REPUBLIK INDONESIA
SURABAYA, 5 OKTOBER 2020
PERAN KOPERASI SYARIAH SEBAGAI AKSELERATOR
PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL
Agus Santoso, SH, LL.M
Staf Khusus Menteri Bidang Hukum, Pengawasan Koperasi, dan Pembiayaan.
Kepala Kantor Perwakilan BI New York
Kepala Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
Staf Ahli Gubernur Bank Indonesia
Direktur Hukum
Wakil Kepala
Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK)
Staf Khusus Menteri Bidang Hukum, Pengawasan Koperasi, dan Pembiayaan.
Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
2019 s.d Sekarang
Pembina Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia
General Secretary South East Asia Karatedo Federation (SEAKF)
Wakil Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran
Ketua Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (2015 s.d 2019)
Ketua Ikatan Pegawai Bank Indonesia (IPEBI) (2010 s.d 2013)
PENYUSUNAN KAJIAN AKADEMIK
REPUBLIK INDONESIA
3
Berbagai negara telah memiliki visi dan secara aktif mendorong Ekonomi Syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru..
EKONOMI SYARIAH SEBAGAI SUMBER EKONOMI
Inggris: London sebagai Pusat Keuangan Syariah di Barat
Brazil: Pemasok daging unggas halal terbesar ke Timur Tengah
Tiongkok: Ekspor baju muslim tertinggi ke Timur Tengah
Korea: Visi menjadi Destinasi Utama Pariwisata Halal
Jepang: Industri Halal
sebagai kontributor kunci di 2020
Malaysia: Visi menjadi Pusat Industri Halal dan Keuangan Syariah Global di 2020 Thailand: Visi menjadi Dapur Halal Dunia Arab Saudi:
Pusat Islam Dunia Uni Emirat Arab: Dubai sebagai
Ibu Kota Ekonomi Syariah
Australia: Pemasok daging sapi halal terbesar ke Timur Tengah
PENYUSUNAN KAJIAN AKADEMIK
REPUBLIK INDONESIA
4
POSISI INDONESIA DI EKONOMI SYARIAH GLOBAL
Dengan populasi muslim terbesar di Dunia, Indonesia memiliki potensi besar sebagai leading country pengembangan Ekonomi
Syariah di pasar global. Namun sayangnya saat ini Indonesia masih dalam posisi sebagai salah satu target pasar utama produk halal
dan ekonomi syariah, belum menjadi salah satu produsen Utama produk halal dan ekonomi syariah tersebut.
Sumber: Global Islamic Economy Report, 2015/2016, 2016/2017, 2017/2018, 2018/2019, 2019/2020
Sumber: Global Islamic Economy Report, 2015/2016, 2016/2017, 2017/2018, 2018/2019, 2019/2020
POSISI INDONESIA DI EKONOMI SYARIAH GLOBAL
POSISI INDONESIA BERDASARKAN GLOBAL ISLAMIC
ECONOMY INDICATOR
•
Indonesia merupakan Top 10 Expenditure (konsumen)
ekonomi syariah dan produk halal di setiap sektor
industri, namun belum sebagai player (produsen)
Utama.
PENYUSUNAN KAJIAN AKADEMIK
REPUBLIK INDONESIA
5
POTENSI PASAR PRODUK HALAL
Sumber : State of the Global Islamic Economy Report
Tingkat konsumsi agregat produk halal secara global diproyeksi mengalami peningkatan dari 2,2 triliun USD pada tahun 2018
menjadi 3,2 triliun USD pada tahun 2024. Sektor utama yang diprediksi mendorong peningkatan tersebut berasal dari sektor
PENYUSUNAN KAJIAN AKADEMIK
REPUBLIK INDONESIA
6
LANDSCAPE KEUANGAN SYARIAH INDONESIA
Pada Semester I 2020, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham Syariah) mencapai Rp1.608,50 triliun atau
USD 112,47 miliar*, tumbuh 20,45% (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan menyumbang 9,63% terhadap
total aset industri keuangan Indonesia.
*(Kurs Tengah BI per 30 Juni 2020 = Rp14.302,-/USD)
2017 2018 2019 Juni 2020 Perbankan Syariah 435,02 489,69 538,32 545,39 IKNB Syariah* 99,13 97,02 105,61 107,22 Pasar Modal Syariah 595,61 702,96 824,19 955,89 Growth (yoy, RHS) 26,41% 14,15% 13,84% 20,45% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 (d al am t ri liu n r u p ia h )
Industri
Total Aset
Market Share
(%)
(dalam triliun rupiah dan dolar AS)
Nasional
National
Syariah
Sharia
Rp T
USD Bn
Rp T
USD Bn
Perbankan
8.830,89
617,46
545,39
38,13
6,18%
IKNB
2.477,22
173,21 107,22
7,50
4,33%
Pasar Modal
5.395,70
377,27 955,89
66,84
17,72%
Total
16.703,80
1.167,93 1.608,50 112,47
9,63%
Keuangan
Syariah
9,63%
Keuangan Konvensional90,37%
*) tidak termasukSaham SyariahTOTAL ASET KEUANGAN SYARIAH INDONESIA
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
PENYUSUNAN KAJIAN AKADEMIK
REPUBLIK INDONESIA
7
STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM
Dukungan untuk meningkatkan posisi Indonesia dalam Ekonomi Syariah dan pengembangan produk halal merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Strategi Pengembangan Koperasi dan UMKM 2020-2024 yang dicanangkan Kementerian Koperasi dan UMKM.
PERLUASAN AKSES PASAR
PRODUK & JASA
Peningkatan Konsumsi di dalam negeri| Mendorong brand lokal di pasar global
AKSELERASI PEMBIAYAAN & INVESTASI
Memperkuat soft infrastructure pembiayaan | Pembiayaan non bank
KEMUDAHAN & KESEMPATAN BERUSAHA
Penyerhadanaan perijinan usaha dan standarisasi produk| Kebijakan afirmasi dan proteksi | pembentukan pusat bantuan hukum | kemitraan dengan usaha besar
MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK & JASA
Pengembangan rumah produksi-bersama terintegrasi (factory sharing) | standarisasi dan sertifikasi internasional | Kemitraan dengan usaha besar (value chain based partnership) | Sistem Logistik UMKM | Akselerasi Pengembangan Usaha
PENGEMBANGAN KAPASITAS
MANAJEMEN DAN SDM USAHA
Layanan konsultasi dan pendampingan teknis| Akselerasi dan Komersialisasi | Modernisasi Koperasi
KOORDINASI LINTAS SEKTOR
Strategi Nasional Pemberdayaan Koperasi dan UMKM (one gate policy) | Peningkatan peran Pemerintah Daerah
PENYUSUNAN KAJIAN AKADEMIK
REPUBLIK INDONESIA
8
DUKUNGAN SERTIFIKASI HALAL UNTUK UMKM
Untuk mendukung peran UMKM dalam pengembangan Produk Halal, Kemenkop UKM memberikan fasilitasi Sertifikasi Halal untuk
UMKM sejak tahun 2015.
SEBARAN LOKASI FASILITASI SERTIFIKASI HALAL UMKM
TAHUN 2015 s.d 2019
766 UMKM di 22 Provinsi
•
Standardisasi dan pengendalian atas jaminan mutu
produk dalam bentuk Sertifikasi Halal perlu dilakukan
untuk membantu agar produk UMKM Indonesia
mampu bersaing di Global Halal Market,
•
Target Program Fasilitasi Sertifikasi Halal Kementerian
Koperasi dan UKM tahun 2020 sebanyak 50 UMKM
“Muslim adalah segmen konsumen dengan
pertumbuhan tercepat di dunia. Setiap perusahaan yang
tidak mempertimbangkan bagaimana melayani mereka
akan kehilangan kesempatan yang signifikan dari hulu
sampai ke hilir”. (A.T. Kearney, Addressing the Muslim
Market: Can You Afford Not To? (2008)
FASILITASI SERTIFIKASI HALAL KEMENKOP UKM
TAHUN 2015 s.d 2019
PENYUSUNAN KAJIAN AKADEMIK
REPUBLIK INDONESIA
9
PENGEMBANGAN UMKM MELALUI KOPERASI
LEMBAGA EKONOMI UMKM
AGREGATOR
LINGKUNGAN STRATEGIS
Pengembangan koperasi nasional diarahkan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dalam membangun kelembagaan korporatisasi UMKM
dengan fokus pada penciptaan skala ekonomi yang lebih baik;
Koperasi berperan sebagai aggregator dari
usaha-usaha anggota. Anggota berperan
ganda sebagai pemilik sekaligus pelanggan
Lingkungan strategis bisnis koperasi telah berubah secara fundamental
(disruption) yang membutuhkan penyikapan serius yang melibatkan
seluruh anggota pemangku kepentingan secara proporsional dan
fungsional.
RUU PERKOPERASIAN
RUU CIPTA KERJA
Akselerasi dapat dilakukan dengan menjadikan Koperasi sebagai Lembaga Ekonomi dan Sumber Pembiayaan bagi pengembangan
PENYUSUNAN KAJIAN AKADEMIK
REPUBLIK INDONESIA
10
PENGEMBANGAN UMKM MELALUI KOPERASI
Program pengembangan koperasi syariah difokuskan pada literasi, peningkatan akses pembiayaan syariah, serta pemberdayaan
dan pengembangan. Dari sisi sinergi dengan K/L, pada Juli 2020 Kemenkop UKM melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama
tentang Pengembangan Sektor Ekonomi dan Keuangan Syariah di bidang Koperasi dengan KNEKS.
Fasilitasi peningkatan kapasitas melaksanakan usaha
simpan pinjam dan pembiayaan syariah.
Advokasi Penguatan Jaringan Kerjasama Koperasi,
Literasi, dan penumbuhan KSPPS/USPPS-Koperasi.
Literasi Keuangan Syariah
Penyusunan pedoman pelaksanaan prinsip syariah
oleh Koperasi
Fasilitasi penyusunan sistem aplikasi akuntansi usaha
simpan pinjam pembiayaan syariah.
Pendayagunaan dan Pengembangan ZISWAF oleh
KSPPS/USPPS Koperasi.
Sosialisasi Pendayagunaan Sumber-Sumber
Pembiayaan Syariah.
PENYUSUNAN KAJIAN AKADEMIK
REPUBLIK INDONESIA
11
LANDSCAPE KOPERASI SYARIAH INDONESIA
Pada Semester I 2020, total aset Koperasi di Indonesia mencapai Rp103,8 triliun, adapun KSPPS dan Koppontren menyumbang 6,4%
dari total aset tersebut atau setara Rp6,6 triliun. Nilai tersebut mengindikasikan masih besarnya ruang untuk pengembangan
Koperasi Syariah khususnya KSPPS dan Koppontren.
79.701 6.703.135 61.782 54.684 3.500 25.884 1.654.361 10.389 11.633 455 10.670 5.351.886 24.989 45.906 705 4.115 2.267.017 6.034 7.329 135 2.428 90.044 603 853 25 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Jumlah Koperasi Aktif (Unit) Jumlah Anggota (Orang) Total Aset (Rp Miliar) Total Omset (Rp Miliar) Total SHU (Rp Miliar)
LANDSCAPE KOPERASI INDONESIA
Kop Lainnya Kop Serba Usaha KSP KSPPS Koppontren
Sumber : ODS Kemenkop UKM
KSPPS
4.115 Unit KSPPS Aktif
2.267.017 Anggota
Rp 6,03 T Nilai Omset
Rp 7,3 T Nilai Aset
Koppontren
2.428 Unit Koppontren Aktif
90.044 Anggota
Rp 0,6 T Nilai Omset
Rp 0,85 T Nilai Aset
PENYUSUNAN KAJIAN AKADEMIK
POTENSI DUKUNGAN PEMBIAYAAN KOPERASI
REPUBLIK INDONESIA12
Sumatera
Balnustra
Kalimantan
Sulampua
2.521 Unit KSP/KSPPS 9.492 Unit USP Rp 14,2 T Nilai OmsetJawa
2.418 Unit KSP/KSPPS 5.360 Unit USP Rp 15,7 T Nilai Omset 489 Unit KSP/KSPPS 2.827 Unit USP Rp 11,6 T Nilai Omset 1.590 Unit KSP/KSPPS 5.791 Unit USP Rp 5,7 T Nilai Omset≤ 1000 Unit Koperasi
1001 s.d 3000 Unit Koperasi
3001 s.d 5000 Unit Koperasi
> 5000 Unit Koperasi
Keterangan :Terdapat 73.698 Koperasi Simpan Pinjam / Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSP/KSPPS) dan Unit Simpan Pinjam (USP) dengan total Nilai
Aset Rp118T dan Omset Rp115 T yang dapat menjadi mitra penyedia jasa keuangan untuk pengembangan UMKM Syariah di seluruh Indonesia.
9.417 Unit KSP/KSPS 33.793 Unit USP
Rp 68,5 T Nilai Omset Data Desember 2019
Sumber :
ODS Kemenkop UKM Rp 17,1 T Nilai Aset
Rp 7,6 T Nilai Aset
Rp 4,5 T Nilai Aset
PENYUSUNAN KAJIAN AKADEMIK
REPUBLIK INDONESIA
13
DUKUNGAN LPDB UNTUK PEMBIAYAAN KOPERASI SYARIAH
Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dibawah Kementerian Koperasi dan UKM melakukan
transformasi dan refocusing pembiayaan khusus kepada Koperasi sejak tahun 2020 untuk mewujudkan akselerasi Koperasi sebagai
Lembaga Ekonomi UMKM.
Sumber : LPDB
*posisi 30 September 2020
Sumber : LPDB
PENYUSUNAN KAJIAN AKADEMIK
REPUBLIK INDONESIA
14
SEBAGAI LEMBAGA EKONOMI
Melalui Sinergi dengan Lembaga Penjaminan, Perbankan, dan Sektor Swasta, LPDB mampu mendukung ekosistem serta model bisnis
pengembangan Koperasi sebagai Lembaga Ekonomi UMKM yang terintegrasi.
ANGGOTA KOPERASI
Pabrik Beras Modern
Koperasi mengajak anggota untuk ikut bergabung dalam korporasi petani
1. Manfaat bagi anggota koperasi: 1) Mendapatkan harga pabrik, dan 2) memiliki korporasi (dalam bentuk sertifikat kepemilikan korporasi) 2. Anggota menjual padi hasil panen ke
korporasi (sebagai pemasok). Padi yang ditanam adalah jenis yang telah ditentukan untuk beras premium, dengan SOP tanam yang seragam.
Pabrik beras modern milik Petani, dikelola secara profesional dibawah
manajemen khusus.
BNI memberikan pinjaman KUR (Skema Yarnen) ke anggota koperasi yang menjadi pemilik korporasi petani
1. LPDB-KUMKM menyediakan fasilitas Pembiayaan investasi pabrik untuk korporasi petani dengan jangka waktu maksimal 10 tahun
2. Jamkrida memberikan penjaminan kepada LPDB-KUMKM atas pembiayaan investasi pabrik
Foodstation menjadi offtaker beras premium yang diproduksi korporasi KOPERASI KOPERASI KOPERASI
Jamkrida bersama sama LPDB memberikan dampingan dan menempatkan PIC di Manajemen Pabrik untuk kontrol keuangan