RINGKASAN
Antin Nuryamin. NRP 303495034. Studi Potensi Tumbullan O b a t A k a r Kuning ( A r c o ~ ~ ~ e l i ~ i a flnva (L.) Merr.), Pasak Bumi (E~n.ycoa~a lor~gifolia Jack.), Seluang Belum ( L I I ~ I ~ I I ~ ~ cleulherar?dr.a
Dalz.) dan Ginseng Kalimantan (Psychotria vnletor~ii Hochr.) di Areal Kerja H P N PT. Manilnbun Djaja (DJAJANTI GROUP) Kalimantan Tengall.
Di lia,alvah bimbingan Ir. H. Ervizal A.M. Zuhud, M S dan Ir. Agus Hikrnat, MSe.F.
Pengelolaan hutan secara lestari adalah proses pengelolaan hutan untuk mencapai tujuan pengelolaan yang diinginkan secara jelas, yaitu ~iienyangkut produksi hasil dan jasa hutan yang berkesinambungan dengan dampak lingkungan yang minimal. Selatiia ini pernanfaatan liasil liutan masih be~ruliipu pada pelnalienali kayu sebagai produk utama hasil liutan. Padalial hutan merupakan sumberdaya alani yang banyak menyediakan berbagai produk di dala~iuiya. Salali satu hasil hutan non kayu yang dapat dan selalna ini dinianfaatltan masparakat sekitar hutan adalali tumbuhan obat. Beberapa tumbuhan obat yang cukup berpotensi untuk dimaniaatkan adalali akar kuning, pasak butni, seluang belum dan ginseng Kalimantan.
Ti~.iuao dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi akar kuning, pasak bulni, seluang brlu~ii dnri ginseng Kalimantan, untuk mengetahui kondisi lisik liabital bet-dasarkan kelerengan dan I<etiiiggian dari pemiokaan laut serta untuk mengetaliui pola penyebaran dan kondisi regenerasinya. I'enclitian ini dilakukan di areal kerja I-IF14 PT. Manimbuti Djaja (DJAJANTI GROUP) dengan loltasi bcrdasarkan 1 K L 1V dalani RKT periode tahun 199912000 pada petak pengamatan No. 12 I<.
Penga~iibila~i data potensi keetnpat jenis di atas dilakukan pada petak pengamatan liutan primer atau tegakan sebeluli~ penebangan secara sensus seluas 100 ha. Untuk pendataan pada petak pengamatnn dibuat jalur pengarnatan lapaiigan dengan panjang jalw 1000 111 dan lebaniya 20 m l:ngan 50 jalur. Kemudian pada setiap jalur peligaliiatan tersebut dibagi ke dalatii petak ukur yang berukuran 20 s 20 111. Dilakukan pengukuan telthadap jenis tersebut yang berada di sebelali dala~ii balas jalur
patla setiap petak ukw dengan mengukw diameter dan tinggilpa~ijang batang serta mengukur kelerenyan dan ketinggian di atas pet-niukaanlaut untuk rnengetaliui kondisi fisik habitatnya. Selain itu juga mencatat titik koordinat setiap individu pada masing-masing jellis selta dilakukan pengukuran
diameter dan tinggi tutiibuhan penyatigga akar kuning.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, menunjukan bahwa dengan memiliki perselltase jurnlah jalur penganiatan yang relatif besar, diduga menandakan bahwa untuk ketiga jenis (AI<, SO %,
jetiis to~iibuliati tersebut secara alatni relatif terbatas dan terjadinya ketusakan akibat kegiatan eksploitasi liutati.
Dala~ii pendugaa~i berat akar dari kee~npat jenis tersebnt dillasilkan model persamaan yang terpilih yang dibentuk dari variabel bebas diameter batang. Diketahui dalam nienduga berat akar pasak bumi. akar kutiing dan seluang belutn dapat digunakan persamaali linier intrinsik tiiodel berpangkat. Sedangkan jenis ginseng Kalimautan menggunakan persamaan regresi linier sederhana. Sehingga dengall menggunakan niodel persamaan tetpilili ini dapat ~iienduga potensi berat akar suatu jenis pada luasan petak pengatiiatan (100 ha) dan potensi minimal berat akar yang dapat dipanen. Unluk jenis akar kuning sebesar 4290.29 kg dan 1848.23 kg, pasak bumi sebesar 35.81 kg dan 15.35 kg, seluang belum sebesar 18.56 kg dan 5.9 kg serta ginseng Kalimantan sebesar 18.78 kg dan 5.3 kg.
h4odel persamaan tetpilih keempat jenis tersebut dapat disajikan sebagai berikut :
a. Aliar Kuning (A.flava (L.) M~IT.) Yba (1%) = 0.2494594727 DAl; '."cni) n = 20 (R2) : 8 0 , s %. b. l'asali B u ~ n i (E. longifoliu Jack.) Yba (gr) = 61. 65950019
'."
(cm) 11 = 20 (R' ) : 32, 5 %.c . Scluang Beluni (L. eletrtherartdru Dalz.) Yba (gr) = 37. 15352291 Dstl
'."
(cm)n = 3 5 ( R " : 7 0 , 5 % .
d. Ginseng Kaliinantan (P. valcloriii Iloclir.) Yba (gr) =
-
92+
107 DGS (CI~I) 11 = 35 (R') : 5 2 , 1 %.Kondisi fisik habitat jenis tumbuhan obat akar kuning, seluang belum dan ginseng Kalimantan banyak di [etiiukati pada daerali yang relatif datar, sedatigkati pada daerali yang berlereng relatifsedikit dengan rentang ketinggian anlara 300
-
400 mdpl. Sedangkan untuk pasak bumi banyak ditemukan pads daerali-daerali punggung bukit atau daerah pelnatang dengan rentang kelereogan > 25 % dengan retitang ketinggian antara 500-
600 mdpl. Keempat jenis ini dapat ditemukan pada rentang kelerengan dan ketinggian yang berbeda dengan jumlali berbeda pula. Sehingga dapat diduga baliwa kondisi fisik habitat keellipat jenis tersebut. dapat dipengaruhi oleh faktor kelerengan laliati dan ketinggian dari peniiukaan laot.I'ola penyebaran keempat jenis tumbuhan obat yang dapat dijumpai pada areal penga~iiatati cenderung metiibentuk pola penyebaran secara mengelompok. Keempat jenis tumbuhan obat tersebut banyak dijutiipai di sekitar induknya. Pada daerah prerigel kcrbig keempat jenis tersebut dapat ditemukan pada rentang kelerengan dan ketinggian dari.pennukaan laut berbeda, dengan kondisi regenerasi yang cukup baik. Sedangkan pada daerali prerige, busah hanya dapat ditemukan anakan akar kuning dengan st~uktur diameter dan dala~ii jumlali yang kecil.
kecenderungan semakin besar ukuran diameter dan tinggilpanjang batang, ~ n a k a jumlahnya senlakin sedikit.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai 1) Untuk jellis akar kuning, seluang belwn dan ginseng Kali~iiantan ~ ~ i e ~ i ~ i l i k i persentase jumlah jalur pengalllatan yang dapat ditemukamya jenis tumbulian obat yang relatif besar, diduga menandaka11 bahwa ketersediaamiya cukup melimpah dan merata pada areal pengamatan. Untuk jenis pasak bulni sebesar 46 %, dikarenakan jenis ini banyak ditemukan pada daerali-daerali punggulig bukit. 2) Pe~idugaan berat akar pasak bumi, akar kuning dan seluang belum dapat digt~nakan persamaan linier inhinsik ~liodel be~pangkat. Sedangkan pada jenis ginseng Kaliniantan meoggunakan persatnaan regresi li~iier sederhana. ICeeiilpat persamaan tersebut dibentuk dari variabel bebas diameter batang. 3) Ko~idisi fisik habitat keempat jenis tersebut, dipengaruhi olch faktor fisiografi kelerengan lahan dan ketinggian dari pe~mukaan laut. 4j Pola penyebaran keempat jenis tersebut cenderung me~iibentuk pola penyebaran secara mengelompok.
5 ) I<omposisi strukt~u. diameter dan tinggilpanjang batang dapat diterapkan dalam upaya pelnanfaalan dan ktitannya dengan kondisi regenerasi suatu jenis tu~iibulian obat.
STUD1 POTENSI TUMBUHAN OBAT
AI<AR KUNIG
(Arcangelisiaflava
(L.)
Merr.), PASAK BUM1
(Etrryco17zn longifolia
Jack.), SELUANG BELUM
(Luvunga eleutherandra
Dalz.)
DAN GINSENG KALIMANTAN
(Psychotria valetonii
Hochr.)
DI AREAL KERJA HPH
PT.
MANIMBUN DJAJA (DJAJANTI GROUP)
KALIMANTAN TENGAH
Karya Iln~iah
Sebagai salah satu syarat untuk
Memperolel~
gelar Sarjnna Kehutanan
Pada Pakultas Kehutanan
Itistitut Pertanian Bogor
OLEH
AMIN NURYAMIN
E03495034
JURUSAN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
Judul
:Studi Potensi Tumbuhan Obat Akar Kuning
(Arca~?gelisia
Java (L.) Merr.),
Pasak Bumi
(Eurycor~zn longifblia Jack.),
Seluang BeIum
(Luvunga eleutherandra Dalz.)
dan
Ginseng Kalimantan
(Psychotria valetonii Hochr.)
di Areal
Kerja HPH
PT. Manimbun Djaja (DJAJANTI GROUP)
Kalimantan Tengah
Nama Mahasiswa
:AMIN NURYAMIN
NRP
:E03495034
Dosen Pembimbing I,
Dosen Pembimbing 11,
Ir. H. E~\'izaI A.M. Zuhud. MS
Tanggal
:/
2/D
5
-
2-000,Ir.
Agm I-likmat. M.ScF
'
rvasi Sumberdaya Hutan
A * .