59
ARSITEKTUR PERUSAHAAN SAAT INI
3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Wahana Prestasi Logistik adalah perusahaan jasa pengiriman barang yang beralamat di Jalan Rempoa Raya No. 88, Rempoa, Ciputat. PT. Wahana Prestasi Logistik berdiri sejak bulan Juni 1998 dengan 5 orang pegawai dan hanya melayani jasa pengiriman dokumen dalam kota Jakarta. Tahun 2002, PT. Wahana Prestasi Logistik mulai mengembangkan jasa pengirimannya, tidak hanya melayani pengiriman paket/barang besar maupun kecil untuk tujuan kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Pada bulan Juli 2005, PT. Wahana Prestasi Logistik meningkatkan pelayanan pengiriman dengan melayani pengiriman export maupun import baik laut maupun udara dan sebagai bentuk komitmen perusahaan kepada pelanggan adalah dengan dibukanya kantor cabang di Singapura. Dan tahun 2008, perusahaan mulai meningkatkan cabang di luar negeri dengan dibukanya kantor cabang di Malaysia.
Berikut ini adalah legalitas pendirian PT. Wahana Prestasi Logistik :
1. Akte pendirian perusahaan No. 66 dengan notaris Bambang Wiweko, SH, MH.
2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP): 503.1/0143/30-03/PM/VI/2006.
3. Tanda Daftar Perusahaan No. 30.03.1.63.06348.
4. NPWP : 02.507.826.2-411.000.
5. Surat Keterangan Terdaftar dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak No.
PFM-252-WPL.08/KP.0303/2006.
6. Keterangan Domisili Perusahaan No. 503/14P-R/III/2007.
7. Anggota Asperindo: No. 157.0101.
8. Surat Izin Jasa Titipan: SIPJT No. 711/SIPJT/DIRJEN/1998.
3.2 Strategic Goals & Initiatives
Sesuai dengan kerangka kerja kubus EA3, langkah pertama yang dilakukan untuk menganalisa arsitektur saat ini adalah mengidentifikasi arah strategis, tujuan dan inisiatif dari perusahaan dan memberikan gambaran yang jelas kontribusi Teknologi Informasi dalam mencapai tujuan tersebut. Adapun artefak yang akan digunakan disini adalah: Strategic plan, SWOT Analysis, CONOPS dan CONOD. SWOT
Analysis dilakukan untuk menganalisa strategi untuk 3 tahun mendatang. Sedangkan Balance Score Card (BSC) tidak dibahas di sini oleh karena perusahaan belum
menerapkan Balance Score Card.
3.2.1 Strategic Plan
Demi perkembangan bisnis pada PT. Wahana Prestasi Logistik maka perusahaan melakukan beberapa strategi bisnis dimana hal itu bertujuan untuk meningkatkan penjualan serta kepuasan dari pelanggan terhadap perusahaan. Adapun strategi yang sudah dilakukan yaitu antara lain:
1. Membuka cabang di berbagai tempat
Agar dapat memuaskan pelanggan dengan baik dan dapat mengirimkan barang ke berbagai tempat dengan mudah, maka PT. Wahana Prestasi Logistik memiliki beberapa cabang domestik dan internasional. Yaitu antara lain mempunyai 45 cabang domestik, 10 agen/mitra dan 2 cabang internasional.
2. Tracking system
Untuk menunjang komunikasi dan menghindarkan dari hal kehilangan, maka kendaraan pada PT. WPL dilengkapi dengan system GPS sehingga seluruh aktivitas dari kendaraan perusahaan saat proses pengiriman barang dapat terdeteksi dengan baik.
3. Memberikan undian doorprize
Perusahaan memberikan undian doorprize kepada pelanggan yang diundi setiap bulan, yang nantinya strategi ini bertujuan agar pelanggan selalu menggunakan jasa pengiriman PT. Wahana Prestasi Logistik.
Rencana strategis yang dibuat perusahaan tersebut, nantinya akan membantu tercapainya visi, misi dan brand values perusahaan. Brand values PT. Wahana Prestasi Logistik sendiri adalah “Your Satisfication is Our Pride (Kepuasan pelanggan adalah kebanggan kami)”.
3.2.1.1 Visi dan Misi
Sebelum memaparkan visi dan misi PT. Wahana Prestasi Logistik, perusahaan sendiri mempunyai brand values. Brand values PT. Wahana Prestasi Logistik adalah “Your Satisfication is Our Pride”. Demi tercapainya Brand Values, maka perusahaan menetapkan visi dan misi perusahaan.
Visi pada PT. Wahana Prestasi Logistik adalah:
1. Menjadi perusahaan terbaik di industri jasa pengiriman di Indonesia.
Misi pada PT. Wahana Prestasi Logistik antara lain:
1. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemegang saham serta pelanggan
melalui pemuasan kebutuhan akan jasa logistik.
2. Meningkatkan produktivitas dan komitmen karyawan terhadap proses perbaikan
kualitas yang mengacu kepada efektivitas biaya.
3. Memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.
3.2.2 Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi)
Analisis ini merupakan analisis yang dapat mempengaruhi PT. Wahana Prestasi Logistik yang dilihat dari segi politik, ekonomi, sosial dan teknologi, yaitu:
1. Politik
Adanya Perpres No. 26 tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Blue Print Sislognas). Salah satu sasaran intinya adalah menurunkan biaya logistik nasional yang ditahun 2010 masih mencapai 27% dari PDB (Produk Domestik Bruto). Disisi lain, latar belakang dari terbitnya Perpres No. 26 Tahun 2012 tentang Sislognas ini juga didorong oleh faktor yang menunjukkan tingginya biaya logistik nasional yang antara lain disebabkan masih adanya pungutan tidak resmi dan biaya transaksi yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
2. Ekonomi
Semakin meningkatnya tingkat ekonomi, meningkatkan pula kebutuhan masyarakat untuk melakukan pengiriman barang. Selain itu, semakin banyaknya perusahaan baru sehingga membutuhkan jasa perusahaan logistik untuk mengirim dokumen perusahaan dan barang kebutuhan perusahaan.
3. Sosial
Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa, maka kebutuhan masyarakat Indonesia dengan perusahaan jasa pengiriman barang akan semakin besar, hal itu ditunjang dengan alasan bahwa Indonesia memiliki luas wilayah yang besar dan terdiri dari banyak kepulauan. Selain itu, budaya bisnis di Indonesia sekarang ini banyak terjadi pungutan liar di berbagai sektor, hal itu juga mempengaruhi perusahaan yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
4. Teknologi
Dengan kemajuan teknologi yang pesat, tidak hanya perusahaan yang bergerak dibidang logistik saja yang memanfaatkan teknologi sebagai pembantu dalam sistem operasional, tetapi juga perusahaan transportasi, dagang, manufaktur dan lain-lain juga telah menerapkan teknologi. Teknologi dinilai memiliki peranan penting dalam mengautomatisasikan tugas-tugas rutin perusahaan. Selain itu, teknologi juga digunakan sebagai bahan pendapatan asset informasi perusahaan untuk pengambilan keputusan, strategi dan proses bisnis.
3.2.3 Five Force Porter
Berikut ini adalah 5 daya saing PT. Wahana Prestasi Logistik menurut Michael Porter:
1. Persaingan Industri Sejenis
Adapun ancaman yang ada untuk saat ini seperti PT. Pos Indonesia, JNE, FEDEX yang telah berkembang sampai ke pelosok daerah bahkan sampai ke luar negeri dan menawarkan jasa yang lebih baik. Hal itu mengakibatkan beralihnya pelanggan ke pesaing yang ada. Maka dari itu PT. Wahana Prestasi Logistik harus dapat memberikan layanan yang dapat memuaskan pelanggan.
2. Ancaman Pendatang Baru
Dalam persaingan bisnis tentu saja PT. Wahana Prestasi Logistik mempunyai beberapa pendatang baru yang kompeten. Perusahaan pesaing pendatang baru PT. Wahana Prestasi Logistik seperti Citoexpress, PT. NCS dan PCP.
3. Kekuatan Tawar Menawar Pelanggan
Setiap pelanggan lebih mengharapkan dari layanan yang diberikan yaitu mendapatkan kepuasan. Seperti saat ini pelanggan juga pintar dalam memilih jasa yang digunakan walaupun itu sedikit mahal namun layanan yang didapatkan baik.
4. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Dengan berkembangnya bisnis jasa pengiriman barang di Indonesia, banyak pemasok yang terlibat dalam pengadaan kebutuhan yang ada di PT. Wahana Prestasi Logistik. Pemasok dapat memberikan harga yang sesuai karena kebutuhan akan perawatan asset perusahaan (Seperti mobil, truk, peralatan komunikasi dan peralatan komputer) tidaklah murah. Oleh karena itu, menjaga
hubungan baik kerjasama dengan vendor dapat memberikan keuntungan penawaran harga bagi perusahaan.
5. Ancaman Produk Pengganti
Dengan semakin berkembangnya teknologi, maka pelanggan yang ingin mengirim dokumen kertas atau surat dengan menggunakan jasa perusahaan semakin berkurang. Dalam hal ini pelanggan lebih memilih memakai email,
BlackBerry Massanger, E-Banking, Paypal untuk menggantikan layanan
pengiriman surat, uang dan pembayaran, karena dapat lebih praktis dan cepat.
3.2.4 SWOT Analysis
Dalam analisis SWOT dilakukan perbandingan antara berbagai faktor-faktor yang ada, seperti peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hal ini digunakan untuk mengetahui strategi-strategi penting yang harus dilakukan untuk mendukung proses bisnis.
Berikut ini adalah identifikasi SWOT pada PT. Wahana Prestasi Logistik:
Strengths (Kekuatan)
• Memiliki 45 cabang domestik, 10 agen/mitra, dan 2 cabang internasional.
• Kendaraan operasional pengiriman dilengkapi dengan GPS.
• Murah.
• Mempunyai situs web perusahaan.
Weakness (Kelemahan)
• Untuk saat ini perusahaan sedang menghentikan pengiriman ke luar negeri.
• SDM yang kurang kompeten.
• Belum adanya media sosial (Facebook dan Twitter) untuk meningkatkan
hubungan baik dengan pelanggan.
• Adanya keluhan pelanggan terkait keterlambatan pengiriman atau barang yang
hilang atau rusak.
Opportunity (Kesempatan)
• Jumlah penduduk Indonesia yang banyak (240 juta jiwa).
• Berkembang pesatnya bisnis online.
• Pertumbuhan industri transportasi.
• Perpres No. 26 tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik
Threats (Ancaman)
• Banyaknya perusahaan penyedia jasa kurir baik dalam dan luar negeri.
• Banyaknya pungutan tidak resmi yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
• Faktor cuaca yang kadang-kadang membuat pengiriman barang terlambat.
3.2.4.1 Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS)
Berikut ini adalah matrik faktor strategi internal (kekuatan dan kelemahan) pada PT. Wahana Prestasi Logistik sehingga hasil dari matrik akan dihitung koordinatnya yang kemudian akan dimasukkan ke dalam diagram SWOT.
Tabel 3.1 IFAS pada PT. Wahana Prestasi Logistik
Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot*Rating
Kekuatan :
1. Memiliki 45 cabang domestik, 10
agen/mitra, dan 2 cabang internasional
2. Kendaraan operasional pengiriman
dilengkapi dengan GPS.
3. Murah
4. Mempunyai situs web perusahaan.
0,18 0,14 0,12 0,12 4 3 3 2 0,72 0,42 0,36 0,24 Total Kekuatan 0,56 1,74 Kelemahan :
1. Untuk saat ini perusahaan sedang
menghentikan pengiriman ke luar negeri.
2. SDM yang kurang kompeten.
3. Belum adanya media sosial (Facebook
dan Twitter) untuk meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan.
4. Banyak keluhan pelanggan terkait
keterlambatan pengiriman atau barang yang hilang atau rusak.
0,12 0,10 0,10 0,12 3 3 2 3 0,36 0,30 0,20 0,36 Total Kelemahan 0,44 1,22 Total 1,00 0,52
Perhitungan IFAS : Kekuatan (Hasil) : 1,74 Kelemahan (Hasil) : 1,22 Titik X (Internal) = Kekuatan – Kelemahan = 1,74 – 1,22
3.2.4.2 External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS)
Berikut ini adalah matrik faktor strategi eksternal (peluang dan ancaman) pada PT. Wahana Prestasi Logistik sehingga hasil dari matrik akan dihitung koordinatnya yang kemudian akan dimasukkan ke dalam diagram SWOT.
Tabel 3.2 EFAS pada PT. Wahana Prestasi Logistik
Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot*Rating
Peluang :
1. Jumlah penduduk Indonesia yang banyak
(240 juta jiwa).
2. Berkembang pesatnya bisnis online.
3. Pertumbuhan industri transportasi.
4. Perpres No. 26 tahun 2012 tentang Cetak
Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Blue Print Sislognas).
0,15 0,11 0,14 0,12 3 3 3 3 0,45 0,33 0,42 0,36 Total Peluang 0,52 1,56 Ancaman :
1. Banyaknya perusahaan penyedia jasa
kurir baik dalam dan luar negeri.
2. Banyaknya pungutan tidak resmi yang
menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
3. Faktor cuaca yang kadang-kadang
membuat pengiriman barang terlambat.
0,19 0,15 0,14 3 3 3 0,57 0,45 0,32 Total Ancaman 0,48 1,34 Total 1,00 0,22
Perhitungan IFAS : Peluang : 1,56 Ancaman : 1,34 Titik Y (Eksternal) = Peluang – Ancaman = 1,56 – 1,34
= 0,22
3.2.4.3 Analisa Matriks SWOT
Sebagaimana telah dijabarkan dalam Tabel IFAS dan EFAS di atas, selanjutnya akan dibuatkan sebuah matrik SWOT yang akan menggambarkan secara jelas bagaimana pengaruh faktor-faktor peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Berdasarkan matrik SWOT tersebut, dapat disusun empat set kemungkinan alternatif strategis yaitu SO, WO, ST, WT.
Tabel 3.3 Matrik SWOT Pada PT. Wahana Prestasi Logistik IFAS
EFAS
Strength (S) :
1. Memiliki 45 cabang
domestik, 10 agen/mitra, dan 2 cabang internasional. 2. Kendaraan operasional
pengiriman dilengkapi dengan
GPS.
3. Murah
4. Mempunyai situs web perusahaan.
Weakness (W) :
1. Untuk saat ini perusahaan sedang menghentikan pengiriman ke luar negeri. 2. SDM yang kurang kompeten. 3. Belum adanya media sosial
(Facebook, Twitter, dll) untuk meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan.
4. Banyak keluhan pelanggan terkait keterlambatan pengiriman atau barang yang hilang atau rusak.
Opportunity (O) :
1. Jumlah penduduk Indonesia yang banyak (240 juta jiwa). 2. Berkembang pesatnya
bisnis online.
3. Pertumbuhan industri transportasi.
4. Perpres No. 26 tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Blue
Print Sislognas).
Strategi SO :
1. Menawarkan pengiriman yang cepat, tepat dan aman,
sehingga pelanggan tertarik menggunakan jasa perusahaan. 2. Memberikan status pengiriman kepada dengan cepat, dengan menggunakan situs web perusahaan.
3. Menyediakan akses informasi yang cepat yang dapat membantu Pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Strategi WO :
1. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan agar lebih dipercaya pelanggan.
2. Meningkatkan promosi seperti adanya layanan undian dan iklan yang lebih menarik.
Threats (T) :
1. Banyaknya perusahaan penyedia jasa kurir baik dalam dan luar negeri. 2. Banyaknya pungutan
tidak resmi yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
3. Faktor cuaca yang kadang-kadang membuat pengiriman barang terlambat.
Strategi ST :
1. Menciptakan nilai lebih bagi perusahaan seperti
penambahan layanan. 2. Menciptakan hubungan yang
lebih luas agar jaringan pemasaran bertambah.
Strategi WT :
1. Menerapkan teknologi yang lebih baik disbanding perusahaan pesaing yang menawarkan layanan yang sama.
2. Memperbaiki masalah pengiriman barang yang sedang terhenti, sehingga dapat lebih bersaing dengan
perusahaan jasa pengiriman barang lainnya.
Setelah alternatif strategi pada Matrik SWOT dapat ditentukan dan disusun, kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan posisi perusahaan di dalam persaingan bisnis. Dengan diketahuinya posisi perusahaan dalam persaingan bisnis maka dapat diketahui pula strategi yang paling sesuai dan tepat untuk diterapkan oleh perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis. Posisi perusahaan dapat ditentukan dengan koordinat titik X dan Y yang sudah dihitung pada Matrik IFAS dan IFAS sebelumnya.
Titik X (Internal) = 0,52 Titik Y (Eksternal) = 0,22
Kuadran 3:
Mendukung strategi turn-around
Kuadran 1:
Mendukung strategi agresif 0,22
0,52
Kuadran 4:
Mendukung strategi defensive Kuadran 2:
Mendukung strategi diversifikasi
Gambar 3.1 Diagram SWOT Pada PT. Wahana Prestasi Logistik
Berdasarkan diagram SWOT diatas maka dapat kita ketahui bahwa PT. Wahana Prestasi Logistik ini terletak pada kuadran 1, dimana hal ini berarti bahwa PT. Wahana Prestasi Logistik memiliki kekuatan dan peluang agar dapat bertahan bersaing dalam persaingan yang semakin ketat saat ini serta memungkinkan perusahaan untuk masuk ke setiap peluang yang ada. Selain itu juga strategi yang diterapkan oleh perusahaan saat ini mendukung kebijakan perusahaan untuk pertumbuhan bisnis yang agresif. Selain itu juga perusahaan juga harus mengikuti perkembangan para pesaing mereka agar mereka tidak ketinggalan dari para pesaing serta dengan hal ini juga dapat mengurangi ancaman dari para pesaing karena dengan mengikuti perkembangan dari para pesaing maka perusahaan pastinya sudah menyiapkan langkah-langkah apa saja yang dapat digunakan untuk menghadapi ancaman para pesaing.
Berbagai Peluang Kekuatan Internal Kelemahan Internal Berbagai Ancaman
3.2.5 CONOPS Scenario
Proses bisnis pada PT. Wahana Prestasi Logistik adalah sebagai berikut :
• Pelanggan menyerahkan barang yang akan dikirim kepada Person in Charge
(PIC).
• PIC lalu menanyakan kepada pelanggan, apakah pelanggan tersebut sudah
menjadi member atau belum. Jika pelanggan tersebut belum menjadi member, maka pelanggan tersebut boleh mendaftar menjadi member atau tidak ingin menjadi member.
• PIC lalu membuat Tanda Terima Kiriman (TTK) 5 rangkap. TTK 5 rangkap
terdiri dari : Lembar 1 (Putih) Pengirim, Lembar 2 (Merah) Finance, Lembar 3 (Kuning) arsip PIC, Lembar 4 (Biru) Marketing & Sales, Lembar 5 (Hijau) Penerima Barang. TTK ini berisi mengenai pengiriman barang, barang dan pelanggan.
• Pelanggan lalu membayar kepada PIC sesuai dengan yang tertera pada TTK.
• PIC lalu memberikan TTK Lembar 1 (Putih) kepada pelanggan (Pengirim
Barang).
• PIC membuat Order Form Pick Up 2 rangkap. Yang terdiri dari: Rangkap 1
(Arsip Operasional) dan Rangkap 2 (Arsip PIC).
• PIC menyerahkan barang pelanggan, TTK Lembar 5 (Hijau) dan Form Order
Rangkap 1 kepada Bagian Operasional.
• Saat terjadi penyerahan kepada Bagian Operasioanal, PIC membuat Lembar
Serah Terima Order Form Pick Up sebagai tanda bukti proses serah terima PIC dengan Bagian Operasional.
• Bagian Operasional melakukan pengecekan kesesuaian barang, TTK dan Form
Order.
• Setelah sesuai, Bagian operasional melakukan pengepakan barang untuk proses
pengiriman barang.
• Bagian Operasional melakukan pengiriman barang sesuai dengan alamat
penerima barang.
• Setelah barang sampai kepada penerima barang, lalu Bagian Operasional
memberikan TTK Lembar 5 (Hijau) kepada penerima dan penerima barang melakukan tanda tangan sebagai bukti barang telah sampai tujuan.
• Bagian Operasional kembali ke kantor untuk memberikan konfirmasi kepada PIC bahwa barang telah sampai tujuan. Konfirmasi dilakukan dengan cara Bagian Operasional memberikan tanda “Sukses” pada Order Form Pick Up rangkap 1, lalu diperlihatkan kepada PIC.
• Setelah mendapat konfirmasi, PIC lalu memberikan TTK Lembar 2 (Merah)
kepada Finance dan TTK Lembar 4 kepada Marketing & Sales.
• Setelah mendapat TTK Lembar 2 (Merah), Bagian Finance lalu membuat
pembukuan yang nantinya akan dijadikan Laporan Pendapatan setiap bulannya.
• Setelah mendapat TTK Lembar 4 (Biru), Bagian Marketing & Sales lalu
membuat pembukuan yang nantinya akan dijadikan Laporan Penjualan setiap bulannya.
3.2.6 CONOD Diagram
CONOD Diagram memberikan penjelasan bagaimana proses bisnis dari PT.
Wahana Prestasi Logistik ini dapat berjalan dengan menggunakan tampilan diagram untuk menjelaskan alurnya.
Berikut ini adalah penjelasan CONOD Diagram Gambar 3.2:
1. Pelanggan menyerahkan barang kepada PIC untuk dikirim menggunakan jasa
PT. Wahana Prestasi Logistik.
2. PIC mencatat keterangan pelanggan dan barang ke dalam Tanda Terima Kiriman
yang dibuat 5 Rangkap.
3. Tanda Terima Kiriman Rangkap 1 diberikan oleh PIC kepada Pelanggan.
4. Pelanggan membayar sesuai yang tertera di Tanda Terima Kiriman kepada PIC.
5. PIC mencatat tanggal dan Id Pelanggan ke dalam Order Form Pick Up.
6. Order Form Pick Up Rangkap 1 diberikan oleh PIC kepada Bagian Operasional.
7. Tanda Terima Kiriman Rangkap 5 diberikan oleh PIC kepada Bagian
Operasional.
8. Tanda Terima Kiriman Rangkap 3 dimasukkan ke dalam Arsip PIC.
9. PIC mencatat Id PIC dan keterangan kiriman ke dalam Lembar Serah Terima
Form Pick Up, sebagai tanda bukti penyerahan barang antara PIC dengan Bagian Operasional.
10.Lembar Serah Terima Form Pick Up dimasukkan ke dalam Arsip PIC.
11.Bagian Operasional mengirim barang lalu menyerahkan barang, Tanda Terima
Kiriman Rangkap 5 kepada Penerima Barang.
12.Penerima Barang lalu Tanda Tangan dan menyerahkan duplikat Tanda Terima
Kiriman Rangkap 5 kepada Bagian Operasional.
13.Bagian Operasional kembali ke kantor lalu memberikan konfirmasi kepada PIC
bahwa barang sukses dikirim.
14. PIC menyerahkan Tanda Terima Kiriman Rangkap 2 kepada Bagian Finance.
15.Bagian Finance membuat Laporan Pendapatan berdasarkan Tanda Terima
Kiriman Rangkap 2 yang diberikan oleh PIC.
16. PIC menyerahkan Tanda Terima Kiriman Rangkap 4 kepada Bagian Marketing & Sales.
17.Bagian Marketing & Sales membuat Laporan Penjualan berdasarkan Tanda
Terima Kiriman Rangkap 4 yang diberikan oleh PIC.
18.Bagian Finance melaporkan Laporan Pendapatan kepada Pimpinan Perusahaan.
19.Bagian Marketing & Sales melaporkan Laporan Penjualan kepada Pimpinan
Perusahaan.
Pada penjelasan CONOD Diagram di atas dapat dilihat masalah yang terjadi ada di Bagian Operasional saat melakukan konfirmasi barang sukses dikirim, yaitu
Bagian Operasional harus kembali ke kantor terlebih dahulu baru bisa melakukan konfirmasi.
3.3 Business Product and Service
Business Product and Service bertujuan untuk mengidentifikasi produk dan
pelayanan bisnis, dan kontribusi teknologi untuk mendukung proses-proses di PT. Wahana Prestasi Logistik. Istilah “business service” digunakan untuk mengartikan proses-proses dan prosedur-prosedur yang memenuhi misi dan tujuan perusahaan.
3.3.1 Business Plan
Pada business plan akan memberikan gambaran tingkat tinggi dari garis utama fungsi bisnis dan strategi keuangan yang akan mencapai strategic goals and
initiatives pada PT. Wahana Prestasi Logistik. Berikut ini yang ada dalam business plan:
1. Business Overview
Perkembangan bisnis kurir dan logistik di Indonesia secara umum saat ini sangat pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan semakin banyaknya bisnis jual beli online di Indonesia. Bisnis online semakin banyak bermunculan dan akibatnya transaksi online dan pengiriman barang online pun kian marak yang pada akhirnya berujung kepada meningkatnya kebutuhan jasa pengiriman barang. Di samping itu jasa pengiriman barang menjadi media penyambung antara penjual dan pembeli dalam media pendistribusian barang. Hadirnya pasar bebas saat ini menuntut persiapan yang matang dengan terus meningkatkan kualitas, kreatifitas dan inovasi. Betapa tidak, Indonesia saat ini adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif baik dan positif. Hal ini yang menjadikan Indonesia sebagai primadona bagi beberapa perusahaan logistik internasional untuk mengembangkan bisnis dan berinvestasi di Indonesia. PT. Wahana Prestasi Logistik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang yang memiliki pangsa pasar yang luas. PT. Wahana Prestasi Logistik memiliki 45 cabang domestik, 10 agen/mitra, 2 cabang internasional, yang walaupun pada saat ini perusahaan sedang menghentikan pengiriman barang ke luar negeri karena ada masalah di kantor cabang Singapura
2. Organizational Structure
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. Wahana Prestasi Logistik
Perusahaan berbadan hukum perseroan terbatas yang memiliki manajemen puncak terdiri dari Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Dewan Komisaris Perusahaan hanya terdiri dari 1 Dewan Komisaris Utama. Dewan Direksi Perusahaan terdiri dari 1 Country Manager dan di bawah Country Manager ada 3 senior manajer. Direksi bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai maksud dan tujuan daripada visi dan misi. Dewan Direksi membawahi beberapa divisi, antara lain Divisi Keuangan, Divisi
Customer Relation, Divisi Marketing and Sales, Divisi Business Support dan
Divisi Operasional.
3. Market Outlook and Competitive Strategy
Sasaran utama adalah perusahaan-perusahaan besar yang ingin mengirimkan barang. Selain melayani pengiriman barang kepada pelanggan masyarakat biasa, PT. Wahana Prestasi Logistik juga memiliki pelanggan dari perusahaan-perusahaan besar yang menggunakan jasanya dalam proses pengiriman barang. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain Nestle, Astra Otoparts, Coats, Telkomsel, Mayora, Daihatsu dan Bentoel Group.
Dalam persaingan bisnis tentu saja PT. Wahana Prestasi Logistik mempunyai beberapa pesaing dan pendatang baru yang kompeten. Perusahaan pesaing PT. Wahana Prestasi Logistik diantaranya :
• JNE • Pos Indonesia • DHL • FeDex • Citoxpress • PT. NCS • PCP
Dalam strategi perusahaan dengan para pesaing, maka strategi yang digunakan oleh PT. Wahana Prestasi Logistik adalah dengan penerapan sistem internal yang efektif dan saling bermanfaat satu sama lain dan menjunjung tinggi pelayanan dan kejujuran secara optimal kepada seluruh pelanggan.
4. Relationship of Business Activities to Strategic Goals
Proses bisnis dari perusahaan jasa kurir dan logistik ini adalah melayani pelanggan secara baik yang dimulai dari proses pelanggan menyerahkan barangnya untuk dikirim, sampai dengan pembayaran dan barang itu sampai. Dengan proses bisnis yang ditawarkan PT. Wahana Prestasi Logistik, maka pelanggan pun akan mudah mempercayai menggunakan jasa pengiriman barang pada perusahaan ini.
3.3.2 Swim Lane Process Diagram
Swim Lane Process Diagram di bawah ini akan menjelaskan alur dari proses
Marketing & Sales Finance Penerima Barang Bagian Operasional PIC Pelanggan (Pengirim) Menyerahkan Barang [member ] Melayani Pendaftaran [non member] Membuat TTK 5 Rangkap TTK Menerima TTK Lembar 1 (Putih)
Melayani Pembayaran Membayar
Membuat Order Form Pick Up Order Form Pick Up
Menerima barang Membuat Lembar Serah Terima
Lembar Serah Terima
Mengecek Barang
Mengepak dan kirim barang Menerima barang dan TTK Lembar 5
Konfirmasi Menerima Konfirmasi
Menerima TTK Lembar 2 dan membuat Laporan Pendapatan
Menerima TTK Lembar 4 dan membuat Laporan Penjualan
Gambar 3.4 Swim Lane Process Diagram Pada PT. Wahana Prestasi Logistik
Swim Lane Process Diagram di atas menjelaskan tentang proses bisnis yang ada
di PT. Wahana Prestasi Logistik. Pada gambar di atas dapat dilihat masalah yang terjadi ada di Bagian Operasional saat melakukan konfirmasi barang sukses dikirim, yaitu Bagian Operasional harus kembali ke kantor terlebih dahulu baru bisa melakukan konfirmasi.
3.3.3 Business Process Diagram
Berikut ini akan menjelaskan tentang tingkatan aktivitas dari proses bisnis perusahaan dan hubungan antar aktivitasnya.
Gambar 3.5 Business Process Diagram Level 0 Pada PT. Wahana Prestasi Logistik
Gambar 3.6 Business Process Diagram Level 1 Pada PT. Wahana Prestasi Logistik
Business Process Diagram di atas menjelaskan tentang aktivitas proses bisnis
yang ada di PT. Wahana Prestasi Logistik. Pada gambar di atas dapat dilihat masalah yang terjadi ada di Bagian Operasional saat melakukan konfirmasi barang sukses dikirim, yaitu Bagian Operasional harus kembali saat melakukan konfirmasi masih memakai cara manual.
3.3.4 Use Case Diagram and Narrative
Use Case Diagram menggambarkan daur hidup dari sebuah objek di PT. Wahana
Prestasi Logistik dari awal proses hingga akhir proses bisnis. Pada gambar di bawah ini menjelaskan bagaimana setiap aktor atau objek melakukan proses bisnisnya secara berurutan.
Dari gambar di atas dapat dijelaskan: 1. PIC melayani pendaftaran.
2. PIC membuat Tanda Terima Kiriman (TTK) 5 Rangkap.
3. PIC melayani pembayaran.
4. PIC membuat Form Order Pick Up 2 rangkap.
5. PIC membuat Lembar Serah Terima Order Form Pick Up.
6. Bagian Marketing & Sales membuat Laporan Penjualan.
7. Bagian Finance membuat Laporan Pendapatan.
8. Pimpinan Perusahaan melihat Laporan Penjualan dan Pendapatan.
Penjelasan dari Use Case Diagram Gambar 3.7 adalah tidak dilibatkannya Bagian Operasional ke sistem perusahaan dengan melakukan konfirmasi barang sukses dikirim melalui sistem.
Use Case Narrative merupakan suatu bentuk penjabaran dari Use Case Diagram
dengan memberikan deskripsi mengenai kegiatan yang dilaksanakan dan objek yang terkait. Berikut ini adalah penyajiannya dalam table di bawah ini :
Tabel 3.4 Use Case Narrative Pada PT. Wahana Prestasi Logistik
No. Use Case Narrative
1.
Melayani Pendaftaran
Description: Pelanggan melakukan pendaftaran kepada PIC. Object: PIC
2.
Membuat Tanda Terima Kiriman (TTK) 5 Rangkap
Description: PIC mencatat hal-hal berkaitan dengan barang, pelanggan, jenis kiriman ke dalam TTK.
Object:PIC 3.
Melayani Pembayaran
Description: Pelanggan membayar sesuai dengan yang tertera pada Tanda Terima Kiriman (TTK).
Object: PIC 4.
Membuat Order Form Pick Up 2 Rangkap
Description: Order Form Pick Up rangkap 1 diberikan kepada Bagian Operasional dan rangkap 2 disimpan oleh PIC.
Object: PIC 5.
Membuat Lembar Serah Terima Order Form Pick Up
Description: Lembar Serah Terima Order Form Pick Up dibuat sebagai bukti penyerahan barang antara PIC dengan Bagian Operasional.
Object: PIC 6.
Membuat Laporan Penjualan
Description: Bagian Marketing & Sales akan membuat Laporan Penjualan bulanan. Object: Marketing & Sales
7.
Membuat Laporan Pendapatan
Description: Bagian Finance akan membuat Laporan Pendapatan bulanan. Object: Bagian Finance
8.
Melihat Laporan Penjualan dan Laporan Pendapatan
Description: Pimpinan perusahaan melihat Laporan Penjualan dan Laporan Pendapatan yang dibuat oleh Bagian Marketing & Sales dan Bagian Finance.
3.4 Data and Information
Level ketiga dari EA Framework ini bertujuan untuk mendokumentasikan
bagaimana informasi digunakan oleh PT. Wahana Prestasi Logistik.
3.4.1 Object State Transition Diagram
State Transition Diagram menggunakan notasi dari Unified Modelling Language
(UML) untuk menunjukkan bagaimana siklus hidup dari objek data yang spesifik pada PT. Wahana Prestasi Logistik.
Gambar 3.8 Object State Transition Diagram Pada PT. Wahana Prestasi Logistik
Kesimpulan dari Gambar 3.8 di atas adalah diagram ini menunjukan perubahan atribut, link dan atau perilaku dari objek yang merupakan hasil dari kejadian internal atau eksternal sistem yang memicu perubahan kondisi seperti pada gambar di atas berguna untuk memudahkan pengaplikasian dari bentuk setiap komunikasi yang terjadi antara setiap actor di proses bisnis untuk software yang akan direncanakan ke depannya.
3.4.2 Logical Data Model : Class Diagram
Logical Data Model dapat dikembangkan dengan menggunakan metode
tradisional dan simbologi (Entity Relationship Diagram) atau seperti UML Class
Diagram. Pada Logical Data Model ini, kami menggunakan Class Diagram.
+Mendaftar() +Menyerahkan_Barang() -Id_Pelanggan -Nama_pelanggan -Alamat -No_telepon -Email Pelanggan +Melayani() -Id_PIC -Nama_PIC -No_Telepon -Email PIC +Mencatat_LSTFPU() -Id_LSTFPU -Id_Pelanggan -Id_PIC -Tanggal -Keterangan
Lembar Serah Terima Form Pick Up
+Mencatat_OFPU() -Id_Order_Form_Pick_Up -Id_PIC -Id_Pelanggan -Tanggal -Jenis_Kiriman
Order Form Pick Up
+Mencatat_TTK() -Id_TTK -Id_Pelanggan -Id_Barang -Jenis_Pembayaran -Tujuan_Barang -Total_Pembayaran Tanda Terima Kiriman
+Mencatat_Laporan() -Id_Laporan_Pendapatan -Id_TTK -Tanggal -Jumlah_Pendapatan Laporan Pendapatan 1..* 1..1 +Mencatat_Barang() -Id_Barang -Id_Pelanggan -Jenis_Barang -Berat_Barang -Kuantitas Barang 1..1 1..1 1..* 1..1 1..* 1..1 1..* 1..1 1..* 1..1 +mencatat_penjualan() -Id_Laporan Penjualan -Id_TTK -Tanggal -Jumlah_Pembayaran Laporan Penjualan 1..1 1..1 +Mencatat_Retur() -Id_Surat Retur -Id_TTK -Total_Retur Surat Retur 1..1 1..1 +Mencatat_Asuransi() -Id_Asuransi -Id_TTK -Total_Biaya_Asuransi Asuransi 1..1 1..1 +Mencatat_Form_Declarasi_Cargo() -Id_Form_Declarasi_Cargo -Id_Asuransi -Keterangan
Form Declarasi Cargo
1..1
1..1
Kesimpulan dari artefak Logical Data Model atau class diagram seperti pada
gambar 3.9 untuk menunjukkan perubahan atribut, link dan atau perilaku dari objek yang
merupakan hasil dari kejadian internal atau eksternal sistem yang memicu perubahan kondisi. Berguna untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket di dalam system untuk memberikan gambaran sistem secara statis dan relasi antar actor yang ada di dalam perusahaan. Diagram dibuat sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap terhadap sistem yang akan dibangun oleh perusahaan
3.4.3 Activity/Entity Matrix (CRUD)
Matrik ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis dengan subjek data yang terkait dengan aktivitas bisnis yang ada di PT. Wahana Prestasi Logistik. Suatu fungsi bisnis dapat membaca (read) satu atau beberapa subjek data, selain itu suatu objek data juga dapat dibuat atau dihasilkan (create), diubah (update), dan dihapus (delete) oleh suatu fungsi bisnis perusahaan.
Berikut ini adalah tabel matrik Fungsi Bisnis dengan Subjek Data pada PT. Wahana Prestasi Logistik yang dipengaruhi aktivitas bisnis dalam sistem perusahaan:
Tabel 3.5 Activity/Entity Matrix (CRUD) Pada PT. Wahana Prestasi Logistik Subjek Data Fungsi Bisnis D at a P el an g g a n T an d a T er im a K ir im an R in c ia n B ia y a O rd er F o rm P ic k U p L em b ar S er ah T er im a L ap o ra n P en d ap at a n L ap o ra n P en ju al a n Melayani Pendaftaran CR Membuat Tanda Terima Kiriman 5 Lembar CR Melayani Pembayaran CR Membuat Order Form Pick Up 2 Rangkap CR Membuat Lembar Serah Terima Order Form Pick Up CR Membuat Laporan Pendapatan CR Membuat Laporan Penjualan CR
Keterangan : C = Create, R = Read, U = Update, D = Delete PIC Bagian Finance Marketing & Sales
Kesimpulan dari artefak Activity / Entity Matrix (CRUD) seperti pada Tabel 3.5 di atas adalah Activity / Entity Matrix (CRUD) diatas menjelaskan tentang fungsi bisnis perusahaan yang diusulkan berdasarkan subjek data yang ada didalam perusahaan. Data-data tersebut saling terintegrasi dan berhubungan sehingga adanya keterkaitan antara setiap divisi. Untuk usulan yang akan diterapkan yaitu adanya perancangan SI/IT yang diperlukan untuk mempermudah perusahaan dalam perencanaan teknologi dan untuk penyimpanan data.
3.4.4 Data Dictionary
Untuk penyimpanan data ke dalam database, berikut ini digambarkan penjelasan data-data yang ada pada PT. Wahana Prestasi Logistik yang dijelaskan secara tertulis. Elemen-elemen yang yang ada pada kamus data ini dibuat berdasarkan class
diagram di atas. Di bawah ini adalah penulisan kamus data PT. Wahana Prestasi
Logistik.
Tabel 3.6 Data Dictionary Pada PT. Wahana Prestasi Logistik
No. Field Name Data
Type
Field Length
Key Description Pelanggan
1. Id_Pelanggan Char 7 PK Kode
Pelanggan 2.
Nama_Pelanggan Varchar 30 Nama
Lengkap Pelanggan
3. Alamat Varchar 50 Alamat
Pelanggan
4. No_Telepon Numeric 20 No. Telepon
Pelanggan
5. Email Varchar 20 Email
Pelanggan PIC
1. Id_PIC Char 7 PK Kode PIC
2. Nama_PIC Varchar 30 Nama
Lengkap
3. No_Telepon Numeric 20 No. Telepon
PIC
Tabel 3.6 Data Dictionary Pada PT. Wahana Prestasi Logistik (Lanjutan)
No. Field Name Data
Type
Field Length
Key Description Barang
1. Id_Barang Char 7 PK Kode Barang
2. Id_Pelanggan Char 7 FK Kode
Pelanggan
3. Jenis_Barang Varchar 40 Jenis Barang
Kiriman
4. Berat_Barang Float 20 Berat Barang
Kiriman
5. Kuantitas Int 20 Jumlah Barang
Kiriman Tanda Terima Kiriman
1. Id_TTK Char 7 PK Kode TTK
2. Id_Pelanggan Char 7 FK Kode
Pelanggan
3. Id_Barang Char 7 FK Kode Barang
4. Jenis_Pembayaran Varchar 10 Bayar Dengan
Cara Apa
5. Tujuan_Barang Varchar 20 Tujuan Barang
Dikirim
6. Total_Pembayaran Int 50 Total Bayar
Order Form Pick Up
1. Id_Order_Form_Pick_Up Char 7 PK Kode OFPU
2. Id_PIC Char 7 FK Kode PIC
3. Id_Pelanggan Char 7 FK Kode
Pelanggan
4. Tanggal Date 10 Tanggal OFPU
5. Jenis_Kiriman Varchar 15 Jenis
Pengiriman Barang Lembar Serah Terima Form Pick Up
1. Id_LSTFPU Char 7 PK Kode LSTFPU
2. Id_Pelanggan Char 7 FK Kode
Pelanggan
3. Id_PIC Char 7 FK Kode PIC
4. Tanggal Date 10 Tanggal
LSTFPU
5. Keterangan Varchar 50 Keterangan
LSTFPU Laporan Pendapatan
1. Id_Laporan_Pendapatan Char 7 PK Kode Laporan
Pendapatan
2. Id_TTK Char 7 FK Kode TTK
3. Tanggal Date 10 Tanggal
Membuat Laporan
4. Jumlah_Pendapatan Int 50 Jumlah
Tabel 3.6 Data Dictionary Pada PT. Wahana Prestasi Logistik (Lanjutan)
3.5 Systems and Applications
Level keempat dari EA Framework ini bertujuan untuk mendokumentasikan group dari sistem informasi yang terdapat pada PT. Wahana Prestasi Logistik.
No. Field Name Data
Type
Field Length
Key Description Laporan Penjualan
1. Id_Laporan_Penjualan Char 7 PK Kode
Laporan Penjualan
2. Id_TTK Char 7 FK Kode TTK
3. Tanggal Date 10 Tanggal
Membuat Laporan Penjualan
4. Jumlah_Penjualan Int 50 Jumlah
Penjualan Surat Retur
1. Id_Surat_Retur Char 7 PK Kode Surat
Retur
2. Id_TTK Char 7 FK Kode TTK
3. Total_Retur Int 50 Total Biaya
Retur Form Declarasi Cargo
1. Id_Form_Declarasi_
Cargo
Char 7 PK Kode Form
Declarasi Cargo
2. Id_TTK Char 7 FK Kode TTK
3. Keterangan Varchar 50 Keterangan
Form Declarasi Cargo Asuransi
1. Id_Asuransi Char 7 PK Kode
Asuransi
2. Id_TTK Char 7 FK Kode TTK
3. Total_Biaya_Asuransi Int 50 Jumlah
Biaya Asuransi
3.5.1 Systems Communication Description
Internet
Marketing & Sales
Bag. Finance PIC
Customer Relation Manager
Pimpinan Asistant
LAN Firewall
Gambar 3.10 System Communication Description Pada PT. Wahana Prestasi Logistik
Penjelasan dari Gambar 3.10 di atas adalah bahwa setiap masing-masing bagian yang ada di PT. Wahana Prestasi Logistik terhubung dengan LAN untuk tersambung dengan internet, dengan menggunakan pengamanan dari Firewall.
3.5.2 Systems Data Flow Diagram
Diagram alur data (DFD) pada PT. Wahana Prestasi Logistik yang dibuat sesuai dengan alur proses bisnis yang berjalan untuk mengetahui pembagian sistem ke dalam alur kegiatan. Pada gambar di bawah ini menjelaskan bahwa pembagian sistem tersebut menghasilkan data store (masuk dan keluar) serta aktivitas yang dilakukan oleh karyawan internal.
Gambar 3.11 Data Flow Diagram (Diagram Konteks) Pada PT. Wahana Prestasi Logistik
1.0 Melayani Pendaftaran 2.0 Mencatat Tanda Terima Kiriman (TTK) 5 Rangkap 4.0 Mencatat Order Form Pick Up (OFPU) 5.0 Mencatat Lembar Serah Terima Order Form Pick
Up (LSTFPU) 6.0 Mencatat Laporan Pendapatan Pelanggan Pelanggan Bagian Operasional TTK OFPU LSTFPU Identitas Diri dan Barang
Uang TTK (Rangkap 1) TTK Rangkap 5 OFPU Rangkap 1 3.0 Melayani Pembayaran 7.0 Mencatat Laporan Penjualan 8.0 Mencetak Laporan Pendapatan dan Penjualan Pimpinan Detil_Laporan Barang Laporan Pendapatan Laporan Penjualan Surat Retur Asuransi PIC Form Declarasi Cargo
Gambar 3.12 Data Flow Diagram (Diagram Nol) Pada PT. Wahana Prestasi Logistik
Permasalahan dan Gambar 3.11 dan Gambar 3.12 adalah tidak adanya data
process konfirmasi barang sukses dikirim pada sistem perusahaan. Kesimpulan dari
artefak System Data Flow Diagram seperti pada Gambar 3.11 dan Gambar 3.12 di atas adalah pembuatan model Data Flow Diagram Diagram alur sistem data (DFD) pada PT. Wahana Prestasi Logistik dibuat berdasarkan alur proses bisnis pembelian dan penjualan yang berjalan yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
3.6 Networks and Infrastructure
Level kelima dari EA Framework ini bertujuan untuk menjabarkan infrastruktur
jaringan yang ada di PT. Wahana Prestasi Logistik.
3.6.1 Network Connectivity Diagram
Gambar 3.13 Network Connectivity Diagram Pada PT. Wahana Prestasi Logistik
Penjelasan dari Gambar 3.13 adalah semua komputer yang ada di perusahaan terhubung dengan Router, yang dimana Router tersebut digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer yang ada di perusahaan dapat sebagai penghubung ke internet yang dilengkapi dengan Firewall.
3.7 Security/Standards/Workforce 3.7.1 Security and Privacy Plan
Perencanaan keamanan yang menyediakan detail mengenai program keamanan yang berdampak dalam enterprise yang mencakup prosedur keamanan operasional pada perusahaan. Berikut ini adalah kuadran keamanan yang dibuat berdasarkan 4 sudut pandang sebagai berikut:
1. Keamanan Operasional
• Memiliki backup untuk SOP, jadi apabila terjadi bencana alam, sistem tetap
terus berjalan.
• Menggunakan asuransi untuk menjaga keamanan barang yang dikirim oleh
2. Keamanan Data
• Melakukan login pada setiap informasi internal perusahaan.
• Pengontrolan terhadap user yang mengakses.
• Memasang Antivirus yang digunakan untuk menjaga data yang ada di
komputer.
3. Keamanan Personel
• Pemberian hak akses dalam setiap divisi.
• Memiliki tanda pengenal.
4. Keamanan Secara Fisik
• Memiliki hydrant otomatis.
• CCTV.
• Pengamanan di sekitar area kantor dengan jasa petugas keamanan.
• Mengasuransikan asset yang ada.
3.7.2 Technology Forecast
Suatu teknologi yang digunakan perusahaan untuk mendukung pemrosesan internal kerja perusahaan, sehingga peralatan yang dipakai sesuai dengan kebutuhan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perusahaan untuk meng-automatisasikan tugas-tugas rutin perusahaan.
Tabel di bawah ini adalah menjelaskan spesifikasi komputer yang digunakan oleh PT. Wahana Prestasi Logistik:
Tabel 3.7 Technology Forecast Pada PT. Wahana Prestasi Logistik Technology Forecast
Forecast Area Short Term (Next 12 Months)
Mid-Term (12-24 Months)
Long Term (2-3 Years Away) Operating Systems • Ms. Windows 7
• Antivirus Smadav dan Kaspersky
- -
Desktop PCs Samsung - -
Processor Intel Core 2 Duo - -
Storage 250 GB - -
3.7.3 Struktur Organisasi
Gambar 3.14 Organization Chart Pada PT. Wahana Prestasi Logistik
Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung jawab: a) Board of Commisioners
Pimpinan tertinggi sekaligus penasehat perusahaan. b) Country Manager
Memantau seluruh kegiatan operasional perusahaan, secara regional dan bertanggung jawab langsung terhadap Commisioner.
c) Senior Manage/Secretary
Membantu Country Manager dalam melakukan pekerjaan dan tanggung jawabnya.
d) Manager Finance
Bertanggung jawab atas pengelolaan laporan dan analisis keuangan perusahaan dengan tetap berpedoman pada kode etik perusahaan serta memantau divisi di bawahnya.
e) Senior Manager Marketing
Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran dan penjualan perusahaan.
f) Senior Manager Operational
Bertanggung jawab atas semua kegiatan yang berkaitan dengan operasional perusahaan.
g) Manager Business Support
Memastikan isu penting formulasi (objektif) tentang pengadaan barang dan jasa, melalui analisis, formulasi, kompilasi, pemodelan, peramalan data / informasi dalam rangka untuk melihat jumlah pembangunan / indikator lain yang terkait sebagai masukan yang perlu diantisipasi oleh manajemen rekomendasi pada perbaikan proses pengadaan barang dan jasa untuk meningkatkan kualitas keputusan manajemen.
h) Staff Khusus
Bertanggung jawab atas pemasaran dan penjualan kepada pelanggan yang khusus.
i) Marketing and Sales
Bertanggung jawab pada masalah pemasaran dan penjualan produk jasa perusahaan kepada pelanggan.
j) International & EXIM
Bertanggung jawab atas proses pengiriman barang ke luar negeri. k) Customer Relation
Membantu para pelanggan yang membutuhkan informasi dan kegiatan dalam proses pengiriman dan penerimaan barang.
l) Operational Lintas
Bertanggung jawab dalam proses operasional pengiriman barang dari satu cabang ke cabang lainnya.
m) Operational Domestic
Bertanggung jawab atas pengiriman dan penerimaan barang dalam negeri.
3.7.4 Knowledge and Skills Profile
Tabel 3.9 menjelaskan Knowledge and Skill Profile yang disesuaikan dengan pengukuran berapa lama masa kerja yang telah dilakukan oleh suatu karyawan yang terdapat pada PT. Wahana Prestasi Logistik.
Tabel 3.8 Knowledge and Skill Profile Pada PT. Wahana Prestasi Logistik Enterprise Architecture Education Standards Junior Architect Mid Level Architect Senior Architect
Knowledge and Skill Profile EA Apprentice (0-2 Years) EA Journeyman (3-5 Years) EA Master (5+ Years) 1. Perencanaan Strategi * 2. Pengambilan Keputusan * *
3. Penelitian Jasa Pesaing * *
4. Analisa Jasa * * 5. Perancangan Jasa * * * 6. Evaluasi Jasa * * * 7. Perekrutan Staff * * 8. Kegiatan Promosi * * * 9. Pengelolaan Pembayaran * * * 10.Penggajian Karyawan * * 11.Pengembangan Sistem * * * 12.Pengelolaan Resiko * 13.Pembangun Semangat Kesatuan *