• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN A."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

46

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 5 Surakarta yang beralamat di Jalan Letjen Sutoyo No. 18, Nusukan, Banjarsari, Jawa Tengah kode pos 57135. Pemilihan sekolah sebagai tempat penelitian didasarkan dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Sudah melaksanakan proses pembelajaran dengan Kurikulum 2013. b. Belum pernah digunakan untuk penelitian yang sejenis sebelumnya.

c. Sarana dan prasarana sangat mendukung penelitian, seperti: perangkat komputer, LCD, laboratorium Fisika, perpustakaan, dan koneksi internet. 2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai Juni 2016. Adapun tahap-tahap pelaksanaannya sebagai berikut:

a. Tahap persiapan, meliputi: pengajuan judul skripsi, permohonan pembimbing, pembuatan proposal, survey ke sekolah yang digunakan penelitian, permohonan ijin penelitian, dan penyusunan instrumen penelitian yang terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, soal kognitif Fisika, dan lembar observasi.

b. Tahap penelitian, meliputi: semua kegiatan yang berlangsung di lapangan, meliputi uji coba instrumen penilaian kemampuan kognitif Fisika siswa yang dilakukan di SMA, pelaksanaan penelitian, dan pelaksanaan pengambilan data berupa data hasil tes kognitif Fisika siswa yang diambil setelah pemberian perlakuan.

c. Tahap penyelesaian, meliputi: analisis data hasil penelitian dan penyusunan laporan penelitian.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan satu kelas perlakuan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(2)

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini terdiri dari penggunaan media pembelajaran Animasi Lectora Inspire yang berbasis Adobe Flash Profesional CS 6 dengan model Learning Cycle 5E. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan kognitif Fisika siswa pada materi pokok Fluida Dinamik.

Penelitian ini melibatkan satu kelas eksperimen, satu kelas yang lain sebagai pembanding adalah kelas yang diampu guru Fisika sekolah tersebut. Kedua kelas diambil secara acak atau random dan diasumsikan mempunyai kondisi awal yang sama dengan landasan asumsi bahwa nilai rerata dan standar deviasi hasil ulangan akhir semester gasal kedua kelas tidak jauh berbeda terlihat pada Lampiran 7. Selain itu didukung dengan hasil observasi bahwa pembagian siswa untuk semua kelas relatif sama dan terdistribusi secara homogen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian

X1 X2

Pretest Posttest

C. Populasi dan Sampel

Menurut Hadjar (1996:133), populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama. sedangkan sampel menurut Soenarto (1987;2) merupakan suatu bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok populasi. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas, yaitu kelas XI MIPA 5 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa dan kelas XI MIPA 4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik cluster random sampling. Dalam pengambilan sampel dengan cara ini, kluster-kluster

(3)

yang ada dianggap homogen (sama antara satu dengan yang lainnya) sehingga untuk kluster yang dipilih, maka semua anggota kluster mempunyai peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Budiyono,2003: 37). Sampel diambil secara undian (acak) dengan pilihan 4 kelas dan diperoleh hasil untuk kelas eksperimen diambil kelas XI MIPA 5 sedangkan kelas kontrol diambil kelas XI MIPA 4.

E. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini variabel-variabel yang terlibat didefinisikan sebagai berikut :

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran Lectora Inspire berbasis Adobe Flash Profesional CS 6 dengan model Learning Cycle 5E.

a. Definisi operasional

Penggunaan media pembelajaran Lectora Inspire berbasis Adobe Flash Profesional CS 6 dengan model Learning Cycle 5E pada pembelajaran Fisika materi Fluida Dinamik, memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif berdiskusi dengan menggunakan model dan media inovatif sehingga siswa memperoleh konsep Fluida Dinamik yang benar.

b. Indikator

Indikatornya adalah terlaksananya pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang terlihat dari ketercapaian kemampuan kognitif siswa setelah pembelajaran berakhir pada Materi Fluida Dinamik

c. Skala pengukuran : skala nominal. 2. Variabel Terikat

Variabel terikat penelitian adalah kemampuan kognitif Fisika siswa yang diambil dari nilai tes formatif siswa pada materi Fluida Dinamik Kelas XI semester genap.

(4)

Kemampuan kognitif Fisika siswa merupakan kemampuan siswa untuk mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, melakukan sintesis dan mengevaluasi yang mana ditunjukkan melalui mempertahankan pendapat, beradu argumentasi, memilih solusi terbaik, menyusun kriteria penilaian, menulis laporan dan menyarankan strategi baru (Daryanto, 2009 : 318-319)

b. Indikator

Indikatornya adalah nilai tes kemampuan kognitif mata pelajaran Fisika pada materi Fluida Dinamik kelas XI semester genap.

c. Skala pengukuran : skala interval.

F. Data dan Sumber Data 1. Data Penelitian

Data tes kemampuan kognitif siswa diperoleh dengan melakukan tes pilihan ganda sebanyak 30 item yang diujikan kepada siswa setelah proses pembelajaran dengan menggunakan Media Animasi Lectora Inspire berbasis Adobe Flah Profesional CS 6 pada materi Fluida Dinamik berakhir.

2. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam kegiatan penelitian adalah data kuantitatif berupa hasil nilai tes kemampuan kognitif siswa pada Materi Fluida Dinamik.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi teknik kajian dokumen, teknik pengamatan, dan teknik tes:

1. Kajian dokumen

Kajian dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai ulangan akhir semester gasal kelas XI. Nilai ulangan akhir semester gasal kelas XI digunakan sebagai sarana untuk mengetahui keadaan awal siswa yang

(5)

selanjutnya digunakan sebagai data untuk mengetahui normalitas dan homogenitas sampel penelitian.

2. Teknik Tes Tertulis

Teknik tes digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah diberikan perlakuan. Instrumen tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda sejumlah 30 soal Fluida Dinamik kelas XI semester genap.

Tes tertulis dilakukan pada akhir pembelajaran dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari tindakan yang telah diberikan selama pembelajaran terhadap kemampuan kognitif siswa melalui pembelajaran media pembelajaran Lectora Inspire berbasis Adobe Flash Profesional CS 6 dengan model Learning Cycle 5E.

H. Validasi Instrumen Penelitian Instrumen penelitian terbagi menjadi dua yaitu :

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pelaksanaan penelitian berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan lembar kerja siswa. Instrumen yang disusun telah dikonsultasikan dan disetujui oleh Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II untuk digunakan sebagai instrumen pembelajaran dalam penelitian.

2. Instrumen Pengambilan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen pengambilan data yaitu instrumen penilaian kognitif Fisika siswa.

Instrumen Penilaian Kemampuan Kognitif Fisika Siswa

Instrumen penilaian kemampuan kognitif Fisika siswa berupa 35 soal pilihan ganda dengan 5 alternatif pilihan jawaban pada materi Fluida Dinamik. Soal benar akan diberi skor 1 dan soal salah akan diberi skor 0. Selanjutnya skor diubah menjadi nilai akhir dengan skala 0 sampai dengan 100. Penyusunan butir soal diawali dengan penyusunan kisi-kisi tes yang kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing sebagai analisis kualitatif butir soal.

(6)

Uji coba instrumen tes ini dilakukan untuk mengetahui validitas item tes, reabilitas item tes, daya pembeda, dan taraf kesukaran. Adapun soal tes yang baik harus memenuhi :

a. Taraf Kesukaran

Menguji taraf kesukaran tiap butir item soal digunakan rumus :

Js B

P dengan:

P = Taraf kesukaran item soal

B = Jumlah siswa yang menjawab benar Js = Jumlah siswa yang mengikuti tes

Klasifikasi indeks kesukaran soal : 0,00 ≤ P ≤ 0,30 = soal sukar 0,30 < P ≤ 0,70 = soal sedang

0,70 < P ≤ 1,00 = soal mudah ( Arikunto, 2002:207-210 )

Hasil uji coba taraf kesukaran instrumen soal penilaian kognitif Fisika sebelum diujikan kepada siswa terangkum dalam Tabel 3.2

Tabel 3.2 Ringkasan Hasil Tryout Instrumen Penelitian untuk Uji Coba Soal pada Taraf Kesukaran Soal

Jenis soal Jumlah soal

Taraf Kesukaran Soal

Sukar Sedang Mudah

Kognitif 35 11 8 16

b. Daya Pembeda

Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah :

B A B B A A P P J B J B D    dengan :

(7)

BA = Jumlah peserta tes kelompok atas yang menjawab benar

BB = Jumlah peserta tes kelompok bawah yang menjawab benar

JA = Jumlah peserta tes kelompok atas

JB = Jumlah peserta tes kelompok bawah

D = Daya pembeda

PA = Proporsi peserta tes kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta tes kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi indeks pembeda soal :

0,00  D < 0,20 = soal dengan daya pembeda buruk 0,20  D < 0,40 = soal dengan daya pembeda sedang 0,40  D < 0,70 = soal dengan daya pembeda baik

0,70  D  1,00 = soal dengan daya pembeda baik sekali

( Arikunto, 2002:211-218 ) Hasil uji coba daya pembeda instrumen soal penilaian kognitif Fisika yang dilakukan terangkum dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Ringkasan Hasil Tryout Instrumen Penelitian untuk Uji Coba Soal pada Daya Pembeda Soal

Jenis Soal

Jumlah Soal

Kriteria

Buruk Sedang Tinggi

Kognitif 35 12 15 2

c. Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas tes digunakan rumus sebagai berikut :          2 2 11 1 s pq s n n r Dengan: 11

r = reliabilitas secara keseluruhan

p = Proporsi subyek yang menjawab benar item tersebut q = Proporsi subyek yang menjawab salah item tersebut

(8)

pq = Jumlah hasil perkalian antara pdan q n = Banyaknya item

s = Standar deviasi total

2

s = variansi dari total Kriteria reliabilitas :

11

r < 0,20 = alat tes mempunyai reliabilitas sangat rendah 0,20  r < 0,40 = alat tes mempunyai reliabilitas rendah 11 0,40  r < 0,60 = alat tes mempunyai reliabilitas cukup 11 0,60  r < 0,80 = alat tes mempunyai reliabilitas tinggi 11

0,80  r 11  1,00 = alat tes mempunyai reliabilitas sangat tinggi (Arikunto, 2002:102 )

Hasil uji coba reliabilitas instrumen soal penilaian kognitif Fisika terangkum dalam Tabel 3.4

Tabel 3.5. Ringkasan Hasil Tryout Instrumen Penelitian untuk Uji Coba Soal pada aspek Reliabilitas Soal

Jenis Soal Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria

Kognitif 35 0,685 Tinggi

d. Efektifitas Distraktor

Alternatif jawaban yang merupakan pengecoh (distraktor) yang baik harus memiliki koefisien korelasi yang negatif dan tinggi (Saifudin Azwar, 2002:141). Karena hal ini mengindikasikan bahwa pengecoh (distraktor) dipilih oleh siswa dari kelompok bawah. Di samping itu Fernandes dalam Ekawati (2010: 336) menyimpulkan bahwa pengecoh dapat berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 2% peserta tes.

Tingkat kesukaran, daya beda, serta efektifitas distraktor merupakan karakteristik item tes yang dapat digunakan untuk

(9)

menentukan item tes termasuk dalam kriteria diterima, direvisi atau ditolak. Kriteria keputusan untuk penilaian item tes yang diterima, direvisi dan ditolak adalah sebagai berikut:

1) Item tes yang terlalu sukar atau terlalu mudah tetapi memiliki daya beda dan distribusi pengecoh item yang memenuhi kriteria, butir tes tersebut dapat diterima atau dipilih

2) Item tes direvisi, apabila salah satu atau lebih dari ketiga kriteria karakteristik item tes tidak memenuhi kriteria

3) Item tes ditolak, yaitu jika item tes memiliki karakteristik yang tidak memenuhi semua kriteria (Ekawati, 2010).

Dari rumus-rumus di atas dapat dijelaskan bahwa taraf kesukaran item soal digunakan untuk melihat tingkat kesukaran masing-masing soal. Daya pembeda digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan anak yang pandai berdasarkan kriteria tertentu.

I. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektif atau tidaknya penggunaan media Animasi Lectora Inspire berbasis Adobe Flash Profesional CS 6 dengan model Learning Cycle 5E pada pembelajaran Fisika materi Fluida Dinamik siswa kelas XI. Uji statistik dilakukan pada hasil tes kemampuan kognitif siswa yang diambil setelah pembelajaran berakhir. Oleh karena itu, untuk menguji hipotesis digunakan analisis statistik uji t (satu ekor) untuk menunjukkan adanya keefektifan penggunaan media Animasi Lectora Inspire berbasis Adobe Flash Profesional CS 6 dengan model Learning Cycle 5E pada pembelajaran Fisika materi Fluida Dinamik siswa kelas XI.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian hipotesis adalah:

1. Prasyarat Analisis (Uji Normalitas)

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari sampel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan uji “Liliefors” dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(10)

a. Menetapkan Hipotesis

Ho : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Hi : Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal dipilih α= 5 % b. Statistik Uji

   

Zi S Zi F maks L  Keterangan:

  

z P z z

Z F i   i , ~ N(0,1)

 

zi proporsicacah z1,z2,z3yang zi

S  

 

n z z z z z S i i  Banyaknya 1, 2, 3 yang s X X z

zi skorstandardimana ii  sampel deviasi standar s c. Daerah Kritik (Dk)

LL L n

Dk:  / n L

L; yang diperoleh dari tabel Liliefors pada tingkat signifikansi α = 5 % dan derajat kebebasan n (ukuran sampel).

d. Keputusan Uji

Ho ditolak jika LDK atau diterima jika LDK. (Budiyono, 2004 :

170-171)

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak. Pada penelitian ini, untuk uji homogenitas digunakan uji Barlett dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Hipotesis

H0 : Sampel berasal dari populasi yang homogen

H1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak homogen

(11)

 2 j j 2 s log f RKG log f c 2,303 χ Keterangan :

k = banyaknya populasi = banyaknya sampel N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)

j

n = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuransampel ke-j

j

f = nj1= derajat kebebasan untuk s ; j=1, 2, .., k; 2j f = N-k =

 k 1 j j

f = derajat kebebasan untuk RKG

         

f 1 f 1 1 k 3 1 1 c j ;

RKG = rataan kuadrat galat =

j j f SS ;

  

2 j j j 2 j 2 j j n 1s n X X SS 

  c. Daerah Kritik DK=

2 2 2

1 -k α; χ χ χ 

Untuk beberapa α dan (k-1), nilai 2 1 -k α;

χ dapat dilihat pada tabel nilai chi kuadrat dengan derajat kebebasan (k-1).

d. Keputusan Uji

1) Jika χ2 < χ2α;k-1, maka H0 diterima, berarti sampel berasal dari

populasi yang homogen.

2) Jika χ2 ≥ χ2α;k-1 maka H0 ditolak, berarti sampel berasal dari populasi

yang tidak homogen. (Budiyono, 2004: 175-177)

3. Pengujian Kesamaan Keadaan Awal Siswa menggunakan uji t dua ekor a. Hipotesis

H0 : Tidak ada perbedaan nilai keadaan awal antara kedua kelompok

(12)

Ha : Ada perbedaan nilai keadaan awal antara kedua kelompok

eksperimen dan kontrol b. Statistik Uji

dimana,

keterangan:

: nilai rata-rata hasil kelas eksperimen : nilai rata-rata hasil kelas control

: banyaknya peserta tes kelas eksperimen : banyaknya peserta tes kelas control : deviasi baku

: deviasi baku dari kelas eksperimen : deviasi baku dari kelas control c. Daerah Kritis

dengan α : taraf signifikansi = 0,05

d. Keputusan Uji

 H0 diterima jika, thitung > -ttabel atau thitung < ttabel maka tidak ada

perbedaan kemampuan awal antara kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol.

 H0 ditolak jika, thitung ≤ -ttabel atau thitung ≥ ttabel maka ada perbedaan

kemampuan awal antara kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol (Budiyono, 2004 : 157-158).

4. Pengujian hipotesis Kemampuan Kognitif Fisika menggunakan uji t satu ekor a. Hipotesis

(13)

µ1 ≤µ2 Inspire dan Adobe Flash Profesional CS 6 dengan model

Learning Cycle 5E tidak efektif digunakan pada Materi Fluida Dinamik kelas XI SMA

Ha: µ1>µ2

Penggunaan media pembelajaran Fisika berbasis Lectora Inspire dan Adobe Flash Profesional CS 6 dengan model Learning Cycle 5E efektif digunakan pada Materi Fluida Dinamik kelas XI SMA

b. Signifikansi:  = 5 % c. Komputasi:

 

1

2 2 2      n n D D n sd d. Statistik Uji: n s d D t n 0   Keterangan :

n = banyaknya seluruh nilai (ukuran) tes kemampuan kognitif

∑D = jumlah nilai tes kemampuan kognitif yang diperoleh siswa dalam satu kelas

Sd = standar deviasi tiap kelas

D = rerata nilai tes kemampuan kognitif kelas yang diujikan d0 = rerata nilai tes kemampuan kognitif kelas pembanding

Sn = standar deviasi total

t = statistik uji t

e. Kriteria pengujian H0 diterima jika thitung ≤ ttabel

) 1 , ( ) 1 , (     n hitung n hitung t t t t   (Budiyono, 2004: 154)

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Masyarakat Dalam Memilih Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Di Kota Semarang.. Tesis Magister, tidak diterbitkan,

Namun demikian, bilamana dihubungkan dengan indeks prestasi, dan kontrak kredit yang diperbolehkan bagi mahasiswa pada bebe rapa semester yang diteliti, terdapat kecenderungan

Tingkat stres kerja perawat pelaksana di ruang Instalasi Gawat Darurat RSU Anutapura Palu menunjukkan jumlah terbanyak adalah yang stres kerjanya tinggi sedangkan untuk

antara persepsi management dengan ha- rapan pelanggan itu sendiri, maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk menge- tahui seberapa besar perbedaannya dan dapat

Proses pemberian insulin secara bertahap tidak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap laju penyerapan glukosa, pada gambar 3 terlihat bahwa konsentrasi glukosa

Untuk mengetahui perbedaan manajemen pada komunitas pengelola sampah rumah tangga berbasis masyarakat di dua tempat yang memiliki latar belakang inisiasi berbeda

Adapun teknik analisis data yang digunakan untuk menguji keefektifan bahan ajar MBNK dalam penelitian ini menggunakan statistik uji t sampel berpasangan, dengan terlebih

Sistem integrasi sawit-sapi yang berjalan dengan baik dapat memberikan banyak keuntungan antara lain: a) mendukung tercapainya program swasembada sapi, b) memberikan