• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN KOMUNITAS SIPAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV GAMBARAN KOMUNITAS SIPAS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

19 BAB IV

GAMBARAN KOMUNITAS SIPAS

4.1. Sejarah Berdirinya Komunitas SIPAS di Kota Solo Jawa Tengah

Komunitas SIPAS (SEMUT IRENG POP ARCHERY SRIWEDARI) didirikan tepatnya pada tanggal 18 september 2015 di Kota Solo Jawa Tengah. Komunitas ini didirikan oleh Bapak Kusuma Putra, Bapak Edy Roostopo, dan Muhammad Syafrudin Prawiro Negoro. Komunitas ini didirikan sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap budaya warisan nenek moyang, selain melihat antusiasme masyarakat yang tinggi akan olahraga jemparingan.

Jemparingan berasal dari bahasa Jawa yang artinya panahan atau bermain panah. Jemparingan merupakan salah satu olahraga tradisional yang sebetulnya menarik. Jemparingan sendiri sudah ada sejak jaman dahulu kala, fungsinya untuk peperangan jaman dahulu. Namun seiring berkembangnya jaman berubah menjadi suatu olah raga yang dapat dinikmati berbagai kalangan dan umur.

Olahraga jemparingan ini termasuk ke dalam olahraga yang tidak mudah. Sehingga dibutuh banyak latihan untuk bisa lincah dan menguasai penuh. Sekilas dilihat olah raga ini tidak membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Namun pada kenyataannya dibutuhkan ketangkasan, kekuatan, dan juga fokus yang baik. Jemparingan tidak dimainkan tanpa adanya tata cara.

Berikut tata cara permainan jemparingan tradisional atau yang dikenal dengan jemparingan bandul. Jemparingan tradisional bandul ini memiliki sasaran dengan diameter 3 centimeter dan panjang kurang lebih 30 centimeter. Pemanah memanah dalam keadaan duduk dan memakai pakaian adat jawa dengan jarak 30 atau 35 meter dari sasaran. Anak panah yang dipanahkan untuk sekali ronde atau rambahan berjumlah 4 anak panah yang dipanahkan secara beruntun. Dilakukan selama 20 rambahan atau 20 kali berturut-turut. Jadi total yang dipanahkan ada 80 anak panah. Untuk penilaiannya antara lain jika anak panah menancap ke badan bandul yang berwarna putih, pemanah mendapat 1 poin. Sedangkan jika anak panah menancap ke kepala bandul atau yang biasanya berwarna kuning, pemanah mendapat 3 poin.

(2)

20 Gambar 4.1

Gambar ketika anak panah akan dilepaskan ke target 1

Gambar 4.2

(3)

21 Gambar 4.3

Penghargaan yang diperoleh SIPAS dari DPPBSI (Dewan Pemerhati dan Penyelamat Seni Budaya Indonesia)

4.2. Visi Misi Komunitas SIPAS 4.2.1 Visi

Adapun visi dari komunitas SIPAS adalah Menjadi wadah yang menjadikan kebersamaan sehingga bersama-sama bisa saling mendukung dan memotivasi satu sama lain.

1.2.2 Misi

Adapun misi dari komunitas SIPAS adalah Melestarikan warisan nenek moyang khususnya jemparingan agar warisan ini tidak hilang begitu saja.

1.2.3 Motto

Sehubungan dengan Visi dan Misi yang diusungnya, komunitas SIPAS merumuskan motto yaitu “olah rogo, olah roso, olah jiwo” dari penjelasan tersebut olah rogo, olah roso, olah jiwo merupakan bagaimana kita berkonsentrasi penuh terhadap sesuatu yang sifatnya dengan olahraga jemparingan.

(4)

22 4.3. Logo Komunitas SIPAS

Gambar 4.4 Logo Komunitas SIPAS Penjelasan logo di atas, yaitu:

1. Gambar anak panah, memiliki arti bahwa komunitas SIPAS merupakan komunitas jemparingan (panahan).

2. Huruf I memiliki arti sasaran target tembak busur.

3. Gambar Gendewo memiliki arti ciri kas model gendewo yang digunakan Komunitas SIPAS.

4. Bulu warna kuning memiliki arti kemuliaan.

5. Pangkal bulu warna hijau memiliki arti kesejahteraan.

6. Bulu kuning yang banyak memiliki arti kebersamaan (Paseduluran Tunggal Gendewo).

4.4. Struktur Organisasi Komunitas SIPAS

Pengorganisasian dalam sebuah organisasi termasuk dalam hal ini komunitas dilaksanakan dengan tujuan untuk mengorganisasikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas yang ada dalam komunitas tersebut sehingga dapat diatur dan dialokasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam komunitas tersebut sesuai dengan keahlian masing-masing anggota. Pengorganisasian ini juga merupakan suatu cara pengaturan aktivitas-aktivitas diantara para anggota

(5)

23

komunitas sehingga tujuan komunitas dapat dicapai. Begitu juga tujuan pengorganisasian di Komunitas SIPAS.

Awal pendirian komunitas ini atau penanggung jawab komunitas SIPAS ini adalah Eddy Roostopo, Muhamad Syafirudin, dan Eko Riyatno yang akhirnya memilih Eko Riyatno sebagai ketua karena disini atas dasar kepiawannya dalam olahraga jemparingan ini dan Eddy Roostopo dan kusuma putra sebagai penasehat komunitas SIPAS ini karena kedua orang ini merupakan orang yang tertua berada di dalam komunitas ini. Adapun wakil ketua havid ponx jakaria beliau mendapat tugas atau berwenang ketika peran ketua saat tidak ada dan mengantikan peran ketua dengan tugas yang sudah ada misalnya membuat event atau gladhen. Sekertaris dikomunitas ini ada 2 orang yaitu sekertaris 1 ada faukon dan sekertaris 2 ada husni thamrin memiliki peran sebagai pencatat agenda agenda seperti misalnya saat rapat komunitas SIPAS, saat ada aspirasi anggota maupun kelompok pada saat merancang gladhen. Sementara itu Humas disini ada 3 orang yang memiliki peran dan tugas serta tanggung jawab saat mempromosikan komunitas ini kepada masyarakat umum atau pada saat melobby lobby sponsor yang mau mensponsori acara atau event yang akan diselengarakan oleh komunitas SIPAS. Lalu adapun perlengkapan di dalam komunitas SIPAS ini terdapat 5 orang yang memiliki peran menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh komunitas SIPAS dan mengecek kelayakan target atau bandul yang digunakan untuk melepaskan anak panah. Sementara itu ada juga eksekutif trainer, disini ada 2 orang salah satu tugas atau perannya ialah mengajarkan kepada anggota atapun bertanggung jawab pada saat ada orang yang melakukan jemparingan bebas.

Adapun susunan struktur organisasi Komunitas SIPAS adalah sebagai berikut :

Penasehat : 1. BRM Kusuma Putra SH.MH 2. Laurentius Eddy Roostopo

3. Muhammad Syafrudin Prawiro Negoro

Ketua : Eko Riyanto, ST

Wakil Ketua : Havid Ponx Jakaria Kustoto S.Sn, M.Sn Sekretaris : 1. Faukon A.Md

(6)

24

2. M. Husni Thamrin, SIQ, M.S.I Bendahara : 1. Ir. Stefanus Cecep Wijaya Saktiana

2. Diztya Eko A.

Humas : 1. I Dewa Made Kasambi Putra. 2. Bintang Nur Cahya

3. Arie Danang Soeryono Adhi SE AK Perlengkapan / Sarana Prasarana :

1. Wahyu Kristiyono Wibowo. A. MD 2. Arif Ahmad Kawileh.

3. Iko Yeni Putra. 4. Widodo Sla 5. Wisnu Susila Eksekutif Trainer I : 1. Riyadi

2. Tri Hariyanto

4.5. Aktivitas yang dilakukan Komunitas SIPAS

Aktivitas rutin yang dilakukan oleh komunitas SIPAS adalah melakukan kegiatan latihan jemparingan di lapangan belakang Taman Sriwedari. Kegiatan ini biasanya dilakukan setiap hari dari siang sampai malam hari (09.00). Dalam kegiatan ini biasanya selain diikuti oleh anggota juga masyarakat luas. Selain melakukan rapat-rapat rutin yang biasanya diadakan sebulan 2 (dua) kali pada hari Sabtu mulai pukul 07.30 s/d selesai. Biasanya lokasi rapat bergantian di rumah-rumah anggota.

Dalam pelaksanaan kegiatan jemparingan tersebut biasanya terdapat 1 (satu) orang trainer yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelatihan, bertanggung jawab terhadap penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung. Selain itu, trainer juga memiliki tanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan pada saat itu.

Sementara lomba rutin yang diadakan oleh komunitas jemparingan ini dapat disaksikan pada setiap sabtu legi di belakang Taman Sriwedari Solo. Lomba

(7)

25

jemparingan dengan tradisi budaya mataram dilakukan dengan pakaian ala adat jawa dengan belangkon dan jarik.

Selain melakukan aktivitas rutin seperti halnya latihan jemparingan, Komunitas SIPAS juga memiliki aktivitas lainnya, seperti: talk show di radio dalam rangka menyebar luaskan pengetahuan tentang jemparingan. Kegiatan ini biasanya dilakukan di Stasiun Radio JPI FM di Kota Solo. Biasanya acara ini masuk dalam kategori acara Kabudayan Jawa yang biasanya ditayangkan mulai pukul 16.00.s/d pukul 16.45 Pada acara ini biasanya Komunitas SIPAS diwakali oleh para penasehat seperti: BRM Kusuma Putra SH.MH, Laurentius Eddy Roostopo, dan Muhammad Syafrudin Prawiro Negoro.

Aktivitas lainnya, yaitu mengisi acara-acara undangan dari beberapa pihak, seperti halnya dari hotel di Kota Solo dalam rangka menampilkan olahraga jemparingan sebagai salah bentuk hiburan sekaligus sebagai salah satu media memperkenalkan olahraga ini kepada masyarakat, maupun turis asing yang berkunjung di hotel tersebut. Selain itu komunitas ini juga pernah mendapat undangan dalam rangka menyambut HUT TNI Angkatan Udara ke 69 yang dilaksanakan di Kayon Resort Boyolali. Kegiatan-kegiatan lainnya, yaitu mengenalkan olahraga ini dikalangan yang lebih luas, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, bahkan dikalangan masyarakat secara umum.

Sementara aktivitas sosial yang sering dilakukan oleh Komunitas SIPAS, yaitu melakukan kerja bakti bersama pengurus, anggota, dan masyarakat. Lokasi kerja bakti biasanya dilakukan di sekitar Kota Solo.

Gambar

Gambar ketika anak panah akan dilepaskan ke target 1
Gambar 4.4  Logo Komunitas SIPAS  Penjelasan logo di atas, yaitu:

Referensi

Dokumen terkait

Pada ujung kondensor, Erlenmeyer diisi dengan air, ujung kondensor harus tercelup ke dalam air, ini bertujuan agar dapat menangkap kloroform yang terbentuk dan kloroform

Mengenai analisa, KOHATI PB produk Munas I menyusun Analisa Tujuan KOHATI untuk lebih memahami dalam upaya pencapaian tujuan HMI dalam kerangka tatanan HMI yang sudah

Dari hasil penghitungan persentase jumlah inti sel tubuli renalis yang memberikan reaksi positif dan reaksi negatif terhadap kandungan antioksidan Cu,Zn-SOD, diketahui bahwa

Maka secara keseluruhan faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru adalah faktor pemeliharan,

Dari hasil analisis data didapatkan bahwa nilai r = .476 (p< .001), yang berarti bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara empati dengan kepuasan

Penjelasan mengenai hal ini sama seperti penjelasan pada tes Teichmann yang dijelaskan oleh Hochmeister et al (1999) dan didapatkan kesimpulan bahwa surfaktan yang

Penyampaian sanksi moral secara tertutup sebagaimana dimaksud ayat (3), disampaikan oleh Pejabat yang berwenang dalam ruang tertutup yang hanya diketahui oleh Pegawai

Saluran nafas perifer pada orang bukan perokok berusia lanjut juga dapat menunjukkan perubahan patologi yang hampir sama dengan yang dijumpai pada penderita