• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

i

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI THINK-PAIR-SHARE MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SUB-

SUB TEMA KEADAAN IKLIM INDONESIA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA 1

TAHUN AJARAN 2015/2016

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Geografi

Diajukan Oleh: ERWIN SEPTIKASARI

A 610110096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

(2)
(3)
(4)
(5)

1

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI THINK-PAIR-SHARE MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SUB-

SUB TEMA KEADAAN IKLIM INDONESIA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SURAKARTA 1

TAHUN AJARAN 2015/2016 Erwin Septikasari dan Drs. Suharjo, M.S

Universitas Muhammadiyah Surakarta rwinseptikasari@gmail.com

ABSTRAK

MTs Negeri Surakarta 1 berada di jalan MT. Haryono 24D desa Sidorejo, Mangkubumen, Banjarsari, Surakarta. Penggunaan strategi pembelajaran sangat diperlukan untuk membuat keadaan kelas menjadi lebih aktif dan siswa tidak merasa bosan dalam pembelajarannya sehingga siswa akan lebih aktif dan hsil belajar mengajar juga sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui keefektifan penggunaan strategi Think Pair Share pada materi keadaan iklim Indonesia kelas VII MTs Negeri Surakarta 1. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan populasi Siswa MTs Negeri Surakarta 1 dengan sampel kelas VII PK1 dan VII PK3. Kelas eksperimen dalam proses belajar mengajar menggunakan strategi Think Pair Share pada kelas VII PK1, sedangkan kelas kontrol menggunakan strategi Jigsaw pada kelas VII PK3. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi Think Pair Share dengan materi keadaan iklim Indonesia Kelas VII MTs N Surakarta 1 menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata proses belajar siswa sebesar 7,97, yaitu dari hasil nilai rata-rata pretest 64,32 dan pada nilai posttest meningkat menjadi 72,29. Berdasarkan hasil uji Independent Sample Test diperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti H0 ditolak. Hasil analisis data dapat diketahui bahwa ada peningkatan keberhasilan belajar menggunakan strategi Think Pair Share pada sub tema keadaan iklim Indonesia IPS terpadu kelas VII MTs Negeri Surakarta 1 tahun ajaran 2015/2016.

Kata Kunci: Strategi Think Pair Share, Keberhasilan belajar.

ABSTRACT

MTs Land of Surakarta 1 are on the MT. Haryono 24D Sidorejo village, Mangkubumen, Banjarsari, Surkarta. The use of learning strategy is needed to make the state of class become more active and the student do not feel bored in learning so that student would be more active and hasil of learning and teaching also in accordance with the desired. The purpose of this research namely to know the strategy effectivenes of the use of Think Pair Share on the state of Indonesia class climate VII public MTs Surakarta 1. Research method used is experiment with a population of public MTs student Surakarta 1 with sample VII PK1 class and VII PK3. Class experiment in the process of learning and teaching use strategy Think Pair Share on class VII PK1, while class control use strategy jigsaw on class VII PK3. The result of this research can be concluded that the use of strategy Think Pair Share with matter the state of climate Indonesia class VII MTs land Surakarta 1 show an increase the average score student learning process of 7,97 from the result of the average score pretest 64,32 and on the value posttest increased be 72,29. Based on the result of the independent sample test obtained value significant 0,000 < 0,05 means Ho rejected. The results of the analysis can be seen that there is an increase the success of study use strategy Think Pair Share in sub the theme the state of climate Indonesia social class integrated class VII public MTs Surakarta 1 academic year 2015/2016.

(6)

2

A. PENDAHULUAN

Indonesia banyak menghadapi masalah dalam berbagai bidang antara lain dalam bidang pendidikan. Permasalahan yang dihadapi salah satunya adalah kualitas pembelajaran yang makin munurun. Kualitas pembelajaran sendiri dapat dilihat dari segi hasil dan juga proses belajar mengajarnya. Hasil yang dapat dilihat yaitu pada prestasi belajar mengajar siswa memenuhi standar pencapaian atau tidak. Sedangkan dari segi proses siswa masih cenderung pasif dalam belajar mengajar, sementara siswa seharusnya harus aktif dalam setiap pembelajaran. Muhammad Yaumi (2013: 4) mengatakan Efektifitas merupakan suatu ukuran sejauh mana guru menyadari tentang tanggung jawab mereka pada proses belajar, dikatakan efektif karena pembelajaran dilakukan dengan strategi yang baik dan benar. Strategi Think Pair Share atau berfikir berpasangan merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.

Materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan ciri pembelajaran terpadunya menggunakan geografi sebagai titik tolak (platform) kajian. Proses pembelajaran IPS tidak menekankan pada aspek teoritis, keilmuannya lebih menekankan pada segi praktis mempelajari, menelaah, serta mengkaji gejala dan masalah sosial, dengan mempertimbangkan bobot dan tingkat kemampuan peserta didik pada jenjang yang berbeda. Resiko bencana yang menimbulkan korban jiwa tersebut karena dipengaruhi oleh intensitas curah hujan yang dimiliki suatu daerah. Data curah hujan dapat memberi informasi bahwa daerah tersebut berpotensi bencana kekeringan maupun banjir.

MTs Negeri 1 Surakarta merupakan sekolah islam negeri yang menjadi salah satu sekolah favorit yang ada di Kota Surakarta. Dari tahun ke tahun jumlah siswa yang ada di sekolah ini terus mengalami kenaikan. Jumlah siswa kelas VII pada tahun ini mencapai 300 siswa. Penelitian ini difukuskan kepada siswa kelas VII karena proses belajar mengajar pada umumnya masih menggunakan metode konvensional. Karena penerapan metode konvensional yang terus menerus maka siswa merasa bosan dan dalam pembelajaran siswa lebih pasif sehingga pemahaman siswa tentang pengetahuannya serta hasil belajarnya belum optimal. Tujuan penelitian yang akan dicapai pada penelitian yaitu; 1) Mengetahui penggunaan strategi Think Pair Share dapat mencapai tujuan pembelajaran sub-sub tema keadaan iklim Indonesia. 2) Mengetahui strategi Think Pair Share lebih efektif pada pembelajaran sub-sub tema keadaan iklim Indonesia dibandingkan dengan strategi jigsaw.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di MTs Negeri Surakarta 1. Jenis penelitian ini yaitu eksperimen, dimana terdapat satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol, dengan menggunakan soal pretest dan posttest. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Negeri Surakarta 1 semester genap tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri

(7)

3

dari 3 kelas Program Khusus dan 6 kelas Regular. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIPK1 siswa sebagai kelas eksperimen menggunakan strategi Think Pair Share dan kelas VIIPK3 sebagai kelas kontrol menggunakan strategi Jigsaw. Teknik dan instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) Observasi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai interaksi yang penuh dalam situasi kelas yang akan dijadikan subjek penelitian. 2) Tes digunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Dalam penelitian ini tes yang digunakan yaitu dalam bentuk multiple choice. 3) Dokumentasi berupa data nilai dari kelas VII tahun ajaran 2015/2016 baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Teknik analisis data menggunakan uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat mengguakan uji normalitas dan uji homogenitas, sedangan uji hipotesis menggunakan uji Indepenent Sample Test dan uji Paired Sample t-test.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak normal. Hsil uji normalitas dengan taraf signifikan 5% (0,05) baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Karena responden kurang dari 50, maka analisis signifikannya menggunakan Shapiro-Wilk.

Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Pretest

H

Berdasarkan tabel uji normalitas di atas, maka hasil pretest dan posttest baik kelas eksperimen maupun kontrol tersebut berdistribusi normal karena nilai signifikan > 0,05. Pada hasil pretest kelas eksperimen nilai sig. 0.679 > 0.05 maka data berdistribusi normal

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Eksperimen .183 22 .054 .969 22 .679

Kontrol .165 22 .124 .940 22 .201

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Eksperimen .184 22 .051 .921 22 .081

Kontrol .173 22 .084 .929 22 .120

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 17.0

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 17.0

Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Posttest

(8)

4

sedangkan yang kelas kontrol nilai sig. 0,201 > 0,05 maka data berdistribusi normal. Untuk hasil posttest kelas eksperimen nilai sig. 0,081 > 0,05 maka data berdistribusi normal, sedangkan kelas kontrol nilai sig. 0,120 > 0,05 maka data berdistribusi normal juga. Analisis keputusan untuk uji normalitas adalah H0 diterima sehingga data

berdistribusi normal. Hasil uji Paired Sample t-test menunjukkan bahwa adaya peningkatan hsil belajar siswa sebagai berikut:

Tabel 3 & 4 Hasil Uji Paired Sample t-test Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Pre & Post 24 .461 .023

Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Pre - Post -20.417 22.041 4.499 -29.724 -11.109 -4.538 23 .000

Hasil di atas pada hasil Paired Sample Correlation strategi Think Pair Share nilai data output adalah correlation antara dua variabel diperoleh angka 0,461 dengan nilai probabilitas jauh dibawah 0,05. Sedangkan hasil pada tabel Paired Sample Test strategi Think Pair Share nilai sig. (2-tailed) antara dua variabel diperoleh angka 0,000. Dengan nilai sig. 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak. Berdasarkan hasil tabulasi data dapat diketahui

bahwa nilai pembelajaran siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pembelajaran dengan strategi Think Pair Share mengalami peningkatan hasil belajar.

Gambar 1 Diagram Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

72,292%

49,091%

61,8636% 59,125%

(9)

5

Berdasarkan gambar di atas, pada kelas eksperimen nilai rata-rata sebelum diberi perlakuan sebanyak 59,13 setelah diberi perlakuan dengan menggunakan strategi Think Pair Share meningkat menjadi 72,29. Pada kelas kontrol, berdasarkan hasil tabulasi data diketahui bahwa nilai pembelajaran siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan strategi jigsaw mengalami peningkatan hasil belajar. Rata-rata sebelum diberikan perlakuan hasil rata-rata nilai sebanyak 49,09 mengalami kenaikan setelah diberikan perlakuan dengan strategi jigsaw sebanyak 61,86.

2. Pembahasan

Hasil analisis data memperliatkan bahwa ada ketercapaian tujuan pembelajaran dengan materi keadaan iklim Indonesia, karena penggunaan strategi pembelajaran berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa, dalam hal ini adanya perbedaan hasil belajar siswa setelah penerapan strategi Think Pair Share dan strategi Jigsaw. Hasil nilai rata-rata menunjukkan bahwa keberhasilan belajar siswa yang paling tinggi pada kelas eksperimen. Peningkatan keberhasilan siswa dapat dilihat pada rata-rata nilai sebelum diberikan perlakuan (pretest) dibandingkan dengan setelah diberikan perlakuan (pottets). Berpengaruhnya strategi pembelajaran terhadap keberhasilan belajar siswa disebabkan karena karakteristik pola berfikir, dimana strategi yang digunakan mengharuskan siswa menjadi partisipan dalam pembelajaran, bukan hanya sekedar sebagai penerima apa yang diajarkan oleh guru. Adapun rata-rata keberhasilan belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingakan strategi jigsaw karena antara kedua strategi tersebut strategi langkah-langkah strategi Think Pair Share lah yang berfikir secara indiviual, sedangkan pada strategi jigsaw, siswa telah diberikan materi dari guru yang selanjutnya nanti dipahamai oleh masing-masing siswa dalam kelompok. Hasil uji independent sample test membuktilan bahwa ada peningkaan keberhasilan belajar siswa menggunakan strategi Think Pair Share karena hasil nilai baik sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan sesudah diberikan perlakuan (posttest) nilai signifikan > 0,05 maka H0 ditolak. Maka dari itu, dalam tujuan

penelitian ini penggunaaan strategi Think Pair Share dapat mencapai tujuan pembelajaran pada sub-sub tema keadaan iklim Indonesia. Hasil nilai rata-rata kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan pana nilai posttest di kelas eksperimen, dimana nilai pretest sebanayak 59,13 meningkat menjadi 72,29 pada nilai posttestnya, dengan peningkatan hasil nilai rata-rata 13,17. Sedangkan pada kelas kelas kontrol juga mengalami kenaikan hasil rata-rata sebelum diberi perlakuan (pretest) dan sesudah diberi perlakuan (posttest) dengan peningakatan hasil nilai rata-rata sebanyak 12,77 yaitu dari hasil nilai rata-rata pretest 49,09 dan 61,86 pada nilai rata-rata posttestnya. Maka dapat disimpulkan bahwa strategi Think Pair Share lebih efektif dibandingkan dengan strategi jigsaw pada sub-sub tema keadaan iklim Indonesia, karena antara kelas eksperimen dan kelas kontrol peningkatan hasil niai rata-ratanya

(10)

6

kelas eksperimen yang lebih tinggi serta mampu meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

1. Hasil Strategi Think Pair Share

Hasil pembelajaran pada strategi Think Pair Share karakteristik siswa sangat antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar, mereka berfikir secara individual untuk menjawab permasalahan yang ada. Setelah diberikan soal pretest setiap siswa diharapkan untuk menjawab semua soal yang ada dalam lembar permasalahan yag berisi tentang bagian dari indikator dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Terdapat 6 indikator dalam RPP, dengan begitu dalam lembar permasalahan berisi tentang materi yang mencakup tentang ke-6 indikator tersebut. Setelah diketahui hasil pemahaman siswa tentang materi keadaan iklim Indonesia, ada salah satu materi yang kurang dipahami oleh siswa yaitu tentang tipe hujan, tetapi setelah didiskusikan bersama-sama atau diberikan penjelasan yang berupa materi siswa menanggagapi materi tersebut yang kemudian di kembangkan lagi kedalam soal yang berupa posttest. Ternyata setelah diberikan posttest pemahaman atau pengetahuan siswa tentang materi keadaan iklim Indonesia mengalami peningkatan hasil belajar siswa meningkat. Yaitu dari nilai pretest 59,12 menjadi 72,29 pada nilai posttestnya.

2. Hasil Strategi Jigsaw

Pembelajaran pada strategi jigsaw ini juga dilakukan dengan pendalaman materi yang biasa disebut dengan pretest, antusias siswa pada saat mengikuti pembelajaran sangan diminati siswa. Setelah diberikan pretest soal siswa kemudian diminta untuk berkelompok yang kemudian diberikan sub-sub materi keadaan iklim Indonesia, setiap kelompok yang mendapat materi sama diminta untuk berkelompok lagi sesuai dengan sub-sub materi yang didapatnya tadi untuk berdiskusi mendalami materi. Kemudian setelah berdiskusi sesama materi, siswa kembali kekelompok semula untuk menjelaskan materi yang sudah didiskusikan bersama teman-temannya tadi. Sehingga dalam satu kelompok tersebut nantinya akan mendapatkan banyak materi dari keadaan Iklim Indonesia. Setelah penjelasan materi sudah selesai, guru meminta kepada siswa untuk bertanya pada sub-sub materi yang mana yang kurang dipahami oleh siswa. Setalah penjelasan materi selesai kemudian siswa diberikan soal yang sama seperti pretest untuk mengetahui potensi pemahaman siswa setelah dilakukannya pembelajaran dengan strategi jigsaw.

Hasil nilai posttest menunjukkan bahwa ada peningkatan keberhasilan belajar siswa pada sebelum diberikan perlakuan (strategi jigsaw) dan sesudah diberikan perlakuan. Hasil nilai pretest yaitu 49,09 naik menjadi 61,86 pada nilai posttest nya. Tetapi

(11)

7

kenaikan hasil belajar siswa tersebut masih tinggi dengan penggunaan strategi Think-Pair-Share. Karena pemahaman siswa juga kurang banyak yang dipahami setelah dilakukannya strategi jigsaw, karena kebanyakan siswa kurang memahami betul isi materi yang ada dalam materi keadaan iklim Indonesia. Ada banyak siswa yang masih kurang paham dengan indikator yang berkaitan dengan karakteristik keadaan iklim Indonesia, tipe hujan, jenis hujan, serta dampak hujan. Kurang pahamnya siswa dalam materi tersebut ditunjukkan dengan hasil jawaban siswa pada soal posttest. Berdasarkan persentase jawaban siswa yang menjawab salah, maka dapat diketahui bahwa strategi jigswa kurang efektif dibandingkan dengan strategi Think-Pair-Share, karena tingkat pemahaman siswa pada strategi jigsaw lebih lebih banyak dibandingkan dengan strategi Think-Pair-Shre.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata, pembelajaran IPS pada materi keadaan iklim Indonesia dengan strategi Think Pair Share diperoleh nilai rata-rata pretest 59,125 meningkat menjadi 72,292 pada hasil nilai posttest. Artinya bahwa penggunaan strategi Think Pair Share mengalami peningkatan keberhasilan siswa dengan nilai rata-rata 13,167. Maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan keberhasilan belajar mengguakan strategi pembelajaran Think Pair Share lebih tinggi dari pada penggunaan strategi Jigsaw pada sub-sub tema Keadaan Iklim Indonesia Kelas VII MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Ajaran 2015/2016.

(12)

8

DAFTAR PUSTAKA

Harsono B, Soesanto, dan Samsudi. 2009. Perbedaan Hasil Belajar Antara Metode Ceramah Konvensional Dengan Ceramah Berbentuan Media Animasi Pada Pembelajaran Kompetensi Perakitan Dan Pemasangan System Rem. Jurnal PTM 9 (2): 72-73.

Hasan, S. H. 1996. Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta. Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Dirjen Dikti Depdikbud.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pengambangan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Iskandar. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial. Jakarta. Referensi.

Iskandar, S. M. 2011. Pendekatan Pembelajaran Sains Berbasis Konstruktivis. Malang. Bayu Media. Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung. Refika Aditama. Marlina, Hajidin, dan M. Ikhsan. 2014. “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think

Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Disposisi Matematiss Siswa Di SMA Negeri 1 Bireuen”. Jurnal Didaktik Matematika 1 (1): 86-93.

Mufidah L, Dzulkifli Effendi, dan Titi T Purwanti. 2012. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Matriks”. Jurnal Pendidikan Matematika 1 (1): 119-124.

Ngafifi, Muhammad, dan Astuti I Siti. 2014. “Penerapan Model Think Pair Share Berbantuan Media untuk Meningkatkan Akivitas, Sikap, Dan Hasil Belajar IPS”. Jurnal Harmoni Sosial 1 (1) 68-69.

Pujiastuti Sri, Haryo Tamtomo, dan Suparno. 2014. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta. Esis.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Media Grup.

Sanjaya, W. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Kencana. Jakarta. Kencana Prenada Grup.

Solihatin E, Raharjo. 2005. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta. Bumi Aksara.

Sumampouw, Marthen. 2011. “Efektivitas Penelrapan Metode Cooperative Learning Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Pengelolaan Laboratorium Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fatek UNIMA”. Jurnal pendidikan teknologi dan kejuruan 2 (2): 17-22.

Sumantri, Muhammad Numan. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Dalam Dedy Supriadi dan Rohmat Mulyana (Ed). Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Surayya, I W. Subagia, dan I N. Tika. 2014. ”Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau dari Keterampilan Berpikir Kritis Siswa”. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha 4: 9.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta. PT Bumi Aksara

Winayah, Ismil R., Sudarti, dsn Nuriman. 2012. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Metode Prakrikum dalam Pembelajaran IPA Fisika Kelas VII B SMPN 7 Jember Tahun Pelajaran 2012/2013”. Jurnal Pembelajaran Fisika 9.

Yamin, Martinis. 2012. Orientasi Baru Ilmu Pendidikan. Jakarta. Referensi.

Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta. Kencana Prenada Media Grup.

Gambar

Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Pretest
Tabel 3 &amp; 4 Hasil Uji Paired Sample t-test  Paired Samples Correlations

Referensi

Dokumen terkait

Banyak guru yang menjadi instruktur pelaksanaan kurtilas, tenaga pendidik yang memiliki kemampuan bekerjasama yang tinggi, solid, transparan dalam keuangan, orang

Berdasarkan grafik tersebut bahwa pengaruh tekanan 8 cmHg, 10 cmHg dan 12 cmHg terhadap karakteristik detektor yait u panjang plateau dan slope saling berfluktuasi

Tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku dari waktu ke waktu dalam wilayah hukum di mana kantor cabang Bank maupun media Jasa Bank dan/atau Rekening berada,

tidak terlihat adanya indikasi pencemaran air dan jika suhu tinggi maka DO rendah, sehingga semakin rendah DO maka kualitas air semakin kurang layak dikonsumsi dan

Adapun beberapa perbedaan dengan kedua penelitian di atas, yaitu terletak pada variabel bebas, dimana pada penelitian ini peneliti ingin meneliti pengaruh

Dari gambar 5.6 terlihat bahwa distribusi tekanan pada permukaan bagian kaca belakang mobil dan permukaan depan mobil memiliki selisih nilai distribusi tekanan yang

Dalam unggah-ungguh bahasa Jawa terdapat fenomena dimana penutur akan merendahkan diri.. lewat bentuk ragam bahasanya. Penutur akan menggunakan pilihan kata/leksikon

Alhamdulillahhirobbil’alamin, segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan