Aritmatika Interval
Kata Pengantar
Dalam praktik rekayasa dijumpai operasi matematika yang melibatkan bilangan-bilangan dalam interval.
Dalam keadaan demikian kita dihadapkan pada operasi-operasi interval.
Cakupan Bahasan
Pengertian-Pengertian Interval
Operasi-Operasi Aritmatika Interval Sifat-Sifat Aritmatika Interval
Bilangan nyata yang biasa kita kita operasikan adalah bernilai tunggal, baik bilangan bulat maupun pecahan
Dalam analisis interval, bilangan yang kita operasikan memiliki nilai yang berada dalam suatu interval tertutup *)
*) Lihat pula “Fungsi dan Grafik”
Dengan demikian bilangan yang kita hadapi sesungguhnya merupakan kumpulan bilangan
Contoh:
Bilangan dalam interval 90 dan 110 adalah kumpulan bilangan yang bernilai antara 90 dan 110 termasuk 90 dan 110 itu sendiri
Suatu kumpulan dinyatakan dengan tanda kurung { }. Secara umum, suatu kumpulan kita nyatakan sebagai
)}
(
:
{
x
p
x
S
=
menunjukkan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menentukan apakah x benarmerupakan elemen dari S atau tidak
menunjukkan kumpulan yang kita tinjau
menunjukkan sembarang elemen
Contoh
}
110
90
,
:
{
∈
≤
≤
=
x
x
R
x
S
R adalah kumpulan dari
semua bilangan nyata
110
90
,
)
(
x
=
x
∈
R
≥
x
≤
p
Secara umum, kumpulan bilangan nyata X dalam interval antara
a dan b dengan a < b dan a maupun b terletak antara −∞ dan + ∞ kita tuliskan
}
,
,
,
,
:
{
∈
≤
≤
∈
−
∞
<
<
<
+∞
=
x
x
R
a
x
b
a
b
R
a
b
X
Penulisan ini tentu agak merepotkan dalam melakukan operasi-operasi interval
Kita memerlukan cara penulisan yang lebih sederhana agar mudah melakukan operasi interval.
Dalam operasi interval, sesungguhnya kita akan berhubungan
hanya dengan batas-batas interval.
Oleh karena itu kita akan menggunakan cara penulisan bilangan interval yang lebih sederhana, dengan hanya menyatakan
]
,
[
x
x
X
=
Dalam penjelasan selanjutnya kita akan menggambarkan interval pada garis sumbu nyata sebagai berikut
kita gunakan tanda kurung [ ] untuk mengakomodasi batas-batas interval. Suatu interval X yang memiliki batas bawah (nilai minimum)
x
danbatas atas (nilai maksimum)
x
kita tuliskan0
(
x )
interval X
batas bawah batas atas
Degenerasi
Suatu interval mengalami degenerasi jika
dan disebut degenerate interval; interval yang tidak mengalami degenerasi disebut nondegenerate.
Dengan pengertian ini maka suatu bilangan nyata bernilai tunggal dapat dikatakan merupakan keadaan khusus dari suatu interval. Atau sebaliknya suatu interval merupakan pernyataan umum (generalisasi)
suatu bilangan nyata.
x
x
=
Lebar Interval
Lebar suatu interval X adalah bilangan nyata
x
x
X
w
(
)
=
−
]
15
,
6
[
=
X
w
(
X
)
=
15
−
6
=
9
Contoh: ( 0 ) x w(X) xTitik Tengah
Titik tengah atau mid point suatu interval X adalah
2
/
)
(
)
(
X
x
x
m
=
+
Contoh:}
10
,
4
{
=
X
→ titik tengahm
(
X
)
=
(
4
+
10
)
/
2
=
7
RadiusSetengah dari lebar interval disebut sebagai radius interval
Contoh:
}
10
,
4
{
=
X
→ radius interval X adalah w(X)/2 = (10−4)/2 = 3.
2
/
)
( X
Kesamaan
Dua interval dikatakan sama jika dan hanya jika mempunyai batas-batas yang sama.
Kesamaan
Dua interval dikatakan sama jika dan hanya jika mempunyai batas-batas yang sama.
]
,
[
x
x
X
=
Y
=
[
y
,
y
]
Jika danY
X
=
x
=
y
dan
x
=
y
maka jika dan hanya jika
Urutan
Interval X dikatakan lebih kecil dari Y jika dan hanya jika batas maksimum X lebih kecil dari batas minimum Y,
x
<
y
Contoh
X = {6, 10} dan Y = {13, 18}
→ X < Y. 0 ( x ) ( ) X x y Y yDalam contoh ini juga
w(X) < w(Y)
Nilai Absolut
Nilai absolut suatu interval X didefinisikan sebagai maksimum dari absolut batas-batasnya
}
,
max{
x
x
X
=
ContohX = {
−
8, 4}
8
}
4
,
8
max{
−
=
=
X
Jarak
Jarak antara dua interval didefinisikan sebagai maksimum dari selisih batas-batas keduanya
|}
|
,
|
max{|
)
,
(
X
Y
=
x
−
y
x
−
y
ρ
ContohX = {2,6}, Y = {8,18}
12
|}
18
6
|
|,
8
2
max{|
)
,
(
=
−
−
=
ρ
X
Y
0 ( ) x ( ) X Y x y− y − x x y y Di sini|
|
|
|
x
−
y
>
x
−
y
Simetri
Suatu interval X disebut simetris jika
−
x
=
x
Contoh:X = {
−
5, 5}
0 ( x ) X xInterval simetris mengandung elemen bernilai 0. Tetapi tidak berarti mempunyai lebar 0.
Irisan
Karena interval dapat dipandang sebagai kumpulan maka kita mengenal irisan interval.
Irisan antara interval
X
dan intervalY
adalah}]
,
min{
},
,
[max{
x
y
x
y
Y
X
∩
=
Contoh:X = {2, 9}
danY = {6, 18}
X
∩
Y
=
[
6
,
9]
0 ( x ( ) ) X Y y x y Y X ∩Irisan dua interval juga merupakan sebuah interval Irisan X dan Y kosong atau = Ø jika X < Y atau Y < X.
Gabungan
Gabungan antara interval X dan Y adalah
}]
maks{
},
,
[min{
x
y
x
,
y
Y
X
∪
=
Contoh:X = [2, 9], Y = [6, 18]
X ∪Y =[2 ,18] 0 ( x ( ) ) X Y y x y Y X ∪Jika irisan dari
X
danY
tidak kosong maka gabungan keduanya juga merupakan sebuah interval.Akan tetapi jika irisan antara keduanya kosong maka gabungan dua interval itu tidak merupakan sebuah interval karena sesungguhnya
Inklusi
Interval X berada di dalam interval Y jika dan hanya jika
)
(
)
(
dan
w
X
w
Y
Y
X
≤
≤
atauY
X
⊆
jika dan hanya jikay
≤
x
dan
x
≤
y
Contoh: a).
X = {5, 12} dan Y = {4, 16}
→X
⊆
Y
0 ( x ) ( ) X Y x y y b).
X ={
−
5, 2} dan Y = {
−
7, 7}
0 ( x ) ( ) X Y y x yKita dapat membedakan interval dalam tiga katagori, yaitu: Interval yang seluruh elemennya bernilai positif, yang kita sebut
interval positif.
Interval yang seluruh elemennya bernilai negatif, yang kita sebut interval negatif.
Interval yang mengandung elemen bernilai negatif maupun positif termasuk nol.
Degenerasi interval positif membentuk bilangan positif, degenerasi interval negatif membentuk bilangan negatif,
sedangkan degenerasi interval yang mengandung nol bisa membentuk bilangan negatif, atau positif, atau nol.
Penjumlahan
dan
Penjumlahan
Misalkan X dan Y adalah dua interval. Jumlah dari X dan Y didefinisikan sebagai
}
,
:
{
x
y
x
X
y
Y
Y
X
+
=
+
∈
∈
Elemen dari jumlah interval adalah jumlah elemen masing-masing interval
Oleh karena itu maka batas bawah dari hasil penjumlahan adalah jumlah dari batas bawah, dan batas atas dari hasil penjumlahan
adalah jumlah dari batas atas
Dengan demikian maka penjumlahan dua interval hanya melibatkan batas-batas interval saja.
]
,
[
x
y
x
y
Y
X
+
=
+
+
0 ( x ) ( ) X Y ( ) X+Y x y y y x+ x + y
]
,
[
x
y
x
y
Y
X
+
=
+
+
Jumlah interval juga merupakan interval.
]
,
[
y
y
Y
=
Jika dan , maka
X
=
[
x
,
x
]
tidak merupakan sebuah interval karena
X < Y
.X
danY
adalah dua interval yang terpisah.Y
X
∪
Penjumlahan berbeda denganpenggabungan. Penggabungan dua interval tidak selalu menghasilkan suatu interval.
Contoh:
X = {2, 6} dan Y = {9, 14}
→
X + Y = [2+9, 6+14]=[11, 20]
Penjumlahan dua interval selalu dapat dilakukan.
Jika kedua interval yang dijumlahkan itu degenerate maka kita mendapatkan penjumlahan yang biasa kita lakukan dengan bilangan
biasa.
Perbedaan penjumlahan dan gabungan Contoh:
X = [2, 4], Y = [3, 6]
X ∪Y =[2 ,6] 10] , 5 [ = +Y X 0 ( x ( ) ) X Y y x y Y X ∪ ( z z) Y X +Negatif Suatu Interval. Negatif dari suatu interval didefinisikan sebagai
}
,
{
x
x
X
X
=
−
∈
−
yang dapat kita tuliskan
]
,
[
]
,
[
x
x
x
x
X
=
−
=
−
−
−
0 ( x ) X )−
x (−
X x − xBatas atas
−
X
adalah−
x
Batas bawah−
X
adalahx
Contoh: a).
X = [2, 6]
→ −
X = [
−
6,
−
2]
0 ( x ) X )−
x (−
X x − x b).X = [
−
2, 6]
→ −
X = [
−
6, 2]
0 ( x ) X )−
x (−
X x − xPengurangan
Dengan pengertian negatif interval tersebut di atas maka
pengurangan interval X oleh interval Y menjadi penjumlahan interval X dengan negatif interval Y
]
,
[
]
,
[
]
,
[
x
x
y
y
x
y
x
y
Y
X
−
=
−
=
−
−
Contoh:X = [2, 6] dan Y = [7, 12]
→
X
−
Y = [2, 6]
−
[7, 12] = [2
−
12, 6
−
7] = [
−
10,
−
1]
0 ( x ) ( ) X Y ( ) X−
Y ( ) y − −y x y y y x− x − yDalam contoh ini
X < Y
dan hasil penguranganPerkalian
dan
Perkalian Interval
Perkalian dua interval X dan Y didefinisikan sebagai
}
,
:
{
xy
x
X
y
Y
Y
X
⋅
=
∈
∈
yang dapat dituliskan
}
,
,
,
{
maks
},
,
,
,
[min{
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
Y
X
⋅
=
Dalam formulasi ini diperlukan empat kali perkalian batas masing-masing interval untuk menentukan batas bawah
maupaun batas atas dari interval hasil kali.
Namun pekerjaan akan sedikit sedikit menjadi ringan jika kita memperhatikan posisi elemen masing-masing interval pada
Pada interval X selalu dipenuhi relasi
x
≤
x
maka dengan memperhatikan posisi kita akan mengetahui posisi
x
x
0
≥
x
x
≥
0
jika maka0
≤
x
x
≥
0
atau
x
≤
0
jika makaDemikian juga pada interval Y
0
≥
y
y
≥
0
jika maka0
≤
y
y
≥
0
atau
y
≤
0
jika makaKarena ada tiga katagori interval, maka ada sembilan kemungkinan perkalian interval, yaitu:
interval positif kali interval positif
interval mengandung nol kali interval positif dan sebaliknya interval negatif kali interval positif dan sebaliknya
interval negatif kali interval mengandung nol dan sebaliknya interval negatif kali interval negatif
Sembilan situasi yang mungkin terjadi adalah: ] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y x = ⋅ = ≥ ≥ x y y 0 ( ) x ( )
X
Y
1). ] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y x = ⋅ = ≥ ≤ 3). x 0 y y ( ) x ( )X
Y
] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y x x = ⋅ = ≥ < < 2). x y y 0 ( ) x ( )X
Y
] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y y x = ⋅ = < < ≤ 4). x y 0 y ( ) x ( )X
Y
6). ] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y x = ⋅ = ≤ ≥ y y 0 x x ( ) ( )
Y
X
] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y y x = ⋅ = < < ≥ 7). y y 0 x x ( ) ( )Y
X
] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y x x = ⋅ = ≤ < < y y x 0 x ( ) ( ) Y X 8). }] , maks{ }, , min{ [ 0 dan 0 y x y x y x y x Y X Z y y x x = ⋅ = < < < < 9). y x 0 y x ( ( ) ) Y X 5). ] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y x = ⋅ = ≤ ≤ x y y 0 ( ) x ( ) X YContoh dan Penjelasan
]
6
,
4
[
]
3
,
1
[
=
=
Y
X
]
18
,
4
[
=
⋅
Y
X
Perkalian dua interval positif akan menghasilkan interval positif. Batas atas interval hasilkali adalah hasilkali kedua batas atas sedang batas bawahnya adalah hasil kali kedua batas bawah. Jika kedua interval degenerate, maka kita mempunyai perkalian bilangan biasa: perkalian dua bilangan positif yang memberikan hasil
bilangan positif. ] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y x = ⋅ = ≥ ≥ x y y 0 ( ) x ( )
X
Y
1).}
,
,
,
{
maks
},
,
,
,
[min{
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
Y
X
⋅
=
Formula umum: Nilai terkecil yang bisa dicapaiNilai terbesar yang bisa dicapai
]
8
,
4
[
]
2
,
1
[
−
+
=
=
Y
X
]
16
,
8
[
−
+
=
⋅
Y
X
] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y x x = ⋅ = ≥ < < 2). x y y 0 ( ) x ( )X
Y
Salah satu interval mengandung nol dan memiliki batas bawah negatif. Oleh karena itu batas bawah interval hasilkali adalah batas
bawah interval yang mengandung nol dan batas atas interval yang lain (yang positif).
Batas atas interval hasilkali adalah hasil kali dari kedua batas atas karena kedua batas atas tersebut positif.
Contoh dan Penjelasan
}
,
,
,
{
maks
},
,
,
,
[min{
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
Y
X
⋅
=
Formula umum: Nilai terkecil yang bisa dicapaiNilai terbesar yang bisa dicapai
]
4
,
1
[
]
1
,
3
[
−
−
=
=
Y
X
]
1
,
12
[
−
−
=
⋅
Y
X
Karena salah satu interval adalah interval negatif dan yang lain interval positif, maka batas bawah interval hasilkali adalah hasilkali
batas bawah interval negatif dan batas atas interval positif. Batas atasnya adalah kasilkali batas atas interval negatif dan batas
bawah interval positif
] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y x = ⋅ = ≥ ≤ 3). x 0 y y ( ) x ( )
X
Y
Contoh dan Penjelasan
}
,
,
,
{
maks
},
,
,
,
[min{
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
Y
X
⋅
=
Formula umum: Nilai terkecil yang bisa dicapaiNilai terbesar yang bisa dicapai
]
3
,
1
[
]
2
,
4
[
−
−
=
−
=
Y
X
]
4
,
12
[
−
+
=
⋅
Y
X
] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y y x = ⋅ = < < ≤ 4). x y 0 y ( ) x ( )X
Y
Salah satu interval adalah interval negatif sedangkan interval yang lain mengandung nol. Batas bawah interval hasilkali adalah hasil kali batas
bawah interval negatif dan batas atas (positif) interval yang mengandung nol.
Batas atasnya adalah hasilkali batas bawah interval negatif dan batas bawah (yang bernilai negatif) dari interval yang mengandung nol. Contoh dan Penjelasan
}
,
,
,
{
maks
},
,
,
,
[min{
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
Y
X
⋅
=
Formula umum: Nilai terkecil yang bisa dicapaiNilai terbesar yang bisa dicapai
]
1
,
4
[
]
5
,
7
[
−
−
=
−
−
=
Y
X
]
8
2
,
5
[
=
⋅
Y
X
Kedua interval adalah interval negatif. Batas bawah interval hasilkali adalah hasilkali kedua batas atas.
Batas bawah interval hasilkali adalah hasilkali kedua batas bawah. 5). ] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y x = ⋅ = ≤ ≤ x y y 0 ( ) x ( ) X Y
Contoh dan Penjelasan
}
,
,
,
{
maks
},
,
,
,
[min{
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
Y
X
⋅
=
Formula umum: Nilai terkecilyang bisa dicapai Nilai terbesar yang bisa dicapai
]
1
,
3
[
]
4
,
1
[
=
−
−
=
Y
X
]
1
,
12
[
−
−
=
⋅
Y
X
6). ] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y x = ⋅ = ≤ ≥ y y 0 x x ( ) ( )Y
X
Karena salah satu interval adalah interval negatif dan yang lain interval positif, maka batas bawah interval hasilkali adalah hasilkali batas
bawah interval negatif dan batas atas interval positif.
Batas atasnya adalah kasilkali batas atas interval negatif dan batas bawah interval positif
Contoh dan Penjelasan
}
,
,
,
{
maks
},
,
,
,
[min{
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
Y
X
⋅
=
Formula umum: Nilai terkecil yang bisa dicapaiNilai terbesar yang bisa dicapai
]
1
,
3
[
]
5
,
2
[
=
−
=
Y
X
]
5
,
15
[
−
=
⋅
Y
X
] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y y x = ⋅ = < < ≥ 7). y y 0 x x ( ) ( )Y
X
Salah satu interval mengandung nol dan memiliki batas bawah negatif. Oleh karena itu batas bawah interval hasilkali adalah batas
bawah interval yang mengandung nol dan batas atas interval yang lain (yang positif).
Batas atas interval hasilkali adalah hasil kali dari kedua batas atas karena kedua batas atas tersebut positif.
Contoh dan Penjelasan
}
,
,
,
{
maks
},
,
,
,
[min{
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
Y
X
⋅
=
Formula umum: Nilai terkecil yang bisa dicapaiNilai terbesar yang bisa dicapai
] , [ 0 dan 0 y x y x Y X Z y x x = ⋅ = ≤ < < y y x 0 x ( ) ( ) Y X 8).
]
2
,
5
[
]
3
,
1
[
−
=
−
−
=
Y
X
]
5
,
15
[
−
=
⋅
Y
X
Salah satu interval adalah interval negatif sedangkan interval yang lain mengandung nol. Batas bawah interval hasilkali adalah hasil kali batas
bawah interval negatif dan batas atas (positif) interval yang mengandung nol.
Batas atasnya adalah hasilkali batas bawah interval negatif dan batas bawah (yang bernilai negatif) dari interval yang mengandung nol.
}
,
,
,
{
maks
},
,
,
,
[min{
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
x
y
Y
X
⋅
=
Formula umum: Nilai terkecil yang bisa dicapaiNilai terbesar yang bisa dicapai
]
1
,
4
[
]
5
,
2
[
−
=
−
=
Y
X
]
8
,
20
[
8}]
,
5
{
maks
},
20
,
2
[min{
−
−
=
−
=
⋅
Y
X
}] , maks{ }, , min{ [ 0 dan 0 y x y x y x y x Y X Z y y x x = ⋅ = < < < < 9). y x 0 y x ( ( ) ) Y XKedua interval mengandung nol. Pada formulasi umum
} , , , { maks }, , , , [min{xy xy xy xy xy xy xy xy Y X⋅ =
Akan bernilai negatif sehingga tak mungkin menjadi
batas maksimum
Akan bernilai positif sehingga tak mungkin menjadi
batas minimum Contoh dan Penjelasan
Kebalikan Interval
Apabila X adalah satu interval yang tidak mengandung 0, kebalikan dari X didefinisikan sebagai
}
:
/
1
{
1
X
x
x
X
=
∈
Dengan memperhatikan batas atas dan batas bawahnya, maka
]
/
1
,
/
1
[
1
x
x
X
=
Contoh:X = [2, 10]
→
1/X = [0.1, 0.5]
Jika ditinjau keadaan umum dimana interval X mengandung 0, kebalikan dari X akan terdiri dari dua interval terpisah satu sama lain.
Pembagian Interval
Pembagian interval X oleh interval Y adalah perkalian antara X dengan kebalikan Y.
]
/
1
,
/
1
[
]
,
[
1
x
x
x
x
Y
X
Y
X
⋅
=
⋅
=
Contoh:X = [4, 10], Y = [2, 10]
→
X/Y = [4, 10] [0.1, 0.5] = [0.4, 5]
Sifat-Sifat
Jika interval-interval mengalami degenerasi, maka operasi-operasi aritmatika interval berubah menjadi aritmatika bilangan
biasa yang sudah kita kenal.
Kita boleh mengharap bahwa sifat-sifat aritmatika bilangan biasa yang kita kenal, muncul juga dalam aritmatika
interval. Ternyata memang demikian.
Akan tetapi muncul juga perbedaan-perbedaan yang sangat menyolok.
}
,
:
{
x
y
x
X
y
Y
Y
X
+
=
+
∈
∈
}
,
:
{
xy
x
X
y
Y
Y
X
⋅
=
∈
∈
Operasi penjumlahan dan perkalian interval telah didefinisikan sebagai
Penjumlahan bersifat asosiatif dan perkalian bersifat komutatif.
X
Y
Y
X
Z
Y
X
Z
Y
X
+
(
+
)
=
(
+
)
+
;
+
=
+
YX
XY
Z
XY
YZ
X
(
)
=
(
)
;
=
Nol dan Satu adalah interval yang mengalami degenerasi: [0, 0] dan [1, 1]
yang dituliskan sebagai 0 dan 1 Jadi X + 0 = 0 + X dan 1·X = X·1
Perbedaan menyolok dengan aritmatika biasa adalah bahwa dalam aritmatika interval: X
−
X≠
0 dan X / X≠
1 jika w(X) > 0]
1
,
1
)[
(
]
,
[
−
−
=
−
=
−
X
x
x
x
x
w
X
X
0
jika
]
/
,
/
[
/
0
jika
]
/
,
/
[
/
<
=
>
=
X
x
x
x
x
X
X
X
x
x
x
x
X
X
Sifat distributif dalam aritmatika interval adalah:
X (Y + Z) = XY + XZ
Sifat distributif ini tetap berlaku dalam kasus-kasus khusus berikut: 1) Jika Y dan Z adalah interval simetris;
2) Jika YZ > 0
Namun sifat distributif tidak senantiasa berlaku: [0, 1] (1-1) = 0
tetapi