• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nomor : 05/Panhapernas/VIII/2010 Jakarta, 16 Agustus Perihal : Bulan Bakti Hari Perumahan Nasional - HAPERNAS 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nomor : 05/Panhapernas/VIII/2010 Jakarta, 16 Agustus Perihal : Bulan Bakti Hari Perumahan Nasional - HAPERNAS 2010"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

S

SeekkrreettaarriiaattPPaanniittiiaaHHaarrppeerrnnaass::KKaannttoorrKKeemmeenntteerriiaannPPeerruummaahhaannRRaakkyyaattLLtt..33WWiinngg33,,JJll..RR..PPaattaahhIINNoo..11 K

KeebbaayyoorraannBBaarruu––JJaakkaarrttaaSSeellaattaann((1122111100))TTeellpp//FFaaxx..002211--77226644778866

Nomor

: 05/Panhapernas/VIII/2010

Jakarta, 16 Agustus 2010

Lampiran

: 1 (satu) berkas

Kepada Yth :

Gubernur, Bupati/ Walikota

di

Seluruh Indonesia

Perihal

: Bulan Bakti Hari Perumahan Nasional - HAPERNAS 2010

Untuk melihat sejauh mana kita telah mendorong pencapaian kebutuhan

rumah sejahtera bagi masyarakat khususnya masyarakat menengah bawah, perlu

ada suatu refleksi. Momentum HAPERNAS 2010 kita gunakan untuk merefleksikan

kepedulian semua stakeholder perumahan dan permukiman penyediaan rumah

untuk memenuhi hak konstitusi rakyat Indonesia.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, pemerintah melalui Kementerian

Perumahan Rakyat menyelenggarakan bulan bakti HAPERNAS tahun 2010.

Kegiatan pokok adalah memberi penghargaan terhadap stakeholder perumahan di

tingkat pusat dan daerah dalam bentuk penghargaan “Adiupaya Puritama” dan

Upacara Peringatan HAPERNAS 2010. Selain itu, kegiatan bakti sosial, olah raga

dan penulisan karya ilmiah atau artikel serta advertorial di media masa.

Untuk pemerintah daerah, dimohon kepada Gubernur dan Bupati/Walikota

kiranya dapat melaksanakan Bulan Bakti HAPERNAS 2010 di daerahnya

masing-masing sesuai dengan kondisi dan kemampuan daerah serta melibatkan semua

stakeholder perumahan dan permukiman yang ada di daerah. Adapun masa Bulan

Bakti HAPERNAS tahun 2010 dimulai bulan Agustus dan berakhir tangggal 25

September 2010. Setidaknya kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

I. Kegiatan Pokok :

Upacara HAPERNAS tanggal 25 Agustus 2010 dengan peserta upacara semua

stakeholder perumahan dan permukiman yang ada di daerah, Pimpinan upacara

Gubernur, Bupati/Walikota dengan membaca sambutan Menteri Negara

Perumahan Rakyat (naskah sambutan Menteri akan dikirim kemudian).

(2)

S

SeekkrreettaarriiaattPPaanniittiiaaHHaarrppeerrnnaass::KKaannttoorrKKeemmeenntteerriiaannPPeerruummaahhaannRRaakkyyaattLLtt..33WWiinngg33,,JJll..RR..PPaattaahhIINNoo..11 K

KeebbaayyoorraannBBaarruu––JJaakkaarrttaaSSeellaattaann((1122111100))TTeellpp//FFaaxx..002211--77226644778866

II. Kegiatan Tambahan :

- Bakti Sosial;

- Penulisan karya ilmiah atau artikel serta advertorial di media masa setempat;

- Penyaluran bantuan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah/atau

miskin dalam masa Bulan Bakti HAPERNAS 2010; serta

- Olah raga dan lain-lain yang mungkin dapat dilaksanakan di daerah.

Adapun tema HAPERNAS 2010 adalah: “Wujudkan Rumah Sejahtera Melalui

Sinergitas Pusat-Daerah”

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya di ucapkan

terima kasih.

a.n Menteri Negara Perumahan Rakyat

Staf Ahli Menteri Negara Perumahan Rakyat

Selaku

Ketua Pelaksana HAPERNAS Tahun 2010,

Ttd

Jamil Ansari

Pembina Utama (IV/e)

Tembusan :

1. Menteri Negara Perumahan Rakyat;

2. Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat;

3. Para Deputi di lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat;

(3)

S

SeekkrreettaarriiaattPPaanniittiiaaHHaarrppeerrnnaass::KKaannttoorrKKeemmeenntteerriiaannPPeerruummaahhaannRRaakkyyaattLLtt..33WWiinngg33,,JJll..RR..PPaattaahhIINNoo..11 K

KeebbaayyoorraannBBaarruu––JJaakkaarrttaaSSeellaattaann((1122111100))TTeellpp//FFaaxx..002211--77226644778866

SUSUNAN ACARA UPACARA PERINGATAN HARI PERUMAHAN NASIONAL TAHUN 2010

25 AGUSTUS 2010

Acara pokok peringatan Hari Perumahan Nasional Tahun 2010 dilaksanakan dalam bentuk Upacara dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Sifat Upacara : Khidmat dan Sederhana 2. Hari/tanggal : Rabu, 25 Agustus 2010 3. Pukul : 07.30 waktu setempat 4. Susunan Acara :

a. Persiapan Barisan;

b. Pembina Upacara memasuki lapangan upacara didampingi oleh Kepala Perangkat Daerah yang Membidangi Perumahan;

c. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara dimulai; d. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta upacara;

e. Pembacaan Teks Pancasila diikuti peserta upacara; f. Pembacaan Teks Pembukaan UUD 1945;

g. Pembacaan Kilas Balik Perumahan;

h. Pembacaan Sambutan Menteri Negara Perumahan Rakyat; i. Pembacaan Pemenang Lomba (jika ada);

j. Pembacaan Do’a;

k. Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara; l. Pembubaran peserta upacara oleh pemimpin upacara; 5. Petugas Upacara

Pembina Upacara : Gubernur/ Bupati/ Walikota Cadangan : ... Pemimpin Upacara : ... Pembaca Pancasila : ... Pembaca UUD 1945 : ... Pembaca Lintasan Sejarah Perumahan : ... Pembaca Do’a : ... Pembawa Acara : ... Dirijen : ... Pembaca Pemenang Lomba : ...

Ketua Pelaksana

Hari Perumahan Nasional Tahun 2010

Ttd

(4)

S

SeekkrreettaarriiaattPPaanniittiiaaHHaarrppeerrnnaass::KKaannttoorrKKeemmeenntteerriiaannPPeerruummaahhaannRRaakkyyaattLLtt..33WWiinngg33,,JJll..RR..PPaattaahhIINNoo..11 K

KeebbaayyoorraannBBaarruu––JJaakkaarrttaaSSeellaattaann((1122111100))TTeellpp//FFaaxx..002211--77226644778866

LINTASAN SEJARAH PERKEMBANGAN PERUMAHAN NASIONAL

1. Perkembangan Kebijakan Perumahan Nasional yang sebelumnya ditangani secara lembaga adat, dimulai sejak Pra Kemerdekaan sampai dengan sekarang telah ditangani melalui kelembagaan formal.

Kebijakan Perumahan Nasional sejak Pra Kemerdekaan masih terbatas, hanya untuk Pegawai Negeri, rumah sewa, dan perbaikan lingkungan dalam rangka kesehatan.

2. Pelaksanaan Kebijakan pada waktu Pra Kemerdekaan dijalankan melalui:

a. Burgerlijke Woningsregeling 1934 yang pelaksanaannya

menggunakan Algemene Voorwaarden voor de uitvoering bij

aanneming van Openbare Werken in Indie 1941 serta Indische Comptabiliteits Wet. Pelaksanaan ketentuan tersebut dilakukan oleh

Departement Van Verkeer en Waterstaat yang menangani perumahan rakyat (Volkshuisvesting) dan bangunan gedung/ rumah negara/ Pemerintah (Landsgebouwen) serta Pest Bestrijding untuk menangani wabah penyakit perkotaan.

b. Pada masa Jepang masalah perumahan ditangani oleh “Doboku” yang merupakan lembaga pengganti Departement Van Verkeer en Waterstaat.

3. Pada tahun 1947 kebijakan yang dijalankan pada awal kemerdekaan

Indonesia pada tahun 1945 telah terjadi perkembangan dengan dibentuknya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perhubungan, yang antara lain menangani perumahan pada tingkat “Balai Perumahan”. Pada saat itu sebagian penanganan tugas dan fungsi Kementerian ada pada tingkat Jawatan, Balai, dan Bagian. Sedangkan kelembagaan di daerah mengikuti struktur pada jaman penjajahan Jepang yang sebagian besar mengikuti organisasi jaman kolonial Belanda dengan membentuk dinas-dinas dan jawatan-jawatan. Balai Perumahan antara lain membawahi Centrale Stichting Wederopbouw,

diantaranya di Jakarta untuk penanganan pembangunan perkotaan dengan

cabang-cabangnya dalam bentuk Regionale Opbouw Bureau yang

membangun kota satelit Kebayoran.

4. Pada tanggal 25 – 30 Agustus 1950 telah diselenggarakan Konggres

Peroemahan Rakjat Sehat di Bandoeng. Konggres tersebut dihadiri oleh peserta dari 63 Kaboepaten dan Kotapradja, 4 Propinsi, wakil dari Djawatan Pekerjaan Oemoem, oetoesan Organisasi Pemoeda, Barisan Tani, Pengoeroes

Parindra, dan tokoh-tokoh perseorangan yang memaparkan masalah:

Pembangunan Cepat; Bahan Untuk Pembangunan Rumah-rumah Rakyat; Bentuk Perumahan Rakyat; Kepentingan Kesehatan dalam Membangun

Rumah Rakjat; Pembiayaan Perumahan; Serta Peninjauan

Peraturan-peraturan Mendirikan Rumah Dinas di Kotapradja dan Kabupaten dan Soal Persediaan Tanah Perumahan.

(5)

S

SeekkrreettaarriiaattPPaanniittiiaaHHaarrppeerrnnaass::KKaannttoorrKKeemmeenntteerriiaannPPeerruummaahhaannRRaakkyyaattLLtt..33WWiinngg33,,JJll..RR..PPaattaahhIINNoo..11 K

KeebbaayyoorraannBBaarruu––JJaakkaarrttaaSSeellaattaann((1122111100))TTeellpp//FFaaxx..002211--77226644778866

5. Konggres tersebut telah menghasilkan pokok-pokok keputusan sebagai berikut:

a. mengoesoelkan didirikannja peroesahaan pembangoenan peroemahan di daerah-daerah;

b. mengoesoelkan penetapan sjarat-sjarat minimal bagi pembangoenan peroemahan rakjat;

c. mengoesoelkan pembentukan badan/lembaga jang menangani

peroemahan.

6. Pada Konggres tanggal 25 Agustus 1950 terebut, Bapak Wakil Presiden

Republik Indonesia (Bapak Drs. Mohammad Hatta) menyampaikan

sambutannya yang terkait dengan masalah perumahan rakyat yang

kutipannya antara lain:

“… tjita-tjita oentoek terselenggaranja keboetoehan peroemahan rakjat boekan moestahil apabila kita soenggoeh-soenggoeh maoe dengan penoeh kepertjajaan, semoea pasti bisa…”;

7. Pelaksanaan Kebijakan perumahan dan permukiman setelah awal

kemerdekaan hingga masa sekarang seperti diwariskan oleh para pendiri

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk meneruskan

pembangunan perumahan secara konstitusional seperti diamanatkan dalam

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang

bertujuan untuk mensejahterakan rakyat melalui penyediaan sandang, pangan dan papan;

8. Dalam perjalanan waktu selanjutnya pada tanggal 18 Agustus tahun 2000 masalah papan telah dipertegas kembali dalam Amandemen Ke-dua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 28 ayat (1) huruf H yang berbunyi: ”Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

9. Amanah tersebut diharapkan dapat diteruskan secara berkelanjutan oleh generasi saat ini maupun generasi yang akan datang, melalui suatu kelembagaan bidang perumahan yang mapan dan berkelanjutan.

10. Pada tanggal 10 Juli 2008 di Jakarta berdasarkan lintasan sejarah tersebut para stakeholder bidang perumahan telah mendeklarasikan Penetapan Hari Perumahan Nasional, yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Negara Perumahan Nasional Nomor: 46/KPTS/M/2008 tentang Hari Perumahan Nasional, tanggal 6 Agustus 2008, yang menyatakan tanggal 25 Agustus sebagai Hari Perumahan Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Agar lembaga BNPT ini dapat berfungsi secara opimal perlu ada penguatan akan BNPT ini misalnya bisa saja idak harus berkoordinasi dengan Menteri Koordinator

Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini maka rumusan masalah secara umum dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan

Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan penalaran ilmiah dan keterampilan berpikir kritis siswa SMP pada pembelajaran IPA terpadu melalui penggunaan

Berdasarkan Jadwal tahapan lelang/Seleksi Sederhana untuk paket Pekerjaan Pengawasan Jalan (DAU) pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe Selatan Tahun Anggaran 2014, maka dengan

Hukum Kewarisan menurut hukum Islam sebagai salah satu bagian dari hukum kekeluargaan (al-ahwalus al-Syahsiyah) sangat penting dipelajari agar supaya dalam pelaksanaan

Dari penjelasan di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa sebenarnya program jaminan kesehatan nasional yang diselenggarakan BPJS juga akan ditujukan pada

Dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah, beberapa hal yang dapat dikerjakan: pertama, mengideniikasi isu-isu sentral yang bermuatan moral dalam