• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN PUSAT KOMUNITAS AKUSTIK KAMPUNG CICADAS BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN PUSAT KOMUNITAS AKUSTIK KAMPUNG CICADAS BANDUNG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

pg. 1

PERANCANGAN PUSAT KOMUNITAS AKUSTIK KAMPUNG CICADAS

BANDUNG

Deni Permana Nova Chandra Aditya, S.T.,M.T.

Tri Widianti Natalia, S.T.,M.T.

Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Jl. Dipatiukur No.112-116, Bandung 40132

Email : denip1317@gmail.com

Abstract

Bandung is the city that has a high level of density. Moving on from the city planning paradigm, city kampongs can actually be the beginning of a new paradigm of urban planning in realizing a better city. The village with all activities, in way illustrates how urban life is happening. Whether we realize it or not, density and limitations provide creativity for humans or their residents to act and behave. It is almost certain that there will be no remaining spaces in the town's kampong. All utilization must be optimized, so that it has a better impact on life, and is sustainable. One idea to reduce unemployment and create a healthy place to live is to create a creative village, the goal of forming creative villages in the city center is to create the image of the city. Creative villages are strategies developed by the Indonesian government to improve the quality of the environment and the lives of urban communities.

Key word : Bandung, Creative Village , Activity

1.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi, baik dari tingkat kota, kampung atau desa. Beranjak dari paradigma perencanaan kota. kampung kota sebenarnya dapat menjadi awal mulainya paradigma baru perencanaan kota dalam mewujudkan kota yang lebih baik. Kampung dengan segala aktivitasnya, sedikit banyak memberi gambaran bagaimana kehidupan urban yang terjadi. Disadari atau tidak, kepadatan dan keterbatasan memberikan kreativitas bagi manusia atau masyarakat penghuninya untuk bertindak dan berperilaku. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak akan ada ruang-ruang sisa di dalam kampung kota. Semua harus dioptimalkan pemanfaatannya, sehingga memberi dampak yang lebih baik bagi kehidupan, dan berkelanjutan. Salah satu gagasan untuk mengurangi angka pengangguran dan menciptakan tempat tinggal yang sehat adalah menciptakan kampung kreatif , tujuan dari pembentukan kampung-kampung kreatif dipusat kota adalah menciptakan citra kota dan menjadikan kota tersebut Tangguh. Kampung kreatif merupakan strategi yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan hidup masyarakat perkotaan. Beberapa kampung kreatif banyak ditemukan di kota-kota besar di Indonesia seperti, Bandung, Jakarta, Surabaya, Solo, Malang, Bali dan Yogyakarta. Konsep yang digunakannya pun beragam mulai dari kampung wisata, kampung musik, kampung seni dan budaya, kampung cyber, kampung industri dan beberapa konsep lainnya yang dibuat menyesuaikan potensi masalah atau konteks masing-masing kampung.

(2)

pg. 2

1.2. Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan Kampung Kreatif ini adalah :

 Mengidentifikasi permasalahan yang ada dikampung Cicadas pasar II.

 Mendalami pedekatan komunitas kampung Cicadas pasar II melalui suatu desain.

 Memberikan solusi berupa desain penataan untuk komunitas warga kampung Cicadas pasar II.

1.3. Masalah Perancangan

Permasalahan yang timbul dari perancangan Kampung Kreatif ini adalah :  Tidak adanya wadah untuk komunitas-komunitas yang sudah ada.

 Belum tersedianya sarana dan prasarana warga yang belum tertata dengan baik.  Permasalahan lahan yang sempit menghambat kegiatan dari warga setempat.

1.4. Tinjauan pustaka

1.4.1 pengertian kampung

Kampung memiliki beberapa pengertian. Pada wilayah-wilayah yang jauh dari kota, sebagai sebuah tempat, kampung merupakan istilah yang serupa artinya dengan desa atau dusun. Kampung dalam bahasa Indonesia berarti desa atau negara. Pada masa-masa sebelumnya, sebuah unit administrasi desa disebut 'desa' sedangkan kampung adalah istilah yang lebih umum digunakan di masa sekarang (Dewiyanti,2010:374). Kampung merupakan suatu Kawasan yang memiliki kegiatan yang membuat mereka berkembang. dalam Kawasan yang berkembang senantiasa membuat identitas tersendiri yang membuat kawasan tersebut menjadi lebih di kenal oleh masyarakat dan lingkungan sekitarnya (Wibowo,2018:56).

2.

METODE

2.1. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam perancangan Kampung Akustik Cicadas ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan awal ialah observasi awal yakni untuk melihat dan mengenal kondisi lapangan serta kegiatan penduduknya. Tahapan kedua adalah mewawancarai tokoh-tokoh kampung, masyarakat umum, dan komunitas akustik. Tahapan ketiga adalah pengumpulan data atau arsip dari internet seperti foto, video, dan berita terkait kegiatan di Kampung Cicadas.

2.2. Wawancara

Menganalisis kondisi Kampung Cicadas dengan survei langsung pada site dan melakukan wawancara bersama warga sekitar dan komunitas yang ada untuk mendapatkan informasi.

2.3. Metode Analisis

2.3.1. Pemilihan Lokasi

Dikota Bandung ada beberapa lokasi yang dijadikan sebagai kampung kreatif oleh pemerintah kota Bandung. diantaranya yaitu, Cicadas, Leuwimanyar, Cicukang, Taman sari, Dago pojok. Namun dalam menentukan lokasi site mempertimbangkan beberapa hal termasuk adanya komunitas yang berperan sebagai salah satu kelompok dalam mengembangkan kampung kreatif. Di Bandung sendiri ada komunitas yang bekerja sama dalam membuat sebuah kampung menjadi kreatif, yaitu komunitas Bandung Community Center Forum (BCCF). Lokasi yang dipilih dari proyek Kampung kreatif ini adalah terletak ditengah pusat kota Bandung. Lokasi yang paling mendekati adalah daerah Cicadas, karean letaknya yang berada dipusat kota, serta cicadas masuk kedalam Kawasan yang akan dijadikan sebagai kampung kreatif. Kawasan Cicadas sendiri pada tahun 2012 mengembangkan kampung kreatif dengan nama Kampung akustik Cicadas namun perlahan sudah kembali seperti pada awalnya.

(3)

pg. 3 2.3.2. Pemahaman Judul dan Tema

Kampung Cicadas yang letaknya berada di belakang Pasar Cicadas, sangat lekat dengan citranya yang kumuh. Namun dibalik citranya yang kumuh, Kampung Cicadas memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Salah satu potensi yang sudah dikembangkan ialah dari bidang seni musik. Terdapat komunitas Akustik di Kampung Cicadas yang berpotensi dapat mengembangkan kampung tersebut menjadi Kampung Kreatif. Maka, untuk mewujudkan Kampung kreatif tersebut, perlu adanya langkah-langkah perubahan yang diterapkan pada Kampung Cicadas. Langkah-langkah menciptakan kampung kreatif ini kemudian dikembangkan melalui tema perancangan. Tema yang diangkat dalam perancangan Pusat Komunitas Akustik Cicadas ini adalah place making. Place making ialah membuat suatu tempat yang dapat menginspirasi orang serta menciptakan kembali ruang publik sebagai jantung setiap komunitas, serta memperkuat hubungan antar orang-orang dan tempat tempat yang mereka bagikan. Menurut beberapa journal tentang “Kampung Kreatif”, kriteria yang menjadi dasar terbentuknya kampung kreatif adalah adanya perilaku masyarakat yang ikut andil dalam memperbaiki kondisi lingkungannya. Dengan adanya suatu komunitas tertentu membantu masyarakat dalam menajalankan aktivitasnya guna memperbaiki kualitas lingkungan dan meningkatkan nilai ekonomi dengan kegiatan yang kreatif.

3.

HASIL STUDI DAN PEMBAHASAN

Kampung Akustik Cicadas mengusung konsep kampung kreatif. Kampung Akustik Cicadas ini didesain untuk mewadahi komunitas akustik di kampung tersebut dan warga sekitarnya dalam hal bermusik. Dengan adanya Kampung Kreatif Cicadas, potensi warga setempat dapat dikembangkan, komunitas akustik di kampung tersebut pun dapat menampilkan kreatifitasnya dalam hal bermusik sehingga dapat menarik masyarakat luas untuk datang berkunjung. Kondisi Kampung Cicadas yang lekat dengan citra kumuhnya dapat berubah dengan dihidupkannya kembali kampung kreatif di area tersebut.

3.1 Gubahan Massa

Type hunian untuk keluarga yang berjumlah 3-4 orang dengan 2 lt. ukuran 6 x 6 m2

Gambar 1. Gubahan Massa.

Type hunian untuk keluarga yang berjumlah 4-6 orang dengan 2 lt. ukuran 6 x 7 m2

 Setiap dinding - dinding gang akan di tata ulang menggunakan material yang diaci halus dan membuat gambar dan juga lukisan dengan tema yang disesuaikan dari warga sekitar.

 Untuk sirulasi manusia mengunakan material yang ramah terhadap lingkungan dan dapat menyerap air hujan, yaitu dengan mengunakan grass block.

 Membuat lubang biopori agar terhidar dari banjir dan menjadi resapan air hujan.

Gambar 2. Tipe Gang

Type hunian untuk keluarga yang berjumlah 4-6 orang dengan 2 lt. ukuran 6 x 6 m2 yang saling

(4)

pg. 4 Fasade Kampung Akustik Cicadas mengikuti konteks lingkungan sekitar. Material yang dipakai pun ialah material alami seperti kayu, genteng tanah liat dan bata merah. Pada fasade bangunan balai berkumpul, workshop, dan rumah bantaran sungai, terdapat beberapa bukaan dan kisi-kisi untuk memberi kesan terbuka.

 Struktur Atap : Struktur Truss  Konstruksi Atap : Konstruksi baja

ringan

 Pondasi : Cakar ayam

 Konstruksi Kolom : Bata Merah

 Struktur Atap : Struktur Truss  Konstruksi Atap : Konstruksi baja

ringan

 Pondasi : Cakar ayam

 Konstruksi Kolom : Bata Merah

Gambar 8. Sistem Struktur Balai Berkumpul 3.2 Pemintakatan dan pencapaian

Site berada pada kawasan pengembangan Kampung Kreatif Kota Bandung. Terdapat beberapa zona yang berpotensi sebagai ruang komunal warga dan wadah bagi komunitas musik di Kampung Cicadas.

 Zona Hunian

Terdiri atas hunian warga dengan berbagai type hunian.

 Zona fasilitas umum

Fasilitas yang terdiri atas mushola, ruang komunal sebagai fasilitas yang dapat

mendukung kegiatan olah raga seperti, senam untuk ibu-ibu dll. Terdapat ruang baca untuk anak-anak, ruang galeri untuk kegiatan komunitas musik akustik, dan ruang penunjang lainnya Site berada di pemukiman kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Kampung Akustik Cicadas berada di belakang area Pasar Cicadas. Akses utama menuju Kampung Akustik Cicadas yaitu melalui Jl.Cikutra.

3.3 Tata Ruang

Gambar 4. Denah

Terdapat 3 Bangunan utama dalam perancangan Kampung Akustik Cicadas ini yaitu Balai Berkumpul, Workshop, dan Rumah Bantaran Sungai.

3.4 Fasade

3.5 Sistem Struktur

Denah Balai Berkumpul Denah Workshop Denah Rumah Bantaran sungai

Gambar 5. Tampak Balai Berkumpul

Gambar 7. Tampak Workshop Gambar 6.

Tampak Rumah Bantaran Sungai

Gambar 9. Sistem Struktur Workshop Gambar 7. Site plan

(5)

pg. 5  Struktur Atap : Struktur Truss

 Konstruksi Atap : Konstruksi baja ringan

 Pondasi : Cakar ayam  Konstruksi Kolom : Beton

Area Balai Warga dan Lapangan berfungsi sebagai tempat berkumpul aktifitas warga sekitar. Balai berkumpul berfungsi sebagai tempat berkumpul warga untuk bermusyawarah

Terdapat Ruang Baca berbagai koleksi buku bacaan untuk

warga maupun

pegunjung

Ruang Belajar Musik Komunitas Akustik dapat berbagi ilmu dengan warga lainnya

Gambar 11. Suasana Eksterior Kampung Akustik Cicadas

Gambar 12. Suasana Interior Kampung Akustik Cicadas

Ekterior dari area workshop dan bangunan souvenir, berfungsi sebagai tempat pembuatan dan penjualan produk dari kampung akustik Cicadas.

Ekterior dari area rumah bantaran sungai.

Area workshop berfungsi sebagai tempat pembuatan gitar akustik oleh warga setempat

3.6 Sistem Utilitas

 Sumber listrik utama yang digunakan masyarakat Kampung Akustik Cicadas adalah PLN. Di Kampung tersebut tidak ada yang menggunakan genset sebagai sumber listrik cadangan.  Sumber air bersih di Kampung Akustik Cicadas berasal dari PDAM yang distribusikan kesetiap rumah warga. Sedangkan air kotor ditampung di Septictank setiap rumah warga sebelum dibuang ke riol kota.

3.7 Suasana Eksterior Kampung Akustik Cicadas

3.8 Suasana Interior Kampung Akustik Cicadas Gambar 10

Tampak Rumah Bantaran Sungai

(6)

pg. 6

4.

KESIMPULAN

Kampung Cicadas yang letaknya berada di belakang Pasar Cicadas, sangat lekat dengan citranya yang kumuh. Namun dibalik citranya yang kumuh, Kampung Cicadas memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Salah satu potensi yang sudah dikembangkan ialah dari bidang seni musik. Terdapat komunitas Akustik di Kampung Cicadas yang berpotensi dapat mengembangkan kampung tersebut menjadi Kampung Kreatif. Maka, untuk mewujudkan Kampung kreatif tersebut, perlu adanya langkah-langkah perubahan yang diterapkan pada Kampung Cicadas. Langkah-langkah menciptakan kampung kreatif ini kemudian dikembangkan melalui tema perancangan. Tema yang diangkat dalam perancangan Kampung Akustik Cicadas ini adalah placemaking. Kampung Akustik Cicadas ini didesain untuk mewadahi komunitas akustik di kampung tersebut dan warga sekitarnya dalam hal bermusik. Dengan adanya Kampung Kreatif Cicadas, potensi warga setempat dapat dikembangkan, komunitas akustik di kampung tersebut pun dapat menampilkan kreatifitasnya dalam hal bermusik sehingga dapat menarik masyarakat luas untuk datang berkunjung. Kondisi Kampung Cicadas yang lekat dengan citra kumuhnya dapat berubah dengan dihidupkannya kembali kampung kreatif di area tersebut.

5.

REFERENSI

1. Jacob, Janes. 2016. Place Making. New York : Project for Public Spaces (PPS).

2. Wibowo, Heru. 2018. ”Fungsi Lingkungan Terbangun di Koridor Cigondewah sebagai Identitas Kawasan Industri Kreatif di Kota Bandung” dalam Majalah Ilmiah UNIKOM. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.

3. Dewiyanti, Dhini. 2010. “Sustainable Living Community in Urban Kampung.Case Study : Kampung Sekeloa, Kelurahan Lebakgede, Bandung, Indonesia” dalam Majalah Ilmiah UNIKOM. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.

4. Budihardjo, Eko. 1992. Sejumlah Masalah Perkampungan Kota. Bandung : Alumni.

5. Sugono, Dendy dan Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Gambar

Gambar 1. Gubahan Massa.
Gambar 8. Sistem Struktur Balai Berkumpul
Gambar 12. Suasana Interior Kampung Akustik Cicadas

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Hardi Putra Wirman, “Problematika Pendekatan Analogi (Qiyas) Dalam Penetapan Hukum Islam (Telaah atas Pemikiran Ibn Hazm dan Ibn Qayyim

menentukan apa yang sebenarnya diinginkan oleh para stakeholder.. Para tenant disini berperan sebagai pemilik toko akan menuntut tentang bagaimana sistem suatu perusahaan

Untuk lebih memahami tentang dokumentasi asuhan keperawatan, sebelumnya kita harus mengetahui pengertian dari dokumen itu sendiri, asuhan keperawatan konsorsium ilmu

Kini, melalui pengadaan sumur dalam yang dibangun masyarakat melalui Program Pamsimas, masyarakat sudah bisa mendapatkan sumber air untuk kebutuhan sehari-hari yang layak dan aman

(1) Guru mengajak siswa berdoa dengan arahan guru agar siswa berdoa dengan khusuk, karena doa yang khusuk akan dikabulkan oleh Allah, maka dari itu berdoalah yang

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Hukum utama dan

Dalam hal perlindungan bebas dari ancaman yang berkenaan dengan kesaksian yang akan, sedang, dan telah diberikan oleh korban hambatannya terdapat pada segi praktek atau

Selanjutnya untuk bukaan Katup penutup tergantung berapa inputan arus yang masuk kedalam positioner tersebut , seperti terdapat pada data Sheet pada bab 3 untuk