KADAR ANTIOKSIDAN DAN UJI ORGANOLEPTIK PUDING KULIT BUAH MANGGIS DENGAN PENAMBAHAN BUAH KURMA
SEBAGAI PERASA MANIS ALAMI
NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi
Disusun Oleh : WIDYA ARINI
A420100089
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Y
nda tangan di : Drs. Su : 1957060 baca dan me kripsi/tugas a
kel tersebut, ersetujuan di
imbing satu
RSITAS M
TAS KEGU
Pos1Pabelan, K e: http://www.um
t Persetujua
i bawah ini p uparti, M.Si
0119870320 encermati na akhir dari ma
a Arini
layak dan da ibuat, semog
dosen
MUHAMMA
URUAN DA
Kartasura, Telp. ( ms.ac.idan Artikel P
pembimbing .
001
askah artikel ahasiswa: ga dapat digu
ADIYAH S
AN ILMU
(0271) 717417 F Emailui untuk dipu unakan sepe Fax: 715448 Sur
l: ums@ums.ac.i
miah
as akhir:
miah, yang m
KADAR ANTIOKSIDAN DAN UJI ORGANOLEPTIK PADA PUDING KULIT BUAH MANGGIS DENGAN PENAMBAHAN BUAH KURMA
SEBAGAI PERASA MANIS ALAMI
Widya Arini A420100089 , Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 49
halaman.
ABSTRAK
Puding merupakan salah satu jenis hidangan penutup yang umumnya disajikan pada akhir suatu jamuan makan dengan rasa yang manis dan tekstur yang lembut. Pada penelitian ini, puding dengan penambahan bubuk kulit buah manggis dengan pemanis buah kurma. Kulit buah manggis mengandung Kalori, Protein, Lemak, Karbohidrat, Kalsium, Fosfor, Besi, Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, Air.Kurma tergolong sebagai sumber karbohidrat terbesar dimana tersusun atas gula–gula sederhana seperti glukosa, fruktosa dan sukrosa. Kurma merupakan sumber terbaik serat dan beberapa mineral penting seperti besi, potassium, selenium, kalsium, dan vitamin seperti vitamin C, B1, B2, A, riboflavin dan niasin, tetapi rendah dalam lemak dan protein. Buah kurma mengandung senyawa antioksidan, yaitu senyawa fenolik seperti flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar antioksida pada puding kulit buah manggis dengan penambahan buah kurma sebagai perasa manis alami dan Untuk mengetahui hasil kualitas puding kulit buah manggis dengan penambahan buah kurma sebagai perasa manis alami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, yaitu faktor I Penambahan bubuk kulit manggis (W), meliputi (W1): Penambahan bubuk kulit
buah manggis 5 g,(W2): Penambahan bubuk kulit buah manggis 10 g,(W3):
Penambahan bubuk kulit buah manggis 15 g. Faktor II Penambahan pemanis dengan buah kurma (A) yang meliputi (A1): Penambahan buah kurma 150 g,(A2):
Penambahan buah kurma 200 g,(A3 ): Penambahan buah kurma 250 g. Hasil
penelitian kadar antioksidan terdapat pada perlakuan W2A1 yaitu puding dengan penambahan 10 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma 150 g yaitu sebesar 92,6 %.Hasil organoleptik terbaik pada perlakuan W3A3 dengan karakteristik sangat berasa kurma, aroma sedap, tektur lembut, daya terima masyarakat sangat suka dan memiliki warna sangat coklat.
Kata kunci : Puding, Kulit Manggis, Kurma, Kadar Antioksidan.
A. PENDAHULUAN
Antioksidan. Selain itu bagian-bagian dari buah seperti halnya daging
buah, biji hingga kulitnya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Oleh
karena itu, pengolahan buah untuk memanfaatkannya sangat penting.
Bagian-bagian buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan seperti puding,
selai, manisan, dodol, dan keripik. Salah satu alternatif yang dipilih dalam
penelitian ini yaitu mengolahnya menjadi puding. Puding merupakan produk
makanan yang berbentuk seperti puding. Puding biasanya dijadikan sebagai
hidangan penutup (dessert).
Puding yang umumnya dibuat dari bahan-bahan yang direbus,
dikukus, atau dipanggang. Puding sebagai hidangan penutup yang
mempunyai rasa manis dan terbuat dari puding. Tetapi ada jenis pudding
yang bukan terbuat dari agar- agar, yaitu dari telur serta campuran tepung
pati. Puding dengan bahan baku susu (yogurt), tepung maizena, tapioka, atau telur dihidangkan setelah didinginkan lebih dulu, bahkan puding juga dapat
menggunakan bahan dari kulit buah sebagai camparun (Anonim, 2014). Kulit
buah yang digunakan untuk penelitian ini adalah kulit manggis.
Kita beranggapan bahwa kulit manggis merupakan sampah dan tidak
berguna. Anggapan tersebut salah karena kulit manggis memiliki khasiat
yang sangat luar biasa bagi kesehatan. Kulit manggis jika diolah akan
menjadi sebuah obat herbal yang mujarab dalam mengatasi berbagai macam
jenis penyakit. Buah manggis dikenal sebagai buah yang mengandung zat
antioksidan tertinggi di dunia (Tjitrosoepomo, 1994).
Hasil penelitian Iswari (2011) menunjukkan bahwa komponen seluruh
buah manggis yang paling besar adalah kulitnya, yakni 70-75%, sedangkan
daging buahnya hanya 10-15% dan bijinya 15-20 %. Kandungan Xanthone
tertinggi terdapat dalam kulit buah manggis, yakni 107,76 mg per 100 g kulit
buah. Xanthone sendiri merupakan senyawa polyhenolic yang sangat bermanfaat dalam membunuh berbagai macam penyakit seperti penyakit
jantung, hipertensi, dan trombosis. Kandungan xanthone dalam kulit buah
manggis mempunyai aktifitas antioksidan dan anti-inflamasi sehingga bisa
menangkal radikal bebas dan kerusakan sel serta menghambat bahkan
membunuh sel-sel kanker yang ganas dan berpotensi membahayakan
manusia. Salah satu pemanfaatan dari kulit manggisa dalah dengan dibuat
puding.
Berdasarkan penelitian Biglari (2008), Buah kurma memiliki
kandungan gizi yang cukup tinggi terutama sebagai sumber gula dan
mengandung senyawa yang berperan sebagai antioksidan. Buah kurma
mengandung komponen penyusun buah yang sebagian besar merupakan gula
pereduksi, yaitu glukosa dan fruktosa sekitar 20-70% (bobot kering).
Sehingga buah kurma mudah dicerna dan cepat mengganti energi tubuh yang
hilang. Buah kurma digunakan dalam penelitian ini untuk memberikan rasa
manis pada puding.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian pembuatan puding kulit buah manggis dengan penambahan buah kurma sebagai pemanis alami . Dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2015
di rumah peneliti (pembuatan puding), Labolatorium Farmasi USB (Uji
aktivitas antioksidan) dan di kampus 1 UMS (Uji Organoleptik).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Eksperimen. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan. F1 variasi penambahan bubuk kulit manggis (W), dengan kriteria (W1):
Penambahan bubuk kulit buah manggis 5 g, (W2): Penambahan bubuk kulit
buah manggis 10 g, (W3): Penambahan bubuk kulit buah manggis 15 g, dan
Faktor 2 : Penambahan pemanis dengan buah kurma (A) dengan kriteria
(A1): Penambahan buah kurma 150 g, (A2): Penambahan buah kurma 200 g,
(A3 ): Penambahan buah kurma 250 g.
Tabel Rancangan Penelitian A
W A1 A2 A3
W1 W1A1 W1A2 W1A3
W2 W2A1 W2A2 W2A3
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menguji kapasitas antioksidan puding kulit buah manggis dengan penambahan buah kurma sebagai pemanis alami dengan menggunakan soektrofotometer UV-Vis
pada panjang gelombang 515nm. Pengujian kwalitas puding menggunakan
uji organoleptik dengan 20 panelis. Analisis data yang digunakan dalam ini
menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu statistik parametric (Independen One Way ANOVA) menggunakan SPSS versi 15.0. tingkat kwalitas puding dengan deskriptif kualitatif menggunakan uji organoleptik dengan meliputi warna, rasa, aroma, tekstur, dan daya terima masyarakat.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. HASIL PENELITIAN
a. Uji antioksidan
Tabel Data Hasil Uji kandungan antioksidan yang terdapat pada puding dari kulit buah manggis dengan penambahan buah kurma
sebagai pemanis alami.
Perlakuan
Aktivitas Antioksidan
(%) Rata-Rata Keterangan
U1 U2 1
W1A1
90.7 90.7 90.7
Puding dengan penambahan 5 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma 150 g 2
W1A2
86.6 86.5 86.6 (**)
Puding dengan penambahan 5 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma 200 g 3
W1A3
91.6 91.2 91.4
Puding dengan penambahan 5 g bubuk kulit
buah manggis dengan buah kurma 250 g
4
W2A1
92.6 92.7 92.6 (*)
Puding dengan penambahan 10 g bubuk kulit
buah manggis dengan buah kurma 150 g
5
W2A2
89.7 89.8 89.8
Puding dengan penambahan 10 g bubuk kulit
buah manggis dengan buah kurma 200 g
6
W2A3
92.2 92.2 92.2
Puding dengan penambahan 10 g bubuk kulit
buah manggis dengan buah kurma 250 g
7
W3A1
90.9 90.9 90.9
Puding dengan penambahan 15 g bubuk kulit
buah manggis dengan buah kurma 150 g
8
W3A2
92.2 92.4 92.3
Puding dengan penambahan 15 g bubuk kulit
buah manggis dengan buah kurma 200 g
9
W3A3
90.2 90.3 90.2
Puding dengan penambahan 15 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma 250 g Keterangan: (*) Jumlah antioksidan tertinggi
Tabel diatas menunjukkan kandungan antioksidan pudding kulit
buah manggis dan kurma hasilnya berbeda pada tiap perlakuan.
Kandungan antioksidan tertinggi terdapat pada perlakuan (W2A1) yaitu
puding dengan penambahan 10 g bubuk kulit buah manggis dengan buah
kurma 150 g dengan kandungan antioksidan 92.6 g. Sedangkan
kandungan antioksidan terendah pada perlakuan (W1A2) yaitu puding
dengan penambahan 5 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma
200 g dengan kandungan antioksidan 86.6g.
b. Uji Organoleptik
Hasil Uji Organoleptik puding kulit buah manggis dengan mengisi kuisioner oleh penulis
Perlakuan Warna Rasa Tekstur Aroma Daya terima
W1A1 Coklat tidak berasa kurma Lembut Sedap Kurang suka
W1A2 Coklat Kurang berasa
kurma lembut Sedap Kurang suka W1A3 Coklat berasa kurma Kurang lembut Sedap Suka
W2A1 Coklat berasa kurma Kurang lembut Kurang
Sedap Suka
W2A2 Coklat Sangat berasa kurma
Kurang lembut
sedap Kurang suka
W2A3 Sangat Coklat
Sangat berasa kurma
Kurang lembut Sedap
suka
W3A1 Sangat Coklat
kurang berasa
kurma lembut
Kurang
Sedap Kurang Suka
W3A2 Sangat
Coklat berasa kurma lembut sedap Sangat suka
W3A3 Sangat Coklat
Sangat berasa
kurma Lembut Sedap Sangat suka Keterangan :
W1A1 : puding dengan penambahan 5 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma 150 g
W1A2 : puding dengan penambahan 5 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma 200 g
W1A3 : puding dengan penambahan 5 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma 250 g
W2A1 : puding dengan penambahan 10 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma 150 g
W2A2 : puding dengan penambahan 10 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma 200 g
W2A3 : puding dengan penambahan 10 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma 250 g
W3A2 : puding dengan penambahan 15 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma 200 g
W3A3 : puding dengan penambahan 15 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma 250 g
Tabel diatas menunjukkan hasil uji organoleptik dengan warna
terbaik pada perlakuan W2A3,W3A1,W3A2,W3A3 puding berwarna sangat
coklat, rasa terbaik pada perlakuan W2A2,W2A3, W3A3 puding sangat
berasa kurma, tekstur terbaik pada perlakuan W1A1, W1A2, W3A1, W3A2,
W3A3 dengan tekstrur lembut, keseluruhan perlakuan memiliki aroma
yang sedap kecuali pada perlakuan W2A1 dan W3A1 dengan aroma kurang
sedap, daya terima terbaik pada perlakuan W3A2 dan W3A3 dengan
daya terima sangat suka.
2. HASIL PENELITIAN a. Kapasitas Antioksidan
Hasil dari uji kapasitas antioksidan puding kulit buah manggis
dengan penambahan buah kurma sebagai pemanis alami dapat dilihat
pada histogram berikut ini:
Histogram Kandungan Kapasitas Antioksidan Pada Puding
Berdasarkan Histogram 4.1 di atas, menunjukkan bahwa kapasitas
antioksidan tertinggi pada perlakuan W2A1 yaitu puding dengan
penambahan 10 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma 150 g
yaitu sebesar 92,6 %. Perlakuan W2A1 dapat diketahui bahwa
perbandingan bahan berpengaruh terhadap kapasitas antioksidan berasal
dari dengan pemberian serbuk kulit manggis dan kurma yang seimbang
90.7 86.6
91.4 92.6 89.8 92.2 90.9 92.3 90.2
80 85 90 95
W1A1 W1A2 W1A3 W2A1 W2A2 W2A3 W3A1 W3A2 W3A3
maka semakin tinggi kapasitas antioksidanya dan semakin baik puding
yang dihasilkan.
Kandungan gizi dan komponen kimia dalam 100 gram buah
manggis berupa, Kalori, Protein, Lemak, Karbohidrat, Kalsium, Fosfor,
Besi, Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin C, Air (Departemen Kesehatan
RI, 1981). Di dalam kulit manggis juga terdapat Xanthone, Tanin, Anti-Inflamasi (Peradangan), Anti-Kanker. kulit buah Manggis sangat kaya
akan anti-oksidan, terutama xanthone, tanin, asam fenolat maupun
antosianin (Agus, 2012). Sedangkan kurama tersusun atas gula–gula
sederhana seperti glukosa, fruktosa dan sukrosa. Kurma merupakan
sumber terbaik serat dan beberapa mineral penting seperti besi,
potassium, selenium, kalsium, dan vitamin seperti vitamin C, B1, B2, A,
riboflavin dan niasin, tetapi rendah dalam lemak dan protein. Buah
kurma mengandung senyawa antioksidan, yaitu senyawa fenolik seperti
flavonoid (Agoes, 2010).
Dilihat dari rata-rata hasil aktifitastas antioksi dan menunjukkan
bahwa perlakuan W1A2 dan W2A2 dengan pemberian bubuk kulit
manggis dan kurma dengan kadar yang sedikit berpengaruh pada kadar
antioksidan yang menunjukkan kadar antioksidan yang sedikit (Arsana,
2014)
Pada uji DPPH, kemampuan antioksidan untuk menangkap DPPH
dilakukan dengan mengamati penurunan absorbansi pada 515 nm Serta
spectrofotometer, DPPH digunakan dikarenakan sederhana, mudah, cepat
peka serta hanya memerlukan sedikit sempel (Hanani, 2005) dan
merupakan radikal bebas yang setabil pada suhu ruang (Bintang, 2010).
Prinsi analisis ini adalah antioksidan dalam sempel bereaksi dengan
radikal DPPH melalui mekanisme donasi atom hidrogen dan
menyebabkan terjadinya perubahan warna DPPH dari ungu ke kuning,
yang diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang
515 nm. Menurut Isnaini (2010), semakin kuat aktivitas antioksidan
b. Uji Organo Leptik
1) Rasa
Histogram Hasil Uji Organoleptik Rasa Puding
Berdasarkan Histogram diatas menunjukkan rasa puding
pada perlakuan W1A1 memili rasa tidak berasa kurma, pada
perlakuan W1A2 dan W3A2 kurang berasa kurma, pada perlakuan
W1A3,W2A1 dan W3A2 berasa kurma, dan pada perlakuan
W2A2, W2A3 dan W3A3 sangat berasa kurma, untuk W1A1 tidak
berasa kurma dikarekan hanya diberikan sedit kurma sehingga
panelis tidak merasakan puding yang diberikan kurma. Hal tersebut
senada dengan penelitian Biglari (2008) yang menyatakan buah
kurma mengandung komponen penyusun buah yang sebagian besar
merupakan gula pereduksi sehingga digunakan untuk memberikan
rasa manis pada puding.
2) Aroma
Histogram Histogram Hasil Uji Organoleptik Aroma Puding
1 1
2.05
3.1 3.05 4 4 3.05 4
W1A1 W1A2 W1A3 W2A1 W2A2 W2A3 W3A1 W3A2 W3A3
Rasa
Tidak Berasa Kurma Kurang berasa kurma
berasa kurma Sangat berasa kurma
3.1 3.2 3 3.1 3.05 3 3.05
2.05 3.05
W1A1 W1A2 W1A3 W2A1 W2A2 W2A3 W3A1 W3A2 W3A3
Aroma
3
ebut sesuai
kan bahwa p
bagai camp
n kurma yan
da puding.
enambahan b
beda yang da
hal ini sesuai
kandungan
istogram di
kuan W1A1
unnjukan aro
W3A1 menun
dengan pe
puding deng
parun salah
ng kuat akan
asil Uji Orga
istogram di
kuan W1A1
ekstur lemb
2A3 menunj
ekstur agar
bubuk kulit
apat menimb
i dengan pen
glukosa da
at dibuat pu
2.8
3 W2A1 W Tek
mbut lembu
atas hasil u
1, W1A2,W
oma yang s
njukan arom
enelitian A
gan menggun
satunya k
n memberika
anoleptik Tek
atas hasil u
, W1A2, W
an fruktosa s
uding akan
2.2 2.2
W2A2 W2A3 kstur
ut kurang le
uji organolep
W1A3, W2A
edap sedang
ma yang kur
Anonim (20
nakan bahan
kulit mangg
an sensasi a
kstur Puding
uji organolep
W1A3, W3A
gkan untuk
stur kuran
n karena per
an penamba
tur puding ya
ari (2008) B
ptik aroma
A2, W2A3,
gkan untuk
rang sedap.
014) yang
n dari kulit
gis dengan
aroma yang
g
ptik tekstur
A1, W3A2,
perlakuan
ng lembut.
rbandingan
han kurma
ang kurang
Buah kurma
70% (bobot
kan puding
3
4
gram Hasil U
rdasarkan H
puding untu
kkan hasil su
ukan hasil su
disebabkan
banyak pane
rdasarkan H
r warna pud
W2A2 menu
W3A1, W3A
ari grafik d
han bubuk
uka, dan untu
uka dan pad
karena ku
elis yang me
Histogram 4.
ding untuk
unjukkan w
A2, W3A3
i atas menu
k kulit ma
yang lebih p
3.1
eptik Daya T
i atas hasil
n W1A1, W
uk perlakuan
da perlakuan
urma memil
enyatak suka
.6. di atas
perlakuan W
warna cokla
menunjukka
unjukkan ba
anggis dan
pekat.
3 2.1
W2A2 W2A3
aterima
kurang suk
4
liki rasa ya
a.
hasil uji or
W1A1, W1A
dan untuk
an warna ya
ahwa semak
leptik daya
2A2,W3A1
ang sangat
kin banyak
D. PENUTUP
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh antara penambahan bubuk kulit manggis terhadap kandungan
antioksidan. Ada pengaruh antara penambahan buah kurma terhadap
kandungan antioksidan. Ada interaksi antara penambahan bubuk kulit buah
manggis dan buah kurma terhadap kandungan antioksidan. Kandungan
antioksidan tertinggi terdapat pada perlakuan W2A1 yaitu puding dengan
penambahan 10 g bubuk kulit buah manggis dengan buah kurma 150 g yaitu
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika.
Arsana, I Nyoman. 2014. Ekstrak Kulit Manggis (Gracinia mangostana L.)Dan Penelitian Fisik Menurunkan Stres Oksidatif Pada Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Selama Aktivitas Fisik Maksimal. Denpasar: Skripsi Thesis Universitas Udayana Denpasar.
Anonim. 2014. Sarapan Puding Membantu Membuang Lemak dan Membuat Langsing. https://xamthoneplus2014.wordpress.com/2014/04/11/sarapan-puding-membantu-membuang-lemak-anda-dan-membuat-langsing/. (Diakses tanggal 23 Desember 2014).
Agoes, Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika.
Biglari, F., Al Karkhi, A.F.M. and Easa, A.M. 2008. Antioxidant activity and phenolic content of various date pala (Phoenix dactylifera) fruits from Iran. Food Chemistry 107: 1636-1641.
Iswari, Kasma. 2011. Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 13-14.