• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi Pada Karyawan CV. Jade Indopratama Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi Pada Karyawan CV. Jade Indopratama Malang)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017|

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

81

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP

MOTIVASI DAN KINERJA

(Studi Pada Karyawan CV. Jade Indopratama Malang)

Faris Bayu Septyan Mochammad Al Musadieq Mochammad Djudi Mukzam

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Malang

Email: bayufaris22@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study is to understand the influence of transformational leadership to the motivation and performance of the employee at CV. Jade Indopratama Malang. This study used explanatory research type with quantitative approach. Participant included 77 employee from CV. Jade Pratama Malang. Primary data measured with questionnarie and secondary by documentation. Data were analyzed using descriptive and inferential statistic with path analysis that count with SPSS 21.0. The result show that transformational leadership are significantly influenced to works motivation with 0,588 path coefficient value and 0,000 t-signification. Transformational leadership are significantly influenced to works performance with 0,330 path coefficient value and 0,003 t-signification. Work motivation significantly influenced to works performance with 0,421 path coefficient value and 0,000 t-signification and not mediated toward employee work performance because undirectly influence value were smaller than directly influence value. CV. Jade Indopratama strengthen and repair the motivations given towards employee to increase employee performance.

Keywords: Motivation, Transformational Leadership, Performance ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh signifikan gaya kepemipinan transformasional terhadap motivasi kerja, pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan dan pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

explanatory research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel yang diambil sebanyak 77 orang

karyawan CV. Jade Indopratama Malang. Sumber data diperoleh dari data primer dengan menyebar kuisioner dan data sekunder dengan dokumentasi. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskripstif dan statistik inferensial dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis) dengan bantuan

software SPSS 21.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan Transformasional

berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja dengan nilai koefisiensi jalur 0,588 dan signifikansi t 0,000. Gaya Kepemimpinan Transformasional berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan dengan nilai koefisiensi jalur 0,330 dan signifikansi t 0,003. Motivasi Kerja bepengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan dengan nilai koefisiensi jalur 0,421 dan signifikansi t 0,000. Motivasi Kerja tidak memediasi Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan dikarenakan nilai pengaruh tidak langsung lebih kecil daripada nilai pengaruh langsungnya. CV. Jade Indopratama memperkuat dan memperbaiki pemberian motivasi terhadap karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan.

(2)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017|

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

82 A. PENDAHULUAN

Kemajuan sebuah perusahaan tidak lepas dari faktor-faktor internal dalam perusahaan. Faktor-faktor tersebut meliputi sumberdaya manusia, pemimpin perusahaan, motivasi kerja, dan kinerja karyawan. Perkembangan bisnis yang semakin pesat menuntut perusahaan untuk mengembangkan dan memaksimalkan faktor-faktor internal tersebut. Hal ini penting untuk membangun pondasi perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup serta menghadapi iklim persaingan.

Sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan menjadi elemen penting bagi penentu keberhasilan suatu perusahaan. Peran sumber daya manusia bukanlah sebuah objek seperti mesin dan moda, akan tetapi sebagai subjek penggerak dan pengontrol kemana arah organisasi tersebut akan dituju. Setiap perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang potensial karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Perkembangan dunia usaha akan terealisasi apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Pengembangan kualitas sumber daya manusia tidak lepas dari peran serta dukungan pimpinan perusahaan.

Pemimpin dan kepemimpinan merupakan faktor penting dalam mempengaruhi karyawannya agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Kepemimpinan pada dasarnya adalah kegiatan untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain atau bahkan kelompok untuk mencapai suatu tujuan. Seorang pemimpin harus mampu menciptakan lingkungan kerja yang serasi dengan para karyawannya dan juga membina kerja sama, mengarahkan dan mendorong gairah kerja karyawan sehingga dapat menimbulkan niat dan kinerja yang maksimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Kepemimpinan yang baik akan menjelaskan bagaimana pekerjaan harusnya dilaksanakan bukan dengan cara memaksa seseorang untuk melakukan pekerjaan tersebut. Oleh sebab itu, pemimpin suatu perusahaan harus memiliki gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi perusahaan.

Kepemimpimpinan Transformasional

meliputi hubungan yang lebih intens antara pemimpin dan karyawannya. Hubungan yang lebih intens dengan karyawan dapat mempengaruhi karyawan agar mau menjalankan perintah dengan senang hati tanpa paksaan. Kepemimpinan transformasional menunjukkan pemimpin yang memberikan perhatian individual dengan memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan

karyawan, serta mampu menerapkan stimulasi intelektual kepada karyawannya seperti bagaimana cara untuk menganalisis suatu situasi dan bagaimana cara agar karyawan kreatif dalam mengembangkannya.

Salah satu karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuannya untuk memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan atau visi dari perusahaannya. Pemimpin yang berkualitas harus dapat mengubah perilaku karyawannya menjadi seorang yang merasa mampu dan bermotivasi tinggi, sehingga tujuan organisasi dapat dicapai bersama. Motivasi merupakan hal yang penting untuk diberikan kepada karyawan karena dengan adanya motivasi, karyawan memiliki sebuah dorongan untuk mencapai tujuan. Adanya motivasi yang tinggi pada karyawan membuat karyawan bekerja dengan penuh tanggung jawab dan dengan sebaik-baiknya. Kinerja pada umumnya diartikan sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya untuk mencapai target kerja. Karyawan dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja yang tinggi sehingga produktifitasnya maksimal. Kinerja karyawan merupakan satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan. Untuk itu kinerja dari para karyawan harus mendapat perhatian dari para pimpinan perusahaan, sebab menurunnya kinerja dari karyawan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Pemimpin yang baik harus mampu mempengaruhi karyawan agar dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan konsep yang telah ditentukan.

Bidang percetakan dan advertising

merupakan bidang yang mengutamakan kreatifitas. Sehingga, kualitas dan kinerja sumber daya manusia harus tetap terjaga. Salah satu upaya untuk menjaga hal tersebut adalah penerapan gaya kepemimpinan yang efektif. Peneliti memilih CV. Jade Indopratama sebagai tempat penelitian karena CV. Jade Indopratama sudah memiliki kredibilitas baik di kota Malang sebagai perusahaan yang bergerak di bidang advertising. Disamping itu, CV. Jade Indopratama memiliki etos kerja yang baik dikarenakan perusahaan ini bergerak dalam industri kreatif sehingga tuntutan untuk menjadi lebih baik merupakan suatu keharusan dalam menghadapi persaingan. Yang paling utama adalah pimpinan CV. Jade Indopratama menerapkan Gaya

(3)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017|

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

83 kepemimpinan Transformasional yang sesuai

dengan tujuan penelitian ini.

Dari apa yang dikemukakan di atas maka peneliti ingin mengetahui lebih lanjut pengaruh gaya kepemimpinan yang diterapkan terhadap motivasi dan kinerja karyawan dengan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan” (studi pada karyawan CV. Jade Indopratama Malang).

B. KAJIAN PUSTAKA 1. Gaya Kepemimpinan

Menurut Rivai (2009:42) “Gaya

kepemimpinan merupakan pola perilaku atau tindakan seorang pemimpin dalam mengarahkan

dan mempengaruhi bawahannya agar

melaksanakan tindakan demi tercapainya tujuan tertentu”. Ranupandojo dan Husnan (2002:224), menyatakan bahwa, “Gaya kepemimpinan adalah suatu pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai tujuan tertentu”. Sedangkan menurut Thoha (2003:303), “Gaya kepemimpinan adalah suatu norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang ia lihat”.

a. Gaya Kepemimpinan Transformasional Robbins (2010:472) menyatakan bahwa, “Kepemimpinan transformasional sebagai pemimpin yang menginspirasi para pengikut untuk melampaui kepentingan pribadi mereka yang mampu membawa dampak mendalam dan luar biasa pada para pengikut”. Bass dan Avolio dalam Yukl (2010:305) mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional mempunyai empat dimensi, yaitu:

1. Karismatik (Charismatic) digambarkan sebagai perilaku pemimpin yang membuat para pengikutnya mengagumi, menghormati, dan sekaligus mempercayainya.

2. Motivasi yang Menginspirasi (Inspirational

Motivation) digambarkan sebagai pemimpin

yang mampu mengartikulasikan

pengharapan yang jelas terhadap prestasi bawahan, mendemonstrasikan komitmennya terhadap seluruh tujuan organisasi, dan mampu menggugah spirit tim dalam organisasi melalui penumbuhan antusiasme dan optimisme.

3. Stimulasi Intelektual (Intellectual

stimulation) digambarkan sebagai perilaku

pemimpin yang mampu menumbuhkan

ide-ide baru, memberikan solusi yang kreatif terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi bawahan, dan memberikan motivasi kepada bawahan untuk mencari pendekatan-pendekatan yang baru dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi.

4. Perhatian secara Individual (Individualized

consideration) digambarkan sebagai seorang

pemimpin yang mau mendengarkan dengan penuh perhatian masukan-masukan bawahan dan secara khusus mau memperhatikan

kebutuhan-kebutuhan bawahan akan

pengembangan karir. 2. Motivasi Kerja

Teori ERG merupakan refleksi dari nama tiga dasar kebutuhan seperti dijelaskan Mangkunegara (2009:98) dalam bukunya, yaitu:

a. Existence needs. Kebutuhan ini berhubungan dengan fisik dari eksistensi pegawai, seperti makan, minum, pakaian, bernafas, gaji, keamanan kondisi kerja, fringe benefit.

b. Relatedness needs. Kebutuhan interpersonal, yaitu kepuasan dalam berinteraksi dalam lingkungan kerja.

c. Growth needs. Kebutuhan untuk

mengembangkan dan meningkatkan pribadi. Hal ini berhubungan dengan kemampuan dan kecakapan pegawai.

3. Kinerja Karyawan

Mangkunegara (2009:67) berpendapat bahwa,”Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Dharma (2003:355) menyatakan bahwa dasar pengukuran kinerja yaitu sebagai berikut:

a. Kuantitas, item-itemnya, yaitu seagai berikut: 1) Jumlah hasil kerja sesuai dengan standar

yang ditetapkan

2) Jumlah hasil kerja lebih banyak dibanding dengan waktu yang lalu

3) Jumlah hasil kerja lebih banyak dibandingkan dengan rekan kerja b. Kualitas, item-item yaitu sebagai berikut:

1) Pencapaian mutu hasil kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan

2) Pencapaian mutu hasil kerja lebih baik dibandingkan dengan waktu yang lalu 3) Pencapaian mutu hasil kerja labih baik

(4)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017|

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

84 c. Ketepatan waktu kerja, item-itemnya sebagai

berikut:

1) Waktu penyelesaian pekerjaan sesuai dengan standar perusahaan

2) Waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang lalu 3) Waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat

dibandingkan dengan rekan kerja 4. Hipotesis

a. Hubungan Gaya Kepemimpinan

Transformasional (X) terhadap Motivasi Kerja (Z)

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara Gaya Kepemimpinan

Transformasional (X) terhadap Motivasi Kerja (Z)

HA : Terdapat pengaruh yang signifikan

antara Gaya Kepemimpinan

Transformasional (X) terhadap Motivasi Kerja (Z)

b. Hubungan Gaya kepemimpinan

Transformasional (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara Gaya Kepemimpinan

Transformasional (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y).

HA : Terdapat pengaruh yang signifikan

antara Gaya Kepemimpinan

Transformasional (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y).

c. Hubungan Gaya Kepemimpinan

Transformasional (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y) melaui Motivasi Kerja (Z) H0 : Motivasi Kerja (Z) tidak memediasi

pengaruh Gaya Kepemimpinan

Transformasional (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

HA : Motivasi Kerja (Z) memediasi pengaruh

Gaya Kepemimpinan Transformasional (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y) C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di CV. Jade Indopratama Malang yang terletak di

Jalan Raden Tumenggung Suryo No.35,

Purwantoro, Kota Malang, Jawatimur, Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap CV. Jade Indopratama Malang yang berjumlah 88 karyawan. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Berdasarkan tujuan penelitian untuk

mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi dan kinerja karyawan maka sampel yang diambil adalah seluruh staff dan kecuali manajer yang berjumlah 77 karyawan. Sumber data diperoleh dari data primer dengan menyebar kuisioner dan data sekunder dengan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis jalur (Path Analysis) dengan bantuan software SPSS 21.0.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Deskriptif Gaya Kepemimpinan Transformasional (X), Motivasi Kerja (Z), dan Kinerja Karyawan (Y)

Hasil distribusi frekuensi masing-masing variabel disajikan pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (X)

No Item Variabel Mean

1 Saya mempercayai atasan saya 4.13

2 Saya menghormati atasan saya 4.03

3 Saya loyal terhadap atasan saya 4.08 4 Saya merasa termotivasi oleh atasan saya 3.88 5 Saya menjadikan atasan sebagai teladan

bagi saya 3.87

6 Saya mendapatkan ide baru dari atasan

saya 4.03

7 Saya mampu mengembangkan kreatifitas

karena atasan saya 3.94

8 Saya merasa dihargai oleh atasan saya 4.39 9 Saya mendapatkan perhatian dari atasan

saya 4.05

Grand Mean Variabel Gaya Kepemimpinan

Transformasional (X) 4.04

Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2017

Tabel 1 menunjukkan grand mean sebesar 4.04 sehingga dapat diartikan bahwa penerapan gaya kepemimpinan transformasional pada CV. Jade Indopratama Malang sudah termasuk dalam kategori baik.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Kerja (Z)

No Item Variabel Mean

1 Saya aman bekerja di perusahaan ini 3.90 2 Saya mendapatkan gaji yang mencukupi

(5)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017|

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

85 3 Saya memiliki komunikasi yang baik

dengan atasan 3.91

4 Saya memiliki komunikasi yang baik

dengan rekan kerja 3.62

5 Saya memiliki kesempatan untuk

meningkatkan karir saya 3.94

6 Saya mendapatkan tugas yang

menantang di perusahaan ini 4.13

Grand Mean Variabel Motivasi Kerja (Z) 3.88 Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2017

Tabel 2 menunjukkan grand mean sebesar 3.88 yang artinya karyawan CV. Jade Indopratama Malang memiliki motivasi kerja yang tinggi. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Karyawan (Y)

No Item Variabel Mean

1 Saya mampu menyelesaikan tugas sesuai

dengan target yang ditentukan perusahaan 3.96 2 Saya mampu bekerja dengan teliti 3.91 3 Saya mampu bekerja dengan rapi 4.19 4 Saya menyelesaikan tugas sesuai dengan

jumlah target yang ditentukan perusahaan 3.95 5 Saya menyelesaikan tugas melebihi

jumlah target yang ditentukan perusahaan 4.22 6 Saya menyelesaikan tugas sesuai dengan

target waktu yang ditentukan perusahaan 4.05

7

Saya menyelesaikan tugas lebih cepat dari target waktu yang ditentukan perusahaan

4.25

Grand Mean Variabel Kinerja Karyawan

(Y) 4.07

Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2017

Tabel 3 menunjukkan grand mean variabel kinerja karyawan sebesar 4.07 yang berarti bahwa karyawan CV. Jade Indopratama Malang memiliki kinerja yang baik.

2. Analisis Inferensial (Analisis Jalur dan Uji t) Hasil analisis jalur gaya kepemimpinan transformasional terhadap motivasi kerja disakilan pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Analisis Jalur Gaya Kepemimpinan Transformasional (X) Terhadap Motivasi Kerja (Z)

Variabel Beta t

hitung Sig. Ket. Gaya Kepemimpinan Transformasional (X) 0,588 6,300 0,000 Signifikan t tabel : 1.669 R Square : 0.346 Z : Motivasi Kerja

Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2017

Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa Gaya Kepemimpinan Transformasional (X) berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja (Z), terbukti dari nilai t hitung 6,300 lebih besar dari nilai t tabel 1,669 (6,300 > 1,669) dan signifikansi t 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Besar pengatuh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Motivasi Kerja terlihat dari nilai koefisiensi jalur yaitu sebesar 0.588.

Hasil analisis jalur Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dapat diketahui bahwa Gaya Kepemimpinan Transformasional berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) terbukti dari nilai t hitung 3,097 lebih besar dari nilai t tabel dan nilai signifikansi t 0,003 lebih kecil dari α = 0,05. Besar pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y) yaitu sebesar 0,330. Motivasi Kerja (Z) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) dilihat dari nilai t hitung 3,952 yang lebih besar dari nilai t tabel 1,669 (3,952>1,669) dan signifikansi t 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Besar pengaruh Motivasi Kerja (Z) terhadap Kinerja Karyawan (Y) yaitu sebesar 0,421. Hasil analisis jalur Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Analisis Jalur Gaya Kepemimpinan Transformasional (X) dan Motivasi Kerja (Z) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Variabel Beta t

hitung Sig. Ket. Gaya Kepemimpinan Transformasional (X) 0.330 3.097 0.003 Signifikan Motivasi Kerja (Z) 0.421 3.952 0.000 Signifikan t tabel : 1.669 R Square : 0.450 Y : Kinerja Karyawan

Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2017

Pengaruh langsung, tidak langsung dan total dari analisis jalur dapat dilihat pada Tabel 6:

Tabel 6. Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Total dari Analisis Jalur

Pengaruh Variabel

Hasil Pengaruh

Total Langsung Tidak langsung

(6)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 86 X terhadap Z 0.588 - - X terhadap Y 0.330 0.588 x 0.421 = 0.247 0.577 Z terhadap Y 0.421 - -

Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2017

Pengaruh tidak langsung diperoleh dari hasil kali pengaruh langsung pada jalur yang dilewati. Tabel 6 menunjukkan bahwa pengaruh

tidak langsung Gaya Kepemimpinan

Transformasional (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y) melalui Motivasi Kerja (Z) yaitu sebesar 0.247. 3. Pembahasan Hasil Penelitian

a. Gambaran Gaya Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Kerja, dan Kinerja Karyawan

Berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan kepada karyawan CV. Jade Indopratama Malang, Gaya Kepemimpinan Transformasional memiliki grand mean sebesar 4,04 yang artinya CV Jade Indopratama Malang cenderung menggunakan Gaya Kepemimpinan Transformasional berupa pengaruh ideal, stimulasi intelektual, motivasi inspirasional, dan konsiderasi individu. Karyawan CV. Jade Indopratama Malang memiliki motivasi kerja yang tinggi dilihat dari grand mean variabel Motivasi kerja sebesar 3,88. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan CV. Jade Indopratama Malang merasa termotivasi untuk bekerja karena aspek-aspek kebutuhan fisik, keamanan, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri yang mereka butuhkan telah terpenuhi. Motivasi kerja yang tinggi dapat meningkatkan semangat kerja dan kinerja karyawan sehingga tujuan perusahaan lebih cepat tercapai.

Dalam variabel Kinerja Karyawan, grand mean menunjukkan angka 4,07 yang artinya kinerja karyawan CV. Jade Indopratama Malang sudah baik. Hal ini menunjukkan kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu karyawan CV. Jade Indopratama Malang sudah baik dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. Kinerja karyawan yang baik akan mempercepat tercapainya visi perusahaan.

b. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Motivasi Kerja

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan analisis jalur, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan Gaya Kepemimpinan

Transformasional terhadap Motivasi Kerja

dengan koefisien sebesar 0,588 dengan signifikansi t sebesar 0,000. Nilai yang dihasilkan memiliki arti bahwa Gaya Kepemimpinan Transformasional memiliki hubungan positif signifikan dengan Motivasi Kerja. Semakin efektif gaya kepemimpinan transformasional diterapkan dalam perusahaan maka motivasi kerja karyawan akan semakin meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan Tucunan (2014) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif antara kepemimpinan transformasional dengan motivasi karyawan. Hasil analisis ini memberikan informasi bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan dan positif secara langsung terhadap motivasi karyawan. Artinya, semakin kuat pemahaman

dan pelaksanaan kepemimpinan

transformasional maka semakin kuat motivasi kerja karyawan.

c. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan analisis jalur, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan Gaya Kepemimpinan

Transformasional terhadap Kinerja Karyawan dengan koefisien sebesar 0,330 dengan signifikansi t sebesar 0,003. Nilai yang dihasilkan memiliki arti bahwa Gaya Kepemimpinan Transformasional memiliki hubungan positif signifikan dengan Kinerja Karyawan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Pradana (2013) bahwa gaya kepemimpinan transformasional secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rolasmana (2013) dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Efektivitas Pengambilan Keputusan, dan Pemberian Kompensasi Insentif terhadap Kinerja Karyawan Bagian Keuangan pada Swalayan di Tanjungpinang” dan

mendapatkan kesimpulan bahwa gaya

kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

(Robbins, 2010:263) menyatakan bahwa:

Gaya kepemimpinan transformasional

mempunyai dimensi kharismatik, stimulus intelektual, konsiderasi individual, serta motivasi inspirasional. Jika pemimpin berhasil memengaruhi bawahan dengan visinya,

(7)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017|

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

87 menanamkan karismanya memotivasi dan

menjadi inspirator, menstimulasi intelektual, kreatifitas dan menghargai karyawannya maka dapat dipastikan karyawan akan bekerja dengan baik, sungguh-sungguh dan loyal pada perusahaan sehingga kinerjanya meningkat.

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada CV. Jade Indopratama Malang.

d. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil pengujian menerangkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan koefisien sebesar 0,421 dengan signifikansi t sebesar 0,000. Dalam penelitian ini, untuk hubungan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, hipotesis nol tidak didukung dan hipotesis alternatif didukung. Nilai yang dihasilkan memiliki arti bahwa motivasi kerja memiliki hubungan positif yang signifikan dengan kinerja karyawan. semakin tinggi motivasi kerja seorang karyawan, maka akan semakin baik kinerjanya.

Daft (2006:364) mengatakan bahwa motivasi dapat menimbulkan perilaku-perilaku yang mencerminkan kinerja tinggi dalam organisasi. Jadi apa yang dikemukakan oleh daft tersebut terbukti dengan realitas hubungan pengaruh signifikan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. motivasi merupakan hasrat dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Motivasi seseorang berawal dari kebutuhan, keinginan, dan dorongan untuk bertindak demi tercapainya kebutuhan dan tujuan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Sundi K. (2013) dan Handoyo (2015) bahwa terdapat hubungan positif motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi akan berusaha untuk semaksimal mungkin menyelesaikan pekerjaan yang diberikan padanya. Kesimpulan yang diperoleh adalah motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

1. Berdasarkan perhitungan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa rata-rata distribusi jawaban responden terhadap variabel X

(Gaya Kepemimpinan Transformasional) yaitu sebesar 4,04, variabel Z (Motivasi Kerja) yaitu sebesar 3,88, dan variabel Y (Kinerja Karyawan) yaitu sebesar 4,07. Secara keseluruhan nilai grand mean variabel-variabel tersebut berdasarkan hasil analisis deskriptif berada pada interval > 3,41 – 4,2 yang berarti menyatakan positif (kuat) atau tinggi, yang berarti bahwa pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional sudah baik dalam pelaksanaannya terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan yang ada pada CV. Jade Indopratama Malang. 2. Gaya Kepemimpinan Transformasional

berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja Karyawan CV. Jade Indopratama Malang dibuktikan dengan nilai signifikansi t=0,000 lebih kecil dari α=0,05.

3. Gaya Kepemimpinan Trasformasional berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada CV. Jade Indopratama Malang dibuktikan dengan nilai signifikansi t=0,003 lebih kecil dari α=0,05.

4. Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada CV. Jade Indopratama Malang dibuktikan dengan nilai signifikansi t=0,000 lebih kecil dari α=0,05. 2. Saran

1. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa nilai rata-rata untuk indikator X2 (motivasi yang menginsiprasi) memiliki nilai terendah dari variabel X, maka dengan begitu pimpinan CV. Jade Indopratama Malang diharapkan dapat menumbuhkan antusiasme

dan optimisme sehingga mampu

memberikan motivasi dan menjadi teladan bagi karyawan

2. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa nilai rata-rata untuk indikator Z2 (kebutuhan hubungan) memiliki nilai terendah dari variabel Z, maka dengan begitu pimpinan CV. Jade Indopratama Malang dapat memperbaiki kebutuhan hubungan dengan melakukan komunikasi yang baik antara pimpinan dengan karyawan.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya untuk

mengembangkan penelitian dengan

mempertimbangkan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan misalnya kompensasi atau keamanan dan keselamatan kerja. Dengan demikian hasil yang diharapkan dapat mengungkap lebih

(8)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 53 No. 1 Desember 2017|

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

88 banyak permasalahan dan memberikan

temuan-temuan penelitian yang lebih bermanfaat bagi banyak pihak.

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 2006. Manegement (manajemen). Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat.

Dharma, Agus. 2003. Manajemen Supervisi:

Petunjuk Praktis Bagi Para Supervisor.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Handoyo, Laura Natalia. 2015. The Influence of

Leadership Styles on Employee’s

Performance Through Work Motivation (An Organizational Study at Four Hotels in Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 22 No. 1. Mei 2015.

K, Sundi. 2013. Effect of Transformational Leadership and Transactional Leadership on

Employee Performance of Konawe

Education Department at Southeast Sulawesi Province. International Journal of Business

and Management Invention. Volume 2 Issue

12. Halaman 50-58.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2009. Manajemen

Sumberdaya Manusia Perusahaan,

Bandung: Rosda.

Pradana, Martha Andy. 2013. Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Transformasional dan

Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan Tetap PT. Mustika Bahana Jaya, Lumajang.

Jurnal Administrasi Bisnis. Vol 4. No 1.

Agustus 2013. Halaman 1-11

Ranupandojo, H., dan Suad Husnan. 2002.

Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE

Rivai Veizal. 2009. Manajemen Sumber Daya

Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Robbins, S. Dan Timothy A,J. 2010. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Edisi ke16.

Rolasmana. Meza. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Efektivitas Pengambilan Keputusan, dan Pemberian Kompensasi Insentif terhadap Kinerja Karyawan Bagian Keuangan pada Swalayan di Tanjungpinang.

Jurnal. Tanjung Pinang: Universitas Maritim.

Thoha, Miftah, 2003. Kepemimpinan dalam

Manajemen, cetakan kesembilan, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Tucunan, Roy Johan Agung, dkk. 2014. “ Pengaruh Kepimpimpinan Transformasional Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pt. Pandawa)”. E-jurnal Ekonomi dan

Bisnis Universitas Udayana. Vol. 3, No. 9,

Hal. 533-550.

Yukl, Gary. 2010. Kepemimpinan dalam Organisasi (edisi kelima). Jakarta:PT. Indeks.

Gambar

Tabel  1.  Distribusi  Frekuensi  Variabel  Gaya  Kepemimpinan Transformasional (X)
Tabel  2  menunjukkan  grand  mean  sebesar  3.88  yang  artinya  karyawan  CV.  Jade  Indopratama  Malang memiliki motivasi kerja yang tinggi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil olah data pada Tabel 4.19 diatas diketahui nilai R Square sebesar 0.652 berdasarkan hal tersebut bahwa pengaruh variabel kompensasi (X1) dan motivasi (X2)

Berkaitan dengan mutu pendidikan di perguruan tinggi, dosen adalah faktor penting dalam mencetak generasi yang handal baik ditinjau dari segi penataan di bidang

Lebih lanjut kajian ini juga memperhatikan sebaran situs arkeologi sebagai satu kesatuan dalam sebuah ruang (kawasan) yang memiliki hubungan satu sama lain yakni sebagai sebuah

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan vitamin E dan bakteri asam laktat berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan lemak kasar pada ayam kedu

Memahami al-Qur’an: Perspektif Baru Metodologi Tafsir Muqarin.. Nasr, Seyyed

pada pemancar FM standar buatan pabrik biasanya dilengkapi dengan fasilitas masukan untuk SCA. Spektrum frekuensi Broadcast FM stereo dan pita teledata [1].. SCA

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan adanya kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik