk dinas PUPR serta melaksanakan penerimaan, taklik, proses penandatanganan, penomoran, pencatatan, pembukuan, distribusi, pengiriman dan pengarsipan surat keluar dinas PUPR;

c. melaksanakan pemeliharaan keindahan, kebersihan, ketertiban, keteraturan, keamanan dan kenyamanan kantor dinas PUPR;

d. melaksanakan tugas kehumasan dan keprotokolan dinas PUPR;

e. memproses penyediaan perlengkapan dan peralatan kantor/kerja dinas PUPR serta melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan, pembukuan dan pelaporan perlengkapan dan peralatan kantor/kerja dinas PUPR;

f. memproses penghapusan perlengkapan dan peralatan kantor/kerja dinas PUPR;

g. melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan aset di lingkungan dinas PUPR serta menyusun laporan berkaitan aset dilingkungan dinas PUPR;

h. melaksanakan pengelolaan urusan administrasi kepegawaian di dinas PUPR ;

i. melaksanakan kegiatan perencanaan/pengembangan, pembinaan dan kesejahtraan kepegawaian;

j. mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku;

k. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan karier; dan

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

m. menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan fungsinya kepada atasan;

(7)

7

Paragraf 4

Subbagian Program dan Keuangan Pasal 7

(1) Subbagian Program dan Keuangan merupakan satuan pelaksana sekretariat dalam pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja Anggaran dan pelaporan serta pengolahan keuangan, dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas;

(2) Subbagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan penatausahaan keuangan dan penyusunan Rencana Kerja Anggaran dinas PUPR;

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Program dan Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana program dan kerja bagian Program dan Keuangan sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. melaksanakan pelaporan kegiatan monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran dinas PUPR;

c. menyiapkan bahan dan menyusun penetapan kinerja instansi dinas PUPR;

d. menyiapkan bahan dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dinas PUPR; e. menyiapkan bahan dan menyusun laporan

penyelenggaraan pemerintah daerah dinas PUPR;

f. menyiapkan bahan dan menyusun laporan keterangan pertanggung jawaban (LKPJ) dinas PUPR;

g. melaksanakan penyusunan Rencana Kerja Anggaran dinas PUPR ke aplikasi Simda Keuangan;

h. melaksanakan pengelolaan penatausahaan keuangan di dinas PUPR;

i. menyusun laporan keuangan dinas PUPR;

j. mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku;

k. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan karier; dan

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

m. menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan fungsinya kepada atasan;

Paragraf 5 Bidang Bina Marga

Pasal 8

(1) Bidang Bina Marga merupakan unit kerja Dinas PUPR sebagai unsur dalam pelaksanaan penyusunan pedoman teknis pembinaan, pengawasan dan pengembangan perencanaan teknis pengadaan jasa konstruksi serta pelaksanaan pembangunan peningkatan, rehabilitasi serta pemeliharaan jalan dan jembatan.

(8)

8

(2) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan, pemanfaatan, dan pengamanan jalan dan jembatan.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Bina Marga mempunyai fungsi:

a. menyusun rencana program dan kegiatan bidang Bina Marga sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan perencanaan teknis pembangunan,peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan sarana jalan dan jembatan;

c. melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan sarana jalan dan jembatan;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan pengendalian kegiatan pengadaan jasa konstruksi dan konsultasi pengembangan jalan dan jembatan;

e. melaksanakan pembinaan pengelolaan administrasi teknis pelaksanaan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, pemeliharaan sarana jalan dan jembatan; f. merumuskan kebijakan teknis operasional, bantuan

teknis perencanaan pembangunan,peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan; g. melaksanakan monitoring, evaluasi serta pelaporan

pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan sarana jalan dan jembatan;

h. melaksanakan penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan jalan dan jembatan sesuai dengan rencana kerja dinas PUPR;

i. menyusun inventarisasi jaringan jalan dan jembatan; j. mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku;

k. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan karier; dan

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

m. menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan fungsinya kepada atasan;

Paragraf 6 Seksi Jalan

Pasal 9

(1) Seksi Jalan merupakan satuan pelaksana bidang Bina Marga dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jalan Kabupaten/jalan desa/permukiman yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Marga.

(2) Seksi Jalan mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pembangunan, pemeliharaan, dan peningkatan jalan.

(9)

9

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Jalan melaksanakan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana program dan kegiatan seksi jalan sesuai lingkup tugasnya;

b. menyusun pedoman teknis, pengawasan dan pengendalian mutu pada pekerjaan konstruksi jalan; c. melaksanakan pembangunan, peningkatan,rehabilitasi

dan pemeliharaan jalan;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan;

e. melaksanakan rehabilitasi, peningkatan, pembangunan dan pengembangan sarana prasarana jalan;

f. menyusun daftar inventarisasi jalan dan pemeliharaan jalan;

g. melaksanakan penanggulangan bencana alam;

h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan administrasi pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan;

i. menyusun rencana kebutuhan material jalan dalam pelaksanaan pembangunan di bidang jalan;

j. melakasanakan survey dan perencanaan teknis perencanaan pembangunan jalan;

k. mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku;

l. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan karier; dan

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

n. menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan fungsinya kepada atasan;

Paragraf 7 Seksi Jembatan

Pasal 10

(1) Seksi Jembatan merupakan satuan pelaksana bidang Bina Marga dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jembatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Marga.

(2) Seksi Jembatan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Pembangunan, Pemeliharaan, dan Peningkatan jalan dan jembatan.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Jembatan melaksanakan uraian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana program dan kegiatan seksi jembatan sesuai lingkup tugasnya;

b. menyusun pedoman teknis, pengawasan dan pengendalian mutu pada pekerjaan konstruksi jembatan;

c. melaksanakan pembangunan, peningkatan,rehabilitasi dan pemeliharaan jembatan;

(10)

10

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan jembatan;

e. melaksanakan rehabilitasi, peningkatan, pembangunan dan pengembangan sarana prasarana jembatan;

f. menyusun daftar inventarisasi jalan dan pemeliharaan jembatan;

g. melaksanakan penanggulangan bencana alam;

h. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan administrasi pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan jembatan;

i. menyusun rencana kebutuhan material jembatan dalam pelaksanaan pembangunan di bidang jembatan; j. melakasanakan survey dan perencanaan teknis

perencanaan pembangunan jembatan;

k. mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku;

l. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan mengembangkan karier; dan

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

n. menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan fungsinya kepada atasan;

Paragraf 8

Bidang Sumber Daya Air Pasal 11

(1) Bidang Sumber Daya Air merupakan unit kerja Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagai unsur dalam pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jaringan irigasi,sungai dan rawa yang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan, pemanfaatan, dan pengamanan jaringan irigasi,sungai dan rawa.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Sumber Daya Air menyelenggarakan rincian tugas sebagi berikut :

a. menyusun bahan penyusunan Renstra, RKA, dan DPA Dinas PUPR sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. pelaksanaan DPA Dinas PUPR sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. penyusunan kebijakan pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jaringan irigasi,sungai dan rawa;

d. pelaksanaan kebijakan jaringan irigasi,sungai dan rawa;

e. penyusunan rencana kebutuhan pembangunan, pemeliharaan, peningkatan jaringan irigasi,sungai dan rawa;

f. penyusunan petunjuk teknis dan pembinaan dalam perencanaan pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jaringan irigasi,sungai dan rawa;

(11)

11

g. penyusunan perencanaan pembangun, pemeliharaan dan peningkatan jaringan irigasi,sungai dan rawa;

h. pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jaringan irigasi,sungai dan rawa;

i. penilaian tingkat pencapaian kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jaringan irigasi,sungai dan rawa;

j. pelaksanaan monitoring pengendalian dan evaluasi ketersediaan dan kelaikan jaringan irigasi,sungai dan rawa yang menjadi kewenangan kabupaten;

k. pelaksanaan monitoring pengendalian dan evaluasi ketersediaan dan kelaikan jaringan irigasi,sungai dan rawa kabupaten;

l. penyusunan petunjuk teknis pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jaringan irigasi,sungai dan rawa;

m. pelaksanaan koordinasi dan konsultasi kepada instansi terkait atas pengembangan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jaringan irigasi,sungai dan rawa;

n. penyusunan rencana tindak lanjut pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan jaringan irigasi,sungai dan rawa berdasarkan hasil analisa dan evaluasi;

o. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas;

p. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan bidang Sumber Daya Air.

Paragraf 9

Seksi Pengembangan Sumber Daya Air Pasal 12

(1) Seksi Pengembangan SDA mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Sumber Daya Air dalam melaksanakan tugas di bidang irigasi, sungai dan rawa; yang pelaksanaan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Air;

(2) Sesuai dengan tugas pokok sebagaimana di maksud pada ayat 1, rincian tugas Kepala Seksi Pengembangan SDA adalah :

a. menyusun bahan penyusunan renstra, Renja, RKA danDPA Dinas PUPR sesuai lingkup tugasnya;

b. melaksanakan DPA Dinas PUPR sesuai lingkuptugasnya;

c. mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan pengembangan irigasi sungai dan rawa;

d. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan pengembangan irigasi, sungai dan rawa;

e. melaksanakan perencanaan teknis dalam rangka pembangunan, peningkatan serta perbaikan irigasi, sungai dan rawa;

f. melakukan penelitian dan pengkajian dokumen teknis, penyiapan berita acara tingkat kegiatan dan penyerahan pekerjaan serta penyelenggaraan

(12)

12

administrasi dan pelaporan kegiatan proyek;

g. melaksanakan pembinaan di bidang perencanaan teknis pengawasan, pengendalian, pembangunan peningkatan dan perbaikan, irigasi, sungai dan rawa; h. melaksanakan pembinaan dan pengembangan

Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)

i. Membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya;

j. menetapkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Staf yang dibawahinya;

k. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang irigasi, sungai dan rawa;

l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Air.

Paragraf 10

Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Pasal 13

(1) Seksi Operasi dan Pemeliharaan SDA mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Sumber Daya Air dalam melaksanakan tugas di bidang operasi dan pemeliharaan Irigasi sungai dan rawa, yang pelaksanaan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Air;

(2) Sesuai dengan tugas pokok sebagaimana di maksud dengan ayat 1, rincian tugas Kepala Seksi operasi dan pemeliharaan SDA adalah :

a. menyusun bahan penyusunan renstra, Renja, RKA dan DPA Dinas PUPR sesuai lingkup tugasnya;

b. melaksanakan DPA Dinas PUPR sesuai lingkup tugasnya;

c. mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan Irigasi sungai dan rawa;

d. menyusun program pelaksanaan operasi dan pemeliharaan irigasi sungai dan rawa;

e. melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian kegiatan operasi pemeliharaaan irigasi, sungai dan rawa;

f. mengumpulkan data dan penelitian dalam rangka peningkatan efisiensi serta efektifitas pemanfaatan air permukaaan dan sumber air;

g. Melakukan pembinaan, pengendalian dan pengawasan kinerja P2A dan P2B;

h. Melaksanakan penanggulangan akibat bencana alam; i. Menginventarisasikan kondisi bangunan pengairan; j. Melaksanakan pengolahan penerapan IPAIR dan

pemeliharaan irigasi, sungai dan rawa;

k. mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan perijinan dan penyuluhan;

l. pendataan dan inventarisasi potensi pemanfaatan air permukaan dari sumber air;

m. membuat rekomendasi perijinan air permukaan dan sumber air;

(13)

13

n. merumuskan bahan rekomendasi perizinan penambangan bahan mineral bukan logam dan batu batuan pada alur sungai;

o. pengawasan dan pengendalian perizinan, pemanfaatan air permukaaan, bantaran sungai,tanggul-tanggul banjir dan garis sempadan sumber air;

p. menyelenggarakan kegiatan penyuluhan pengairan; q. menetapkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Staf yang

dibawahinya;

r. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumber daya Air;

s. membuat laporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada atasan;

t. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepada Seksi Operasi dan Pemeliharaan irigasi, sungai dan rawa;

Paragraf 11

Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum Pasal 14

(1) Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum melaksanakan tugas pengembangan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau dan taman kota dan melaksanakan kegiatan di bidang pemeliharaan, pengembangan, penataan, dan penertiban penerangan Jalan Umum yang pelaksanaan tugas dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada BidangPertamanan dan Penerangan Jalan umum menyelenggarakan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun bahan Penyusunan Renstra, RKA, dan DPA Dinas PUPR sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. melaksanakan DPA Dinas PUPR sesuai lingkup tugasnya;

c. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pertamanan;

d. pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis dibidang pertamanan;

e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program dan petunjuk teknis di bidang pertamanan;

f. pelaksaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; g. perencanaan dan pengaplikasian dari kebijakan teknis

di bidang Pemasangan Tiang Lampu PJU;

h. perumusan perencanaan, penataan, pembangunan, pengaturan, pemantauan, pengawasan, pengendalian dan pemeliharaan fasilitas umum di jalan raya yang salah satunya adalah Tiang Lampu PJU;

i. perwujudan dari inventarisasi dan pemilahan kebutuhan sarana dan prasarana Tiang Lampu PJU j. perwujudan dari perbaikan dan perawatan fasilitas

Tiang Lampu PJU;

k. perwujudan dari segi koordinasi teknis bersama instansi terkait bidang pengadaan Tiang Pelaksanaan Anggaran (DPPA);

(14)

14

m. perwujudan terhadap Standar Pelayanan Minimal (SPM);

n. pelaksanaan evaluasi dan melaporkan aplikasi tugas pokok dan fungsi Bidang Penerangan Jalan Umum.

Paragraf 12 Seksi Pertamanan

Pasal 15

(1) Seksi Pertamanan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umumyang pelaksanaan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum;

(2) Sesuai dengan tugas pokok sebagaimana di maksud dengan ayat 1, rincian tugas Seksi Pertamanan adalah :

a. menyusun bahan penyusunan renstra, Renja, RKA dan DPA Dinas PUPR sesuai lingkup tugasnya;

b. melaksanakan DPA Dinas PUPR sesuai lingkup tugasnya;

c. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang publik taman;

d. menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang taman;

e. menyiapkan bahan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga dan instansi lain dibidang Taman Kota;

f. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program dan petunjuk teknis di bidnag pengembangan taman kota;

g. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

h. membuat laporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada atasan;

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum.

Paragraf 13

Seksi Penerangan Jalan Umum Pasal 16

(1) Seksi Penerangan Jalan Umum dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum;

(2) Sesuai dengan tugas pokok sebagaimana di maksud dengan ayat 1, uraian tugas (1) Seksi Penerangan Jalan Umum mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun bahan Penyusunan Renstra, RKA, dan DPA Dinas PUPR sesuai dengan lingkup tugasnya b. melaksanakan DPA Dinas PUPR sesuai lingkup

tugasnya;

c. menyiapkan bahan perumusan rencana dan program kerja dibidang penerangan jalan umum;

(15)

15

d. melaksanakan pemeliharaan, penataan, dan penertiban penerangan jalan umum;

e. melaksanakan kegiatan pemeliharaan penerangan jalan umum;

f. melaksanakan kegiatan pemeliharaan, penataan dan penertiban serta jaringan penerangan jalan umum; g. melaksanakan kegiatan pelayanan penerangan jalan

umum;

h. melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pembinaan penerangan jalan umum;

i. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

j. membuat laporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada atasan;

k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum.

Paragraf 14 Bidang Tata Ruang

Pasal 17

(1) Bidang Tata Ruang merupakan unit kerja Dinas PUPR sebagai unsur dalam Penataan ruang yang dipimpin oleh kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), melaksanakan Tata Ruang rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun bahan Renstra, RKA, dan DPA Dinas PUPR sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. melaksanakan DPA Dinas PUPR sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. menyusun rancangan rencana strategis, rancangan rencana kegiatan dan anggaran Dinas PUPR;

d. mengumpulkan bahan perumusan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan Tata Ruang dan Pengendalian;

e. memberikan bimbingan dan pedoman serta menyusun data-data Tata Ruang dan Pengendalian;

f. mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi pemanfaatan ruang;

g. mengevaluasi peraturan perundangan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang;

h. pelaksanaan proses pemberian izin pemanfaatan ruang dan bangunan;

i. pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan kepala Dinas;

j. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan bidang penataan ruang.

(16)

16

Paragraf 15

Seksi Perencanaan dan Keterpaduan Infrastruktur Wilayah Pasal 18

(1) Seksi Perencanaan dan Keterpaduan Infrastruktur Wilayah adalah menyusun bahan penyusunan rencana program kerja jangka pendek menengah dan panjang Dinas PUPR.

(2) Seksi Perencanaan dan Keterpaduan Infrastruktur Wilayah mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Perencanaan dan Keterpaduan Infrastruktur Wilayah. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), melaksanakan Perencanaan dan Keterpaduan Infrastruktur Wilayah rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun bahan Renstra, RKA, dan DPA Dinas PUPR sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. melaksanakan DPA Dinas PUPR sesuai dengan lingkup tugasnya

c. menghimpun bahan rencana kegiatan dan anggaran Dinas PUPR.

d. mengkoordinasikan penyusunan rancangan restra dan rancangan rencana kerja kegiatan dan anggaran Dinas PUPR

e. melaksanakan evaluasi pelaporan terhadap seluruh kegiatan perencanaan Dinas PUPR.

f. melakukan pendataan pelaksanaan program kerja Dinas PUPR.

g. melaporkan seluruh pelaksaan tugas kepada kepala bidang.

h. melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan Kepala Bidnag Tata Ruang.

Paragraf 16

Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang Pasal 19

(1) Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang merupakan satuan pelaksanaan bidang Tata Ruang dalam pelaksanaan kegiatan pemanfaatan dan pengendalian ruang yang dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang Tata Ruang.

(2) Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), melaksanakan Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun bahan Renstra, RKA, dan DPA Dinas PUPR sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. melaksanakan DPA Dinas PUPR sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. penyusunan peraturan tentang rencana tata ruang; d. pelaksanaan proses pemberian izin pemanfaatan ruang

(17)

17

e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang penataan ruang dan pengendalian;

f. membuat dan meneliti anggaran bidang, melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang penataan ruang dan pengendalian;

g. memberikan bimbingan dan pedoman serta menyusun data-data tata ruang dan pengendalian;

h. membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya;

i. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang perijinan;

j. mengumpulkan data dan penelitian dalam rangka peningkatan efisiensi serta efektifitas perijinan;

k. memberikan ijin pembangunan;

l. penyiapan dan pemberian ijin bangunan;

m. membantu Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengendalian dalam melaksanakan tugasnya di bidang Tata Ruang dan Pengendalian;

n. membuat rekomendasi perijinan Tata Ruang;

o. merumuskan bahan rekomendasi perijinan dalam penambangan bahan mineral bukan logam dan batu – batuanMelaporkan seluruh pelaksaan tugas kepada kepala bidang.

p. melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Tata Ruang.

Paragraf 17

Bidang Peralatan dan Pengujian Pasal 20

(1) Bidang Peralatan dan Pengujian mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas di bidang Peralatan dan Pengujian, dandalam pelaksanaan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;

(2) Sesuai dengan tugas pokok sebagaimana di maksud pada ayat (1), rincian tugas Bidang Peralatan dan Pengujian adalah :

a. menyusun bahan Renstra, RKA, dan DPA Dinas PUPRsesuai dengan lingkup tugasnya;

b. melaksanakan DPA Dinas PUPR sesuai dengan lingkuptugasnya;

c. mengumpulkan bahan perumusan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan peralatan dan pengujian;

d. melaksanakan penyiapan perumusan, perencanaan, kebijaksanaan teknis pembangunan, pengelolaan, pembinaan umum, pemberian bimbingan serta perijinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan;

e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis di bidang operasional peralatan dan pengujian (quality control)

f. membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya;

g. menetapkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Pejabat dan Staf yang dibawahinya;

(18)

18

h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Paragraf 18 Seksi Peralatan

Pasal 21

(1) Seksi Peralatan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Peralatan dan Pengujian dalam melaksanakan tugas di bidang Peralatan; yang pelaksanaan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perlatan dan Pengujian; (2) Sesuai dengan tugas pokok sebagaimana di maksud

dengan ayat (1), rincian tugas Seksi Peralatan adalah: a. menyusun bahan Renstra, RKA, dan DPA Dinas PUPR

sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. melaksanakan DPA Dinas PUPR sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan operasional peralatan; d. menghimpun, mengolah, mendokumentasikan data

informasi perkembangan setiap jenis peralatan;

e. mengatur, menerima dan mengawasi operasional peralatan di lapangan.

f. memenuhitarget penerimaan PAD dari sector peralatan.

g. membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas;

h. menetapkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Staf yang dibawahinya;

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 19

Seksi Pengendalian dan Pengujian Pasal 22

(1) Seksi Pengendalian dan Pengujian mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Peralatan dan Pengujiandalam melaksanakan tugas di bidang pengujian; yang pelaksanaan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Peralatan dan Pengujian;

(2) Sesuai dengan tugas pokok sebagaimana di maksud dengan ayat (1), rincian tugas Kepala Seksi Pengendalian dan Pengujian adalah :

a. menyusun bahan Renstra, RKA, dan DPA Dinas PUPR sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. melaksanakan DPA Dinas PUPR sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. mengumpulkan bahan pedoman petunjuk teknis kebijaksanaan dan pembinaan di bidang pengujian; d. membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

tugas;

e. melaksanakan pengujian dengan membuat job mix design sebelum pekerjaan jalan dan jembatan dimulai sesuai dokumen kontrak.

(19)

19

f. melaksanakan pengujian (quality control) sesuai dokumen kontrak selama pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan.

g. memberikan rekomendasi kepada pimpinan sebagai tindak lanjut hasil pengujian (quality control);

h. menetapkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Staf yang dibawahinya;

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peralatan dan Pengujian.

Paragraf 20

Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 23

(1) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang memiliki kelompok jabatan fungsional tertentu dan jabatan fungsional lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

(3) Kelompok jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk;

(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;

(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(6) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dipimpin oleh Ketua Kelompok Jabatan Fungsional yang dipilih dari pejabat fungsional dan diajukan pengangkatannya kepada Kepala Dinas.

(8) Ketentuan lebihlanjut mengenai Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang diatur dengan Peraturan Bupati.

Paragraf 21

Unit Pelayanan Teknis Dinas Pasal 24

(1) Satuan UPTDmerupakan UPTDPUPR dipimpin oleh seorang Kepala UPTD dengan sebutan Kepala UPTD yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja UPTD PUPR diatur dengan Peraturan Bupati.

(20)

20

BAB III TATA KERJA

Pasal 25

Dinas PUPR sebagai Perangkat Daerah wajib melaksanakan prinsip koordinasi, sinkronisasi, integrasi, simplikasi, transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya serta hubungan dinas antar SKPD.

Pasal 26

Kepala Dinas PUPR sebagai pimpinan SKPD wajib mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif, efisien, objektif dan produktif dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas PUPR sebagai bagian dari visi dan misi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir.

Pasal 27

Setiap pejabat struktural Dinas PUPR wajib mendayagunakan, membina, mengembangkan, mengordinasikan, membimbing, dan/atau memfasilitasi setiap bawahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing.

Pasal 28

Setiap pejabat struktural dan fungsional Dinas PUPR wajib menjalankan prinsip koordinasi, sinkronisasi, integrasi, simplikasi, transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam hubungan internal dan eksternal.

Pasal 29

Setiap pejabat struktural dan fungsional Dinas PUPR yang memangku jabatan managerial wajib mengambil tindakan sedini mungkin apabila ditemukan atau ada indikasi penyimpangan dalam lingkup tugas, fungsi dan kewenangan serta tanggung jawab masing-masing.

BAB IV KEPEGAWAIAN

Pasal 30

Pegawai Negeri Sipil yang mengemban tugas di Dinas PUPR merupakan Aparatur Sipil Negara Pemerintah Daerah.

Pasal 31

Setiap Pegawai Negeri Sipil yang mengemban tugas di Dinas PUPR dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip efektif, efisien, objektif dan produktif.

(21)

21

Pasal 32

Setiap Pegawai Negeri Sipil yang mengemban tugas di Dinas PUPR dalam melaksanakan tugas wajib menggunakan prasarana dan sarana kerja secara tepat guna, tertib, teratur, bersih dan rapi.

BAB V KEUANGAN

Pasal 33

Pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas PUPR dibebankan pada APBD atau APBN atau sumber lainnya yang sah.

Pasal 34

Setiap penerimaan keuangan yang bersumber dari pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas PUPR merupakan penerimaan Daerah dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 35

Dinas PUPR dalam pelaksanaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan baik yang bersumber dari APBD, APBN atau sumber lainnya yang sah wajib menerapkan prinsip efektif, efisien, ekonomis, kehati-hatian, ketelitian, tertib, kepastian dan taat azas.

BAB VI ASET Pasal 36

(1) Prasarana dan sarana yang dipergunakan oleh Dinas PUPR merupakan aset daerah dengan status kekayaan daerah yang tidak dipisahkan.

(2) Dinas PUPR wajib melaksanakan pengelolaan, pencatatan, pembukuan, pelaporan dan pertanggungjawaban prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan prinsip standar akuntansi pemerintah.

Pasal 37

Setiap penerimaan prasarana dan sarana baik berupa benda tidak bergerak maupun benda bergerak dari pemerintah pusat, swasta atau pihak lainnya melalui hibah atau bantuan merupakan penerimaan penambahan kekayaan daerah sehingga harus disampaikan dan dilaporkan kepada Bupati melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah sekaligus sebagai Bendahara Umum Daerah untuk dicatat dan dibukukan sebagai barang milik daerah.

(22)

22

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 38

Pada saat peraturan bupati ini berlaku, Pasal 81 sampai dengan Pasal 93 Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Jabatan Pada Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Toba Samosir (Berita Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun 2008 Nomor 239) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 39

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Toba Samosir.

Ditetapkan di Balige

Padatanggal, 21 Nopember 2016 BUPATI TOBA SAMOSIR

Cap/dto DARWIN SIAGIAN

Diundangkan di Balige

pada tanggal, 21 Nopember 2016 SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN TOBA SAMOSIR Cap/dto

AUDI MURPHY O. SITORUS

BERITA DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2016 NOMOR. 67

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM SETDAKAB TOBA SAMOSIR

JHONNY SINAGA, SH,MH PEMBINA

(23)

23 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR

NOMOR : 67 TAHUN 2016 TANGGAL : 21 Nopember 2016

TENTANG : KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN TOBA SAMOSIR

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BUPATI TOBA SAMOSIR, Cap/dto

DARWIN SIAGIAN

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUBBAGIAN PROGRAM DAN KEUANGAN

BIDANG BINA MARGA BIDANG SUMBERD DAYA AIR BIDANG TATA RUANG

SEKSI JALAN

SEKSI JEMBATAN

SEKSI PERTAMANAN

SEKSI OPERASI DAN PEMERLIHARAAN SDA SEKSI PERENCANAAN DAN KETERPADUAN INFRASTRUKTUR WILAYAH SEKSI PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN RUANG UPTD

BIDANG PERTAMANAN DAN PENERANGAN JALAN UMUM SEKSI PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA AIR

SEKSI PENERANGAN JALAN UMUM KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PERALATAN DAN PENGUJIAN SEKSI PERALATAN SEKSI PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN

Referensi

Dokumen terkait

Faktor yang berpengaruh positif terhadap pendapatan rumah tangga contoh, terutama pendapatan yang bersumber dari pertanian adalah kesempatan kerja pertanian di

dikoreksi oleh petugas lain Lakukan persiapan transfusi sesuai SPO Pelatihan bagi perawat tentang Pemberian Transfusi  Lama waktu pemberian produk darah sesuai

Software Macromedia Flash adalah software pendukung dalam pembuatan media pembelajaran interaktif, karena Macromedia Flash diciptakan untuk pembuatan web design dan animasi,

Tugas Rutin: Mahasiswa mengidentifikasi jenis teknologi yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu bisnis (tugas no 2) dan menyusun lay out usaha yang direncanakan √

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : 1) bagaimana aspek teknis budidaya Kemiri; 2) berapa pendapatan dan keuntungan petani; 3) bagaimana rantai pemasaran

Syafi’ie, (2011:1) mengemukakan bahwa untuk mencapai maksud tersebut, penyair menggunakan sarana-sarana. Sarana-sarana tersebutlah yang disebut metode puisi. Metode

User dapat menggeser daftar rute pengiriman dengan melakukan swipe kebawah untuk melihat detail lokasi pengiriman pada nomor urut yang belum tampil pada halaman rute pengiriman

Dari hasil distribusi frekuensi kesejahteraan spiritual pasien pasca stroke di Ruang Poli Saraf RSUD Ulin Banjarmasin dapat disimpulkan bahwa kebutuhan spiritual pasien