KOMPONEN
GIZI KOMPONEN NON GIZI
ZAT GIZI ZAT ANTIGIZI ZAT AKTIF PANGAN
ZAT WARNA &
FLAVOR ZAT RACUN
Zat Anti Gizi
•
Suatu senyawa yg apabila diberikan baik
langsung maupun tidak langsung pada
organisme hidup dalam jumlah tertentu dapat
mengakibatkan gangguan metabolisme dan/atau
tidak tersedianya suatu unsur gizi bagi tubuh
•
Contoh :
Anti Vitamin
• Senyawa yg
dapat
menghambat
aktivitas vitamin/ menghancurkan molekul vitamin sehingga tidak lagi berfungsi
Anti Vitamin Efek
Avidin (anti
biotin) Avidin dalam telur sebagai senyawa antibiotin dan antitiamin Anti
piridoksin Mengganggu ketersediaan vitamin B6, trdapat dlm minyak, biji-bijian Niasinogen Mengganggu ketersediaan niasin krn
terjadi kompleks dgn niasinogen, trdpt dlm jagung
Askorbase Mempercepat oksidasi asam askorbat, dlm sayuran seperti kubis, labu dan timun
Tiaminase Enzim yg merusak tiamin, terdapat dlm ikan mentah
Lipoksidase Zat anti vitamin A, mengosidasi karoten, terdapat dlm kacang
Anti Vitamin
D Terdapat dlm bungkil kedelai Anti Vitamin
Thiaminase
Thiaminase merupakan enzim yamg berhubungan
dengan vitamin B1 dengan adanya deteksi yaitu 4-metil-5-hidroksimetil-pirimidine, sebagai hasil dari pemecahan rantai metilin dalam thiamin yang terdapat dalam
ekstrak yang tidak dididihkan.
Pada manusia : menyebabkan defisiensi B1 yang cukup
membahayakan, dapat menimbulkan gejala
Thiaminase
Sifat :
Faktor thiaminolitik mempunyai sifat- sifat protein, dan
efeknya sama terutama dipengaruhi oleh suhu dan pH medium.
Dengan pendidihan akan kehilangan aktivitasnya.
Aktifitas optimum thiaminase pada pH 6,6 – 7,0 aktifitas
tersebut naik dengan penambahan suhu antara 30 °C – 40° C dan pada suhu 65 -70 °C aktivitasnya tinggal
Thiaminase
Terdapat pada:
Tubuh beberapa binatang air seperti ikan dan molusca
siput, kerang, cumi, dalam beberapa tanaman
(pteridophyta tumbuhan paku) serta dalam bakteri
tertentu.
Cara mengurangi thiaminase :
mengurangi konsumsi makanan laut mentah
danpemanasan yang cukup selama pengolahan makanan.
Dengan pemanasan 100°C selama 20 menit thiaminase
Anti Protein
Anti Protein Efek
Antiproteinase Menghambat kerja enzim pemecah protein sperti kimotripsin, elastase. Terdapat dlm kentang
Antitripsin Suatu antiprotease yg menghambat proteolisis, mampu membentuk
tripsin-antitripsin kompleks, dlm kacang (kedele & kecipir)
Tripsin Inhibitor (Anti Tripsin)
•
Merupakan kelompok penghambat enzim
substansi yg mengurangi aktivitas enzim
•
Banyak terdapat pd kacang-kacangan
•
Dpt mempengaruhi penggunaan protein dan
metabolisme tubuh
•
Percobaan pd ayam
anti tripsin dpt
menghambat proteolisis dlm usus krn
terbentuknya tripsin – anti tripsin komplek yg tdk
aktif
•
Percobaan pd tikus
anti tripsin dpt menaikkan
Cara Inaktivasi Anti Tripsin
•
Menggunakan panas
•
Pemanasan 121
oC selama 30 menit mengurangi
aktivitas anti tripsin kacang tanah mjd 1/5nya
•
Dg menaikkan pH dari 6,8 ke 9,9 dan pemanasan
98
oC pada susu kedelai dapat mengurangi wkt
yg diperlukan utk inaktivasi anti tripsin dari 76 mjd
11 menit
•
Dg penambahan NaOH, inaktivasi anti tripsin
Anti Mineral
Anti Mineral Efek
Tanin Merupakan senyawa polifenol yg mampu
mengkelat zat besi, banyak terdapat dlm teh hijau, teh hitam, kacang, sagu, kunyit
Fitat Mempunyai afinitas tinggi dlm pengikatan Fe dan mengganggu ketersediaan biologis kalsium,
selenium, tembaga dan Zink
Trdpt dlm kacang polongan terutama kedele & koro
Goitrogen (anti tyroid)
menghambat sintesis hormon tiroid (tiroksin dan triiodotironin), bentuk : Thiosianat,
Fitat
• Banyak terdapat pada legum (polong-polongan,
kacang-kacangan) dan bijian lain
• Bersifat antigizi karena dg adanya fitat maka
mineral-mineral esensial menjadi tidak tersedia karena tidak bisa dicerna dan diserap
• Fitat kira-kira menyusun 1-2% berat dari serealia dan
Fungsi Fitat dalam Tanaman
• Sbg sumber energi untuk proses perkecambahan• Sbg sumber fosfor atau sbg penyimpan unsur P (53% dari
total P yg dikandung biji gandum)
• Garam fitat (Ca-Mg-fitat atau Na-K-fitat) berfungsi sbg
sumber kation untuk proses perkecambahan
• Dalam serealia, 60-80% jumlah P yang dikandung berada
dalam bentuk asam fitat
Senyawa Fitat-Mineral dan Sifatnya
•
Asam fitat dapat berikatan dengan ion logam
misal Zn
2+, Cu
2+, Mn
2+, Mg
2+, Fe
3+, Ca
2+•
Manusia dan hewan tdk mempunyai sistem
enzim endogen yg dpt menghidrolisis molekul
fitat
ion logam tdk dpt dicerna atau diserap
•
Asam fitat menunjukkan sifat rakhitogenik
dpt
menimbulkan penyakit tulang krn tubuh
kekurangan kalsium (Ca)
•
Asam fitat mengikat mineral mbtk garam tidak
Perlakuan untuk Mengurangi Asam Fitat
• Perendaman dan perkecambahan • Perebusan dan pemasakan
• Fermentasi
Perendaman dan
Perkecambahan
• Perendaman pada suhu 60 oC selama 3 jam menyebabkan
penurunan kandungan asam fitat yg maksimal (60%)
• Perendaman pd pH 5,5 menurunkan maksimal (61%)
• Kelemahan : proses perendaman juga menurunkan kandungan
nutrisi lain krn difusi dari biji ke air perendam (fosfor anorganik 0,04%, gula 0,01%, protein 4,69%)
• Perkecambahan kcg hijau pd 25 oC selama 3, 5, dan 10 hari
menurunkan P fitat sebesar 17,07%, 24,39%, 51,22%
• Perkecambahan selama 5 hari pd kcg panjang, kcg merah, dan
kcg hijau masing-masing sebesar 77,44%, 35,90%, 30,24%
• Proses perendaman kedelai menyebabkan terjadinya penyerapan
air perendaman ke dalam biji kedelai shg enzim yg ada dlm biji tmsk enzim fitase mjd aktif
Perubahan fitat krn perendaman
Asam fitat dan senyawa fitat yg mdh larut air
akan mengalami difusi ke dlm air rendaman
berkurang
berkurang
Asam fitat dalam biji kedelai sebelum sempat
mengalami difusi ke dalam air rendaman akan
berikatan dg mineral yg tdpt dlm biji
tdk
tdk
berubah
berubah
Asam fitat dan senyawa fitat dlm biji akan
Perebusan dan pemasakan
• Perebusan biji kcg hijau dg autoklaf pada suhu 116 C
selama 5 menit menurunkan asam fitat 0,54% mjd 0,42%
• Perebusan pd jangka wkt lama tidak menurunkan as
fitat lagi krn enzim fitase inaktif
• Hidrolisis asam fitat selama pemasakan tgt pada
Fermentasi
• Rhizopus oligosporus NRRL 2710 selama proses
pembuatan tempe mengurangi kandungan fitat 33% (Sudarmaji dan Markakis, 1977)
• Neurospora sitophila ATCC 14151 utk membuat oncom
Pengolahan produk baru
• Konsentrat protein kedelai (pemisahan fitat selama proses
ekstraksi)
Goitrogenik
• Terdiri dari 2 atau 3 gugus asam amino yang menimbulkan pembengkakan kelenjar gondok.
• Goitrogen adalah zat
yang menghambat sintesis hormon tiroid (tiroksin dan triiodotironin). • Penghambatan ini menyebabkan, melalui umpan balik negatif
peningkatan output Thyrotropin (thyroid-stimulating hormone)
• Peningkatan Thyrotropin merangsang sekresi kelebihan hormontiroid dan pertumbuhan berlebih dari sel-sel tiroid sehingga
menyebabkan pembesarankelenjar tiroid (goiter) kekurangan yodium kronis
• Beberapa goitrogen (misalnya, tiosianat) mengurangi atau menghambat penyerapan iodida
• Beberapa makanan, seperti singkong, padi-padian, ubi jalar, kacang-kacangan tertentu, dan anggota keluarga kubis mengandung
goitrogens
Faktor Flatulensi
•
Legum mrpk sumber protein dan karbohidrat
tinggi
•
Kelemahan : dpt menimbulkan gangguan
gastrointestinal yg dapat menyebabkan flatus,
sakit kepala, pusing, perut berbunyi, sakit,
kejang, mual dan diare
•
Penyebab flatus
tjd jika mikroflora usus
menggunakan substrat yg msk usus besar dan
menghasilkan gas CO
2, H
2, dan kadang-kadang
CH
4•
Senyawa KH yg menyebabkan flatus : raffinosa,
Solanin
• Famili solanaceae terdiri dari banyak tanaman yg penting
bagi manusia, namun banyak diantaranya yg
mengandung glikoalkanoid yg bersifat racun bagi hewan maupun manusia.
• Terdpt pd konsentrasi tinggi pd kentang yg berwarna hijau
dan tomat hijau yg masih muda.
• Kentang yg baru dipanen & blm terkena sinar matahari
mengandung glikoalkaloid.
• Kadar glikoalkaloid awal yg rendah ±50 mcg/g pd kentang
berperan sbg komponen flavor.
• Konsentrasi glikoalkaloid tertinggi ditemukan pd kulit
Solanin
•
Konsentrasi yg lebih tinggi dari yg tdpt pd umbi
ditemukan pd tunas, daun, dan biji kentang.
•
Bila terkena sinar matahari, maka kentang akan
berubah warna mjd hijau, diikuti dgn peningkatan
kadar
glikoalkaloid
.
•
Kadar awal
glikoalkaloid
bervariasi antara 10-150
Solanin
• Kadar glikoalkaloid pd kentang hijau dipengaruhi oleh bbrp
faktor :
• Kadar awal pd umbi • Kematangan umbi • Intensitas penyinaran
• Mutu sinar
• Suhu ruangan
Solanin
• Glikoalkaloid dpt pula disintesa oleh kentang karena
akibat tekanan fisik :
• Penghancuran • Pemotongan
• Pengirisan
• Glikoalkaloid tdk dpt dihancurkan dgn mudah oleh
pemanasan, pemanggangan, dan perebusan.
• Kentang2 yg sdh diiris sebaiknya disimpan di tempat yg
dingin dan diolah sesegera mungkin.
Caffein (Purin Alkaloid)
• Ditemukan dlm teh, kopi, coklat, dan minuman cola.
• Dikenal sbg stimulan efek ketergantungan dan bukan
zat gizi.
• Biji kopi panggang mengandung 1%-2% kafein dan
50-125 mg kafein tiap gelas kopi. Teh hitam mengandung 3-4% kafein (50 mg per gelas).
• Efek kafein merangsang sekresi hormon katekolamin
epinefrin dan norepinefrin (dikenal dg adrenalin &
noradrenalin) kadar glukosa, trigliserid, dan kolesterol
darah meningkat.
Sianida (HCN)
• Sianida dlm jumlah sedikit sekali tersebar luas di
tanaman, terutama dlm bntk sianogenik glukosida.
• Konsentrasi relatif tinggi ditemukan di dlm
kacang-kacangan, umbi-umbian, dan biji buah.
• Daftar sianogenik glukosida yg tercatat mengandung
toksis pd manusia ada 4 mcm :
• Amigladin diidentifikasi dlm almond pahit
• Dhurrin terdpt dlm sorghum dan rumput-rumputan • Linamarin
• Lotaustralin glukosida yg tdpt pd kacang-kacangan dan ubi
Sianida (HCN)
•
Beberapa nama sumber
sianogenik
glukosida
yg biasa dikonsumsi manusia:
ubi kayu, ubi jalar, rebung dll
•
Umumnya sianida yg dhasilkan oleh bhn2
Sianida (HCN)
• Sianida yg terakumulasi dgn cepat akan diabsorbsi dari
alat pencernaan bagian atas.
• Sianida jg dpt menembus kulit dan gas HCN dgn cepat
dpt jg diabsorbsi dari paru2.
• Manusia scr terus-menerus berhadapan dgn sianida dari
makanan, polusi, & asap rokok.
• Pencegahan keracunan HCN dpt dilakukan dgn : • Penghilangan HCN yg terbentuk selama
pengupasan/penghancuran bahan, misalnya dgn cara pencucian/perebusan serta penghilangan air perebus.
• Menghindari sebanyak mungkin mengkonsumsi bhn2
Daging
• Bbrp faktor toksik yg terdpt pd daging umumnya tdk
diproduksi oleh hewan penghasil daging, tetapi terdpt dlm daging akibat penambahan sewaktu pengolahan misalnya nitrit/nitrat dan sbg kontaminan contohnya antibiotika
pada hewan.
• Nitrat/Nitrit
• Digunakan sbg bahan “curing” utk membuat warna daging mjd
lebih menarik nitrat & nitrit dpt berinteraksi dgn pigmen heme
dlm daging.
Daging
• Nitrit dan nitrat dpt membentuk senyawa nitrosamin yg
bersifat karsinogenik nitrosamida yg terbentuk dlm
lambung manusia dpt menimbulkan kanker lambung.
• Steak, barbeque, ikan asap yg dibuat di atas api dpt
Udang dan Ikan
Tetrodotoksin udang-udangan (crustaceae) dan puffer fish. Efek bg kesehatan menghambat
masuknya Na dalam membran sel pd serabut saraf
pusing, lumpuh, tidak bisa bernafas
Saxitoksin menyebabkan PSP (paralisis Shellfish
Poisoning). Th 1968, 78 org keracunan setelah makan mussels di pantai utara Inggris
Histamin dibentuk dari histidin di otot saat ikan
dibiarkan beberapa jam pd suhu >10oC. Dikatalisis
oleh enzim dekarboksilasi yg dihasilkan bakteri
Telur Mentah
Putih telur mentah banyak mengandung zat anti gizi
berupa avidin dan ovomukoida, yang bisa menimbulkan efek negatif pada kesehatan terutama pada bayi dan anak-anak, karena menghambat absorbsi biotin
Risiko lain jika mengonsumsi telur mentah adalah
Reaksi alergi
• Pada reaksi alergi, sistem kekebalan tubuh mengenali alergen dlm makanan biasanya berupa protein sebagai benda asing shg tubuh akan memproduksi antibodi untuk mengatasi "invasion."
• Kira2 hanya 2% orang dewasa dan 2-8% anak-anak alergi thd makanan tertentu
• Bahan makanan yg dapat menimbulkan alergi : peanuts,
soybeans, milk, eggs, fish, crustacea wheat
Gejala Reaksi Alergi
•
Symptoms typically appear within minutes to two
hours after a person has eaten the food to which
he or she is allergic.
•
Swelling of the tongue and throat
•Difficulty breathing
•
Vomiting
•
Abdominal cramps
•Diarrhea
•
Drop in blood pressure
Sumber :