• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

1. Arah Kebijakan dan Strategi Polda Jatim.

a. Arah kebijakan Polda Jatim dalam rangka pencapaian sasaran strategis “ Terpenuhinya Alpalkam/Almatsus dan Kapor Polri guna mendukung penguatan Tupoksi Polri di Polda Jatim”, yaitu:

1) membangun dan mengembangkan sarana prasarana yang berbasis teknologi dan informasi dalam rangka sebaran pelayanan Kamtibmas dan penegakan hukum;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pembangunan sarana prasarana berbasis teknologi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kepolisian. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah:

a) mengajukan kebutuhan minimal alat materiil khusus (Almatsus) Polri;

b) menyusun dan melaksanakan standardisasi perlengkapan Polri Polda Jatim yang disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah dan diselaraskan dengan tantangan tugas;

c) menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului studi kelayakan;

d) menyelenggarakan penyajian informasi kriminal nasional di Polda dan Polres;

e) membangun dan mengembangkan sarana prasarana dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Polda Jatim.

(2)

2) membangun dan renovasi bangunan Labfor Cabang Surabaya;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pembangunan renovasi bangunan Labfor Cabang Surabaya yang diperlukan. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) mengajukan anggaran pembangunan dan renovasi Labfor Cabang Surabaya serta peralatan forensik secara bertahap;

b) melakukan kajian dalam rangka memenuhi persyaratan untuk dibangun dan renovasi Labfor Cabang Surabaya.

3) membangun dan merenovasi bangunan Polda, Polres, Polsek dan Satpas serta Samsat jajaran Polda Jatim.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pembangunan renovasi bangunan Polda, Polres, Polsek dan Satpas serta Samsat jajaran Polda Jatim. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) mengajukan anggaran pembangunan dan renovasi bangunan Polda, Polres, Polsek dan Satpas serta Samsat jajaran Polda Jatim serta peralatan secara bertahap;

b) melakukan kajian;

c) melaksanakan studi kelayakan.

b. Arah kebijakan Polda Jatim dalam rangka pencapaian sasaran strategis “Terbangunnya Postur Polri yang profesional, bermoral, modern dan unggul melalui perubahan mind set dan culture set di Polda Jatim”, yaitu:

1) rekrutment personel Polri dan PNS dengan mempertimbangkan kebijakan minimal zerogrowth;

(3)

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah proporsi alokasi antar jenis belanja dapat semakin berimbang. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan kampanye rekrutmen secara proaktif ke masyarakat untuk memperoleh calon Polisi yang berkualitas; b) menyelenggarakan rekrutmen anggota Polri dengan prinsip bersih,

transparan, akuntabel dan humanis (BETAH) untuk mencapai minimum zero growth dengan mempertahankan jumlah personel yang ada ditambah kebutuhan pengembangan organisasi serta mempertimbangkan program Pengarusutamaan Gender (PUG); c) melaksanakan rasionalisasi dan realokasi personel Polri tingkat

Polda ke Polres dan Polsek untuk tugas pelayanan;

d) mengusulkan pengangkatan PNS bagi PHL yang sudah masuk database selama 5 (lima) Tahun sejumlah 363 orang;

e) menyusun data base postur Polri sesuai kondisi saat ini dan kedepan, yang akan digunakan sebagai acuan atau landasan kebijakan minimal zero growth Polri.

2) percepatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM serta modernisasi teknologi kepolisian sebagai bagian dari penerapan reformasi Polri;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya kapasitas dan kapabilitas SDM serta modernisasi teknologi Kepolisian. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan dan melanjutkan kerjasama dengan bank pemerintah berkaitan dengan aplikasi e-KTA;

(4)

b) melakukan penataan dalam pembinaan personel Polri melalui teknologi informasi, khususnya dalam hal rekrutmen, seleksi pendidikan dan mutasi;

c) menyelenggarakan uji kompetensi jabatan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT);

d) membangun assessment center dan aplikasinya sampai dengan tingkat Polres dalam rangka pembinaan karier.

3) meningkatkan profesionalisme anggota Polri melalui pendidikan dan pelatihan;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya profesionalisme anggota Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan pelatihan bagi anggota Polri yang akan mengikuti seleksi Dikbang meliputi pelatihan psikologi, kesehatan, jasmani dan rohani;

b) melaksanakan pelatihan bagi anggota Polri yang akan mengikuti seleksi Dikbang meliputi pelatihan psikologi, kesehatan, jasmani dan rohani;

c) melaksanakan dan menjabarkan kurikulum pendidikan Polri yang bersifat pelayanan, penguasaan teknologi dan hukum dilandasi kode etik yang terpuji serta sistem pendidikan Polri sesuai kebutuhan dan kemampuan Polri pada tahap upaya mencapai kesempurnaan (strive for excellence);

d) melaksanakan seleksi dan mengikutsertakan personel Polda Jatim yang berkompeten mengikuti pendidikan, pelatihan,

(5)

kursus di dalam dan luar negeri guna meningkatkan profesionalisme Polri;

e) menyelenggarakan pendidikan pembentukan (Diktuk) Brigadir dan Tamtama serta pendidikan pengembangan (Dikbang) SAG, program latihan fungsi, latihan prajabatan PNS Gol. II, mind set dan culture set, revolusi mental di SPN Polda JAtim;

f) mengusulkan personel Polda Jatim untuk mengikuti sekolah khusus penyidik berstandar internasional untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas penyidik guna mengantisipasi perkembangan global dan regional, khususnya mengantisipasi perkembangan MEA;

g) melaksanakan pelatihan Revolusi Mental, khususnya dalam rangka mengembangkan budaya anti korupsi internal Polri, diantaranya dengan menunjuk role model anti korupsi, memasukkan kurikulum anti korupsi di SPN dan mengusulkan sejumlah lulusan terbaik Akpol dengan beasiswa program S2 di negara yang bersih korupsi dalam rangka transfer budaya anti korupsi;

h) menyelenggarakan E-Learning pada program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) untuk STIK;

i) menyelenggarakan pelatihan peningkatan kemampuan Tenaga Pendidik (Gadik) dan Tenaga Kependidikan (Gadikan) dengan menerapkan standar kompetensi pendidik.

4) membangun SDM Polri yang profesional melalui metode sekolah sambil bekerja (off campus) di STIK-PTIK.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah peningkatan SDM anggota Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan

(6)

tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) mengusulkan secara bertahap kepada Brigadir yang berprestasi dan sejumlah lulusan terbaik dari SPN untuk mengikuti pendidikan S1 ilmu kepolisian di STIK-PTIK;

b) mengusulkan kepada lulusan STIK-PTIK terbaik untuk mengikuti pendidikan lanjutan di dalam maupun luar negeri.

5) melakukan sertifikasi terhadap kemampuan teknis profesi Kepolisian. Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah sertifikasi kemampuan teknis profesi Kepolisian. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan seleksi dan mengusulkan personel Polri yang akan mengikuti Sertifikasi Profesi;

b) membentuk assessor pada setiap fungsi teknis kepolisian;

6) mewujudkan tata kelola organisasi Polri yang bersih, transparan dan akuntabel untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri; Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya organisasi Polri yang bersih, transparan dan akuntabel. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan pengawasan internal dan eksternal serta penanaman nilai-nilai profesionalisme dan budaya anti korupsi di SPN Polda Jatim dalam rangka internal trust dan public trust guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM melalui

(7)

rekruitmen personel Polri yang bebas dari KKN, transparan dan akuntabel;

b) melaksanakan dan melanjutkan Reformasi Birokrasi Polri, melakukan evaluasi dan penilaian manajemen kinerja pada seluruh Satker;

c) membangun integritas anggota Polri dan budaya anti korupsi dalam rangka revolusi mental anggota Polri;

d) melaksanakan operasi bersih Kepolisian terhadap anggota Polri yang melaksanakan kegiatan operasi Kepolisian rutin, kewilayahan dan terpusat;

e) melaksanakan penegakkan hukum bagi anggota Polri dan PNS Polri yang diduga melanggar peraturan disiplin, kode etik profesi Polri dan pelanggaran tindak pidana.

7) melanjutkan pembangunan standar pelayanan prima pada tingkat Polsek, Polres dan Polda dengan melengkapi Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP);

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya standar pelayanan prima pada tingkat Polsek, Polres dan Polda. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) menyusun tipologi Polsek dan menginventarisir kebutuhan personel maupun perlengkapannya berdasarkan kondisi geografis wilayah dan tantangan tugas;

b) menyusun kebutuhan sarana prasarana yang dilaksanakan secara bottom up berdasarkan kondisi geografis wilayah dan tantangan tugas;

c) menyusun Blue Print sarana prasarana mulai dari tingkat Polda sampai dengan tingkat Polsek sesuai tipologi;

(8)

d) menyusun peraturan Kepolisian, SOP dan MoU tingkat Polda sampai dengan Satker kewilayahan;

e) menyusun Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP) yang disesuaikan dengan tantangan tugas Polri.

8) membangun hukum kepolisian di Polda dan Polres sebagai pusat informasi hukum Kepolisian bagi pelaksana tugas Polri di lapangan.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah penguatan instrument regulasi pendukung Tupoksi Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) memberikan bantuan hukum kepada anggota/PNS Polri, keluarga besar Polri, dan institusi Polri di tingkat peradilan umum dan PTUN;

b) mengkaji kerangka regulasi terhadap peraturan Kepolisian, MoU, SOP, dan HTCK yang berlaku di lingkungan Polda Jatim serta meningkatkan sinergi dengan Lembaga/instansi terkait;

c) melakukan sinkronisasi dan harmonisasi terhadap peraturan Kepolisian, MoU, SOP, dan HTCK yang berkaitan dengan Tupoksi Polri;

d) melaksanakan internalisasi sosialisasi/ penyuluhan hukum kepada anggota Polri/PNS Polri tentang peraturan perundang-undangan.

9) peningkatan kesejahteraan personel Polri dalam rangka meningkatkan profesionalisme;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya kesejahteraan personel Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah

(9)

kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) mengajukan dan mendistribusikan tunjangan kinerja yang proporsional berdasarkan kinerja;

b) memberikan jaminan kesehatan bagi pegawai Polri melalui kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan dan Dinas Kesehatan guna pelayanan kesehatan dalam rangka pemanfaatan Faskes Polri untuk pelayanan pesertanya;

c) mengusulkan penambahan fasilitas kesehatan rumah sakit Polri dengan target 9 rumah sakit;

d) mengusulkan pembangunan dan renovasi perumahan dinas bagi pegawai Polri;

e) melaksanakan Rikkes berkala bagi anggota Polri dan PNS Polri; f) melaksanakan Tes Kesamaptaan jasmani (TKJ) secara berkala; g) meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka

pembangunan dan renovasi perumahan dinas bagi pegawai Polri; h) memberikan keterampilan khusus kepada pegawai Polri yang

akan memasuki masa pensiun;

i) memberikan Santunan Kematian Catur Cakti (SKCC) bagi anggota Polri dan PNS Polri;

j) melaksanakan MoU dengan pihak swasta terkait penyedia perumahan Asabri.

10) menyelaraskan dan mengefektifkan secara optimal kegiatan pengawasan dan pemeriksaan oleh Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) guna mewujudkan aparat Polri

(10)

yang profesional dan akuntabel serta menerapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) secara maksimal guna mencegah terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah optimalisasi fungsi pengawasan internal Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

1) pembentukan Tim Internal Anti Korupsi dan melaksanakan pengukuran keberhasilan kinerja tata kelola sampai tingkat Polres jajaran Polda Jatim;

2) mengefektifkan pelaksanaan Wasrik rutin, Wasrik khusus, Wasops, Wasyek dan Wasrik dengan tujuan tertentu;

3) mengoptimalkan koordinasi dan kerjasama internal dan eksternal pengemban fungsi pengawasan;

4) mengikutsertakan pelatihan audit bagi pejabat Parik dan Auditor; 5) melaksanakan Reviu laporan Keuangan (Lapkeu) evaluasi AKIP,

Reviu LKIP, dan verifikasi.

c. Arah kebijakan Polda Jatim dalam rangka pencapaian sasaran strategis “ Tergelarnya kekuatan Polri sampai wilayah kepulauan berpenghuni di wilayah Polda Jatim serta sebagai poros maritim secara berkelanjutan “, yaitu :

- peningkatan kemampuan Satpolair dengan didukung penambahan kapal yang dapat menjangkau wilayah kepulauan yang berpenghuni/ berpenduduk dalam rangka mendukung poros maritim;

(11)

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya kemampuan Polair dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kepolisian. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan kemampuan Polri untuk mengamankan wilayah perairan pada poros maritim dengan memperkuat satuan Polair jajaran Polda Jatim;

b) mengusulkan penambahan kapal tipe B dan C secara bertahap sebagai upaya penguatan alat transportasi perairan Polri;

c) meningkatkan kualitas dan kuantitas personel Polair yang mengawaki kapal melalui pendidikan dan pelatihan;

d) mengajukan peningkatan dukungan ang garan khususnya anggaran operasional, biaya pemeliharaan dan perawatan kapal; e) meningkatkan keamanan perairan melalui penguatan Polsek

kepulauan.

d. Arah kebijakan Polda Jatim dalam rangka pencapaian sasaran strategis “ Terbangunnya teknologi Kepolisian dan sistem informasi secara berkelanjutan yang terintegrasi melalui penelitian dan kajian ilmiah dalam mendukung kinerja Polri yang optimal ”, yaitu :

1) penguatan koordinasi dan komunikasi dengan Perguruan tinggi/Lembaga penelitian dan pengembangan terkait kemampuan teknologi Kepolisian melalui rintisan perangkat inovasi teknologi Kepolisian yang mencakup semua bentuk Almatsus Polri menuju standar minimal pelayanan Polri;

(12)

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah penguatan koordinasi. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan kerja sama dengan Perguruan tinggi atau Lembaga penelitian/survei/kajian secara berkala tentang kinerja personel Polri untuk dapat mengukur kinerja personel dan tingkat kepuasan publik terhadap pelayanan Polri;

b) pembuatan prototype dan pengkajian kebijakan terhadap pengembangan SDM, sistem dan metode serta sarana prasarana Polri;

c) modernisasi teknologi kepolisian dilakukan melalui penelitian dan pengembangan seperti Laboratorium Forensik, Cyber Lab, Inafis, psikologi forensik, kedokteran forensik, sistem informasi kriminal nasional guna pengungkapan kejahatan melalui pembuktian ilmiah (Scientific Crime Investigation) serta pemenuhan Alut/Alsus perorangan dan kesatuan yang memenuhi standar minimal pelayanan Polri dalam rangka mendukung Tupoksi Polda Jatim; d) pembangunan Radio Over IP (ROIP) di 19 Polres, pemasangan/

instalasi repeater link di daerah yang blank spot di Polres jajaran Polda Jatim;

e) melaksanakan pemasangan GSM portable untuk Polsek yang belum terjangkau telepon umum/dinas dan perawatan jaringan local area network (LAN) dan wide area network (WAN) di 39 Polres;

f) perluasan dan penambahan band width untuk 39 Polres guna memperlancar video conference Polda dan Polres jajaran;

(13)

g) mengintegrasikan jaringan CCTV ruang tahanan 39 Polres secara terpusat di Polda Jatim serta memberikan pelayanan internet terhadap Satker Mapolda Jatim dan jajaran.

2) pengembangan Information Communication Technology (ICT) pada unit-unit pelayanan masyarakat, khususnya dalam rangka mengantisipasi kegiatan MEA 2016;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya Information. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) membangun sistem pengolahan surat menyurat secara elektronik dari tingkat Polda sampai ke Polres jajaran Polda Jatim;

b) melaksanakan kerjasama dan pengembangan secara teknis dengan Lembaga/instansi terkait melalui pemanfaatan database kependudukan dan database informasi kriminal guna meningkatkan sistem informasi kriminal terpadu dengan Crime Justice System (CJS) dan pelayanan SKCK secara online dalam mengantisipasi MEA 2016;

c) mengoptimalkan dan mengembangkan Regional Traffic Management Center (RTMC) dan Traffic Management Center (TMC) di satuan wilayah yang terkoneksi dengan National Traffic Management Center (NTMC) sebagai pusat Komando Kendali Komunikasi dan Informasi (K3I) dengan instansi terkait.

(14)

3) membangun sistem teknologi informasi dan komunikasi secara terpadu mulai dari Polda sampai dengan Polres;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terbangunnya sistem komunikasi terpadu mulai dari Polda sampai dengan Polres. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) pembangunan Pusat Informasi Keamanan di Jawa Timur sebagai database guna memetakan potensi gangguan keamanan dengan memaksimalkan kerjasama dengan instansi terkait;

b) penyusunan Renja berdasarkan skala prioritas dengan memaksimalkan sistem database dari Pusat Informasi Keamanan Jawa Timur;

c) menggelar jaringan komunikasi data dan suara sampai dengan tingkat Polsek untuk mendukung sistem pelaporan Kamtibmas; d) menggelar jaringan back-up untuk jaringan backbone Polri

sebagai penunjang sistem kepolisian apabila jaringan utama jatuh; e) mengembangkan sistim komunikasi perkantoran berbasis IT untuk mendukung koordinasi antara satuan kerja di Mabes Polri, Polda Jatim dan satuan kerja kewilayahan secara efektif dan efisien;

f) mengembangkan system komunikasi berbasis radio untuk mendukung operasi Kepolisian Polda Jatim dengan mempertimbangkan kondisi geografis, keamanan serta karakter penggunaan di setiap fungsi dan wilayah;

g) membangun video conference mobile guna percepatan informasi kepada pimpinan secara on line.

(15)

e. Arah kebijakan Polda Jatim dalam rangka pencapaian sasaran strategis “ Meningkatnya pelayanan prima dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan mengedepankan upaya preemtif dan preventif yang didukung dengan penegakan hukum yang tegas ”, yaitu :

1) optimalisasi pelayanan masyarakat yang prima melalui penggelaran personel dan peralatan Polri yang berbasis teknologi;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya pelayanan prima Polri berbasis teknologi. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan upaya sosialisasi Renstra sampai ke tingkat Polres dan Polsek sehingga terbangun pemahaman yang memadai tentang program guna meningkatkan pelayanan prima; b) meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pelaksanaan

quick wins dan quick response;

c) melaksanakan pengukuran keberhasilan terhadap program Reformasi Birokrasi Polri;

d) melaksanakan pengukuran keberhasilan terhadap program pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari tingkat Polda sampai Polres jajaran Polda Jatim;

e) memenuhi kebutuhan personel dan sarana prasarana pada titik-titik pelayanan Polri termasuk penempatan 1 (satu) Bhabinkamtibmas pada 1 (satu) desa;

(16)

f) membangun budaya pelayanan dan membuka ruang partisipasi publik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;

g) meningkatkan kemampuan kualitas komunikasi Polisi dengan masyarakat;

h) pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan keamanan dalam rangka pengamanan swakarsa.

2) penguatan bidang kehumasan melalui implementasi keterbukaan informasi publik guna mewujudkan kepercayaan masyarakat;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah implementasi keterbukaan informasi publik oleh Polda Jatim kepada masyarakat. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri dan soliditas kesatuan melalui penerangan Internal dan eksternal; b) membangun kemitraan melalui kerjasama dengan stakeholders

terkait maupun media massa (media elektronik, media cetak dan media online);

c) membangun dan mengembangkan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) melalui Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PID) yang berbasis teknologi guna mewujudkan layanan informasi publik yang profesional, transparan dan akuntabel;

d) mengintensifkan penggunaan media sosial untuk membangun citra Polri yang positif.

3) mengoptimalkan pengelolaan keamanan wilayah Jawa Timur terhadap segenap warga negara dan penciptaan rasa aman masyarakat;

(17)

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah optimalisasi pengelolaan keamanan di wilayah Jawa Timur. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan kemampuan penanganan konflik sosial (konflik horizontal) dengan mengutamakan pencegahan dan memberikan perlindungan terhadap kelompok minoritas dan kelompok rentan; b) meningkatkan kemampuan penanganan separatisme (konflik

vertikal) baik melalui pencegahan maupun penegakan hukum secara profesional;

c) membangun dan memberdayakan pengamanan swakarsa serta meningkatkan pelibatan public.

4) mempersiapkan seluruh satuan wilayah dalam rangka pengamanan Pemilukada sepanjang tahun, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/ Wakil Presiden tahun 2019.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pengamanan Pemilukada, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan kemampuan personel dan satuan dalam rangka menghadapi pengamanan Pemilukada;

b) menyusun alokasi anggaran, meningkatkan kemampuan personel dan satuan serta sarana prasarana dalam rangka menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden tahun 2019.

(18)

f. Arah kebijakan Polda Jatim dalam rangka pencapaian sasaran strategis “ meningkatnya peran intelijen dalam mendukung upaya mengelola keamanan dan ketertiban masyarakat “, yaitu :

- memperkuat kemampuan deteksi aksi intelijen (deteksi dini, peringatan dini dan cegah dini) yang didukung personel, anggaran dan teknologi intelijen yang memadai dalam rangka mengeliminir setiap potensi gangguan dan gejolak social;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah penguatan kemampuan fungsi intelijen Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melakukan pemetaan potensi kerawanan gangguan Kamtibmas; b) melakukan penggalangan terhadap toga, tomas, toda, mahasiswa,

serikat buruh dan LSM;

c) membentuk dan membina jaringan informasi dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat;

d) memberikan informasi dan saran tindak secara rahasia, cepat dan akurat guna mendukung tugas pokok Polri;

f) melaksanakan Lidik, pengamanan dan deradikalisasi kelompok anti Pancasila (ISIS, terorisme, kelompok radikal lainnya);

g) membangun system pelayanan secara online dalam rangka penerbitan SKCK, perizinan/pemberitahuan kegiatan masyarakat dan penerbitan perizinan di bidang senjata api non organik Polri/TNI dan bahan peledak komersial.

(19)

g. Arah kebijakan Polda Jatim dalam rangka pencapaian sasaran strategis “ terbangunnya kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta/tokoh masyarakat/tokoh agama/LSM/Stakeholders di daerah Jawa Timur dalam rangka sinergi polisional “, yaitu :

1) mengoptimalkan sinergi polisional antar lembaga/instansi dan komponen masyarakat;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah sinergi polisional antar Kementrian/Lembaga serta kerja sama dengan instansi terkait. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan dan meningkatkan kerja sama antar aparat penegak hukum (CJS) dan instansi terkait;

b) melaksanakan dan meningkatkan kerjasama bilateral dan multilateral dalam rangka meningkatkan kapasitas dan penanganan kejahatan transnasional;

c) melaksanakan dan meningkatkan kerjasama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di wilayah Jawa Timur khususnya terhadap warga negara Jawa Timur yang bekerja di luar negeri.

2) meningkatkan partisipasi Polri dalam menjaga perdamaian dunia;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah turut serta dan berperan aktif dalam usaha menjaga perdamaian dunia. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

(20)

a) memberikan kesempatan kepada personel yang berkompeten untuk ikut dalam misi perdamaian dunia;

b) melakukan seleksi calon Formed Police Unit (FPU) dan Individual Police Officer (IPO) melalui mekanisme secara transparan;

h. Arah kebijakan Polda Jatim dalam rangka pencapaian sasaran strategis “ tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh desa/kelurahan dalam rangka implementasi Polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan gejala sosial masyarakat di wilayah Jawa Timur “, yaitu :

- melanjutkan pemantapan pelaksanaan pemolisian masyarakat (community policing) dengan Bhabinkamtibmas dan kelompok sadar Kamtibmas;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pemantapan pelaksanan Polmas dalam tugas dan fungsi Kepolisian. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan pelatihan Katpuan Bhabinkamtibmas secara berkelanjutan;

b) melaksanakan kegiatan Polmas dengan penggelaran satu polisi (Bhabinkamtibmas) satu desa/kelurahan, untuk melakukan sambang, deteksi, memperoleh informasi, mediasi dalam pencegahan dini permasalahan Kamtibmas;

c) meningkatkan pelayanan masyarakat dengan mengembangkan Polmas untuk menjangkau seluruh komunitas

(21)

guna mendukung upaya memelihara dan memantapkan Kamtibmas dengan memperkuat fungsi maritim hingga menyentuh wilayah kepulauan yang berpenghuni/berpenduduk;

d) menghadirkan anggota Polri di tengah-tengah masyarakat saat dibutuhkan dan di setiap kegiatan masyarakat.

i. Arah kebijakan Polda Jatim dalam rangka pencapaian sasaran strategis “ meningkatnya keselamatan lalu lintas dalam rangka mendukung program Decade of Action For Road Safety 2011-2020 “, yaitu :

1) meningkatkan peran sebagai Pusat Kendali, Koordinasi, Komunikasi dan Informasi (K3I);

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya pusat kendali, koordinasi, dan informasi. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) mengembangkan RTMC dan TMC yang terintegrasi sampai tingkat Polres;

b) memantapkan sistem online data pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang terintegrasi;

c) pemantauan arus lalu lintas sebagai data dasar evaluasi dan pengkajian trouble spot dan black spot dalam mengurangi titik titik lokasi rawan kemacetan lalu lintas dan angkutan jalan.

2) meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas,

(22)

maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) melakukan kajian black spot kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan pada daerah rawan kecelakaan lalu lintas;

b) penanganan kecelakaan lalu lintas menonjol dengan pemanfaatan teknologi Traffic Accident Analysis;

c) melaksanakan program road safety/safety ridding.

3) membangun budaya tertib lalu lintas dan angkutan jalan;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah kesadaran dalam mematuhi tata tertib lalu lintas dan angkutan jalan. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) membangun sistem edukasi berbasis teknologi (e-educasi) yang dapat diakses oleh publik dan pemangku kepentingan;

b) menggelar operasi kepolisian di bidang lalu lintas secara tematis yaitu operasi Simpatik, operasi Zebra dan operasi patuh Semeru;

c) melaksanakan kampanye dan edukasi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan serta etika berkendara (implementasi Inpres Nomor 4 tahun 2013).

4) meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang Regident pengemudi dan kendaraan bermotor berbasis teknologi.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya pelayanan publik di bidang regident pengemudi dan kendaraan bermotor berbasis teknologi. Untuk mewujudkan pencapaian arah

(23)

kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) penggelaran Satpas online; b) penggelaran sistem STNK online; c) penggelaran sistem BPKB online; d) penggelaran SIM keliling;

e) penggelaran SIM corner; f) penggelaran ATM Samsat; g) penggelaran gerai Samsat; h) penggelaran payment point; i) penggelaran drive thrue;

j) penggelaran Samsat door to door.

j. meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan, serta terciptanya rasa aman terhadap 4 (empat) jenis kejahatan (kejahatan konvensional, kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan transnasional dan kejahatan berimplikasi kontinjensi) di wilayah Polda Jatim.

1) pemantapan fungsi pencegahan dan penegakan hukum terhadap 4 (empat) jenis kejahatan yang meliputi: kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan terhadap kekayaan negara, dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi yang disertai pengadaan sarana dan prasarananya;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pemantapan penegakkan hukum di bidang kejahatan konvensional, transnasional, kekayaan negara dan kejahatan kontijensi. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

(24)

a) melakukan pemetaan potensi kerawanan gangguan Kamtibmas; b) melakukan penggalangan terhadap toga, tomas, toda, mahasiswa,

serikat buruh dan LSM;

c) pembentukan dan pembinaan jaringan;

d) meningkatkan kegiatan pre-emtif melalui pembinaan Binluh, Sambang, tatap muka, Silaturrohmi, dan preventif melalui giat pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli dengan mengutamakan tindakan proaktif guna meminimalisir terjadinya gangguan Kamtibmas;

e) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana konvensional (kejahatan jalanan/premanisme, perjudian, kejahatan dengan kekerasan) melalui kegiatan operasi premanisme, operasi Pekat, operasi C3, operasi Semeru;

f) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana kejahatan trans national (cyber crime, narkoba, human trafficking, arms smuggling, terorisme), kejahatan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta kelompok marginal melalui kegiatan rutin Kepolisian yang ditingkatkan dan operasi kampung Narkoba melalui kegiatan under cover buy;

g) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana kejahatan yang merugikan kekayaan negara (korupsi, illegal logging, illegal fishing, illegal mining) melalui kegiatan Satgas anti korupsi dan Satgas barang bersubsidi (pupuk, BBM, sembako, gas elpiji); h) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana kejahatan yang

berimplikasi kontijensi (konflik sosial, konflik komunal dan demo anarkis);

i) meningkatkan kemampuan anggota Polri dalam pencegahan kejahatan melalui penguatan kegiatan fungsi intelijen, fungsi Binmas dan fungsi Sabhara;

(25)

j) meningkatkan kemampuan penyidikan bagi personel Polsek melalui pemenuhan peralatan berdasarkan standar scientific criminal investigation;

k) meningkatkan kemampuan dan mengikut sertakan anggota Polri dalam penanganan terorisme melalui kegiatan pelatihan penyelidikan dan penyidikan. Dalam hal kegiatan pencegahan dan deradikalisasi, Polri yang bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan pihak terkait lainnya; l) meningkatkan kemampuan Polri dalam penanganan

penyalahgunaan Narkoba. Dalam hal pencegahan penyalahgunaan Narkoba, Polda bekerjasama dengan Badan Nasional Narkotika (BNN), Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP), Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) dan instansi terkait (bea cukai, imigrasi);

m) menyiapkan pemenuhan sarana prasarana yang memadai guna menunjang kegiatan pencegahan dan penegakan hukum;

n) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana Pemilu bersama Bawaslu pada Pemilu Kada, Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden/Wapres tahun 2019.

2) membangun kemampuan back up operasional dari tingkat Polda ke Polres jajaran Polda Jatim dan Mabes Polri dalam penanganan gangguan keamanan berintensitas tinggi (Flash Point) secara langsung dan cepat, khususnya terorisme, separatism, konflik sosial, konflik komunal, pertolongan korban dan penanganan bencana alam.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah kemampuan operasional secara cepat dalam penanganan keamanan.

(26)

Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) menyiagakan dan mengoptimalkan kekuatan cadangan (stand by force) pada kesatuan Brimob Polda Jatim (Sat, Den Gegana, Den Pelopor dan Subden Pelopor) untuk setiap saat siap digerakkan dengan mempergunakan sarana dan prasarana cepat, baik udara, laut maupun darat;

b) meningkatkan pergerakan dengan mobilitas cepat melalui dukungan dan pengadaan sarana prasarana angkutan udara, laut maupun darat;

c) mengimplementasikan sistem rayonisasi (4 wilayah) dalam rangka penanganan tahap awal gangguan keamanan berintensitas tinggi (kontijensi) terhadap 39 Polres jajaran Polda Jatim;

d) melaksanakan Latkatpuan Brimob secara rutin maupun terpusat meliputi Puan PHH, Jibom, Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR), Wanteror, Gerilya Anti Gerilya (GAG), SAR, Anti anarkis, Resintelmob dan Kemampuan Lapangan Brigade Mobil (KLBM); e) melaksanakan penanggulangan huru hara, ancaman bom, Kimia

Biologi dan Radioaktif (KBR), teror, separatis, pertolongan korban dan penanganan bencana alam serta melaksanakan Lidik Pamgal berkaitan dengan kelompok radikal, separatis, dan teroris.

3) membangun kemampuan penyidikan berstandar investigasi pidana yang ilmiah (Scientific Crime Investigation -SCI) dari tingkat Mabes Polri sampai tingkat Polsek.

(27)

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya kemampuan penyidikan berstandart penyidikan pidana secara ilmiah (Scientific Crime Investigation-SCI). Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan kemampuan penyidik Polri dalam pengolahan Tempat Kejadian Perkara (Crime Scene Investigation-CSI) guna mengungkap tindak pidana secara ilmiah;

b) meningkatkan sarana prasarana penyidikan yang memenuhi standar investigasi tindak pidana secara ilmiah (Scientific Crime Investigation-SCI);

c) melaksanakan operasi Dissaster Victim Investigation (DVI) terhadap korban bencana;

d) memberikan bantuan teknik aspek medis pada tugas operasional Polri berupa outopsi, gali kubur, odontogram;

e) melaksanakan tes DNA, uji balistik dan metalurgi forensik, fisika forensik, teknis kriminalistik TKP, laboratoris kriminalistik barang bukti, bahan peledak, bahan kimia, dokumen dan uang palsu.

(28)

2. Arah Kebijakan dan Strategi Polres Sidoarjo.

a. Arah kebijakan Polres Sidoarjo dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis “ Terpenuhinya Alpalkam/Almatsus dan Kapor Polri guna mendukung penguatan Tupoksi Polri di Polres Sidoarjo”, yaitu:

1) Mendukung pembangunan dan mengembangkan sarana prasarana yang berbasis teknologi dan informasi dalam rangka sebaran pelayanan Kamtibmas dan penegakan hukum;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pembangunan sarana prasarana berbasis teknologi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kepolisian. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah:

a) mengajukan kebutuhan minimal alat materiil khusus (Almatsus) Polri ke Polda Jatim maupun ke Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo;

b) menyusun dan melaksanakan standarisasi perlengkapan Polri Polres Sidoarjo yang disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah dan diselaraskan dengan tantangan tugas;

c) menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) di Polda maupun di Pemda Kab.Sidoarjo dengan memanfaatkan sistem LPSE yang didahului studi kelayakan;

d) menyelenggarakan penyajian informasi kriminal nasional di Polres Sidoarjo;

e) membangun dan mengembangkan sarana prasarana termasuk Poliklinik Polres dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Polres Sidoarjo.

(29)

2) membangun dan merenovasi bangunan Polres, Polsek dan Satpas serta Samsat Polres Sidoarjo.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pembangunan renovasi bangunan Polres, Polsek dan Satpas serta Samsat Polres Sidoarjo. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) mengajukan anggaran pembangunan dan renovasi bangunan Polres, Polsek dan Satpas serta Samsat jajaran Polres Sidoarjo serta peralatan secara bertahap;

b) melakukan kajian;

c) mengajukan pelaksanaan studi kelayakan.

b. Arah kebijakan Polres Sidoarjo dalam rangka pencapaian sasaran strategis “Terbangunnya Postur Polri yang profesional, bermoral, modern dan unggul melalui perubahan mind set dan culture set di Polres Sidoarjo”, yaitu:

1) membantu rekrutment personel Polri dan PNS tingkat Polres dengan mempertimbangkan kebijakan minimal zerogrowth;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah proporsi alokasi antar jenis belanja dapat semakin berimbang. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan kampanye rekrutmen secara proaktif ke masyarakat untuk memperoleh calon Polisi yang berkualitas; b) menyelenggarakan Panbanrim rekrutmen anggota Polri dengan

prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis (BETAH) untuk mencapai minimum zero growth dengan mempertahankan jumlah personel yang ada ditambah kebutuhan pengembangan

(30)

organisasi serta mempertimbangkan program Pengarusutamaan Gender (PUG);

c) mendukung pelaksanaan rasionalisasi dan realokasi personel Polri tingkat Polres dan Polsek untuk tugas pelayanan;

d) mengusulkan pengangkatan PNS bagi PHL yang sudah masuk database selama 5 (lima) Tahun sejumlah 50 orang;

e) menyusun data base postur Polri sesuai kondisi saat ini dan kedepan, yang akan digunakan sebagai acuan atau landasan kebijakan minimal zero growth Polri.

2) mendukung percepatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM serta modernisasi teknologi Kepolisian sebagai bagian dari penerapan reformasi Polri;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya kapasitas dan kapabilitas SDM serta modernisasi teknologi Kepolisian. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) mendukung pelaksanaan kerjasama dengan bank pemerintah berkaitan dengan aplikasi e-KTA;

b) melakukan penataan dalam pembinaan personel Polri melalui teknologi informasi, khususnya dalam hal rekrutmen, seleksi pendidikan dan mutasi;

3) meningkatkan profesionalisme anggota Polri melalui pendidikan dan pelatihan;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya profesionalisme anggota Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah : a) melaksanakan…..

(31)

a) melaksanakan pelatihan bagi anggota Polri yang akan mengikuti seleksi Dikbang meliputi pelatihan psikologi, kesehatan, jasmani dan rohani;

b) mensosialisasikan kurikulum pendidikan Polri tingkat Polres yang bersifat pelayanan, penguasaan teknologi dan hukum dilandasi kode etik yang terpuji serta sistem pendidikan Polri sesuai kebutuhan dan kemampuan Polri pada tahap upaya mencapai kesempurnaan (strive for excellence);

c) mengusulkan dan mengikutsertakan personel Polres Sidoarjo yang berkompeten mengikuti pendidikan, pelatihan, kursus-kursus di dalam dan luar negeri guna meningkatkan profesionalisme Polri; d) mengusulkan dan mengikutsertakan personel Polres Sidoarjo untuk mingikuti pendidikan pembentukan (Diktuk) Brigadir dan Tamtama serta pendidikan pengembangan (Dikbang) SAG, program latihan fungsi, latihan prajabatan PNS Gol. II, mind set dan culture set, revolusi mental di SPN Polda Jatim;

e) mengusulkan dan mengikutsertakan personel Polres Sidoarjo untuk mengikuti sekolah khusus penyidik berstandar internasional untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas penyidik guna mengantisipasi perkembangan global dan regional, khususnya mengantisipasi perkembangan MEA;

f) melaksanakan dan mensosialisasikan pelatihan Revolusi Mental, khususnya dalam rangka mengembangkan budaya anti korupsi internal Polri, diantaranya dengan menunjuk role model anti korupsi.

4) mendukung pembangunan SDM Polri yang profesional melalui metode sekolah sambil bekerja (off campus) di STIK-PTIK.

(32)

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah peningkatan SDM anggota Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) mengusulkan secara bertahap kepada Brigadir yang berprestasi dan sejumlah lulusan terbaik dari SPN untuk mengikuti pendidikan S1 ilmu Kepolisian di STIK-PTIK;

b) mengusulkan kepada lulusan STIK-PTIK terbaik untuk mengikuti pendidikan lanjutan di dalam maupun luar negeri.

5) mendukung serta mensosialisasikan sertifikasi terhadap kemampuan teknis profesi Kepolisian.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah sertifikasi kemampuan teknis profesi Kepolisian. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan seleksi dan mengusulkan personel Polri yang akan mengikuti Sertifikasi Profesi;

b) membentuk assessor pada setiap fungsi teknis kepolisian;

6) mewujudkan tata kelola organisasi Polri yang bersih, transparan dan akuntabel untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri; Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya organisasi Polri yang bersih, transparan dan akuntabel. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

(33)

a) melaksanakan pengawasan internal dan eksternal serta penanaman nilai-nilai profesionalisme dan budaya anti korupsi di Polres Sidoarjo dalam rangka internal trust dan public trust guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM melalui Panbanrim rekruitmen personel Polri yang bebas dari KKN, transparan dan akuntabel;

b) melaksanakan dan melanjutkan Reformasi Birokrasi Polri, melakukan evaluasi dan penilaian manajemen kinerja pada Polres Sidoarjo;

c) membangun integritas anggota Polri dan budaya anti korupsi dalam rangka revolusi mental anggota Polri;

d) melaksanakan operasi bersih Kepolisian terhadap anggota Polri yang melaksanakan kegiatan operasi Kepolisian rutin, kewilayahan dan terpusat;

e) melaksanakan penegakkan hukum bagi anggota Polri dan PNS Polri yang diduga melanggar peraturan disiplin, kode etik profesi Polri dan pelanggaran tindak pidana.

7) melanjutkan pembangunan standar pelayanan prima pada tingkat Polsek, Polres dengan melengkapi Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP);

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya standar pelayanan prima pada tingkat Polsek dan Polres. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) menyusun tipologi Polsek dan menginventarisir kebutuhan personel maupun perlengkapannya berdasarkan kondisi geografis wilayah dan tantangan tugas;

(34)

b) menyusun kebutuhan sarana prasarana yang dilaksanakan secara bottom up berdasarkan kondisi geografis wilayah dan tantangan tugas;

c) menyusun Blue Print sarana prasarana mulai dari tingkat Polres sampai dengan tingkat Polsek sesuai tipologi;

d) menyusun peraturan Kepolisian, SOP dan MoU tingkat Polres sampai dengan Polsek;

e) menyusun Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP) yang disesuaikan dengan tantangan tugas Polri.

8) membangun hukum Kepolisian di Polres sebagai pusat informasi hukum Kepolisian bagi pelaksana tugas Polri di lapangan

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah penguatan instrument regulasi pendukung Tupoksi Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) memberikan bantuan hukum kepada anggota/PNS Polri, keluarga besar Polri, dan institusi Polri di tingkat peradilan umum dan PTUN;

b) mengkaji kerangka regulasi terhadap peraturan Kepolisian, MoU, SOP, dan HTCK yang berlaku di lingkungan Polres Sidoarjo serta meningkatkan sinergi dengan Lembaga/instansi terkait;

c) melakukan sinkronisasi dan harmonisasi terhadap peraturan Kepolisian, MoU, SOP, dan HTCK yang berkaitan dengan Tupoksi Polri;

d) melaksanakan internalisasi sosialisasi/ penyuluhan hukum kepada anggota Polri/PNS Polri tentang peraturan perundang-undangan.

(35)

9) peningkatan kesejahteraan personel Polri dalam rangka meningkatkan profesionalisme;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya kesejahteraan personel Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) mengajukan dan mendistribusikan tunjangan kinerja yang proporsional berdasarkan kinerja;

b) memberikan jaminan kesehatan bagi pegawai Polri melalui kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan dan Dinas Kesehatan guna pelayanan kesehatan dalam rangka pemanfaatan Faskes Polri untuk pelayanan pesertanya;

c) mengusulkan penambahan fasilitas kesehatan Poliklinik Polres Sidoarjo;

d) mengusulkan pembangunan dan renovasi perumahan dinas bagi pegawai Polri;

e) melaksanakan Rikkes berkala bagi anggota Polri dan PNS Polri; f) melaksanakan Tes Kesamaptaan jasmani (TKJ) secara berkala; g) meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka

pembangunan dan renovasi perumahan dinas bagi pegawai Polri; h) mengusulkan ke tingkat Polda keterampilan khusus kepada

pegawai Polri yang akan memasuki masa pensiun;

i) memberikan Santunan Kematian Catur Cakti (SKCC) bagi anggota Polri dan PNS Polri;

j) melaksanakan MoU dengan pihak swasta terkait penyedia perumahan Asabri.

(36)

10) menyelaraskan dan mengefektifkan secara optimal kegiatan pengawasan dan pemeriksaan oleh Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) guna mewujudkan aparat Polri yang profesional dan akuntabel serta menerapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) secara maksimal guna mencegah terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah optimalisasi fungsi pengawasan internal Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

1) pembentukan Tim Internal Anti Korupsi dan melaksanakan pengukuran keberhasilan kinerja tata kelola tingkat Polres;

2) mendukung pelaksanaan Wasrik rutin, Wasrik khusus, Wasops, Wasyek dan Wasrik dengan tujuan tertentu;

3) mengoptimalkan koordinasi dan kerjasama internal dan eksternal pengemban fungsi pengawasan;

4) mengikutsertakan pelatihan audit untuk personil Polres Sidoarjo; 5) melaksanakan Reviu laporan Keuangan (Lapkeu) evaluasi AKIP,

Reviu LKIP, dan verifikasi.

c. Arah kebijakan Polres Sidoarjo dalam rangka pencapaian sasaran strategis “ Terbangunnya teknologi Kepolisian dan sistem informasi secara berkelanjutan yang terintegrasi melalui penelitian dan kajian ilmiah dalam mendukung kinerja Polri yang optimal ”, yaitu :

1) penguatan koordinasi dan komunikasi dengan Perguruan tinggi/Lembaga penelitian dan pengembangan terkait kemampuan teknologi Kepolisian melalui rintisan perangkat inovasi teknologi

(37)

Kepolisian yang mencakup semua bentuk Almatsus Polri menuju standar minimal pelayanan Polri;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah penguatan koordinasi. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan kerja sama dengan Perguruan tinggi atau Lembaga penelitian/survei/kajian secara berkala tentang kinerja personel Polri untuk dapat mengukur kinerja personel dan tingkat kepuasan publik terhadap pelayanan Polri;

b) mendukung pembuatan prototype dan pengkajian kebijakan terhadap pengembangan SDM, sistem dan metode serta sarana prasarana Polri;

c) mendukung modernisasi teknologi Kepolisian dilakukan melalui penelitian dan pengembangan seperti Cyber Lab, Inafis, sistem informasi kriminal nasional guna pengungkapan kejahatan melalui pembuktian ilmiah (Scientific Crime Investigation) serta pemenuhan Alut/Alsus perorangan dan kesatuan yang memenuhi standar minimal pelayanan Polri dalam rangka mendukung Tupoksi Polres Sidoarjo;

d) mendukung pelaksanaan pemasangan GSM portable untuk Polsek yang belum terjangkau telepon umum/dinas dan perawatan jaringan local area network (LAN) dan wide area network (WAN) di Polsek jajaran;

e) mendukung pelaksanaan perluasan dan penambahan band width untuk Polres guna memperlancar video conference Polda dan Polres;

f) mendukung pelaksanaan pengintegrasian jaringan CCTV ruang tahanan Polres dan Polsek secara terpusat di Polda Jatim.

(38)

2) mendukung pengembangan Information Communication Technology (ICT) pada unit-unit pelayanan masyarakat, khususnya dalam rangka mengantisipasi kegiatan MEA 2016;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya Information. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) mendukung pembangunan sistem pengolahan surat menyurat secara elektronik dari tingkat Polda sampai ke Polres Sidoarjo dan Polsek jajaran;

b) melaksanakan kerjasama dan pengembangan secara teknis dengan Lembaga/instansi terkait melalui pemanfaatan database kependudukan dan database informasi kriminal guna meningkatkan sistem informasi kriminal terpadu dengan Crime Justice System (CJS) dan pelayanan SKCK secara online dalam mengantisipasi MEA 2016;

c) mengoptimalkan dan mengembangkan PMC.

3) mendukung pembangunan sistem teknologi informasi dan komunikasi secara terpadu mulai dari Polda sampai dengan Polres dan Polsek jajaran;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terbangunnya sistem komunikasi terpadu mulai dari Polda sampai dengan Polres dan Polsek jajaran. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

(39)

a) mendukung pembangunan Pusat Informasi Keamanan di Jawa Timur sebagai database guna memetakan potensi gangguan keamanan dengan memaksimalkan kerjasama dengan instansi terkait;

b) penyusunan Renja berdasarkan skala prioritas dengan memaksimalkan sistem database dari Pusat Informasi Keamanan Jawa Timur;

c) menggelar jaringan komunikasi data dan suara sampai dengan tingkat Polsek untuk mendukung sistem pelaporan Kamtibmas; d) menggelar jaringan back-up untuk jaringan backbone Polri

sebagai penunjang sistem kepolisian apabila jaringan utama jatuh; e) mengembangkan sistim komunikasi perkantoran berbasis IT untuk mendukung koordinasi antara satuan kerja di Polda Jatim dan Polsek jajaran Polres Sidoarjo secara efektif dan efisien; f) mengembangkan system komunikasi berbasis radio untuk

mendukung operasi Kepolisian Polda Jatim dengan mempertimbangkan kondisi geografis, keamanan serta karakter penggunaan di setiap fungsi dan wilayah;

g) mendukung pembangunan video conference mobile guna percepatan informasi kepada pimpinan secara on line.

d. Arah kebijakan Polres Sidoarjo dalam rangka pencapaian sasaran strategis “ Meningkatnya pelayanan prima dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan mengedepankan upaya preemtif dan preventif yang didukung dengan penegakan hukum yang tegas ”, yaitu :

(40)

1) optimalisasi pelayanan masyarakat yang prima melalui penggelaran personel dan peralatan Polri yang berbasis teknologi;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya pelayanan prima Polri berbasis teknologi. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan upaya sosialisasi Renstra sampai ke tingkat Polres dan Polsek sehingga terbangun pemahaman yang memadai tentang program guna meningkatkan pelayanan prima; b) meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pelaksanaan

quick wins dan quick response;

c) melaksanakan pengukuran keberhasilan terhadap program Reformasi Birokrasi Polri;

d) melaksanakan pengukuran keberhasilan terhadap program pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dari tingkat Polres dan Polsek jajaran Polres Sidoarjo;

e) memenuhi kebutuhan personel dan sarana prasarana pada titik-titik pelayanan Polri termasuk penempatan 1 (satu) Bhabinkamtibmas pada 1 (satu) desa;

f) membangun budaya pelayanan dan membuka ruang partisipasi publik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;

g) meningkatkan kemampuan kualitas komunikasi Polisi dengan masyarakat;

h) pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan keamanan dalam rangka pengamanan swakarsa.

(41)

2) penguatan bidang kehumasan melalui implementasi keterbukaan informasi publik guna mewujudkan kepercayaan masyarakat;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah implementasi keterbukaan informasi publik oleh Polres Sidoarjo kepada masyarakat. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri dan soliditas kesatuan melalui penerangan Internal dan eksternal;

b) membangun kemitraan melalui kerjasama dengan stakeholders terkait maupun media massa (media elektronik, media cetak dan media online);

c) membangun dan mengembangkan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) melalui Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PID) yang berbasis teknologi guna mewujudkan layanan informasi publik yang profesional, transparan dan akuntabel;

d) mengintensifkan penggunaan media sosial untuk membangun citra Polri yang positif.

3) mengoptimalkan pengelolaan keamanan wilayah Sidoarjo terhadap segenap warga negara dan penciptaan rasa aman masyarakat;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah optimalisasi pengelolaan keamanan di wilayah Sidoarjo. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

(42)

a) meningkatkan kemampuan penanganan konflik sosial (konflik horizontal) dengan mengutamakan pencegahan dan memberikan perlindungan terhadap kelompok minoritas dan kelompok rentan; b) meningkatkan kemampuan penanganan separatisme (konflik

vertikal) baik melalui pencegahan maupun penegakan hukum secara profesional;

c) membangun dan memberdayakan pengamanan swakarsa serta meningkatkan pelibatan publik.

4) mempersiapkan seluruh satuan wilayah dalam rangka pengamanan Pemilukada sepanjang tahun, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/ Wakil Presiden tahun 2019.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pengamanan Pemilukada, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) meningkatkan kemampuan personel dan satuan dalam rangka menghadapi pengamanan Pemilukada;

b) menyusun alokasi anggaran, meningkatkan kemampuan personel dan satuan serta sarana prasarana dalam rangka menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden tahun 2019.

e. Arah kebijakan Polres Sidoarjo dalam rangka pencapaian sasaran strategis “ meningkatnya peran intelijen dalam mendukung upaya mengelola keamanan dan ketertiban masyarakat “, yaitu :

- memperkuat kemampuan deteksi aksi intelijen (deteksi dini, peringatan dini dan cegah dini) yang didukung personel, anggaran dan teknologi

(43)

intelijen yang memadai dalam rangka mengeliminir setiap potensi gangguan dan gejolak sosial;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah penguatan kemampuan fungsi intelijen Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) melakukan pemetaan potensi kerawanan gangguan Kamtibmas; b) melakukan penggalangan terhadap toga, tomas, toda, mahasiswa,

serikat buruh dan LSM;

c) membentuk dan membina jaringan informasi dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat;

d) memberikan informasi dan saran tindak secara rahasia, cepat dan akurat guna mendukung tugas pokok Polri;

e) melaksanakan Lidik, pengamanan dan deradikalisasi kelompok anti Pancasila (ISIS, terorisme, kelompok radikal lainnya);

f) membangun system pelayanan secara online dan keliling dalam rangka penerbitan SKCK, perizinan/pemberitahuan kegiatan masyarakat.

f. Arah kebijakan Polres Sidoarjo dalam rangka pencapaian sasaran strategis “ terbangunnya kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta/tokoh masyarakat/tokoh agama/LSM/Stakeholders di daerah Sidoarjo dalam rangka sinergi polisional “, yaitu :

1) mengoptimalkan sinergi polisional antar lembaga/instansi dan komponen masyarakat;

(44)

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah sinergi polisional antar Kementrian/Lembaga serta kerja sama dengan instansi terkait. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan dan meningkatkan kerja sama antar aparat penegak hukum (CJS) dan instansi terkait;

b) melaksanakan dan meningkatkan kerjasama bilateral dan multilateral dalam rangka meningkatkan kapasitas dan penanganan kejahatan transnasional;

c) melaksanakan dan meningkatkan kerjasama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di wilayah Jawa Timur khususnya terhadap warga Sidoarjo yang bekerja di luar negeri.

2) meningkatkan partisipasi Polri dalam menjaga perdamaian dunia;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah turut serta dan berperan aktif dalam usaha menjaga perdamaian dunia. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) memberikan kesempatan kepada personel yang berkompeten untuk ikut dalam misi perdamaian dunia;

b) mengusulkan dan mengirimkan peserta seleksi calon Formed Police Unit (FPU) dan Individual Police Officer (IPO) melalui mekanisme secara transparan;

(45)

h. Arah kebijakan Polres Sidoarjo dalam rangka pencapaian sasaran strategis “ tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh desa/kelurahan dalam rangka implementasi Polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan gejala sosial masyarakat di wilayah Sidoarjo “, yaitu :

- melanjutkan pemantapan pelaksanaan pemolisian masyarakat (community policing) dengan Bhabinkamtibmas dan kelompok sadar Kamtibmas;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pemantapan pelaksanan Polmas dalam tugas dan fungsi Kepolisian. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) melaksanakan pelatihan dan anev Katpuan Bhabinkamtibmas secara berkelanjutan;

b) melaksanakan kegiatan Polmas dengan penggelaran satu polisi (Bhabinkamtibmas) satu desa/kelurahan, untuk melakukan sambang, deteksi, memperoleh informasi, mediasi dalam pencegahan dini permasalahan Kamtibmas;

c) meningkatkan pelayanan masyarakat dengan mengembangkan Polmas untuk menjangkau seluruh komunitas guna mendukung upaya memelihara dan memantapkan Kamtibmas;

d) menghadirkan anggota Polri di tengah-tengah masyarakat saat dibutuhkan dan di setiap kegiatan masyarakat.

(46)

g. Arah kebijakan Polres Sidoarjo dalam rangka pencapaian sasaran strategis “ meningkatnya keselamatan lalu lintas dalam rangka mendukung program Decade of Action For Road Safety 2011-2020 “, yaitu :

1) meningkatkan peran sebagai Pusat Kendali, Koordinasi, Komunikasi dan Informasi (K3I);

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya pusat kendali, koordinasi, dan informasi. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) mendukung pengembangan RTMC dan TMC yang terintegrasi sampai tingkat Polres;

b) memantapkan sistem online data pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang terintegrasi;

c) pemantauan arus lalu lintas sebagai data dasar evaluasi dan pengkajian trouble spot dan black spot dalam mengurangi titik titik lokasi rawan kemacetan lalu lintas dan angkutan jalan.

2) meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) melakukan kajian black spot kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan pada daerah rawan kecelakaan lalu lintas;

(47)

b) penanganan kecelakaan lalu lintas menonjol dengan pemanfaatan teknologi Traffic Accident Analysis;

c) melaksanakan program road safety/safety ridding.

3) membangun budaya tertib lalu lintas dan angkutan jalan;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah kesadaran dalam mematuhi tata tertib lalu lintas dan angkutan jalan. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

a) mendukung pembangunan sistem edukasi berbasis teknologi (e-educasi) yang dapat diakses oleh publik dan pemangku kepentingan;

b) menggelar operasi Kepolisian di bidang lalu lintas secara tematis yaitu operasi Simpatik, operasi Zebra dan operasi Patuh Semeru; c) melaksanakan kampanye dan edukasi keselamatan lalu lintas dan

angkutan jalan serta etika berkendara (implementasi Inpres Nomor 4 tahun 2013).

4) meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang Regident pengemudi dan kendaraan bermotor berbasis teknologi.

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya pelayanan publik di bidang regident pengemudi dan kendaraan bermotor berbasis teknologi. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

(48)

a) penggelaran Satpas online; b) penggelaran sistem STNK online; c) penggelaran sistem BPKB online; d) penggelaran SIM keliling;

e) penggelaran SIM corner; f) penggelaran ATM Samsat; g) penggelaran gerai Samsat; h) penggelaran payment point; i) penggelaran drive thrue;

j) penggelaran Samsat door to door.

j. meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan, serta terciptanya rasa aman terhadap 4 (empat) jenis kejahatan (kejahatan konvensional, kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan transnasional dan kejahatan berimplikasi kontinjensi) di wilayah Polres Sidoarjo.

1) pemantapan fungsi pencegahan dan penegakan hukum terhadap 4 (empat) jenis kejahatan yang meliputi: kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan terhadap kekayaan negara, dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi yang disertai pengadaan sarana dan prasarananya;

Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pemantapan penegakkan hukum di bidang kejahatan konvensional, transnasional, kekayaan negara dan kejahatan kontijensi. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Sidoarjo yang akan dilakukan adalah :

Referensi

Dokumen terkait

Guru sebagai salah satu komponen pendidikan memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan (Syamsuri, I. 2013), karena disamping melakukan kegiatan pengelolaan

Fungsi permohonan dalam UALB, khususnya pada peristiwa Upacara Reka Uwa sebagaimana yang dimaksudkan dalam studi ini, terfokus pada keinginan Masyarakat Desa

Penerapan teknologi ditingkat petani umumnya dari tahun ke tahun tidak berbeda, sehingga banyak komponen teknologi budidaya padi sawah yang perlu diperbaiki (Mario et

Putusan ini kurang tepat, karena dalam hal pembuktian di Persidangan, seorang Jaksa Penuntut Umum seharusnya dapat menghadirkan saksi pemilik kapal yang dipakai

Maka dapat disimpulkan sistem adalah suatu proses yang terdiri dari berbagai unsur atau kelompok yang satu sama lain berkaitan secara struktural maupun fungsional dan saling

terjadi penurunan sebesar 97,45 persen dibandingkan dengan volume ekspor Januari- September 2014 sebesar 655,30 ribu ton.. SEPTEMBER 2015 MALUKU UTARA TIDAK

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2015) Dari Tabel di atas menggambarkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh dipengaruhi oleh investasi dan tenaga kerja sebesar 94

Kajian dari penelitian ini hanya sebatas menganalisis ada tidaknya bakteri asam pada proses fermentasi tanpa melakukan identifikasi apakah merupakan bakteri asam laktat