• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Basis Data I 2 Model Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul Basis Data I 2 Model Data"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DATABASE

Model Data

Satrio Agung W, Ari Kusyanti dan Mahendra Data Teknik Informatika, Fakultas Teknik,

Universitas Brawijaya, Email : informatika@ub.ac.id

Pendahuluan

Tujuan

Setelah membaca modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami macam-macam model data dan penerapannya.

Model Data adalah kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik data dan batasan data. Membuat model data merubahan salah satu tahap dalam mendesain database yang baik.

2

MODUL

MO

DE

L D

AT

(2)

Page 2 of 5

2011 Brawijaya University

Model Data

Model data adalah kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik data dan batasan data. Macam-macam model data adalah Flat File, Hirarkis, Jaringan, Relasional, Relasi-Entitas, Berbasis Objek.

Model Data Flat File

Data flat-file terdiri dari satu atau lebih file yang dapat dibaca, yang secara normal berbentuk format file text. Informasi pada suatu flat-file disimpan sebagai fields, dengan fields-nya memiliki panjang konstan atau panjang bervariasi yang dipisahkan beberapa karakter (delimeter).

Contoh Flat File adalah sebagai berikut:

0123: Mulyono: Progdi TI-S1

1234: Max Tetelepta : Progdi TI-S1 2345: Tyas Catur P.: Progdi TI-S1 3456: Ifan Riska:PS. Progdi TI-S1 4567: Ayu Pertiwi:PS. Progdi TI-S1 5678: Etika Kartika:PS. Progdi TI-S1 6789: Anthoni Suteja:PS. Progdi TI-S1 7890: Fikri Budiman: Progdi TI-S1

Model Data Hirarkis

Model data hirarki adalah model paling tua yang pernah diterapkan dalam suatu DBMS. Model Hirarkis biasa disebut dengan model pohon, karena bila digambarkan bentuknya meyerupai pohon yang dibalik. Model data hirarki menggunakan pola orang tua – anak dimana setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M) tetapi setiap anak hanya memiliki 1 orang tua. Model ini pernah di-implementasikan oleh IBM pada sebuah DBMS yang diberi nama IMS (Information Management System) namun kemudian di-kalahkan oleh implementasi model yang lebih mutakhir seperti model Data Relasional seperti Rbase, dsb.

Contoh model data hirarki adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Model data hirarki

(3)

Page 3 of 5 Model Data Jaringan

Model data jaringan adalah pengembangan dari model data hirarkis. Dalam model data jaringan, child-record diperkenankan memiliki lebih dari satu parent-record. Pada implementasi-nya berarti antara parent-record dan child-record diperlukan penghubung (link atau pointer) yang bisa satu arah atau dua-arah.

Gambar 2.3 Model data jaringan

Gambar 2.4 Model data jaringan

Persoalan yang timbul adalah “terjadinya hutan pointer” akibat relasi antar record yang rumit sehingga penelusuran data menjadi sangat sulit.

Model Data Relasional

Model data relasional adalah Model data yang diciptakan berdasarkan teori-relasional seperti relational algebra, dan relational calculus Salah seorang pencetus awal dari basis data relasional adalah E.F.Codd yang juga telah menciptakan serangkaian operasi matematika relasional terhadap model data relasional. Menggunakan tabel dua dimensi yang terdiri atas baris dan kolom untuk memberi gambaran sebuah berkas data.

Prinsip Model Data Relasional

Satu tabel mewakili satu “domain” data atau entity, bila direkam merupakan satu file yang hanya memiliki satu tipe record saja, setiap record adalah baris. Setiap record terdiri atas beberapa field (atribut) atau tuple, atau kolom. Jumlah tuple / field pada setiap record sama. Setiap record memiliki atribut kunci utama (primary key) yang unik dan dapat dipakai untuk mengenali satu record. Record dapat diurutkan menurut kunci utama.

(4)

Page 4 of 5

2011 Brawijaya University

Gambar 2.6 Model data relasional

Gambar 2.7 Model data relasional

Kelebihan Model Data Relasional

Kelebihan-kelebihan dari mode data ini adalah:

 Data sangat cepat diakses

 Struktur basis data mudah dilakukan perubahan

 Data direpresentasikan secara logik, user tidak membutuhkan bagaimana data disimpan.

 Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data

 Mudah untuk mengimplementasikan integritas data

 Data lebih akurat

 Mudah untuk membangun dan memodifikasi program aplikasi

 Telah dikembangkan Structure Query Language (SQL). Kekurangan Model Data Relasional

Kekurangan-kekurangan dari mode data ini adalah:

 Kelompok informasi/tables yang berbeda harus dilakukan joined untuk melakukan retrieve data

 User harus familiar dengan relasi antar tabel

 User harus belajar SQL.

(5)

Page 5 of 5 Model Data Relasi Entitas

Model Relasi Entitas atau (Entity Relationship Model) pada hakekatnya perwujudan dari model relasional dalam bentuk diagram, yaitu E-R Diagram. Domain data disebut juga sebagai himpunan entitas yang diwakili oleh diagram kotak. Field-data atau atribut diwakili oleh diagram lingkaran atau ellips, sedangkan hubungan atau relasi antar domain diwakili oleh jajaran-genjang data.

Gambar 2.8 Diagram Model Relasi Entitas

Model Data Berbasis Objek

Model data berbasis objek dikembangkan searah dengan perkembangan pemrograman berbasis objek. Salah satu karakteristik dari sistem berbasis objek adalah encapsulation yaitu suatu objek terpisah dari objek lain sehingga setiap objek seakan-akan berada dalam kapsulnya masing-masing. Pada setiap kapsul terdapat komponen data (attribute) dikemas bersama dengan komponen akses-nya (methods).

Gambar 2.9 Model Data Berbasis Object

Gambar

Gambar 2.1 Model data hirarki
Gambar 2.3 Model data jaringan
Gambar 2.7 Model data relasional
Gambar 2.8 Diagram Model Relasi Entitas

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian juga ditunjang oleh penelitian yang dilakukan oleh Daniel Tolossa (2014) mengatakan bahwa rendahnya tingkat pengetahuan tentang TB dapat mempengaruhi perilaku

Pembekalan PPL merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pihak LPPMP sebagai lembaga yang menangani program PPL di Universitas Negeri Yogyakarta melalui Dosen

Hasil penelitian ini juga didukung oleh pernyataan Maryuni dan Anik, (2013), yang menyatakan bahwa respon ibu terhadap permasalahan bayi BBLR sangat mempengaruhi

Masyarakat di area buffer Pelabuhan Tanjung Emas menggunakan insektisida rumah tangga sebagian besar yaitu ≤ 15 tahun dengan persentase 58,18% dengan frekuensi penggunaan

Atas dasar tersebut, penulis melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pakar Kerusakan Televisi Dengan Metode Backward Chaining Berbasis Web”.. Sistem pakar

Suami mengetahui bahwa sekarang ini sangatlah aman untuk hamil dan persalinan dibandingkan masa lalu, tetapi suami tidak bisa berhanti mengkhawatirkan bahwa sesuatu akan terjadi

Sedang anak itu makan, maka ibunya meneruskan pekerjaannya, menganyam tikar. Meskipun ia dapat membeli tikar di pasar dengan uang dua rupiah, tiadalah suka ia mengeluarkan

Para Dosen yang telah memberikan banyak bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di STIE Perbanas Surabaya. Seluruh Staf dan Karyawan STIE