• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE A. KONSEP DASAR KEHAMILAN

1) DEFINISI KEHAMILAN

kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester , dimana trimester satu berlangsung dalam 12 minggu , trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke 27) dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke-28 hingga ke 40. (saifuddin,2009)

2) TANDA-TANDA KEHAMILAN

B. ADAPTASI FISIOLOGI DAN ANATOMI MATERNAL 1. PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN

(2)

a) Produksi hormon plasenta

Salah satu fungsi dari plasenta adalah sebagai organ endokrin. Keberadaanya pada masa kehamilan sangat berpengaruh pada sistem hormonal maternal, yang selanjutnya juga memberikan dampak terhadap janin. Hormon yang diproduksi oleh plasenta ini meliputi HCG, hormon steroid, HPL, PGH, relaxin,PRH, DLL

2. PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI

Selama kehamilan uterus merupakan organ yang sangat jelas mengalami perbahan. Peerubahan yang terjadi pada badan uterus meliputi bagian desidua, miometrium dan perimetrium. Penebalan dan peningkatan vaskularitas lapisan uterus atau desidua dipengaruhi oleh hormon progesteron dan esterogen, terutama di daerah fundus dan badan uterus. Pada awal kehamilan estrogen mempengaruhi miometrium sehingga mengalami peningkatan jumlah sel akibat penebalan dan peningkatan ukuran. Petimetrium yang merupakan lapisan tipis peritoneum yang melindungi uterus, memiliki ligamen gilig yang dapat menopang bagian anterior karena pembesaran uterus selama kehamilan.

Otot polos rahim mnegalami adaptasi fisiologis selama kehamilan. Terdapat dua tahapan penting pada miometrium sejak awal kehamilan sampai dengan tahapan akhir kehamilan. Tahapan pertama foli[erasi dimana terjadi hiperplasia miosit terkait pengan peningkatan anti apoptosis protein pada trimester awal kehamilan. Tahap kedua, fase sintetik pada paruh kedua kehamilan dimana miometrium mengalami hipertropi terkait dengan peningkatan ukuran sel pada otot halus. Hipertrofi selular ditandai dengan peningkatan protein selular dan beerhubungan dengan peningkatan ketebalan lapisan otot rahim, serta dengan perubahan signifikan pada masa dan susunan matriks ekstraselular tegangnya dari komponen pendukung rahim.

3. PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULER

Selama kehamilan dan masa nifas, jantung dan sirkulasi mengalami adaptasi fiiologis. Perubahan pada fungs jantung mulai tampak selama 8 minggu pertama kehamilan. Curah jantung meningkat bahkan sejak minggu kelima dan mencerminkan berkurangnya resistensi vaskular sistemik dan meningkatnya kecepatan jantung. Kecepatan nadi istitahat meningkat sekitar 10 denyut/menit selama kehamilan.

a. Jantung

(3)

yang lazim. Meningkatnya vlume plasma selama kehamilan, menyebabkan beberapa adaptasi morfologis dan fungsional yang reversible. Tidak diragkan lagi bahwa jantung mampu mengalami remodeling sebagai respon terhadap rangsangan misalnya hioertensi.

Selama kehamilan tahap lanjut jika ibu hamil berbaring dalam posisi telentang, uterus yang besar secara konsisten menekan aorta. Akhirnya adalah pengisiann jantung dapat berkurang disertai penurunan curah jantung sehingga dapat menyebabkan aliran darah pada janin terhambat yang disebut dengan supine hypotenssion syndrome.

b. Pembuluh darah.

Pada awal kehamilan terjadi penurunan tahanan tekanan vaskuler perifer, ssehingga pada usia kehamilan 24 minggu tekanan darah sistolik menurun rata rata 5-10mmhg, namun akan kembali naik pada kehamilan cukup bulan. Tekanan diastolik yang mengalami sedikit perubahan akan mengalami penyesuaian pada pertengahan masa kehamilan seperti pada tekanan diastolik saat wanita tidak hamil. Tekanan pada vena inferior oleh uterus yang semakin membesar dapat menyebabkan turunnya aliran darah balik vena yang juga mengurangi isi kuncup dan curah jantung. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan posisi pada saat berbaring agar tiak terjadi tekanan berlebihan pada vena kafa inverior.

c. Sistem Darah

Peningkatan volume darah ibu hamil dimulai sejak awal kehamilan. Volume plasma darah meningkat sekitar 15% pada kehamilan 12 minggu dibandingkan dengan keadaan sebelum hamil. Peningkatan volume darah ibu hamil terjadi karena peningkatan plasma dan eritrosit. Penigkatan volume darah ibu bertambah cepat pada trimester kedua kehamilan,melambat pada trimester ketiga kehamilan. Konsentrasi hemoglobin normal pada ibu hamil trimester ketiga kehamilan adalah 12,5 g/dl, batasan yang masih dapat dianggap normal adalah 11,0 g/ dl yang mungkin disebabkan oleh anemia defesiansi besi.

4. PERUBAHAN SISTEM PERNAPASAN

(4)

50% pada trimester kedua, peningkatan ini dipengaruhi oleh kenaikan volume tidal sebesar 40% dan peningkatan pernapasan sebesar 15%.

Pembengkakakn kapiler dari ukosa hidung, orofaring dan laring dimulai pada awal trimester pertama dan meningkat secra progresif selama kehamilan. Perrnapasan hidung biasanya menjadi sulit, dan epistaksis dapat terjadi pemengkakakn mukosa hidung. Peningkatan aliran udara menunjukan dilatasi pada saluran udara besar di bawah laring, terutama efek langsung dari progesteron, kortisol dan relaksin dan mungkin aktivitas peningkatan beta-adrenergik disebabkan oleh progesteron.

Dengan adanya efek hormonal yang menyebabkan adanya pengenduran otot ligament meyebabkan diafragma mudah terdorong ke atas dan menyebabkan ibu hamil bernapas lebih dalam dibandingkan keadaan tidak hamil. Hal ini bisa diperparah bila dalam keadaan terlentang.

5. Perubahan pada payudara

Kehamilan akan memberikan efek membesarnya payudara yang disebabkan oleh peningkatan suplay darah, stimulasi oleh sekresi estrogen dan progesteron dari kedua korpus luteum dan plasenta dan terbentuknya duktus asini yang baru selama kehamilan. Pada awal kehamilan, ibu akan merasakan perasaan panas dan nyeri pada payudara, kemudian seiring bertambahnya usia kehamilan, payudara akan membesar dan akan tampak vena-vena halus di bawah kulit. Sirkulasi vaskuler meningkat, puting membesar dan terjadi hiperpigmentasi pada aerola. 6. Perubahan sistem perkemihan

Perubahan terjadi secara signifikan pada sistem perkemihan selama kehamilan, selain mengelola zat-zat sisa dan kelebihan yang dihasilkan akibat peningkatan volume darah dan curah jantung organ perkemihan juga mengelola produk sisa metabolisme dan menjadi organ utama yang mengekresi produk sisa dari janin.

Pada trimester kedua aliran darah menuju ginjal meningkat sebesar 70-8-%. Ginjal sangat penting sebagai media yang meretensi natrium dan mempertahankan keseimbangan cairan selama kehamilan serta mempertahankan tekanan darah arteri melalui renin angiotensin. Semua komponen dalam sistem renin angiotensin yang dihasilkan baik dari ibu maupun janin mengalami peningkatan pada kehamilan normal. Hal ini disebabkan tingginya produksi kadar estrogen.

(5)

ureum serum pada kehamilan lebih rendah dibandingkan pada keadaan tidak hamil karena peningkatan GFR.

7. PERUBAHAN SISTEM PENCERNAAN

Adanya kehamilan menyebabkan beberapa perubahan pada sistem pencernaan maternal akibat terjadi penekanan di sekitar rongga abdominal karena pembesaran uterus, serta perubahan estrogen dan progesteron. Kondisi ini membutuhakan penyesuaian tubuh secara anatomis dan fisiologis untuk mendukung kecukupan pemenuhan nutrisi fetal maupun maternal. Perubahan sistem pencernaan pada ibu terjadi pada traktus GI maupun pada organ asesoris lainnya. Dalam aktivitasnya, fungsi traktus GI salah satunya diatur oleh beberapa jenis peptida , termasuk hormon estrogen dan progsteron. Dalam keadaan hamil estrogen menyebabkan peningkatan aliran darah ke mulut sehingga gusi menjadi rapuh dan dapat menimbulkan gingivitis.

Kerja progesteron pada otot-otot polos menyebabkan lambung hipotonus yang disertai penurunan motilitas dan waktu pengosongan yang memanjang dan mempengaruhi seluruh saluran usus halus. Akibat pengaruh progesteron usus halus memperpanjang lama absorpsi nutrien , mineral, dan obat obatan. Absorpsi ini juga meningkat akibat hipertrofi villi duodenum yang menigkatkat kapasitas absorbsi.

8. PERUBAHAN METABOLISME

Sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan janin dan plasenta yang tumbuh pesat, ibu hamil mengalami perubahan metabolik yang besar dan intens. Pada trimester ke 3 laju metabolik basal ibu meningkat 10-20% dibandingkan dengan keadaan tidak hamil. Hal ii meningkat sebanyak 10% pada wanita dengan kehamilan kembar. Tambahan kebutuhan total energy selama kehamilan diperkirakan mencapai 80.000 kkal atau sekitar 300 kkal/hari. 9. PERUBAHAN SISTEM MUSKULOSKELETAL

(6)

10. PERUBAHAN PADA KULIT

Meningkatnya aliran darah ke kulit selama kehamilan meningkatkan kelebihan panas yang terbentuk karena meningkatnya metabolisme. Penyebab pigmentasi kulit belum jelas hingga kini, dugaan bahwa progesteron dan esterogen memiliki efek menstimulasi melanosit. Efek ini membuat warna puting dan areola primesr menjadi gelap. Kedua hal ini terjadi pada bulan ke tiga kehamilan. Penggelapan warna ini juga dapat terjadi pada areola sekunder (motling pada kulit disekitar dan di area melewati daerah pimer), inea nigra, striae gravidarum,payudara membesar berlebihan dan biasanya terjadi pada area bokong dan paha kecoklatan dan tidak merata pada area dahi, pipi dan leher. Sebagian besar perubahan pigmentasi kehamilan berkurang dan hilang setelah kehamilan berakhir, kecuali striae.

C.Perubahan Fisik pada Trimester I a. Morning Sickness, mual dan muntah.

Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda disebut morning sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.

b. Pembesaran Payudara

Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.

c. Sering buang air kecil

Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

d. Konstipasi atau Sembelit

Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.

e. Sakit Kepala/Pusing

(7)

duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.

f. Kram Perut

Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.

g. Meludah

Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.

h. Peningkatan Berat Badan

Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air

Perubahan Fisik pada Trimester II a. Perut semakin membesar

Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.

b. Sendawa dan buang angin

Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman.

c. Rasa panas di perut

(8)

d. Pertumbuhan rambut dan kuku

Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.

e. Sakit perut bagian bawah

Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.

f. Pusing

Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.

g. Hidung dan Gusi berdarah

Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.

h. Perubahan kulit

Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat

i. Payudara

(9)

j. Sedikit Pembengkakan

Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

Perubahan Fisik pada Trimester III a. Sakit bagian tubuh belakang

Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.

b. Konstipasi

Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.

c. Pernafasan

Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu.

d. Sering buang air kecil

Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil.

e. Varises

Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.

f. Kontraksi perut

(10)

g. Bengkak

Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.

D. ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN 1. Trimester pertama

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan kenataan ini dan arti semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling penting pada trimester pertama kehamilan.

Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan. Hingga kini masih diragukan bahwa seorang wanita lajang yang bahkan telah merencanakan dan menginginkan kehamilan atau telah berusaha keras untuk tidak hamil mengatakan pada dirinya sendiri sedikitnya satu kali bahwa ia sebenarnya berharap tidak hamil. Beberapa wanita, terutama mereka yang telah merencanakan kehamilan atau telah berusaha keras untuk hamil, merasa suka cita sekaligus tidak peraya bahwa dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada setiap jengal tubuhnya. Trimester pertama sering menjadi waktu yang sangat menyenangkan untuk melihat apakah kehamilan akan dapat berkembang dengan baik.

2. Trimester kedua

Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita menelurusr kedalam dan paling banyak mengalami kemunduran. Trimesterr kedua sebenarnya terbagi atas dua fase pra quickening dan pasca-quickening. Quickening menujukan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utamanya pada trimester kedua, yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.

(11)

3. Trimester ketiga

Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebgai makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan was was mengingat bayi dapat lahir kapan pun. Jal ini membuatnya berjaga jaga sementara ia memperlihatkan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.

Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Pada pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi halangan. Alternativ posisi dalam berhubungan seksual dan alternativ untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan perasaan dan konsultasi mereka engan anda sangat penting.

E. ANTENATAL CARE 1. Pengertian

Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil., untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan yang aman dan memuaskan (mufdillah,2009)

2. Tujuan antenatal care

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu juga bayi. c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, nelahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

e. Mepersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

(12)

a. Pemeriksaan pertama

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid b. Pemeriksaan ulang

1) Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 sampai 7 bulan 2) Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan

3) Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalinan 4. Pelayanan asuhan standar antenatal

Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan sekarang menjadi 12T, sedangkan untuk daerah gondok dan endemik malaria menjadi 14T, yakni :

a. Tinbang BB dan TB

Tinggi badan ibu dikategorikan adanya risiko apabila hasil pengukuran <145 cm. Berat badan ditimbang setiap ibu datang atau beerkunjung untuk mengetahui kenaikan BB dan penurunan BB. Kenaikan BB ibu hamil normal rata rata antara 6,5kg sampai 16 kg (saryono, 2010) b. Tekanan darah

Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung. Tekanan darah normal kisaran 110/80 mmHg-120/80 mmHg

d. Pemberian tablet tambah darah (tablet Fe)

Untuk memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu hamil dan nifas karena masa kehamilan kebutuhan meningkat seiring dengan petumbuhan janin

e. Pemberian imunisasi TT f. Pemberian Hb

g. Pemeriksaan protein urine

h. Pengambilan darah untuk pemeriksaan VDRL i. Pemeriksaan urine reduksi

(13)

1) Menjaga kebersihan payudara, terutama puting susu 2) Mengencangkan serta memperbaiki bentuk puting susu

3) Merangsang kelenjar-kelenjar susu sehingga produksi ASI lancar 4) Mempersiapkan ibu dalam laktasi

k. Senam ibu hamil l. Pemberian obat malaria

m. Pemberian kapsul minyak beryodium n. Temu wicara

5. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal dan memeriksakan minimal pada ibu hamil Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan

Kunjungan Waktu Alasan

Trimester I Sebelum 14

minggu

– Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membahayakan jiwa. – Mencegah masalah, misal : tetanus neonatal, anemia, kebiasaan tradisional yang berbahaya) – Membangun hubungan saling percaya – Memulai persiapan kelahiran & kesiapan menghadapi komplikasi. – Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan , olahraga, istirahat, seks, dsb). Trimester II 14 – 28 minggu – Sama dengan trimester I

ditambah: kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan (deteksi gejala preeklamsia, pantau TD, evaluasi edema, proteinuria) Trimester III 28 – 36 minggu – Sama, ditambah : deteksi

kehamilan ganda

Setelah 36 minggu – Sama, ditambah : deteksi kelainan letak atau kondisi yang memerlukan persalinan di RS.

(14)

Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam: a. Anamnesa

Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil meliputi: 1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)

2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk memeriksakan kehamilan atau ada masalah lain

3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan 4. Riwayat perkawinan

5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi: a. HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)

b. Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan) c. Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur) d. Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan

e. Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan) f. Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan 6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:

a. Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu, persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)

b. Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan

c. Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature, perdarahan, siapa yg menolong

d. Riwayat hipertensi

e. Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg f. Nifas dan laktasi

g. Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau mati, bila mati umur berapa & penyebabnya

h. Masalah-masalah lain yg dialami

7. Riwayat kesehatan (penyakit yg pernah diderita), meliputi: penyakit kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau HIV/AIDS, malaria, status imunisasi TT, dll. 8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular, dll 9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:

(15)

c. Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini d. Dukungan keluarga

e. Pengambil keputusan dalam keluarga

f. Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan perhatian pada vitamin A dan zat besi

g. Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga

h. Beban kerja & kegiatan sehari-hari

i. Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan

Menentukan Taksiran Persalinan · Untuk siklus 28 hari:

HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan · Untuk siklus 35 hari:

HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:

1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid 2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi

3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi

b. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen: 1. Pemeriksaan Luar

a. Pemeriksaan umum

1) Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran 2) Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe

3) Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan pernapasan 4) Edema

5) TB 6) BB 7) Reflek

8) Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb, golongan darah dan urine rutin

(16)

Inspeksi

· Kepala dan leher

· Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting susu (simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan pemeriksaan setelah usia kehamilan >28 minggu) · Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut, linea alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae gravidarum, & bekas luka operasi

· Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan condyloma · Anggota bawah: cari varises, oedema, luka

Palpasi

Periksa raba dilakukan untuk menentukan:

· Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan · Letak anak dalam rahim

Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu: (Manuaba, 1998) Leopold 1

Untuk mengetahui TFU dan bagian yang berada pada bagian fundus dan mengukur TFU dari simpisi untuk menentukan usia kehamilandengan menggunakan (kalau >12minggu) arau cara mc. Donald dengan pita ukuran (kalau >22 minggu)

Leopold 2

Untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang, dan bagian janin yang teraba disebelah kiri atau kanan

Leopold 3

Untuk menentukan bagian janin yang ada di bawah (presentasi) Leopold 4

Untuk menentukan apakah bagian janin sudah masuk panggul atau belum

Mengukur usia kehamilan dengan TFU: TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan 3,5 cm

Auskultasi

Auskultasi dengan menggunakan stetoskop monoaural atau doopler untuk menentukan DJJ setelah umur kehamilan 18 minggu, yang meliputi frekuensi, keteraturan, dan kekuatan DJJ. DJJ normal adalah 120-160 per menit. Bila DJJ <120 aau >160 per menit maka kemungkinan ada kelainan janin atau plasenta

(17)

Melakukan pengetukan pada daerah patella untuk memastikan adanya refleks pada ibu 2. Pemeriksaan Dalam

Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III untuk menentukan keadaan panggul

Pemeriksaan Antenatal Ulangan

Yang dimaksud dengan kunjungan ulang yaitu setiap kunjungan pemeriksaan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan pemeriksaan antenatal pertama. Kunjungan ulang lebih diarahkan untuk mendeteksi kompliaksi-komplikasi, mempersiapkan kelahiran, dan mendeteksi kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan bagi ibu hamil.

Pemeriksaan antenatal ulangan meliputi: a. Anamnesa

Anamnesa mengenai riwayat kehamilan sekarang meliputi gerakan janin dalam 24 jam terakhir, perasaan klien sejak kunjungan terakhirnya, masalah atau tanda-tanda bahaya yang mungkin dialami klien sejak kunjungan terakhir, keluhan-keluhan yang lazim dalam kehamilan dan kekhawatiran lainnya.

b. Pemeriksaan umum dan kebidanan

Pemeriksaan umum dan kebidanan meliputi berat badan, tekanan darah, pengukuran tinngi fundus uteri, palpasi abdomen, untuk mendeteksi kehamilan ganda (setelah 28 minggu). Manuver leopold untuk mendeteksi kelainan letak (setelah 36 minggu), dan DJJ setelah 18 minggu

c. Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan labolatorium

Tes labolatorium untuk mempengaruhi kadar protein urine, glukosa urine dan hemoglobin 2. Pemeriksaan ultrasonografi

d. Analisa

Analisa merupakan kesimpulan yang didapat dari hal anamnesa, pemeriksaan umum, pemeriksaan kebidanan, pemeriksaan dalam, dan pemeriksaan penunjang. Sehingga didapat diagnosa, masalah, dan kebutuhan

e. Perencanaan

(18)

janin, pesiapan kelahiran/kegawat daruratan, tanda-tanda bahaya, menjadwalkan kunjungan berikutnya.

(19)

1. Pengkajian

a. Data umum klien dan pasangan

b. Riwayat kehamilan & persalinan yang lalu c. Riwayat ginekologi

d. Riwayat KB

e. Riwayat kehamilan saat ini f. Pemeriksaan fisik

g. Persiapan persalinan

h. Obat-obatan yg dipakai saat ini i. Hasil pemeriksaan penunjang

2. Diagnosa Keperawatan TRIMESTER I

a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b. Ansietas

c. Perubahan pola eliminasi urin d. Perubahan pola seksual e. Perubahan proses keluarga f. Koping individu tidak efektif TRIMESTER II

a. Gangguan citra tubuh b. Gangguan pola nafas c. Kurang pengetahuan d. Resiko cidera janin TRIMESTER III a. Nyeri akut

b. Perubahan eliminasi urin c. Gangguan pola tidur d. Kelebihan volume cairan

(20)

ANTENATAL.pdf. Diakses tanggal 17 November 2010. Pukul 18.14 WIB. Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.

Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk Pendidikan Bidan. http://books.google.co.id. Diakses tanggal 18 Juni 2012. Pukul 18.31 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

selama masa kehamilan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan berkompeten.. dan dilaksanakan sesuai dengan Standar Pelayanan Kebidanan

Keterlambatan dan komplikasi yang menjadi penyebab langsung dan tidak langsung kematian ibu dapat dicegah melalui deteksi dini ibu hamil berisiko oleh tenaga

Bagaimana mekanisme kematian sel epitel kornea oleh karena infeksi Pseudomonas aeruginosa yang melibatkan perubahan ekspresi caspase-1, TNFα, RIPK1, RIPK3, dan caspase-3 pada

Antenatal care adalah salah satu upaya pencegahan awal dari faktor risiko kehamilan. guna mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan

 Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan

Disfungsi kelenjar meibom adalah kelainan pada kelenjar meibom yang kronis dan difus terutama ditandai oleh adanya obstuksi duktus terminal dan atau perubahan sekresi

Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa factor: a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro -

Faktor predisposisi nyeri punggung pada masa kehamilan antara lain: a Penambahan berat badan, b Perubahan postur tubuh yang berlangsung dengan cepat, c Nyeri punggung terdahulu, d